HUMANITY INSIGHT MAJALAH Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Apa Kabar Gizi Buruk di Kala Pandemi
Gerakan Satu Juta Liter Susu Dicetuskan
HUMANITY INSIGHT
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
Humanity Insight Ibnu Khajar,Dwiko Hari Dastriadi, Bambang Triyono
Apa Kabar Gizi Buruk di Kala Pandemi 1 Bengkel Gizi Terpadu Jadi Solusi
3 Gerakan Satu Juta Liter Susu Dicetuskan 5
Koordinator: Bambang Triyono
Duka Bangsa, Sriwijaya Air 6
Pelaksana: Sunano
Sigap Evakuasi Korban Longsor Sumedang 8
Penulis: Lia Esdwiyanisyam Arif, Sunano
Ketersedian Pangan Terus Dipenuhi 9
Data: Ashari Utomo dan Agus Wahyu
Air Beri Kehidupan di Gaza
Editor: Sunano
Panggilan Kemanusiaan
Tata letak dan Desain Sampul: Lia Esdwiyanisyam Arif
Kabar Pekan ini
12
Sebaran Wilayajh Aksi
13
10 11
Temuan Permasalahan Gizi (Program Bengkel Gizi Terpadu)
Kec Sembalun, 2018
1:3
116 dari 300 balita di lokasi bencana
Alor & Ende, 2019
1:3 350 dari 1.065 balita di Pulau Alor & Kec Ende
Kec Bakung, 2019
1:2
42 dari 134 balita di pemukiman pemulung
Kel Kamal Muara, 2020
1:3 46 dari 118 balita di Kampung Nelayan
HUMANITY INSIGHT
Apa Kabar Gizi Buruk di Kala Pandemi Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 terdapat 17,7 persen balita di bawah 5 tahun masih mengalami masalah gizi.
P
1
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
ersoalan menahun yang kerap menjadi sorotan kesehatan di Indonesia adalah kasus balita kekurangan gizi (gizi buruk dan gizi kurang) yang diderita oleh anak usia bawah lima tahun (balita). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 terdapat 17,7 persen balita di bawah 5 tahun masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen dan gizi kurang sebesar 13,8 persen.
Fenomena balita kekurangan gizi diperburuk dengan adanya penyebaran virus Covid-19 di seluruh Indonesia semenjak Maret 2020. Diku p dari perwakilan UNICEF untuk Indonesia, DeboraComini, bahwasannya sebelum pandemi terdapat sekitar 2 juta anak menderita gizi buruk dan lebih 7 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stun ng di Indonesia. UNICEF juga memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun bisa meningkat 15 persen
secara global pada 2020 jika dak ada ndakan. Menurut Deborah. peningkatan jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia lantaran banyak keluarga kehilangan Kehilangan pendapatan akibat pandemi Mana lagi Pandemi Covid-19 mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, dak terkecuali layanan pemantauan kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Banyak Posyandu tutup sejak awal masa pandemi Maret lalu sehingga menghambat pemantauan perkembangan balita dan program pencegahan stun ng. Meski demikian, beberapa kegiatan imunisasi tetap dilakukan melalui kerjasama dengan petugas kesehatan/bidan. Untuk menekan kenaikan kasus gizi buruk pemerintah mengeluarkan kebijakan agar dak menghen kan program pen ng nasional salah satunya adalah penanganan stun ng. Maka mulai per awal Agustus 2020, pemerintah kembali membuka pelayanan Posyandu dengan tetap memperha kan protokol kesehatan secara ketat. Terus berikh ar mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia, Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melakukan aksi pendampingan gizi yang digelar di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Aksi ini merupakan kelanjutan setelah beberapa kali dilakukan asesmen pada Oktober 2020. Dari data yang terkumpul, ditemukan beberapa anak yang kondisi gizinya berada di garis kuning (gizi kurang) bahkan garis merah (gizi buruk). Karena itu, perbaikan gizi menjadi urgen untuk segera dilakukan. Ada 31 anak yang menjadi sasaran aksi ini. Beberapa langkah yang dilakukan oleh m Bengkel Gizi Terpadu untuk mengetahui keadan gizi anak-anak dengan cara melakukan penimbangan badan. Setelah itu terus dilakukan pemantauan gizi anak, hingga pembagian paket makanan bergizi untuk memas kan gizi anak-anak di Kamal Muara membaik dari hari ke
HUMANITY INSIGHT
2
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
