HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Bulletin Edisi XLVII/ Tahun ke-3 1-30 November 2021
Renponsif Banjir bandang Kota batu
Pilu Para Penyintas Bencana
DAFTAR ISI 1 Rensponsif Bajir Bandang Kota Batu
Pilu Para Penyintas Bencana
5 8
Banjir Kalimantan Masih Berlanjut
hUMANITY insight
Dewan Redaksi
Novariyadi Imam Akbari Dwiko Hari Dastriadi Mukhti Bambang Triyono Yusnirsyah Moh. Rulli Renata Fadilah Ispandiari
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Ashari Utomo Putra
10
Gencarkan Manfaat Sedekah Subuh
12 Manfaat OPM Terus Meluas
15 Lumbung Air Wakaf Palestina
Responsif Banjir Bandang Kota Batu Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno pada hari Kamis, 4 November 2021
H
ujan yang mengguyur deras Kota Batu sejak siang tidak berhenti. Perlahan aliran hulu Sungai Brantas naik debitnya. Setiap musim penghujan Kota Batu memang selalu hujan karena di pegunungan. Itulah yang tidak disadari, ternyata menjadi petaka karena luapan air makin tak terkendali dan menerjang pemukiman penduduk di bantaran sungai. Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno pada hari Kamis, 4 November 2021, pukul 14.00 WIB. Berdasarkan hasil analisis cuaca BMKG, curah hujan yang terjadi di wilayah Kota BatuMalang pada Kamis, 4 November termasuk kategori sangat lebat dengan intensitas curah hujan mencapai 80,3 mm yang terjadi dalam periode 2 jam. Tambahan pula, arus anak sungai dari
Humanity Insight
1
Sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu, dan potongan pohon serta puing bangunan. Adapun lokasi yang terdampak banjir bandang meliputi Desa Sumber Brantas, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Pandanrejo di Kecamatan Bumiaji. Lalu, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu. Berdasarkan data yang dihimpun Aksi Cepat Tanggap (ACT), per Sabtu 6 November 2021 pada 07.00 WIB, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 24 orang masih dalam proses pencarian. Tak hanya itu, banjir bandang yang menerjang Kota Batu dan Malang ini mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar. Total terdapat 61 rumah rusak, 28 unit motor dan mobil rusak, hingga 2 jembatan juga mengalami kerusakan.
Bergerak Dengan Sigap
Sore itu juga, tim rescue dan relawan ACT Malang segera menuju Kota Batu untuk memberikan bantuan. Sudah menjadi SOP kerja kemanusiaan, jika bencana banjir bandang, kebutuhan pangan dan pertolongan korban luka serta yang dinyatakan hilang menjadi upaya paling awal. Untuk itu, pertolongan pertama ACT segera Humanity Insight
2
mendistribusikan bantuan kemanusiaan darurat untuk para pengungsi. Dalam kesempatan itu ACT memberikan ratusan porsi makanan siap saji dan sejumlah pakaian hangat untuk para pengungsi di Klojen dan Polehan pada hari Jumat 5 November. Iqrok Wahyu Perdana dari tim ACT Malang mengatakan di Klojen, terdapat 194 warga
yang mengungsi karena rumahnya belum aman akibat dampak banjir bandang kemarin. Bantuan pangan menjadi sangat dibutuhkan karena mereka tidak bisa mempersiapkan makanan sama sekali ketika pagi hari. Selain itu juga belum didirikan dapur di tempat pengungsian, sehingga mereka belum bisa menyiapkan makanan. Humanity Insight
3
Iqrok menambahkan, sehari kemudian, pada Jumat pagi tanggal 5 November 2021, tim ACT dan relawan MRI meninjau lokasi pengungsi lainnya untuk mendistribusikan bantuan. Selain itu, tim relawan juga melakukan pendataan apa saja yang paling mendesak dibutuhkan pengungsi.
Tim HMS Hadir Langsung di Batu Keesokan hari, setelah banjir bandang menerjang Kota Batu pada 4 November 2021, ACT menghadirkan bantuan dalam bidang medis. Tim Humanity Medical Services (HMS) dari ACT datang langsung ke Kota Batu untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis. Untuk memudahkan akses, Tim HMS ACT mendirikan posko medis darurat berdekatan dengan dapur umum ACT yang berada di Dusun Sambung, Desa Bulukerto, Kota Batu. Lokasi ini dipilih karena dianggap sebagai daerah yang paling terdampak. Melza dari tim medis ACT menjelaskan, pada hari pertama, 8 November aksi pelayanan kesehatan ACT berhasil melayani tidak kurang dari 100 pasien. "Usai dilakukan pemeriksaan, mereka mendapat obat sesuai dengan gejala dan penyakit yang mereka alami. Semuanya diberikan secara gratis," papar Melza. Selain pemeriksaan medis dan pemberian obat gratis, tim HMS juga mendistribusikan susu UHT untuk penyintas anak-anak. "Susu sangat baik untuk menunjang kebutuhan nutrisi. Sebagian penyintas masih belum mendapatkan asupan makanan yang cukup dan akan berbahaya jika dibiarkan terus menerus," jelas Melza. Untuk aksi berikutnya, Melza menerangkan, tim medis ACT akan melakukan pelayanan home care atau mendatangi pasien langsung ke rumah. Hal ini dilakukan karena beberapa pasien merupakan lansia yang mengalami kesulitan untuk datang langsung ke posko medis. Sebelumnya, tim medis ACT dan para relawan juga telah memberikan layanan medis darurat tidak lama setelah bencana terjadi. Saat itu dengan sigap tim ACT mengobati para korban luka di tempat pengungsian. Pendampingan psikososial juga terus dilakukan, sebab beberapa korban terpantau masih mengalami trauma pascabencana. [] Humanity Insight
4
Pilu Para Penyintas Bencana
Pasca diterjang banjir bandang, kondisi sejumlah wilayah di Kota Batu masih sangat memprihatinkan.
S
elepas diterjang banjir bandang, kondisi sejumlah wilayah di masih cukup memprihatinkan. Sejumlah material besar yang terbawa saat banjir, masih teronggok di sejumlah titik di Dusun Sambung, Desa Bulukerto, Kota Batu. Kepala Cabang ACT Malang, Iqrok Wahyu Perdana, melaporkan, tumpukan tanah dan batu-batu besar yang terseret banjir dikhawatirkan mengganggu masuknya bantuan kemanusiaan. “Kami bersama relawan dan masyarakat sekitar juga sudah melakukan pembersihan sedikit demi sedikit," terangnya. Iqrok juga menjelaskan saat ini para pengungsi telah kembali ke rumah masingmasing. Sementara para penyintas yang Humanity Insight
5
kehilangan rumah masih menumpang di rumah kerabat. Sejauh ini, lanjut Iqrok, ACT terus membersamai masyarakat Batu dalam fase pemulihan. Salah satu aksi yang terus dilakukan, ACT membuka dapur umum dan mendistribusikan bantuan pangan hingga 400 porsi per hari. Dapur umum ini dibuka di salah satu rumah warga. "Ratusan porsi makanan tersebut biasanya kami distribusikan untuk sarapan pagi, makan siang, dan menjelang malam. Bukan hanya untuk para penyintas, namun juga untuk para pekerja atau relawan yang ikut serta dalam proses pembersihan lumpur dan puing sisa banjir," pungkas Iqrok
Cerita Penyintas Suara gemuruh yang datang dari arah sungai, disertai teriakan warga mengenai banjir bandang, membuat Yulisegera mengambil langkah seribu. Setelah memastikan sang suami yang sedang sakit strok diselamatkan oleh anak-anaknya, ia menyelamatkan diri bersama warga lain. “Jadi saya tidak memikirkan rumah saya,
saya lari dan naik ke Kampung (pengungsian) Senaputra,” ujar warga Jaksa Agung Suprapto Gang III, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini ditemui di posko pengungsian pada hari Sabtu, 6 November 2021 lalu. Yuli merasa sesak ketika menengok perkampungan yang ia tinggali setelah
Humanity Insight
6
musibah itu. Rumah rusak berat, berbagai peralatan yang ia gunakan untuk menjalankan usaha toko kelontong dan berjualan sayur pun turut hancur. “Kalau kondisi rumah saya dari jendela itu hancur, kemudian barang itu bersih semua. Termasuk etalase, kulkas, kompor, sama tabung gas. Pokoknya semua dagangan itu habis semua,” cerita Yuli. Ia kerap sedih ketika memikirkan keluarga yang saat ini ia nafkahi. Kesedihan itu
bertambah mengingat tanggung jawabnya sebagai Ketua RT, dan melihat 74 warga yang ia kepalai menderita kondisi yang sama. “Saya datang ke posko ini dua hari enggak enak makan. Saya memikirkan suami sakit, anak-anak, dan warga. Tapi saya coba tersenyum, saya yakin Allah Maha Kaya dan punya rencana lain,” ungkap ibu dari empat orang anak ini.
Usaha yang dijalani Yuli, merupakan binaan Global Wakaf-ACT melalui program Wakaf UMKM. Sebelumnya menurut Yuli, satu hari ia bisa menghasilkan omzet sampai Rp500 ribu. Sementara usaha tersebut terhenti karena bencana yang ia alami. Ia tentu merasa sedih dan kecewa melihat usaha yang ia rintis hancur bersama rumahnya. Bagaimana pun, ia mengaku ikhlas. “Kembali lagi kepada Allah. Karena harta itu bukan milik kita, ya sudah. Memang kalau Allah berkehendak seperti itu, bisa apa kita? Jadi saya akan berbesar hati, dan tidak
Humanity Insight
7
akan menunjukkan kesedihan kepada warga. Supaya mereka tidak bersedih,” ucap Yuli. Meskipun sedih dan kecewa, Yuli tak menyerah. Ia berharap setelah bencana ini berlalu, ia bisa membangun usaha kembali. “Harapan saya bisa merintis lagi, bisa usaha lagi, karena saya punya tanggungan banyak. Di samping keluarga, saya juga menjaga amanah warga saya. Jadi saya berharap bisa bangkit kembali seperti semula agar bisa memberikan yang terbaik untuk warga,” harap Yuli. []
Banjir kalimantan masih berlanjut Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah Indonesia dengan intensitas ringan hingga berat. Hal tersebut menyebabkan beberapa daerah mengalami banjir.
H
ujan deras mengguyur sejumlah wilayah Indonesia dengan intensitas ringan hingga berat. Hal tersebut menyebabkan beberapa daerah mengalami banjir. Seperti yang terjadi di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tidak kurang dari sebelas ribu warga terkena imbasnya. Bencana ini mempengaruhi berbagai kegiatan. Sejumlah warga pun memutuskan mengungsi demi keselamatan diri. "Jumlah warga yang terdampak kemungkinan masih bisa bertambah, sebab hujan masih mengguyur wilayah Kota Palangkaraya," ungkap Bakhtiar Hadi Negara dari tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kota Palangkaraya, pada hari Selasa, 16 November 2021. Bakhtiar menjelaskan, salah satu titik banjir ada di wilayah Danau Rangas. Banjir tersebut telah memasuki hari ke dua dan kondisi air terus naik. Meski banyak warga yang mulai mengungsi, namun sebagian lagi memilih tetap bertahan di rumah karena harus menjaga barang-barang milik mereka. Pada hari Senin, 15 November 2021, tim ACT Kalimantan Tengah merespons cepat banjir tersebut. Sejumlah bantuan telah tersalurkan. Bantuan ini berupa kebutuhan mendesak seperti makanan siap santap dan obat-obatan. "Saat ini bantuan yang didistribusikan berupa kebutuhan yang paling mendesak seperti makanan siap santap. Distribusi juga tak hanya berfokus di lokasi pengungsian, tapi juga untuk warga yang masih bertahan di rumah mereka masing-masing,” ujar Bakhtiar.
Humanity Insight
8
Di samping distribusi, asesmen juga terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak. Pasalnya, warga hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan karena aktivitas ekonomi mereka ikut terdampak banjir. Bergeser ke Kalimantan Barat. Sudah tiga pekan banjir juga merendam Kabupaten Sintang. Sedikitnya 32.919 warga sangat membutuhkan bantuan pangan dan obatobatan. Dalam menyiasati banjir, warga membuat meja tinggi untuk menghindari luapan air masuk ke rumah. Meja yang sama digunakan sebagai alas tidur darurat. Tim Program ACT Kalimantan Barat Nircho Dwi Anggoro mengatakan, tinggi muka air saat ini bervariasi. Meski di beberapa wilayah mulai surut, namun curah hujan tinggi dan tidak menentu membuat tinggi muka air kembali naik. Ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter sampai dengan 1,5 meter. Di beberapa wilayah ketinggian air mencapai tiga meter,” ujarnya. Nircho melanjutkan, saat ini warga Kabupaten Sintang sangat membutuhkan bantuan pangan dan obat-obatan. Mengingat banjir selama tiga pekan ini membuat ekonomi masyarakat lumpuh. Tidak ada yang bisa mereka lakukan. Warga mengandalkan bantuan yang datang. "Sudah tiga minggu warga mengungsi. Warga terpaksa mengharapkan bantuan dari para Sahabat Dermawan,” lapor Nircho. Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan korban banjir saat ini berupa makanan siap saji, peralatan kebersihan, obat-obatan, dan keperluan bayi. Nircho melanjutkan, Tim MRI-ACT Kalimantan Barat sedang memaksimalkan upaya pemenuhan kebutuhan korban. Nircho berharap, Sahabat Dermawan bisa membersamai langkah ACT-MRI. []
Humanity Insight
9
Gencarkan Manfaat Sedekah Subuh “Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. At-Takwir ayat 18
S
ubuh adalah waktu istimewa, di mana terjadi pergantian dari gelap menuju terang, dari malam menuju pagi. Subuh secara khusus sering diungkapkan dalam Al Qur’an, salah satunya At-Takwir ayat 18 : “Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. Sehingga pada waktu Subuh inilah dianjurkan memperbanyak aktivitas dan amalan yang dapat menambah keberkahan, salah satunya adalah bersedekah. Hal ini juga menjadi semangat Aksi Cepat Tanggap dalam melaksanakan Aksi Safari Subuh. Program ini adalah salah satu aksi sedekah pangan gratis yang diberikan ACT untuk membantu para jemaah Subuh dan warga sekitar.
Humanity Insight
10
Seperti pada Jumat 19 November. Menjelang fajar, Masjid Al Huda di Kompleks Timah, Depok, mulai ramai dengan jemaah yang siap menunaikan ibadah shalat Subuh. Mereka merapatkan saf di tengah peregangan pembatasan kegiatan. Suasana begitu khidmat, lantunan doa terpanjat untuk menyambut pagi. Sementara di dalam masjid jemaah menunaikan shalat Subuh, di pelataran masjid telah terparkir Humanity Food Truck. Di dalam dapur truk rakitan karoseri New Armada tersebut telah terhidang 200 porsi makanan siap santap yang sejak beberapa jam sebelum Subuh telah dimasak. "Truk sampai sini sekitar pukul satu malam, terus langsung mulai masak. Jadi selesai Subuh jemaah menikmati sajian yang segar," jelas Zaid Muzayyan dari tim Program Aksi Cepat Tanggap Depok. Kehadiran Humanity Food Truck di Masjid Al Huda memang bertujuan untuk menyambut jemaah yang selesai shalat Subuh dengan hidangan siap santap. Hidangan ini tersaji hasil sedekah Subuh Sahabat Dermawan yang disalurkan melalui ACT. Sambutan jemaah pun begitu meriah. Selesai shalat Subuh yang
mengatakan, hidangan yang tersaji dari sedekah Subuh yang tersalurkan ini menyasar jemaah masjid serta warga sekitar yang mulai melakukan aktivitas. “Sedekah makan merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah, dan waktu Subuh juga jadi waktu yang tepat memulai kebaikan,” jelasnya. Sambutan baik pun datang dari salah satu DKM Masjid Al Maghfiroh, Hendriyanto. Ia mengatakan, sangat senang atas kehadiran Humanity Food Truck melalui Aksi Safari Subuh yang digelar di masjid yang ia urus. Apalagi, aksi digelar di waktu Subuh yang menjadi momen dimulainya kegiatan serta waktu baik untuk beramal terbaik. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dengan adanya hidangan sarapan untuk jemaah dan warga sekitar. Semoga Allah memberikan keberkahan atas kebaikan yang tersalurkan ini,” ungkapnya.
