2 minute read

RAYA Longsor di Gandusari, Satu Orang Tewas

Blitar, Memorandum Slamet, kakek berusia

70 tahun itu meninggal dunia setelah mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa tanah dan bebatuan longsor. Tebing setinggi 20 meter di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar longsor. Tebing tersebut longsor dan menimpa sebuah rumah milik Slamet.

Advertisement

“Iya sang pemilik rumah meninggal dunia setelah tertimpa material longsor,” AKP Heru Susanto, Kapolsek Gandusari, Kamis (13/4).

Peristiwa itu terjadi saat

Slamet dan sang istri Suparmi sedang tidur di kamar rumahnya. Namun tiba-tiba saja tebing setinggi 20 meter yang ada di belakang rumahnya longsor. Mendengar suara gemuruh dari longsor, Suparmi langsung lari ke luar rumah. Sementara

Slamet yang mengalami sakit stroke tidak bisa lari. Akhirnya kakek berusia 70 tahun itu pun tertimbun material longsor hingga meninggal dunia.

“Jadi saat itu sang penghuni rumah sedang tidur kemudian tiba-tiba saja dari belakang rumah tebing setinggi 20 meter longsor dan menimpa bagian rumah, sang ibu bisa melarikan diri karena bapak Slamet ini stroke jadi tidak bisa lari dan tetap di tempat tidur,” jelasnya.

Longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama lebih dari 10 jam. Kondisi tanah yang labil serta tingginya intensitas hujan membuat tebing setinggi 20 meter yang ada di belakang rumah milik Slamet longsor.

“Memang hujan deras terjadi cukup lama sehingga tebing tinggi 20 meter itu longsor karena kondisinya yang labil,” tegasnya.

Korban sempat tertimbun longsor hampir dua jam. Setelah itu barulah warga sekitar dibantu anggota Polsek Gandusari dan TNI melakukan proses evakuasi.

Akhirnya jasad kakek 70 tahun itu bisa dievakuasi dengan kondisi yang sudah meninggal dunia. Pihak keluarga yang tidak menghendaki otopsi langsung memandikan dan mensalatkan jenazah Slamet.

“Ya tadi sempat tertimbun lebih dari satu jam lebih hampir 2 jam baru bisa kami evakuasi,” terangnya.

Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Blitar dan anggota Polsek Gandusari serta warga sekitar sedang membersihkan puing bangunan longsor. Langkah ini dilakukan agar rumah korban segera bisa dibenahi dan bisa ditempati kembali oleh sang istri yang saat ini kondisinya selamat dan tengah mengalami trauma.

“Ini anggota dan BPBD masih di lokasi untuk melakukan pembersihan puing longsoran,” pungkasnya. (nus/zan/lis)

Dinkes Kota Blitar Deteksi Penyakit Tak Menular

Blitar, Memorandum Sebagai upaya mendukung indikator standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat usia produktif. Salah satunya dilaksanakan di salah satu perguruan tinggi di Jalan Mastrip.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Blitar, Dissie Laksmonowati Arlini menjelaskan, pada kegiatan tersebut dilakukan deteksi dini penyakit tidak menular melalui screening. Meliputi wawancara riwayat penyakit, kondisi mental, tensi darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol dan lain-lain. Kemudian jika ditemukan adanya indikasi penyakit tidak menular, akan segera ditindak lanjuti dengan baik supaya tidak terjadi komplikasi. Dissie menambahkan dari 70 mahasiswa yang mengikuti pemeriksaan, ditemukan beberapa kasus. Diantaranya obesitas 5 orang, prediabet 1 orang, hiperkolesterol 13 orang, hipertensi 3 orang dan prehipertensi 4 orang.

“Yang Produktif dijaga tetap sehat dan jika ditemukan sakit, bisa ditangani dengan baik, tepat sehingga tidak terjadi komplikasi,” tutur Dissie, kemarin. Dissie menambahkan, kegiatan serupa nantinya juga akan dilaksanakan di salah satu Perguruan Tinggi di Jalan DR Soetomo Kota Blitar. (nus/zan/lis)

This article is from: