
2 minute read
Warga Tolak Keberadaan Eskavator Galian C Liar di Ngancar
Ngawi, Memorandum
Aktivitas tambang galian C ilegal di wilayah Dusun Ngasinan, Desa Ngancar, Kabupaten Ngawi telah ditutup warga. Pengelola tambang diminta segera mengeluarkan eskavator dari wilayahnya.
Advertisement
Kepala Desa Ngancar Nurhadi Hamdani mengatakan, keberadaan eskavator yang tidak jauh dari lokasi tambang mendapat keluhan dari masyarakat setempat.
“Yang jelas warga setempat menginginkan eskavator tidak berada di sekitar lokasi galian C ilegal ini,” kata
Nurhadi di sela mendatangi lokasi tambang galian C ilegal setempat bersama jajaran Polsek Pitu, Kamis (8/6). Nurhadi mengatakan, sesuai surat pernyataan yang ditandatangani, pengusaha galian C diberikan waktu
Pemkab
Madiun, Memorandum Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun menganggarkan Rp 3,4 miliar untuk merevitalisasi gedung SMP Negeri 1 Dolopo.
Kabid Pembinaan SMP Dikbud Kabupaten Madiun Agus Widi Agung mengatakan, revitalisasi SMPN 1 Dolopo meliputi, rehabilitasi 10 ruang kelas dengan anggaran Rp 2 miliar.
3 x 24 jam untuk memindahkan eskavator tersebut sejak 5 Juni kemarin.
“Masih adanya eskavator didekat lokasi tambang, masyarakat bertanya-tanya apakah mau beroperasi lagi atau tidak galian C. Kami minta segera dikeluarkan dari wilayah tambang, jangan sampai menimbulkan gejolak,” tegasnya.
Pihaknya segera memanggil pengusaha tambang terkait. “Nanti kita akan memanggil atau bertemu dengan pengusaha tersebut sebab
Revitalisasi Gedung SMPN 1 Dolopo saat dihubungi masih berada di tempat lain,” pungkasnya. Sementara itu, Supadi (65), warga Desa/Kecamatan Sidolaju, Kabupaten Ngawi selaku pengusaha galian C saat dikonfirmasi menyampaikan, sebenarnya eskavator sudah dipindahkan berada di luar lokasi yakni tanah hutan. Namun, ia berjanji segera mengeluarkan dari wilayah setempat sesuai permintaan masyarakat. “Saya nurut saja apa yang jadi permintaan masyarakat,” katanya. (aa/lis)
Madiun Siapkan Rp 3,4 M dengan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk penanganan potensi bencana kekeringan. Sebab, sesuai dengan yang diprakirakan BMKG pada tahun 2023 ini akan berlangsung lebih lama.
“Sesuai instruksi pak Bupati, setelah adanya surat permohonan dari pemerintah desa akan langsung ditindaklanjuti untuk dropping air bersih,” pungkasnya. (aa/lis)
Kemudian rehabilitasi empat ruang laboratorium komputer senilai Rp 1,2 Miliar dan Rehabilitasi ruang unit kesehatan siswa (UKS) dengan anggaran Rp 143 juta.
“Total anggaran Rp 3,4 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK),” kata Agus, Kamis (8/6).
Agus memastikan, proyek revitalisasi gedung tidak mengganggu proses KBM (kegiatan belajar mengajar) siswa. Pihaknya juga telah meminta sekolah dan pelaksana untuk mengkondisikan area-area tertentu.
“Kita sudah koordinasi dengan sekolah. Untuk mengkondisikan siswa. Pelaksana sendiri harus membatasi wilayah yang dikerjakan, sehingga siswa tidak sampai masuk ke area proyek,” tuturnya. Proyek tersebut juga mendapatkan pengawalan dan pengamanan dari Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri

(Kejari) Kabupaten Madiun. Ini menyusul pekerjaan tersebut, masuk proyek strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) setempat. (rap/dry/lis)

Jelang Iduladha, Pembeli Hewan Kurban Masih Sepi
Madiun, Memorandum
Mendekati Hari Raya Iduladha, pembeli hewan kurban di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun masih sepi. Berdasarkan pantauan, pedagang hewan kurban mengaku belum banyak dagangan yang terjual. Wardi, salah satu penjual sapi mengaku rendahnya minat pembeli ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya hasil panen lahan pertanian yang tidak menjanjikan. Sehingga para petani yang biasanya membeli sapi untuk ternak atau kurban mengurungkan niat.
“Ini masih sepi, di sini kan pasar panen. Kalau petani penghasilannya kurang, ya pasarnya sepi,” ungkap dia, Rabu (7/6) pagi.
Tidak seperti di pasar hewan besar di Nganjuk atau Ngawi, lanjut dia, hewan ternak yang dijual di Pasar Muneng terbilang sedikit. Pembeli hewan kurban diperkirakan akan naik pada pertengahan bulan Juni hingga mendekati Hari Raya Iduladha. “Harga sapi siap kurban sekarang sekitar Rp 20-an juta. Masalah harga bakal naik atau nggak jelang kurban ini, nggak bisa memastikan,” ujarnya. Berbeda dengan keluhan pedagang sapi, Pardi salah seorang pedagang kambing di Pasar Muneng justru kebanjiran permintaan hewan kurban. Bahkan jumlah pesanan kambing kurban tahun ini naik sekitar 30 persen dibanding tahun lalu. “Ini banyak yang memesan. Bahkan ada yang sudah pesan lalu titip ke saya untuk diambil pas hari raya kurban,” katanya. Untuk menjaga kesehatan hewan ternak, Pardi memberikan perawatan khusus. Kambing kurban diberi minuman ramuan untuk menjaga nafsu makan dan tetap sehat. “Biasanya diberi jamu kunyit dan temu ireng untuk menambah nafsu makan,” kata Pardi. Berdasar keterangan Pardi, saat ini harga kambing untuk kurban ukuran besar kisaran mulai Rp 3,5 juta sampai Rp 3,8 juta. Sedangkan kambing kecil dari Rp 2,5 juta hingga Rp 2,7 juta. (rap/dry/lis)