dilanjutkan dengan kultum, jemaah langsung menghampiri Humanity Food Truck. Didukung relawan MRI Depok, sajian siap santap didistribusikan Bambang Sunaryo salah satu jemaah menyambut hidangan yang didistribusikan Humanity Food Truck. Ia mengatakan, di momen sulit akibat pandemi ini, kedermawanan memang dibutuhkan. "Untuk mengatasi sebuah masalah kita tidak bisa sendiri, tapi harus berjemaah, kita atasi bersama," paparnya. Aksi serupa juga dilakukan di Masjid Al Maghfiroh di Jalan Lobak, Kelurahan Tobek Godang, Pekanbaru. Aksi kebaikan yang bersumber dari sedekah Subuh masyarakat didistribusikan, pada hari Kamis, 18 November 2021). Melalui Aksi Safari Subuh dan dukungan armada Humanity Food Truck, tersaji ratusan porsi makanan siap santap untuk warga di momen selepas Subuh. Kepala Cabang ACT Riau Nurdiansyah
Humanity Insight
11
Manfaat OPM Terus Meluas Harga pangan yang mengalami kenaikan beberapa waktu lalu cukup menyulitkan masyarakat, apalagi mereka yang kondisi ekonominya belum stabil. Hal ini lah yang kemudian ini ACT redam lewat aksi kebaikan, Operasi Pangan Murah, yang didukung dermawan.
Humanity Insight
12
P
andemi Covid-19 disertai lonjakan harga bahan pangan turut memukul ekonomi keluarga prasejahtera. Sugiyem (52) merasakan secara langsung kondisi ini. Wanita paruh baya ini setiap hari menjualkan opak dengan sepeda di Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. “Ya kalau penghasilan tidak menentu dan enggak bisa diprediksi. Alhamdulillah kadang laku terjual, kadang juga masih ada sisa,” tutur Humanity Insight
13
Sugiyem. Sugiyem menuturkan, acap kali keluarganya kesulitan mendapatkan bahan pangan karena harga jual yang terus naik. Ia pun harus memutar otak agar dapur rumahnya bisa selalu mengepul demi menghidangkan makanan sehat dan bergizi. Kehadiran Aksi Cepat Tanggap (ACT) Metro Lampung Tengah lewat program Operasi Pangan Murah pada hari Sabtu 6 November 2021 pagi, begitu disyukuri
Sugiyem. Saat ini, ia tidak perlu khawatir lagi akan harga pangan mahal di pasaran. “Alhamdulillah, terima kasih banyak ya atas sembako murahnya,” kata Sugiyem. Hal yang sama juga menerpa Jamina (77). Jamina adalah seorang janda lansia yang seharihari bekerja sebagai buruh tani padi di Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih, Sumatera Selatan. Menjadi tulang punggung bagi anak dan cucu dijalani Jamina dengan penuh pengorbanan di tengah penghasilan yang tidak seberapa dan lahan persawahan yang terendam banjir. Namun, Jamina tidak gentar mencari sesuap nasi agar keluarga kecilnya bisa terus bertahan hidup. "Selama Covid-19 ini cukup sulit memang keadaannya. Harga-harga sembako juga lagi naik,” ungkap Jamina. Akan tetapi, beban ekonomi Jamina, khususnya untuk urusan pangan, sedikit terobati dengan hadirnya Operasi Pangan Murah. Bazar pangan murah yang Jamina terima dirasakan betul manfaatnya. “Alhamdulillah saya jadi lega, akhirnya kebutuhan dapur bisa terpenuhi,” ungkapnya saat menerima Operasi Pangan Murah. Sementara, Tim Program ACT Prabumulih Henggar Panggalih
Humanity Insight
14
mengungkapkan, Operasi Pangan Murah kali ini menyasar puluhan keluarga prasejahtera yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani. Terlebih wilayah distribusi sering terendam banjir yang mengakibatkan lahan persawahan warga menjadi gagal panen. "Kami berharap aksi-aksi kemanusiaan seperti Operasi Pangan Murah ini bisa terus bermanfaat bagi keluarga prasejahtera. Insyaallah adanya sembako murah ini bisa jadi pelipur lara dan solusi agar pangan murah bisa didapatkan secara mudah. Kami juga mohon doa dan dukungan dari dermawan sekalian," tambah Henggar. []
Lumbung Air Wakaf Palestina Krisis air yang melanda Gaza kian hari semakin parah. Manalagi serangan bertubi-tubi yang dilakukan militer Israel telah merusak pabrik-pabrik desalinasi air di Gaza. Akibatnya, kebersihan air pun terdampak.
Waduk yang Hancur
K
risis air yang menimpa warga Gaza semakin parah. Serangan bertubi-tubi yang dilakukan militer Israel telah merusak pabrik-pabrik desalinasi air di Gaza. Akibatnya, kebersihan air pun terdampak. Seperti pada hari Senin 1 November 2021. Israel mengarahkan buldoser dan alat berat lainnya untuk meruntuhkan waduk yang telah digunakan bertahuntahun oleh warga Palestina sebagai sarana penampungan air. Ribuan warga Al-Khader hidup menderita akibat kelangkaan air sejak Israel menguasai semua sumber daya air di Tepi Barat. Waduk tersebut dibangun penduduk untuk mengumpulkan air hujan sebagai sumber air bersih dan keperluan irigasi lahan perkebunan.
Humanity Insight
15
Tindakan Israel untuk memperparah krisis air Palestina seperti ini pun bukan yang pertama. Akhir Oktober lalu, pasukan Israel mengambil paksa tangki air milik sejumlah warga Palestina di selatan Betlehem. Sementara pada pertengahan Oktober, pemukim ilegal Israel kedapatan memasang pipa air di tanah Lembah Jordan utara. Padahal, area tersebut merupakan lahan milik warga Palestina. Hal ini pun dianggap sebagai upaya Israel mengurangi aktivitas dan kehadiran Palestina di Lembah Yordan. Sebuah langkah yang dikecam oleh masyarakat dunia. Untuk diketahui, Israel mengendalikan 85 persen sumber daya air di Tepi Barat. Pihak berwenang Israel yang menduduki Tepi Barat juga selalu menolak untuk memberikan lisensi yang diperlukan kepada otoritas air Palestina untuk beroperasi secara bebas.
Hadirnya Lumbung Air Wakaf Melihat keadaan tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berupaya menghadirkan Lumbung Air Wakaf untuk menyelesaikan krisis air bersih yang menimpa warga Gaza. Selama ini, mayoritas warga Gaza masih meminum air dengan kualitas di bawah rata-rata standar kesehatan. Air yang mereka minum pun sering kali berasal dari sumber air yang tercemar. Pembangunan Lumbung Air Wakaf yang dibangun di tanah seluas 500 meter persegi di timur Jabalia, Gaza Utara. Manalagi tempat menyimpan air ini mampu memproduksi hingga 100 ribu liter air bersih tiap harinya. Air dari sana juga akan dikemas dengan jumlah produksi mencapai seribu botol per hari. Selain itu, Lumbung Air Wakaf menjadi tempat pengisian ulang Humanity Water Tank yang akan berkeliling Gaza untuk membagikan air bersih ke rumah-rumah. Untuk mendukung produksi massal lumbung Air Wakaf akan dilengkapi dengan 10 tangki air dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter. Dua tangki akan digunakan untuk penampungan air dari sumur sumber air, dan delapan tangki lainnya akan digunakan untuk proses desalinasi. Selain itu, terdapat tiga tangki kecil dengan kapasitas 200 liter, yang masing-masing berfungsi sebagai penyaring awal, mensterilkan air dari bakteri, dan menetralkan keasaman dan kebasaan dalam air. "Selain menjadi solusi atas kebutuhan air minum masyarakat, Lumbung Air Wakaf juga bakal menjadi medium edukasi dan mengenalkan kepada masyarakat secara luas tentang wakaf. Masyarakat akan melihat dan merasakan langsung bagaimana program yang dihasilkan dari pengelolaan dana
Humanity Insight
16
wakaf," ujar Said Mukaffy dari tim Global Humanity Response ACT. Kabar proyek kemanusiaan ini pun terus digaungkan kepada masyarakat Indonesia. Sejumlah masyarakat pun mengapresiasi ikhtiar Indonesia membangun sumber air di Gaza itu. Chitra Rahmawati, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta menuturkan kekagumannya terhadap Lumbung Air Wakaf yang tengah dibangun masyarakat Indonesia. Chitra menuturkan, dirinya telah mengetahui soal isu krisis air yang melanda wilayah Palestina, khususnya Gaza. Pembangunan Lumbung Air Wakaf dianggap Citra sebagai salah satu solusi atas permasalahan air di Gaza.[]
Sedekah Terbaik Dermawan Untuk Yaman PBB mencatat separuh fasilitas kesehatan di Yaman mengalami kerusakan parah. Sementara pandemi Covid-19, wabah kolera, dan epidemi malnutrisi pada anak-anak mengakibatkan mengakibatkan ribuan anak meninggal.
K
onflik yang merundung Yaman masih terjadi. Krisis ekonomi pun di Yaman tiap hari kian memburuk. Konflik yang berlangsung selama bertahuntahun di Yaman, telah menyebabkan devaluasi. Rial Yaman turun hampir 40 persen nilainya terhadap dolar AS dalam delapan bulan pertama tahun 2021. PBB mencatat separuh fasilitas kesehatan di Yaman mengalami kerusakan parah. Sementara pandemi Covid-19, wabah kolera, dan epidemi malnutrisi pada anakanak mengakibatkan ribuan angka kematian. Kondisi ini menyebabkan kenaikan harga pangan yang sangat tinggi. Program Pangan
Dunia (WFP) menyatakan, imbas Rial Yaman yang kehilangan nilainya harga pangan di beberapa wilayah di Yaman meroket sampai 60 persen. Warga Yaman yang mayoritasnya adalah keluarga miskin, sangat sulit untuk sekadar membeli makanan. Kondisi mengenaskan pun terjadi di beberapa wilayah di Yaman. Banyak warga terpaksa mengonsumsi makanan tidak layak yang mereka temukan di tumpukan sampah di pinggir jalan. Data yang kami temukan, 16,2 juta orang di Yaman yang mengalami kerawanan pangan. Lebih dari 5 juta orang di Yaman
Humanity Insight
17
juga berada di ambang kelaparan akut dan harus berjuang ekstra keras untuk sekadar membeli makanan yang cukup untuk satu hari. Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir sepertiga keluarga memiliki kesenjangan dalam konsumsi harian. Mereka tidak pernah mengkonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, sayuran, buah, produk susu atau daging. Melihat hal tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus mendistribusikan bantuan paket pangan untuk warga Yaman di Al Qahira, Almodhfar, dan Salah, Taiz, pertengahan November. Total 1.475 jiwa masyarakat Yaman menerima bantuan ini. Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response (GHR) ACT menjelaskan, satu paket pangan terdiri dari 25 kilogram tepung, 10 kilogram beras, 10 kilogram gula, 3 liter minyak goreng, dan berbagai jenis kacangkacangan. Humanity Insight
18
“Insyaallah, bantuan paket pangan ini, dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga prasejahtera di Yaman untuk 1-2 bulan ke depan. Para penerima manfaat ini sangat antusias dan bahagia,” ujar Said, hari Ahad 14 November 2021. Said pun mengajak masyarakat untuk terus membersamai aksi ini. Krisis kemanusiaan di Yaman masih berlangsung.PBB mencatat separuh fasilitas kesehatan di Yaman mengalami kerusakan parah. Sementara pandemi Covid-19, wabah kolera, dan epidemi malnutrisi pada anakanak mengakibatkan ribuan angka kematian. Kantor Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB mewanti-wanti lebih dari 16 juta penduduk Yaman akan mengalami kelaparan tahun ini. Adapun bagi setidaknya setengah juta warga, bencana kelaparan sudah menjadi realita. Bahkan akibat krisis, warga Yaman sampai harus mengais makanan di tempat sampah.[]
Kendala Bukan Jadi Penghalang Perjuangan memberantas buta huruf Al-Qur’an bukanlah hal yang mudah. Perlu konsistensi dan perjalanan panjang.
P
erjuangan memberantas buta huruf Al-Qur’an merupakan perjalanan panjang. Perlu konsistensi dan perjalanan panjang. Itulah yang dilakukan Ustazah Hadija, guru mengaji di Pondok Pesantren Hidayatullah Buton Tengah, Desa Wakambangura 2, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. “Pesantren Hidayatullah Buton Tengah tempat saya mengabdi berada di tengahtengah masyarakat yang masih kental dengan tradisi nenek moyang. Ini juga menjadi tantangan, di samping membagi waktu dengan anak,” ujar ibu dengan anak usia tiga tahun itu, pada hari Jumat, 19 November 2021. Ikhtiar Hadija memberantas buta huruf Al-Qur’an juga diuji dengan sarana dan prasarana pesantren yang masih minim. Mayoritas santri berasal dari keluarga tidak mampu sehingga pondok tidak mematok biaya tinggi. Hadija mengungkapkan, banyak santri yang tidak mampu membeli Al-Qur’an sehingga harus bergantian menggunakan AlQur’an. Selain Al-Qur’an, kegiatan mengaji seringkali terkendala cuaca. Balai mengaji yang terbuka dan terbuat dari bilik bambu membuat pengajian dihentikan saat hujan deras. Kemudian santri gotong royong menadah air hujan untuk persediaan
Humanity Insight
19
keperluan bersuci. “Di tempat kami, air tawar sangat sulit. Harga satu kubik air tawar Rp200 ribu dan air sebanyak itu digunakan untuk keperluan selama dua hari,” ujar Hadija. Mendukung perjuangan Hadija, Global Zakat-ACT memberikan bantuan kehormatan berupa biaya hidup, pada hari Jumat, 19 November 2021. Hadija pun menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada muzaki yang telah menitipkan zakatnya melalui Global Zakat-ACT untuk para dai dan guru.[]
Kabar Pekan Ini
B
eberapa waktu terakhir Indonesia kembali dilanda bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah di Nusantara. Diantaranya ialah banjir di Kalimantan yang tak kunjung surut serta banjir bandang di Batu dan Malang. Banjir bandang yang menerjang Kota Humanity Insight
20
Batu di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, pada hari Kamis, 4 November 202, pukul 14.00 WIB.
Adapun lokasi yang terdampak banjir bandang di Kota Batu meliputi Desa Sumber Brantas, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Pandanrejo di Kecamatan Bumiaji. Lalu, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu. Sebagai pertolongan pertama ACT segera mendistribusikan bantuan kemanusiaan darurat untuk para pengungsi. Dalam
Humanity Insight
21
kesempatan itu ACT memberikan ratusan porsi makanan siap saji dan sejumlah pakaian hangat untuk para pengungsi di Klojen dan Polehan pada hari Jumat 5 November. Tak hanya itu, keesokannya, ACT juga menghadirkan bantuan dalam bidang medis. Tim Humanity Medical Services (HMS) dari ACT datang langsung ke Kota Batu untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis.
Untuk memudahkan akses, Tim HMS ACT mendirikan posko medis darurat berdekatan dengan dapur umum ACT yang berada di Dusun Sambung, Desa Bulukerto, Kota Batu. Lokasi ini dipilih karena dianggap sebagai daerah yang paling terdampak. Di sisi lain, kehilangan materi akibat bencana ini juga menjadi kesedihan yang mendalam. Hal itu dialami salah seorang warga bernama Yuli. Ia merasa sesak ketika menengok lingkungan yang ditinggali setelah musibah itu. Rumah rusak berat, berbagai peralatan yang ia gunakan untuk menjalankan usaha toko kelontong dan berjualan sayur pun turut hancur. “Kalau kondisi rumah saya dari jendela itu hancur, kemudian barang itu bersih semua. Termasuk etalase, kulkas, kompor, sama tabung gas. Pokoknya semua dagangan itu habis semua,” cerita Yuli. Ia kerap sedih ketika memikirkan keluarga yang saat ini ia nafkahi. Kesedihan itu bertambah mengingat tanggung jawabnya sebagai Ketua RT, dan melihat 74 warga yang ia kepalai menderita kondisi yang sama. “Saya datang ke posko ini dua hari nggak enak makan. Saya memikirkan suami sakit, anak-anak, dan warga. Tapi saya coba tersenyum, saya yakin Allah Maha Kaya dan punya rencana lain,” ungkap ibu dari empat orang anak ini Adapun yang terjadi akibat hujan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tidak kurang dari 10.739 warga terkena imbasnya. Bencana ini mempengaruhi berbagai kegiatan. Sejumlah warga pun memutuskan mengungsi demi keselamatan diri.[]
Humanity Insight
22
Humanity Insight
16
HUMANITY INSIGHT Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia Humanity Insight
16