HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Jelang Ramadan, Perkuat Aksi Tanpa Batas
Zakat Menyucikan Harta
956.957 Penerima Manfaat
8 Negara
1.065
18 Provinsi
Aksi
4.636 Relawan
Data Aksi HCN pekan 3 & 4 Maret
DAFTAR ISI
1
Jelang Ramadan, Perkuat Aksi Tanpa Batas
5
Zakat Menyucikan Harta
7 Gotong Royong Bantu Penyintas Bencana Kilang Balongan
HUMANITY INSIHGT
Pembina
Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Sri Eddy Kuncoro
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Agus Wahyu Ashari Utomo Putra
Tata Letak
Lia Esdwiyanisyam Arif
9 Humanity Care Line Makin Maksimal di Kala Ramadan
13 Perluasan Jangkauan Manfaat MPPI
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia
Bulletin Edisi XXXV/ 15-31 Maret
15 Rasa Syukur Para Penerima Bantuan SFPI
Siapkan Zakat Fitrah Terbaik
Zakat Fitrah adalah point ke-3 dari Rukun Islam
Zakat Fitrah wajib dibayarkan bagi yang mampu
-Fakir -Miskin -Amil -Mualaf
Waktu Bayar Selama Bulan Ramadan hingga hari pertama Idul Fitri
-Riqab -Gharim -Fisabillilah -Musar Besaran Zakat
3,5 Liter Beras
Atau
2,7 Kilo Makanan Pokok
Jelang Ramadan, Perkuat Aksi Tanpa Batas
Ramadan kali ini berlangsung agak berbeda dibandingkan tahun sebelumsebelumnya. Pasalnya untuk kali kedua umat Islam akan menjalaninya dalam kondisi pandemi Covid-19.
T
inggal beberapa hari lagi Ramadan menyapa. Bulan yang penuh berkah ini akan menyambut para perindunya sebentar lagi. Seluruh umat Islam menyambut dengan suka cita, sebagai bulan penuh rahmat, pintu ampunan akan dibuka dan mereka akan dijauhkan dari api neraka. Akan tetapi segala keberkahan bulan Ramadan hanya akan datang kepada mereka yang menjalani perintah dan menjauhi larangan Allah. Terlebih, bagi mereka yang memilih untuk terusmenerus berbagi selama bulan suci. Ramadan kali ini berlangsung agak berbeda dibandingkan tahun sebelumsebelumnya. Pasalnya untuk kali kedua umat Islam akan menjalaninya dalam kondisi pandemi Covid-19. Aktivitas ekonomi sudah mulai normal, namun dampaknya masih sangat terasa karena banyak pembatasan karena untuk mengantisipasi ancaman penyebaran virus yang kembali meningkat. Masyarakat banyak yang mengalami kesulitan akibat berkurangnya pendapatan, kehilangan pekerjaan hingga kesulitan usaha. Masyarakat yang memiliki dana cenderung menahan diri, melihat lebih dulu perkembangan. Pada Ramadan tahun 2020, ketika kebijakan lockdown diberlakukan, tidak boleh ada salat tarawih di masjid, dan semua sektor usaha ditutup, tidak menyurutkan niat baik HUMANITY INSIGHT
2
untuk bersedekah. Faktanya semangat umat Muslim dalam bersedekah dan keterlibatan pada kegiatan sosial menunjukkan geliat. Facebook menyodorkan data bahwa 91 persen publik mengatakan telah berpartisipasi dalam kegiatan sosial selama Ramadan tahun lalu. Lalu 78 persen publik juga menyatakan telah berpartisipasi dalam kegiatan membantu sektor usaha kecil lokal yang mengalami kesulitan keuangan. Google dan Tiktok turut melaporkan data serupa. Pada bulan Ramadan 2020, Google mencatat peningkatan jumlah publik yang mencari kata “donasi” untuk melakukan donasi online. Sementara Tiktok merilis bahwa 70 persen publik menyatakan akan tetap berbagi dengan sesama selama bulan
Ramadan. Bahkan, 48 persen publik menyatakan pandemi tidak mempengaruhi kewajiban membayar zakat. Ini menggambarkan bagaimana umat tetap total dalam kegiatan berbagi untuk sesama. Maka dari itu dengan penuh optimis Aksi Cepat Tanggap (ACT) melahirkan tema Ramadan tahun ini yakni "Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas". Tema tersebut menekankan pada aksi berbuat kebaikan seluasluasnya demi mendulang pahala tanpa batas di bulan suci Ramadan yang hadir di tahun kedua pandemi. Tema ini juga mengingatkan umat Muslim akan balasan pahala dari Allah yang tanpa batas atas setiap kebaikan yang dilakukan untuk sesama. Umat Muslim memiliki pilihan tanpa batas untuk bisa saling berbagi.
saling membantu, secara bersama sama, sesuai kemampuan, sesuai dengan apa yang dimiliki dalam bentuk empati (kemanusiaan), harta (kedermawanan), dan fisik (kerelawanan). Untuk menyambut Ramadan dengan aksi kebaikan tanpa batas, ACT telah menyiapkan sejumlah program yang lengkap sesuai kebutuhan umat, dengan aktivitas implementasi yang masif serta didukung tim relawan yang besar dengan jangkauan yang luas. Tak hanya di Indonesia, beragam aksi kebaikan selama Ramadan mendatang juga akan menyapa penduduk terdampak konflik kemanusiaan dan krisis sumber daya seperti warga Palestina, Suriah, Yaman, Rohingya, serta warga prasejahtera di negaranegara Afrika.
Sebelum Memulai Bulan Suci Ramadan Sedini mungkin program-program kebaikan mulai digencarkan menjelang Ramadan diantaranya adalah terus meluaskan kebaikan lewat distribusi pangan dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional. Di Bandung, gerakan kebaikan ini bertajuk “Bandung Lautan Dermawan” alias Balad. Paket pangan buah kedermawanan masyarakat disalurkan ke warga ekonomi pra sejahtera, masjid-masjid serta petugas keamanan sebagai bentuk apresiasi atas jasa mereka. Salah satu titik distribusi pangan aksi Balad ada di Kelurahan Situsaeur, HUMANITY INSIGHT 3
Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Pendistribusian yang dilakukan pada Jumat (19/3/2021) lalu ini mengantarkan Air Minum Wakaf. Rahmat, salah satu staf Kelurahan Situsaeur menyambut baik hadirnya bantuan tersebut. Ia mengatakan, pihak kelurahan bakal meneruskan Air Minum Wakaf untuk warga sekitar yang hidup dalam kondisi ekonomi pra sejahtera. Pendistribusian paket pangan yang dikirim ke masyarakat lewat Balad ini berawal dari Wakaf Distribution Center-ACT. Dari gudang kemanusiaan
ini lah sedekah pangan masyarakat yang disalurkan melalui ACT dipilih yang terbaik sebelum didistribusikan melalui cabang-cabang ACT yang tersebar di berbagai daerah. Koordinator Wakaf Distribution Center Pungki Martha Kusuma mengatakan, penyeleksian sedekah pangan ini dilakukan agar sedekah terbaik yang dihadirkan untuk masyarakat prasejahtera.Adapun untuk Global, ACT kembali berencana menyapa masyarakat Suriah yang terdampak konflik, baik yang berada di
dalam negara Suriah maupun di wilayah perbatasan. Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity Response-ACT mengatakan, program-program Ramadan nantinya akan menyasar enam juta pengungsi Suriah. Lalu untuk fokus programnya adalah pemenuhan pangan dan sarana ibadah bagi jutaan pengungsi Suriah. Insyaallah nanti Humanity Food Truck akan memberikan paket iftar bagi pengungsi selama Ramadan. Tak ketinggalan, juga akan ada pembangunan Sumur Wakaf Masjid, penyediaan karpet masjid dan
HUMANITY INSIGHT
4
pendistribusian Al-Qur'an, penyelenggaraan pesantren kilat, pemberian pakaian muslim, serta bingkisan lebaran. Humanity Food Truck spesial iftar akan menjangkau 20.000 jiwa selama satu bulan penuh. Sedangkan paket pangan akan diberikan kepada 1.000 keluarga prasejahtera di Suriah. Isi paket tersebut diantaranya tepung, pasta, gula, makaroni, kacangkacangan, minyak zaitun, minyak goreng dan lainnya. Bagi anak-anak, bingkisan lebaran menanti mereka menjelang Idulfitri, seperti baju muslim dan
muslimah dengan target 2.000 set pakaian. Mereka juga akan menerima 1.000 mushaf Al-Qur'an untuk mendukung ibadah selama Ramadan. Pemenuhan sarana ibadah ini juga menjangkau fasilitas publik yang digunakan oleh para pengungsi. Masjid-masjid terpilih akan diberi bantuan karpet dan dibangunkan Sumur Wakaf. Dengan demikian, kegiatan ibadah para pengungsi di masjidmasjid selama Ramadan dapat berlangsung dengan baik.
Zakat Menyucikan Harta Adapun ketika memasuki bulan Ramadan, para muslim diwajibkan menunaikan zakat. Allah menggunakan kata zakat dari kata zakkah, zakhy yang artinya membersih kan.
U
mat Muslim di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut bulan penuh ampunan. Jauh-jauh hari mulai meningkatkan ibadah dan berbagai amalan baik gencar dilakukan. Seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam menyambut bulan suci Ramadan yang dilakukan sejak dua bulan HUMANITY INSIGHT 5
sebelumnya, yakni di bulan Rajab dan Syakban. Ibarat tanaman, Rajab itu saat menanam, bulan Syakban waktunya menyiram, dan pada bulan Ramadan saatnya memanen hasil yang sudah kita tanam. Pada bulan Syakban, umat Muslim dianjurkan memperbanyak zikir dan selawat. Memperbanyak
zikir dan selawat di bulan Syakban memiliki tiga keutamaan, iaitu menenangkan hati, menghidupkan hati, dan menghindar kan dari penyakit Selain memperbanyak puasa sunah, zikir, dan selawat, bulan Syakban juga disebut bulan sadaqah.
Pada bulan Syakban, umat muslim dianjurkan memperbanyak sedekah. Adapun ketika memasuki bulan Ramadan, para muslim diwajibkan menunaikan zakat. Allah menggunakan kata zakat dari kata zakkah, zakhy yang artinya membersih kan. Maka orang yang berbagi dengan membayar zakat, dia telah membersihkan kotoran harta Melalui zakat, seseorang yang memiliki kelebihan harta, dapat mendukung orang-orang yang berhak menerima bantuan. Karena dengan adanya perintah berzakat, sesungguhnya kita sedang menjadi bagian untuk meminimalisir atau mengentaskan kemiskinan di tengah-tengah kita. Harta yang sampai nisab merupakan hak delapan asnaf atau orang yang berhak menerima. Kedelapan asnaf tersebut iaitu fakir yang bermakna bermakna orang yang tidak punya kemampuan untuk layak dalam kehidupan. Kedua, orang miskin atau orang yang punya kemampuan tapi tidak dapat mencukupi dengan apa yang didapatkan. Ketiga amil, yaitu orang yang bekerja keras untuk mengurus, mengelola, dan menghimpun dana zakat. Ada juga mualaf, yakni orang yang mendapatkan hidayah hatinya untuk kembali ke dalam Islam. Yang kelima adalah hamba sahaya, orang yang belum merdeka. Yang keenam adalah gharimin, orang yang sedang memiliki utang. Yang ketujuh adalah orang HUMANITY INSIGHT
6
yang sedang menempuh perjalanan di jalan Allah SWT, seperti yatim piatu yang sedang sekolah. Kedelapan, mereka yang berdakwah di jalan Allah SWT. Untuk itu, memasuki bulan Ramadan, Global Zakat dan Aksi Cepat Tanggap memperluas penerima manfaat dari zakat. Salah satunya lewat program Sahabat Guru Indonesia. Program yang memberikan biaya hidup bagi guru honorer dan prasejahtera. Pada bulan Maret ini menyapa guruguru yang mengabdi di wilayah Jakarta Utara. membagikan biaya hidup sebagai bentuk apresiasi yang berasal dani dana zakat. Ahmad, seorang guru di Cilincing, Jakarta Utara merupakan salah satu guru yang mendapatkan biaya hidup. Sejak pandemi, kehidupan guru ini ikut terdampak. Akibatnya, ia harus rela berhemat untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk membayar sewa rumah kontrakan. “Berbekal semangat yang tinggi dalam mengajar, Pak Ahmad mengabdi untuk pendidikan di lingkungannya,” ungkap Harun Basalamah dari tim Program Global Zakat Jakarta Utara. Sahabat Guru Indonesia dari Global Zakat telah hadir lebih dari satu tahun. Manfaatnya pun telah dirasakan secara luas. Mulai dari guru yang ada di perkotaan maupun mereka yang mengabdi di tepian negeri. Ribuan guru telah terbantu oleh program yang bersumber dari zakat masyarakat ini. Sahabat Guru Indonesia tak hanya sekedar memberikan biaya hidup, tapi juga pendampingan serta membentuk forum agar kebaikan yang berawal dari dana zakat ini bisa berlanjut dengan lahirnya kebaikan baru.
Gotong Royong Bantu Penyintas Bencana Kilang Balongan Senin, 29 Maret 2021 tiba-tiba terjadi ledakan keras pada kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
D
ini hari, kobaran api besar membuat langit di wilayah Indramayu menjadi merah senja. Hari Senin, 29 Maret 2021 tibatiba terjadi ledakan keras pada kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan HUMANITY INSIGHT
7
di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Saking besarnya kobaran api, dapat terlihat dari jarak sejauh lima kilometer. Menurut keterangan resmi PT Pertamina, kebakaran terjadi di tangki T301G. Penyebab
kebakaran belum diketahui dengan pasti, namun pada saat kejadian kondisi sedang turun hujan lebat disertai petir. Selain itu, PT Pertamina selaku pengelola
kilang minyak tersebut menjelaskan terdapat sekitar 200 warga diungsikan ke Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu, dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Tak hanya penduduk yang bermukim di sana, sejumlah warga yang tengah melintas di Jalan Raya Balongan, yang berada persis di samping kilang juga menjadi korban. PT Pertamina menyebutkan sebanyak lima orang luka dan dilarikan ke rumah sakit. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan 5 orang luka berat dan 15 orang luka ringan. Pasca bencana tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) sudah bergegas membantu dalam fase emergency. Atas musibah ini, ACT turut berbela sungkawa. Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menyampaikan langsung keprihatinan ini. “Kami turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Pertamina serta warga di sekitar lokasi kebakaran besar di Balongan. Tragedi ini menjadi duka bagi bangsa. Hal tersebut tak hanya karena Pertamina merupakan aset strategis bangsa ini, namun juga melihat besarnya dampak yang dirasakan warga setempat,” ungkap Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, pada hari Rabu, 31 Maret 2021. HUMANITY INSIGHT
8
Untuk membantu pengungsi dan korban, dibutuhkan kolaborasi besar untuk membantu menangani dampak bencana kebakaran yang menimpa warga sekitar Balongan. “Gotong royong jadi kunci mengatasi dampak bencana ini. Untuk itu, ACT mengajak seluruh masyarakat Indonesia ambil bagian dalam penanganan dampak kebakaran kilang Pertamina di Balongan,” ajaknya. Ahyudin menegaskan, ACT akan terus
mendukung kebutuhan warga terdampak kebakaran kilang minyak Balongan dengan beragam aksi kemanusiaan terbaik. Sejak hari pertama, ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia telah melakukan asesmen, melakukan pendampingan psikososial, dan distribusi makanan. ACT juga menghadirkan armada kemanusiaan sebagai wujud kedermawanan yang melibatkan masyarakat luas.
Pendampingan Para Penyintas Bencana
Dua hari setelah kejadian, tepatnya pada hari Selasa, 30 Maret 2021, ACT dan MRI Cirebon memberikan dukungan psikososial kepada anakanak pengungsi ledakan kilang minyak Balongan di GOR Bumi Putra. Muhammad Tawwaba dari Tim Program ACT Cirebon menjelaskan, dukungan psikososial akan dilakukan ACT-MRI Cirebon hingga kondisi membaik. Selain itu, ACT juga mendistribusikan bantuan berupa beras, air minum kemasan, obat-obatan, susu, teh, biskuit, popok bayi, gula, dan makanan instan. “Hingga kini barang-barang yang masih dibutuhkan berupa masker, obat-obatan, makanan, susu, dan makanan instan,” katanya. Tawwaba melanjutkan, tim ACT dan MRI Cirebon dari lokasi mengabarkan, HUMANITY INSIGHT
9
pos pengungsian warga terdampak kebakaran kilang minyak Balongan kini difokuskan di GOR Bumi Patra, Indramayu. “Banyak warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, kondisi rumah mereka juga rusak, seperti kaca pecah dan genting hancur. Pos pengungsian juga masih dibuka karena pemadaman api belum tuntas dan untuk mengantisipasi apabila peristiwa serupa kembali terjadi,” jelas Tawwaba. Sebagai bentuk totalitas kepedulian untuk penduduk yang terdampak ledakan kilang minyak Balongan kini Humanity Food Truck disiagakan di pos pengungsian untuk menapa para pengungsi. Pada hari Rabu, 31 Maret 2021 ejumlah 400 porsi disiapkan untuk makan para penyintas siang itu.
Pendistribusian makanan siap santap oleh HFT dilakukan di dua lokasi yakni GOR Bumi Patra Singajaya dan lapangan futsal Bumi Patra. Selain untuk warga yang berada di pengungsian, makanan siap santap juga dibagikan kepada warga yang sedang kembali ke rumahnya. Tawwaba melanjutkan, setelah melakukan koordinasi dengan Pertamina, kebutuhan pangan per hari untuk para penyintas mencapai 3.000 sampai 3.500 porsi. Jumlah tersebut termasuk pengungsi dan warga dalam radius satu kilometer dari lokasi kejadian. “Jadi gotong royong dalam ikhtiar membantu penyintas ledakan kilang minyak sangat dibutuhkan,” lanjutnya.
HUMANITY INSIGHT
10
Humanity Care Line Makin Maksimal di Kala Ramadan Peluncuran kembali Humanity Care Line ini, meneguhkan bahwa sejatinya permasalahan kelaparan dan kemiskinan adalah masalah yang belum selesai.
M
eskipun sudah setahun lebih, pandemi Covid19 belum berakhir, dampak sosial ekonominya pun masih terus berlanjut. Salah satunya masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan pangan karena tidak ada pemasukan harian. Dampak paling serius adalah peningkatan angka penduduk miskin, menurut BPS lebih dari 27 juta orang. Sedangkan penduduk miskin di DKI Jakarta terus merangkak lebih dari 500 ribu orang. Butuh kebijakan khusus untuk membantu masyarakat miskin yang kesulitan pangan. Sejalan dengan hal itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengaktivasi layanan antar pangan gratis Humanity Careline (HCL) pada hari Senin tanggal 11 Januari 2021 dengan tema “Semakin Luas Membantu, Semakin Banyak Bahagia”. Peluncuran kembali Humanity Care Line ini, meneguhkan bahwa sejatinya permasalahan kelaparan dan kemiskinan adalah masalah yang belum selesai. Sejak HUMANITY INSIGHT
10
diluncurkannya di awal pandemi Covid-19 pada akhir Maret 2020, Humanity Care Line telah melayani lebih dari 1,6 juta jiwa dengan 257 ribu KK yang tersebar di 13 kota/kabupaten, dengan melibatkan lebih dari 50.000 ojek daring. Program ini hadir sebagai layanan antar pangan gratis bagi masyarakat terdampak pandemi dan karantina wilayah. Selain itu, para relawan dari Humanity Bikers, serta para korban PHK akan bergabung
dan bergerak bersama ACT agar jangkauan bantuan semakin luas. Di awal tahun 2021 ini, akan ada 5.000 relawan Humanity Bikers yang terlibat dalam proses pengiriman bantuan. Humanity Care Line menjadi salah satu program andalan ACT sebagai turunan Operasi Pangan Gratis. Dalam proses pengiriman bantuan, ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan. Selain untuk
menghindari kerumunan, jangkaun bantuan pangan akan semakin meluas karena paket langsung diantarkan oleh kurir ojek daring ke rumah penerima manfaat. Selain itu, sistem HCL juga terus dikembangkan sehingga mampu melayani panggilan masyarakat selama 24 jam. Paket pangan gratis dari layanan bebas pulsa Humanity Care Line ini tak lepas dari peran serta masyarakat dermawan. Beras dan air minum yang didistribusikan merupakan produk kebaikan dari pengelolaan wakaf di sektor produktif. Seperti Beras Wakaf yang dihasilkan dari Lumbung Beras Wakaf yang pendanaannya berasal dari wakaf masyarakat. Begitu juga Air Minum Wakaf yang diproduksi di Lumbung Air Wakaf yang juga hadir karena wujud nyata dukungan dermawan. “Dana wakaf yang disalurkan melalui Global Wakaf akan selalu utuh nilai pokoknya, dan dimanfaatkan untuk sektor produktif. Sehingga wakaf tak lagi sebatas harta diam, melainkan bisa melahirkan kebaikankebaikan lainnya,” ungkap Pungki yang juga tim dari Global Wakaf-ACT. Untuk program Humanity Care Line ini, selain masyarakat bisa mendapatkan paket pangan secara gratis, ACT juga membuka kesempatan untuk berderma ke sesama.
HUMANITY INSIGHT
11
Mendekati momen Ramadan, Humanity Care Line kembali bersiap untuk membahagiakan sesama. Aksi Humanity Care Line diikhtiarkan semakin masif di bulan suci nanti. “Insyaallah pada bulan Ramadan, program Humanity Care Line ini akan bertransformasi menjadi program Ramadhan Care Line. Dan akan siap melayani 500 ribu penerima manfaat selama satu bulan atau setara dengan 2,5 juta jiwa,” ujar Adiwi. Tak hanya itu, jam operasional Humanity Care Line juga akan bertambah pada bulan Ramadan. “Kalau sekarang kami aktif pukul 7 sampai pukul 5 sore, maka di bulan Ramadan nanti Humanity Care Line akan
beroperasi sampai pukul 11 malam. Ini semua adalah ikhtiar untuk memastikan kebutuhan saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap tercukupi di bulan Ramadan nanti,” jelas Adiwi. Dalam menghubungi Ramadhan Care Line, Adiwi menjelaskan, tidak ada perubahan tata cara. Masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-116-5228. Operator Ramadhan Care Line akan melakukan verifikasi data kepada penelepon dan penerima manfaat. Jika sesuai, bantuan akan dikirim kepada penerima oleh Humanity Bikers sesuai dengan jadwal lokasi distribusi.
Perluasan Jangkauan Manfaat MPPI Melihat fenomena tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus memperluas jangkauan manfaat program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) bagi petani kecil. Setelah beberapa kali dilakukan di berbagai daerah di Jawa, juga diluncurkan program yang sama di Desa Anjir Serapat Muara I, Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
S
elama Pandemi Covid-19 angka kemiskinan terus meningkat. Secara nasional, Badan Pusat Statistik merilis angka kemiskinan di Indonesia naik hampir satu persen pada September 2020 jika dibandingkan dengan September 2019, yaitu mencapai 2,76 juta orang atau 10,19 persen. Demikian juga dengan kemiskinan pada skala global. Di Asia Pasifik contohnya, Bank Dunia menyebut ada 32 juta orang miskin di kawasan Asia Timur-Pasifik yang gagal keluar dari jurang kemiskinan pada tahun 2020 lalu. Kemiskinan di Indonesia paling banyak di pedesaan. Mereka sebagian besar adalah petani gurem, buruh tani dan tenaga harian. Mereka merasakan dampak pandemi lebih parah
HUMANITY INSIGHT
13
karena rangkaian bencana diikuti dengan kekeringan yang menyebabkan banyak lahan pertanian mengalami puso. Mereka adalah pelaku dan produsen barang yang seharusnya bisa berdaya dan memiliki ketahanan terhadap pandemi dan mampu berproduksi. Melihat fenomena tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus memperluas jangkauan manfaat program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) bagi petani kecil. Setelah beberapa kali dilakukan di berbagai daerah di Jawa, juga diluncurkan program yang sama di Desa Anjir Serapat Muara I, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Program pemberdayaan tersebut diselenggarakan pada hari Rabu 31 Maret 2021, dan berhasil menyasar 20 petani yang tergabung dalam Masyarakat Produsen
Pangan Indonesia binaan Global Wakaf-ACT menggelar tanam raya bertajuk “Petani Sejahtera, Indonesia Berjaya”. Masa tanam kali ini istimewa, karena momen ini bertepatan dengan menjelang datangnya Ramadan kedua selama pandemi. Sehingga, optimisme lebih besar untuk memperbaiki keadaan. Ketua Masyarakat Produsen Pangan Indonesi (MPPI) Unit Anjir Serapat Muara Abdul Hamid mengatakan, tanam raya kali ini memiliki optimisme besar dengan harapan bisa mengubah kondisi petani lebih sejahtera. Dengan hadirnya bantuan pertanian dari Global Wakaf-ACT, hal ini seakan menambah angin segar.
“Alhamdulillah tanam raya berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan menghasilkan panen yang melimpah. Perkiraan September nanti sudah panen,” harap Hamid. Besarnya optimisme petani tak lepas dari bantuan serta pendampingan yang dilakukan Global WakafACT lewat program MPPInya. Berbagai kebutuhan pertanian, khususnya pupuk dihadirkan agar petani lebih produktif. Pasalnya, sebelum ini pupuk menjadi masalah besar bagi petani di Anjir Serapat Muara. Sehingga di tahun ini, dengan adanya bantuan, hasil panen
HUMANITY INSIGHT
14
diharapkan bakal lebih melimpah dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, besarnya optimisme petani terus dibayangi ancaman kegagalan. Hamid mengakui ancaman terbesar ialah hama, khususnya menjelang panen. Ia pun mengajak masyarakat mendukung petani untuk mengatasi permasalahan ini. “Kami perlu waspada dengan adanya penyebaran hama,” jelasnya. Pada tanam raya kali ini, sawah seluas 20 hektar ditanami bibit padi oleh petani binaan MPPI- Global Wakaf. Luas tersebut berasal dari 20 petani yang
tergabung dalam kelompok pembinaan yang berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Lewat program tersebut, diharapkan petani bisa lebih sejahtera perekonomiannya. “Lewat pendampingan dan permodalan ini, kami berharap petani bisa lebih produktif dan sejahtera. Kami pun yakin, saat petani sejahtera akan berdampak besar pada bangsa ini,” ungkap Muhammad Rizki dari tim Program Global Wakaf-ACT Kalimantan Selatan.
Beri Dukungan Untuk Ramadan Terbaik Rohingya Umat Muslim di seluruh dunia, karena menjadi bulan penuh berkah dan disambut dengan sukacita, walaupun beberapa di antaranya harus berada dalam situasi yang yang sulit.
B
ulan Ramadan menjadi bulan yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, karena menjadi bulan penuh berkah dan disambut dengan sukacita, walaupun beberapa di antaranya harus berada dalam situasi yang yang sulit. Seperti masyarakat Rohingya yang harus tahan jadi korban pembersihan etnis sejak bertahun-tahun lalu. Perserikatan Bangsabangsa (PBB) telah HUMANITY INSIGHT 13
menggambarkan tindakan tentara Myanmar yang melakukan persekusi terhadap minoritas yang teraniaya sebagai pembersihan etnis. Ribuan Muslim Rohingya diyakini telah dibantai dalam aksi kekerasan yang dimulai Agustus 2017 lalu.Akibatnya, hampir 700 ribu penduduk Rohingya melarikan diri dari kekerasan tersebut ke Bangladesh. Apalagi pada bulan Ramadan kamp-kamp
pengungsian di Cox's Bazar kali ini akan datang dengan tantangan yang signifikan. Gelombang panas yang menerjang kawasan Myanmar membuat udara di lokasi kamp pengungsian menjadi tak layak, disebabkan barak pengungsian hanya beralaskan terpal. Akibatnya, kaum pengungsi, khususnya ibu dan anakanak banyak yang menderita ISPA.
“Kesulitan di kamp pengungsian ditambah juga dengan buruknya sanitasi air. Hal ini menyebabkan kehidupan pengungsi menjadi tidak sehat. Selain itu, kurangnya pasokan makanan membuat anakanak Rohingya menderita gizi buruk dan kelaparan,” jelas Firdaus Guritno dari Tim Global Humanity Response – Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada hari Kamis, 25 Maret 2021. Pada hari Rabu, 24 Maret 2021 terjadi kebakaran yang menghanguskan kamp Bulu Khali, Cox’s Bazar. Sebanyak 47 ribu jiwa
langsung kehilangan tempat tinggal setelah kejadian itu. Oleh karenanya Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menyiapkan bantuan Ramadan untuk para penyintas Rohingya. “Bantuan akan kita berikan sampai Idulfitri nanti. Sehingga kami berharap, berkah Ramadan yang kita terima dapat juga dirasakan oleh mereka,” tambah Firdaus. Di samping program yang sifatnya karitatif, ACT bersama Global Wakaf juga menyiapkan bantuan jangka panjang melalui Sumur Wakaf dari Global Wakaf. “Bantuan pembuatan sumur
untuk masjid-masjid yang mengalami krisis air di kamp-kamp pengungsian Rohingya. Ada 500 kepala keluarga yang kami targetkan melalui bantuan ini,” ujar Firdaus. Menunjang kebutuhan ibadah masyarakat, ACT berencana memberikan paket bantuan baju muslim untuk anak-anak dan dewasa masing-masing sebanyak 1.000 orang. Kemudian di penghujung bulan Ramadan, ribuan paket bingkisan Idulfitri juga menanti mereka.
Permulaan Sebelum Ramadan
Sebagai bagian dari progam menyambut Ramadan, pada akhir bulan Maret 2021Aksi Cepat Tanggap kembali mengirimkan paket pangan kepada 100 keluarga Rohingya di Buthidaung, untuk membantu kebutuhan hidup mereka. Buthidaung adalah daerah yang banyak
HUMANITY INSIGHT
14
dihuni oleh suku asli tahap awal untuk mendukung Rohingya dengan total 55.000 pemenuhan pangan mereka penduduk tersebar di 60 desa. sebelum Ramadan. Semoga, Firdaus menjelaskan, di bulan Ramadan nanti bantuan untuk Rohingya ini dermawan Indonesia bisa merupakan salah satu bentuk kembali membersamai kepedulian dermawan keluarga Rohingya di Indonesia kepada saudara Buthidaung,” jelas Firdaus. muslim yang tertimpa konflik kemanusiaan. “Bantuan ini menjadi
Rasa Syukur Para Penerima Bantuan SFPI Sejak diluncurkan awal Februari lalu, banyak keluarga Indonesia yang telah menyalurkan bantuannya kepada keluarga yang ada di Palestina
I
khtiar Aksi Cepat Tanggap menguatkan ikatan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Palestina dikukuhkan tahun 2021 melalui program Sister Family Palestine-Indonesia (SFPI), yang mana menjembatani keluarga Palestina kurang mampu dengan keluarga Indonesia yang ingin menjadi donatur. Kepada donatur yang berminat membantu, tim ACT akan memberikan profil keluarga Palestina agar para donatur bisa melihat kondisi mereka secara objektif Tak sembarangan, program ini didasari semangat ACT dalam mempersaudarakan dermawan Indonesia dengan keluarga Palestina sebagaimana Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Di samping itu, ikhtiar ini juga menjadi dorongan keluarga Palestina
HUMANITY INSIGHT 15
untuk berdikari dan mampu bangkit dari persoalan ekonomi. Sejak diluncurkan awal Februari lalu, banyak keluarga Indonesia yang telah menyalurkan bantuannya kepada keluarga yang ada di Palestina. Abdurrahman Alkharafeen adalah salah satu penerima program SFPI .Lelaki dengan enam anak ini mendapatkan bantuan yang dapat membantunya memenuhi kebutuhan keluarga nanti di bulan Ramadan. Warga Bedouin, di utara Jalur Gaza, itu terharu karena bantuan yang ia terima datang di saat -saat sulit. Selama ini, ia tidak pernah mendapatkan bantuan dari lembaga manapun. Bantuan hidup SFPI menjadi oase di tengah kekurangan yang ia alami selama ini. Kondisi ekonomi Gaza yang tidak stabil, membuat lapangan pekerjaan sulit ditemukan di Gaza. Abdurrahman selama
ini hanya bisa menganggur. Keperluan makan keluarganya pun setiap hari dibantu oleh saudara dan tetangga di sekitar rumah. “Alhamdulillah. Terima kasih ACT atas dukungannya. Kemarin kami diberitahu bahwa kami akan diberikan bantuan keuangan. Bisa membantu menutupi biaya kehidupan,” ujarnya Abdurrahman menceritakan, ia akan menggunakan bantuan SFPI untuk membiayai perawatan anaknya yang menderita penyakit saraf. Anaknya yang lain juga sedang bersekolah dan membutuhkan biaya. Baginya, kebutuhan anak menjadi prioritas. “Saya akan membayar biaya pendidikan anak-anak saya dan membeli makanan. Seperti yang diketahui, makanan mahal disini,” tambahnya.
Hal serupa juga dirasakan Sadia Jaber Sobh, seorang perempuan yang tinggal di Beit Lahia, Palestina. Ia kehilangan suami tahun lalu, dan menjadi satu-satunya orang tua bagi enam orang anaknya yang masih kecil, paling muda berumur satu tahun.Sebagai orang tua tunggal, Sadia tidak mampu membiayai keenam orang anaknya. Kondisi di Gaza tidak memungkinkan Sadia bekerja. Selama ini ia sering berhutang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ditemui Aksi Cepat
HUMANITY INSIGHT
16
Tanggap pertengahan Maret lalu, Sadia berlinang air mata sembari menjelaskan rasa cemas akan keselamatan keluarga dan keamanan tempat tinggalnya. Dengan kondisi Palestina yang kadang dirundung konflik, rumahnya bisa saja langsung rata dengan tanah jika terjadi eskalasi konflik dengan Israel “Ini adalah bantuan pertama. Satu-satunya yang memasuki rumah saya dan membuat anak saya senang. Saya meminta kepada Allah, agar dermawan Indonesia
bahagia,” ujar Sadia dengan mata berkaca-kaca. Saat ditanya tentang penggunaan bantuan biaya perbulan ini, Sadia menjelaskan bahwa ia akan membeli kebutuhan makan dan sekolah untuk anakanaknya. Buah hatinya itu membutuhkan makanan, obat-obatan, kebutuhan sekolah, dan susu. “Saya akan memenuhi pendidikan mereka dengan baik dan memberikan kehidupan yang layak bagi mereka,” tambah Sadia.
Kabar Pekan Ini
R
amadan segera tiba. Seluruh umat Islam menyambut dengan suka cita , karena percaya bahwasannya pintu ampunan akan dibuka dan mereka akan dijauhkan dari api neraka. Akan tetapi Bulan Ramadan kali ini berlangsung agak berbeda pasalnya Ramadan 2021 menjadi Ramadan kedua
HUMANITY INSIGHT 17
yang akan dijalani umat muslim dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan efek pandemi yang semakin berat, apalagi dalam sektor ekonomi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pendapatan masyarakat yang kian menurun selama pandemi Covid-19. Sebagai Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) maju paling
depan bergerak untuk membantu sesama yang mengalami kesusahan semenjak memasuki Bulan Ramadan beberapa program semakin digencarkan agar masyarakat dapat mendapatkan Ramadan terbaik.Gerakan Sedekah Pangan Nasional. Di Bandung,
gerakan kebaikan ini bertajuk “Bandung Lautan Dermawan” alias Balad. Paket pangan buah kedermawanan masyarakat disalurkan ke warga ekonomi pra sejahtera, masjid-masjid serta petugas keamanan sebagai bentuk apresiasi atas jasa mereka. Program ini menjadi salah satu program yang dilakukan sedini mungkin untuk menyambut bulan penuh keberkahan. Adapun, untuk memperluas penerima manfaat dari zakat. Salah satunya lewat program Sahabat Guru Indonesia. Program yang memberikan biaya hidup bagi guru honorer dan prasejahtera Maret ini menyapa guru-guru yang mengabdi di wilayah Jakarta Utara. Pada akhir Maret, biaya hidup sebagai bentuk apresiasi ini diberikan.Ahmad, seorang guru di Cilincing, Jakarta Utara merupakan salah satu guru yang mendapatkan biaya hidup. Tak Hanya itu, Humanity Care Line mendekati momen Ramadan kembali bersiap untuk membahagiakan sesama. Aksi Humanity Care Line diikhtiarkan semakin masif di bulan suci nanti. Pada Bulan Ramadan, program Humanity Care Line ini akan bertransformasi menjadi program Ramadhan Care Line. Dan akan siap melayani 500 ribu penerima manfaat selama satu bulan atau setara dengan 2,5 juta jiwa. Sebagai bentuk totalitas kepedulian untuk pengungsi ledakan kilang minyak HUMANITY INSIGHT 18
Balongan kini Humanity Food Truck sapa para pengungsi, pada Rabu (31/3/2021). Sejumlah 400 porsi disiapkan untuk makan siang para penyintas siang itu. Pendistribusian makanan siap santap oleh HFT dilakukan di dua lokasi yakni GOR Bumi Patra Singajaya dan lapangan futsal Bumi Patra. Selain untuk warga yang berada di pengungsian, makanan siap santap juga dibagikan kepada warga yang sedang kembali ke rumahnya. Mengenai program Sister Family PalestineIndonesia (SFPI) diluncurkan awal Februari lalu, banyak keluarga Indonesia yang telah menyalurkan bantuannya kepada keluarga yang ada di Palestina. Abdurrahman Alkharafeen adalah salah
satu penerima program SFPI .Lelaki dengan enam anak ini mendapatkan bantuan yang dapat membantunya memenuhi kebutuhan keluarga nanti di bulan Ramadan. Bantuan yang ia terima datang di saat -saat sulit. Selama ini, ia tidak pernah mendapatkan bantuan dari lembaga manapun. Bantuan hidup SFPI menjadi oase di tengah kekurangan yang ia alami selama ini. Lalu untuk rincian aksi di HCN pada pekan 3 dan 4 Maret sebanyak 1.065 aksi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 956.957 orang dan relawan yang terlibat 4.636 jiwa. Untuk jangkauan kegiatan tersebar di 8 negara, 18 provinsi, 75 kota/kabupaten, dan 120 desa/kota.
“
“
“Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahan bulan Ramadan adalah keampunan, dan penghujung bulan Ramadan adalah kebebasan dari api neraka.”
Ramadhan kini datang dengan jutaan keberkahannya. Menantang jutaan hamba terbaik untuk berlomba merebut kemuliannya.
Sudah siap menyambut tantangannya?
Sedekah harian rutin melalui BNI Syariah 6600000131 a/n Aksi Cepat
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia