Humanity Insight

Page 1

HUMANITY
INSIGHT

Majalah
Internal
Dua
Pekanan
Program
Kemanusiaan
ACT

Banjir
Besar,
 Duka
Awal
Tahun

Redam
Trauma
Lewat
 Pendampingan
Psikososial


‫ﺭﺽ
ﻭﻻ
ﻓﻰ
ﺍﻟﺴﻤﺎء
ﻭﻫﻮ
ﺍﻟﺴﻤﻴﻊ
ﺍﻟﻌﻠﻴﻢ‬ ِ َ ِ ْ ‫ﺑﺴﻢ
ﺍﻟﻠﻪ
ﺍﻟﺬﻯ
ﻻ
ﻳﻀﺮ
ﻣﻊ
ﺍﺳﻤﻪ
ﺷﻰء
ﻓﻰ
ﺍ َٴﻻ‬ ِ ٌ ْ َ ِ ِ ْ َ َ ‫َ ُﱡ‬ ِ‫ِ ِْ ﱠ ِ ﱠ‬ ُ َِ ْ ُ ِ ‫ﱠ َ ِ َ ُ َ ﱠ‬

Dengan
menyebut
nama
Allah
yang
dengan
 sebab
nama­Nya
tidak
ada
sesuatu
pun
di
 bumi
maupun
di
langit
yang
dapat
 membahayakan
(mendatangkan
mudharat).
 Dan
Dia
Maha
Mendengar
lagi
Maha
 Mengetahui).


DAFTAR
ISI

3

Banjir
Besar,
Duka
Awal

Tahun

6

Banjir
Sejumlah
Kota
di
 Pesisir
Utara
Jawa

11 Redam
Trauma
Lewat
Pendampingan
 Psikososial


HUMANITY
INSIHGT Pembina Koordinator

Ibnu
Khajar Dwiko
Hari
Dastriadi Sri
Eddy
Kuncoro Sunano

Penulis

Lia
Esdwiyanisyam
Arif

Editor

Sunano

Data

Tata
Letak

Agus
Wahyu
 Ashari
Utomo

Lia
Esdwiyanisyam
Arif

Kantor
Redaksi
 Menara
165
office
Tower
lt.11 Jl.
TB
Simatupang
Kav.
1
Cilandak
Timur
 Jakarta
Selatan,
12560
Indonesia

17

Tolong
Menolong
Untuk
 Petani
Ubi
Mojokerto

20

Bantuan
Pangan
Terbaik
 Kembali
Meluncur

22

Sister
Family
Palestine­ Indonesia
hadir
sebagai
 jawaban


Banjir
Masal Tanah
Air Badan
Meteorologi,
 Klimatologi,
dan
 Geofisika
(
BMKG)
 bahwa
puncak
musim
 hujan
2020/2021
di
 wilayah
Indonesia
 diprediksikan
 berlangsung
antara
 Januari­Februari
2021.
 Sehingga
saat
ini,
 sebagian
besar
wilayah
 Indonesia
sedang
 mengalami
periode
 puncak
musim
hujan.

Wilayah
Terdampak

Kota
Semarang Kalimantan
Selatan Lombok
Timur
 Jepara
 Bima

Kudus

Jember

Bekasi

Singkawang

Karawang

Kendal

Subang

Indramayu

Jakarta

Cuaca
ekstrem
sangat
berpotensi
 menimbulkan
dampak
bencana
 Hidrometeorologi

Banjir
Bandang

Longsor

Hujan
Lebat
 disertai
Petir

Gelombang
Tinggi


Banjir
Besar, Duka
Awal
Tahun Masih
terekam
jelas
duka
banjir
besar
yang
 melanda
Kalimantan
Selatan
pada
Januari
 silam.
Hal
tersebut
kembali
terulang
pada
awal
 Februari
dengan
terendamnya
beberapa
 wilayah
di
tanah
air


Karawang,
Subang,
 Majalengka,
hingga
 banjir
lahar
dingin
di
 aliran
sungai
yang
 berhulu
di
Gunung
 Semeru,
Jawa
Timur.
 Keadaan
tersebut
 memaksa
para
 penghuninya
untuk
 mengungsi.
Tidak
hanya
 di
Pulau
Jawa,
 Kabupaten
Keerom
di
 Papua
juga
dilanda
 banjir.

 Rangkaian
bencana
 ini
menambah
daftar
 panjang
bencana
alam
 yang
terjadi
di
Indonesia

pada
awal
tahun
2021.
 Merujuk
data
yang
 dikutip
dari
Badan
 Nasional
 Penanggulangan
 Bencana
(BNPB),
sejak
 awal
tahun
2021
hingga
 Selasa
(09/02),
tercatat
 386
bencana
terjadi
di
 Indonesia
yang
 didominasi
oleh
bencana
 banjir
sebanyak
232
 kejadian
dan
puting
 beliung
73
kejadian
serta
 tanah
longsor
62
 kejadian.

Faktor
Bencana
Hidrometeorologi

Mengutip
data
dari
 Badan
Meteorologi
 Klimatologi
dan
 Geofisika
(BMKG)
 tercatat
sebagian
besar
 wilayah
di
Indonesia,
 yaitu
94
persen
dari
342
 zona
musim,
saat
ini
telah
 memasuki
puncak
musim
 hujan.
Cuaca
ekstrem
 diperkirakan
akan
terjadi
 hingga
bulan
Maret.

BMKG
menyebut
tren
 bencana
hidrometeorologi
 seperti
banjir,
tanah
 longsor
dan
banjir
 bandang
yang
terus
 meningkat
tiap
tahun
 disebabkan
krisis
iklim
 yang
diperparah
ulah
 manusia.
 
 Dicuplik
dari
 pernyataan

Kepala
BMKG
 Dwikorita
Karnawati
 dalam
konferensi
pers
 secara
daring
pada
 Minggu
(31/01/2021)
 menyebut
bahwa
 perubahan
iklim
adalah
 "nyata"
dan
berdampak
 pada
peningkatan
 frekuensi
dan
intensitas
 kejadian
ekstrem,
baik
 berupa
kejadian
cuaca
 atau
hujan
ekstrem,
 iklim
ekstrem,
ataupun
 kejadian
anomali
 global
seperti
La
Nina
 dan
El
 Nino."Perkembangan
 musim
hujan
saat
ini
 tidak
lepas
dari
 pengaruh
dampak
 perubahan
iklim
 global,
juga
pengaruh
 kondisi
iklim
regional
 dan
kondisi
iklim
atau
 cuaca
setempat".

3

HUMANITY
INSIGHT

M

asih
 terekam
 jelas
duka
 banjir
besar
yang
 melanda
Kalimantan
 Selatan
pada
Januari
 silam.
Hal
tersebut
 kembali
terulang
pada
 awal
Februari
dengan
 terendamnya
beberapa
 wilayah
di
tanah
air,
 diantaranya
di
Jawa
 Tengah
beberapa
 wilayah
dilanda
banjir,
 seperti
Kota
Semarang,
 Jepara,
Banyumas,
 Pekalongan,
juga
 kawasan
Jabodetabek,

Edisi
XXXII/
1
­
15
Februari


HUMANITY
INSIGHT

4

Analisis
perubahan
 suhu
udara
rata­rata
 untuk
seluruh
wilayah
 Indonesia
selama
71
 tahun
terakhir
(1948
­
 2019)
menunjukan
laju
 peningkatan
suhu
 sebesar
0,030
derajat
 Celcius
per
tahun.
 Berdasarkan
data
dari
91
 stasiun
pengamatan
 BMKG,
suhu
udara
rata­ rata
tahun
2020
adalah
 27,30
derajat
Celcius,
 lebih
panas
dibanding
 normal
suhu
udara
rata­ rata
periode
1981­2010
 yaitu
26,60
derajat
 Celcius. Setelah
merujuk
dari
 berbagai
sumber
 kejadian
bencana
 hidrometeorologi
yang
 terjadi
hingga
saat
ini,
 tak
hanya
semata­mata
 karena
faktor
cuaca,
juga
 didorong
oleh
faktor

antropogenik,
atau
ulah
 manusia
dalam
bencana
 itu.
Faktor
antropogenik
 itu,
antara
lain,
 deforestasi,
perluasan
 kawasan
niaga,
 pemukiman
yang
 semakin
padat,
 berkurangnya
zona
 resapan,
dan
 pendangkalan
daerah
 aliran
sungai
(DAS). Persoalan
semakin
 rumit
dengan
 ketidakmampuan
 berbagai
pihak
dalam
 menyiapkan
daya
 tampung,
terlebih
lagi
 sudah
banyak
titik
 infiltrasi
yang
rusak.
 Infiltrasi
sendiri
adalah
 merupakan
proses
 masuknya
air
ke
dalam
 tanah.
Akibat
rusak
 hutan
memiliki
daya
 infiltrasi
80
persen,
 sementara
non­hutan

hanya
tersisa
20
persen.
 Maraknya
konversi
 hutan,
membuat
daya
 infiltrasi
suatu
kawasan
 jauh
berkurang.
Dengan
 persentase
yang
semakin
 menurun
kemungkinan
 banjir
bandang
semakin
 besar.
 Untuk
itu
 kesiapsiagaan
bencana
 dengan
mengecek
 seberapa
kuat
daya
 dukung
ekosistem
yang
 ada
di
Indonesia
baik
di
 kawasan
hutan,
 ekosistem
gambut
atau
 daerah
aliran
sungai
 sangatlah
penting.
 Karena
lagi­lagi
hal
 tersebut
tidak
boleh
 terabaikan
karena
 pengaruhnya
yang
begitu
 besar
dengan
bencana
 hidrometeorologi
yang
 ada
saat
ini.

transportasi
darat
yang
 lumpuh
serta
aktivitas
 ekonomi
yang
 terganggu.
Selain
itu,
 bencana
banjir
ini
juga
 memakan
korban
jiwa. Dengan
sigap
Aksi
 Cepat
Tanggap
(ACT)
 mengirimkan
tim

tanggap
darurat
ke
 sejumlah
daerah.
Salah
 satu
titik
yang
menjadi
 fokus
tim
ACT
ada
di
 Dusun
Raung
Maung,
 Desa
Parean,
Kecamatan
 Kandanghaur,
 Indramayu.

Selalu
Jadi
Yang
Terdepan
 Bencana
banjir
yang
 terjadi
di
berbagai
titik
 di
Indonesia
 menyebabkan
kerugian
 yang
cukup
besar
bagi
 warga
terdampak,
 khususnya
permukiman
 dan
harta
benda
yang
 terendam
hingga


yang
mereka
butuhkan Selain
di
Indramayu,
 tim
Tanggap
Darurat
 ACT­MRI
juga
 diterjunkan
untuk
 mengevakuasi
warga
 yang
hingga
saat
ini
 terjebak
banjir
di
 Pamanukan,
Subang.
 Salah
satu
titik
evakuasi
 ialah
Desa
Mulyasari,
 Binong,
Subang
yang
 beberapa
waktu
lalu
 salah
satu
warganya
 sempat
viral
di
media
 sosial
karena
meminta
 pertolongan
dari
jebakan
 banjir
yang
terus
tinggi.

Ternyata,
hingga
hari
ini,
 di
lokasi
banjir,
tim
 ACT­MRI
masih
 menemukan
warga
yang
 masih
belum
juga
 terevakuasi. “Selain
tim
tanggap
 darurat,
kami
juga
telah
 mengerahkan
perahu
 karet,
serta
alat
 pelindung
diri
untuk
 mendukung
proses
 evakuasi,”
ujar
Husen
 Nurochman
dari
tim
 ACT
Bandung,
Rabu
 (10/2/2021).

HUMANITY
INSIGHT

Di
lokasi
ini,
banjir
 menggenangi
hingga
 ketinggian
50­60
 sentimeter.
Warga
 mengaku
selama
tiga
 hari
pertama
bencana,
 belum
ada
bantuan
 kemanusiaan
yang
hadir
 untuk
mereka. Rabu,
(10/2/2021)
 tim
MRI
dan
ACT
ke
 lokasi
warga
yang
 terdampak
banjir.
Selain
 memberikan
bantuan
tim
 juga
melakukan
 pendataan
luas
wilayah
 terdampak,
jumlah
 penyintas,
dan
apa
saja

5


Banjir
Sejumlah
 Kota
di
Pesisir
 Utara
Jawa

Bencana
banjir
yang
terjadi
di
berbagai
titik
di
Indonesia
beberapa
 titiknya
tersebar
di
sejumlah
kota
di
Pulau
Jawa


H

ujan
deras
 yang
 mengguyur
 Pulau
Jawa
pada
awal
 Februari
menyebabkan
 banjir
merendam
 sejumlah
kota
di
Pulau
 Jawa
sejak
Sabtu
 (06/02/2021).
 Kebanyakan
banjir
 terjadi
di
kota­kota
 pesisir
seperti
Semarang,
 Pekalongan
dan
Jakarta.
 Sementara
itu
banjir
di
 Semarang
jadi
salah
satu
 titik
terparah
banjir
di
 Jawa.
 Hal
tersebut
terjadi
 setelah
lebih
dari
12
jam

hujan
deras
mengguyur
 Ibu
Kota
Jawa
Tengah
 sejak
Jumat,
 (05/02/2021).
Banjir
 parah
yang
melanda
 Semarang
menurut
 penjelasan
Menteri
 Pekerjaan
Umum
dan
 Perumahan
Rakyat
 (
PUPR),
Basuki
 Hadimoeljono
 menyebutkan
bahwa
 banjir
yang
melanda
 kawasan
Kota
Lama
 Semarang,
Jawa
Tengah
 karena
curah
hujan
 tinggi
yang
sudah
masuk
 dalam
kategori
ekstrem
 dan
diperparah
dengan

siklus
hujan
setiap
50
 tahun. Hal
itu
juga
 diperparah
dengan
banjir
 kiriman
dari
hulu,
banjir
 lokal,
dan
banjir
rob.
 Ketiganya
berkelindan
 jadi
masalah
menahun
 akibat
kerusakan
sosio­ ekologis.
Hal
itu
 disebabkan
karena
kota
 sudah
semakin
 kehilangan
daerah
 resapan
dan
terjadi
 penurunan
muka
tanah
 akibat
eksploitasi
air
 tanah.

HUMANITY
INSIGHT

7

Selain
itu,
Semarang
 yang
merupakan
teluk
 besar
dan
bekas
rawa,
 sangat
mengandalkan
 daya
dukung
kawasan
 hutan
dan
resapan
air
di

pegunungan
Kabupaten
 Semarang
dan
Ungaran
 yang
berpuncak
di
 Gunung
Ungaran.
Saat
 ini,
peningkatan
hunian
 rumah
menyebabkan

banyak
kehilangan
 kawasan
lahan
hijau,
 resapan
air
di
daerah
 penyangga
Kota
 Semarang
seperti
 Banyumanik,
Tembalang,


HUMANITY
INSIGHT

8

Gunungpati,
Mijen,
 kawasan
Kabupaten
 Semarang,
dan
 sekitarnya.
 Sedangkan
kawasan
 hutan
lindung
Gunung
 Ungaran
banyak
alih
 fungsi
menjadi
hutan
 produksi
sehingga
 kawasan
hulu
kehilangan
 daya
serap
air. Dikutip
dari
Badan
 Penanggulangan
 Bencana
Daerah
(BPBD)
 Jawa
Tengah
pada
5
 hingga
7
Februari
2021
 melaporkan
ada
43
titik
 banjir
di
Kota
Semarang.
 Akibat
banjir
ribuan
 rumah
terendam
air
dan
 warga
mengungsi
ke
 tempat
yang
lebih
yang
 aman.
Selain
 menggenangi
rumah
 warga,
banjir
yang
 terjadi
di
Semarang
pada
 Sabtu
(06/02/2021)
telah
 melumpuhkan
sejumlah
 sarana
transportasi
 publik,
seperti
bandara,
 stasiun
dan
ruas
utama
 jalur
pantura. Bandara
 Internasional
Ahmad
 Yani
sempat
ditutup
 sehari
karena
banjir
 menggenangi
landasan
 pacu.
Banjir
yang
 melanda
Stasiun
Tawang
 yang
berada
tak
jauh
dari

Kota
lama,
menggenangi
 peron
setinggi
70
 centimeter,
ruang
tunggu
 penumpang
hingga
jalan
 raya
menuju
stasiun.
 Akibatnya,
perjalanan
 kereta
dari
dan
menuju
 Stasiun
Tawang
 dialihkan. Selain
melanda
 Semarang,
banjir
juga
 melanda
kota
lain
di
 Jawa
Tengah,
seperti
 Kudus
dan
Pekalongan.
 Tiga
kecamatan
di
 pekalongan
menjadi
titik
 bencana
yakni
 Pekalongan
Barat,
 Pekalongan
Timur,
dan
 Pekalongan
Utara.
 Jumlah
pengungsi
lebih
 dari
6000
orang,
mereka
 merupakan
penduduk
 dari
12
kelurahan
di
 Kota
Pekalongan,
 demikian
data
yang
 dilansir
akun
instagram
 resmi
Pemkot
 Pekalongan
pada
Selasa
 malam
(9/2/2021). Banjir
tidak
hanya
 merendam
wilayah
 permukiman
di
Kota
 Pekalongan.
Sebanyak
 150
dari
247
warga
 binaan
Lapas
Kelas
IIA
 Pekalongan
juga
harus
 dievakuasi
ke
Rutan
 Kelas
II
A
Pekalongan
 dan
Rutan
Kelas
IIB

Batang.
Evakuasi
 dilakukan
setelah
banjir
 merendam
hampir
 seluruh
blok
di
Lapas
 Pekalongan
terendam
 banjir
dengan
ketinggian
 50
cm,
sejak
8
Februari
 kemarin. Kejadian
serupa
 terjadi
di
Kudus,
akibat
 intensitas
hujan
yang
 masih
cukup
tinggi
 mengakibatkan
 terjadinya
banjir.
Banjir
 yang
disebabkan
oleh
 meluapnya
aliran
Sungai
 Wulan
ini
merendam
 beberapa
desa,
salah
 satunya
Desa
 Setrokalangan,
 Kecamatan
Kaliwungu. Hingga
Ahad,
31
 Januari
2021,
tercatat
 sebanyak
350
kepala
 keluarga
atau
1.500
jiwa
 di
Dukuh
Karangturi
 terisolasi
akibat
 genangan
air
setinggi
 sekitar
satu
meter
yang
 menggenangi
jalan
desa.
 Selain
itu,
banjir
juga
 berdampak
kepada
35
 kepala
keluarga
atau
117
 jiwa
di
Dukuh
Kalangan
 serta
140
kepala
 keluarga
atau
440
jiwa
di
 Dukuh
Setro.


Banjir
di
Jabodetabek

Tanggap
(ACT)
bersama
 Masyarakat
Relawan
 Indonesia
(MRI)
sempat
 melakukan
evakuasi
dan
 sampai
saat
ini
masih
 bersiaga,
mengingat
 intensitas
hujan
masih
 akan
terus
naik.
Menurut
 perkiraan
BMKG,
 potensi
banjir
akan
 melanda
Jabodetabek
 mulai
tanggal
19
 Februari
2021.
Hal
itu
 diketahui
dari
perkiraan
 cuaca
yang
akan
turun
 pada
akhir
Februari
 sampai
awal
maret. “Satu
tim
kita
 siapkan
di
Karawang
 dengan
perahu
karet,

kayak,
dan
satu
mobil
 resue
kabin
ganda
 beserta
perlengkapan
 water
rescue.
Begitu
 juga
dengan
tim
yang
 siaga
di
Markas
 Komando
di
Sawangan,
 kita
berikan
 perlengkapan
yang
sama.
 Ada
tim
kita
juga
yang
 terdiri
dari
5
orang
yang
 bersiaga
di
4
cabang
 ACT
yakni
Jakarta
 Timur,
Jakarta
Selatan,
 Jakarta
Barat
dan
 Depok”
ujar
Daryadi
 dari
Tim
Tanggap
 Darurat
ACT,
Rabu
 (10/2/2021).

9

HUMANITY
INSIGHT

Beberapa
titik
di
 Jabodetabek
juga
sempat
 tergenang
banjir
akibat
 hujan
lebat
pada
Ahad
 dan
Senin,
8
Februari
 2021
kemarin.
Di
 antaranya
Bidara
Cina,
 Jakarta
Timur,
8
desa
di
 5
kecamatan
di
Bekasi,
 Kecamatan
Kresek,
 Kabupaten
Tangerang,
 Desa
Bojong
Kulur,
 Kabupaten
Bogor
dan
 Kelurahan
Rawajati,
 Jakarta
Selatan.
Jumlah
 pengungsi
tidak
banyak
 karena
air
cepat
surut. Di
titik­titik
 tersebut,
Tim
Tanggap
 Darurat
Aksi
Cepat


Respon
Sigap
ACT

A

HUMANITY
INSIGHT

10

ksi
Cepat
 Tanggap
 selalu
 terdepan
sebagai
garda
 awal
membersamai
para
 penyintas
bencana
banjir
 di
berbagai
titik
di
 Indonesia.
Satu
dari
 sekian
banyak
adalah
 pembagian
makan
siap
 santap
sebanyak
2000
 porsi
yang
diolah
dari
 Posko
Dapur
Umum
 yang
sengaja
didirikan
 untuk
membantu
 kebutuhan
makan
 penyintas.
Makanan
 tersebut
didistribusikan
 relawan
Masyarakat
 Relawan
Indonesia­Aksi
 Cepat
Tanggap
Jawa
 Tengah
untuk
korban
 banjir
di
Kota
Semarang.
 Jumlah
itu
merupakan
 akumulasi
bantuan
 pangan
sejak
hari
 pertama
banjir
melanda,
 sejak
Sabtu
6
Februari
 2021. 
 Koordinator
 Program
ACT
Jateng,
 Hamas
Rausyan
Fikr
 menerangkan,
relawan
 MRI­ACT
bergerak
 sejak
hari
pertama
banjir
 menggunakan
perahu

karet
menyusuri
 perkampungan
warga
 yang
terdampak
paling
 parah.
“Selain
 membagikan
makanan
 siap
saji
dan
logistik,
 kita
turut
membantu
 evakuasi
warga
yang
 hendak
mengungsi,”
kata
 Hamas,
Rabu
 (10/2/2021).
MRI­ACT
 juga
mendirikan
dapur
 umum
di
Kelurahan
 Sendangmulyo,
 Kecamatan
Tembalang
 kemudian
Dapur
Umum
 kedua
ada
di
Griya
 Pandansari,
Kelurahan
 Sawah
Besar,
Kecamatan
 Gayamsari.
Tim
relawan
 yang
ikut
terlibat
dalam
 aksi
kemanusiaan
ACT
 di
Semarang
tidak
hanya
 dari
ACT
dan
MRI
 cabang
Semarang,
juga
 MRI
dari
Klaten,
Solo
 Raya,
dan
sekitarnya
 ikut
bergabung.
Sudah
 menjadi
komando,
 dimana
ada
bencana,
 mereka
bersama­sama
 membantu
berbuat
yang
 terbaik
sesuai
dengan
 kemampuan
dan
 spesialisasinya. Tak
hanya
memberi
 respon
cepat
dalam

mencukupi
kebutuhan
 pangan,
ACT
bersama
 MRI
Klaten
juga
 memberi
respon
cepat
 dalam
tindakan
medis.
 Pasca
kejadiaan
ACT
 segera
menuju
lokasi
 terdampak
untuk
 memberikan
pelayanan
 kesehatan,
Ahad
 (7/2/2021).
Aksi
ini
 dilakukan
di
balai
desa
 yang
juga
menjadi
 tempat
mengungsi
 warga. “Banyak
warga
yang
 mengeluhkan
kondisi
 kesehatan
berkurang.
 Lansia
juga
 mengeluhkan
gatal­gatal,
 darah
tinggi
dan
keluhan
 lainnya,”
ungkap
 Ardiyan
Sapto
dari
Tim
 Program
ACT
Solo
 Raya.
Selain
 memberikan
pelayanan
 kesehatan
gratis,
ACT
 Solo
Raya
bersama
MRI
 Klaten
juga
melakukan
 asesmen
untuk
 mengetahui
kebutuhan
 mendesak
bagi
warga
 terdampak
banjir.


Redam
Trauma
 Lewat
Pendampingan
 Psikososial

Traumatik
menyebabkan
ketidakseimbangan
kondisi
psikologis
para
 penyintas.
Hal
tersebut
tampak
dari
gejala
seperti
syok,
mimpi
buruk,
sulit
 konsentrasi,
dan
cemas buruk,
sulit
konsentrasi,
 cemas,
waspada
secara
 berlebihan,
dan
perasaan
 tidak
aman.
Selain
itu,
 penyintas
juga
bisa
 mengalami
kesedihan
 mendalam,
merasa
 hampa
serta
tak
berdaya,
 dan
enggan
bergaul
atau
 berlaku
eskpresif
(teriak
 dan
lainnya). Gejala
psikis
itu
tak
 bisa
dibiarkan
berlarut­ larut.
Para
penyintas
 harus
dibantu
supaya
 pulih
kesehatan
 mentalnya.
Penanganan
 dampak
psikologis
 terhadap
korban
dalam
 konteks
bencana
alam
 ditempuh
dengan
cara
 memberikan
dukungan
 psikososial,
yaitu
dengan
 memberi
ruang
untuk
 menyampaikan
rasa

takut.
Penyintas
juga
 diberikan
edukasi
soal
 informasi
bencana
atau
 informasi
bantuan.
 Mendengarkan
 keluhan
mereka
dan
 mempermudah
mereka
 memenuhi
kebutuhan
 dasar,
hal
ini
akan
 membantu
menstabilkan
 emosi
para
penyintas
 agar
segera
pulih
dan
 kembali
ke
normal
 emotional
state.
Para
 penyintas
perlu
 menyadari
bahwa
situasi
 ini
akan
berlangsung
 dalam
kurun
waktu
yang
 cukup
lama,
dengan
 tetap
dibangkitkan
 semangatnya
untuk
tetap
 hidup
normal
dalam
 situasi
yang
berbeda.

11

HUMANITY
INSIGHT

D

ampak
 setelah
 bencana
 sungguh
beragam,
selain
 kehilangan
jiwa
dan
 harta
benda,
bencana
 membawa
pengaruh
 besar
bagi
korban
yaitu
 terganggunya
fungsi
 psikososial
korban
 terhadap
 ketidakmampuannya
 dalam
memenuhi
 kebutuhan
dasar,
 terganggunya
fungsi
 sosial
berupa
masalah
 traumatik
yang
 berkepanjangan.
 Traumatik
 menyebabkan
 ketidakseimbangan
 kondisi
psikologis
para
 penyintas.
Hal
tersebut
 tampak
dari
gejala
 seperti
syok,
mimpi


Bentuk
Nyata
Dukungan
ACT Selaras
dengan
hal
 tersebut
Aksi
Cepat
 Tanggap
(ACT)
 memberikan
psikososial
 terhadap
para
penyintas
 korban
bencana
Gempa
 Sulawesi
Barat
pada
 pertengahan
Januari
lalu.

Dampak
bencana
sangat
 berpengaruh
pada
 perkembangan
 psikologis
dan
 menyisakan
trauma
yang
 mendalam
bagi
anak­ anak.
 Seperti
yang
terjadi

pada
anak­anak
di
Desa
 Karampuang,
 Kecamatan
Mamuju,
 Kabupaten
Mamuju,
 ketika
gempa
terjadi
 pada
Jumat
15
Januari
 2021
dini
hari,
mereka
 segera
diajak
mengungsi


menemukan
beberapa
 anak
yang
tidak
berani
 lagi
mendekat
ke
 bangunan,”
jelas
Dokter
 Muhammad
Riedha
 Bambang
dari
tim
 Humanity
Medical
 Services­ACT,
Ahad
7
 Februari
2021. Di
tempat
lain,
tim
 HMS­ACT
juga
 menemukan
anak­anak
 yang
mengalami
 ketakutan
serupa,
 khususnya
mereka
yang
 menjadi
penyintas
tak
 jauh
dari
jalur
trans
 Sulawesi.
Di
jalan
 tersebut
seringkali
 kendaraan
besar
melintas
 dan
menimbulkan
 getaran.
Hal
inilah
yang
 kemudian
membuat
 anak­anak
lebih
tak
 tenang
dan
mengalami
 ketakutan
yang
lebih
 hebat
dibanding
anak­

anak
yang
menjadi
 penyintas
bersama
orang
 tuanya
jauh
dari
 keramaian. Melihat
banyaknya
 ketakutan
yang
tak
 hanya
dirasakan
orang
 dewasa,
tapi
juga
anak­ anak,
membuat
tim
 Humanity
Medical
 Services,
di
sela
 pelayanan
kesehatannya,
 menggelar
 pendampingan
 psikososial
untuk
anak­ anak.
Aksi
ini
dilakukan
 di
kantong­kantong
 pengungsian
penyintas
 di
Mamuju
dan
Majene.
 Bermain,
menyanyi
serta
 hadiah
kecil
menjadi
 hiburan
bagi
mereka
 untuk
mengalihkan
dari
 bayangan
ketakutan.

Kegiatan
Psikososial
untuk
anak­anak
penyintas
banjir
Kalsel
 Bersama
dengan
 Masyarakat
Produsen
 Pangan
Indonesia
(MPPI)
 Landasan
Ulin
Utara,
 Kota
Banjarbaru,
 menyambangi
TPA
Al­ Ikhyan
Unit
143,
di
Desa
 Sungai
Bangkal.
 Tujuannya,
memberikan
 dukungan
psikososial
 untuk
siswa
TPA
Al­ Ikhyan
Unit
143
pada
hari
 Sabtu,
13
Februari
2021
 siang.

13

HUMANITY
INSIGHT

oleh
orang
tuanya
 menuju
perbukitan
yang
 ada
di
pulau
tersebut.
 Tenda
terpal
menjadi
 tempat
bernaung
 bersama
para
penyintas
 dari
berbagai
usia.
 Kondisi
ini
tentu
tak
 nyaman
dan
kurang
baik
 bagi
anak­anak
yang
 sedang
menjalani
 tumbuh
kembang
dan
 dikhawatirkan
akan
 membuat
trauma
 berkepanjangan.
Hingga
 kini
beberapa
dari
 mereka
takut
jika
 mendekat
ke
bangunan
 hingga
tak
tenang
saat
 kendaraan
besar
melintas
 yang
memicu
getaran
 serupa
gempa. 
“Bencana
alam
 mampu
membuat
anak­ anak
mengalami
 ketakutan
yang
 berkepanjangan.
Kami


HUMANITY
INSIGHT

14

Uniknya,
Kepala
 Yayasan
TPA
Bayt
Al­ Hikmah
Unit
156
Ali
 Ridho
juga
memboyong
 siswanya
untuk
bertemu
 sekaligus
menghibur
 saudara­saudaranya
di
 TPA
Al­Ikhyan
Unit
 143,
yang
semuanya
 merupakan
penyintas
 banjir.
Tentunya,
 suasana
menjadi
cair
 ketika
siswa­siswa
dari
 dua
TPA
ini
saling
 berbaur
satu
sama
lain.
 Mereka
saling
berbagi
 keceriaan
untuk
 melupakan
bencana
 banjir. “Dari
TPA
Bayt
Al­ Hikmah
Unit
156
yang
 merupakan
binaan
dari
 ACT
Kalsel
ingin
 berbagi.
Selain
 membagikan
logistik,
 kita
juga
mengajarkan
 kepada
siswa
kita
agar
 peduli
dengan
sesama,”
 kata
Ali,
yang
juga

pendamping
MPPI
 Landasan
Ulin
Utara. Sembari
 menyalurkan
logistik,
 Ali
mengatakan
saat
 kegiatan
dukungan
 psikososial
untuk
siswa
 TPA
Al­Ikhyan
Unit
 143
berlangsung,
 dirinya
terkejut
dengan
 respons
para
siswa
di
 TPA
ini.
Kendati
 sempat
ditimpa
musibah
 banjir
beberapa
waktu
 lalu,
tak
terlihat
 sedikitpun
rasa
sedih
 maupun
trauma
yang
 terlihat
dari
wajah­ wajah
siswa
TPA
Al­ Ikhyan
ini. “Alhamdulillah
 kami
disambut
dengan
 keceriaan
mereka.
 Mudah­mudahan
 (dukungan
psikososial)
 ini
bisa
melupakan
 bahwa
mereka
pernah
 terdampak
banjir.
 Dengan
adanya

kunjungan
kami
ini,
 Insyaallah
mereka
akan
 terlupakan
dengan
 trauma,”
tandas
Ali. Sementara
itu,
 Kepala
Sekolah
TPA
 Al­Ikhyan
Unit
143,
 Anita
Irianti
 menyambut
baik
 kedatangan
siswa
TPA
 Bayt
Al­Hikmah
di
 sekolahnya.
 Menurutnya,
 kedatangan
siswa
TPA
 Bayt
Al­Hikmah
di
 sekolahnya
dapat
 mengobati
kesedihan
 siswanya.
“Anak
murid
 kami
sedih
pasca
 musibah
banjir.
 Sehingga
kedatangan
 TPA
Bayt
Al­Hikmah
 ini
sangat
membuat
 kami
bahagia,”
tutur
 Anita.


Gerakan
Pembangkit
 Ekonomi
Setelah
 Bencana

Mengawali
tahun
2021
bencana
terjadi
di
beberapa
titik
di
Indonesia,
 hal
tersebut
ikut
berimbas
pada
kondisi
perekonomian
khususnya
bagi
 penggiat
Usaha
Mikro,
Kecil,
dan
Menengah
(UMKM).

HUMANITY
INSIGHT

15

A

wal
tahun
 2021
 bencana
 banjir
terjadi
serentak
 di
berbagai
titik
di
 Indonesia.
Imbasnya
 tak
hanya
 mempengaruhi
kondisi
 kesehatan
dan
sosial,
 juga
berdampak
pada
 kondisi
perekonomian
 khususnya
bagi
 penggiat
Usaha
Mikro,
 Kecil,
dan
Menengah

(UMKM).
Keadaan
itu
 semakin
dipersulit
 dengan
pandemi
 Covid­19
yang
sudah
 hampir
satu
tahun
 menjangkit
di
 Indonesia.
 Fatmawati
(40),
 adalah
salah
satu
 pengusaha
roti
yang
 terkena
imbas
dari
 bencana
banjir
di
 Kalimantan
Selatan.
 Sudah
15
tahun
ia
dan

kedua
anaknya
 menggantungkan
 hidupnya
dari
usaha
 roti
yang
ia
tekuni.
 Sebuah
panggangan
 besar
di
rumahnya
 menjadi
sumber
 pendapatan
warga
 Sungai
Andai,
 Kecamatan
 Banjarmasin
Utara,
 Kota
Banjarmasin
ini.


HUMANITY
INSIGHT

16

Biasanya
ia
menitipkan
 roti­roti
buatannya
di
 warung
langganan.
 Tetapi
nahas,
bencana
 banjir
hampir
merata
 menerjang
di
 Kalimantan
Selatan
 pada
awal
Januari
lalu
 menyebabkan
semua
 rumah,
beserta
isinya,
 tenggelam
di
seluruh
 titik
banjir. Fatmawati
yang
 juga
terdampak
banjir
 harus
menerima
mesin
 pembuat
rotinya
ikut
 terendam.
Diduga
 bagian
bearing
mesin
 roti
yang
mengalami
 kerusakan.
Kedua
 masalah
tersebut
 menyebabkan
 produksinya
kini
harus
 menurun
dari
biasanya
 sehingga
pendapatannya
 juga Merespons
hal
 tersebut
Global
Wakaf
–
 ACT
berikhtiar
 menghidupkan
kembali
 para
pelaku
usaha
mikro
 di
Kalimantan
Selatan
 salah
satunya
adalah
 Fatmawati.
Untuk
itu
 Global
Wakaf
 membantu
ibu
dua
anak
 ini
kembali
untuk
 menjalankan
usahanya
 dengan
menyerahkan
 Wakaf
Modal
Usaha
 Mikro
Indonesia
(UMI).
 “Dengan
bantuan
modal
 usaha
yang
diterima
Ibu
 Fatmawati,
akan
 digunakan
untuk
 memperbaiki
mesin
roti
 sehingga

produktivitasnya
bisa
 meningkat
kembali,”
 kata
Moch.
Nurul
 Ramadhan
dari
Tim
 Global
Wakaf
–
ACT. Wakaf
Modal
UMI
 juga
menjadi
salah
satu
 hulu
dari
Gerakan
 Sedekah
Pangan
 Nasional
dari
Aksi
 Cepat
Tanggap
(ACT)
 berkolaborasi
dengan
 Global
Wakaf.
Melalui
 gerakan
ini,
harapannya
 dapat
membangkitkan
 kedaulatan
pangan
di
 masyarakat
mulai
dari
 hulu. Senada
dengan
 Fatmawati,
Maulida
 juga
harus
tersenyum
 getir
karena
dagangan
 di
warungnya
terlihat
 tak
lagi
memenuhi
 etalase.
Banjir
masih
 menggenangi
teras
 warungnya
sampai
di
 mata
kaki
meskipun
 sudah
sekitar
dua
pekan
 berlalu,
semenjak
banjir
 pertama
kali
menerjang
 sungai
yang
mengarah
 ke
Pasar
Terapung
Lok
 Baintan
tersebut. Etalasenya
sempat
 terendam
habis
saat
 banjir
datang
di
hari
 pertama.
Ia
sempat
 mengungsi
di
lantai
2
 rumahnya
selama
 beberapa
hari,
dan
 ketika
kembali
ke
 warungnya,
semuanya
 dagangannya
beserta
 alat­alatnya
telah
rusak. “Kan
 gelombangnya
datang

sebesar
(setinggi)
kapal.
 Kena
pintu
rolling
 rusak,
barangnya
habis,
 papannya
lepas,
 pakunya
juga
di
dalam
 sana,”
kata
Maulida,
 Ahad
31
Januari
2021
 sembari
 memperlihatkan
seisi
 warungnya.
Padahal
 hanya
dari
warung
 itulah
ia
membiayai
 sekolah
dan
kebutuhan
 sehari­hari
dua
anaknya. Meskipun
begitu,
 Maulida
tak
lantas
 menyerah.
Ke
depannya
 ia
akan
terus
 mempertahankan
 warung
yang
 ditinggalkan
oleh
 almarhumah
ibundanya
 ini.
“Kedepannya
sih,
 mau
terus
jualan.
Kan
 nggak
ada
usaha
lain
 lagi
untuk
belanja
anak,
 biaya
sekolah
anak.
 Pasar
sudah
ada
 (aktivitas)
cuma
masih
 sedikit
yang
jualan,”
 ujarnya. Untuk
mendukung
 usaha
Maulida,
Global
 Wakaf
–
ACT
juga
 memberikan
bantuan
 modal
melalui
Wakaf
 Modal
Usaha
Mikro
 pada
Ahad,
31
Januari
 2021.
Bantuan
ini
 diharapkan
dapat
 membantu
lagi
Maulida
 menjalankan
lagi
usaha
 warungnya
setelah
 bencana
berlalu.


Tolong
Menolong
 Untuk
Petani
Ubi
 Mojokerto

Para
petani
ubi
di
Kecamatan
Trawas,
Kabupaten
Mojokerto,
 merugi
karena
hasil
panen
dibeli
dengan
sangat
murah.
Seperti
 saat
ini,
hasil
panen
ubi
hanya
dihargai
Rp
200
per
kilogram.


H

HUMANITY
INSIGHT

18

ampir
satu
 tahun
 pandemi
 Covid­19
menerpa
 Indonesia,
kian
hari
 imbas
yang
diberikan
 makin
meluas
dan
 mengenai
semua
lapisan
 masyarakat.
Salah
 satunya
adalah
para
 petani
ubi
di
Kecamatan
 Trawas,
Kabupaten
 Mojokerto,
petani
ubi
 seringkali
merugi
 karena
hasil
panen
 dibeli
dengan
sangat
 murah.
Seperti
saat
ini,
 hasil
panen
ubi
hanya
 dihargai
Rp
200
per
 kilogram.
Faktor
 terbesarnya
karena
 penyerapan
komoditas
 ubi
tidak
bisa
maksimal
 karena
sektor
pariwisata
 di
sekitar
wilayah
ini
 terhenti.
Ubi
yang
biasa
 menjadi
buah
tangan
 atau
diolah
menjadi
 keripik
tidak
lagi
bisa
 Langkah
Penyelamatan

dimaksimalkan. Sumarto
adalah
 satu
dari
sekian
banyak
 petani
telo
di
Trawas,
ia
 menggarap
lahan
ubi
 seluas
5.200
meter
 persegi
dari
sana
 Sumarto
menafkahi
istri
 dan
kedua
anaknya.
 Rupiah
yang
ia
gunakan
 untuk
menanam
pun
tak
 balik
modal.
"Tujuh
juta
 (rupiah)
itu
pinjam,
 Mas,
sekarang
karena
 harganya
anjlok,
tidak
 balik
modal.
Sebagian
 tanah
pun
saya
 menyewa,"
ceritanya
 kepada
tim
Global
 Wakaf­ACT,
Selasa,
2
 Februari
2021. Kisah
serupa
juga
 dialami
Pardi,
ia
harus
 pasrah
panen
kebun
ubi
 seluas
1.550
meter
 persegi
atau
setara
10
 kuintal
miliknya
 dihargai
berapa
pun.
Ia
 terikat
perjanjian
 dengan
salah
satu

saudagar
yang
 memberikannya
modal. Ubi
yang
dipanen
 Pardi,
hingga
awal
 Februari
ini
pun
belum
 diangkut
dari
ladang.
 Secara
waktu,
kondisi
 ini
sudah
cukup
 terlambat.
"Ikut
saja
 nanti
dihargai
berapa
 pun.
Ndak
tahu
juga,"
 akunya.
 Untuk
menanam
 ubi
kali
ini,
Pardi
 mengaku
menggunakan
 modal
Rp1
juta.
 Perkiraan,
ubinya
hanya
 laku
Rp200
ribu
satu
 ladang.
Bahkan,
 sembari
menunggu
hasil
 panennya
terjual
dalam
 waktu
lima
bulan,
Pardi
 sempat
menjual
ternak
 untuk
kebutuhan
hidup.
 Menurut
Pardi,
 kebiasaan
tambal­sulam
 itu
sering
ia
lakukan.

Melihat
kondisi
itu,
 ACT
mencoba
 memberikan
solusi.
Misi
 penyelamatan
petani
ubi
 dengan
membeli
hasil
 panen
mereka
dengan
 harga
terbaik,
yakni
seribu
 rupiah
per
kilogram
dan
 akan
distribusikan
ke
 pesantren­pesantren
dan
 masyarakat
prasejahtera
di
 Jawa
Timur
untuk
 membantu
memenuhi
 kebutuhan
pangan.


petani
sudah
sering
 dilakukan
para
santri.
Ia
 pun
turut
bangga
bisa
 terjun
langsung
 membantu
petani. “Kegiatan
santri
 setiap
hari
memang
tidak
 jauh­jauh
dari
bertani.
 Kami
turut
senang
bisa
 menjadi
bagian
dari
 peningkatan
hasil
para
 petani,
dari
harga
 sebelumnya
bisa
 mencapai
seribu
rupiah,
 sekarang
300
perak,”
 kata
Shahendri. Pesantren
Al
 Hidayah
di
Kecamatan
 Tanggulangin,
Sidoarjo,
 menjadi
salah
satu
tujuan
 distribusi
ubi.yang

dilakukan
pada
hari
Ahad
 7
Februari
2021.
ladang,
 Selain
di
Sidoarjo,
 ubi
juga
diantar
ke
 Yayasan
Prasadha
Al
 Haromain
di
Kota
 Surabaya.
Direktur
 Pendidikan
Yayasan
Al
 Haromain
Muji
 Sampurno
pun
 menyambut
baik
aksi
ini.
 Menurut
Muji,
melalui
 kolaborasi
para
 dermawan,
Global
 Wakaf­ACT,
dan
YP3I,
 pesantren
sebagai
bagian
 masyarakat
turut
 dilibatkan.

19

HUMANITY
INSIGHT

ACT
juga
 berkolaborasi
bersama
 Yayasan
Penguatan
Peran
 Pesantren
Indonesia
 (YP3I)
untuk
pemanenan
 ubi
di
lahan
petani,
untuk
 itu
YP3I
menggerakkan
 sejumlah
santri
untuk
 membantu
proses
panen
 di
sejumlah
desa.
Pada
 hari
Jumat,
5
Februari
 2121
lalu,
65
santri
 dikerahkan
untuk
panen
 di
Desa
Cepokolimo,
 Kecamatan
Pacet. Shahendri
(23)
 koordinator
santri
taruna
 petani
binaan
YP3I
yang
 ikut
panen
ubi
Jumat
lalu
 mengaku,
kegiatan
 pendampingan
kepada


Bantuan
Pangan
 Terbaik
Kembali
 Meluncur

Satu
bulan
setelah
Gempa
M
6,2
yang
mengguncang
Mamuju
dan
 Majene
kehidupan
penyintas
belum
sepenuhnya
membaik.
Untuk
 kebutuhan
pangan
hingga
sekarang
mereka
menggantungkan
pada
 bantuan
kemanusiaan.

HUMANITY
INSIGHT

20

S

atu
bulan
 setelah
Gempa
 M
6,2
yang
 mengguncang
Mamuju
 dan
Majene
yang
terjadi
 pada
hari
Jumat
15
 Januari
2021,
penyintas
 gempa
di
Sulawesi
Barat
 masih
membutuhkan
 bantuan,
khususnya
 pangan.
Di
masa
 pemulihan
ini,
ekonomi
 yang
menjadi
tumpuan
 pemenuhan
kehidupan
 penyintas
belum
 sepenuhnya
membaik.
 Penyintas
tak
sedikit
 yang
masih
bertahan
di
 tenda
pengungsian.
 Mereka
sampai
sekarang
 menggantungkan
 pemenuhan
hidup
pada

bantuan
kemanusiaan. Suparman,
salah
 satu
warga
Lingkungan
 Puncak
Indah,
Kelurahan
 Bebanga,
Kaluku,
 Kabupaten
Mamuju
 sejak
pertengahan
 Januari
lalu
 menggantungkan
 kebutuhan
hidupnya
 pada
bantuan
 kemanusiaan.Rumah
 Suparman
sendiri
 mengalami
kerusakan
 ringan,
sedangkan
 ekonominya
turut
 terdampak
karena
hasil
 kebun
yang
biasa
ia
jual
 sepi
peminat. Tak
Hanya
 Suparman,
283
jiwa
 pengungsi
Posko
8,
Desa

Salutahonga,
Kecamatan
 Malunda,
Kabupaten
 Majene.
Ratusan
jiwa
itu
 hingga
saat
ini
masih
 bertahan
di
tenda
 pengungsian.
Rumah
 mereka
mengalami
 kerusakan
serta
rasa
 takut
membuat
penyintas
 memilih
bertahan
di
 kondisi
yang
 memprihatinkan.
 Bantuan
pun
jumlahnya
 terbatas,
sehingga
perlu
 pengelolaan
yang
baik
 agar
setiap
jiwa
 mendapatkan
makan
dan
 tak
menimbulkan
 konflik.


Ikhtiar
Memenuhi
Kebutuhan
Pangan

lain
di
Sumatra
yang
 diberangkatkan
 menggunakan
Kapal
 Kemanusiaan
dari
 Pelabuhan
Belawan,
 Sumatera
Utara,
pada
 hari
Rabu,
10
Februari
 2021. Pelepasan
bantuan
 beras
dari
Aceh
untuk
 Sulbar
ini
dilakukan
 pada
hari
Senin
8
 Februari
2021
lalu.
 Kegiatan
tersebut
diikuti
 oleh
lintas
komunitas
 dan
organisasi
 masyarakat,
pemerintah,
 dan
Majelis
 Permusyawaratan
 Ulama
Aceh
yang
 ditandai
dengan
 pemotongan
pita
 bersama
di
Komplek
 Pabrik
Meutuah
Baro,
 Gampong
Lam
 Neuheun,
Kuta
Baro,
 Aceh
Besar.
Truk
 berspanduk
dengan
 tulisan
“Beras
dari
Aceh
 untuk
Korban
Bencana
 Sulawesi
Barat”
 kemudian
dibawa

keliling
hingga
ke
 Masjid
Raya
 Baiturrahman,
Banda
 Aceh.
 Difasilitasi
oleh
 Pelabuhan
Indonesia
I,
 pelayaran
Kapal
 Kemanusiaan
Aksi
 Cepat
Tanggap
untuk
 penyintas
bencana
di
 Sulawesi
Barat
berjalan
 sukses.
Kapal
yang
 mengakut
bantuan
 merupakan
sumbangsih
 dari
PT
Meratus
Line.
 Tiga
kontainer
bantuan
 kemanusiaan
dari
 masyarakat
Sumatera
 Utara
dan
Aceh
mulai
 diangkut
ke
pelabuhan
 peti
kemas
Belawan,
 Kota
Medan.
Hampir
 100
ton
bantuan
dari
 masyarakat
Kota
 Medan,
Labuhanbatu,
 Banda
Aceh
dan
 Lhokseumawe
itu
 diangkut
ke
dek
kapal
 pada
hari
Kamis,
11
 Februari
2021
siang.

21

HUMANITY
INSIGHT

Penanganan
 bencana
yang
dilakukan
 Aksi
Cepat
Tanggap
 (ACT)
di
Sulawesi
Barat
 hingga
hari
ini
terus
 berlangsung.
Walau
 masa
tanggap
darurat
 telah
ditutup,
ACT
terus
 mendampingi
penyintas
 dengan
bantuan
 kemanusiaan
yang
terus
 dihadirkan.
Pada
awal
 Februari,
Kapal
 Kemanusiaan
untuk
 Sulawesi
Barat
 melempar
sauh
di
 Pelabuhan
Belang­ Belang,
Mamuju
dengan
 membawa
seribu
ton
 bantuan
kemanusiaan.
 Tak
hanya
sampai
di
 sana
saja,
ACT
bersama
 Masyarakat
Relawan
 Indonesia
(MRI)
Banda
 Aceh
dan
Aceh
Besar
 ikut
melayarkan
Kapal
 Kemanusiaan
untuk
 Sulawesi
Barat.
Bantuan
 beras
sebanyak
16
ton
 dari
masyarakat
Aceh
 akan
dilayarkan
bersama
 bantuan
dari
provinsi


Sister
Family
 Palestine­Indonesia
 Hadir
Sebagai
Jawaban

Sister
Family
Palestine­Indonesia
hadir
sebagai
jawaban
dari
 permasalahan
sosial
di
Palestina
sekaligus
mempersaudarakan
 dermawan
di
Indonesia

HUMANITY
INSIGHT

22

A

ngka
 kemiskinan
 di
Gaza
dari
 tahun
ke
tahun
 mengalami
lonjakan.
 Seperti
dikutip
dari
 lembaga
PBB
mengenai
 Perdagangan
dan

Pembangunan
 (UNCTAD)
bahwa
 angka
kemiskinan
dalam
 satu
dasawarsa,
sejak
 2007
hingga
2017
lebih
 dari
satu
juta
orang.
 Mereka
semua
hidup
 dengan
kondisi
seadanya

dan
pemukiman
mereka
 juga
dibangun
seadanya.
 Sebagian
besar
mereka
 yang
tinggal
di
Jalur
 Gaza
hidup
di
bawah
 garis
kemiskinan.


mereka
hidup
dalam
 kondisi
sosial
dan
 psikologis
yang
tidak
 stabil. Merespons
krisis
 kemanusiaan
di
Jalur
 Gaza,
ACT
berikhtiar
 meringankan
beban
 warga
Palestina
melalui
 program
Sister
Family
 Palestine­Indonesia.
 Sister
Family
Palestine­ Indonesia
hadir
sebagai
 jawaban
dari
 permasalahan
sosial
di
 Palestina
sekaligus
 mempersaudarakan
 dermawan
di
Indonesia
 dengan
keluarga­ keluarga
yang
 membutuhkan
bantuan
 di
Palestina. Melalui
program
 Sister
Family
Palestine­

Indonesia,
masyarakat
 Indonesia
dapat
 berkomitmen
untuk
 memberikan
bantuan
 tiap
bulan
untuk
warga
 Palestina
agar
mereka
 dapat
memenuhi
 kebutuhan
dasar
 mereka.
Sedekah
yang
 diamanatkan
oleh
 Sahabat
Dermawan
tiap
 bulannya
digunakan
 untuk
membeli
 makanan,
pakaian,
 kebutuhan
sanitasi,
 perlengkapan
dan
biaya
 pendidikan,
serta
untuk
 membayar
biaya
sewa
 rumah.

23

HUMANITY
INSIGHT

“Kondisi
 perekonomian
keluarga
 ini
sangat
buruk.
Sang
 kepala
keluarga
yang
 menyandang
gelar
 Sarjana
tidak
 mendapatkan
 kesempatan
kerja
di
 Gaza
akibat
krisis,
 padahal
anak­anaknya
 masih
berusia
sekolah.
 Keluarga
ini
sangat
 membutuhkan
 persediaan
makanan
 dan
kebutuhan
sehari­ hari,”
papar
mitra
ACT
 di
Gaza,
pada
hari
 Selasa,
12
Januari
2021. Kondisi
serba
 kekurangan
yang
 dihadapi
keluarga
 dengan
delapan
anggota
 ini
mengakibatkan


Kabar
 Pekan
Ini

HUMANITY
INSIGHT

24

M

emasuki
 bulan
ke
 dua
pada
 tahun
2021
berbagai
 bencana
kembali
terjadi
 di
tanah
air
seperti
banjir
 di
pesisir
utara
jawa,
 angin
putih
beliung
dan
 longsor
di
berbagai
 daerah.
Kejadian
 tersebut
menjadikan
 tambahan
rangkaian
 bencana
awal
tahun
ini.

Merujuk
data
yang
 dikutip
dari
Badan
 Nasional
 Penanggulangan
 Bencana
(BNPB),
sejak
 awal
tahun
2021
hingga
 Selasa
(09/02),
tercatat
 386
bencana
terjadi
di
 Indonesia
yang
 didominasi
oleh
bencana
 banjir
sebanyak
232
 kejadian
dan
puting
 beliung
73
kejadian
serta

tanah
longsor
62
 kejadian. Program
Aksi
Cepat
 Tanggap
(ACT)
dengan
 sigap
dan
cepat
 merespons
semua
 bencana
yang
terjadi
di
 Indonesia
dari
pendirian
 posko
saat
emergency
di
 berbagai
titik
di
lokasi
 bencana.


dari
160.000
pekerja
 akibat
banyak
 perusahaan
yang
 terpaksa
merumahkan
 banyak
karyawannya. “Sektor
transportasi
 umum
telah
lumpuh
 total.
Ada
sekitar
15.000
 hingga
20.000
orang
 yang
bekerja
di
sektor
 tersebut.
Sektor
 konstruksi
yang
 mempekerjakan
sekitar
 40.000
orang
juga
telah
 berhenti
beroperasi.
 Sementara
itu,
dari
 sekitar
21.000
orang
 yang
bekerja
di
sektor
 industri,
hanya
8.000
 orang
yang
dapat
 kembali
bekerja.
Selain
 itu,
lebih
dari
4.000
 nelayan
juga
seringkali
 menjadi
korban
serangan
 Israel,”
papar
Al­Amsi. Lebih
lanjut,
 lembaga
yang
bermarkas
 di
Jenewa
ini
 mengkalkulasikan
 kerugian
yang
 ditimbulkan
akibat
 blokade
yang
telah
 berlangsung
selama
13
 tahun
serta
operasi
 militer
yang
telah
terjadi
 selama
beberapa
kali
 sejak
2008.
“Jumlah
 keseluruhan
kerugian
 ekonomi
yang
 ditimbulkan
akibat
 blokade
yang
terus
 berlanjut
serta
 pembatasan
pergerakan

dan
ekonomi
yang
parah
 serta
operasi
militer
 diperkirakan
mencapai
 16,7
miliar
Dollar
AS,”
 papar
UNCTAD. Sejak
Juni
2007,
 sekitar
dua
juta
warga
 Palestina
di
Jalur
Gaza
 telah
terkurung
di
area
 seluas
365
meter
persegi
 yang
mengakibatkan
 terpuruknya
ekonomi
 Gaza
serta
terisolasinya
 wilayah
tersebut
dari
 dunia.
Selain
itu,
operasi
 militer
yang
terjadi
sejak
 2008
hingga
2014
telah
 mengakibatkan
rusaknya
 1.500
bangunan
bisnis
 dan
industri
serta
 150.000
bangunan
 rumah
serta
fasilitas
 publik. Tingginya
angka
 pengangguran
di
Jalur
 Gaza
mengakibatkan
 banyaknya
keluarga
pra
 sejahtera
yang
 kehilangan
sumber­ sumber
mata
 pencaharian
mereka.
 Aksi
Cepat
Tanggap
 (ACT)
mencatat
 beberapa
keluarga
di
 Jalur
Gaza
yang
tidak
 lagi
memiliki
mata
 pencaharian,
salah
 satunya
adalah
keluarga
 Bassam
Sulaiman
Salmi
 Eid
yang
tinggal
di
 wilayah
pra
sejahtera
di
 Al­Zawaida,
Gaza.

25

HUMANITY
INSIGHT

Kondisi
kemiskinan
 diperparah
akibat
 menyebarnya
virus
 Covid­19
di
sana.
 Upaya­upaya
yang
 dilakukan
oleh
 Pemerintah
Palestina
di
 Gaza
untuk
menghambat
 penyebaran
virus
Covid­ 19
memiliki
dampak
 ekonomi
yang
cukup
 serius.
Hal
ini
terlihat
 dari
semakin
 meningkatnya
jumlah
 angka
pengangguran
di
 Jalur
Gaza
sejak
 pandemi
virus
corona
 menyebar
di
Jalur
Gaza. Sami
Al­Amsi,
 Kepala
Federasi
Umum
 Serikat
Dagang
di
Jalur
 Gaza
menjelaskan,
 tingkat
pengangguran
di
 Jalur
Gaza
yang
hingga
 kini
masih
diblokade
 Israel
meningkat
sebesar
 17
persen,
dan
kini
 meningkat
menjadi
82
 persen
dari
total
 populasi
di

Gaza.
 Mereka
kebanyakan
 tidak
memiliki
 pekerjaan,
sebagaimana
 dilaporkan
Middle
East
 Monitor
pada
November
 2020. Menurut
rilis
resmi
 dari
Federasi
Umum
 Serikat
Dagang
di
Jalur
 Gaza,
pandemi
corona
 telah
berdampak
 langsung
maupun
tidak
 langsung
kepada
lebih


HUMANITY
INSIGHT

26

Selain
memberikan
 tempat
untuk
beristirahat
 ,
posko
­posko
juga
 mendirikan
dapur
umum
 yang
diperuntukkan
 untuk
para
pengungsi.
 Untuk
kegiatan
 memasak
di
dapur
umum
 beberapa
Masyarakat
 Relawan
Indonesia
 (MRI)
ditugaskan
 bertanggung
jawab
 untuk
keberlangsungan
 dapur
serta
dibantu
oleh
 pengungsi
setempat. Selain
pasokan
 pangan,
para
MRI
juga
 menyelenggarakan
 kegiatan
psikososial
 terhadap
para
penyintas
 korban
bencana
Gempa
 Sulawesi
Barat
pada
 pertengahan
Januari
lalu.
 Akibat
bencana
banyak
 warga
yang
mengalami
 trauma,
traumatik
 menyebabkan
ketidak

seimbangan
kondisi
 psikologis
hal
tersebut,
 tampak
dari
gejala­gejala
 seperti
syok,
mimpi
 buruk,
sulit
konsentrasi,
 cemas,
waspada
secara
 berlebihan,
dan
perasaan
 tidak
aman.
Selain
itu,
 penyintas
juga
bisa
 mengalami
kesedihan
 mendalam,
merasa
 hampa
serta
tak
berdaya,
 dan
enggan
bergaul. Dari
segi
ekonomi
 ACT,
dengan
sigap
 mendata
para
pelaku

 Usaha
Mikro,
Kecil,
dan
 Menengah
(UMKM)
 yang
terdampak
 bencana.
Banyak
dari
 pelaku
UMKM
harus
 kehilangan
tempat
dan
 alat
yang
menjadi
 sumber
utama
mereka
 untuk
melakukan
usaha.
 Dengan
begitu
tentu
saja
 perekonomian
menjadi

lumpuh.
Melalui
Global
 Wakaf­ACT
memberikan
 bantuan
modal
usaha
 lewat
program
Sahabat
 Umi.
Bantuan
yang
 diberikan
bisa
menjadi
 modal
para
pelaku
 UMKM
untuk
memulai
 usahanya
pasca
bencana.
 Adapun
untuk
 rincian
aksi
di
HCN
 pada
pekan
1
dan
2
 Februari
sebanyak
708
 aksi
dengan
jumlah
 penerima
manfaat
 sebanyak
204.746
orang
 dan
relawan
yang
terlibat
 2.417
jiwa.
Untuk
 Jangkauan
kegiatan
 tersebar
di
9
negara,
22
 provinsi,
77
 kabupaten/kota
dan
259
 kelurahan/desa.


"Sesungguhnya
orang­orang
mukmin
 itu
bersaudara,
karena
itu
 damaikanlah
antara
kedua
 saudaramu
(yang
berselisih)
dan
 bertakwalah
kepada
Allah
agar
kamu
 mendapat
rahmat,"
(Al­Hujurat:
10)


Kantor
Redaksi
 Menara
165
office
Tower
lt.11 Jl.
TB
Simatupang
Kav.
1
Cilandak
Timur
 Jakarta
Selatan,
12560
Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.