Ikan Edisi 20 Spring 2011

Page 14

POST IT

POST IT !! Saya sudah berada di Beijing selama dua tahun, lalu saya melihat teman saya dan orang-orang di luar sana yang sering sekali menginap di tempat pacarnya. Memang mungkin tidak terjadi hubungan yang macam-macam. Mungkin saja, mereka tidur di dua tempat yang berbeda, contohnya satu di ranjang, dan satunya lagi sofa atau matras. Saya ingin bertanya apakah itu boleh atau tidak? Sebab saya pikir memang tidak terjadi hubungan yang macam-macam.

M

asa pacaran adalah masa yang indah, masa di mana kita mulai melihat pacar kita apakah kelak bisa menjadi pendamping hidup kita sampai maut memisahkan? Kita mulai menilai apakah dia cocok dengan kita? Cocok secara pola pikir? Cocok dengan sifat kita? Apakah dia bisa mengerti kita? Apakah dia bisa menerima kelebihan dan kekurangan kita? Apakah hidup dia sesuai dengan gaya hidup kita? Demikian pula sebaliknya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kita menyukai pacar kita karena ketertarikan secara fisik (terlepas apakah dia sangat cantik atau sangat ganteng karena setiap orang berbeda sudut pandangnya). Nah, ketertarikan fisik ini akan mengarah kepada ketertarikan seksual. Semua orang yang berpacaran saya kira akan tergoda secara alamiah. Bagaimanakah pria dan wanita tergoda secara seksual? 1. Bagi pria, ia tergoda karena apa yang dia lihat, apa yang dia pikirkan, dan apa yang dia sentuh. Bila ia sudah tergoda dan tidak cepat-cepat meredamnya, maka secara psikologis pria akan masuk tahap ‘point of no return.’ Ia akan sangat kesulitan untuk mundur lagi dan akan mengalami desakan untuk mendapatkan pemuasan secara seksual. 2. Bagi wanita, ia tergoda karena apa yang ia dengar dan apa yang ia rasakan. Faktanya adalah wanita bisa tergoda bila ‘dirayu’ dengan kata-kata manis, apalagi bila ia memang benar-benar mencintai pria tersebut. Ia akan merasa takut mengecewakan pria yang dicintainya. Akhirnya ia rela menyerahkan dirinya kepada pria tersebut. Bila memperhatikan proses godaan tadi, maka kita harus menyadari bahwa relasi pacaran memang rentan pada godaan seksual. Karena itu, kita harus mencegah godaan sebelum ia datang. Caranya: 1. Jangan pernah merasa diri kuat menghadapi godaan seksual (baik pria maupun wanita). Karena kita lemah dan mudah tergoda, maka kita harus tetap waspada dan menjaga diri terhadap hal-hal yang bisa memicu godaan. 2. Jangan menciptakan atau memberikan peluang. Hindari tempat yang memberi peluang terjadinya hubungan seksual, misalnya tidur di rumah / kamar pacar walaupun tidak tidur di satu tempat tidur. Hindari sentuhan yang merangsang. Hindari penglihatan yang merangsang. Jangan merasa sungkan menolak permintaan pasangan atau takut wab nja e mempermalukannya. m utk o bila an 3. Batas yang jelas. Sentuhan fisik menimbulkan kenikmatan dan n a S ng . ak menuntut pemenuhan yang lebih. Karena itu kita harus edi anmu ng de ! , s s i r d e p pusi IT mempertahankan batas keintiman sejak awal. Pada kan ang idu k y r keh sedih, POST ar i i e r prinsipnya semasa berpacaran fokus utama kita adalah D st rub uta g, lah 2 sep ingun mu, ju jamin a pada kenikmatan relasional dan emosional, bukan d n r a p b ini tanyaa dang hidu kan te kenikmatan seksual. Jangan sampai terbalik. Pasangan e r a m s e a l n s p yang mendahulukan kenikmatan seksual dan baru da alia ner ika alah2 diri k com . mulai menggali kenikmatan relasional setelah menikah . s l a a s i y a a m ntit ann akan menuai masalah. gm Ide hasia @ a t ker pos

n.

)<14>

ika


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.