hari. Kamal Muara sendiri merupakan kelurahan yang ada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Permukiman ini dikenal dengan kepadatannya dan sebagian rumah berdiri di atas air laut. Kayu sebagai bahan utama bangunan dan bambu yang menjadi penyangga rumah-rumah di kelurahan yang berbatasan dengan perairan Laut Jawa ini. Sebagian besar warga berprofesi sebagai nelayan. Hasil ikan yang didapat dari melaut dijual dan sebagian lagi dikonsumsi sendiri. Kondisi ekonomi warga yang ratarata tergolong prasejahtera berdampak pada beberapa sektor, termasuk kesehatan anak-anak yang kurang mendapatkan mendapatkan perha an. Ditambah lagi dengan kebersihan
lingkungan yang kurang baik dan permasalahan ketersediaan air bersih. “Di awal, kami menemukan 1 dari 3 anak di Kamal Muara mengalami permasalahan gizi. Setelah melakukan beberapa kali pendampingan, orang tua pun antusias datang untuk memeriksakan kondisi anak mereka. Alhamdulillah, setelah ru n melakukan pendampingan dan pembagian paket makanan bergizi, kondisi gizi anak-anak mengalami perkembangan yang baik,” jelas Dokter Muhammad Riedha dari Tim Medis Global Zakat-ACT, Kamis (10/12/2020). Dari hasil penimbangan berat badan, sebanyak 23 balita mengalami peningkatan, juga
nggi badan yang bertambah. Setelahnya, diharapkan orang tua mampu menjaga asupan gizi untuk anak-anak. Di samping itu, Global Zakat - ACT membantunya dengan memberikan paket makanan bergizi yang diserahkan langsung ke orang tua balita. Dokter Riedha menambahkan, ke depannya, aksi pendampingan serupa akan terus digelar untuk memas kan kondisi gizi anak di Kamal Muara benarbenar membaik. Masyarakat umum pun bisa ikut serta dalam aksi kebaikan ini, apalagi gizi menjadi salah satu kebutuhan yang paling pen ng dipenuhi, khususnya anakanak.
HUMANITY INSIGHT
Bengkel Gizi Terpadu Jadi Solusi Adapun gizi kurang dan stun ng merupakan salah satu permasalahan yang hingga sekarang belum dapat terselesaikan di Indonesia.
P
3
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
ermasalahan gizi masih menjadi momok bagi pemerintah Indonesia dan merupakan masalah yang sangat kompleks dan pen ng untuk segera diatasi. Terutama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai permasalahan gizi paling lengkap. Diku p dari Hello Sehat yang telah melakukan beberapa peneli an menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung terus meningkat, dak sebanding dengan beberapa negara ASEAN lainnya seper Malaysia, Singapura, dan Thailand yang cenderung menurun. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, perkembangan masalah gizi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi ga, yaitu masalah gizi yang sudah
terkendali, masalah yang belum dapat terselesaikan (un-finished), dan masalah gizi yang sudah meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat (emerging). Adapun gizi kurang dan stun ng merupakan salah satu permasalahan yang hingga sekarang belum dapat terselesaikan. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang dak terpenuhi dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal-awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukan 12,1 persen dari total anak balita menderita balita kurus (was ng). Anak yang menderita
gizi burukbiasanya mengalami permasalahan berat badanmengalami permasalahan berat badan dan kondisi fisik yang kelihatan sangat kurus. Prevalensi anak sangat kurus ternyata masih sangat nggi yaitu 5,3 persen. Kondisi ini harus dilakukan upaya serius dengan perawatan medis dan pendampingan maksimal. Jika merujuk pada aturan WHO, masalah kesehatan masyarat sudah dianggap serius bila prevalensi kurus antara 10,0-14,0 persen, dan dianggap kri s bila lebih dari 15,0 persen. Di Indonesia, prevalensi kurus pada anak balita masih 12,1 persen yang ar nya masalah kurus di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Empat provinsi di Indonesia yang masuk kategori kri s yaitu Kalimantan Barat, Maluku, Aceh, dan Riau. Selain itu menurut Riskesdas pada 2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stun ng. Angka ini terus menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 29,6 persen. Problemnya masih di atas batasan yang ditetapkan WHO sebesar 20 persen.
HUMANITY INSIGHT
4
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
Angka tersebut ternyata terus meningkat jika dibandingkan dengan 2010 yang sebanyak 35,6 persen. Menurut peneli an Ricardo, sampai sekarang Anak balita stun ng berkontribusi terhadap 1,5 juta (15 persen) kema an anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta DisabilityAdjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat se ap tahun. Bagi masyarakat Indonesia, kondisi ini seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stun ng dapat memengaruhi perkembangan otak, mengurangi produk vitas seseorang di usia muda, dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit dak menular di usia lanjut. Stun ng juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas, dan kema an akibat infeksi. Waktu terbaik untuk mencegah stun ng adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhi untuk mengop malkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang
pada balita perlu menjadi perha an khusus agar anak dak tumbuh pendek atau stun ng. Melihat semua Problema ka tersebut ACT iktu membantu menyelesaikan permasalahan gizi kurang dengan Bengkel Gizi Terpadu (BGT). Hingga saat ini sudah terdapat empat wilayah yang menjadi lokasi implementasi BGT ACT yaitu dimulai pada 2018 di Kecamatan Sembalun, Lombok, tercatat, 116 dari 300 balita terkena permasalahan gizi pascabencana. Dilanjutkan lagi pada 2019 di Bakung, Lampung, terdapat 42 dari 134 balita terdikteksi kurang gizi. Di tahun yang sama BGT juga melakukan aksi di Alor dan Ende di sana terdapat 350 dari 1065 balita menderita kurang gizi. Selama pandemi program ini juga tetap berjalan dengan k lokasi berada di Kamal Muara, Jakarta Utara, tercatat 42 dari 134 balita terditeksi memiliki permasalahn gizi. Tidak hanya menimbang mengecek keadaan para balita, m BGT juga melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan, paket gizi berupa makanan juga didistribusikan ke warga. Rendahnya kondisi ekonomi keluarga memicu berbagai
persoalan di atas. Permasalahan yang disebabkan karena rendahnya kualitas hidup masyarakat, kecukupan gizi, terbatasnya mutu pangan, dan sebagainya. Selain itu juga memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan. Mana lagi akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera belum terpenuhi secara utuh. Untuk itu, Aksi Cepat Tanggap menginisiasi lembaga Humanity Medical Services. Lembaga baru ini merupakan respons atas kondisi kesehatan dan problema ka di bidang medis, baik di Indonesia hingga global. Ke depannya, Humanity Medical Services akan melakukan aksi kemanusiaan berupa Ambulance Keliling, Bengkel Gizi Terpadu, Klinik Wakaf Mobile, Rumah Sakit Wakaf, Klinik Dermawan, Nutrisi Anak Sekolah, Bergerak untuk Difabel, dan Edukasi Komunitas. Tentunya, ikh ar ini besar ini dak bisa bergerak sendirian. Butuh doa, dukungan dan par sipasi bersama untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
HUMANITY INSIGHT
Gerakan Satu Juta Liter Susu Dicetuskan Kedasaran akan pen ngnya meminum susu untuk masa perkembangan anak di Indonesia masih cukup rendah
K
5
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
ebutuhan asupan susu pada anak telah dimulai semenjak lahir dimulai dengan ASI yang banyak mengandung banyak nutrisi serta sumber daya tahan tubuh, hingga pengenalan beberapa jenis susu atau whole milk yang biasa dikonsumsi mulai usia 1-2 tahun. Karena, lemak dalam susu dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Dalam masa pertumbuhan, anak wajib diberika asupan makanan dengan gisi seimbang. Melengkapinya dengan pemberian
Susu juga disarankan oleh para ahli. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh anak serta membantu proses tumbuh kembangnya. Peneli an menunjukkan bahwa susu bermanfaat dalam pembentukan tulang untuk jangka panjang, karena susu kaya akan kalsium. secara umum susu banyak memiliki manfaat untuk pertumbuhan yaitu untuk regenerasi sel, menguatkan tulang dan gigi, menyokong pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan, mampu mencegah stun ng pada
anak-anak serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit. Susu juga menyediakan karbohidrat sebagai sumber energi yang dibutuhkan anak untuk ak vitasnya sepanjang hari. Yang masih jadi problem adalah kedasaran akan pen ngnya meminum susu untuk masa perkembangan anak di Indonesia masih cukup rendah. Seper diku p dari pernyataan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita pada saat momentum Hari Susu Nusantara menyatakan, berdasarkan data Badan Pusat Sta s k (BPS), ngkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg/kapita/tahun. Angka tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Rendahnya konsumsi susu segar ini diakibatkan karena kebiasaan minum susu yang belum membudaya. Sehingga perlu gencar untuk terus mengedukasi masyarakat membiasakan minum susu segar dan terus meningkatkan peroduksi susu nasional. Menurut data sta s k, produksi susu dalam negeri juga masih sangat rendah. Populasi sapi perah nasional pada tahun 2019 sebanyak 561.061 ekor dengan produksi susu sebanyak 996.442 ton (Data Sta s k Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019). Dengan jumlah kebutuhan susu nasional tahun 2019 mencapai 4.332,88 ribu ton, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) diatas, hanya mampu memenuhi 22 persen dari kebutuhan nasional, sehingga 78 persennya berasal dari impor (BPS- 2020). Selain itu, produksi susu saat ini masih didominasi oleh susu sapi, padahal kita memiliki potensi ternak lain seper kambing perah (Kambing Peranakan E awa, Kambing Saanen) dan kerbau perah yang pemanfaatannya belum op mal. Melihat fenomena tersebut Bengkel Gizi Terpadu Aksi Cepat Tanggap, bergerak bersama untuk mesosialisasikan pen ng minum susu untuk anak pada masa pertumbuhan dengan mencetuskan sebuah program “Gerakan satu juta liter susu”.
HUMANITY INSIGHT
Duka Bangsa, Sriwijaya Air Indonesia kembali berduka atas insiden naas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 jurusan Jakarta – Pon anak pada hari Sabtu, 9 Januari 2021.
K
6
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
abar duka menyelimu Tanah Air. Belum genap satu bulan memasuki awal tahun 2021, bangsa Indonesia berduka atas insiden naas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 jurusan Jakarta – Pon anak pada hari Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat dikabarkan kehilangan kontak dengan menara kendali setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Ha a. Berdasarkan informasi, kontak terakhir terjadi pada pukul 14:40 WIB atau empat menit setelah lepas landas. Pesawat jenis Boeing 737-524 saat itu di dalam pesawat terdapat 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang detwasa, tujuh penumpang anak-anak, dan ga bayi. Setelah dilakukan pengecekan pihak bandara dan penerjunan m Basarnas, diketahui pesawat gagal lepas
landas dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu harus tetap dipenuhi se ap hari selama pandemi berlangsung. Apalagi bagi keluarga prasejahtera dan keluarga yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Mereka menjadi golongan paling merasakan dampaknya dan kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi selama pandemi. Dimulai dari permasalahanpermasalahan di atas Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Sedekah nasi Bungkus dan rocket Chicken, berikh ar terus membersamai masyarakat prasejahtera di Kulon Progo dengan memberikan bantuan pangan siap santap ataupun paket pangan kepada pakibat cuaca buruk. Ke ka pesawat melewa ke nggian 11.000 kaki, mengalami gangguan dan akhirnya terjun bebas ke laut. Mendengar kabar duka
tersebut Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap segera diberangkatkan menuju Pelabuhan Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam, 9 Januari 2020. Komandan Tim ERACT Kusmayadi melaporkan, m telah bergabung dengan Tim SAR gabungan. ACT memberangkatkan 10 personel untuk membantu proses pengumpulan puing yang ditemukan dan ikut mencari di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Kusmayadi menjelaskan, karena lokasi perkara masih berada di Jakarta, pergan an tugas juga akan dilakukan seiring masa tanggap darurat dan perkembangan pencarian. Mulai ahad pagi, 10 Januari 2021, m ER-ACT bersiap untuk m en giku a p el s ia ga m SAR dilakukan pukul 07.00 WIB. Kusmayadi membagi m SAR ke beberapa kelompok, sebagian akan ikut pencarian ke laut di kapal milik Kementerian Perhubungan, sebagian lagi ditugaskan untuk ikut iden fikasi barang atau temuan yang diduga dari pesawat Sriwijaya Air. Penerjunan m ER-ACT sesuai dengan agenda Tim SAR Gabungan selama delapan hari mulai tanggal 10 sampai 18 Januari 2021. Tim ER-ACT yang diterjunkan untuk membantu Tim SAR Gabungan
HUMANITY INSIGHT
7
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
sebanyak 11 orang, dibagi menjadi empat regu, enam orang yang dibagi menjadi dua regu bertugas melakukan evakuasi dan rescue air, satu regu berisi ga orang bertugas membantu memilah dan mengiden fikasi temuan dan satu m berisi dua orang bertugas melakukan dokumentasi dan penyiapan logis k. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Tim SAR gabungan, mendirikan posko, dan menyiapkan perbekalan secukupnya. Tim ER-ACT yang diturunkan merupakan relawan yang telah mengiku pela han penyelamatan di air (water rescue). Kami membawa sejumlah keperluan, antara lain kantong jenazah, APD lengkap, dan menaa protokol kesehatan. Mohon doanya,” kata Kusmayadi. Sementara dari Bandara Supadio, Kota Pon anak, Kalimantan Barat, keluarga korban terus memantau perkembangan dan pengambilan data. Untuk
membersamai para keluarga korban, ACT juga berencana menghadirkan Operasi Makan Gra s di Bandara Supadio. Program Humanity Food Truck di Pon anak akan berlangsung selama lima hari dengan menyediakan makanan siap santap sebanyak 150 porsi se ap hari. Tujuan pembagian makanan diperuntukkan bagi awak media, petugas bandara, keluarga penumpang, dan Tim SAR Gabungan. Selain di Pon anak, Humanity Food Truck juga menggelar aksi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tepatnya di Pelabuhan penyeberangan dan posko bersama Tim Gabungan. Se ap hari m ERACT menyediakan 300 boks makanan siap saji untuk mencukupi kebutuhan m relawan. Selama lima hari, total sebanyak 1500 paket makanan siap saji disediakan HFT. Tujuan aksi untuk membantu menyediakan kebutuhan makan
bagi TNI, Polri, Tim SAR Gabungan, security pelabuhan dan awak media cetak, online dan televisi yang meliput. Selain menyediakan makanan, m ER-ACT juga menyediakan water truck untuk mencukupi kebutuhan air bersih semua relawan dan pihak yang bertugas di pelabuhan. Ketersediaan air bersih terutama untuk mensupport Humanity Food Truck yang membutuhkan banyak air untuk memasak makanan. Selain itu juga untuk mensupport masjid mobile sehingga orang yang mau menjalankan salat dak kesulitan mencari air bersih. nerima manfaat. Sejak November 2020, sebanyak 2.066 porsi makanan siap santap telah dibagikan kepada pekerja harian di Kabupaten Kulon Progo, seper pedagang asongan, tukang becak, dan buruh.
HUMANITY INSIGHT
8
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
Sigap Evakuasi Korban Longsor Sumedang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang melaporkan 25 orang korban luka dan 13 orang meninggal dunia hingga Senin (11/1/2021).
B
encana longsor besar terjadi di kawasan permukiman Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2021). Bencana tersebut terjadi sebanyak dua kali di hari yang sama. Longsor pertama terjadi pada pukul 16.00 WIB yang kemudian disusul longsor susulan pada pukul 19.30 WIB. Bencana tersebut diduga terjadi akibat ngginya curah hujan di Kabupaten Sumedang serta kondisi tanah yang dak stabil. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang melaporkan 25 orang korban luka dan 13 orang meninggal dunia hingga Senin (11/1/2021). Disinyalir hingga kini masih banyak korban yang masih ter mbun. Sabtu malam, Tim
Emergency Response Aksi Cepat Tanggap dan Masyarakat Relawan Indonesia Bandung bergegas menuju lokasi untuk membantu evakuasi. Sekretaris MRI Bandung Husen Nurochman Rahmat melaporkan, m bergabung dengan Basarnas Kota Bandung melakukan pencarian hingga malam. Namun, pencarian segera dihen kan sementara waktu menunggu bantuan alat berat datang. Hingga Senin, evakuasi musibah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, terus dilanjutkan. Proses evakuasi sendiri terkendala cuaca buruk sehingga beberapa kali m harus menghen kan pencarian. “Beberapa kali evakuasi harus dihen kan karena cuaca dak mendukung. Sehingga, kita hanya pagi sampai siang saja
biasanya. Seper Senin pukul 12:55 WIB, kita balik kanan karena cuaca kurang mendukung serta kontur tanah labil. Kalau malam cerah dan penerangan lumayan mendukung, kita lanjut,” jelas Husen Nurochman Rahmat pada Senin (11/1/2021). Keha -ha an ini semakin diterapkan setelah longsor susulan pada Sabtu (9/1/2021) petang. Beberapa anggota SAR bahkan ikut menjadi korban akibat longsor tersebut. Hingga kini, 900 personel dikerahkan untuk mencari 27 korban yang masih dinyatakan hilang. “Diperkirakan masih ada puluhan korban yang ter mbun dan sampai sekarang masih kita usahakan, mudah-mudahan segera ditemukan. Sementara korban yang lainnya sekarang mengungsi di rumah-rumah saudara mereka. Sehingga untuk saat ini, fokus kita memang kedaruratan di SAR,” kata Husen.
HUMANITY INSIGHT
Air Beri Kehidupan di Gaza Hingga saat ini masyarakat Gaza terus bergantung bantuan air bersih yang didistribusikan lembaga bantuan kemanusiaan.
K
10
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
etersediaan air bersih di Jalur Gaza menjadi kebutuhan yang mendesak. Distribusi air bersih menjadi bantuan ru n yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap. Humanity Water Tank memiliki jadwal dua pekan sekali berkeliling wilayah Gaza, mulai dari kamp pengungsi di Khan Younis, Alamal, Khozaa, Alqarara, Asda, Al Quba, hingga Rafah. Adapun kondisi masyarakat Gaza sampai saat ini terus bergantung dari bantuan air bersih yang didistribusikan lembaga bantuan kemanusiaan yang senan asa membantu mencukupi kebutuhan masyarakat miskin Pales na. Air tanah mereka sudah terkontaminasi oleh limbah. Sanitasi yang buruk membuat air tanah dak dapat dikonsumsi, sedangkan fasilitas sanitasi hancur karena peperangan. Belum lagi, sumber mata air
semakin sulit dicari. Selain berdampak pada kebutuhan, minimnya air bersih berdampak pada kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit seper diare pun menjadi ancaman. Menyadari krisis kemanusiaan, ACT pun dak beraksi sendiri. Dalam distribusi kali ini misalnya, ACT berkolaborasi dengan Kitabisa untuk membangun Sumur. Lokasi pengeboran sumur di wilayah utara Gaza tepatnya di Jabalia. Pembangunan sumur berlangsung pada Desember 2020 setelah pemerintah memberikan izin Global Wakaf-ACT. Said Mukaffiy dari Global Humanity Response - Aksi Cepat Tanggap melaporkan, Pemerintah Jabalia merekomendasikan wilayah di sekitar Masjid Ahbab Alrahman untuk pengeboran Sumur Wakaf. "Kami menghubungi Pemerintah Kota Jabalia untuk
mendapatkan izin. Pemerintah Kota Jabalia memberi kami nama Masjid Ahbab Alrahman karena daerah itu membutuhkan lebih banyak penyedian air dan mengalami kekurangan air," kata Said. Di wilayah itu, sebagian besar penerima manfaat bergantung pada pertanian dalam mencari na ah sehari-hari. Mereka bertanam buah, sayur, hingga zaitun. Semua pemuda membantu ayah mereka dengan bertanam sebab dak ada lapangan pekerja. "Dengan Sumur Wakaf berkedalaman 83 meter yang dibangun di depan masjid ini, airnya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan harian, beribadah, dan menyirami tumbuhan mereka," lanjut Said. Melalui Sumur Wakaf ini, Global Wakaf-ACT pun berikh ar meningkatkan kesehatan dan kebersihan di lingkungan yang minim air. Abdullah Aljamal (68 thn) salah satu warga yang nggal di Kamp Jabalia menuturkan, ia beserta 11 anggota keluarga lainnya turut merasakan manfaat Sumur Wakaf. "Saya nggal bersama anak dan cucu di lingkungan Ahbab Al Rahman. Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendanai sumur ini dengan baik," kata Abdullah.
HUMANITY INSIGHT
Panggilan Kemanusiaan Korelasi antara kemiskinan dan kesehatan bukanlah suatu hubungan yang sederhana, dan merupakan suatu hubungan mbal balik yang dak dapat dipisahkan antara keduanya
M
11
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
emasuki abad ke 20, di Indonesia, bencana kemanusiaan masih menjadi permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. Beberapa bencana kemanusiaan yang masih banyak dialami masyarakat adalah kemiskinan dan ke dakmampuan membiayai pengobatan keluarga yang sakit. Korelasi antara kemiskinan dan kesehatan bukanlah suatu hubungan yang sederhana, dan merupakan suatu hubungan mbal balik yang dak dapat dipisahkan antara keduanya. Kesehatan yang
buruk dapat menyebabkan kemiskinan dan kemiskinan berpotensi besar membawa pada status kesehatan yang rendah. Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2007, sebesar 46,2 persen kema an bayi disebabkan oleh masalah neonatal dan sebesar 15 persen kema an disebabkan oleh diare. Pada Tahun 2015, dari data Kementerian Kesehatan dan GERMAS. Angka kema an Ibu mencapai 305 orang per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015). Menjawab tantangan dunia kemanusiaan, sejak 2009 Aksi Cepat Tanggap telah meluncurkan program Mobile Social Rescue
(MSR). Adapun cikal bakal berdirinya MSR diawali pemberian bantuan kepada sohibul musibah yang berasal dari saudara dan kerabat karyawan ACT. Bak gayung bersambut, program berjalan dengan baik, masyrakat pun menyambut dengan antsias karena itu hingga 2021 ini programprogram terbaik MSR masih tetap berjalan. Hingga Januari 2021 ini, m MSR masih sigap mendapingi pengobatan para penerima manfaat, salah satunya adalah Si Nurlijah, anak berusia 11tahun, Si menderita penyakit Adenokarisnoma (tumor ganas) di bagian syaraf tulang belakang selama satu tahun. Selain itu ia juga dak lagi bisa melakukan ak fitas seper anak-anak lainnya, ia pun terpaksa berhen sekolah sejak kelas 4 SD. Adapun awal mula penyakit yang dideritanya dimulai pada umur 10 tahun. Saat itu sakitnya berawal dari nyeri di pinggang. Setelah diurut di beberapa tukang pijat nyeri yang diderita Si tak kunjung hilang malah makin hari makin parah, terkadang saat rasa nyeri sedang meradang si harus menahan sakit hingga pingsan. Sebulan setelah merasakan sakit dibawa ke puskesmas dan Puskesmas Ciapus lalu di rujuk ke RS Karya Bak Per wi bagian Poli Bedah Syaraf, Kemudian di rujuk ke RSCM. Hasil pemeriksaan MRI diketahui ada benjolan di dalam syaraf tulang belakang dan dari hasil PA nya benjolan tersebut merupakan tumor ganas. Pada bulan Desember 2019 si melakukan operasi pengangkatan tumor namun tumornya dak berhasil. Karenanya Si hanya bisa berbaring dengan kondisi di atas kasur lembap yang menyebbakan lukanya makin melebar ke akar tumor hingga lukannya pun menjadi makin parah. Keadaan keluarga Si yang tak mendukung, menjadikan beberapa ndakan medisnya harus terbengkalai. Pertemuan keluarga Si dengan MSR ACT sangatlah berar besar. Selain mendapatkan bantuan secara financial para relawan MSR juga memberi dukungan moral untuk Si dan juga keluarganya.
HUMANITY INSIGHT
Ketersedian Pangan Terus Dipenuhi Kebutuhan pangan menjadi kebutuhan yang mendesak yang harus tetap dipenuhi se ap hari selama pandemi berlangsung.
M
9
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
emasuki awal Januari tahun 2021, dampak pandemi Covid-19 di bidang perekonomian makin terasa berat hampir di seluruh wilayah Tanah Air. Pada 2020 kemarin, Indonesia resmi mengalami resesi karena dampak pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga di bawah 5 persen pada akhir tahun 2020. Dampak dari minusnya pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah peningkatan angka pengangguran dan penduduk miskin. Pada periode Agustus 2020, diku p dari data Badan Pusat Sta s k menyebutkan, jumlah pengangguran meningkat 2,67 juta orang sehingga total angkatan kerja di Indonesia yang tak memiliki pekerjaan berjumlah 9,77 juta orang. Kebutuhan pangan menjadi kebutuhan yang mendesak yang
harus tetap dipenuhi se ap hari selama pandemi berlangsung. Apalagi bagi keluarga prasejahtera dan keluarga yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Mereka menjadi golongan paling merasakan dampaknya dan kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi selama pandemi. Dimulai dari permasalahanpermasalahan di atas Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Sedekah nasi Bungkus dan rocket Chicken, berikh ar terus membersamai masyarakat prasejahtera di Kulon Progo dengan memberikan bantuan pangan siap santap ataupun paket pangan kepada penerima manfaat. Sejak November 2020, sebanyak 2.066 porsi makanan siap santap telah dibagikan kepada pekerja harian di Kabupaten Kulon Progo, seper pedagang asongan, tukang becak, dan buruh. Kepala Program ACT Kulon Progo
Haidar Hilmi menerangkan, bantuan pangan menjadi bentuk kepedulian di tengah situasi ekonomi yang dak menentu. “Dampak pandemi Covid-19 tentu sangat berpengaruh kepada penghasilan pekerja harian,” kata Haidar. Jumat (8/1/2021). Tahun 2021, ribuan porsi makanan siap santap juga akan terus dibagikan. Januari ini, lanjut Haidar, bantuan pangan bukan hanya menyapa masyarakat prasejahtera, tetapi juga jemaah masjid. Ia menerangkan, lebih dari 200 porsi makanan telah dibagikan kepada jemaah di masjid-masjid Kabupaten Kulon Progo dan Wates. Kegiatan serupa juga dilakukan di daerah Cakung Jakarta Timur, sebanyak 200 porsi nasi didistribusikan kepada masyarakat kawasan padat penduduk di Cakung. Kegiatan Operasi makan gra s ini adalah hasil kerjasama ACT bersama mitra BSM Laz. Nirna salah satu warga mengungkapkan kepriha nannya yang makin hari semakin susah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya mana lagi sang suami harus dirumahkan. Dengan adanya program operasi makan gra s ini sangat membantu Nirna. “Terimkasih ACT dan Mitra”, ungkap Nirna.
HUMANITY INSIGHT
12
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
Kabar Pekan Ini
B
elum genap satu bulan di tahun 2021, tetapi kabar mempriha nkan dari saudara-saudara kita di berbagai daerah di penjuru tanah air sudah terdengar. Dimulai dari status tanggap darurat gunung merapi yang diperpanjang, tanah longsor di Sumedang yang menalan korban, hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 18, banjir di Kalimantan Selatan hingga gempa bumi yang mengguncang Majane. Merespon hal tersebut program-program Aksi Cepat Tanggap pada pekan 1 dan 2 Januari bergerak fokus membantu korban-korban bencana. Dari melakukan ndakan emergency di tanah bencana, membangun posko, mendirikan dapur umum, menyelenggarakan posko kesehatan sampai mendistribusikan logis k untuk korban bencana. Walau sebagaian fokus m adalah membantu dalam penanggulangan bencana akan tetapi program kemanusiaan lainnya tetap berjalan. Adapun
total keseluruhan jiwa yang terbantu oleh program di HCN pada pekan 1 dan 2 Januari sebanyak 95.156 dan jumlah relawan yang terlibat sebanyak 992 orang. Salah satu aksi ERM pada pekan 1 dan 2 Januari adalah emergency respon bencana banjir di Kalimantan Selatan. Lokasi kegiatan berada di landasan Ulin Utara dan komple Tambak Yuda. Bantuan yang diberikan berupa evakuasi warga, assesment tempat pengungsian, memberikan keperluan bayi dan menyediakan makanan siap saji bagi pengungsi. Adapun untuk CDM, pada pekan 1 dan 2 Januari jumlah penerima manfaat sebanyak 9.296 jiwa dan relawan yang terlibat sebanyak 180 orang. Adapun salah satu programnya adalah warteg Mobile Usaha Mikro Laznas yang diselenggarakan di masjid AlKautsar, Bogor, Jawa Barat, pada Jumaat (8/01/2021). sebanyak 200 porsi makanan siap santap dibagikan kepada jamaah masjid, santri masjid dan masyarakat sekitar.
Jumlah penerima manfaat HMS selama pekan 1 dan 2 Januari sebanyak 832 jiwa dengan relawan yang terlibat 85 jiwa. Salah satu aksinya adalah Aksi fogging di lingkungan warga Purwokerto Timur, Jawa Tengah, hal tersebut untuk mencegahan Demam Berdarah dan Chikungunya. Akan halnya GHR, jumlah penerima manfaat sebanyak 47.285 jiwa dan relawan yang telibat 78 orang. Adapun beberapa aksi GHR pada pekan 1 dan 2 Januari diantaranya adalah Sumur Wakaf, Mobil Water Tank, Winter Aid, IHC, Ambulan, Klinik keseatan, SPI dan Healty Servis. Sebagai penutup adalah direktorat PTN dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 7.634 jiwa dan relawan 178 orang. Adapun salah satu aksinya adalah implementasi bantuan biaya hidup 10 guru di Tepian Negeri pada Selasa (5/01/2020). Kegiatan ini dilakukan di SDN Folangkai, Alor,Nusa Tenggara Timur.
HUMANITY INSIGHT
EDISI XXX/ 1-15 Januari 2021
Sebaran Wilayah Aksi Sebaran Aksi Nasional
Sebaran Aksi Global
13
“Dan barang apa aja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (Qs Saba’ 39)
Head Office : Menara 165, Lantai 11 JL. TB. Simatupang Kav 1, Cilandak Timur Jakarta, Selatan, 12560, Indonesia