HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Emergency Gempa Mamuju Siap Siaga Hadapi Banjir Kalsel
Edisi XXXI/16-30 Januari
DAFTAR ISI
3 Emergency Gempa Mamuju
12
18
Kabar Pengungsi Gempa Mamuju
HFT Siap Layani Penyintas Banjir Kalsel
HUMANITY INSIGHT
23 Kapal Kemanusiaan Kembali Berlayar
29
Pembina
Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Bambang Triyono
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Agus Wahyu Ashari Utomo
Tata Letak
Lia Esdwiyanisyam Arif
Bantuan Yang Menghangatkan Pengungsi Suriah
31 Kabar Pekan Ini
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia
Pilu GemPA mAJANE DAN MAMUJU Majane dan Mamuju Sulawesi Barat diguncang gempa pada Jumat (15-01/2021) pukul 01.28 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa berada di 6 kilometer mur laut Majane. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer berada di darat. Gempa juga terasa hingga wilayah Palu, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan
Korban Gempa Majane &Mamuju (26 Januari 2021)
105 Meninggal Majane: 10 Jiwa Mamuju 95 Jiwa
3.369 Jiwa Luka-Luka
3 Hilang 89.624 Mengungsi Majane: 29.119 Jiwa Mamuju 60.505 Jiwa
Posko Aksi Cepat Tanggap Gempa Majane &Mamuju (25 Januari 2021)
74 Posko 2 Kabupaten 7 Kecamatan 27 Desa
siaga banjir kalimantan Selatan
11 kokab Korban Terdampak 105.347 KK 342.219 Jiwa
Mengungsi 76.975 Jiwa
20 Meninggal
Sepanjang pertengahan Januari curah hujan ekstrem mengguyur Kalimantan Selatan. Diku p dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas nggi tercatat di Stasiun Meteorologi pada 10-15 Januari 2021 dengan intensitas harian berturut-turut 125 milimeter (mm), 30 mm, 35 mm, 51 mm, 249 mm, dan 131 mm. Imbasnya, banjir melanda 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, dengan ke nggian air hingga lebih dari 1 meter. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang dak terdampak.
Posko Aksi Cepat Tanggap Banjir Kalsel (24 Januari 2021)
29 Posko
1 Induk Posko Wilayah 8 Induk Posko Daerah
5 Posko Unit 1 Posko Logis 12 Posko Dapur Umum 1 Posko HFT
k
Emergency Gempa Mamuju Sejak gempa bumi mengguncang Mamuju dan Majane, Sulawesi Barat, pada 14 Januari 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) spontan memasifkan bantuan tanggap darurat untuk para penyintas bencana
Edisi XXXI/16-30 Januari BMKG, bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berdasar lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar lokal. Memang selama ini aktivitas sesar naik Mamuju termasuk sangat aktif dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Susulan gempa berikutnya lebih besar dengan magnitudo 6.2 skala richter, 13 jam kemudian. Gempa susulan juga terjadi di darat pada jarak 6 kilometer arah Timur
Laut Majene. Dengan masih berada pada berkedalaman 10 kilometer merupakan jenis gempa kerak dangkal yang sangat merusak. Dikutip dari Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono bahwasannya pemicu gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene juga disebabkan oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust. Merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif.
Sejarah Gempa Bumi Majene Berdasarkan catatan yang dihimpun BMKG, pusat gempa yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021 memiliki kemiripan dengan gempa magnitudo 6,9 pada kedalaman 13 kilometer yang
pernah terjadi di Majene, pada 23 Februari 1969.Pusat gempa atau episenter gempa bumi Majene sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami.
4 HUMANITY INSIGHT
K
amis siang, tanggal 14 Januari 2021, sekitar pukul 14:35 Waktu Indonesia Tengah (WITA), tiba-tiba bumi Mamuju, Sulawesi Barat dan sekitarnya bergetar, diguncang oleh gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5.9 skala richter. Getarannya bahkan sampai dirasakan warga di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan sampai Balikpapan dan Tanah Grogot di Kalimantan Timur. Gempa pertama ini merupakan gempa pembuka atau foreshock yang terjadi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km. Menurut
Gempa bumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan.Selain itu dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami
dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili.Sejarah juga mencatat rentetan gempa yang memicu tsunami di sekitar wilayah Majene, masing-masing: Gempa bumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat
menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal. Berikutnya 8 Januari 1984 gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.
bangunan mengalami kerusakan, mencapai 279 objek bangunan. Mulai dari pemukiman warga mencapai 1.150 unit , dan gedung kantor pemerintah mencapai 161 unit, antara lain: kantor
Gubernur Sulawesi Barat, Universitas Tomakaka, Perumahan DPRD Provinsi Sulbar, Hotel Maleo dan Hotel Matos (Maleo Town Square), dan Rumah Sakit Mitra Makarra, dan RSUD Mamuju, Pelabuhan Mamuju hingga Jembatan Kuning berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju. Tak hanya menghacurkan bangunan, gempa Majane juga menyebabkan akses darat terputus akibat longsor di sepanjang jalan poros MajeneMamuju.dan keseokan harinya
Dampak Kerusakan
HUMANITY INSIGHT
5
Jumlah kerugian akibat gempa bumi pada Kamis dan Jumat pertengahan Januari 2021 kemarin diperkirakan mencapai 900 miliar rupiah. Sesaat pascagampa, terpantau banyak
luka sedang, dan 2.703 orang luka ringan. Sampai berita ini diturunkan, jumlah pengungsi masih sangat banyak mencapai 89.624 jiwa dan menempati titik posko yang tersebar di dua kabupaten. Pengungsi Majene sebanyak 29.119 orang, dan pengungsi Mamuju sebanyak 60.505 orang. Kondisi awal pengungsi diperparah oleh hujan deras yang mengguyur Sulawesi Barat. Banyak masalah yang dihadapi pengungsi khususnya yang ada di gunung. Mereka kekurangan tenda, selimut, dan
lain-lain. Banyak yang sakit tidak mendapat perawatan, karena puskesmas di Kecamatan Ulumanda, Majene khususnya yang ada di gunung itu roboh, tidak ada aktivitas. Jadi warga tidak tertangani tim medis. Terdapat 25 titik pengungsian di Majene, tersebar di Desa Kota Tinggi, Lombong, Kayu Angin, Petabean, Lembang, Mekata, Kabiraan, Lakkading, Deking, serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 230 titik pengungsian.
6 HUMANITY INSIGHT
sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Selasa, 26 Januari 2021, total korban meninggal sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sepuluh orang di Kabupaten Majane. Adapun untuk korban lukaluka terdata sebanyak 3.369 orang lukaluka, jumlah ini meliputi 426 orang luka berat, 240 orang
Respon Cepat ACT
HUMANITY INSIGHT
7
Merespons dengan cepat, sejak Jumat 15 Januari 2021 pada dini hari, Aksi Cepat Tanggap telah mengerahkan tim tanggap darurat beserta sejumlah relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia. Komandan Tim Tanggap Darurat ACT Kusmayadi melaporkan, kala itu sekitar 25 personel sudah berada di Mamuju dan Majene untuk membantu proses evakuasi penyintas. “Kami sudah menerjunkan empat tim tanggap darurat. Dua tim berasal dari Sulawesi Selatan dengan total 15 personel. Mereka akan membantu evakuasi warga, pendirian posko, dan pendistribusian logistik. Dua tim sisanya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah dengan total 10 personel dan dilengkapi armada
double cabin untuk memudahkan evakuasi dan pendistribusian bantuan,” jelas Kusmayadi, Sabtu, 16 Januari 2021 di kantor pusat ACT Jakarta. Para pengungsi umumnya di area publik, lapangan, sekitar rumah dan di bukit-bukit. Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan para penyintas bencana gempa Mamuju, ACT dengan sigap mendirikan puluhan posko bencana yang terdiri dari Posko Induk, Posko Wilayah, Posko Daerah, Posko Unit, Posko Layanan Medis, Wakaf Distribution Center, Posko Logistik, Dapur Umum, Foodtruck, Warung Makan Gratis, Depo Air, Water Truck, Depo Air, Posko Relawan hingga Posko Penyiapan Integrated Community Shelter
(ICS) dan Pabrik Family Shelter. Hingga Selasa 26 Januari 2021, Aksi Cepat Tanggap telah mendirikan 74 posko yang tersebar di berbagai titik di Mamuju. Pendirian puluhan posko kemanusiaan ini bertujuan untuk meluaskan jangkauan pendistribusian bantuan bagi warga terdampak. Selain itu, ACT juga telah mengirimkan armada kemanusian berupa truk-truk bantuan logistik, Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Prehospital Ambulance, serta truk double cabin untuk membantu proses evakuasi. ACT juga akan segera memberangkatkan Kapal Kemanusiaan Sulawesi Barat yang akan mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan.
Masifkan Bantuan Korban Gempa Sulbar Pascabencana kebutuhan pangan menjadi keperluan darurat para pengungsi gempa Mamuju dan Majane waktu tempuh selama 12 jam. Pascabencana hal yang menjadi keperluan darurat para pengungsi gempa Mamuju dan Majane bencana adalah kebutuhan pangan. Apalagi mengingat para pengungsi sangat kesusahan dalam mendapatkan bahan pangan di lokasi pengungsian. Bantuan pangan tahap awal dari ACT ini sangat meringankan beban para warga terdampak. “Saat ini toko dan pasar pun belum banyak yang buka, ekonomi masih belum pulih. Bantuan yang prioritas kami
kirimkan ini berupa beras, minyak, air minum, dan gula. Nantinya bantuan ini akan disimpan di Posko Induk ACT yang ada di Mamuju, kemudian didistribusikan ke titik pengungsian yang sebelumnya telah ditinjau oleh tim kami, sehingga bantuan ini akan lebih tepat sasaran, ” jelas Firman, Kepala Program ACT Sulawesi Selatan. Salah satu lokasi pengungsian adalah Dusun Popanga, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Mamuju. Di desa yang berada di tepian Jalan Poros
8 HUMANITY INSIGHT
S
ejak gempa bumi mengguncang Mamuju dan Majane, Sulawesi Barat, pada 14 Januari 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) spontan memasifkan bantuan tanggap darurat untuk para penyintas bencana. Seperti Selasa 19 Januari 2021, ACT memberangkatkan 10 truk yang berisi 70ton pangan dari kantor cabang ACT Sulawesi Selatan menuju Majane dan Mamuju. Puluhan truk bantuan kemanusiaan tersebut melintasi sepanjang jalur trans Sulawesi dengan
HUMANITY INSIGHT
9
Mamuju-Majane memiliki 6 titik pengungsian, mereka tersebar di tanah lapang atau membuka tenda di kebun, bahkan halaman rumah. Cara ini dilakukan karena 80 persen dari jumlah bangunan rumah di Dusun Popangan mengalami kerusakan. Untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengungsi di Dusun Popangan, pada hari Jumat 22 Januari 2021, tahap awal bantuan ACT diperuntunkan untuk
korban di sana. Adapun bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, dan air mineral dalam kemasan. Bantuan tersebut minimal mampu mencukupi kebutuhan pangan para penyintas dalam beberapa hari ke depan. Ahmadi, Kepala Dusun Popanga, menambahkan, selain pangan, untuk ke depannya, bantuan yang dibutuhkan para penyintas ialah tempat tinggal. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebagian besar bangunan di
Popangan mengalami kerusakan, bahkan tak sedikit yang tak bisa kembali dihuni. “Untuk jangka pendek sekarang ini kami membutuhkan tenda, karena masih banyak satu tenda yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga, jelas ini kurang baik karena mengingat saat ini juga sedang ada corona. Ke depannya, kami berharap ada yang bisa membantu kami untuk mendirikan rumah,” tambahnya.
Langkah Selanjutnya
gempa di Mamuju dan Majene. Armada kemanusiaan tersebut akan bertahan selama bantuan masih diperlukan.Setelah menempuh perjalanan laut dan darat dari Jakarta, armada kemanuasiaan tiba di posko Induk Kemananusiaan ACT di Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat 22 Januari 2021 sekitar pukul 19.30 WITA. Aksi kemanusiaan melalui kendaraan berbobot berat ini bakal memenuhi kebutuhan pangan para penyintas bencana menuju masa pemulihan.Intishor Jundi, Koordinator Armada Kemanusiaan ACT mengatakan,
Humanity Food Truck dan Humanity Water Truck, segera melayani warga Sulbar semaksimal mungkin. Sasaran utamanya ialah para penyintas yang sudah kembali ke rumah masingmasing. Hadirnya armada ini untuk memaksimalkan bantuan mengingat kebutuhan pangan masih mendesak di wilayah bencana.Humanity Food dan Humanity Water Truck akan menggelar aksi setiap hari. Untuk distribusi air, akan didukung dengan kendaraan pembawa air yang lebih kecil agar mampu menjangkau wilayah yang sulit didatangi oleh Humanity Water Truck.
10 HUMANITY INSIGHT
Di lain tempat, ACT melepas lima unit armada untuk membantu langsung para penyintas gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Pelepasan bantuan dilakukan pada siang hari, Senin 18 Januari 2021 di Wakaf Distribution Center (WDC) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.Adapun armada yang diberangkatkan dari Jakarta adalah Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Humanity Water Truck, dan Ambulans Pre-Hospital, serta mobil kabin ganda yang akan membantu saudara-saudara kita yang mengalami musibah bencana
Kabar Pengungsi Gempa Mamuju Tenda terpal masih menjadi pemandangan yang lazim ditemukan sepanjang jalan penghubung Mamuju dan Majene. tersebut walau tanpa dinding dan sekat. Karena aman dari terik dan hujan, ibuibu dan anak-anak banyak memilih tinggal di situ. Tempat ini terpaksa menjadi hunian karena warga mengaku rumahnya mengalami kerusakan dan masih takut gempa susulan. Salah satu penyintas yang tinggal di bangunan Lapangan Tembak di Padang Baka ialah Sumtik dan keluarga. Sejak Jumat dini hari pada 15 Januari 2021 atau ketika gempa susulan terjadi, ia segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dan tinggi. Hanya membawa
baju yang dikenakan, Sumtik hingga kini masih bertahan di pengungsian. Rumahnya tak seluruhnya roboh, namun beberapa bagian dinding mengalami keretakan. “Rumah saya retak-retak, kalau ada gempa susulan takut runtuh semuanya. Jadi sekarang di sini saja dulu (pengungsian), tidak tahu sampai kapan,” ungkap Sumtik, Jumat siang pada 22 Januari 2021. Di satu bangunan lapangan tembak, tidak hanya keluarga Sumtik saja yang menempati, juga ada sekitar 12 keluarga lain
12 HUMANITY INSIGHT
S
eminggu lebih setelah gempa bumi, tenda terpal masih menjadi pemandangan yang lazim ditemukan, seperti sepanjang jalan penghubung Mamuju dan Majene. Bangunan rusak juga belum semuanya dirobohkan untuk dibangun kembali. di Lapangan Tembak Jendral M. Yusuf, Jalan Padang Baka, Kelurahan Rimuku, Mamuju, suasananya penuh sesak sangat terasa di salah satu titik pengungsian. Sebagian penyintas ada yang mendirikan tenda terpal, tapi ada juga yang menempati bangunan yang tersedia di lapangan
HUMANITY INSIGHT
13
dengan total jiwa lebih kurang 33 orang. Mereka tinggal dalam satu bangunan tanpa sekat, barang milik pribadi pun bercampur begitu saja. Hal ini cukup miris dilihat karena bencana alam di Sulbar juga bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia. Ketika ditanyakan rasa khawatirnya pada pandemi, Sumtik mengaku takut. Tetapi, tidak ada pilihan lain baginya, jika pun ingin
mendirikan tenda sendiri yang ditempati hanya keluarganya saja, Sumtik tidak memiliki terpal. Dan jika harus kembali ke rumah, tempat tinggalnya tersebut terancam roboh dan terancam jiwanya oleh reruntuhan. Hal serupa juga dirasakan Hidayatullah, setelah gempa pertama pada kamis sore, 14 Januari 2021, ia memilih untuk mengungsi. Pilihan untuk mengungsi ketika gempa pada Kamis sore sekaan menjadi pilihan
tepat bagi Hidayatullah dan keluarga. Pasalnya, pada Jumat dini hari, atau selang beberapa jam setelah gempa pertama, gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar mengguncang Majene bahkan hingga berdampak sampai Mamuju. Rumah Hidayatullah mengalami kerusakan, beruntung ia dan seluruh anggota keluarganya tak mengalami luka sedikit pun. Selamat dari reruntuhan rumah bukan berarti permasalahan Hidayatullah dan keluarganya selesai. Kini, mereka menjadi penyintas bencana tanpa memiliki persiapan. Empat hari sejak gempa, mereka tinggal di dalam satu tenda bersama dua keluarga lainnya yang berasal dari desa yang sama, Lombong. Tenda yang terbuat dari terpal itu pun hanya menjadi atap
menikmati hasil kebun tersebut dengan syarat tidak untuk diperjualbelikan. Aksi Cepat Tanggap (ACT) hingga saat ini terus mendampingi warga Sulbar untuk kembali bangkit. Masuk sepekan pascagempa, berbagi bantuan hasil sedekah terbaik masyarakat terus berdatangan ke Sulbar. Selain itu, armada kemanusiaan dan pelayanan kesehatan dari Humanity Medical
Service juga ACT berikan. Lukman Solehudin, Koordinator Posko Induk Kemanusiaan ACT di Mamuju mengatakan, penanganan menjelang fase pemulihan juga sangat penting. Sehingga, ACT terus memasifkan aksi di Sulbar, khususnya pemenuhan pangan dan perencanaan pembangunan hunian bagi warga terdampak gempa.
14 HUMANITY INSIGHT
saja, sekeliling tenda tanpa sekat, begitu juga alas langsung tanah. Untuk menambah asupan pangan, Hidayatullah mengonsumsi hasil kebun di tempat ia mendirikan tenda. Bukan kebun miliknya sendiri memang, namun ia telah meminta izin kepada sang pemilik untuk memanfaatkan ubi dan kelapa yang ditanam. Pemilik kebun memberikan izin untuk Hidayatullah
Siap Siaga Hadapi Bajir Kalsel Banjir melanda 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, dengan ketinggian air hingga lebih dari 1 meter. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak terdampak.
HUMANITY INSIGHT
15
melanda 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, dengan ketinggian air hingga lebih dari 1 meter. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak terdampak. Sampai hari Minggu 24 Januari 2021, Posko Tanggap Darurat Banjir Kalsel mencatat sebanyak 122.166 rumah, 609 tempat ibadah, dan 628 sekolah terendam banjir. Terlepas, dari tingginya curah hujan tinggi, banjir juga terjadi karena adanya kontribusi dari dampak
pembukaan lahan. Tak ayal, banjir kali ini pun lebih parah dibandingkan periode sebelumnya. Beberapa infrastruktur jalan dan jembatan juga rusak. Sekitar 46.235 hektar sawah terendam banjir. Selain itu, sebanyak 8.817 pembudidaya ikan juga terdampak banjir dengan kerugian mencapai 93,68 miliar rupiah. Sektor kehutanan pun terdampak banjir dengan kerugian sekitar Rp 1,45 miliar.
16 HUMANITY INSIGHT
S
ejak awal Januari curah hujan ekstrim mengguyur Kalimantan Selatan. Seperti dikutip dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas tinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin pada 10-15 Januari 2021 dengan intensitas harian berturut-turut 125 milimeter (mm), 30 mm, 35 mm, 51 mm, 249 mm, dan 131 mm.han Januari Imbasnya, banjir
HUMANITY INSIGHT
17
Posko Tanggap Darurat Banjir Kalimantan Selatan sampai hari Minggu, 24 Januari 2021, mencatat 712.129 jiwa terdampak banjir, 113.420 di antaranya mengungsi, serta sebanyak 24 orang tewas dan 3 orang hilang. Sebagai respons awal, banjir yang mengepung Provinsi Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin dan sekitarnya, ACT dan MRI Kalsel telah mendirikan posko induk kemanusiaan sejak hari Kamis 14 Januari 2021. Posko tersebut berlokasi di Kantor Cabang ACT Kalsel, Jalan Pramuka No. 19B, RT 07 RW 01, Kelurahan Pemurus Luar, Banjarmasin. Selain menampung logistik
bantuan, posko juga digunakan sebagai tempat pengungsian bagi warga terdampak banjir. Di Posko Induk Kemanusiaan ACT Kalsel, tercatat ada puluhan warga terdampak banjir yang ditampung. Mayoritas pengungsi merupakan warga yang rumahnya tergenang banjir yang cukup parah, terutama di sekitar Kecamatan Banjarmasin Timur. “Alhamdulillah, posko kita sudah menampung banyak sekali bantuan. Seperti makanan siap santap, sembako hingga selimut yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi,” tutur Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin pada hari Sabtu 16 Januari 2021. Zainal memastikan, posko
induk kemanusiaan beroperasi selama 24 jam. Tujuannya adalah, untuk merespons warga terdampak banjir yang harus dievakuasi. Bantuan kemanusiaan tahap awal, sebanyak 70 ton beras diangkut dalam 10 truk untuk penyintas banjir Kalimantan Selatan pada hari Rabu 20 Januari 2021. Bantuan tersebut akan disampaikan kepada penyintas banjir di 11 kabupaten/kota. “Sebagai respons awal, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyiapkan bantuan logistik berupa beras. Selanjutnya, juga tengah kami persiapkan bantuan lain, seperti keperluan kebersihan dan kesehatan.
HFT Siap Layani Penyintas Banjir Kalsel Kehadiran Humanity Food Truck di Posko Induk ACT di Banjarmasin pada Sabtu pun disambut antusias oleh Wali Kota Banjarmasin H. Ibnu Sina
S
ebagai lembaga kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus menurus memberikan respon sigap di setiap bencana nasional atau global. Untuk memasifkan bantuan untuk penyintas bencana banjir Kalimantan Selatan, ACT menurunkan Humanity Food Truck yang berfungsi menyuplai makanan untuk para pengungsi di lokasi bencana. Armada kemanusiaan ini bisa memproduksi 1.000 paket makanan siap santap dalam satu kali produksi. Setelah menempuh perjalanan darat dan laut dari Bogor pada hari Rabu 20 Januari 2021, Humanity Food Truck tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada hari Sabtu 23 Januari 2021 pagi untuk
memaksimalkan pelayanan makan gratis bagi korban banjir di Kalimantan Selatan. Truk yang dilengkapi dengan dapur ini mampu menghidangkan smakanan siap santap bergizi dengan didukung dengan enam koki profesional. Kehadiran Humanity Food Truck di Posko Induk ACT Kalimantan Selatan di Banjarmasin pada Sabtu pun disambut antusias oleh Wali Kota Banjarmasin H. Ibnu Sina. Ia bergegas meninjau truk berdapur ini sekaligus berbincangbincang dengan tim relawan yang bertugas sejak dibukanya posko pada 14 Januari 2021. Ibnu Sina mengaku takjub dengan keberadaan Humanity Food Truck yang sigap untuk membantu penanganan kebencanaan dari
HUMANITY INSIGHT
19
sisi penyediaan pangan pengungsi. Ia berharap besar Humanity Food Truck dapat melayani para penyintas banjir baik di Kota Banjarmasin maupun beberapa wilayah terdampak banjir lainnya di Kalsel. “Kami atas nama Pemkot Banjarmasin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya untuk kawankawan di ACT,” tutur Ibnu saat meninjau induk posko unit pada hari Sabtu 23 Januari 2021. Kepala Cabang ACT Kalimantan Selatan Zainal Arifin menambahkan, Humanity Food Truck ini akan beroperasi di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu sepekan ke depan.
Armada ini tak hanya berada di Kota Banjarmasin saja, namun juga di sejumlah wilayah terdampak lainnya. “Insyaallah, armada Humanity Food Truck ini akan menyapa penyintas banjir di beberapa daerah lainnya. Seperti di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut,” kata Zainal.
Status Gunung Merapi Masih Tanggap Darurat Status tanggap darurat Gunung Merapi kembali di perpanjang pada awal tahun 2021
M
emasuki awal tahun 2021 status tanggap darurat Gunung Merapi di perpanjang kembali melalui surat keputusan Bupati Sleman Nomor 94.98/Kep.KDH/A/2020. Bupati Sleman Sri Purnomo memperpanjang status tanggap darurat Gunung Merapi selama 1 bulan mulai tanggal 1 sampai 31 Januari 2021. Penetapan status tanggap darurat ini merupakan yang
kedua setelah selama sebulan pada Desember tahun 2020 yang lalu. Sementara itu, pengamatan BPPTKG pada hari Jumat 1 Januari 2021 menunjukkan laju deformasi Gunung Merapi mencapai 21 sentimeter per hari. BPPTKG masih memperkirakan daerah bahaya meliputi Kabupaten Sleman, dengan tiga dusun di tiga desa Kecamatan Cangkringan, yaitu Desa Kepuharjo
HUMANITY INSIGHT
20
HUMANITY INSIGHT
21
(Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).Sementara , daerah yang berbahaya di Jawa Tengah meliputi, Kabupaten Magelang, Kecamatan Dukun, meliputi Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2). Di Kabupaten Boyolali, Kecamatan Selo, meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber,
Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Di Kabupaten Klaten, Kecamatan Kemalang meliputi Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipik Sari, Gondang). Merepons keadaan tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia Yogyakarta masih bersiaga dan mengikuti piket siaga tanggap darurat erupsi Merapi. Selain
bersiaga ACT juga sigap memberikan bantuan logistik ke titik-titik pengungsiaan. Koordinator Program ACT Solo Ardiyan Sapto menyampaikan, secara berkala terus mengirimkan bantuan sesuai kebutuhan pengungsi dan posko. “ACT Solo terus memantau kondisi Merapi dan berkoordinasi dengan relawan dalam merespons kebutuhan pengungsi secara tanggap dan optimal. Kami juga menyiapkan tim relawan yang standby,” ungkap Ardiya.
unggahan twitter BPPPTKG, Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi melaporkan, guguran lava dan
awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal lima kilometer dari puncak.
Kembali Aktif Pada hari Rabu, 27 Januari 2021, Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas dan guguran lava atau biasa disebut wedhus gembel. Dikutip
dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava. Untuk itu, pada Rabu, relawan Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap Yogyakarta meninjau kondisi penyintas pengungsian di Barak Hargobinangun, Posko Pantai Godonglegi, Kemput, Hargobinangun, Sleman. “Alhamdulillah pemeriksaan kondisi penyintas erupsi Merapi telah dilaksanakan dengan lancar. Masyarakat sempat panik ketika sirine berbunyi dan mereka diungsikan ke barak
pengungsian terdekat. Saat ini penyintas sudah terkondisi dengan baik di barak-barak pengungsian,” lapor anggota MRI-ACT DI Yogyakarta Rafi'i, Rabu malam. Hingga kini, Aksi Cepat Tanggap melalui cabang DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Solo terus mendampingi para pengungsi Merapi. Berbagai program dan layanan kemanusiaan terus dijalankan, seperti penyediaan bahan makanan, pangan siap santap, air bersih, dan layanan kesehatan.
22 HUMANITY INSIGHT
“Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air,” ungkap Hanik. Tercatat pula Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong, sejak pukul sejak tengah malam sampai pukul dua siang. Erupsi tipe Merapi adalah erupsi
Kapal Kemanusiaan Kembali Berlayar Ini bukan kali pertama pengiriman Kapal Kemanusiaan, pada tahun-tahun sebelumnya, sebagai program unggulan ACT, Kapal Kemanusiaan pernah mengirimkan bantuan ke berbagai daerah terdampak bencana.
pertama pengiriman Kapal Kemanusiaan, pada tahun-tahun sebelumnya, sebagai program unggulan ACT, Kapal Kemanusiaan pernah mengirimkan bantuan untuk warga terdampak gempa Lombok, bencana Palu, Sigi, dan Donggala, musibah kelaparan di Papua bahkan bantuan ke Palestina, Bangladesh (Rohingya), bencana kemanusiaan di Suriah, hingga ke Somalia. Presiden ACT Ibnu Khajar menjelaskan bahwasannya ACT akan mengirimkan Kapal kemanusiaan ke Majane dan Mamuju dari tiga titik. “Dari pelabuhan Tanjung Priok, logistik disiapkan dari cabang-cabang ACT di Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Lalu, kami juga akan mengirimkan 1.000 ton logistik dengan Kapal Kemanusiaan dari ACT cabang Sumatera yang akan
dipersiapkan dari Medan. Kami juga mengirimkan 1.000 ton dari pelabuhan Tanjung Perak, yang disiapkan oleh cabang di Jawa Timur dan cabang kami di DI Yogyakarta. Semua bantuan akan kami kirimkan ke lokasi bencana di Majene dan Mamuju pada akhir Januari,” tambah Ibnu. Dalam perjalanannya, Kapal Kemanusian akan bekerja sama menggunakan KRI TNI AL. Selaras dengan itu, ACT juga terus menyiapkan relawan untuk beberapa jenis tahapan. Pertama, relawan tanggap darurat, relawan untuk tahap reliefuntuk persiapan logistik dan distribusi bantuan, dan terakhir relawan untuk pendampingan psikososial yang terdiri dari psikolog maupun para dai, untuk memberikan dukungan secara spiritual.
24 HUMANITY INSIGHT
M
engaw ali awal tahun 2021 bencana beruntun terjadi di tanah air. Dampak pandemi di berbagai sektor yang belum usai harus ditambah dengan berbagai bencana alam. Di antaranya adalah gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat pada pertengahan Januari lalu dan banjir yang melanda sepuluh kabupaten di Kalimantan Selatan. Hingga kini warga terdampak masih sangat membutuhkan bantuan. Untuk memaksimalkan membantu para penyintas, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan Kapal Kemanusiaan menuju Sulawesi Barat pada Rabu 27 Januari 2021, selang tiga hari setelahnya pada hari Sabtu, 30 Januari 20201 Kapal Kemanusiaan untuk Kalimantan Selatan juga ikut diberangkatkan. Ini bukan kali
HUMANITY INSIGHT
25
Dalam perjalanannya, Kapal Kemanusian akan bekerja sama menggunakan KRI TNI AL. Selaras dengan itu, ACT juga terus menyiapkan relawan untuk beberapa jenis tahapan. Pertama, relawan tanggap darurat, relawan untuk tahap reliefuntuk persiapan logistik dan distribusi bantuan, dan terakhir relawan untuk pendampingan psikososial yang terdiri dari psikolog maupun para dai, untuk memberikan
Keberangkatan
dukungan secara spiritual. “Relawanrelawan ini akan menjalankan sesuai tugasnya di berbagai tahapan. Sebelum keberangkatan, tentunya para relawan akan dilatih dan ditatar untuk memastikan kesiapan semua keahlian, mental, dan kesehatannya. Selain itu, juga kami pastikan untuk tetap mengikuti aturan protokol kesehatan untuk memastikan kerja relawan secara maksimal,” tutup Ibnu.
Adapun untuk Kapal Kemanusiaan Kalimantan Selatan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal tersebut membawa 1.000 ton bantuan logistik yang terdiri dari bahan pangan, pakaian, popok bayi dan lansia, selimut, terpal, tenda dan logistik lainnya. Ribuan ton bantuan ini berasal dari masyarakat DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menjelang siang pada hari Selasa, 26 Januari 2021, iringan 10 truk bantuan kemanusiaan diberangkatkan dari Wakaf Distribution Center di Gunung Sindur, menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Truk tersebut membawa bantuan yang
2021. Ahyudin selaku Ketua Dewan Pembina ACT menyampaikan optimisme kepada seluruh masyarakat yang telah bersamasama membantu sesama sebagai bukti kepedulian dan kedermawanan bangsa. “Akar pandemi tidak hanya berdampak pada resesi ekonomi, namun berbagai dampak sosial serta psikologis dan lainnya. Ahyudin memaparkan sekitar 4.000 ton bantuan telah terkumpul dari berbagai elemen bangsa. Bantuan ini hadir dari 76 ribu dermawan Indonesia. Dari sini kami melihat bahwa hati dan kepedulian masyarakat bangsa ini semakin luas. Kedermawanannya, gotong royong, dan kepekaannya tiada banding di dunia.
“Insyaallah kita dapat menjadi bangsa yang memimpin peradaban dunia dan menjadi bangsa terbaik di dunia kemanusiaan,” ungkap Ahyudin penuh rasa syukur. Dadang Solihin selaku Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata turut mengapresiasi berlayarnya Kapal Kemanusiaan. “Apresiasi yang sangat tinggi layak kita sampaikan kepada Aksi Cepat Tanggap yang selalu hadir dalam barisan terdepan dalam setiap aksi kebencanaan, yang kali ini melayarkan Kapal Kemanusiaan untuk mengirimkan ribuan ton bantuan logistik kepada korban bencana di Sulawesi Barat.
26 HUMANITY INSIGHT
telah dikumpulkan dari berbagai daerah di Jawa Barat, Banten, dan Jabodetabek. 1.000 ton bantuan terdiri dari natura, pakaian, Air Minum Wakaf, beras, dan makanan. Keesokan harinya, bantuan untuk para penyintas gempa Sulawesi Barat mulai diberangkatkan dengan Kapal Kemanusiaan menu Sulawesi Barat. Menjelang siang, diselenggarakan event pelepasan Kapal Kemanusiaan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata, Dadang Solihin. Kapal lepas jangkar dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta pada hari Rabu 27 Januari
Layanan Kesehatan Terbaik Untuk Gaza Untuk terus mendukung kesehatan masyarakat Gaza, Klinik Indonesia kembali beroperasi
S
HUMANITY INSIGHT
27
elama masa pandemi Covid-19, sejumlah rumah sakit di Palestina, khususnya Gaza, makin membutuhkan bantuan fasilitas perawatan, seperti ranjang pasien dan obat-obatan. Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza bisa runtuh karena meningkatnya kasus Covid-19. Untuk terus mendukung kesehatan masyarakat Gaza, Klinik Indonesia
kembali beroperasi tepat setelah penyerangan ke Rumah Sakit Al Dorah di Gaza. Layanan kesehatan yang didukung kedermawanan masyarakat Indonesia itu bisa melayani pasien sejak Rabu 30 Desember 2020 hingga Ahad 3 Januari 2021. Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response - Aksi Cepat Tanggap melaporkan, kegiatan medis oleh tim medis klinik Indonesia dilakukan di rumahrumah pasien, antara lain di Jabalia, Beit
Hanoun, Beit Lahia, Kamp Jabalia, dan Desa Om Al Nasser. “Sekitar 26 pasien per hari yang kami antarkan dari rumah sakit atau klinik ke rumah, 55 pasien pelayanan kesehatan di rumah, dan 225 pasien menjalani pemeriksaan di klinik seperti pemberian obat, perawatan luka, dan psikoterapi,” jelas Said, pada hari Senin 4 Januari 2021. Mohammad Nadi Albary (65) adalah salah satu dari sekian banyak penerima manfaat Klinik Indonesia.
Program ini hadir berkat dukungan Sahabat Dermawan. Beberapa bulan lalu, operasional Klinik Indonesia sempat berhenti karena pandemi Covid-19 dan keterbatasan biaya, padahal kebutuhan kesehatan masyarakat Gaza tidak pernah berhenti. Absennya perawatan rutin ini mengakibatkan kaki kiri Albary mengalami abses dan infeksi. Albary berharap, klinik yang biasa ia datangi itu kembali beroperasi seperti sedia kala. Terutama lewat kedermawanan masyarakat Indonesia. "Saya mohon, jangan biarkan kami sendiri. Tolong, kami sekarat setiap hari. Saya hanya perlu obat dan pembalut untuk menghindari amputasi kaki kedua saya. Ya Allah, tolong saya," tangis Albary sambil merintih menahan sakit. Said mengatakan,
pelayanan kesehatan di Klinik Indonesia merupakan upaya membersamai masyarakat Gaza dalam hal kesehatan. Klinik Indonesia yang memberikan pelayanan gratis menjadi salah satu solusi yang hadir agar masyarakat Gaza dapat mengakses layanan kesehatan. Kabar baik pun datang seiring dengan bantuan tersebut, sebab dalam waktu dekat Klinik Indonesia akan kembali dibuka. “Insyaallah Februari 2021, Klinik Indonesia dan dilengkapi juga dengan ambulans akan kembali beroperasi memberikan layanan gratis untuk Pak Mohammad dan ribuan pasien lainnya. Mohon doa dan dukungan para dermawan sekalian, agar layanan ini terus bisa diakses oleh mereka yang membutuhkan,” pungkas Said.
28 HUMANITY INSIGHT
Albary hanya bisa mengerang kesakitan di atas tempat tidur di rumahnya yang ada di pelosok area Syeikh Redwan Kota Gaza akibat diabetes mellitus. Telapak kakinya terancam diamputasi dan juga luka-lukanya membutuhkan perawatan khusus dan rutin. Sambil hanya bisa terbaring di kasur, Albary bercerita tentang bagaimana dibukanya klinik Indonesia sangat membantu kesehatannya. "Ketika klinik Indonesia dibuka, mereka datang kepada saya dan memindahkan saya ke klinik dengan ambulans dan memberikan semua perawatan medis yang saya butuhkan," ujar Albary. Klinik Indonesia merupakan salah satu program ACT yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Gaza secara gratis.
Bantuan Yang Menghangatkan Pengungsi Suriah Penduduk Suriah yang telah mengungsi ke kamp-kamp pengungsian di perbatasan Turki hingga Lebanon pun tak lengkang dari hantaman musim dingin
HUMANITY INSIGHT
29
K
onflik kemanusiaan di Suriah hingga saat ini yang tak kunjung usai dan membawa dampak buruk bagi penduduk
sipil. Di bawah ancaman senjata yang digunakan untuk konflik, penduduk Suriah tiap kali akhir tahun hingga awal tahun juga harus dikepung musim dingin.
(ACT) berikhtiar mendampingi penduduk Suriah yang sedang dirundung konflik kemanusiaan. “Sebanyak 450 jiwa menerima paket-paket bantuan musim dingin yang didistribusikan selama sepekan, sejak 12 hingga 18 Januari 2020,” papar Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT, Sabtu (23/1/2021). Bantuan yang didistribusikan pada pertengahan Januari tersebut merupakan amanah kedermawanan dari Ippho Santosa serta para donatur yang berkontribusi melalui Kitabisa.com. Kondisi para pengungsi Suriah di Lebanon semakin memburuk selama musim dingin. Selain dingin yang menggigil, tendatenda mereka juga rawan kerusakan yang akibat badai. “Tenda mereka dibanjiri air hujan
dan diterpa angin kencang tiap tahun. Badai tidak hanya menghancurkan kamp-kamp Suriah, namun juga mengisolasi beberapa desa,” imbuh Said. Hadirnya paketpaket pangan dan pakaian hangat itu menghadirkan senyum yang memancar dari wajah para pengungsi Suriah di Akkar, salah satunya adalah Amatullah*, ibu tiga anak yang tinggal di salah satu tenda di kamp pengungsian di Akkar. Kepada para relawan ACT di Lebanon, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas paket-paket bantuan tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada bangsa Indonesia yang telah memberikan bantuan ini. Kami juga berterima kasih kepada ACT. Bantuan ini benarbenar yang kami butuhkan,” katanya.
30 HUMANITY INSIGHT
Melarikan diri dari perang, para pengungsi Suriah di Lebanon harus menghadapi kenyataan pahit setelah mereka kehilangan harta benda dan tabungan. Mereka hidup di tengah kemiskinan dan penyakit serta musim dingin yang menusuk. Penduduk Suriah yang telah mengungsi ke kampkamp pengungsian di perbatasan Turki hingga Lebanon pun tak lekang dari hantaman musim dingin. Di bawah tenda pengungsian yang seadanya, penduduk Suriah harus bertahan hidup. Kebutuhan pangan mereka pun minim, belum lagi ancaman bencana yang datang kala musim dingin ialah banjir serta badai. Keadaan tersebut diperparah karena hadirnya pandemi Covid-19. Untuk itu Aksi Cepat Tanggap
Kabar Pekan Ini
H
ingga pertengahan Januari 2021 dampak dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor di tanah air belum juga pulih. Keadaan mangkin diperburuk dengan adanya berbagai bencana alam. Diantaranya adalah gempa bumi M6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat dan banjir yang menggenangi hampir keseluruhan wilayah di Kalimantan Selatan. Adapun akibat dari gempa Sulawesi Barat berdasarkan data
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Jumat (15/1/2021) pukul 20.00 WIB, total korban meninggal sebanyak 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane. Adapun untuk korban luka-luka terdata sebanyak 826 orang luka-luka, jumlah ini meliputi 189 orang luka berat dan 637 orang luka ringan. Selain itu banjir dengan
ranah bencana, memasifkan bantuan kebutuhan mendesak para pengungsi, pembukaan poskoposko kebencanaan, layanan kesehatan, operasi pangan gratis hingga kembali melayarkan Kapal Kemanusiaan . Dilayarkannya kembali Kapal Kemanusiaan ditujukan untuk memperpanjang langkah Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam memasifkan bantuan kepada para penyintas bencana. Kapal Kemanusiaan Sulawesi Barat diberangkatkan pada Rabu (27/1/2021), lalu disusul tiga hari setelahnya
32 HUMANITY INSIGHT
ketinggian hingga lebih dari 1 meter melanda 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak terdampak. Hingga Minggu (24/01/2021), Posko Tanggap Darurat Banjir Kalsel mencatat sebanyak 122.166 rumah, 609 tempat ibadah, dan 628 sekolah terendam banjir. Merespons bencana yang terjadi di berbagai daerah Aksi Cepat Tanggap dengan sigap menurunkan relawan terbaik ke
Kapal Kemanusiaan yang menuju Kalimantan Selatan Sabtu (30/1/2021). Kebutuhan pangan pengungsi juga dicukupi dengan Humanity Food Truck yang diberangkatkan ke Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat. Setiap harinya tak kurang 1000 porsi dimasak dan dikonsumsi oleh para penyintas bencana. Adapun total keseluruhan aksi pada HCN pada pekan 3 dan 4 Januari sebanyak 314 aksi di 6 negara, 19 provinsi, 54 kota/kabupaten, 113 kecamatan, dan 156 kelurahan/desa. Adapun penerima manfaat sebanyak 15.148 KK atau setara dengan 107.052 jiwa dan dibantu dengan 1.702 relawan.
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia