HUMANITY INSIGHT
Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Banjir Besar, Duka Awal Tahun
Redam Trauma Lewat Pendampingan Psikososial
ﺭﺽ ﻭﻻ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎء ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺴﻤﻴﻊ ﺍﻟﻌﻠﻴﻢ ِ َ ِ ْ ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﻻ ﻳﻀﺮ ﻣﻊ ﺍﺳﻤﻪ ﺷﻰء ﻓﻰ ﺍ َٴﻻ ِ ٌ ْ َ ِ ِ ْ َ َ َ ُﱡ ِِ ِْ ﱠ ِ ﱠ ُ َِ ْ ُ ِ ﱠ َ ِ َ ُ َ ﱠ
“
“
Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab namaNya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
DAFTAR ISI
3
Banjir Besar, Duka Awal Tahun
6
Banjir Sejumlah Kota di Pesisir Utara Jawa
11 Redam Trauma Lewat Pendampingan Psikososial
HUMANITY INSIHGT Pembina Koordinator
Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Sri Eddy Kuncoro Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Tata Letak
Agus Wahyu Ashari Utomo
Lia Esdwiyanisyam Arif
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia
17
Tolong Menolong Untuk Petani Ubi Mojokerto
20
Bantuan Pangan Terbaik Kembali Meluncur
22
Sister Family Palestine Indonesia hadir sebagai jawaban
Banjir Masal Tanah Air Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) bahwa puncak musim hujan 2020/2021 di wilayah Indonesia diprediksikan berlangsung antara JanuariFebruari 2021. Sehingga saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami periode puncak musim hujan.
Wilayah Terdampak
Kota Semarang Kalimantan Selatan Lombok Timur Jepara Bima
Kudus
Jember
Bekasi
Singkawang
Karawang
Kendal
Subang
Indramayu
Jakarta
Cuaca ekstrem sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana Hidrometeorologi
Banjir Bandang
Longsor
Hujan Lebat disertai Petir
Gelombang Tinggi
Banjir Besar, Duka Awal Tahun Masih terekam jelas duka banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan pada Januari silam. Hal tersebut kembali terulang pada awal Februari dengan terendamnya beberapa wilayah di tanah air
Karawang, Subang, Majalengka, hingga banjir lahar dingin di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, Jawa Timur. Keadaan tersebut memaksa para penghuninya untuk mengungsi. Tidak hanya di Pulau Jawa, Kabupaten Keerom di Papua juga dilanda banjir. Rangkaian bencana ini menambah daftar panjang bencana alam yang terjadi di Indonesia
pada awal tahun 2021. Merujuk data yang dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2021 hingga Selasa (09/02), tercatat 386 bencana terjadi di Indonesia yang didominasi oleh bencana banjir sebanyak 232 kejadian dan puting beliung 73 kejadian serta tanah longsor 62 kejadian.
Faktor Bencana Hidrometeorologi
Mengutip data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat sebagian besar wilayah di Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 zona musim, saat ini telah memasuki puncak musim hujan. Cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi hingga bulan Maret.
BMKG menyebut tren bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang terus meningkat tiap tahun disebabkan krisis iklim yang diperparah ulah manusia. Dicuplik dari pernyataan
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring pada Minggu (31/01/2021) menyebut bahwa perubahan iklim adalah "nyata" dan berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem, baik berupa kejadian cuaca atau hujan ekstrem, iklim ekstrem, ataupun kejadian anomali global seperti La Nina dan El Nino."Perkembangan musim hujan saat ini tidak lepas dari pengaruh dampak perubahan iklim global, juga pengaruh kondisi iklim regional dan kondisi iklim atau cuaca setempat".
3
HUMANITY INSIGHT
M
asih terekam jelas duka banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan pada Januari silam. Hal tersebut kembali terulang pada awal Februari dengan terendamnya beberapa wilayah di tanah air, diantaranya di Jawa Tengah beberapa wilayah dilanda banjir, seperti Kota Semarang, Jepara, Banyumas, Pekalongan, juga kawasan Jabodetabek,
Edisi XXXII/ 1 15 Februari
HUMANITY INSIGHT
4
Analisis perubahan suhu udara ratarata untuk seluruh wilayah Indonesia selama 71 tahun terakhir (1948 2019) menunjukan laju peningkatan suhu sebesar 0,030 derajat Celcius per tahun. Berdasarkan data dari 91 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata rata tahun 2020 adalah 27,30 derajat Celcius, lebih panas dibanding normal suhu udara rata rata periode 19812010 yaitu 26,60 derajat Celcius. Setelah merujuk dari berbagai sumber kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi hingga saat ini, tak hanya sematamata karena faktor cuaca, juga didorong oleh faktor
antropogenik, atau ulah manusia dalam bencana itu. Faktor antropogenik itu, antara lain, deforestasi, perluasan kawasan niaga, pemukiman yang semakin padat, berkurangnya zona resapan, dan pendangkalan daerah aliran sungai (DAS). Persoalan semakin rumit dengan ketidakmampuan berbagai pihak dalam menyiapkan daya tampung, terlebih lagi sudah banyak titik infiltrasi yang rusak. Infiltrasi sendiri adalah merupakan proses masuknya air ke dalam tanah. Akibat rusak hutan memiliki daya infiltrasi 80 persen, sementara nonhutan
hanya tersisa 20 persen. Maraknya konversi hutan, membuat daya infiltrasi suatu kawasan jauh berkurang. Dengan persentase yang semakin menurun kemungkinan banjir bandang semakin besar. Untuk itu kesiapsiagaan bencana dengan mengecek seberapa kuat daya dukung ekosistem yang ada di Indonesia baik di kawasan hutan, ekosistem gambut atau daerah aliran sungai sangatlah penting. Karena lagilagi hal tersebut tidak boleh terabaikan karena pengaruhnya yang begitu besar dengan bencana hidrometeorologi yang ada saat ini.
transportasi darat yang lumpuh serta aktivitas ekonomi yang terganggu. Selain itu, bencana banjir ini juga memakan korban jiwa. Dengan sigap Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan tim
tanggap darurat ke sejumlah daerah. Salah satu titik yang menjadi fokus tim ACT ada di Dusun Raung Maung, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu.
Selalu Jadi Yang Terdepan Bencana banjir yang terjadi di berbagai titik di Indonesia menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi warga terdampak, khususnya permukiman dan harta benda yang terendam hingga
yang mereka butuhkan Selain di Indramayu, tim Tanggap Darurat ACTMRI juga diterjunkan untuk mengevakuasi warga yang hingga saat ini terjebak banjir di Pamanukan, Subang. Salah satu titik evakuasi ialah Desa Mulyasari, Binong, Subang yang beberapa waktu lalu salah satu warganya sempat viral di media sosial karena meminta pertolongan dari jebakan banjir yang terus tinggi.
Ternyata, hingga hari ini, di lokasi banjir, tim ACTMRI masih menemukan warga yang masih belum juga terevakuasi. “Selain tim tanggap darurat, kami juga telah mengerahkan perahu karet, serta alat pelindung diri untuk mendukung proses evakuasi,” ujar Husen Nurochman dari tim ACT Bandung, Rabu (10/2/2021).
HUMANITY INSIGHT
Di lokasi ini, banjir menggenangi hingga ketinggian 5060 sentimeter. Warga mengaku selama tiga hari pertama bencana, belum ada bantuan kemanusiaan yang hadir untuk mereka. Rabu, (10/2/2021) tim MRI dan ACT ke lokasi warga yang terdampak banjir. Selain memberikan bantuan tim juga melakukan pendataan luas wilayah terdampak, jumlah penyintas, dan apa saja
5
Banjir Sejumlah Kota di Pesisir Utara Jawa
Bencana banjir yang terjadi di berbagai titik di Indonesia beberapa titiknya tersebar di sejumlah kota di Pulau Jawa
H
ujan deras yang mengguyur Pulau Jawa pada awal Februari menyebabkan banjir merendam sejumlah kota di Pulau Jawa sejak Sabtu (06/02/2021). Kebanyakan banjir terjadi di kotakota pesisir seperti Semarang, Pekalongan dan Jakarta. Sementara itu banjir di Semarang jadi salah satu titik terparah banjir di Jawa. Hal tersebut terjadi setelah lebih dari 12 jam
hujan deras mengguyur Ibu Kota Jawa Tengah sejak Jumat, (05/02/2021). Banjir parah yang melanda Semarang menurut penjelasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR), Basuki Hadimoeljono menyebutkan bahwa banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah karena curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem dan diperparah dengan
siklus hujan setiap 50 tahun. Hal itu juga diperparah dengan banjir kiriman dari hulu, banjir lokal, dan banjir rob. Ketiganya berkelindan jadi masalah menahun akibat kerusakan sosio ekologis. Hal itu disebabkan karena kota sudah semakin kehilangan daerah resapan dan terjadi penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah.
HUMANITY INSIGHT
7
Selain itu, Semarang yang merupakan teluk besar dan bekas rawa, sangat mengandalkan daya dukung kawasan hutan dan resapan air di
pegunungan Kabupaten Semarang dan Ungaran yang berpuncak di Gunung Ungaran. Saat ini, peningkatan hunian rumah menyebabkan
banyak kehilangan kawasan lahan hijau, resapan air di daerah penyangga Kota Semarang seperti Banyumanik, Tembalang,
HUMANITY INSIGHT
8
Gunungpati, Mijen, kawasan Kabupaten Semarang, dan sekitarnya. Sedangkan kawasan hutan lindung Gunung Ungaran banyak alih fungsi menjadi hutan produksi sehingga kawasan hulu kehilangan daya serap air. Dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah pada 5 hingga 7 Februari 2021 melaporkan ada 43 titik banjir di Kota Semarang. Akibat banjir ribuan rumah terendam air dan warga mengungsi ke tempat yang lebih yang aman. Selain menggenangi rumah warga, banjir yang terjadi di Semarang pada Sabtu (06/02/2021) telah melumpuhkan sejumlah sarana transportasi publik, seperti bandara, stasiun dan ruas utama jalur pantura. Bandara Internasional Ahmad Yani sempat ditutup sehari karena banjir menggenangi landasan pacu. Banjir yang melanda Stasiun Tawang yang berada tak jauh dari
Kota lama, menggenangi peron setinggi 70 centimeter, ruang tunggu penumpang hingga jalan raya menuju stasiun. Akibatnya, perjalanan kereta dari dan menuju Stasiun Tawang dialihkan. Selain melanda Semarang, banjir juga melanda kota lain di Jawa Tengah, seperti Kudus dan Pekalongan. Tiga kecamatan di pekalongan menjadi titik bencana yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Utara. Jumlah pengungsi lebih dari 6000 orang, mereka merupakan penduduk dari 12 kelurahan di Kota Pekalongan, demikian data yang dilansir akun instagram resmi Pemkot Pekalongan pada Selasa malam (9/2/2021). Banjir tidak hanya merendam wilayah permukiman di Kota Pekalongan. Sebanyak 150 dari 247 warga binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan juga harus dievakuasi ke Rutan Kelas II A Pekalongan dan Rutan Kelas IIB
Batang. Evakuasi dilakukan setelah banjir merendam hampir seluruh blok di Lapas Pekalongan terendam banjir dengan ketinggian 50 cm, sejak 8 Februari kemarin. Kejadian serupa terjadi di Kudus, akibat intensitas hujan yang masih cukup tinggi mengakibatkan terjadinya banjir. Banjir yang disebabkan oleh meluapnya aliran Sungai Wulan ini merendam beberapa desa, salah satunya Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Hingga Ahad, 31 Januari 2021, tercatat sebanyak 350 kepala keluarga atau 1.500 jiwa di Dukuh Karangturi terisolasi akibat genangan air setinggi sekitar satu meter yang menggenangi jalan desa. Selain itu, banjir juga berdampak kepada 35 kepala keluarga atau 117 jiwa di Dukuh Kalangan serta 140 kepala keluarga atau 440 jiwa di Dukuh Setro.
Banjir di Jabodetabek
Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) sempat melakukan evakuasi dan sampai saat ini masih bersiaga, mengingat intensitas hujan masih akan terus naik. Menurut perkiraan BMKG, potensi banjir akan melanda Jabodetabek mulai tanggal 19 Februari 2021. Hal itu diketahui dari perkiraan cuaca yang akan turun pada akhir Februari sampai awal maret. “Satu tim kita siapkan di Karawang dengan perahu karet,
kayak, dan satu mobil resue kabin ganda beserta perlengkapan water rescue. Begitu juga dengan tim yang siaga di Markas Komando di Sawangan, kita berikan perlengkapan yang sama. Ada tim kita juga yang terdiri dari 5 orang yang bersiaga di 4 cabang ACT yakni Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Depok” ujar Daryadi dari Tim Tanggap Darurat ACT, Rabu (10/2/2021).
9
HUMANITY INSIGHT
Beberapa titik di Jabodetabek juga sempat tergenang banjir akibat hujan lebat pada Ahad dan Senin, 8 Februari 2021 kemarin. Di antaranya Bidara Cina, Jakarta Timur, 8 desa di 5 kecamatan di Bekasi, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Desa Bojong Kulur, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan. Jumlah pengungsi tidak banyak karena air cepat surut. Di titiktitik tersebut, Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat
Respon Sigap ACT
A
HUMANITY INSIGHT
10
ksi Cepat Tanggap selalu terdepan sebagai garda awal membersamai para penyintas bencana banjir di berbagai titik di Indonesia. Satu dari sekian banyak adalah pembagian makan siap santap sebanyak 2000 porsi yang diolah dari Posko Dapur Umum yang sengaja didirikan untuk membantu kebutuhan makan penyintas. Makanan tersebut didistribusikan relawan Masyarakat Relawan IndonesiaAksi Cepat Tanggap Jawa Tengah untuk korban banjir di Kota Semarang. Jumlah itu merupakan akumulasi bantuan pangan sejak hari pertama banjir melanda, sejak Sabtu 6 Februari 2021. Koordinator Program ACT Jateng, Hamas Rausyan Fikr menerangkan, relawan MRIACT bergerak sejak hari pertama banjir menggunakan perahu
karet menyusuri perkampungan warga yang terdampak paling parah. “Selain membagikan makanan siap saji dan logistik, kita turut membantu evakuasi warga yang hendak mengungsi,” kata Hamas, Rabu (10/2/2021). MRIACT juga mendirikan dapur umum di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang kemudian Dapur Umum kedua ada di Griya Pandansari, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari. Tim relawan yang ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan ACT di Semarang tidak hanya dari ACT dan MRI cabang Semarang, juga MRI dari Klaten, Solo Raya, dan sekitarnya ikut bergabung. Sudah menjadi komando, dimana ada bencana, mereka bersamasama membantu berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan spesialisasinya. Tak hanya memberi respon cepat dalam
mencukupi kebutuhan pangan, ACT bersama MRI Klaten juga memberi respon cepat dalam tindakan medis. Pasca kejadiaan ACT segera menuju lokasi terdampak untuk memberikan pelayanan kesehatan, Ahad (7/2/2021). Aksi ini dilakukan di balai desa yang juga menjadi tempat mengungsi warga. “Banyak warga yang mengeluhkan kondisi kesehatan berkurang. Lansia juga mengeluhkan gatalgatal, darah tinggi dan keluhan lainnya,” ungkap Ardiyan Sapto dari Tim Program ACT Solo Raya. Selain memberikan pelayanan kesehatan gratis, ACT Solo Raya bersama MRI Klaten juga melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan mendesak bagi warga terdampak banjir.
Redam Trauma Lewat Pendampingan Psikososial
Traumatik menyebabkan ketidakseimbangan kondisi psikologis para penyintas. Hal tersebut tampak dari gejala seperti syok, mimpi buruk, sulit konsentrasi, dan cemas buruk, sulit konsentrasi, cemas, waspada secara berlebihan, dan perasaan tidak aman. Selain itu, penyintas juga bisa mengalami kesedihan mendalam, merasa hampa serta tak berdaya, dan enggan bergaul atau berlaku eskpresif (teriak dan lainnya). Gejala psikis itu tak bisa dibiarkan berlarut larut. Para penyintas harus dibantu supaya pulih kesehatan mentalnya. Penanganan dampak psikologis terhadap korban dalam konteks bencana alam ditempuh dengan cara memberikan dukungan psikososial, yaitu dengan memberi ruang untuk menyampaikan rasa
takut. Penyintas juga diberikan edukasi soal informasi bencana atau informasi bantuan. Mendengarkan keluhan mereka dan mempermudah mereka memenuhi kebutuhan dasar, hal ini akan membantu menstabilkan emosi para penyintas agar segera pulih dan kembali ke normal emotional state. Para penyintas perlu menyadari bahwa situasi ini akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, dengan tetap dibangkitkan semangatnya untuk tetap hidup normal dalam situasi yang berbeda.
11
HUMANITY INSIGHT
D
ampak setelah bencana sungguh beragam, selain kehilangan jiwa dan harta benda, bencana membawa pengaruh besar bagi korban yaitu terganggunya fungsi psikososial korban terhadap ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar, terganggunya fungsi sosial berupa masalah traumatik yang berkepanjangan. Traumatik menyebabkan ketidakseimbangan kondisi psikologis para penyintas. Hal tersebut tampak dari gejala seperti syok, mimpi
Bentuk Nyata Dukungan ACT Selaras dengan hal tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan psikososial terhadap para penyintas korban bencana Gempa Sulawesi Barat pada pertengahan Januari lalu.
Dampak bencana sangat berpengaruh pada perkembangan psikologis dan menyisakan trauma yang mendalam bagi anak anak. Seperti yang terjadi
pada anakanak di Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, ketika gempa terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari, mereka segera diajak mengungsi
menemukan beberapa anak yang tidak berani lagi mendekat ke bangunan,” jelas Dokter Muhammad Riedha Bambang dari tim Humanity Medical ServicesACT, Ahad 7 Februari 2021. Di tempat lain, tim HMSACT juga menemukan anakanak yang mengalami ketakutan serupa, khususnya mereka yang menjadi penyintas tak jauh dari jalur trans Sulawesi. Di jalan tersebut seringkali kendaraan besar melintas dan menimbulkan getaran. Hal inilah yang kemudian membuat anakanak lebih tak tenang dan mengalami ketakutan yang lebih hebat dibanding anak
anak yang menjadi penyintas bersama orang tuanya jauh dari keramaian. Melihat banyaknya ketakutan yang tak hanya dirasakan orang dewasa, tapi juga anak anak, membuat tim Humanity Medical Services, di sela pelayanan kesehatannya, menggelar pendampingan psikososial untuk anak anak. Aksi ini dilakukan di kantongkantong pengungsian penyintas di Mamuju dan Majene. Bermain, menyanyi serta hadiah kecil menjadi hiburan bagi mereka untuk mengalihkan dari bayangan ketakutan.
Kegiatan Psikososial untuk anakanak penyintas banjir Kalsel Bersama dengan Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru, menyambangi TPA Al Ikhyan Unit 143, di Desa Sungai Bangkal. Tujuannya, memberikan dukungan psikososial untuk siswa TPA Al Ikhyan Unit 143 pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 siang.
13
HUMANITY INSIGHT
oleh orang tuanya menuju perbukitan yang ada di pulau tersebut. Tenda terpal menjadi tempat bernaung bersama para penyintas dari berbagai usia. Kondisi ini tentu tak nyaman dan kurang baik bagi anakanak yang sedang menjalani tumbuh kembang dan dikhawatirkan akan membuat trauma berkepanjangan. Hingga kini beberapa dari mereka takut jika mendekat ke bangunan hingga tak tenang saat kendaraan besar melintas yang memicu getaran serupa gempa. “Bencana alam mampu membuat anak anak mengalami ketakutan yang berkepanjangan. Kami
HUMANITY INSIGHT
14
Uniknya, Kepala Yayasan TPA Bayt Al Hikmah Unit 156 Ali Ridho juga memboyong siswanya untuk bertemu sekaligus menghibur saudarasaudaranya di TPA AlIkhyan Unit 143, yang semuanya merupakan penyintas banjir. Tentunya, suasana menjadi cair ketika siswasiswa dari dua TPA ini saling berbaur satu sama lain. Mereka saling berbagi keceriaan untuk melupakan bencana banjir. “Dari TPA Bayt Al Hikmah Unit 156 yang merupakan binaan dari ACT Kalsel ingin berbagi. Selain membagikan logistik, kita juga mengajarkan kepada siswa kita agar peduli dengan sesama,” kata Ali, yang juga
pendamping MPPI Landasan Ulin Utara. Sembari menyalurkan logistik, Ali mengatakan saat kegiatan dukungan psikososial untuk siswa TPA AlIkhyan Unit 143 berlangsung, dirinya terkejut dengan respons para siswa di TPA ini. Kendati sempat ditimpa musibah banjir beberapa waktu lalu, tak terlihat sedikitpun rasa sedih maupun trauma yang terlihat dari wajah wajah siswa TPA Al Ikhyan ini. “Alhamdulillah kami disambut dengan keceriaan mereka. Mudahmudahan (dukungan psikososial) ini bisa melupakan bahwa mereka pernah terdampak banjir. Dengan adanya
kunjungan kami ini, Insyaallah mereka akan terlupakan dengan trauma,” tandas Ali. Sementara itu, Kepala Sekolah TPA AlIkhyan Unit 143, Anita Irianti menyambut baik kedatangan siswa TPA Bayt AlHikmah di sekolahnya. Menurutnya, kedatangan siswa TPA Bayt AlHikmah di sekolahnya dapat mengobati kesedihan siswanya. “Anak murid kami sedih pasca musibah banjir. Sehingga kedatangan TPA Bayt AlHikmah ini sangat membuat kami bahagia,” tutur Anita.
Gerakan Pembangkit Ekonomi Setelah Bencana
Mengawali tahun 2021 bencana terjadi di beberapa titik di Indonesia, hal tersebut ikut berimbas pada kondisi perekonomian khususnya bagi penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
HUMANITY INSIGHT
15
A
wal tahun 2021 bencana banjir terjadi serentak di berbagai titik di Indonesia. Imbasnya tak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan dan sosial, juga berdampak pada kondisi perekonomian khususnya bagi penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM). Keadaan itu semakin dipersulit dengan pandemi Covid19 yang sudah hampir satu tahun menjangkit di Indonesia. Fatmawati (40), adalah salah satu pengusaha roti yang terkena imbas dari bencana banjir di Kalimantan Selatan. Sudah 15 tahun ia dan
kedua anaknya menggantungkan hidupnya dari usaha roti yang ia tekuni. Sebuah panggangan besar di rumahnya menjadi sumber pendapatan warga Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin ini.
HUMANITY INSIGHT
16
Biasanya ia menitipkan rotiroti buatannya di warung langganan. Tetapi nahas, bencana banjir hampir merata menerjang di Kalimantan Selatan pada awal Januari lalu menyebabkan semua rumah, beserta isinya, tenggelam di seluruh titik banjir. Fatmawati yang juga terdampak banjir harus menerima mesin pembuat rotinya ikut terendam. Diduga bagian bearing mesin roti yang mengalami kerusakan. Kedua masalah tersebut menyebabkan produksinya kini harus menurun dari biasanya sehingga pendapatannya juga Merespons hal tersebut Global Wakaf – ACT berikhtiar menghidupkan kembali para pelaku usaha mikro di Kalimantan Selatan salah satunya adalah Fatmawati. Untuk itu Global Wakaf membantu ibu dua anak ini kembali untuk menjalankan usahanya dengan menyerahkan Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (UMI). “Dengan bantuan modal usaha yang diterima Ibu Fatmawati, akan digunakan untuk memperbaiki mesin roti sehingga
produktivitasnya bisa meningkat kembali,” kata Moch. Nurul Ramadhan dari Tim Global Wakaf – ACT. Wakaf Modal UMI juga menjadi salah satu hulu dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Global Wakaf. Melalui gerakan ini, harapannya dapat membangkitkan kedaulatan pangan di masyarakat mulai dari hulu. Senada dengan Fatmawati, Maulida juga harus tersenyum getir karena dagangan di warungnya terlihat tak lagi memenuhi etalase. Banjir masih menggenangi teras warungnya sampai di mata kaki meskipun sudah sekitar dua pekan berlalu, semenjak banjir pertama kali menerjang sungai yang mengarah ke Pasar Terapung Lok Baintan tersebut. Etalasenya sempat terendam habis saat banjir datang di hari pertama. Ia sempat mengungsi di lantai 2 rumahnya selama beberapa hari, dan ketika kembali ke warungnya, semuanya dagangannya beserta alatalatnya telah rusak. “Kan gelombangnya datang
sebesar (setinggi) kapal. Kena pintu rolling rusak, barangnya habis, papannya lepas, pakunya juga di dalam sana,” kata Maulida, Ahad 31 Januari 2021 sembari memperlihatkan seisi warungnya. Padahal hanya dari warung itulah ia membiayai sekolah dan kebutuhan seharihari dua anaknya. Meskipun begitu, Maulida tak lantas menyerah. Ke depannya ia akan terus mempertahankan warung yang ditinggalkan oleh almarhumah ibundanya ini. “Kedepannya sih, mau terus jualan. Kan nggak ada usaha lain lagi untuk belanja anak, biaya sekolah anak. Pasar sudah ada (aktivitas) cuma masih sedikit yang jualan,” ujarnya. Untuk mendukung usaha Maulida, Global Wakaf – ACT juga memberikan bantuan modal melalui Wakaf Modal Usaha Mikro pada Ahad, 31 Januari 2021. Bantuan ini diharapkan dapat membantu lagi Maulida menjalankan lagi usaha warungnya setelah bencana berlalu.
Tolong Menolong Untuk Petani Ubi Mojokerto
Para petani ubi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, merugi karena hasil panen dibeli dengan sangat murah. Seperti saat ini, hasil panen ubi hanya dihargai Rp 200 per kilogram.
H
HUMANITY INSIGHT
18
ampir satu tahun pandemi Covid19 menerpa Indonesia, kian hari imbas yang diberikan makin meluas dan mengenai semua lapisan masyarakat. Salah satunya adalah para petani ubi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, petani ubi seringkali merugi karena hasil panen dibeli dengan sangat murah. Seperti saat ini, hasil panen ubi hanya dihargai Rp 200 per kilogram. Faktor terbesarnya karena penyerapan komoditas ubi tidak bisa maksimal karena sektor pariwisata di sekitar wilayah ini terhenti. Ubi yang biasa menjadi buah tangan atau diolah menjadi keripik tidak lagi bisa Langkah Penyelamatan
dimaksimalkan. Sumarto adalah satu dari sekian banyak petani telo di Trawas, ia menggarap lahan ubi seluas 5.200 meter persegi dari sana Sumarto menafkahi istri dan kedua anaknya. Rupiah yang ia gunakan untuk menanam pun tak balik modal. "Tujuh juta (rupiah) itu pinjam, Mas, sekarang karena harganya anjlok, tidak balik modal. Sebagian tanah pun saya menyewa," ceritanya kepada tim Global WakafACT, Selasa, 2 Februari 2021. Kisah serupa juga dialami Pardi, ia harus pasrah panen kebun ubi seluas 1.550 meter persegi atau setara 10 kuintal miliknya dihargai berapa pun. Ia terikat perjanjian dengan salah satu
saudagar yang memberikannya modal. Ubi yang dipanen Pardi, hingga awal Februari ini pun belum diangkut dari ladang. Secara waktu, kondisi ini sudah cukup terlambat. "Ikut saja nanti dihargai berapa pun. Ndak tahu juga," akunya. Untuk menanam ubi kali ini, Pardi mengaku menggunakan modal Rp1 juta. Perkiraan, ubinya hanya laku Rp200 ribu satu ladang. Bahkan, sembari menunggu hasil panennya terjual dalam waktu lima bulan, Pardi sempat menjual ternak untuk kebutuhan hidup. Menurut Pardi, kebiasaan tambalsulam itu sering ia lakukan.
Melihat kondisi itu, ACT mencoba memberikan solusi. Misi penyelamatan petani ubi dengan membeli hasil panen mereka dengan harga terbaik, yakni seribu rupiah per kilogram dan akan distribusikan ke pesantrenpesantren dan masyarakat prasejahtera di Jawa Timur untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan.
petani sudah sering dilakukan para santri. Ia pun turut bangga bisa terjun langsung membantu petani. “Kegiatan santri setiap hari memang tidak jauhjauh dari bertani. Kami turut senang bisa menjadi bagian dari peningkatan hasil para petani, dari harga sebelumnya bisa mencapai seribu rupiah, sekarang 300 perak,” kata Shahendri. Pesantren Al Hidayah di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, menjadi salah satu tujuan distribusi ubi.yang
dilakukan pada hari Ahad 7 Februari 2021. ladang, Selain di Sidoarjo, ubi juga diantar ke Yayasan Prasadha Al Haromain di Kota Surabaya. Direktur Pendidikan Yayasan Al Haromain Muji Sampurno pun menyambut baik aksi ini. Menurut Muji, melalui kolaborasi para dermawan, Global WakafACT, dan YP3I, pesantren sebagai bagian masyarakat turut dilibatkan.
19
HUMANITY INSIGHT
ACT juga berkolaborasi bersama Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) untuk pemanenan ubi di lahan petani, untuk itu YP3I menggerakkan sejumlah santri untuk membantu proses panen di sejumlah desa. Pada hari Jumat, 5 Februari 2121 lalu, 65 santri dikerahkan untuk panen di Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet. Shahendri (23) koordinator santri taruna petani binaan YP3I yang ikut panen ubi Jumat lalu mengaku, kegiatan pendampingan kepada
Bantuan Pangan Terbaik Kembali Meluncur
Satu bulan setelah Gempa M 6,2 yang mengguncang Mamuju dan Majene kehidupan penyintas belum sepenuhnya membaik. Untuk kebutuhan pangan hingga sekarang mereka menggantungkan pada bantuan kemanusiaan.
HUMANITY INSIGHT
20
S
atu bulan setelah Gempa M 6,2 yang mengguncang Mamuju dan Majene yang terjadi pada hari Jumat 15 Januari 2021, penyintas gempa di Sulawesi Barat masih membutuhkan bantuan, khususnya pangan. Di masa pemulihan ini, ekonomi yang menjadi tumpuan pemenuhan kehidupan penyintas belum sepenuhnya membaik. Penyintas tak sedikit yang masih bertahan di tenda pengungsian. Mereka sampai sekarang menggantungkan pemenuhan hidup pada
bantuan kemanusiaan. Suparman, salah satu warga Lingkungan Puncak Indah, Kelurahan Bebanga, Kaluku, Kabupaten Mamuju sejak pertengahan Januari lalu menggantungkan kebutuhan hidupnya pada bantuan kemanusiaan.Rumah Suparman sendiri mengalami kerusakan ringan, sedangkan ekonominya turut terdampak karena hasil kebun yang biasa ia jual sepi peminat. Tak Hanya Suparman, 283 jiwa pengungsi Posko 8, Desa
Salutahonga, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Ratusan jiwa itu hingga saat ini masih bertahan di tenda pengungsian. Rumah mereka mengalami kerusakan serta rasa takut membuat penyintas memilih bertahan di kondisi yang memprihatinkan. Bantuan pun jumlahnya terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik agar setiap jiwa mendapatkan makan dan tak menimbulkan konflik.
Ikhtiar Memenuhi Kebutuhan Pangan
lain di Sumatra yang diberangkatkan menggunakan Kapal Kemanusiaan dari Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, pada hari Rabu, 10 Februari 2021. Pelepasan bantuan beras dari Aceh untuk Sulbar ini dilakukan pada hari Senin 8 Februari 2021 lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh lintas komunitas dan organisasi masyarakat, pemerintah, dan Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh yang ditandai dengan pemotongan pita bersama di Komplek Pabrik Meutuah Baro, Gampong Lam Neuheun, Kuta Baro, Aceh Besar. Truk berspanduk dengan tulisan “Beras dari Aceh untuk Korban Bencana Sulawesi Barat” kemudian dibawa
keliling hingga ke Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Difasilitasi oleh Pelabuhan Indonesia I, pelayaran Kapal Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap untuk penyintas bencana di Sulawesi Barat berjalan sukses. Kapal yang mengakut bantuan merupakan sumbangsih dari PT Meratus Line. Tiga kontainer bantuan kemanusiaan dari masyarakat Sumatera Utara dan Aceh mulai diangkut ke pelabuhan peti kemas Belawan, Kota Medan. Hampir 100 ton bantuan dari masyarakat Kota Medan, Labuhanbatu, Banda Aceh dan Lhokseumawe itu diangkut ke dek kapal pada hari Kamis, 11 Februari 2021 siang.
21
HUMANITY INSIGHT
Penanganan bencana yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Sulawesi Barat hingga hari ini terus berlangsung. Walau masa tanggap darurat telah ditutup, ACT terus mendampingi penyintas dengan bantuan kemanusiaan yang terus dihadirkan. Pada awal Februari, Kapal Kemanusiaan untuk Sulawesi Barat melempar sauh di Pelabuhan Belang Belang, Mamuju dengan membawa seribu ton bantuan kemanusiaan. Tak hanya sampai di sana saja, ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Banda Aceh dan Aceh Besar ikut melayarkan Kapal Kemanusiaan untuk Sulawesi Barat. Bantuan beras sebanyak 16 ton dari masyarakat Aceh akan dilayarkan bersama bantuan dari provinsi
Sister Family PalestineIndonesia Hadir Sebagai Jawaban
Sister Family PalestineIndonesia hadir sebagai jawaban dari permasalahan sosial di Palestina sekaligus mempersaudarakan dermawan di Indonesia
HUMANITY INSIGHT
22
A
ngka kemiskinan di Gaza dari tahun ke tahun mengalami lonjakan. Seperti dikutip dari lembaga PBB mengenai Perdagangan dan
Pembangunan (UNCTAD) bahwa angka kemiskinan dalam satu dasawarsa, sejak 2007 hingga 2017 lebih dari satu juta orang. Mereka semua hidup dengan kondisi seadanya
dan pemukiman mereka juga dibangun seadanya. Sebagian besar mereka yang tinggal di Jalur Gaza hidup di bawah garis kemiskinan.
mereka hidup dalam kondisi sosial dan psikologis yang tidak stabil. Merespons krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, ACT berikhtiar meringankan beban warga Palestina melalui program Sister Family PalestineIndonesia. Sister Family Palestine Indonesia hadir sebagai jawaban dari permasalahan sosial di Palestina sekaligus mempersaudarakan dermawan di Indonesia dengan keluarga keluarga yang membutuhkan bantuan di Palestina. Melalui program Sister Family Palestine
Indonesia, masyarakat Indonesia dapat berkomitmen untuk memberikan bantuan tiap bulan untuk warga Palestina agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sedekah yang diamanatkan oleh Sahabat Dermawan tiap bulannya digunakan untuk membeli makanan, pakaian, kebutuhan sanitasi, perlengkapan dan biaya pendidikan, serta untuk membayar biaya sewa rumah.
23
HUMANITY INSIGHT
“Kondisi perekonomian keluarga ini sangat buruk. Sang kepala keluarga yang menyandang gelar Sarjana tidak mendapatkan kesempatan kerja di Gaza akibat krisis, padahal anakanaknya masih berusia sekolah. Keluarga ini sangat membutuhkan persediaan makanan dan kebutuhan sehari hari,” papar mitra ACT di Gaza, pada hari Selasa, 12 Januari 2021. Kondisi serba kekurangan yang dihadapi keluarga dengan delapan anggota ini mengakibatkan
Kabar Pekan Ini
HUMANITY INSIGHT
24
M
emasuki bulan ke dua pada tahun 2021 berbagai bencana kembali terjadi di tanah air seperti banjir di pesisir utara jawa, angin putih beliung dan longsor di berbagai daerah. Kejadian tersebut menjadikan tambahan rangkaian bencana awal tahun ini.
Merujuk data yang dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2021 hingga Selasa (09/02), tercatat 386 bencana terjadi di Indonesia yang didominasi oleh bencana banjir sebanyak 232 kejadian dan puting beliung 73 kejadian serta
tanah longsor 62 kejadian. Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan sigap dan cepat merespons semua bencana yang terjadi di Indonesia dari pendirian posko saat emergency di berbagai titik di lokasi bencana.
dari 160.000 pekerja akibat banyak perusahaan yang terpaksa merumahkan banyak karyawannya. “Sektor transportasi umum telah lumpuh total. Ada sekitar 15.000 hingga 20.000 orang yang bekerja di sektor tersebut. Sektor konstruksi yang mempekerjakan sekitar 40.000 orang juga telah berhenti beroperasi. Sementara itu, dari sekitar 21.000 orang yang bekerja di sektor industri, hanya 8.000 orang yang dapat kembali bekerja. Selain itu, lebih dari 4.000 nelayan juga seringkali menjadi korban serangan Israel,” papar AlAmsi. Lebih lanjut, lembaga yang bermarkas di Jenewa ini mengkalkulasikan kerugian yang ditimbulkan akibat blokade yang telah berlangsung selama 13 tahun serta operasi militer yang telah terjadi selama beberapa kali sejak 2008. “Jumlah keseluruhan kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat blokade yang terus berlanjut serta pembatasan pergerakan
dan ekonomi yang parah serta operasi militer diperkirakan mencapai 16,7 miliar Dollar AS,” papar UNCTAD. Sejak Juni 2007, sekitar dua juta warga Palestina di Jalur Gaza telah terkurung di area seluas 365 meter persegi yang mengakibatkan terpuruknya ekonomi Gaza serta terisolasinya wilayah tersebut dari dunia. Selain itu, operasi militer yang terjadi sejak 2008 hingga 2014 telah mengakibatkan rusaknya 1.500 bangunan bisnis dan industri serta 150.000 bangunan rumah serta fasilitas publik. Tingginya angka pengangguran di Jalur Gaza mengakibatkan banyaknya keluarga pra sejahtera yang kehilangan sumber sumber mata pencaharian mereka. Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencatat beberapa keluarga di Jalur Gaza yang tidak lagi memiliki mata pencaharian, salah satunya adalah keluarga Bassam Sulaiman Salmi Eid yang tinggal di wilayah pra sejahtera di AlZawaida, Gaza.
25
HUMANITY INSIGHT
Kondisi kemiskinan diperparah akibat menyebarnya virus Covid19 di sana. Upayaupaya yang dilakukan oleh Pemerintah Palestina di Gaza untuk menghambat penyebaran virus Covid 19 memiliki dampak ekonomi yang cukup serius. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah angka pengangguran di Jalur Gaza sejak pandemi virus corona menyebar di Jalur Gaza. Sami AlAmsi, Kepala Federasi Umum Serikat Dagang di Jalur Gaza menjelaskan, tingkat pengangguran di Jalur Gaza yang hingga kini masih diblokade Israel meningkat sebesar 17 persen, dan kini meningkat menjadi 82 persen dari total populasi di Gaza. Mereka kebanyakan tidak memiliki pekerjaan, sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor pada November 2020. Menurut rilis resmi dari Federasi Umum Serikat Dagang di Jalur Gaza, pandemi corona telah berdampak langsung maupun tidak langsung kepada lebih
HUMANITY INSIGHT
26
Selain memberikan tempat untuk beristirahat , posko posko juga mendirikan dapur umum yang diperuntukkan untuk para pengungsi. Untuk kegiatan memasak di dapur umum beberapa Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ditugaskan bertanggung jawab untuk keberlangsungan dapur serta dibantu oleh pengungsi setempat. Selain pasokan pangan, para MRI juga menyelenggarakan kegiatan psikososial terhadap para penyintas korban bencana Gempa Sulawesi Barat pada pertengahan Januari lalu. Akibat bencana banyak warga yang mengalami trauma, traumatik menyebabkan ketidak
seimbangan kondisi psikologis hal tersebut, tampak dari gejalagejala seperti syok, mimpi buruk, sulit konsentrasi, cemas, waspada secara berlebihan, dan perasaan tidak aman. Selain itu, penyintas juga bisa mengalami kesedihan mendalam, merasa hampa serta tak berdaya, dan enggan bergaul. Dari segi ekonomi ACT, dengan sigap mendata para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak bencana. Banyak dari pelaku UMKM harus kehilangan tempat dan alat yang menjadi sumber utama mereka untuk melakukan usaha. Dengan begitu tentu saja perekonomian menjadi
lumpuh. Melalui Global WakafACT memberikan bantuan modal usaha lewat program Sahabat Umi. Bantuan yang diberikan bisa menjadi modal para pelaku UMKM untuk memulai usahanya pasca bencana. Adapun untuk rincian aksi di HCN pada pekan 1 dan 2 Februari sebanyak 708 aksi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 204.746 orang dan relawan yang terlibat 2.417 jiwa. Untuk Jangkauan kegiatan tersebar di 9 negara, 22 provinsi, 77 kabupaten/kota dan 259 kelurahan/desa.
“
“
"Sesungguhnya orangorang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat," (AlHujurat: 10)
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia