2 minute read

Pangdam V/Brawijaya Tutup TMMD 116 di Sumenep

Next Article
BOJONEGORO-TUBAN

BOJONEGORO-TUBAN

Pangdam V/Brawijaya Mayjen

TNI Farid Makruf secara resmi menutup TMMD Reguler ke-116 tahun anggaran 2023 Kodim 0827/Sumenep di lapangan

Advertisement

Pemkab Sumenep, Kamis (8/6).

Kedatangan Pangdam V/ Brawijaya di lokasi disambut langsung oleh Dansatgas nama, Kapoksahli Brigjen TNI Totok Suhartono beserta rombongan, Wakil Bupati Sumenep Hj Dewi Khalifah, dan Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko. Dalam amanatnya, Pangdam Mayjen TNI Farid Makruf menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran pemerintah daerah, elemen masyarakat serta semua pihak yang telah terlibat dan membantu secara moril maupun materiil sehingga kegiatan TMMD dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses. “Program TMMD masih sangat dibutuhkan, mengingat sebagian besar dari wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam membangun sarana-prasarana maupun infrastruktur wilayah masih sangat relevan dan sangat diperlukan, baik pengerjaan sasaran fisik, maupun sasaran kegiatan nonfisik,” ujarnya. Menurut Mayjen Farid, selama satu bulan mulai tanggal 10 Mei sampai 8 Juni 2023, para prajurit TNI bersinergi dengan pemerintah daerah, segenap elemen bangsa serta warga masyarakat bahu-membahu menyelesaikan program TMMD ke-116. “Kebersamaan ini merupakan wujud sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini, termasuk membantu Pemda mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” tegas Mayjen TNI Farid. Menurutnya, seluruh satgas TMMD yang tergabung dan pemerintah daerah patut bersyukur, karena sudah berhasil dan sukses dalam menyelesaikan program TMMD ke-116 dengan baik dan tepat waktu.

“Ini merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam upaya mengatasi segala kesulitan masyara- kat serta bisa dijadikan sebagai sarana untuk menumbuh kembangkan jiwa gotong royong, mendorong semangat kebersamaan membangun bangsa dan mempererat Kemanunggalan TNI-Rakyat,” tutur jenderal bintang dua itu. Pangdam juga berpesan setelah pelaksanaan TMMD agar tetap pelihara semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat, tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak manapun yang hendak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pelihara terus semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini, dan rawat hasil program TMMD ini, agar manfaatnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh warga masyarakat,” tandas Pangdam asal Bangkalan Madura itu. Untuk diketahui, TMMD ke-116 digelar serentak di lima kabupaten di jajaran Kodam V/Brawijaya. Antara lain, Kodim 0810/Nganjuk, Kodim 0814/Jombang, Kodim 0815/Mojokerto, Kodim 0822/Bondowoso dan Kodim 0827/Sumenep. (aan/ono)

Wakil Bupati: Berikan Banyak Manfaat

DI tempat yang sama Wakil Bupati Kabupaten Sumenep Hj Dewi Khalifah berharap, selesainya kegiatan TMMD memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan, dan mempercepat roda perekonomian. “Terima kasih kepada Pangdam V/Brawijaya yang sudah melakukan kegiatan TMMD di Kabupaten Sumenep. Semoga ini menjadi silaturahmi yang berkah dan bermanfaat bagi Kabupaten Sumenep. TMMD ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Dewi Khalifah.

Wabup berharap, kebersamaan terus tertanam di masyarakat. Karena dengan gotong-royong kemajuan daerah bisa terwujud.

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf

PPSDS Jatim Minta Cek

Kesehatan Ternak Kurban

Surabaya, Memorandum

Menjelang Iduladha 1444 H/2023 M, permintaan sapi kurban atau sapi siap potong di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Terutama sapi dari Pulau Madura. Banyaknya permintaan sapi kurban berdampak terhadap harga sapi yang mengalami kenaikan cukup signifikan antara Rp 2 sampai Rp 3 juta per ekor.

Muthowif ketua Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur mengatakan, kenaikan harga sapi kurban terjadi sejak satu Minggu terakhir. Karena permintaan sapi kurban terus meningkat. “Apalagi permintaan dari luar Jawa Timur, seperti dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Kalimantan,” terang Munthowif.

Adanya kenaikan harga sapi kurban tersebut, lanjut Munthowif, belum tentu dapat dirasakan para peternak.

“Karena terjadinya kenaikan harga hanya di pasar sapi tradisional, baik yang ada di Bangkalan, Madura, mampu di Probolinggo. Para peternak menjual sapi ke para belantik yang membawa ke pasar sapi/hewan tradisional,” urai dia.

Sementara itu, stok sapi kurban di Jawa Timur cukup, sesuai dengan yang diprediksi pihak terkait (dinas peternakan, dan/atau Kementan) untuk memenuhi kebutuhan nasional. Maka tidak seharusnya kenaikan harga sapi kurban terjadi.

“Fasilitas yang sudah diperbaiki maupun dibangun untuk dijaga bersama-sama. Masyarakat dapat berinisiatif melakukan swadaya karena inilah gotong royong yang sebenarnya untuk membangun NKRI,” imbuh Dewi Khalifah. Sementara, Dandim 0827/Su-

This article is from: