Bulletin Desember 2021

Page 1

4 Bulletin Edisi XLVIII/ Tahun ke-3 Desember 2021

Emergency Gempa Mamuju

26 ACT Saudarakan Para Dermawan

HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT

Bulletin Edisi XLVII/ Tahun ke-3 1-30 November 2021

Gencarkan Gerakan Sedekah 45 Pangan Nasional

Berjuang Berdakwah di Tengah Keterbatasan

59

Memahami Peranan Wakaf Indonesia

87



Aksi Kebencanaan

Dakwah dan Pendidikan

Program Kemanusiaan Luar Negeri

Editorial 1-3 Aksi Kebencanaan 4-25 Program Kemanusiaan Luar Negeri 26-44 Program Pangan Gratis 45-58 Dakwah dan Pendidikan 59-77 Global Qurban 78-86 Pemberdayaan Wakaf 87-98 Kesehatan dan Gizi 99-110

Program Pangan Gratis


hUMANITY insight Global Qurban Dewan Redaksi

Novariyadi Imam Akbari Dwiko Hari Dastriadi Bambang Triyono Yusnirsyah Moh. Rulli Renata Fadilah Ispandiari

Koordinator

Sunano

Penulis

Lia Esdwiyanisyam Arif

Editor

Sunano

Data

Ashari Utomo Putra

Tata Letak

Lia Esdwiyanisyam Arif

Pemberdayaan PemberdayaanWakaf Wakaf

Pemberdayaan Kesehatan danWakaf Gizi


Editorial

Menyalakan Asa Kemanusiaan

P

enghujung tahun 2021, dunia masih terancam oleh berbagai bencana. Pandemi Covid-19 yang sudah 2 tahun masih terus berlanjut. Memang ada penurunan jumlah orang terinfeksi, tetapi ancaman lewat varian baru Omnicrom, masih mengkhawatirkan. Belum lagi ancaman varian sebelumnya, Delta, masih membayangi aktivitas orang. Pandemi ini juga semakin mengancam ekonomi dunia, menyebabkan jutaan orang tiba-tiba menjadi miskin. Sampai sekarang belum sanggup kembali pulih seperti semula. Walaupun jalan raya sudah mulai padat, tapi sebenarnya memaksakan diri bekerja seadanya di tengah himpitan kebutuhan yang terus membengkak karena kenaikan harga barang kebutuhan rumah tangga. Ancaman bencana lain yang sudah ada sejak bumi ini diciptakan adalah bencana geologi dan hidrometeorologi. Bencana ini masih menjadi yang terbesar dan menyebabkan kerugian harta benda sangat banyak. Pengaruh climate change menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir besar sampai hitungan minggu. Cuaca ekstrim dan tanah longsor juga terus 1

Humanity Insight Edisi- XLVIII

meningkat di berbagai daerah. Tekhnologi berkembang pesat, bahkan melebihi semua prediksi umat manusia. Sejak temuan artificial intelligence (kecerdasan buatan), perlahan menyingkirkan manusia dari berbagai pekerjaan. John Horgan sempat menyebut, senjakala ilmu pengetahuan, The End of Science. Tekhnologi dikembangkan bagaimana manusia bisa hidup aman dari berbagai ancaman, mengantisipasi dan memperbaiki kerusakan. Tetapi pada bagian bencana, tekhnologi masih belum sanggup menjawab misterinya. Bisa jadi sebagian sudah diantisipasi, sehingga tidak sempat terjadi bencana. Setiap ada kejadian bencana, Aksi Cepat Tanggap (ACT) lewat Disaster Emergency Response Management (DERM). Dengan komitmen aksi kemanusiaan tercepat, selalu hadir membantu. Komitmen kemanusiaan ini merupakan panggilan jiwa keberadaan ACT. Kehadiran ACT tidak hanya memberikan bantuan, juga bersama-sama membawa asa kemanusiaan agar para penyintas kembali berdaya secara ekonomi. Isu kemanusiaan tidak hanya pada bencana alam, juga konflik. Kerja kemanusiaan ACT sudah berkomitmen tidak hanya bersifat lokal di Indonesia, juga sesuai dengan visi lembaga “menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.” Dimulai dari isu konflik di Palestina yang rutin setiap tahun terus terjadi. Lewat Komite Kemanusin Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) bersama lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berikhtiar mengalirkan kedermawanan masyarakat Indonesia bagi saudara kita di Palestina baik di sektor Kesehatan,


Pendidikan, Ketahanan Pangan serta Ekonomi. Juga di Benua Afrika yang masih terus dilanda kelaparan, kekeringan dan perang saudara. Dampak konflik di Rohingya masih menjadi PR global. Setiap tahun selalu ada “manusia perahu” Rohingya yang terdampar di Aceh. Kemiskinan, sebagai dampak rangkaian bencana kesehatan dan ekonomi, ini menjadi tantangan sendiri bagi lembaga. Lembaga secara serius menjadikan kemiskinan sebagai isu masterpiece program kemanusiaan. Selain itu juga menjadikan kesehatan sebagai isu utama merespon pandemi Covid-19. Hal itu sesuai dengan spirit dan pesan Rasulullah untuk mencintai orang miskin. sebagaimana dalam hadits qudsi, Allah berfirman: “Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do’a: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon padaMu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak terfitnah. Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintaiMu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”. Target 2022 lembaga menjadi lembaga filantropi terdepan. Yang semaksimal mungkin mampu membantu orang maskin sebanyak-banyaknya. Rasulullah sangat menekankan menolong serta membantu orang lemah. Di antara mereka itulah umat Islam bisa menjumpai kebaikan, rezeki, dan kemenangan. Kata beliau, ''Sesungguhnya Allah telah memenangkan umat ini dengan adanya kaum dhu'afa, karena doa-doa, shalat, dan keikhlasan mereka.'' (HR An-Nasai'i). [] 2

Humanity Insight Edisi- XLVIII


3 Humanity Insight Edisi- XLVIII


Aksi Kebencanaan

Emergency Gempa Mamuju

Jumlah kerugian akibat gempa bumi pada kamis dan jumat pertengahan januari 2021 kemarin diperkirakan mencapai 900 miliar rupiah. sesaat pascagampa, terpantau banyak bangunan mengalami kerusakan, mencapai 279 objek bangunan.

4

Humanity Insight Edisi- XLVIII


K

amis siang, 14 Januari 2021, sekitar pukul 14:35 Waktu Indonesia Tengah (WITA), tiba-tiba bumi Mamuju, Sulawesi Barat dan sekitarnya bergetar, gempa bumi mengguncang dengan magnitudo 5.9 skala richter. Getarannya bahkan sampai dirasakan warga di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan sampai Balikpapan dan Tanah Grogot di Kalimantan Timur. Gempa pertama ini merupakan gempa pembuka atau foreshock yang terjadi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer. Menurut BMKG, bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berdasar lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa ini termasuk gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar lokal. Memang selama ini aktivitas sesar naik Mamuju termasuk sangat aktif dengan laju geser sesar 2 milimeter/

tahun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bawa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Susulan gempa berikutnya lebih besar dengan magnitudo 6.2 skala richter, 13 jam kemudian. Gempa susulan juga terjadi di darat pada jarak 6 kilometer arah Timur Laut Majene. Dengan masih berada pada berkedalaman 10 kilometer merupakan jenis gempa kerak dangkal yang sangat merusak. Dikutip dari Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono bahwasannya pemicu gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene juga disebabkan oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust. Merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif.

Sejarah Gempa Bumi Majene Berdasarkan catatan yang dihimpun BMKG, pusat gempa yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021 memiliki kemiripan dengan gempa magnitudo 6,9 pada kedalaman 13 kilometer yang pernah terjadi di Majene, pada 23 Februari 1969. Pusat gempa atau episenter gempa bumi Majene sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami. Gempa bumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan. Selain itu dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili. Sejarah juga mencatat rentetan gempa yang memicu tsunami di sekitar wilayah Majene, masing-masing: Gempa bumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat menimbulkan tsunami dan

5

Humanity Insight Edisi- XLVIII

menyebabkan 13 warga meninggal. Berikutnya 8 Januari 1984 gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.


Dampak Kerusakan Jumlah kerugian akibat gempa bumi pada Kamis dan Jumat pertengahan Januari 2021 kemarin diperkirakan mencapai 900 miliar rupiah. Sesaat pascagampa, terpantau banyak bangunan mengalami kerusakan, mencapai 279 objek bangunan. Mulai dari pemukiman warga mencapai 1.150 unitb , dan gedung kantor pemerintah mencapai 161 unit, antara lain: kantor Gubernur Sulawesi Barat, Universitas Tomakaka, Perumahan DPRD Provinsi Sulbar, Hotel Maleo dan Hotel Matos (Maleo Town Square), dan Rumah Sakit Mitra Makarra, dan RSUD Mamuju, Pelabuhan Mamuju hingga Jembatan Kuning berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju. Tak hanya menghancurkan bangunan, gempa Majene juga menyebabkan akses darat terputus akibat longsor di sepanjang jalan poros Majene-Mamuju. Terpantau ada tiga titik longsoran yang memutus akses jalan. Jaringan listrik bahkan sempat terputus dan keesokan harinya sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Selasa, 26 Januari 2021, total korban meninggal sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang meninggal dunia 6

Humanity Insight Edisi- XLVIII

di Kabupaten Mamuju dan sepuluh orang di Kabupaten Majene. Adapun untuk korban luka-luka terdata sebanyak 3.369 orang lukaluka, jumlah ini meliputi 426 orang luka berat, 240 orang luka sedang, dan 2.703 orang luka ringan. Sampai berita ini diturunkan, jumlah pengungsi masih sangat banyak mencapai 89.624 jiwa dan menempati titik posko yang tersebar di dua kabupaten. Pengungsi Majene sebanyak 29.119 orang, dan pengungsi Mamuju sebanyak 60.505 orang. Kondisi awal pengungsi diperparah oleh hujan deras yang mengguyur Sulawesi Barat. Banyak masalah yang dihadapi pengungsi khususnya yang ada di gunung. Mereka kekurangan tenda, selimut, dan lain-lain. Banyak yang sakit tidak mendapat perawatan, karena puskesmas di Kecamatan Ulumanda, Majene khususnya yang ada di gunung itu roboh, tidak ada aktivitas. Jadi warga tidak tertangani tim medis. Terdapat 25 titik pengungsian di Majene, tersebar di Desa Kota Tinggi, Lombong, Kayu Angin, Petabean, Lembang, Mekata, Kabiraan, Lakkading, Deking, serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 230 titik pengungsian.


Respon Cepat ACT Merespons dengan cepat, sejak Jumat, 15 Januari 2021 pada dini hari, Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mengerahkan tim tanggap darurat beserta sejumlah relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia. Komandan Tim Tanggap Darurat ACT Kusmayadi melaporkan, kala itu sekitar 25 personel sudah berada di Mamuju dan Majene untuk membantu proses evakuasi penyintas. “Kami sudah menerjunkan empat tim tanggap darurat. Dua tim berasal dari Sulawesi Selatan dengan total 15 personel. Mereka akan membantu evakuasi warga, pendirian posko, dan pendistribusian logistik. Dua tim sisanya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah dengan total 10 personel dan dilengkapi armada double cabin untuk memudahkan evakuasi dan pendistribusian bantuan,” jelas Kusmayadi, pada hari Sabtu, 16 Januari 2021 di kantor pusat ACT Jakarta. Para pengungsi umumnya di area publik, lapangan, sekitar rumah dan di bukit-bukit. Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan para penyintas bencana gempa Mamuju, ACT dengan sigap mendirikan puluhan posko bencana yang terdiri dari Posko Induk, Posko Wilayah, Posko Daerah, Posko Unit, Posko Layanan Medis, Wakaf Distribution Center, Posko Logistik, Dapur Umum, Food Truck, Warung Makan Gratis, Depo Air, Water Truck, Depo Air, Posko Relawan hingga Posko Penyiapan Integrated Community Shelter (ICS) dan Pabrik Family Shelter. Hingga pada Selasa, 26 Januari 2021, Aksi Cepat Tanggap telah mendirikan 74 posko yang tersebar di berbagai titik di Mamuju. Pendirian puluhan posko kemanusiaan ini bertujuan untuk meluaskan jangkauan pendistribusian bantuan bagi warga terdampak, tim ACT telah membersamai penyintas gempa dan membantu mereka dari mulai pencarian korban, asesmen, serta pendistribusian bantuan. Mengingat luasnya area bencana, pendirian posko-posko unit untuk mendekatkan dengan para pengungsi

7

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dan memudahkan tim ACT untuk menjangkau para pengungsi. Selain itu, ACT juga telah mengirimkan armada kemanusian berupa truk-truk bantuan logistik, Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Prehospital Ambulance, serta truk double cabin untuk membantu proses evakuasi. ACT juga akan segera memberangkatkan Kapal Kemanusiaan Sulawesi Barat yang akan mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, serta dari Sumatra. []


Masifkan Bantuan Korban Gempa Sulba

ACT spontan memasifkan bantuan tanggap darurat untuk para penyintas bencana.

S

ejak gempa bumi mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, pada 14 Januari 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) spontan memasifkan bantuan tanggap darurat untuk para penyintas bencana. Seperti Selasa 19 Januari 2021, ACT memberangkatkan 10 truk yang berisi 70 ton pangan dari kantor cabang ACT Sulawesi Selatan menuju Majene dan Mamuju. Puluhan truk bantuan kemanusiaan tersebut melintasi sepanjang jalur trans Sulawesi dengan waktu tempuh selama 12 jam. Pascabencana hal yang menjadi keperluan darurat para pengungsi gempa Mamuju dan Majene bencana adalah 8

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kebutuhan pangan. Apalagi mengingat para pengungsi sangat kesusahan dalam mendapatkan bahan pangan di lokasi pengungsian. Bantuan pangan tahap awal dari ACT ini sangat meringankan beban para warga terdampak. “Saat ini toko dan pasar pun belum banyak yang buka, ekonomi masih belum pulih. Bantuan yang prioritas kami kirimkan ini berupa beras, minyak, air minum, dan gula. Nantinya bantuan ini akan disimpan di Posko Induk ACT yang ada di Mamuju, kemudian didistribusikan ke titik pengungsian yang sebelumnya telah ditinjau oleh tim kami, sehingga bantuan ini akan lebih tepat sasaran,” jelas Firman, Kepala


ar

Program ACT Sulawesi Selatan. Salah satu lokasi pengungsian adalah Dusun Popanga, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Mamuju. Di desa yang berada di tepian Jalan Poros MamujuMajene memiliki 6 titik pengungsian, mereka tersebar di tanah lapang atau membuka tenda di kebun, bahkan halaman rumah. Cara ini dilakukan karena 80 persen dari jumlah bangunan rumah di Dusun Popangan mengalami kerusakan. Untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengungsi di Dusun Popangan, pada hari Jumat 22 Januari 2021, tahap awal bantuan ACT diperuntukkan untuk korban di sana. Adapun bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, dan air mineral dalam kemasan. Bantuan tersebut minimal mampu mencukupi kebutuhan pangan para

9

Humanity Insight Edisi- XLVIII

penyintas dalam beberapa hari ke depan. Ahmadi, Kepala Dusun Popanga, menambahkan, selain pangan, untuk kedepannya, bantuan yang dibutuhkan para penyintas ialah tempat tinggal. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebagian besar bangunan di Popangan mengalami kerusakan, bahkan tak sedikit yang tak bisa kembali dihuni. “Untuk jangka pendek sekarang ini kami membutuhkan tenda, karena masih banyak satu tenda yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga, jelas ini kurang baik karena mengingat saat ini juga sedang ada corona. Ke depannya, kami berharap ada yang bisa membantu kami untuk mendirikan rumah,” tambahnya.


Langkah selanjutnya Di lain tempat, ACT melepas lima unit armada untuk membantu langsung para penyintas gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Pelepasan bantuan dilakukan pada siang hari, Senin, 18 Januari 2021 di Wakaf Distribution Center (WDC) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Adapun armada yang diberangkatkan dari Jakarta adalah Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Humanity Water Truck, dan Ambulans Pre-H ospital, serta mobil kabin ganda yang akan membantu saudara-saudara kita yang mengalami musibah bencana gempa di Mamuju dan Majene. Armada kemanusiaan tersebut akan bertahan selama bantuan masih diperlukan. Setelah menempuh perjalanan laut dan darat dari Jakarta, armada kemanuasiaan tiba di posko Induk Kemananusiaan ACT di Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat, 22 Januari 2021 sekitar pukul 19.30 WITA. Aksi kemanusiaan melalui kendaraan berbobot berat ini bakal memenuhi kebutuhan pangan para penyintas bencana menuju masa pemulihan. Intishor Jundi, Koordinator Armada Kemanusiaan ACT mengatakan, Humanity

10

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Food Truck dan Humanity Water Truck segera melayani warga Sulbar semaksimal mungkin. Sasaran utamanya adalah para penyintas yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Hadirnya armada ini untuk memaksimalkan bantuan mengingat kebutuhan pangan masih mendesak di wilayah bencana. "Pelayanan Humanity Food Truck dan Humanity Water Truck akan digelar selama warga Sulbar membutuhkan bantuan. Tentunya layanan ini pun tak lepas dari peran serta dermawan," jelas Jundi. Humanity Food Truck dan Humanity Water Truck akan menggelar aksi setiap hari. Untuk distribusi air, akan didukung dengan kendaraan pembawa air yang lebih kecil agar mampu menjangkau wilayah yang sulit didatangi oleh Humanity Water Truck. Sedangkan Humanity Food Truck akan menghadirkan makanan siap santap hingga seribu porsi dalam sehari. "Warga terdampak bencana saat ini masih menunggu uluran tangan kita. ACT sendiri akan mendampingi para penyintas semaksimal mungkin atas dukungan dermawan," tambah Jundi.[]


Banjir Masal Tanah Air

M

asih terekam jelas duka banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan pada Januari silam. Hal tersebut kembali terulang pada awal Februari dengan terendamnya beberapa wilayah di tanah air, diantaranya di Jawa Tengah beberapa wilayah dilanda banjir, seperti Kota Semarang, Jepara, Banyumas, Pekalongan, juga kawasan Jabodetabek, Karawang, Subang, Majalengka, hingga banjir lahar dingin di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru, Jawa Timur. Keadaan tersebut memaksa para penghuninya untuk mengungsi. Tidak hanya di Pulau Jawa, Kabupaten Keerom di Papua juga dilanda banjir. Rangkaian bencana ini menambah

11

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Bencana banjir yang terjadi di berbagai titik di Indonesia menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi warga terdampak, khususnya permukiman dan harta benda yang terendam hingga transportasi darat yang lumpuh serta aktivitas ekonomi yang terganggu. daftar panjang bencana alam yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 2021. Merujuk data yang dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2021 hingga pada Selasa, 9 Februari, tercatat 386 bencana terjadi di Indonesia yang didominasi oleh bencana banjir sebanyak 232 kejadian dan puting beliung 73 kejadian serta tanah longsor 62 kejadian.


Faktor Bencana Hidrometeorologi Mengutip data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat sebagian besar wilayah di Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 zona musim, saat ini telah memasuki puncak musim hujan. Cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi hingga bulan Maret. BMKG menyebut tren bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang terus meningkat tiap tahun disebabkan krisis iklim yang diperparah ulah manusia. Dicuplik dari pernyataan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring pada Minggu, 31 Januari 2021 menyebut bahwa perubahan iklim adalah "nyata" dan berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem, baik berupa kejadian cuaca atau hujan ekstrem, iklim ekstrem, ataupun kejadian anomali global seperti La Nina dan El Nino."Perkembangan musim hujan saat ini tidak lepas dari pengaruh dampak perubahan iklim global, juga pengaruh kondisi iklim regional dan kondisi iklim atau cuaca setempat". Analisis perubahan suhu udara rata-rata untuk seluruh wilayah Indonesia selama 71 tahun terakhir (1948 - 2019) menunjukan laju peningkatan suhu sebesar 0,030 derajat Celcius per tahun. Berdasarkan data dari 91 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata tahun 2020 adalah 27,30 derajat Celcius, lebih panas dibanding normal suhu

udara rata-rata periode 1981-2010 yaitu 26,60 derajat Celcius. Setelah merujuk dari berbagai sumber kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi hingga saat ini, tak hanya sematamata karena faktor cuaca, juga didorong oleh faktor antropogenik, atau ulah manusia dalam bencana itu. Faktor antropogenik itu, antara lain, deforestasi, perluasan kawasan niaga, pemukiman yang semakin padat, berkurangnya zona resapan, dan pendangkalan daerah aliran sungai (DAS). Persoalan semakin rumit dengan ketidakmampuan berbagai pihak dalam menyiapkan daya tampung, terlebih lagi sudah banyak titik infiltrasi yang rusak. Infiltrasi sendiri adalah merupakan proses masuknya air ke dalam tanah. Akibat rusak hutan memiliki daya infiltrasi 80 persen, sementara non-hutan hanya tersisa 20 persen. Maraknya konversi hutan, membuat daya infiltrasi suatu kawasan jauh berkurang. Dengan persentase yang semakin menurun kemungkinan banjir bandang semakin besar. Untuk itu kesiapsiagaan bencana dengan mengecek seberapa kuat daya dukung ekosistem yang ada di Indonesia baik di kawasan hutan, ekosistem gambut atau daerah aliran sungai sangatlah penting. Karena lagi-lagi hal tersebut tidak boleh terabaikan karena pengaruhnya yang begitu besar dengan bencana hidrometeorologi yang ada saat ini.

Selalu Jadi Yang Terdepan Bencana banjir yang terjadi di berbagai titik di Indonesia menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi warga terdampak, khususnya permukiman dan harta benda yang terendam hingga transportasi darat yang lumpuh serta aktivitas ekonomi yang terganggu. Selain itu, bencana banjir ini juga memakan korban jiwa. Dengan sigap Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan tim tanggap darurat ke sejumlah daerah. Salah satu titik yang menjadi fokus 12

Humanity Insight Edisi- XLVIII

tim ACT ada di Dusun Raung Maung, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. Di lokasi ini, banjir menggenangi hingga ketinggian 50-60 sentimeter. Warga mengaku selama tiga hari pertama bencana, belum ada bantuan kemanusiaan yang hadir untuk mereka. Pada Rabu, 10 Februari 2021 tim MRI dan ACT ke lokasi warga yang terdampak banjir. Selain memberikan bantuan tim juga melakukan pendataan luas wilayah terdampak, jumlah penyintas, dan apa saja


yang mereka butuhkan Selain di Indramayu, tim Tanggap Darurat ACT-MRI juga diterjunkan untuk mengevakuasi warga yang hingga saat ini terjebak banjir di Pamanukan, Subang. Salah satu titik evakuasi ialah Desa Mulyasari, Binong, Subang yang beberapa waktu lalu salah satu warganya sempat viral di media sosial karena meminta pertolongan dari

jebakan banjir yang terus tinggi. Ternyata, hingga hari ini, di lokasi banjir, tim ACT-MRI masih menemukan warga yang masih belum juga terevakuasi. “Selain tim tanggap darurat, kami juga telah mengerahkan perahu karet, serta alat pelindung diri untuk mendukung proses evakuasi,” ujar Husen Nurochman dari tim ACT Bandung.

Banjir Sejumlah Kota di Pesisir Utara Jawa Hujan deras yang mengguyur Pulau Jawa pada awal Februari menyebabkan banjir merendam sejumlah kota di Pulau Jawa sejak Sabtu, 6 Februari 2021. Kebanyakan banjir terjadi di kota-kota pesisir seperti Semarang, Pekalongan dan Jakarta. Sementara itu banjir di Semarang jadi salah satu titik terparah banjir di Jawa. Hal tersebut terjadi setelah lebih dari 12 jam hujan deras mengguyur Ibu Kota Jawa Tengah sejak Jumat, 5 Februari 2021. Banjir parah yang melanda Semarang menurut penjelasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR), Basuki Hadimoeljono menyebutkan bahwa banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah karena curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem dan diperparah dengan siklus hujan setiap 50 tahun. Hal itu juga diperparah dengan banjir kiriman dari hulu, banjir lokal, dan banjir rob. Ketiganya berkelindan jadi masalah menahun akibat kerusakan sosio-ekologis. Hal itu disebabkan karena kota sudah semakin kehilangan daerah resapan dan terjadi penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah. Selain itu, Semarang yang merupakan teluk besar dan bekas rawa, sangat mengandalkan daya dukung kawasan hutan dan resapan air di pegunungan Kabupaten Semarang dan Ungaran yang berpuncak di Gunung Ungaran. Saat ini, peningkatan hunian rumah menyebabkan banyak 13

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kehilangan kawasan lahan hijau, resapan air di daerah penyangga Kota Semarang seperti Banyumanik, Tembalang, Gunungpati, Mijen, kawasan Kabupaten Semarang, dan sekitarnya. Sedangkan kawasan hutan lindung Gunung Ungaran banyak alih fungsi menjadi hutan produksi sehingga kawasan hulu kehilangan daya serap air. Dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah pada 5 hingga 7 Februari 2021 melaporkan ada 43 titik banjir di Kota Semarang. Akibat banjir ribuan rumah terendam air dan warga mengungsi ke tempat yang lebih yang aman. Selain menggenangi rumah warga, banjir yang terjadi di Semarang pada Sabtu, 6 Februari 2021 telah melumpuhkan sejumlah sarana transportasi publik, seperti bandara, stasiun dan ruas utama jalur pantura. Bandara Internasional Ahmad Yani sempat ditutup sehari karena banjir menggenangi landasan pacu. Banjir yang melanda Stasiun Tawang yang berada tak jauh dari Kota lama, menggenangi peron setinggi 70 centimeter, ruang tunggu penumpang hingga jalan raya menuju stasiun. Akibatnya, perjalanan kereta dari dan menuju Stasiun Tawang dialihkan. Selain melanda Semarang, banjir juga melanda kota lain di Jawa Tengah, seperti Kudus dan Pekalongan. Tiga kecamatan di pekalongan menjadi titik bencana yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Utara. Jumlah pengungsi lebih dari 6000 orang, mereka merupakan


penduduk dari 12 kelurahan di Kota Pekalongan, demikian data yang dilansir akun instagram resmi Pemkot Pekalongan pada hari Selasa malam 9 Februari 2021. Banjir tidak hanya merendam wilayah permukiman di Kota Pekalongan. Sebanyak 150 dari 247 warga binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan juga harus dievakuasi ke Rutan Kelas II A Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang. Evakuasi dilakukan setelah banjir merendam hampir seluruh blok di Lapas Pekalongan terendam banjir dengan ketinggian 50 cm, sejak 8 Februari kemarin. Kejadian serupa terjadi di Kudus, akibat

intensitas hujan yang masih cukup tinggi mengakibatkan terjadinya banjir. Banjir yang disebabkan oleh meluapnya aliran Sungai Wulan ini merendam beberapa desa, salah satunya Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Hingga Ahad, 31 Januari 2021, tercatat sebanyak 350 kepala keluarga atau 1.500 jiwa di Dukuh Karangturi terisolasi akibat genangan air setinggi sekitar satu meter yang menggenangi jalan desa. Selain itu, banjir juga berdampak kepada 35 kepala keluarga atau 117 jiwa di Dukuh Kalangan serta 140 kepala keluarga atau 440 jiwa di Dukuh Setro.

Banjir di Jabodetabek Beberapa titik di Jabodetabek juga sempat tergenang banjir akibat hujan lebat pada Ahad dan Senin, 8 Februari 2021 kemarin. Di antaranya Bidara Cina, Jakarta Timur, 8 desa di 5 kecamatan di Bekasi, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Desa Bojong Kulur, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan. Jumlah pengungsi tidak banyak karena air cepat surut. Di titik-titik tersebut, Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) sempat melakukan evakuasi dan sampai saat ini masih bersiaga, mengingat intensitas hujan masih akan terus naik. Menurut perkiraan BMKG, potensi banjir akan melanda Jabodetabek mulai tanggal 19 Februari 2021. Hal itu diketahui dari perkiraan cuaca yang akan turun pada akhir Februari sampai awal maret. “Satu tim kita siapkan di Karawang dengan perahu karet, kayak, dan satu mobil resue kabin ganda beserta perlengkapan water 14

Humanity Insight Edisi- XLVIII

rescue. Begitu juga dengan tim yang siaga di Markas Komando di Sawangan, kita berikan perlengkapan yang sama. Ada tim kita juga yang terdiri dari 5 orang yang bersiaga di 4 cabang ACT yakni Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Depok” ujar Daryadi dari Tim Tanggap Darurat ACT.


Respon Sigap ACT Aksi Cepat Tanggap selalu terdepan sebagai garda awal membersamai para penyintas bencana banjir di berbagai titik di Indonesia. Satu dari sekian banyak adalah pembagian makan siap santap sebanyak 2000 porsi yang diolah dari Posko Dapur Umum yang sengaja didirikan untuk membantu kebutuhan makan penyintas. Makanan tersebut didistribusikan relawan Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah untuk korban banjir di Kota Semarang. Jumlah itu merupakan akumulasi bantuan pangan sejak hari pertama banjir melanda, sejak Sabtu 6 Februari 2021. Koordinator Program ACT Jateng, Hamas Rausyan Fikr menerangkan, relawan MRI-ACT bergerak sejak hari pertama banjir menggunakan perahu karet menyusuri perkampungan warga yang terdampak paling parah. “Selain membagikan makanan siap saji dan logistik, kita turut membantu evakuasi warga yang hendak mengungsi,” kata Hamas. MRI-ACT juga mendirikan dapur umum di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang kemudian Dapur Umum kedua ada di Griya Pandansari, Kelurahan Sawah Besar,

15

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Kecamatan Gayamsari. Tim relawan yang ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan ACT di Semarang tidak hanya dari ACT dan MRI cabang Semarang, juga MRI dari Klaten, Solo Raya, dan sekitarnya ikut bergabung. Sudah menjadi komando, dimana ada bencana, mereka bersamasama membantu berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan spesialisasinya. Tak hanya memberi respon cepat dalam mencukupi kebutuhan pangan, ACT bersama MRI Klaten juga memberi respon cepat dalam tindakan medis. Pasca kejadiaan ACT segera menuju lokasi terdampak untuk memberikan pelayanan kesehatan. Aksi ini dilakukan di balai desa yang juga menjadi tempat mengungsi warga. “Banyak warga yang mengeluhkan kondisi kesehatan berkurang. Lansia juga mengeluhkan gatal-gatal, darah tinggi dan keluhan lainnya,” ungkap Ardiyan Sapto dari Tim Program ACT Solo Raya. Selain memberikan pelayanan kesehatan gratis, ACT Solo Raya bersama MRI Klaten juga melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan mendesak bagi warga terdampak banjir.[]


Badai Seroja Melanda NTT NTT dirundung duka. Banjir bandang yang disertai tanah longsor melanda Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, pada 4 April 2021

N

usa Tenggara Timur dirundung duka. Banjir bandang yang disertai tanah longsor melanda Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, pada Ahad, 4 April 2021 sekitar pukul 01.00 WITA. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur per 16

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Rabu 7 April 2021 pukul 14.00 WIB, sebanyak 74 orang di Flores Timur meninggal dan 6 orang hilang. Setelah itu, bencana susulan di NTT berupa terjangan badai Seroja yang memporakporandakan seluruh wilayah pesisir dan Labuan Bajo sampai Kupang. Desa-desa


pesisir semuanya rusak parah. Secara keseluruhan, total korban meninggal akibat bencana yang terjadi di NTT mencapai 124 jiwa, 74 jiwa hilang, 129 luka-luka, dan 13.230 jiwa mengungsi. Rincian korban meninggal yakni di Flores Timur 67 orang, Lembata 28 orang, Alor 21 orang, Malaka tiga orang, dua orang di Sabu Raijua, Kota Kupang satu orang orang, satu orang di Ende, dan satu orang di Kabupaten Kupang. Selain korban meninggal, bencana juga menimbulkan kerugian materi berupa 1.962 rumah terdampak, 154 rumah rusak ringan, 272 rusak sedang, 688 rusak berat, 87 fasilitas umum terdampak, dan 24 fasilitas umum rusak berat. 17

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem ini sebelumnya telah terdeteksi. Dalam pengamatan, diketahui ada bibit siklon tropis 99S sejak 2 April 2021. Bibit siklon ini menggelayuti langit sekitar Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Saat itu juga, peringatan dini dikeluarkan BMKG. BMKG juga menjelaskan, keberadaan bibit siklon tropis 99S ini menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang sangat merusak berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur. Melihat situasi dan dampak yang sangat parah dan luas sekali, sesegera mungkin Aksi Cepat Tanggap (ACT) merespons bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT), hal tersebut disampaikan Presiden ACT Ibnu Khajar pada konferensi pers pernyataan sikap merespons bencana di NTT, pada hari Senin, 5 April 2021. Ia menjelaskan ACT menugaskan relawan dari NTB dan wilayah-wilayah sekitar untuk menjangkau lebih dari 11 wilayah kota dan kabupaten di NTT. “Kami juga akan membuka posko kemanusiaan yang dipusatkan di Flores Timur, sebab, di wilayah tersebut korban cukup banyak. Bantuan medis juga kami siapkan sebagai bentuk pertolongan pertama,” jelas Ibnu. Tim Medis ACT Sigap Layani Penyintas Tim Humanity Medical Services (HMS) ACT bergerak dengan tanggap menuju Desa Waiwerang dan Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur sejak hari Selasa, 6 April 2021. Berdasarkan pemeriksaan tim, banyak warga yang mengalami gangguan napas, syok, dan luka lebam dan robek karena terbentur material banjir. “Tim medis berkeliling dari rumah ke rumah memeriksa kondisi kesehatan penyintas. Banyak yang mengeluhkan sesak napas, luka-luka terkena benda tajam saat menyelamatkan diri, dan syok


karena nggak menyangka ada bencana,” kata Dokter Refitia Inayah dari tim HMS-ACT Selain memeriksa kondisi kesehatan penyintas, tim HMS-ACT juga melakukan pemetaan kapasitas wilayah terkait kebutuhan medis para penyintas. Hal itu dilakukan untuk melakukan distribusi bantuan dan pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan penyintas di setiap wilayah. “Kami juga sudah melakukan pelayanan di Posko MAN 1 di Desa Waiwerang. Sebanyak empat orang pasien dengan keluhan demam, batuk, pilek. Kondisi saat ini, masih banyak korban luka terbuka dan fraktur yang belum di rujuk ke fasilitas kesehatan. Sebagian masih bertahan di rumah keluarga atau pergi ke dukun kampung,” lapor Dokter Refitia. Adapun pemeriksaan dilakukan dengan dua metode, yang pertama dilakukan di posko

kesehatan yang didirikan Aksi Cepat Tanggap di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur. Sedangkan cara kedua dengan mengunjungi langsung rumah korban yang tak sanggup untuk datang langsung ke pusat kesehatan. Kunjungan langsung dilakukan karena beberapa faktor, seperti jarak antara rumah korban ke posko yang cukup jauh, beberapa korban telah lanjut usia, dan penyakit yang diderita cukup parah, sehingga tidak memungkinkan bagi korban untuk datang langsung ke posko pelayanan kesehatan. Di lokasi bencana NTT, kebutuhan medis hingga kini sangat mendesak. Selain memberikan pelayanan medis, perlu juga edukasi ke masyarakat untuk menerapkan hidup sehat pasca bencana, termasuk di lokasi pengungsian. []

18

Humanity Insight Edisi- XLVIII


Gempa bermagnitudo Guncang Malang Gempa bumi bermagnitudo 6.1 mengguncang Kota Malang, Jawa Timur. Tepatnya pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah wilayah.

B

eberapa hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan gempa bumi bermagnitudo 6.1 mengguncang Kota Malang, Jawa Timur. Tepatnya pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB, tiba-tiba tanah bergetar hebat. Gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah wilayah di antaranya Karangkates, Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Yogyakarta, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Turen, dan Banjarnegara. Mengutip dari Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwasannya lokasi gempa berada di 8.95 lintas selatan, 112.48 bujur timur. Tepatnya berada di laut 90kilometer barat daya Malang. Kedalaman gempa 25 kilometer. Akibatnya beberapa bangunan di berbagai titik di Malang mengalami kerusakan

19

Humanity Insight Edisi- XLVIII

berdasarkan laporan Disaster Management Institute of Indonesia, terdapat rumah sakit hingga kantor DPRD di sekitar Kota Malang yang mengalami kerusakan. Selain merusak bangunan, guncangan yang berpusat di laut selatan Jawa ini juga memakan korban jiwa. Korban nyawa ini datang dari berbagai titik yang terdampak kerasnya gempa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laporannya mengatakan, korban jiwa hingga Sabtu malam pukul 21.00 WIB mencapai delapan orang. Di samping itu, satu orang mengalami luka berat dan 22 lainnya luka ringan. Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) lekas merespon terhadap bencana gempa Malang dengan melakukan asesmen serta membantu warga hingga mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak.


Para Penyintas Memilih Mengungsi Dikutip dari BMKG pasca gempa bumi berkekuatan 6,1 terdapat 13 kali rentetan gempa susulan. Dari pengamatan BMKG, rentetan gempa Malang tersebut rata-rata merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia. Hal tersebut dirasakan Sepeti Istiyani dan warga Desa Pamotan yang masih mengungsi di beberapa titik. Sebagian di rumah saudara atau tetangga mereka yang tak terdampak, di musala, dan tempat-tempat lainnya. Data di RT 04, RW 04, Pamotan, ada 75 keluarga terdampak, 21 rumah rusak berat, 1 musala rusak berat. “Saya tidur di dalam mobil semalam, cucu-cucu pada tidur di rumah keponakan. Ini sedang bangun tenda, rencananya mau tidur di sini (kandang kambing), enggak apaapa. Tadi pagi juga ada gempa susulan,” jelas Istiyani. Kini warga yang mengungsi memasak di langgar desa. Kebutuhan pokok tertimbun reruntuhan gempa. Namun beruntung, kebutuhan warga terpenuhi. Mereka patungan bahan makanan yang ada, atau melalui bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah mendistribusikan bantuan titik terdampak gempa tersebut. “Alhamdulillah kami telah mendistribusikan bantuan awal berupa pangan dan alat-alat kebersihan personal yang diserahkan di langgar desa. Sampai pagi ini, kebutuhan masih sulit terpenuhi, terutama untuk mereka yang rumahnya rusak berat,” ujar Iqrok Wahyu Perdana dari Tim Program ACT Malang, pada hari Ahad, 11 April 2021 pagi. Sejauh ini, ACT juga telah mendirikan satu posko induk kemanusiaan dan dua posko unit. Posko induk terletak di Kantor ACT di Kota Malang, dan posko unit ada di Masjid Jami Gondanglegi, serta di SDN Pamotan 1. “Saat ini pengungsi masih membutuhkan 20

Humanity Insight Edisi- XLVIII

bantuan darurat berupa tenda, paket pangan, dan paket kebersihan pribadi. Kami telah menurunkan relawan untuk asesmen ke berbagai titik, dan mudah-mudahan bersama para dermawan, kita dapat terus membantu para penyintas kedepannya,” tambah Iqrok.


Responsif Banjir Bandang di Batu Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu Daerah Aliran Sungai(DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno pada hari Kamis, 4 November 2021

21

Humanity Insight Edisi- XLVIII

H

ujan yang mengguyur deras Kota Batu sejak siang tidak berhenti. Perlahan aliran hulu Sungai Brantas naik debitnya. Setiap musim penghujan Kota Batu memang selalu hujan karena di pegunungan. Itulah yang tidak disadari, ternyata menjadi petaka karena luapan air makin tak terkendali dan menerjang pemukiman penduduk di bantaran sungai. Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno pada hari Kamis, 4 November 2021, pukul 14.00 WIB. Berdasarkan hasil analisis cuaca BMKG, curah hujan yang terjadi di wilayah Kota Batu-Malang pada Kamis, 4 November termasuk kategori sangat lebat dengan intensitas curah hujan mencapai


80,3 mm yang terjadi dalam periode 2 jam. Tambahan pula, arus anak sungai dari Sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu, dan potongan pohon serta puing bangunan. Adapun lokasi yang terdampak banjir bandang meliputi Desa Sumber Brantas, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Pandanrejo di Kecamatan Bumiaji. Lalu, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu.

Berdasarkan data yang dihimpun Aksi Cepat Tanggap (ACT), per Sabtu 6 November 2021 pada 07.00 WIB, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 24 orang masih dalam proses pencarian. Tak hanya itu, banjir bandang yang menerjang Kota Batu dan Malang ini mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar. Total terdapat 61 rumah rusak, 28 unit motor dan mobil rusak, hingga 2 jembatan juga mengalami kerusakan.

Bergerak Dengan Sigap

Sore itu juga, tim rescue dan relawan ACT Malang segera menuju Kota Batu untuk memberikan bantuan. Sudah menjadi SOP kerja kemanusiaan, jika bencana banjir bandang, kebutuhan pangan dan pertolongan korban luka serta yang dinyatakan hilang menjadi upaya paling awal. Untuk itu, pertolongan pertama ACT segera mendistribusikan bantuan kemanusiaan darurat untuk para pengungsi. Dalam kesempatan itu ACT memberikan ratusan porsi makanan siap saji dan sejumlah pakaian hangat untuk para pengungsi di Klojen dan Polehan pada hari Jumat 5 November. Iqrok Wahyu Perdana dari tim ACT Malang mengatakan di Klojen, terdapat 194 warga 22

Humanity Insight Edisi- XLVIII

yang mengungsi karena rumahnya belum aman akibat dampak banjir bandang kemarin. Bantuan pangan menjadi sangat dibutuhkan karena mereka tidak bisa mempersiapkan makanan sama sekali ketika pagi hari. Selain itu juga belum didirikan dapur di tempat pengungsian, sehingga mereka belum bisa menyiapkan makanan. Iqrok menambahkan, sehari kemudian, pada Jumat pagi tanggal 5 November 2021, tim ACT dan relawan MRI meninjau lokasi pengungsi lainnya untuk mendistribusikan bantuan. Selain itu, tim relawan juga melakukan pendataan apa saja yang paling mendesak dibutuhkan pengungsi.[]


Erupsi Gunung Semeru 23

Humanity Insight Edisi- XLVIII


Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 siang sekitar pukul 13.30 WIB. Erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) diawali dengan laharan, kemudian muncul guguran awan panas. yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan.

M

elihat hal tersebut, masyarakat bergegas menyelamat diri. Ghifari Avicena, seorang Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lumajang menceritakan langsung kejadian tersebut. Menurut Ghifari pada hari itu pukul 16.00 WIB, cuaca gelap menyelimuti wilayah Desa Sumberwuluh. Pengungsi sudah berdatangan ke Balai Desa sejak pukul 14.00 WIB. Saat itu, awan panas sudah mulai terlihat menyelimuti udara.

Respons Cepat Erupsi Gunung Semeru Tidak ingin terlambat sedikitpun. Komandan Tim Disaster Emergency Response Relief Management (DERM) ACT, Kusmayadi dan tim bergegas bergerak menuju wilayah terdampak untuk mendampingi para penyintas bencana. Kusmayadi menerangkan, Tim Tanggap Darurat ACT berangkat melalui jalur darat dengan membawa bantuan logistik, seperti selimut, makan siap saji, air mineral, terpal, tenda darurat, matras dan kebutuhan lainnya. Tim medis juga disiapkan untuk membantu

24

Humanity Insight Edisi- XLVIII

sejumlah warga yang mengalami luka bakar. Pada Sabtu Sore itu juga, tim tanggap darurat ACT langsung mendirikan dua posko kemanusiaan, berupa posko induk dan posko unit. “Posko induk di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro dan posko unit di Kecamatan Pronojiwo,” kata Kusmayadi. Selain mendirikan posko, tim tanggap darurat melakukan pendataan kebutuhan warga yang mengungsi. Mereka juga memastikan kebutuhan dasar tepat sasaran.


Totalitas Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan mendesak bagi penyintas letusan Gunung Semeru, ACT lekas memberangkatkan armada kemanusiaannya ke Lumajang. Humanity Food Truck, Humanity Food Bus, dan dua armada Humanity Water Tank diberangkatkan menuju Lumajang pada Selasa, 6 Desember 2021, untuk memberikan pelayanan kemanusiaan terbaik. Rabu 8 Desember 2021, bantuan kemanusiaan ACT tiba di Lumajang. Bantuan yang digalang bersama dermawan yang diberangkatkan dari Waqf Distribution Center, Kabupaten Bogor tiba di Lumajang. Truk logistik yang membawa sedekah terbaik masyarakat ini menurunkan muatannya di Posko Induk Kemanusiaan ACT di Candipuro sebelum didistribusikan langsung ke penyintas letusan Semeru di berbagai titik. Relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jember, Hasan mengatakan, bantuan secara bertahap mulai tersalurkan kepada para penyintas. Hal ini mengingat, bantuan kemanusiaan mendesak untuk dipenuhi, khususnya pangan. "Alhamdulillah, sejak semalam barang

sudah masuk ke Posko Candipuro dan hari ini sudah mulai disalurkan kepada penyintas erupsi Gunung Semeru" Selain ke Posko Kemanusiaan ACT di Candipuro, bantuan kemanusiaan tersebut juga dipasok untuk penyintas yang masuk wilayah kerja Posko Kemanusiaan ACT di Pronojiwo. Nantinya, armada-armada lebih kecil seperti mobil bak terbuka, motor atau kendaraan berpenggerak empat roda akan digunakan tim relawan ACT menjangkau penyintas untuk didistribusikan bantuan. "Bantuan ini (pangan) memang sangat mendesak untuk dipenuhi, karena belum kondusifnya situasi dan keadaan yang serba terbatas, sehingga penyintas menggantungkan pada bantuan kemanusiaan,” tambah Hasan. Untuk diketahui, bantuan yang dikirimkan dari Waqf Distribution Center berupa 50 ton Beras Wakaf, 2000 karton Air Minum Wakaf hingga 10 ton daging ayam beku. Selain itu, pelayanan kepada penyintas untuk urusan pangan juga telah ACT hadirkan melalui armada Humanity Food Bus dan Humanity Food Truck

Pasokan Air Bersih Satu lagi, yang tidak terlupakan adalah memenuhi kebutuhan air bersih untuk para penyintas erupsi Gunung Semeru. ACT terus memasok air bersih Menggunakan armada Humanity Water Truck, pada hari Selasa, 7 December 2021, 20.000 liter air bersih didistribusikan kepada penyintas di Desa OroOro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Kusmayadi, mengatakan, air bersih menjadi salah satu kebutuhan mendesak penyintas erupsi Semeru. Bencana di akhir pekan kemarin ini turut merusak sarana dan akses air bersih warga, sehingga kini penyintas hanya bisa mengandalkan kiriman air. "Selain obat-obatan, makanan siap santap, pakaian, dan perlengkapan bayi, 25

Humanity Insight Edisi- XLVIII

air juga kebutuhan yang sangat penting. Di mana saat ini, akibat sarana rusak, air untuk sanitasi penyintas hanya bersumber dari truk pengangkut air," ujar Kusmayadi. Selain memenuhi kebutuhan air penyintas, Humanity Water Truck juga melakukan pembersihan jalan dan berbagai tempat yang tertutup abu vulkanik Semeru. Kusmayadi menambahkan, truk ini mampu tak sekadar mengantar air, tapi juga membersihkan area dengan air bertekanan dengan alat yang sudah dipasang. “Humanity Water Truck memang didesain tak hanya untuk mengangkut air, tapi juga fungsi lain berupa air bertekanan yang mampu membersihkan jalan, hingga membantu proses pemadaman api jika dibutuhkan,” jelasnya.[]


Program Kemanusiaan Luar Negeri

ACT Saudarakan Para Dermawan Memasuki awal tahun 2021 salah satu terobosan ACT dalam membantu saudara di Palestina adalah dengan mencetuskan program Sister Family Palestine-Indonesia.

26

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Keadaan Palestina Terkini

K

emelut kemanusiaan di Palestina dari hari ke hari kian mencekam. Krisis akibat perang menyebabkan warga harus kehilangan harta, pekerjaan bahkan kehilangan anggota keluarga mereka. Konflik dan perang telah membawa Palestina jatuh pada kondisi yang kumuh tak tertata. Belum lagi ekonomi bergerak sangat lambat di


tengah kepungan total militer Israel. Selain krisis pangan yang membelit, rakyat Palestina pun mencoba bertahan dalam masalah hunian. Kenyataan yang tersaji di sudut-sudut pemukiman miskin Gaza, nyaris tak ada rumah yang bisa disebut layak huni. Belasan ribu keluarga miskin hidup di tengah kondisi rumah yang buruk. Tembok bolong bekas dihantam artileri berat Israel, pintu dan jendela lenyap, bahkan hanya dengan selembar kain terpal dan seng sebagai 27

Humanity Insight Edisi- XLVIII

penutup dana tap jadi “hunian” sementara mereka. Problem lain yang semakin membelit, angka pengangguran dan kemiskinan terus menanjak. Jamal Alkhoudary, salah satu anggota parlemen Palestina mengungkapkan, 80 persen dari sekitar dua juta penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Sebanyak 60 persen pemuda di sana terpaksa menganggur karena minimnya lapangan pekerjaan. Biro Pusat Statistik Palestina menyebutkan, 80 persen warga Gaza berada pada kondisi kehidupan pra-sejahtera. Mereka tak punya banyak pilihan lain selain bergantung pada bantuan kemanusiaan. Akan halnya menurut survei tim Humanitarian Country Team sebanyak 2,45 juta penduduk Palestina membutuhkan bantuan. Rincian dari jumlah tersebut, 1,57 juta tinggal di Jalur Gaza dan 883,6 ribu jiwa tinggal di West Bank (Tepi Barat). Bahkan 1,2 juta adalah anak-anak (kurang dari 18 tahun), 1,1 juta dewasa (18-65 tahun), dan 80.000 jiwa adalah lanjut usia (lebih dari 65 tahun). Sementara presentasi wanita sebanyak 49 persen dan laki-laki 51 persen. Tepi Barat atau West Bank merupakan bekas wilayah mandat Britania di Palestina yang diduduki oleh Israel usai Perang Enam Hari 1967. Sejauh ini, ada sekitar 2,6 sampai 3 juta warga Palestina yang bermukim di Tepi Barat. Merupakan wilayah terluas dan juga tempat suci dari tiga agama yang sering diperebutkan. Kondisi mereka makin diperparah dengan adanya penyebaran virus Covid-19. Seperti di Gaza juga menerapkan pembatasan kegiatan untuk memutus rantai penyebaran virus. Setelah menerapkan lockdown, bak kota mati. Hampir semua toko tutup, jalanan pun sepi. Hanya beberapa toko kebutuhan pokok yang diperkenankan untuk buka, dan beberapa orang yang keluar rumah juga memiliki urusan mendesak, bukan sekadar cari angin. Akibatnya, perekonomian Gaza menyusut sebanyak 7,6 persen, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera. Belum lagi warga Gaza yang tinggal di lokasi pengungsian yang cukup sesak. Kondisi mereka cukup mengkhawatirkan, terutama


karena 70 persen populasinya adalah pengungsi dan mereka tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak, dengan kondisi kehidupan yang seringkali tidak memadai Otoritas Kesehatan di kota ini juga

mengkhawatirkan atas kombinasi kemiskinan, kamp pengungsi yang padat dan fasilitas rumah sakit yang terbatas dalam menangani wabah. Hal tersebut makin memperparah keadaan Gaza dalam menghadapi hari-hari.

ACT Sebagai Pendamping Terdepan Saat ini Indonesia juga seperti Palestina, sedang menghadapi masa-masa sulit, berjuang keluar dari ganasnya dampak pandemi Covid-19. Akan tetapi hal tersebut tak menjadi alasan para dermawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberi respon terbaik para saudara yang ada di Palestina. Memasuki awal tahun 2021 salah satu terobosan ACT dalam membantu saudara di Palestina adalah dengan mencetuskan program Sister Family Palestine-Indonesia. Program ini hadir sebagai jawaban dari permasalahan sosial sekaligus menjadi mediator yang mempersaudarakan keluarga Indonesia dan Palestina yang terpapar perang, korban bencana kemanusiaan, dan kemiskinan. Program ini didasari semangat ACT mempersaudarakan dermawan Indonesia dengan keluarga Palestina sebagaimana Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Di samping itu, ikhtiar ini juga menjadi dorongan keluarga Palestina untuk berdikari dan mampu bangkit dari persoalan ekonomi. Andi Noor Faradiba selaku koordinator program Sister Family Palestine-Indonesia menjelaskan, kondisi Palestina sebagai tolok ukur kebangkitan umat Islam dan menjadi acuan dalam mengukur value dari program ini. “Berdikarinya masyarakat Palestina sama dengan tingginya kemuliaan umat, dan hal tersebut dapat diraih dengan memberdayakan penduduk Syam. Insyaallah, program ini juga bermanfaat untuk meningkatkan harga diri masyarakat Indonesia, sebagai umat yang menjadi sentral peradaban Islam dalam perannya mendukung Palestina. Indonesia hadir 28

Humanity Insight Edisi- XLVIII

sebagai jawaban dari permasalahan kemiskinan global” ungkapnya. Secara teknis, program Sister Family Palestine-Indonesia meliputi proses pengumpulan dan pendalaman profil keluarga Palestina yang terlilit utang, menjadi korban perang, dan sebagainya dengan mengambil sampel 10 persen data primer berupa video dan foto dari target jumlah penerima manfaat, serta 100 persen data formal dalam bentuk form lalu dikenalkan ke calon donatur. Profil tersebut dijadikan bahan proses mendapatkan donatur (keluarga Indonesia) untuk mendukung kebutuhan keluarga prasejahtera Palestina selama 6 bulan bahkan hingga 1 tahun dalam keterikatan persaudaraan. Dalam proses persaudaraan ini, ACT akan membantu menghubungkan komunikasi dua keluarga (IndonesiaPalestina), misalnya interaksi via komunikasi daring. “Program ini akan membantu menjamin kehidupan dan fokus masalah yang ada di keluarga tersebut, misalnya kita membantu kebutuhan pangannya, sehingga mereka bisa fokus menyelesaikan masalah yang lain. Program ini akan memberikan bantuan sebanyak lima juta rupiah setiap keluarga, bagi teman-teman yang ingin berkontribusi, bisa dengan banyak jenis tidak harus besar atau langsung lima juta, tetapi bisa samasama berpatungan” tambah Faradiba. Saat ini, jumlah penduduk yang berada dalam krisis kebutuhan parah telah meningkat menjadi 346.000 jiwa, kemudian mereka yang membutuhkan bantuan tempat tinggal di jalur Gaza sebanyak 880.000 jiwa serta 2,45 juta jiwa lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.


Rasa Syukur Para Penerima Bantuan SFPI Ikhtiar Aksi Cepat Tanggap menguatkan ikatan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Palestina dikukuhkan tahun 2021 melalui program Sister Family Palestine-Indonesia (SFPI), yang mana menjembatani keluarga Palestina kurang mampu dengan keluarga Indonesia yang ingin menjadi donatur. Kepada donatur yang berminat membantu, tim ACT akan memberikan profil keluarga Palestina agar para donatur bisa melihat kondisi mereka secara objektif Tak sembarangan, program ini didasari semangat ACT dalam mempersaudarakan dermawan Indonesia dengan keluarga Palestina sebagaimana Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Di samping itu, ikhtiar ini juga menjadi dorongan keluarga Palestina untuk berdikari dan mampu bangkit dari persoalan ekonomi. Sejak diluncurkan awal Februari lalu, banyak keluarga Indonesia yang telah menyalurkan bantuannya kepada keluarga yang ada di Palestina. Abdurrahman Alkharafeen adalah salah satu penerima program SFPI .Lelaki dengan enam anak ini mendapatkan bantuan yang dapat membantunya memenuhi kebutuhan keluarga nanti di bulan Ramadan. Warga Bedouin, di utara Jalur Gaza, itu terharu karena bantuan yang ia terima datang di saat -saat sulit. Selama ini, ia tidak pernah mendapatkan bantuan dari lembaga manapun. Bantuan hidup SFPI menjadi oase di tengah kekurangan yang ia alami selama ini. Kondisi ekonomi Gaza yang tidak stabil, membuat lapangan pekerjaan sulit ditemukan di Gaza. Abdurrahman selama ini hanya bisa menganggur. Keperluan makan keluarganya

29

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pun setiap hari dibantu oleh saudara dan tetangga di sekitar rumah. “Alhamdulillah. Terima kasih ACT atas dukungannya. Kemarin kami diberitahu bahwa kami akan diberikan bantuan keuangan. Bisa membantu menutupi biaya kehidupan,” ujarnya Abdurrahman menceritakan, ia akan menggunakan bantuan SFPI untuk membiayai perawatan anaknya yang menderita penyakit saraf. Anaknya yang lain juga sedang bersekolah dan membutuhkan biaya. Baginya, kebutuhan anak menjadi prioritas. “Saya akan membayar biaya pendidikan anak-anak saya dan membeli makanan. Seperti yang diketahui, makanan mahal disini,” tambahnya. Hal serupa juga dirasakan Sadia Jaber Sobh, seorang perempuan yang tinggal di Beit Lahia, Palestina. Ia kehilangan suami tahun lalu, dan menjadi satu-satunya orang tua bagi enam orang anaknya yang masih kecil, paling muda berumur satu tahun. Sebagai orang tua tunggal, Sadia tidak mampu membiayai keenam orang anaknya. Kondisi di Gaza tidak memungkinkan Sadia bekerja. Selama ini ia sering berhutang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ditemui Aksi Cepat Tanggap pertengahan Maret lalu, Sadia berlinang air mata sembari menjelaskan rasa cemas akan keselamatan keluarga dan keamanan tempat tinggalnya. Dengan kondisi Palestina yang kadang dirundung konflik, rumahnya bisa saja langsung rata dengan tanah jika terjadi eskalasi konflik dengan Israel “Ini adalah bantuan pertama. Satusatunya yang memasuki rumah saya dan membuat anak saya senang. Saya meminta kepada Allah, agar dermawan Indonesia bahagia,” ujar Sadia dengan mata berkacakaca. []


Pemenuhan kebutuhan hanya satu dari sejumlah problematika yang masih membelenggu pengungsi Rohingya. Mereka juga masih memiliki masalah lain, yakni tempat tinggal. Para pengungsi di Kamp Kutupalong hanya tinggal di hunian yang sangat sederhana.

Hapus Duka Pengungsi Ro

R

amadan kali ini tidak jauh berbeda bagi pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh. Mereka tetap berkutat dengan kemiskinan dan kehidupan serba terbatas di tanah rantau. Tidak ada cerita bahagia bagi pengungsi yang kehilangan tanah kelahiran dan status kewarganegaraan. Walaupun telah terbebas dari tindakan represif militer yang mengancam nyawa, kondisi pengungsi Rohingya masih begitu nestapa. Mereka hanya memiliki sedikit cadangan makanan untuk berbuka atau pun sahur selama Ramadan. Pun, yang ada sangat seadanya dan tidak ada jaminan besok bisa dapat makan lagi. Menurut Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, kerawanan pangan di kalangan 30

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pengungsi Rohingya di Cox's Bazar sudah dalam tahap darurat. "Pihak Bangladesh tidak bisa berbuat banyak, karena mereka juga bukan negara yang sejahtera dan kaya. Kebanyakan pengungsi Rohingya hanya dapat mengandalkan bantuan dari negara di luar Bangladesh untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka," ujar Firdaus dalam Rohingya Humanity Virtual Tour, pada hari Kamis, 29 April 2021. Firdaus menjelaskan, para pengungsi bukannya tidak mau berusaha untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Namun, memang tidak ada lapangan pekerjaan di Cox's Bazar. Bahkan untuk pekerjaan serabutan pun tidak ada. Sementara, jumlah pengungsi semakin padat, mencapai 40.000 sampai 70.000 penduduk per kilometer persegi. Bahkan, pada bulan Ramadan 1442 H ini, kesejahteraan yang seharusnya dapat


ohingya dirasakan oleh semua umat Muslim, tidak mampu pengungsi Rohingya rasakan. “Saat waktu berbuka puasa sudah tiba, mereka harus tetap menahan lapar karena tidak ada makanan untuk berbuka,” tambah Firdaus. Pemenuhan kebutuhan pangan, disebut Firdaus, hanya satu dari sejumlah problematika yang masih membelenggu pengungsi Rohingya. Mereka juga masih memiliki masalah lain, yakni tempat tinggal. Para pengungsi di Kamp Kutupalong hanya tinggal di hunian yang sangat sederhana. Sebagian dari mereka, tinggal di hunian yang terbuat dari bambu, sementara sisanya hanya tidur di tenda terpal yang ala kadarnya. Maka dari itu, pada momentum Ramadan berkat dukungan Sahabat Dermawan, Aksi Cepat Tanggap selama 30 hari bisa menyajikan hidangan iftar untuk pengungsi di sejumlah kamp di Kutupalong, Cox’s Bazar. Seperti pada hari Rabu, 28 April 2021 bertepatan dengan hari ke-15 Ramadan, 31

Humanity Insight Edisi- XLVIII

sejumlah 400 paket iftar di bagikan kepada pengungsi di Kamp-1 Kutupalong, Kamp-5 Kutupalong, Kamp-17 Thai Khali, dan Kamp-9 Balukhali. Sore itu, pengungsi Rohingya, baik anakanak maupun dewasa sudah mengantre di sebuah tanah lapang. Mereka menggelar tikar dan duduk bersama dengan rapi. Di depan mereka telah tersaji minuman manis, air mineral, dan makanan berat. Saat azan Magrib berkumandang, mereka menyantap sajian berbuka yang merupakan buah kedermawanan masyarakat Indonesia. []


Rentetan Pilu Palestina Kekejaman tentara zionis semakin menjadi. Tindakan represif kembali dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Yerusalem.

K

ala Ramadan, semua Muslim di dunia saling berlomba meningkatkan amal ibadah untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Meski pada tahun 2021 ini kegiatan ibadah harus dilakukan seperti tahun kemarin dengan berbagai pembatasan untuk mencegah penularan virus Covid-19. Aktivitas ibadah masih dibatasi maksimal 50 persen jamaah salat dan aktivitas di masjid. Pihak takmir masjid menyiapkan segala sesuatu agar saat umat Islam beritikaf bisa sangat nyaman dan tetap 32

Humanity Insight Edisi- XLVIII

mematuhi protokol pandemi Covid-19. Tapi, tidak semua umat Islam dalam kondisi nyaman ketika menjalankan ibadah puasa. Salah satunya adalah keadaan Muslim di Palestina yang diserang saat salat di Masjid Al Aqsa. Sejak awal Mei, situasi sekitar Masjid Aqsa sudah memanas, dan puncaknya adalah pengusiran jamaah masjid. Melihat itu, orang Palestina awalnya membalas dengan batu, tapi pengusiran dan penyerangan semakin memanas. Sampai pada akhirnya jadi perang terbuka sealing balas roket.


Berdasarkan data Aksi Cepat Tanggap Palestina, sejak awal bulan Ramadan 2021 telah terjadi terjadi penahanan kepada lebih dari 80 masyarakat Palestina dan 100 muslim juga mengalami luka-luka akibat tindakan represif Israel. Belum lagi, ambulans yang digunakan oleh petugas medis mengangkut warga yang mengalami luka-luka juga dilarang untuk datang dan merawat para korban. Hal itu jelas melanggar HAM tentang perawatan terluka dalam perang. Sikap tentara Israel ini sangat bertentangan dengan pasal 35 Konvensi Jenewa I Tahun 1949 yang berbunyi “angkutan untuk yang terluka dan sakit atau angkutan peralatan medis harus dihormati dan dilindungi dengan cara yang sama seperti unit-unit medis bergerak”. Tindakan kejam Israel tidak menyurutkan semangat umat Islam di Gaza untuk menjalankan ibadah di Masjid Al Aqsa. Mereka selalu berjuang untuk menjaga tanah Masjid Al Aqsa walaupun selalu mendapat tekanan dari tentara Israel. Puncak kebrutalan tentara Israel ketika mengusir paksa jamaah masjid pada 7 Mei 2021. Dengan menembakan gas

air mata dan melakukan penangkapan bagi yang melawan. Bentrokan tak seimbang pun terjadi, antara tentara Israel bersenjata organik lengkap dengan jumlah jamaah masjid yang menggunakan batu. Pada hari berikutnya, penduduk Palestina yang sebagian besar ibu-ibu, anak-anak, melakukan pawai di sekitar Masjid AlAqsa dengan meneriakkan kalimat “Allahu Akbar” sembari bersama ratusan warga lainnya baik perempuan maupun orang tua untuk menunjukkan sikap perlawanan. Walaupun hanya dalam bentuk pawai, aksi ini berlangsung hingga malam hari. Para peserta menyalakan lampu ponsel dan meneriakkan yel-yel untuk terus menunjukkan semangat berjuang melawan penindasan. Dalam situasi hujan roket dari kedua belah negara, rakyat Palestina di jalur Gaza tetap melakukan perlawanan dengan kemampuan seadanya. Kebijakan represif Israel terus mereka tentang dengan tanpa mengenal usia, anak-anak, perempuan, orang tua, semua melakukan upaya perlawanan semampunya.

Israel Memanfaatkan Situasi Syekh Ziad Radwan Taktak yang merupakan pengurus Al-Aqsa Support Institution mengatakan, para tentara Israel memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk menghalangi warga Palestina yang ingin pergi ke Masjid Al-Aqsa. "Jadi mereka (tentara Israel) menjustifikasi warga Palestina yang akan datang ke Al-Aqsa dapat menyebarkan virus Covid-19 dan sebagainya. Jadi pembatasan semakin diperketat oleh mereka," ujar Syekh Ziad, pada hari Kamis, 29 April 2021, saat kunjungannya ke kantor Aksi Cepat Tanggap Palestina. Padahal, menurut Syekh Ziad, warga Palestina datang ke Al-Aqsa dengan tetap mentaati protokol kesehatan yang telah 33

Humanity Insight Edisi- XLVIII

sesuai dengan ketentuan. Namun mereka tetap dihalangi. Kasus ini pun menambah daftar panjang kejadian pelarangan warga Palestina yang ingin beribadah. Selain itu, Syekh Ziad menuturkan, dampak Covid-19 lainnya bagi warga Palestina khususnya yang tinggal di wilayah Al-Quds, berdekatan dengan Masjid AlAqsa, adalah kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan. "Dari mulai obat-obatan hingga vaksin, sangat jarang didapatkan warga Palestina di sana. Mayoritas layanan kesehatan diberikan untuk penduduk Israel. Untuk memperoleh pelayanan kesehatan, warga Palestina hanya mengandalkan bantuan dari pihak luar," jelas Syekh Ziad.


Ketidakadilan yang dirasakan warga Palestina seperti ini sudah sering mereka rasakan. Sebelumnya, saat relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hendak melakukan aksi distribusi sajian iftar untuk warga Palestina, mereka juga mendapat gangguan dari tentara Israel. Para tentara tersebut tidak mengizinkan distribusi makanan dilakukan di Kompleks Masjid Al Aqsa. Bahkan, banyak tentara tersebut justru mengambil jatah makanan yang seharusnya diperuntukan bagi warga Palestina yang membutuhkan. Gangguan ini pun sempat menimbulkan perdebatan antara tentara Israel dengan relawan ACT dan warga sekitar.

“Ini adalah bukti bahwa tanah Palestina belum bebas dari genggaman zionis Israel”, ujar Said Mukaffiy dari Global Humanity Response-ACT, pada hari Selasa, 13 April 2021. Said menjelaskan, meskipun sempat ada perdebatan, tim dari ACT tetap teguh membagikan ratusan porsi makanan yang telah disiapkan tersebut. Selasa itu, distribusi bantuan makanan, disebut Said, dilakukan di dua tempat, yakni di wilayah kamp Jabalia, Gaza Utara, dan halaman masjid Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Selain didistribusikan langsung di tempat tersebut, Said menjelaskan bahwa makanan berbuka puasa juga diantarkan langsung ke rumah penerima manfaat.

Penindasan Zionis Semakin Menjadi

Kekejaman tentara zionis semakin menjadi. Tindakan represif kembali dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Yerusalem. Berdasarkan data yang dilaporkan Tim Aksi Cepat Tanggap Palestina, rentetan kejadian berawal sejak hari Kamis, 6 Mei 2021 pukul 03.00 waktu setempat di perumahan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur. Pasukan Israel mengusir warga Palestina dari rumah mereka untuk ditempati oleh warga Israel. Akibat dari kejadian ini, kurang lebih 500 warga Palestina di Yerusalem Timur terancam tidak memiliki tempat tinggal. Dalam insiden ini juga, pasukan Israel menangkap 15 warga. Keesokan hari, pada hari Jumat, 7 Mei 2021 warga Palestina berkumpul untuk memperingati ‘Jumat Terakhir’ di bulan Ramadan. Mereka melakukan salat jumat berjamaah dan aksi protes terhadap tindakan semena-mena Israel. Kurang lebih 70.000 orang berkumpul di Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Jumat dan melakukan orasi dengan menggaungkan kembali hak-hak warga Palestina di Yerusalem yang kerap dirampas oleh Israel. 34

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Namun, usai salat magrib, suasana menjadi ricuh karena tentara Israel melancarkan tembakan dan granat gas serta menangkap puluhan warga. Suasana masjid Al-Aqsa penuh dengan suara tembakan dan orang-orang berlarian untuk menghindari agar tidak terkena tembakan. Klinik Masjid Al-Aqsa pun tidak terlepas dari serangan dan mengalami kerusakan. Akibat serangan tersebut, 53 orang dilaporkan mengalami luka-luka. Ambulans


nampak berada di sekitar lingkungan masjid Al-Aqsa untuk melakukan pertolongan pertama dan membawa korban luka ke fasilitas kesehatan terdekat. “Kejadian Al-Aqsha ini menjadi bukti bahwa zionis Israel masih melakukan kekejaman walaupun di bulan suci Ramadan. Ini menjadi bukti bahwa mereka menginginkan kematian di setiap nyawa warga Palestina,” ujar Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, pada hari Sabtu 8 Mei 2021. Tak Cukup sampai disitu, tanpa sebab yang jelas, angkatan bersenjata Israel datang. Berusaha membubarkan jemaah, pada hari Senin, 10 Mei 2021 atau menjelang malam ke-29 Ramadan. Berdasarkan laporan yang dikirim Tim Aksi Cepat Tanggap Palestina, pasukan bersenjata zionis menggunakan granat kejut dilempar ke kerumunan jemaah, tidak peduli akan korban yang bisa saja berjatuhan. Ledakan keras terdengar tidak lama setelah granat tersebut dilempar. Membuat para jemaah panik dan berlari tidak tentu arah. Seakan tidak puas, pasukan Israel yang menggunakan persenjataan lengkap itu juga menembakan gas air mata kepada para jemaah. Asap pun mulai mengepul, seiring banyaknya granat yang dilempar, semakin tebal pula asap menutupi area sekitar masjid. Suara ledakan, teriakan panik jemaah,

Palestina Berduka di Hari yang Fitri Jumlah martir Palestina terus bertambah seiring tak kunjung berhentinya misil yang diluncurkan zionis Israel ke pemukiman penduduk di Gaza. Hingga hari Idul Fitri Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporannya menyatakan, jumlah martir Palestina telah mencapai 65 orang, termasuk di antaranya 16 anak-anak dan lima wanita. Serta sedikitnya 365 muslim Palestina terluka, termasuk 86 anak-anak dan 39 wanita. 35

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dan tangisan anak-anak bersatu padu di kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka yang berlarian, tak lepas dari bidikan senjata peluru karet dari pasukan zionis Israel. Baik tua maupun muda, baik wanita maupun pria, pasukan Israel tetap mengarahkan senjatanya ke arah mereka. Warga Palestina yang protes, maka harus bersiap mendapat tindakan represif seperti dibanting, diseret, dan diborgol paksa. Pasukan bersenjata Israel yang awalnya hanya mengincar jemaah di sekitar kompleks masjid, terus merangkak ke dalam masjid dan menembakan gas air mata ke para jemaah yang tengah beribadah. Mereka tak mempedulikan status Masjid Al-Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah bagi umat muslim. Jemaah pun berhamburan keluar, lari panik mereka juga diiringi batuk dan sesak nafas akibat tembakan gas air mata dari pasukan bersenjata Israel. "Puluhan warga Palestina mengalami luka-luka termasuk sejumlah luka serius di Masjid Al-Aqsa saat ini," ujar Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Palestina Tahany Ahmed Qasim. Bahkan, dalam laporan Tahany, para pasukan bersenjata Israel menghalau unit ambulans yang ingin memasuki Al-Aqsa, dan mencegah agar bantuan medis tidak memberikan pertolongannya kepada muslim Palestina yang terluka.

Banyaknya jumlah korban atas serangan zionis Israel ini membawa duka yang cukup dalam untuk masyarakat Palestina. Mereka yang seharusnya merasakan keceriaan Idul Fitri dan hangatnya berkumpul dengan sanak saudara serta kerabat, terpaksa merayakan Idul fitri dengan ketegangan dan rasa khawatir. Ledakan bom bisa mengenai mereka kapan pun dan di mana pun. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun telah membatalkan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah untuk menghormati dan mengenang para korban jiwa dari serangan


udara zionis Israel di Gaza. Dilansir laman Anadolu, Abbas membatasi Idulfitri hanya pada aktivitas keagamaan. Selain itu, Abbas juga memerintahkan adanya pengibaran bendera setengah tiang di wilayah Palestina, sebagai bentuk penghormatan dan upaya mengenang para martir. Pada hari Rabu, 13 Mei 2021 kemarin, ia menekankan bahwa tidak akan ada keamanan, dan tidak akan ada stabilitas, tanpa pembebasan seluruh kota dari pendudukan Israel. "Kami terus bertindak dan bekerja untuk menghentikan agresi biadab terhadap rakyat kami di Yerusalem, Gaza, dan Tepi Barat," katanya. Dalam pidatonya, Abbas juga memiliki

36

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pesan tegas untuk Israel. "Kami tidak akan meninggalkan negara kami. Akhiri pendudukan Anda di negara kami hari ini, bukan besok," tekannya. Kebiadaban Israel, tidak hanya datang dari angkatan bersenjatanya, namun juga dari warga sipil Israel sendiri. Dilaporkan Aljazeera, kekerasan yang diterima warga Palestina atau mereka yang memberikan dukungan untuk Palestina di Israel, masih terus berlanjut hingga sekarang. Di Bat Yam, pinggiran Kota Tel Aviv misalnya, sekelompok warga Israel berpakaian hitam memecahkan jendela toko es krim milik warga Arab sambil meneriakkan, "Matilah orang Arab!" []


Gaza Luluh lantak, 10.000 Warga Gaza Mengungsi Serangan Israel di Jalur Gaza masih terus berlanjut hingga hari Kamis, 14 Mei 2021. "Tank-tank Israel mulai menyerang perbatasan selatan Gaza, Rafah di bombardir dengan bom dari udara.

S

erangan Israel di Jalur Gaza masih terus berlanjut hingga hari Kamis, 14 Mei 2021. "Tank-tank Israel mulai menyerang perbatasan selatan Gaza, Rafah di bombardir dengan bom dari udara. Puluhan orang dibantai, puluhan orang meninggal, menghancurkan puluhan rumah, dan menghalangi ambulans untuk bisa sampai kepada warga yang terluka Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Palestina, Tahany Ahmed Qasim menjelaskan keadaan langsung Gaza untuk ACT dan warga Indonesia. “Bisa dibayangkan suasana Gaza, dengan area kecil 365 kilometer hanya dalam selang beberapa menit saja dengan jumlah 160 serangan pada operasi-operasi yang

berbeda. Beit Lahia dan Beit Hanoun adalah daerah yang paling ditargetkan untuk hancur pada malam itu. Ini menjadi malam yang sangat mengerikan di Gaza. Kami pun sebenarnya tidak percaya bahwa kami bisa bangun di pagi ini dan masih hidup,” ujar Tahani. Akibat dari serangan ini, lanjut Tahani, warga Gaza meninggalkan rumahrumah mereka dan mencari tempat yang aman seperti di rumah sakit, sekolah dan keluarga-keluarga dekat lainnya. Mereka berharap tempat tersebut tidak terkena serangan udara Israel dan bisa mendapatkan perlindungan yang lebih aman karena merupakan fasilitas publik.

Ratusan Keluarga di Gaza Kehilangan Tempat Tinggal Ratusan misil yang dijatuhkan dari pesawat tempur zionis Israel ke Gaza menyebabkan bangunan-bangunan hancur dan rata dengan tanah. Berdasarkan laporan dari mitra Aksi Cepat Tanggap di Gaza, 32 gedung tempat tinggal dibom dan dihancurkan, 23 pusat media rusak total, ditambah puluhan lembaga, asosiasi dan kantor lainnya, yang diperkirakan menyebabkan kerugian di sektor perumahan mencapai 25 juta dolar. Selain itu, sekitar 500 unit hunian warga Gaza juga hancur total terhantam misil dari Israel. Sementara 3.500 hunian mengalami 37

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kerusakan ringan hingga sedang. Imbasnya, banyak warga Palestina di Gaza yang kehilangan tempat tinggal. Sebagian dari mereka mengungsi di bangunan sekolah. Sebagian lainnya, terutama yang rumahnya baru saja hancur, masih kebingungan mencari tempat tinggal. "Banyak keluarga Palestina di sana yang pada malam hari masih berada di jalan. Bingung harus kemana setelah rumah mereka hancur," ujar Andy Noor Faradiba dari Global Humanity Response ACT, pada hari Sabtu, 15 Mei 2021. Israel juga menyebut bahwa pihaknya telah mengeluarkan peringatan sebelumnya,


jika misil akan diluncurkan untuk menghancurkan bangunan di Gaza. Namun, nyatanya di lokasi kejadian tidak seperti itu, menurut penuturan warga Gaza, tidak ada peringatan yang diberikan pihak Israel sebelum mereka melakukan serangan. Sehingga banyak warga Palestina yang akhirnya tewas karena tidak sempat meninggalkan rumahnya saat misil dari pesawat tempur Israel membombardir

rumahnya. Khamees al-Rantissi salah satunya, ia mengatakan, rumah mereka di bom tanpa peringatan sebelumnya. "Apa yang dilakukan anak ini? Ancaman apa yang diajukan untuk negara Israel?" ujar Rantissi sambil menggendong tubuh keponakannya yang berusia 19 bulan yang terikat kain

Apartemen Dipersiapkan untuk Warga Gaza yang Kehilangan Tempat Tinggal

Untuk menaungi masyarakat Palestina yang kehilangan tempat tinggal, ACT menyediakan hunian sementara di Deir AlBalah berupa apartemen. Ada dua apartemen yang dipersiapkan. Pertama berlokasi di Jalan Alnaser Kota Gaza. Apartemen tersebut memiliki 24 unit yang bisa digunakan. Di mana tiap unitnya memiliki luas 140 hingga 170 meter persegi. Sehingga muat untuk menampung beberapa keluarga di tiap unitnya. Apartemen kedua berada di wilayah Deir Al Balah, yang memiliki lima lantai dan 27 unit yang siap digunakan. Tiap unit memiliki luas lebih dari 160 meter persegi. Selain itu, lantai dasar dari apartemen ini memiliki luas hingga 400 meter persegi. “Alhamdulillah, pada hari Ahad 16 Mei 2021 sore waktu Gaza, 20 keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan zionis Israel, telah memasuki hunian sementara di Deir Al Balah. Mudah-mudahan hunian ini bisa menjadi pelindung mereka dari rasa dingin dan serangan Zionis Israel,” kata Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT, pada hari Senin, 17 Mei 2021. Said melanjutkan, gedung yang ditempati cukup luas untuk menampung beberapa keluarga Gaza. Terdapat taman bermain anak di dalamnya. Sehingga anak-anak pun dapat ceria dan tidak bosan saat tinggal di

38

Humanity Insight Edisi- XLVIII

apartemen tersebut Said juga menjelaskan para penghuni tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan listrik dan air. Gedung yang disediakan sudah memiliki fasilitas penunjang yang memadai. []


Pengungsi Rohingya, Hadapi Banjir Bandang dan Tanah Longsor Tanah longsor melanda kamp-kamp pengungsi Rohingya pada hari Selasa, 27 Juli 2021. Musibah ini diduga terjadi akibat hujan monsun yang terjadi beberapa hari belakangan.

K

abar duka kembali terdengar dari pengungsi Rohingya di Distrik Cox’s Bazar, perbatasan Bangladesh. Banjir bandang dan tanah longsor melanda kampkamp pengungsi Rohingya pada hari Selasa, 27 Juli 2021. Musibah ini diduga terjadi akibat hujan monsun yang terjadi beberapa hari belakangan. Kondisi kamp-kamp pengungsian yang terbuat dari bambu dan lembaran plastik yang menempel di bukit-bukit yang curam serta gundul, langsung meluluhlantakkan bangunan pengungsian. Hal tersebutlah yang memicu tanah longsor dan banjir bandang di kamp-kamp pengungsi Rohingya. Banyak fasilitas umum rusak. Dari mulai jembatan, klinik, hingga sarana sanitasi. Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response ACT menyatakan, bencana banjir bukan yang pertama kali menimpa para pengungsi di Cox’s Bazar. Sebab, tempat para pengungsi mendirikan kamp-kamp mereka, memang merupakan area rawan banjir dan tanah longsor. Pada Mei lalu misalnya, ada dua pengungsi yang tewas sebab tertimbun tanah longsor. “Area kamp-kamp pengungsian yang berada di area perbukitan yang gundul, membuat rawan sekali terjadi longsor saat hujan lebat tiba. Tidak hanya saat musim hujan, jika musim kemarau tiba, bencana juga bisa terjadi. Wilayah kamp menjadi sangat gersang. Kebakaran dapat sangat mudah terjadi. Apa lagi tenda pengungsi yang terbuat dari kayu, sehingga jika ada satu tenda yang terbakar, bisa dipastikan akan cepat merambat 39

Humanity Insight Edisi- XLVIII

ke tenda lainnya,” jelas Firdaus. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan ada ribuan tenda pengungsi Rohingya yang hancur terbawa arus banjir bandang. Tenda mereka hanya terbuat dari bambu reot yang ditutup oleh terpal sehingga sangat mudah hancur jika terkena banjir. “Ini seperti mimpi buruk. Saya belum pernah melihat banjir seperti ini di kamp selama empat tahun. Ketika air datang, tidak ada seorang pun dari keluarga saya di rumah yang membantu. Saya sendirian, tetapi saya bisa membawa barang-barang saya ke tempat yang lebih aman. Sekarang saya tinggal dengan pengungsi lain” ujar salah satu pengungsi Rohingya, Rokeya Begum. Akibat banjir yang melanda wilayah Cox’s Bazar, Bangladesh Enam pengungsi Rohingya meninggal, termasuk di antaranya tiga anak-anak. Lebih dari 21 ribu pengungsi Rohingya terlantar. Mereka tak bisa menempati tenda mereka. Air dan lumpur yang masih memenuhi area pengungsian. Sementara itu, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) hadir di lokasi bencana membantu proses evakuasi para pengungsi di Kamp Pengungsian Kutupalong. Tak hanya itu ACT juga mengirimkan bantuan pangan untuk 1.200 pengungsi Rohingya yang saat ini masih menempati area evakuasi. Paket pangan yang berisi beras, kacangkacangan, gula, kentang, biskuit, dan minyak goreng tersebut, diharapkan mampu meringankan beban para pengungsi. []


Gaza mulai berbenah. Hampir di setiap aspek membutuhkan bantuan untuk perbaikan. Satu diantaranya adalah kesejahteraan nelayan Gaza.

H

ingga Hari ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara berkala menyalurkan bantuan Sahabat Dermawan ke Palestina. ACT mengagungkan ratusan program kemanusiaan untuk membantu warga Palestina bangkit pasca serangan Israel. Gaza mulai berbenah. Hampir di setiap aspek membutuhkan bantuan

40

Humanity Insight Edisi- XLVIII

untuk perbaikan. Satu diantaranya adalah kesejahteraan nelayan Gaza. Mana lagi, tidak kurang dari 5 ribu nelayan Gaza menggantungkan hidup mereka pada industri perikanan Gaza. Setelah peningkatan kekerasan terakhir. Israel bahkan untuk sementara melarang penangkapan ikan apa pun dari Jalur Gaza.


Kenapa Harus Kapal Nelayan ? Secara geografis Gaza berdekatan dengan laut. Berbagai jenis hasil laut pun bisa didapat seperti ikan, udang hingga kepiting. Jika dibayangkan, dengan luas lautan Palestina tak kurang dari 605 kilometer kondisi warga di pesisir Gaza seharusnya bisa sejahtera. Setidaknya menikmati makanan hasil laut setiap harinya. Akan tetapi, nyatanya nelayan di Gaza telah lama hidup dalam keadaan sulit dan prasejahtera. Titik penangkapan ikan dibatasi. Begitu juga area jelajah yang hanya diperbolehkan maksimal 12 mil dari bibir pantai. Padahal, untuk bisa menjangkau hingga ke 12 mil itu butuh kapal yang 41

Humanity Insight Edisi- XLVIII

cukup besar. Sementara mayoritas nelayan di sana memiliki kapal yang hanya bisa menjangkau empat hingga enam mil saja. Sehingga area yang bisa mereka jadikan tempat mencari ikan juga sedikit. Alhasil, pendapatan nelayan pun juga sangat terbatas.


Permasalahan nelayan ini ternyata tak berhenti di pembatasan saja. Pada Mei lalu, saat agresi besar, semua aktivitas mencari ikan di laut dan perdagangan hasil tangkapan di pelabuhan dihentikan paksa Israel. Hal ini membuat nelayan di Gaza kehilangan pemasukannya. Pemasukan yang minim, membuat nelayan sulit memenuhi kebutuhan keluarganya dan melakukan perawatan kapal. Karena tidak digunakan kapal-kapal menumpuk dan mengalami kerusakan. Sebagai lembaga kemanusiaan yang terus membersamai Palestina, ACT memberikan bantuan Kapal nelayan terbesar di Gaza. Usai mendapat izin dari Kementerian Kelautan Palestina, kapal yang diikhtiarkan untuk mendulang kesejahteraan nelayan Gaza ini, mulai dirakit di salah satu pelabuhan di wilayah Khan Younis, Gaza Selatan. Memulai perakitan pada awal Juni lalu, hingga hari ini progresnya telah mencapai 65 persen selesai, dan diharapkan mampu berlayar sebelum tahun 2021 berakhir. Arsitek dari kapal ini, Mohammed Faraj Zo'rob menjelaskan, sejatinya kapal yang akan memiliki dominasi warna hijau dan oranye ini memiliki panjang keseluruhan 26 meter. Namun, karena aturan Israel yang memblokade Gaza, ukuran tersebut tidak diizinkan. Alhasil ukurannya dipangkas menjadi 21 meter panjangnya, dan lebar 6 meter. Faraj menyebut, kerangka kapal terbuat dari jenis kayu Cinchoa berkualitas yang berukuran 30x40 sentimeter. Setelah itu, kayu tersebut akan dilapisi besi dengan ketebalan 8 militer yang membentuk huruf 'U'. Besi ini, sebut Faraj, berguna untuk memperkuat kerangka kapal. "Nantinya kerangka tersebut juga akan diikat lagi menggunakan tali yang memiliki ketebalan sekitar 8x10 sentimeter," jelas Faraj sambil menunjukkan desain kapal tersebut di layar komputernya. Lebih lanjut, Faraj menjelaskan, untuk bagian penutup luar kapal, akan dibuat

42

Humanity Insight Edisi- XLVIII

lapisan yang memiliki jenis bahan yang berbeda. Untuk lapisan pertama, terbuat dari kayu pinus dengan ketebalan 5 x 20 sentimeter. Sementara pada lapisan kedua, akan dibuat menggunakan bahan serat gelas. "Ada banyak hal teknis yang dipertimbangkan selama proses perancangan kapal ini. Seperti menilai kematangan desain. Harus ditentukan dengan matang berapa meter lambung kapal yang akan berada dibawah permukaan laut, penentuan bentuk kokpit, tempat jaring, alat pancing, hingga haluan dan buritan di bagian belakang kapal," imbuh Faraj. Sementara itu, Jommah Al Najjar, tim ACT Palestina di Gaza mengatakan, para nelayan yang berkesempatan menggunakan kapal ini adalah mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera. Di mana pekerjaan mereka terdampak blokade di Gaza dan mempengaruhi penghasilannya. "Terima kasih banyak kepada dermawan dan tim ACT di Indonesia atas pendirian dan dukungannya untuk rakyat Palestina. Semoga kebaikan kalian dibalas keberkahan oleh Allah SWT," ucap Jommah. Untuk diketahui, Israel juga kerap menutup daerah penangkapan ikan setiap awal musim menangkap ikan di Gaza. Laporan dari Gaza Fisherman Union Committees pada April 2021 lalu, penutupan ini mengakibatkan sekitar 90 persen dari para nelayan hidup di bawah garis kemiskinan. []


Yaman Rawan Malnutrisi Kerawanan pangan menjadi salah satu permasalahan utama yang tengah melanda Yaman. Jutaan warganya menderita karena pangan yang jumlahnya terbatas dan dijual dengan harga yang tak mampu mereka beli.

S

ejak 2014 krisis kemanusiaan di Yaman masih terus berkecamuk. Perang saudara yang pada mulanya hanya melibatkan dua kelompok di dalam negeri, telah meluas dengan terlibatnya beberapa negara. Perkiraan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), jumlah warga yang meninggal dunia karena krisis kemanusiaan mencapai 223 ribu orang sampai tahun 2020. Yaman sampai saat ini juga menduduki peringkat pertama sebagai negara krisis kemanusiaan di dunia berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Akibatnya, kondisi ekonomi, sosial dan politik menjadi tidak stabil. Kerawanan pangan menjadi salah satu permasalahan utama yang tengah melanda Yaman. Jutaan warganya menderita karena pangan

43

Humanity Insight Edisi- XLVIII

yang jumlahnya terbatas dan dijual dengan harga yang tak mampu mereka beli. Namun, permasalahan tidak berhenti di kelaparan. Sebab, kelaparan akut juga membuat berbagai penyakit dapat dengan mudah menyerang warga yang menderitanya. PBB memperkirakan ada lebih dari lima juta warga Yaman yang terancam dengan penyakitpenyakit penyerta dari kelaparan akut. Dari mulai berbagai jenis infeksi hingga busung lapar. Mohammed Yousuf, salah satu warga di Yaman menceritakan, ia telah kehilangan dua anaknya yang meninggal karena malnutrisi. Anak pertamanya meninggal pada usia 6 bulan. Sedangkan anak keduanya pada usia 4 bulan. "Kehilangan anak saya selagi saya ada di sana dan menyaksikannya, telah menghancurkan hati saya," kata Yousuf sambil mencoba menenangkan anak ketiganya yang menangis. "Saya merasa sangat khawatir dengan anak saya. Saya tidak akan beristirahat sampai anak saya benar-benar sembuh." tambahnya. Anak ketiga dari Yousuf yang saat ini berusia 1 tahun, juga tengah mengalami malnutrisi. Yousuf menceritakan, ia dan istrinya harus menempuh perjalanan 15 jam dengan bus melalui puluhan pos pemeriksaan militer untuk membawa anak mereka ke fasilitas


kesehatan di Sanaa. Ketika ditimbang, berat anak Yousuf hanya sekitar 6 pon. Berat tersebut kurang dari sepertiga dari berat rata-rata untuk anak di usianya. Ia berharap, anaknya bisa sembuh dan kembali sehat usai dirawat, meski ia juga khawatir bahwa pihak layanan kesehatan akan kehabisan obat untuk anaknya. Keluarga Yousuf saat ini sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bisa bertahan hidup. Ia telah kehilangan pekerjaan sebagai petani sejak tahun 2019, karena Yaman kesulitan mendapat solar yang diperlukan untuk menjalankan pompa dan mesin irigasi. Kini, keluarganya hanya mampu makan paling banyak, sekali dalam satu hari.

44

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Untuk itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat Yaman yang terdampak. Said Mukaffiy dari Global Humanity Response (GHR)-ACT menyampaikan, kondisi krisis kemanusiaan di Yaman harus segera teratasi secara maksimal. “Kami sadar, kondisi Yaman sudah terjadi sejak 2014 lalu, ditambah pandemi Covid-19 membuat semuanya semakin rumit dan tidak stabil. Namun, kita yang berada di Indonesia dengan segala nikmat yang diberikan Allah SWT, sudah seharusnya untuk selalu berpegangan tangan bersama rakyat Yaman,” ucap Said. Said berharap agar para dermawan di Indonesia dapat terus berperan aktif membantu saudara sesama di Yaman. []


Program Pangan Gratis

Gencarkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional

Melemahnya perekonomian dan tingginya angka pengangguran di masyarakat menyebabkan menurunnya ketahanan pangan hingga tidak sedikit masyarakat harus bergantung pada bantuan pangan dari pemerintah maupun lembaga sosial. 45

Humanity Insight Edisi- XLVIII

P

andemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat signifikan pada perekonomian dan sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan data BPS ada 29,12 juta penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19. Rincian 29,12 Juta orang yang terdampak pandemi, yaitu pengangguran karena Covid-19


sebesar 2,56 juta orang; bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang; sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebesar 1,77 juta orang; dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24, 03 juta orang. Melemahnya perekonomian dan tingginya angka pengangguran di masyarakat menyebabkan menurunnya ketahanan pangan hingga tidak sedikit masyarakat harus bergantung pada bantuan pangan dari pemerintah maupun lembaga sosial. Salah satu dampak yang juga harus diantisipasi terkait dampak Covid-19 adalah ketersediaan

Tebarkan Kebermanfaatan GSPN Momen peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad pada Kamis (11/03/2021) membawa Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ke Masjid Al-Barakah, Koja, Jakarta Utara. Di sana, ACT membawa Air Minum Wakaf, produk kebaikan dari pengelolaan dana wakaf oleh Global Wakaf-ACT. Air minum yang tak dijual tersebut diserahkan kepada pihak masjid agar bisa dinikmati oleh seluruh jamaah. Selain ke Masjid Al-Barakah, ACT juga mengirim Air Minum Wakaf ke sejumlah masjid 46

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pangan bagi seluruh rakyat. Keberlanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia pun terancam. Berdasarkan indeks keberlanjutan pangan keluaran The Economist Intelligence Unit 2020, Indonesia berada di bawah Ethiopia dan Zimbabwe. Persoalan pangan dari hulu ke hilir ini mendorong Aksi Cepat Tanggap untuk bergerak lebih total dalam memulihkan kondisi tersebut. Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) yang diluncurkan pada akhir Februari kemarin adalah sebuah ikhtiar ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa.

lain di Koja. Polsek serta Koramil juga mendapatkan air minum ini. Harapannya, setiap pengunjung masjid, petugas keamanan serta siapapun yang berkunjung ke kantorkantor tersebut bisa mengetahui dan merasakan produk kebaikan tersebut. “Air Minum Wakaf di Koja jadi bagian dari keberlanjutan Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang ACT Jakarta Utara luaskan di wilayah padat penduduk ini,” jelas Harun Basalamah, Koordinator Program ACT Jakut. Selain itu program GSPN juga dilakukan di beberapa instansi dalam rangka meluaskan GSPN. Kantor Walikota Jakarta Pusat, Masjid Istiqlal Jakarta, dan Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi target distribusi pada hari Jumat, tanggal 12 Maret 2021 kemarin. Dalam aksi ini, ACT mendistribusikan Air Minum Wakaf, serta ratusan paket makanan siap saji melalui Humanity Food Truck untuk karyawan Masjid Istiqlal. Di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Tim ACT diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi. Dalam kesempatan tersebut, Irwandi turut memberikan dukungannya kepada Gerakan Sedekah Pangan Nasional, yang dinilai membantu masyarakat sekitar. []


HCL MAKSIMALAKAN AKSI Sejak diluncurkannya di awal pandemi Covid-19 pada akhir Maret 2020, Humanity Care Line telah melayani lebih dari 1,6 juta jiwa dengan 257 ribu KK yang tersebar di 13 kota/kabupaten

M

eskipun sudah setahun lebih, pandemi Covid-19 belum berakhir, dampak sosial ekonominya pun masih terus berlanjut. Salah satunya masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan pangan karena tidak ada pemasukan harian. Dampak paling serius adalah peningkatan angka penduduk miskin, menurut BPS lebih dari 27 juta orang. Sedangkan penduduk miskin di DKI Jakarta terus merangkak lebih dari 500 ribu orang. Butuh kebijakan khusus untuk membantu masyarakat miskin yang kesulitan pangan. Sejalan dengan hal itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengaktivasi layanan antar pangan gratis Humanity Care line (HCL) pada hari Senin tanggal 11 Januari 2021 dengan tema “Semakin Luas Membantu, Semakin Banyak Bahagia”. 47

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Peluncuran kembali Humanity Care Line ini, meneguhkan bahwa sejatinya permasalahan kelaparan dan kemiskinan adalah masalah yang belum selesai. Sejak diluncurkannya di awal pandemi Covid-19 pada akhir Maret 2020, Humanity Care Line telah melayani lebih dari 1,6 juta jiwa dengan 257 ribu KK yang tersebar di 13 kota/ kabupaten, dengan melibatkan lebih dari 50.000 ojek daring. Program ini hadir sebagai layanan antar pangan gratis bagi masyarakat terdampak pandemi dan karantina wilayah. Selain itu, para relawan dari Humanity Bikers, serta para korban PHK akan bergabung dan bergerak bersama ACT agar jangkauan bantuan semakin luas. Di awal tahun 2021 ini, akan ada 5.000 relawan Humanity Bikers yang terlibat


dalam proses pengiriman bantuan. Humanity Care Line menjadi salah satu program andalan ACT sebagai turunan Operasi Pangan Gratis. Dalam proses pengiriman bantuan, ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan. Selain untuk menghindari kerumunan, jangkaun bantuan pangan akan semakin meluas karena paket langsung diantarkan oleh kurir ojek daring ke rumah penerima manfaat. Selain itu, sistem HCL juga terus dikembangkan sehingga mampu melayani panggilan masyarakat selama 24 jam. Paket pangan gratis dari layanan bebas pulsa Humanity Care Line ini tak lepas dari peran serta masyarakat dermawan. Beras dan air minum yang didistribusikan merupakan produk kebaikan dari pengelolaan wakaf di sektor produktif. Seperti Beras Wakaf yang dihasilkan dari Lumbung Beras Wakaf yang pendanaannya berasal dari wakaf masyarakat. Begitu juga Air Minum Wakaf yang diproduksi di Lumbung Air Wakaf yang juga hadir karena wujud nyata dukungan dermawan. “Dana wakaf yang disalurkan melalui Global Wakaf akan selalu utuh nilai pokoknya, dan dimanfaatkan untuk sektor produktif. Sehingga wakaf tak lagi sebatas harta diam, melainkan bisa melahirkan kebaikankebaikan lainnya,” ungkap Pungki yang juga tim dari Global Wakaf-ACT. Untuk program Humanity Care Line ini, selain masyarakat bisa mendapatkan paket pangan secara gratis, ACT juga membuka kesempatan untuk berderma ke sesama. Mendekati momen Ramadan, Humanity Care Line kembali bersiap untuk membahagiakan sesama. Aksi Humanity Care Line diikhtiarkan semakin masif di bulan suci nanti. “Insyaallah pada bulan Ramadan, program Humanity Care Line ini akan bertransformasi menjadi program Ramadhan Care Line. Dan akan siap melayani 500 ribu penerima manfaat selama satu bulan atau setara dengan 2,5 juta jiwa,” ujar Adiwi. Tak hanya itu, jam operasional Humanity Care Line juga akan bertambah pada bulan Ramadan. “Kalau sekarang kami aktif pukul 7

48

Humanity Insight Edisi- XLVIII

sampai pukul 5 sore, maka di bulan Ramadan nanti Humanity Care Line akan beroperasi sampai pukul 11 malam. Ini semua adalah ikhtiar untuk memastikan kebutuhan saudarasaudara kita yang membutuhkan tetap tercukupi di bulan Ramadan nanti,” jelas Adiwi. Dalam menghubungi Ramadhan Care Line, Adiwi menjelaskan, tidak ada perubahan tata cara. Masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-116-5228. Operator Ramadhan Care Line akan melakukan verifikasi data kepada penelepon dan penerima manfaat. Jika sesuai, bantuan akan dikirim kepada penerima oleh Humanity Bikers sesuai dengan jadwal lokasi distribusi.[]


Safari HFT kala Ramadan

Beri Makanan Terbaik

“siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi).

49

Humanity Insight Edisi- XLVIII

D

ari semua deretan empati untuk membantu orang lain, satu hal yang paling disukai oleh Allah SWT adalah memberi makan. Dan sebaik-baiknya memberi makanan adalah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Apalagi berbagi makanan di bulan suci Ramadan, pahala yang didapatkan berlipat ganda. Seperti dalam sabda Nabi Muhammad Saw “siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa


tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi). Bertolak dari hadis tersebut layanan Humanity Food Truck (HFT) Aksi Cepat Tanggap (ACT), sejak Maret 2017 terus membersamai umat menyediakan dan membagikan makanan siap santap terbaik di berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke beberapa belahan negara. Alasan untuk saling berbagi semakin kuat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berimbas besar pada sektor perekonomian. Dikutip dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu. Kinerja ekonomi yang melemah ini turut berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Maka dari itu, Ramadan kali ini ratusan porsi hidangan lezat dari HFT ACT menyapa warga di sekitar Masjid Jami Al Hidayah, di kawasan Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada hari Ahad, 18 April 2021. Hidangan bergizi itu hadir dalam menu daging ayam,

dan tumis sayur, juga protein nabati seperti tahu dan tempe. Tentu saja bahan makanan yang digunakan adalah kualitas terbaik. Mengingat nutrisi yang diperlukan selama bulan puasa harus tetap terpenuhi. Wuryanto dari Tim Program ACT Jakarta Timur yang hadir di lokasi distribusi menjelaskan, aksi kemanusiaan yang digaungkan lewat Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan (GSPR) ini, merupakan implementasi HFT hari keenam di awal bulan Ramadan 1442 H - 2021 M. Aksi ini bisa terlaksana berkat bantuan para dermawan yang berkontribusi menyalurkan lewat ACT. “Kami berharap dukungan terus mengalir dari masyarakat agar Humanity Food Truck bisa terus hadir untuk masyarakat prasejahtera,” tambah Wuryanto. Sementara itu, salah satu pengurus Masjid Jami Al Hidayah, Khayatul Maki mengatakan, pengurus masjid sangat terbantu dengan kegiatan distribusi iftar di Masjid Jami Al Hidayah. Menurut Fiqri, pihak masjid di hari biasa hanya mampu membagikan bantuan sajian iftar untuk masyarakat sekitar dalam jumlah yang terbatas. "Alhamdulillah, berkat kehadiran Humanity Food Truck ACT, jumlah porsi makanan yang dibagikan sangat banyak, sehingga jumlah penerima pun jadi bertambah banyak," ujar Khayatul. Ia pun berharap, aksi Humanity Food Truck akan kembali diadakan di wilayahnya, agar warga sekitar yang mayoritas termasuk masyarakat prasejahtera, mampu menyantap hidangan iftar yang lezat dan bergizi.

Rasa Bahagia Penerima Manfaat Rohmini (67) salah seorang penerima manfaat HFT, ia tidak mampu membendung kebahagiaan saat mendapat hidangan lezat nan bergizi dari Humanity Food Truck. Ibu asal Semarang tersebut, selama Ramadan tahun ini, hanya berbuka dengan menu yang sangat sederhana. "Biasanya buka puasa 50

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pakai nasi dan sayur bening saja, walaupun itu sebenarnya juga sudah alhamdulillah," ujar Rahmini, pada hari Ahad, 18 April 2021. Bukan tanpa alasan menu berbuka Rohmini sangat sederhana. Ia hanya bekerja sebagai pembersih makam di TPU Sunan Giri, di Rawamangun, Jakarta Timur, yang


pendapatannya tidak menentu. "Kalau yang ziarah lagi ramai, sehari bisa 60 ribu (rupiah), tetapi kalau lagi sepi, sehari mungkin hanya dapat 15 ribu (rupiah). Ya enggak menentukan bayarannya seikhlasnya," cerita Rohmini. Kehidupan Rohmini semakin sulit karena ia hanya tinggal sendiri di Jakarta. Suaminya sudah lama meninggal dunia. Sementara anak semata wayangnya memilih tinggal di Semarang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rohmini hanya mengandalkan bayaran atas jasanya membersihkan makam. Ia pun berharap, bantuan iftar terus berlanjut, agar masyarakat prasejahtera seperti dirinya mampu menikmati makanan yang berkualitas. Hal serupa juga dirasakan Nurmah. Wanita berusia 72 tahun ini tertatih-tatih berjalan mencari kudapan untuk berbuka puasa di pinggir jalan Jatinegara Timur, Kelurahan Rawa Bunga. Lalu ia bertemu para tim HFT yang sedang membagikan paket makan gratis di sekitaran sana pada hari Kamis, 27 April 2021. “Alhamdulillah, biasanya (berbuka puasa) pakai lontong doang, dikasih (pemberian orang) itu juga. Kalau keponakan kasih tambahan (uang), bisa saya beliin bakwan di (warung) pinggir jalan," ujar 51

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Nurmah. Sore itu Nurmah mengurungkan niatnya membeli bakwan dan segera pulang sambil membawa hidangan dari Humanity Food Truck. Rasa senang memenuhi dirinya, karena akhirnya bisa berbuka dengan makanan lain selain lontong. Nurmah mengaku, sudah cukup lama tidak menikmati makanan bergizi. Sampai lupa kapan terakhir ia menyantap hidangan selezat pemberian Humanity Food Truck ini. "Terakhir mah kalau tetangga lagi ada hajatan saja, baru bisa makan ayam. Selain itu kalau sehari-hari ya makan apa saja yang dikasih keponakan atau tetangga. Keponakan sama orang sini juga sama-sama hidupnya susah, jadi ya sama-sama jarang makan enak," kata Nurmah. Nurmah sudah tidak bekerja. Ia juga tidak memiliki anak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, ia mengandalkan pemberian keponakan ataupun tetangga. Nasib baik, rumah tempat tinggalnya tersebut merupakan rumah peninggalan orang tua sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa bulanan. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, alhamdulillah,” lanjutnya. Ia pun berharap agar aksi pembagian hidangan iftar dari Humanity Food Truck ini bisa terus dilakukan agar masyarakat prasejahtera bisa merasakan hidangan lezat dan bergizi untuk berbuka puasa di bulan Ramadan tahun 2021 ini. []


Humanity Food Bus Siap Masifkan Pendistribusian Makanan

Aksi Cepat Tanggap (ACT) memutakhirkan Humanity Food Truck lewat Humanity Food Bus. Dapur milik Humanity Food Bus dilengkapi dengan komponen yang lebih anyar dari para pendahulunya.

S

ebagai bentuk aksi nyata dalam memasifkan distribusi bantuan makanan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memutakhirkan Humanity Food Truck lewat Humanity Food Bus. Dapur milik Humanity Food Bus dilengkapi dengan komponen yang lebih anyar dari para pendahulunya. “Ini adalah bus pertama di Indonesia dan dunia yang dipakai untuk mobile kitchen

52

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dengan komponen dapur setara hotel bintang lima. Humanity Food Bus ini adalah penyempurnaan dari Humanity Food Truck 3.0 dan 4.0. Eksterior dan interior dari armada baru ini juga lebih eksklusif,” kata Sutaryo sebagai Koordinator Humanity Food Bus ACT pada hari Rabu, 23 Juni 2021. Unit yang memiliki panjang keseluruhan 12 meter ini, memiliki banyak kelebihan,


terutama di bagian dapur. Dengan lebar 2,5 meter, para juru masak dapat dengan leluasa bergerak dan beraktivitas di dalam dapur tanpa perlu berdempetdempetan. Humanity Food Bus juga dilengkapi dengan beberapa teknologi tambahan yang mampu menyerap panas yang ada di dalam dapur. Sehingga para juru masak tidak kepanasan saat memasak. “Cooker hood yang kita punya ini misalnya, tidak ada yang jual di mana pun. Ini kita custom dan desain sendiri khusus Humanity Food Bus. Dengan cooker hood ini asap dan hawa panas dari proses pemasakan di tiap unit itu langsung disedot dan dibuang keluar. Lalu ada juga fan yang mengalirkan angin sehingga membuat dapur Humanity Food Bus menjadi semakin sejuk,” kata Sutaryo menerangkan salah satu fitur Humanity Food Bus. Demikian juga pembaruan di peralatan masak. Di antaranya yaitu tilting pan dan grill pan. Dijelaskan langsung oleh koki dari Humanity Food Bus Joni Kusumahadi, tilting pan disebutnya memiliki fungsi untuk memaksimalkan proses pemasakan dengan teknik perebusan. Sementara grill pan, akan digunakan untuk proses pemasakan dengan teknik pembakaran. "Kita hadirkan alat-alat ini supaya makanan yang dihasilkan dari Humanity Food Bus ini lebih bervariasi. Dengan grill misalnya, kita bisa hadirkan steak, ayam bakar, bahkan bisa buat kambing guling," ungkap Joni yang ikut mendesain armada ini. Beberapa komponen penunjang operasional armada ini pun juga turut diperhatikan. Di antaranya, pada sebelah kanan bus, ditambahkan lifter. Alat ini berfungsi untuk membantu menaikan alat maupun bahan-bahan masakan yang berat ke dalam bus. "Misalnya kita mau ganti tabung gas. Nanti tabung 53

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kosongnya bisa dibawa ke sini. Nanti lifternya diturunkan. Kemudian tabung gas yang baru, kita dinaikkan," jelas Joni. Satu pembeda lagi dengan armada sebelumnya, di armada Humanity Food Bus juru masak bisa melakukan kegiatan memasak saat unit tengah berjalan. “Hal ini karena suspensi pada Food Bus sangat empuk. Jadi kalau sedang dalam keadaan darurat, dan kita dikejar waktu serta kuantitas, bisa memasak di jalan. Namun tentunya kita tidak menghiraukan keselamatan kru maupun unit sendiri. Jadi kecepatan akan diperhatikan, dan beberapa jenis pekerjaan memasaknya juga ditentukan,” lanjut Joni.[]


Masak Ratusan Santapan Lezat Saat Uji Coba Food Bus Untuk menguji kemampuan dapurnya tersebut, Humanity Food Bus memasak makanan untuk sekitar 250 karyawan yang bertugas dalam pengerjaan karoseri armada ini. Kompor pun dinyalakan. Api biru keluar dan memanaskan kuali besar yang telah diberi minyak di atasnya. Sayuran-sayuran segar pun dipotong. Tangan lihai juru masak Humanity Food Bus ACT yang sudah profesional, memotong dengan cepat sayuran menjadi potongan-potongan kecil. “Untuk para pekerja karoseri, kita siapkan makanan siap saji yang lezat dan bergizi. Ada nasi putih, beef black pepper, ayam asam manis, nugget ayam, dan sayur capcay,” ujar Chef Joni, juru masak di Humanity Food Bus yang juga merupakan desainer interior dan eksterior dari unit ini, saat ditemui tim ACT di Semarang, pada hari Rabu, 26 Juni 2021. Para karyawan karoseri mengaku hasil masakan dari Humanity Food Bus sangat nikmat. Mereka turut merasa bahagia bisa

54

Humanity Insight Edisi- XLVIII

ikut andil dalam pengadaan Humanity Food Bus buah hasil kedermawanan masyarakat Indonesia ini. “Saya ikut senang bisa bantubantu. Semoga bisa berkah. Baru kali ini saya lihat bus yang di dalamnya diubah jadi dapur yang bagus seperti ini. Ini luar biasa, pasti nanti sangat membantu orang yang terkena bencana atau yang tidak mampu,” kata Pamuji Prayitno salah satu pekerja karoseri. Sementara itu, Chef Joni menuturkan bahwa hasil uji dapurnya tersebut cukup memuaskan. Enam tabung gas yang dinyalakan secara bersama, tidak memiliki masalah terhadap tiap kompor. Penggunaan tiap komponen secara bersamaan pun tidak bermasalah. "Alhamdulillah semuanya berjalan lancar tanpa ada kendala suatu apapun. Kemudian juga pengujian exhaust cooker hood yang juga bekerja sesuai harapan. Sehingga suhu ruangan dapur bus tetap nyaman walaupun peralatan dalam keadaan nyala semua," syukur Joni.


Safar Armada Kemanusiaan

Cikal Bakal

T

anah Air menjadi bagian dari negara dalam lingkar cincin api pasifik. Hal ini membuat Indonesia rentan terhadap bencana, khususnya gunung meletus, gempa hingga tsunami. Diambil dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Juni saja, terdapat 1.441 kali bencana alam yang melanda Indonesia. Hal tersebut menyebabkan 5,3 juta orang mengungsi, 12,8 ribu orang mengalami luka-luka, 69 hilang, dan 493 lainnya meninggal dunia. Nusantara yang luas, serta medan di masing-masing wilayah yang berbeda-beda membuat pemerintah maupun berbagai lembaga kemanusiaan menyiapkan strategi tepat menjangkau korban bencana. Apalagi 55

Humanity Insight Edisi- XLVIII

soal memenuhi kebutuhan pangan. Dapur umum yang ada, terkadang tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan siap santap untuk para penyintas bencana. Hal tersebut karena minimnya fasilitas. Realita di atas, menjadi cikal bakal hadirnya armada Humanity Food Truck (HFT), Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Mei 2017. Dapur berjalan ini dibuat dengan sangat lengkap dan dapat menjangkau semua kawasan bencana di tanah air. Tidak hanya sebatas perlengkapan yang canggih, di bagian belakang armada tersedia sebuah motor trail 150cc. Fungsi motor trail itu nantinya untuk menembus medan terjal. Mengawal, mendistribusikan, dan membawa paket-paket makanan terbaik ke desa-desa pelosok yang tak bisa ditembus oleh HFT.

Memperluas Jangkauan Manfaat Pada setiap implementasi masyarakat menyambut baik hadirnya HFT di pesantren Hidayatullah, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Semua antusias memperhatikan proses memasak hingga pembagian makanan siap santap untuk para santri. Karena itu juga, merupakan buah dari kemurahan hati para dermawan yang selalu membantu para saudara-saudara yang membutuhkan terus mengalir. Hingga tahun ini armada HFT genap bertotalkan empat dan satu armada Humanity Food Bus. Ryan Andriana Rachman, selaku


penanggung jawab HFT memaparkan kehadiran HFT 2.0, 3.0 4.0, dan Humanity Food Bus merupakan penyempurnaan dari unit sebelumnya. Terdapat beberapa perubahan yang diakui Ryan dapat lebih memaksimalkan fungsi dari masing-masing alat dapur. “Kalau armada dulu hanya dapat menyajikan seribu porsi, maka HFT 2.0 hingga 4.0 bisa menyajikan dua kali lipatnya,” jelas Ryan. Bertambahnya armada dan kecanggihan HFT, semakin mampu memperluas jangkauannya. Sekarang penerima

manfaat tidak hanya korban bencana tetapi juga menyasar maslahat zakat kepada warga prasejahtera di Indonesia. Hingga pertengahan Oktober 2021 tercatat 228.852 porsi makanan gratis dibagikan lewat Humanity Food Truck dan Humanity Food Bus. Semakin meningkatnya porsi yang disajikan tidak mengurangi kualitas makanan yang ada. Humanity Food Truck dan Humanity Food Bus hanya menyajikan makanan lezat dengan gizi seimbang dan pastinya dengan kebersihan yang sangat terjaga.

Menyusuri Berbagai Daerah Keberadaan armada kemanusiaan Humanity Food Truck terus mendukung Operasi Pangan Gratis yang digelar di berbagai daerah. Pada periode SeptemberOktober 2021, Humanity Food Truck dan Humanity Food Bus menyambangi wilayah Sumbagut dengan total 43 aksi di 43 titik berbeda. Seperti pada hari Jumat, 15 Oktober 2021 seribu porsi makanan siap santap terdistribusi untuk warga di sekitar Lapangan Tribun, belakang Kantor Bupati Aceh Tamiang. Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan berbagai mitra mendukung keberlangsungan aksi yang berlangsung sejak pukul 6 pagi hingga 4 sore. Sekda Aceh Tamiang, Arsa membuka langsung kegiatan ini.

56

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Kepala Cabang ACT Langsa Ryanda Saputra mengatakan, Operasi Makan Gratis yang ACT gelar menggunakan Humanity Food Truck merupakan salah satu ikhtiar meredam dampak pandemi Covid-19 di bidang pangan. Apalagi, armada beralat dapur lengkap ini mudah berpindah tempat dan mampu menyajikan porsi dalam jumlah banyak, sehingga aksi dapat berlangsung lebih efektif. “Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh dermawan. Ini merupakan wujud nyata kedermawanan kita bersama dalam menghadapi dampak pandemi. Insyaallah aksi serupa akan terus berlanjut,” ungkap Ryanda.


Menikmati Hidangan Di hari yang sama, Pak Aceng (57) bersama anaknya sedang beristirahat di sekitaran Lapangan Tribun selepas mencari barang bekas. Lelaki paruh bayah ini melihat keramaian, tak lama setelah itu beberapa relawan MRI yang sedang membagikan makanan menghampiri pak Aceng dan memberikan dua kotak makanan siap santap. Pak Aceng senang bukan kepalang karena memang ia dan anaknya belum makan siang. Mana lagi makanan yang diberikan sangat komplit.”Jarang saya bisa makan daging seperti ini,” ucapnya sambil mengelap keringat di wajahnya. Sambil menyuapkan makanan lelaki asal Cisoka, Banten ini menceritakan kesehariannya. Ia harus mengumpulkan barang-barang bekas lalu nantinya akan dijual kepada para pengepul. Setiap kilogram barang ia kumpulkan dihargai seribu lima ratus. Rata-rata dalam satu hari pak Asep hanya membawa pulang uang 50 ribu. Profesi ini sudah ia geluti selama tujuh tahun. Asep juga kerap ke sana kemari mencari pekerjaan lain agar bisa cukup menghidupi istri dan ketiga anaknya. Walau begitu ia tidak pernah putus asa baginya bekerja apapun dengan penghasil berapapun tidaklah menjadi masalah yang penting rezeki yang ia dapat halal dan berkah. Asep terpanah dengan Humanity Food Truck yang terparkir di sekitaran Lapangan Tribun. “Wah besar sekali canggih bisa masak apalagi masakannya dibagikan gratis semoga makin banyak yang mau berbagi dengan sesama,” tutup Asep. Sebelumnya, Humanity Food Truck telah menggelar aksi di beberapa titik di wilayah kerja ACT Langsa. Setelah ini, truk rakitan karoseri New Armada, Magelang, ini akan melanjutkan aksinya ke beberapa daerah di Aceh.[]

57

Humanity Insight Edisi- XLVIII


Perangi Kelaparan dengan Operasi Pangan Murah Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berpagi hari hambahamba itu kecuali akan turun dua malaikat (ke muka bumi). Salah seorang di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.” Sedangkan yang satu lagi berkata, “Ya Allah, musnahkanlah harta orang yang menahan hartanya tak mau bersedekah” (HR Bukhari dan Muslim).

R

asulullah SAW bersabda, “Tidaklah berpagi hari hambahamba itu kecuali akan turun dua malaikat (ke muka bumi). Salah seorang di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.” Sedangkan yang satu lagi berkata, “Ya Allah, musnahkanlah harta orang yang menahan hartanya tak mau bersedekah” (HR Bukhari dan Muslim). Begitu dahsyatnya sedekah sebagai salah satu pintu kebaikan yang dianjurkan dan diperintahkan oleh syariat. Selain memberikan keberkahan bagi yang menunaikannya, sedekah juga dapat membantu saudara kita yang terjerat kemiskinan. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dengan membuat baitul maal di Masjid Nabawi. Selanjutnya baitul maal digunakan sebagai tempat mengumpulkan harta Muslim, baik yang bersumber dari harta rampasan perang, infaq, sedekah, atau zakat. 58

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Konsep baitul maal berkembang menjadi lembaga bendahara negara untuk menjamin pemenuhan hak bagi warga miskin, janda, anak yatim piatu, lembaga pendidikan, sabilillah dan lain sebagainya. Dengan negara menjamin kesejahteraan warganya, akan mengurangi tingkat kriminalitas dan mendorong etos kerja


Menjadikan Sedekah Sebagai Solusi Kemiskinan masih menjadi masalah yang cukup serius bagi masyarakat Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per kuartal I tahun 2021 angka penduduk miskin di Indonesia menembus angka 27,54 jiwa. Tingginya angka kemiskinan ini menjadi masalah besar bagi masyarakat Indonesia. Adanya pandemi juga menjadi masalah 58

Humanity Insight Edisi- XLVIII

baru di mana angka kemiskinan masyarakat Indonesia semakin meningkat. Jumlah penduduk miskin yang bertambah jelas berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan pangan. Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mengungkapkan, kerawanan pangan menjadi krisis paling serius yang dihadapi keluarga miskin di masa pandemi. Bahkan, sebanyak 51,8 persen keluarga miskin sulit membeli beras dan sembako. Membersamai perjuangan masyarakat prasejahtera, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi Operasi Pangan Murah pada Jumat 15 Oktober 2021. Bazar pangan berkualitas dengan harga terbaik ini digelar serempak di berbagai kota di Indonesia melalui cabang-cabang ACT. Operasi Pangan Murah akan dilakukan melalui mekanisme penjualan sembako berupa bahan makanan berisikan 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, kecap, garam, dan bahan makanan protein. Masyarakat bisa memperolehnya dengan hanya membeli paket pangan ini sebesar 50 persen dari harga normal. Sementara, Operasi Pangan Gratis dapat diakses masyarakat prasejahtera dengan menelepon ke layanan Food Careline Services ACT melalui nomor 0800-116-5228. Nantinya paket pangan gratis berupa Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf akan diantarkan langsung ke pintu rumah masyarakat prasejahtera. []


Seremoni peluncuran Peluncuran Operasi Pangan Murah dihadiri Presiden ACT Ibnu Khajar, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Azrul Tanjung, Lurah Tugu Selatan Sukarmin, Pimpinan Majelis As Syakirin KH. Nursobah, dan Ketua Pengurus Masjid Assuada Tarmizi. Acara berlangsung di Masjid Assuada, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat 15 Oktober 2021 siang. Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan, setelah pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang sulit mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Sebab itu, Operasi Pangan Murah dan Operasi Pangan Gratis dihadirkan untuk membantu masyarakat. “Sebaik-baiknya sedekah adalah memberikan makan kepada saudara kita yang kesulitan,” ungkap Ibnu. Ibnu menjelaskan, kehadiran Operasi Pangan Murah dan Distribusi Operasi Pangan Gratis serentak dilakukan di 100 Kantor Cabang ACT yang tersebar di seluruh Indonesia. Baginya, kehadiran program ini adalah cita-cita dan inspirasi besar dalam membangun kepedulian bersama dan mengentaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan. “Saat ini, yang terlihat, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali. Namun faktanya, tidak sedikit masyarakat miskin yang mendatangi kantor cabang ACT di daerahdaerah untuk menanyakan bantuan pangan. Hal ini seolah menunjukkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat, belum pulih” jelasnya. Ibnu khawatir, saat ini masyarakat Indonesia sedang dibayang-bayangi potensi kemiskinan akut dan tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan pangan. Setelah pandemi Covid-19, banyak kalangan yang terdampak pemotongan penghasilan. Ia juga mengingatkan tentang nasib anak-anak yatim piatu dan janda yang kehilangan kepala keluarga karena pandemi. “Semoga program ini menjadi solusi kepada masyarakat prasejahtera dan menjadi spirit kalau sedekah adalah solusi kemiskinan bangsa. Kita ingin menuntaskan kemiskinan dengan sedekah terbaik kita. Kita yakin kalau semuanya berawal dari kedermawanan dan semangat kita bersama. Kami mohon 58

Humanity Insight Edisi- XLVIII

juga dukungan dan doa dari para dermawan dengan menyisihkan sedekah terbaiknya,” tegas Ibnu. Program ini memadukan dukungan kedermawanan dengan aktivitas ekonomi di masa pandemi yang berangsur membaik. Berbagai paket pangan dihadirkan dan bisa ditebus dengan setengah harga saja.

Entaskan Warga dari Kelaparan Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor menjadi salah satu lokasi Operasi Pangan Murah untuk pertama kalinya, pada hari Jumat 15 Oktober 2021. Tersedia 300 paket pangan berisikan 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, ikan kaleng, kecap serta garam untuk warga sekitar yang terimbas pandemi. Kepala Cabang ACT Bogor Ishaq Maulana menuturkan, Operasi Pangan Gratis merupakan stimulan di tengah ekonomi masyarakat yang belum stabil di awal geliat aktivitas. Untuk itu, Operasi Pangan Murah ini menjadi jawaban karena menghadirkan paket pangan yang sangat murah sebagai bekal untuk memenuhi pangan harian keluarga. Ulan, salah satu warga mengaku bersyukur dengan adanya Operasi Pangan Murah. Ia bisa mendapatkan berbagai macam bahan pangan dengan harga terbaik. Apalagi, di masa kenormalan baru ini, walau ekonomi sudah mulai bergeliat, belum sepenuhnya kembali pulih. “Alhamdulillah,” syukur Ulan yang suaminya bekerja sebagai pemasang tenda dan mengalami penurunan pendapatan selama pandemi karena dilarangnya berbagai kegiatan. Operasi Pangan Murah ini kedepannya bakal terus digelar dan meluas sebagai pendukung kebutuhan pangan warga di tengah kenormalan baru.[]


Dakwah dan Pendidikan

Berjuang Berdakwah di Tengah Keterbatasan

Setiap pendakwah memiliki tantangan sendiri dalam menyiarkan kebenaran. Belajar dari Dakwah Rasulullah SAW

A

da satu kisah epik dan populer diceritakan dalam Sirah Nabawiyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) melakukan dakwah ke Thaif yang berjarak sekitar 80 kilometer. Perjalanan dakwah kali itu ditemani Zaid bin Haritsah tanpa menunggangi unta. Beliau berjalan kaki untuk menghindari kecurigaan kafir Quraisy. Setelah melakukan perjalanan dua hari dengan istirahat, Rasulullah sampai di Thaif. Dakwah ke Thaif ini dilakukan karena tantangan menyeru Islam di Makkah semakin berat. Apalagi setelah dua pelindung utama Rasulullah, Khadijah (istri) dan Abu Thalib (paman) meninggal. Sedangkan penolakan 59

Humanity Insight Edisi- XLVIII

orang makkah sudah sampai fisik dengan meludahi, menghadang dan menaburi debu di kepala Rasulullah. Sampai Fatimah sambil bercucuran air mata membersihkan debu yang ada. Sesampai di Thaif, tidak menunggu istirahat, beliau menemui Abd al-Yalail, Mas’ud dan Hubaib, ketiganya putera Amr ibn Umar ats-Tsaqafi. Rasulullah menyeru Islam kepada mereka, namun ditolak dengan kasar. Al-'Udwani, seorang periwayat yang pernah bertemu langsung dengan Rasulullah menuturkan, "Aku melihat Rasulullah di Pasar 'Ukazh. Beliau menancapkan tongkatnya seperti ini dan menyandarkan tubuhnya pada


tongkat itu. Beliau menyeru orang-orang pada kalimat La Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah." Setiap orang yang ditemui Rasulullah menolak seruan Islam. Setiap bertemu warga Thaif baik di pasar maupun di tempat lain, Beliau mengenalkan Islam dan mengajak warga untuk mentauhidkan Allah. Apa yang disampaikan Rasulullah ternyata mendapat penolakan keras dari penduduk Thaif. Sampai pada hari ke 10, penduduk Thaif mengerahkan anak-anak dan budak-budak untuk mengusir Rasulullah dan melemparinya dengan batu. Rasulullah dan Zaid mencoba menyelamatkan diri sambil menjauh dari Thaif. Kondisi semakin memburuk ketika tumit Nabi berdarah akibat terkena lemparan batu. Sementara itu Zaid ibn Haritsah berusaha membentengi Nabi sampai kepalanya bacor kena lemparan batu. Sambil menahan sakit, Nabi mencari tempat persembunyian. Setelah berjalan tiga mil, menjumpai kebun kurma yang rimbun milik 'Utbah dan Syaibah, dua putra Rabi'ah. Nabi kemudian duduk bersandar ke sebatang pohon anggur. Setelah tenang Nabipun bermunajat dengan Allah: "Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya usahaku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Engkaulah Tuhan semesta alam, Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku. Kepada orang yang jauh yang menyerangku ataukah kepada Zat yang dekat yang mengatur urusanku. Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Aku berlindung terhadap cahaya wajah-Mu Yang menerangi kegelapan dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat, dan kemurkaan-Mu yang akan Kautimpakan kepadaku. Engkaulah Yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya dan upaya selain dan Engkau." Munajat ini kemudian dikenal dengan doa Rabbil Mustadh’afin (doa kepada Tuhan Pelindung orang-orang yang tertindas). Pemilik kebun kemudian merasa kasihan melihat Muhammad dan Zaid, lalu menyuruh pembantunya yang bernama Addas untuk 60

Humanity Insight Edisi- XLVIII

menyuguhkan segenggam anggur untuk Muhammad. Nabi mengambilnya seraya membaca bismillahirrahmanirrahim kemudian memakannya. Addas yang ternyata seorang Nasrani heran dan menyatakan keherannya kepada beliau, “Sungguh pernyataan macam itu tidak pernah diucapkan penduduk negeri ini.” Menanggapi ucapan Addas Nabi bertanya, ”Berasal darimanakah engkau dan apa agamamu?” Addas menjawab, “Aku seorang Nasrani berasal dari Ninawi.” “Dari negeri seorang hamba yang saleh, Yunus ibn Matta,“ kata Nabi. Addas makin heran, “Apa yang Tuan ketahui tentang Yunus ibn Matta?” “Dia seorang Nabi dan aku juga seorang Nabi.” jawab Nabi. Addas langsung bersimpuh di hadapan Rasulullah lalu mencium kepala, tangan dan kaki beliau. Kedua putera Rabi’ah yang menyaksikan kejadian itu berkata satu sama lain, “Pembantumu itu betul-betul telah dirusak olehnya. Saat Addas kembali, keduanya langsung menanyainya, “Apa yang engkau lakukan tadi?” Addas menjawab: ”Tuanku, di muka bumi ini tidak ada yang lebih baik daripada orang ini. Sungguh dia telah mengajariku sesuatu yang tidak mungkin diketahui kecuali oleh seorang nabi”. “Celakalah engkau Addas. Jangan sampai dia memalingkanmu dari agamamu, sebab agamamu lebih daripada agamanya.” Setelah cukup istirahat di kebun putra Ra’biah, Nabi kembali ke Makkah. Beliau meninggalkan Thaif dengan hati masygul, dan luka. Dalam perjalanan, Beliau mengaku sempat tak sadar hingga sampai di Qorn Tsa’alib. Aku menengadahkan kepalaku, tiba-tiba ada sekumpulan awan memayungiku. Aku pun mengarahkan pandanganku ke sana dan melihat Jibril. Ia menyeruku: Sesungguhnya Allah SWT mendengar apa yang dilakukan oleh kaummu terhadap dirimu dan penolakan mereka padamu. Allah telah mengutus malaikat gunung untuk melayani semua keinginanmu. Allah mengutus Jibril bersama malaikat penjaga gunung. Jibril memberitahu Nabi bahwa atas izin Allah beliau dapat memerintahkan kepada malaikat penjaga gunung itu untuk menimpakan dua gunung kepada penduduk


Thaif yang telah menghina beliau. Tapi Nabi menolaknya dan menyatakan, “Tapi aku masih berharap dari anak keturunan mereka akan muncul orang-orang yang menyembah Allah saja, yang tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa

pun”. Dengan datangnya Jibril dan malaikat penjaga gunung itu menawarkan bantuan Nabi menjadi lebih tenang dan tenteram karena adanya pertolongan ghaib yang dikirim oleh Allah SWT.

Sejarah Rasulullah SAW Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Allah saat berusia 40 tahun. Ini bertepatan dengan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Usai mendapatkan wahyu, Rasulullah SAW bimbang dan mengalami pergulatan batin yang hebat. Lantas, Rasulullah SAW bertemu Waraqah dalam perjalanannya menuju Ka’bah. Waraqah yang telah mendengarkan cerita serupa dari Siti Khadijah kemudian meyakinkan Rasulullah SAW. Ia yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang diutus Allah untuk menyempurnakan agama dan akhlak manusia. Lewat kejadian tersebut akhirnya Rasulullah SAW memantapkan hati untuk berdakwah sampai akhir hayat. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari kafir Quraisy kerap beliau dapatkan. Namun semua itu dilalui dengan sabar dan tawakal. Rasulullah berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya. Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah. Selama berdakwah Rasulullah membekali diri dengan kebaikan, ketaqwaan, keikhlasan dan akhlak mulia dalam membimbing sehingga menimbulkan simpati dan masyarakat Arab mudah 61

Humanity Insight Edisi- XLVIII

menerima ajakan (ajaran Islam). Selama tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah secara sembunyisembunyi. Caranya dengan mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya. Setelah turun wahyu lagi, Surat Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan Rasulullah berdakwah secara terang-terangan. Banyak kafir Quraisy yang menolak ajakan Nabi Muhammad, termasuk paman Nabi sendiri yaitu Abu Lahab. Mereka melakukan segala cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah. Bahkan mereka berencana untuk membunuh Nabi Muhammad.


Berdakwah Melewati Hutan Meratus di Kalimantan Amat banyak suri teladan yang bisa diambil dari Nabi Muhammad SAW. Setiap pendakwah harus siap dengan rintangan yang sangat berat. Dibutuhan kegigihan dan ketabahan dalam berdakwah menyeru Islam. Maka dari itu menjadi seorang ustaz atau pendakwah dituntut memiliki ilmu agama yang dalam, pengetahuan kondisi masyarakat dimana dia berdakwah, para pendakwah juga harus memiliki jiwa dan pengorbanan yang besar. Berkat meneladani suri teladan Rasulullah itulah, yang menjadikan Ustaz Qasyim dan adiknya Ustazah Muawiyah menjadi pendakwah yang tak pantang menyerah. Kakak beradik ini berdakwah di Desa Tilahan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Desa Tilahan berada di Pegunungan Meratus yang merupakan sebuah kawasan pemisah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua. Ia membentang dengan melewati hampir semua kabupaten di Kalimantan Selatan, hingga ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur. Hutan dan tebing di kiri kanan menemani para pengendara sepanjang 62

Humanity Insight Edisi- XLVIII

jalan. Perjalanan ke Desa Tilahan juga harus membelah hutan yang merupakan bagian dari Pegunungan Meratus. Tidak ada penerang jalan sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan saat berkendara di malam hari Tempat mengajar Ustaz Qasyim dan adiknya Ustazah Muawiyah bernama Pondok Al-Qur’an Ar-Raudhah. Ustazah Muawiyah mengajar anak-anak mengaji di siang hari dan Ustaz Qasyim mengajar para orang tua di malam harinya. “Setiap hari saya harus menembus kegelapan jalanan dan hutan, karena saya tidak tinggal di sini (Tilahan),” kata pendiri Pondok Al-Qur’an Ar-Raudhah Ustaz Qasyim. Setiap hari, Ustaz Qasyim menjadi guru di salah satu SMP swasta di Barabai. Usai mengajar di siang hari, sore harinya ia berangkat menuju Tilahan untuk mengajar agama. “Muslim Tilahan sangat antusias belajar agama meski minoritas. Antusiasme itu yang membuat saya semangat untuk membersamai mereka,” ungkapnya. Ustaz Qasyim menjelaskan, selain untuk mengaji, bangunan yang berdiri sejak tahun 2007 itu juga digunakan sebagai musala bagi warga Tilahan. Kumandang azan


selalu dilantunkan meski tanpa pengeras suara. Anak-anak selalu antusias bergegas mendatangi Pondok Al-Qur’an Ar-Raudhah saat azan sudah dikumandangkan. “Pondok ini belum memiliki toilet dan tempat wudu, sehingga anak-anak berwudu di sungai atau di rumah masing-masing,” katanya. Mendukung perjuangan dakwah Qasyim

Keterbatasan Bukanlah Alasan Setiap pendakwah memiliki tantangan sendiri dalam menyiarkan kebenaran. Hal itulah yang dirasakan Ustaz Kresna Budianto, dalam kondisi tak bisa melihat, ia sanggup mengajar tahfiz di madrasah, menjadi imam tetap masjid di kampung halamannya bahkan mendirikan Rumah Tahfiz El Mutahaqifa dengan metode talaqqi di Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri. Dai berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah ini kehilangan penglihatan mata kirinya pada tahun 2007, kemudian pada tahun 2016 disusul mata kanannya yang tak bisa digunakan untuk melihat sama sekali. Ikhtiar pengobatan sudah dilakukan, tetapi tidak mengubah kondisi yang dialaminya. Dalam kondisi terbatas tersebut, alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo ini mengawali dakwahnya di Plumbon, Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri dengan mengajar TPA. Kemudian Ustaz 63

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dan sang adik, Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap memberikan bantuan berupa biaya hidup pada hari Minggu, 6 Juni 2021. Atas dukungan ini, Ustaz Qasyim mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabat dermawan

Kresna fokus mengajar tahfiz Al-Qur’an untuk para santrinya, bahkan dari situ ia diamanahi mengajar tahfiz dari kelas 1 hingga 6 di MI yang tak jauh dari rumahnya. “Kenapa saya mau berdakwah untuk masyarakat seperti ini? Karena saya yakin, kalau kita membantu agama Allah, sekecil apa pun itu pasti Allah akan bantu ikhtiar kita,” yakin Ustaz Kresna. Untuk mengajar tahfiz Al-Qur’an, Ustaz Kresna sama sekali tidak memungut biaya. Jika ada kebutuhan Al-Qur’an maupun sarana dan prasarana lainnya, ia mengupayakan melalui rekan-rekannya. Dalam kondisi yang tidak bisa melihat sama sekali, Ustaz Kresna bisa melakukan aktivitas keseharian 70 persen secara mandiri. Selebihnya, jika butuh mobilitas yang harus jauh dari rumah atau ke jalan raya, ia dibantu oleh istri maupun anaknya. Kini, Ustaz Kresna berharap, suatu saat rumah tahfiz yang dikelolanya bisa menjadi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an. Sehingga lebih banyak lagi anak-anak yang bisa menjadi penghafal Al-Qur’an dan meneruskan dakwah perjuangan di daerah mereka masing-masing. Mendukung perjuangan Ustaz Kresna, Global Zakat-ACT memberikan apresiasi dalam bentuk paket pangan dan uang tunai untuk biaya hidup melalui program Sahabat Da’i Indonesia di bulan Juni ini. Tak hanya Ustaz Kresna, ada 14 dai lainnya di penjuru Solo Raya yang juga mendapatkan apresiasi serupa. Amanah dari dermawan tersebut diharapkan menjadi dukungan tersendiri bagi para dai yang berjuang untuk membukakan “mata” masyarakat akan indahnya Islam. []


Cerita Pendakwah di Kepulauan Riau

Pada masa awal berdakwah Ustaz Salim harus berhadapan dengan kebiasaan masyarakat yang menyimpang dari ajaran Agama Islam.

M

enjadi seorang pendakwah adalah sebuah amanah besar yang penuh tantangan. Seperti itu pula perjalanan berdakwah Ustaz Salim di Pulau Labun, Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Pada masa awal berdakwah ia harus berhadapan dengan kebiasaan masyarakat yang menyimpang dari 64

Humanity Insight Edisi- XLVIII

ajaran Agama Islam. Menghilangkan kebiasaan masyarakat yang sudah turun temurun merupakan kesulitan yang luar biasa. Kisah Sunan Kalijaga yang menyebarkan Islam menggunakan wayang merupakan salah satu contoh dakwah dengan pendekatan kebiasaan. Di mana dengan wayang, Sunan Kalijaga dapat menyiarkan pesan-pesan Islam di Tanah Jawa tanpa menghilangkan kebiasaan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menginspirasi Ustaz Salim dalam berdakwah di Pulau Labun. Saat pertama kali Ustaz Salim datang pada tahun 1985 di Pulau Labun, kepercayaan masyarakat masih berpegang pada hal-hal mistis. Persembahan berupa sesajen untuk para penunggu lautan masih dipraktikkan. Tak hanya itu, orang-orang dari luar pulau pun melakukan hal yang sama di Pulau Labun. "Dulu orang pada bikin sesajen buat laut dan darat, mereka percaya hal-hal seperti itu. Warga percaya dewa-dewa penunggu laut dan penunggu pulau memberinya keselamatan saat melaut dan saat pulang di darat. Ini sedikit demi sedikit yang perlu diubah, kasih pengertian dengan pendekatan yang telah dicontohkan para nabi dan wali," kata Ustaz Salim, pada hari Minggu, 6 Juni 2021. Kebiasaan masyarakat berupa memberikan sesajen untuk para penunggu darat dan lautan digeser dengan tahlil dan acara keagaman Islam bersama. Saat tahlil dilaksanakan, sesajen berupa makanan dan


buah-buahan dihidangkan untuk disantap bersama. Meski sulit, namun Ustaz Salim yakin kebiasaan warga dapat berubah. Awal-awal sering dihina katanya orang gila mau melawan dewa, bisa kualat karena sesembahan yang seharusnya untuk para penunggu lautan dan daratan dimakan manusia. Tapi sedikit demi sedikit, kasih pengertian, kasih penjelasan tentang agama Islam, nilai-nilai Islam dalam kehidupan, filosofi kenapa sesajen yang dipraktikkan itu salah. Saya tidak menghilangkannya, hanya mengubahnya ke dalam ibadah islam yang pernah dicontohkan para wali dulu," ujarnya. Hal yang dibutuhkan dalam berdakwah, Ustaz Salim melanjutkan, adalah kesabaran dalam menghadapi semua ujian. Cacian, hinaan, dan penolakan itu hal yang biasa, manusia hanya berusaha, Allah yang memberikan hidayah. Para nabi pun

mengalami hal serupa dalam berdakwah. "Paling penting sabar. Buktinya sekarang masyarakat sudah pada memeluk Islam, ini bukan karena saya saja, karena banyak faktor. Sudah banyak pendatang juga, masjid sudah berdiri, kebiasaan yang dulu ada sudah bergeser ke hal yang diperbolehkan agama. Tahlilan, acara keagamaan, ada sesajen tapi kita tidak persembahkan untuk dewa, kita untuk makan bersama setelah acara usai," jelasnya Dalam ikhtiar membersamai perjuangan Ustaz Salim, Global Zakat-ACT memberikan bantuan berupa biaya hidup, pada hari Minggu, 6 Juni 2021, melalui program Sahabat Da’i Indonesia. Hal serupa pun diberikan kepada pejuang dakwah lain di pulau-pulau sekitar Batam. Ikhtiar ini merupakan wujud nyata manfaat zakat yang masyarakat salurkan melalui Global Zakat.

Selalu Istikamah Berdakwah Apabila di Pulau Labun terdapat Ustaz Salim maka di Pulau Pemping terdapat Ustaz Yamin. Adapun Pulau Pemping termasuk ke dalam pulau terluar Indonesia. Pulau ini berbatasan langsung dengan Singapura di sebelah barat. Pulau Pemping masuk ke dalam Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Kelurahan Pemping memiliki beberapa pulau di sekitarnya, salah satunya adalah Pulau Air Johor. Pulau Air Johor dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan perahu mesin dari Pelabuhan Sekupang Batam. Saat air surut, perahu tidak bisa bersandar hingga ujung bibir pantai dan hanya bisa bersandar 100 meter lalu berjalan kaki melewati lumpur untuk menuju daratan. Di pulau inilah Ustaz Muhammad Yamin mengabdikan diri membimbing masyarakat belajar agama Islam. Sudah 20 tahun Ustaz Yamin tinggal dan berdakwah di pulau terluar Indonesia tersebut. Perjuangannya pun tidak mudah dan mengalami pasang surut. “Banyak masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan. Selama 20 tahun berdakwah, semangat masyarakat dalam belajar agama pasang surut. Kalau lagi enggak melaut banyak yang datang ke pengajian. Saat kepala keluarga pada melaut, anak-anak dan istrinya juga ikut melaut 65

Humanity Insight Edisi- XLVIII

artinya tidak ada yang datang ke pengajian,” kata Ustaz Yamin, pada hari Senin, 8 Juni 2021. Hal tersebut, lanjut Ustaz Yamin, merupakan tantangannya dalam berdakwah. Melatih hati agar ia tetap istikamah untuk mengajak orang-orang konsisten menjalani peran sebagai Muslim dan terus mempelajari agama Islam. Ketika awal menginjakkan kaki di Pulau Air Johor, belum ada masjid atau musala. Hingga akhirnya ia berjuang meyakinkan masyarakat untuk mendirikan musala. “Saya meninggalkan kampung halaman di Jawa pada tahun 1999, kemudian menetap di sini dengan menjadi nelayan. Saat datang ke Batam, tidak ada masjid atau musala, hingga akhirnya saya ajak masyarakat untuk mendirikan musala sekarang sudah menjadi masjid, dananya swadaya,” jelasnya. Selain pasang surut masyarakat dalam belajar memahami agama Islam, tantangan lain juga kerap menghadang Yamin. Banyak masyarakat Pulau Air Johor adalah beda agama, sehingga tantangan untuk meyakinkan masyarakat tentang agama Islam semakin besar. “Banyak yang beda agama, mereka berdakwah mengajak yang Muslim jadi itu tantangan juga,” ungkapnya. []


Memuliakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 66

Humanity Insight Edisi- XLVIII


Di pundak guru, terdapat amanah mencerdaskan generasi bangsa. Baik buruknya penerus bangsa, ditentukan sejauh mana guru mendidik, dan membentuk kepribadian murid. Selain sebagai pengajar, guru juga sekaligus menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan dan mendisiplinkan murid.

G

uru merupakan sosok penting dalam perkembangan bangsa maupun dalam mendidik sumber daya manusia. Di tangan guru, amanah mencerdaskan generasi bangsa. Baik buruknya penerus bangsa, ditentukan sejauh mana guru mendidik, dan membentuk kepribadian murid. Selain sebagai pengajar, guru juga sekaligus menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan dan mendisiplinkan murid. Seperti yang dikemukakan oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya 2014-2018 Warsono, saat seseorang menjadi guru berarti ada dua status sekaligus yang disandang, yakni, profesional dan pendidik. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, guru selalu ada di tengah masyarakatnya. Ia mengajarkan berbagai ilmu dan pengetahuan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupannya. Atau terkadang, hanya mengajarkan kebenaran. Dalam lintasan sejarah Indonesia pekerjaan guru ternyata berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Mulai dari zaman

kerajaan Hindu-Budha, kesultanan Islam, zaman Belanda, Kemerdekaan Indonesia, hingga masa Reformasi Istimewanya, guru mendapat gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mengapa pahlawan? Pahlawan sejatinya adalah sosok yang menonjol atas keberanian dan pengorbanannya membela kebenaran. Pahlawan pada umumnya mendapatkan penghargaan dalam bentuk pengakuan, pemberian medali Presiden, atau bahkan dijadikan simbol dalam mata uang. Guru, disebut sebagai pahlawan karena tugasnya yang cukup berat dalam mendidik murid-murid. Mendidik begitu banyaknya siswa dan memastikan mereka agar menjadi manusia yang bijak bukanlah hal yang mudah. Seorang guru harus mengerti mentalitas siswa yang semakin sekarang semakin beragam dan mereka dituntut untuk menanamkan nilai-nilai manusiawi. Seorang guru pun dapat menjadi panutan utama siswanya dalam menjalani hidup. Sehingga, yang dia lakukan sehari-hari akan menjadi contoh bagi para siswanya.

Keadaan Profesi Guru di Indonesia Sejak zaman Belanda, sebagian nasib guru sudah ada yang tidak baik. Biasanya mereka yang mendapatkan gaji rendah atau mengajar di lembaga pendidikan organisasi seperti Muhammadiyah dan Taman Siswa. Mereka yang sedikit lebih sejahtera kebanyakan guru lulusan Normalschool atau Neutralschool. Makanya, Wage Rudolf 67

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Supratman sang penggubah Indonesia Raya tak mau lama-lama jadi guru karena gajinya kala itu tergolong rendah. Sedangkan yang sangat dihormati dan masuk kalangan elite priyayi adalah guru yang lulusan Kweekschool. Pada zaman Belanda, posisi guru sebagian merupakan pekerjaan elite. Umar Khayam dalam novel Para Priyayi menjelaskan


bagaimana profesi guru mampu menaikkan status seseorang dari kawula menjadi priyayi. Untuk bisa masuk sekolah guru, Kweekschool, harus membayar sangat mahal, dan biasanya hanya anak-anak pembesar atau yang punya hubungan dengan pembesar. Di zaman itu, menjadi guru berarti menjadi priyayi. Makanya, guru sejak dulu dihormati, selain berlatar belakang priyayi juga bertanggungjawab mencerdaskan generasi penerus. Selain dari kalangan priyayi, guru juga berkembang di institusi pendidikan swasta seperti Muhammadiyah, Tamansiswa, juga model kyai dan tenaga pendidik di pesantren-pesantren. Setelah kemerdekaan Indonesia, tatanan sosial masyarakat berubah, begitu pula terkait posisi guru. Kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat, sedangkan kondisi ekonomi tidak cukup baik membuat pengabdian guru menjadi semakin berarti. Mereka mendidik anak-anak dengan gaji sangat rendah, harus membiayai sendiri kebutuhan sekolah, terkendala masalah kurikulum, dan mengupdate perkembangan metode pengajaran serta kemampuan menguasai materi pelajaran yang disampaikan dengan baik. Untuk mendukung persoalan kesejahteraan guru di Indonesia, ditetapkan sebagai profesi secara resmi sejak dikeluarkannya UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 1 dan 2 dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru memiliki tambahan status sebagai profesi, bukan sekedar pendidik. Dalam Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 dijelaskan, guru adalah pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Berkaitan dengan itu, status kepegawaian guru di Indonesia saat ini bermacam-macam. Merujuk pada Dashboard Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, status guru terbagi ke dalam beberapa kelompok yakni guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Tetap Yayasan (GTY), 68

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Guru Tidak Tetap (GTT) di Provinsi dan Kabupaten/Kota, Guru Bantu Pusat, dan Guru Honorer Sekolah. Guru PNS adalah guru berstatus pegawai negeri, GTY adalah guru tetap yang diangkat oleh yayasan pendidikan, GTT adalah guru berstatus honorer di sekolah negeri yang digaji oleh pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, Guru Bantu adalah tenaga honorer Kemendikbud yang diperbantukan sebagai tenaga pendidik di sekolah-sekolah swasta, dan Guru Honorer Sekolah adalah guru yang mengajar di sekolah swasta dan digaji oleh pihak sekolah tempatnya mengajar. Setiap status kepegawaian guru tersebut berbeda-beda upah atau gaji bulanannya. Menurut UU 14 tahun 2005 pasal 16, guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ialah guru yang memliki sertifikat pendidik dan tidak hanya diangkat oleh pemerintah tetapi juga oleh “penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat”. Pengangkatan guru honorer menjadi guru PNS mengikuti PP No 48 tahun 2005 harus melalui seleksi administrasi, disiplin, integritas, kesehatan dan kompetensi. Ditambah dengan kewajiban mengisi daftar pertanyaan mengenai pengetahuan tata pemerintahan yang baik dengan pelaksanaannya yang terpisah dari pelamar umum bagi guru dengan masa kerja di bawah 20 tahun dan usia maksimal 46 tahun. Pengangkatan tersebut juga harus memproriataskan tenaga honorer yang berusia paling tua dan/atau mempunyai masa kerja lebih banyak. Berdasarkan data dari Kemendikbud, 1,65 juta guru dan tenaga kependidikan di Indonesia masih berstatus non-PNS. Sedangkan 1,71 juta guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berstatus PNS paling banyak tersebar di Pulau Jawa. Daerah-daerah pelosok seperti Kalimantan Utara dan Papua Barat memiliki jumlah guru yang paling sedikit di bawah. Guru di Kalimantan Utara hanya berjumlah 6,569 dan di Papua Barat 9,042. Angka tersebut tentu tidak sebanding dengan jumlah guru


di Pulau Jawa yang kurang lebih mencapai 700 ribu guru. Kenapa ada guru honorer? Menurut Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengatakan, guru honorer merupakan solusi untuk mengatasi masalah kekurangan jumlah guru di Indonesia. Menurut Ramli, pendidikan Indonesia hampir saja lumpuh jika tidak melakukan perekrutan guru honorer. Ramli menekankan bahwa keberadaan guru honorer sangat dibutuhkan pemerintah daerah ketika pemerintah pusat tidak melakukan apa pun untuk mengatasi masalah kekurangan guru

sehingga untuk memenuhi kebutuhan guru, pemda atau sekolah merekrut guru secara mandiri. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), saat ini terdapat 1.516.072 guru honorer di seluruh Indonesia. Sebanyak 847.973 guru honorer berada di sekolah negeri dan 668.099 di sekolah swasta. Salah satu cara memperhatikan kesejahteraan guru adalah dengan mengangkat guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurut UndangUndang (UU) No. 48 Tahun 2005, berikut ini prosedur pengangkatan guru honerer

Dilema Nasib Guru Honorer Dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah guru PNS yang tersedia di sekolah negeri hanya 60 persen dari kebutuhan seharusnya. Mau tidak mau, kekurangan tersebut diisi oleh guru honorer. Bahkan, ada beberapa sekolah justru kekurangan guru dan tenaga pendidik lainnya. Diakui pemerintah, pemanfaatan guru honorer tanpa status yang jelas beberapa tahun ini, merugikan bagi para guru honorer. Selain tunjangan yang minim, 69

Humanity Insight Edisi- XLVIII

akibat status honorer membuat mereka sulit untuk meningkatkan kapasitas keilmuan Berdasarkan data Kemendikbud, pada 2020 terdapat 72.976 guru pensiun. Jumlah tersebut menyumbang kekurangan guru yang angkanya mencapai 1.020.921 orang. Angka ini kemudian naik pada 2021, dengan kekurangan guru diprediksi mencapai 1.090.678 orang dan jumlah yang pensiun 69.757 orang. Tahun 2022 kekurangan guru


menjadi 1.167.802 orang, dengan jumlah yang pensiun 77.124 orang. Hingga 2024 kekurangan guru diprediksi hingga 1.312.759 orang. Sampai 2020 jumlah guru non-PNS di Indonesia mencapai 937.228 orang. Dari jumlah tersebut, 728.461 di antaranya berstatus guru honorer sekolah. Di satu pihak, banyak guru honorer yang belum mendapat upah layak bahkan masih jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, masalah kesejahteraan guru honorer harus menjadi perhatian bersama. Sebab, kata dia, saat ini masih banyak guru honorer yang menerima gaji dalam hitungan ratusan ribu saja. "Kesejahteraan mereka (guru honorer) merupakan salah satu PR kita. Tentun kita sering mendengar bahwa banyak honorer yang hanya menerima gaji sebesar Rp 100.000 sampai Rp 350.000 per-bulannya," kata Nadiem dalam Rakornas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang disiarkan secara daring, Kamis, 1 Juli 2021. Menurut Nadiem, hal itu terjadi karena ada perbedaan kemampuan sekolah untuk menggaji para guru honorer. Padahal, dalam UU No. 14 tahun 2005 Pasal 14 ayat 1 dijelaskan dalam menjalankan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi dan penghargaan, memperoleh perlindungan, dapat meningkatkan kompetensi, dan lain-lain. Pasal 40 ayat (1) huruf a UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa salah satu hak dari guru (pendidik) adalah memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

70

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Namun pada kenyataanya, banyak guru honorer yang hidup dalam kondisi prasejahtera. Di Sukabumi, salah satu guru honorer yang sudah mengabdi selama 30 tahun hanya mendapatkan gaji Rp 500 Ribu per bulan. Di Bogor, seorang guru harus menjadi kuli pemecah batu untuk mendapat penghasilan tambahan. Sementara di Manggarai, NTT, guru harus menempuh jarak berkilometer untuk sampai di sekolah.


Dukungan untuk guru honorer

Melihat fakta tersebut, sebagai lembaga kemanusiaan profesional, Global ZakatACT ikut andil dalam mendukung dan mengapresiasi guru-guru honorer di Tanah Air melalui program Sahabat Guru Indonesia. Bantuan berupa biaya hidup dan paket pangan rutin diberikan sepanjang tahun kepada guruguru honorer berdedikasi. Lia Roupal Ummah dan Sopiyandi, guru honorer di sekolah berbasis Islam di Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, mereka berdua menjadi penerima manfaat dari program Sahabat Guru Indonesia. Keduanya masing-masing mengajar dua kelas, Lia mengajar kelas tiga dan empat sedangkan Sopiyandi kelas lima dan enam. Meski beban mengajar banyak, gaji yang mereka terima jauh dari UMK Kabupaten Sukabumi tahun 2021 sebesar Rp3,1 juta. “Gaji guru honorer sebulan Rp200 ribu. Namun harus tetap bersyukur karena masih diberi kenikmatan sehat,” kata Sopiyandi, pada hari Jumat, 3 September 2021. Hal yang sama diutarakan Lia Roupal 72

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Ummah. Menurut Lia, dengan jumlah gaji tersebut ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hariannya. Sehingga ia harus pintar-pintar mencari penghasilan tambahan. “Di samping mengajar, membuka warung kecil-kecilan di rumah. Keuntungannya tidak seberapa tapi alhamdulillah cukup untuk makan sehari-hari,” ujar Lia saat ditemui tim ACT Kabupaten Sukabumi,pada hari Jumat, 3 September 2021. Global Zakat-ACT sebagai lembaga kemanusiaan profesional turut andil dalam mendukung dan mengapresiasi guru-guru honorer di Tanah Air. Melalui program Sahabat Guru Indonesia, bantuan berupa biaya hidup dan paket pangan rutin diberikan sepanjang tahun kepada guru-guru honorer berdedikasi. Dani Firdaus dari tim ACT Sukabumi mengatakan, meski gaji para guru honorer jauh dari layak, namun kecintaannya untuk menyampaikan ilmu tidak pernah berkurang. Sikap ini patut dicontoh untuk dilakukan dalam kegiatan yang lain. “Tidak memikirkan materi murni mengabdi,” pungkas Dani. []


I

su terkait kesejahteraan guru honorer yang masih rendah di Indonesia memang benar adanya. Status yang tidak jelas menyebabkan kesejahteraan para guru honorer tidak terjamin. Hal inilah yang dirasakan Prabowo Budi seorang guru honorer yang sudah mengabdi selama 23 tahun di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Gaji pertama yang ia terima dari menjadi guru honorer adalah Rp50 ribu. Meski kini gaji yang diterima Prabowo sudah tujuh kali lebih banyak, namun jumlah tersebut masih jauh dari UMK Klaten tahun 2021 sebesar Rp2 juta. Dalam memenuhi kehidupan sehari-hari, Prabowo masih harus berutang ke tetangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, baik untuk makan atau pun untuk pendidikan ketiga anaknya. “Kendati berat, kami harus tetap profesional menjadi guru. Guru adalah profesi mulia, karena ilmu yang disampaikan dapat mencetak generasi yang berguna bagi bangsa dan agama,” kata Prabowo, pada hari Sabtu, 11 September 2021. Apabila Prabowo telah mengabdi selama 23 tahun, Sholihin seorang guru di sekolah menengah pertama berbasis Islam, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi telah mengabdi selama 30 tahun. Di usia yang memasuki 65 tahun, Sholihin tetap bersemangat mengajar meski gaji yang diterima pas-pasan, Rp 500 ribu per bulan. Guru yang biasa dipanggil Apih Akung ini menjadi salah satu guru paling tua yang masih aktif. “Karena

72

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Menjadi Guru, Rezeki Tidak Hanya Dari Gaji


Kesejahteraan guru honorer yang masih rendah di Indonesia memang benar adanya. Status yang tidak jelas menyebabkan kesejahteraan para guru honorer tidak terjamin.

73

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dengan ilmu, manusia bisa membedakan yang benar dan yang salah. Perbuatan yang dilakukan dan ucapan yang dilontarkan, bisa dipikirkan terlebih dahulu, itu perbuatan baik atau bukan, perkataan yang menyakitkan atau bukan,” kata Sholihin menceritakan alasannya semangat mengajar, Senin 6 September 2021. Sebagai guru honorer, Sholihin konsisten mengajar. Meski gajinya jauh dari upah minimum kabupaten Sukabumi, dia tidak mempermasalahkannya. Baginya rezeki tidak hanya dari gaji. Di satu sisi, Sholihin juga menjadi petani. “Kesehatan juga rezeki. Bahkan anak saya, mendapat beasiswa kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia Universitas Gadjah Mada,” cerita Solihin. Melihat realita di atas, melalui program Sahabat Guru Indonesia, Global Zakat - ACT mencoba meringankan beban ekonomi keluarga para guru honorer. Tak hanya itu dengan adanya program ini menjadikan para guru merasa lebih dihargai dan menjadi penyemangat untuk terus mendidik anak bangsa. Sahabat Guru Indonesia merupakan program yang diprakarsai Global Zakat-ACT untuk membantu guru-guru honorer di Indonesia yang prasejahtera, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini. []


Merangkul yang Tertinggal Ada istilah yang kita kenal dengan baik sampai hari ini untuk menyebut wilayah-wilayah dengan kondisi tertentu; Terdepan, Terluar dan Tertinggal atau “3T”. Ini sebutan untuk wilayah-wilayah yang berada di teras Nusantara, pulau terujung dan daerah perbatasan.

T

ak ada yang mengingkari tentang indahnya Indonesia. Indahnya tak hanya karena memiliki keindahan alam yang diakui dunia. Namun juga sebab ragam budaya dan tradisi masyarakatnya yang bersuku-suku. Diluar soal keindahan alam, budaya dan tradisi itu, terselip pula potongan narasi ironi tentang kondisi kesejahteraan masyarakatnya. Tentang kesejahteraan, pun soal kemakmuran, Indonesia punya cerita sendiri. Ada istilah yang kita kenal dengan baik sampai hari ini untuk menyebut wilayah-wilayah dengan kondisi tertentu; Terdepan, Terluar dan Tertinggal atau “3T”. Ini sebutan untuk wilayah-wilayah yang berada di teras Nusantara, pulau terujung dan daerah perbatasan yang faktanya masih cukup banyak yang belum tersentuh pembangunan. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendata masih ada 62 kabupaten masuk kategori tertinggal. Tak hanya mendata, bahkan fakta itu diseriusi oleh pemerintah lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 yang diteken 27 April 2020. “Daerah tertinggal” menunjuk pada kabupaten yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, infrastruktur yang terbatas, pendidikan masyarakatnya yang rendah, ketersediaan sarana kesehatan yang seadanya, dan ujungnya adalah indeks pembangunan manusia yang minim. Sebanyak 84 persennya ada di wilayah

74

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Indonesia Timur, yang kita tahu sampai hari ini mengalami kesenjangan pembangunan dan ekonomi. Di kawasan Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur tercatat masih ada 433 desa belum dialiri listrik. Rinciannya, 325 desa ada di Papua, 102 di antaranya di Papua Barat, 5 desa di NTT dan satu desa di Maluku. Sementara itu, dari 14.265 desa yang beruntung dialiri listrik, baru 54 persennya mendapatkan pasokan dari Perusahaan Listrik Negara. Sisanya, 42,8 persen menerima stroom secara mandiri (genset atau tenaga surya) dan 3 persen lainnya masih gelap. Bicara akses internet, dari total 13.577 desa yang belum memiliki akses internet, Papua dan Papua Barat menjadi wilayah yang paling memprihatinkan. Rinciannya, 4.506 desa berada di kawasan Papua Barat dan 1.363 di Papua. Melihat fakta dan data tersebut, tak heran jika listrik dan akses internet dapat dianggap menghambat pembangunan manusia dan ekonomi di Indonesia Timur. Keterbatasan itu membelenggu masyarakat di sana untuk mengecap pendidikan berbasis teknologi atau merambah pangsa usaha e-commerce. Padahal potensinya tak kalah kaya dengan wilayah di bagian barat Indonesia. Paling mendasar, tentu saja berimbas pada peningkatan mutu pendidikan formal. Kita masih sering mendengar, bahkan menjumpai anak-anak putus sekolah, minimnya guru serta tak memadainya sarana prasarana di wilayah tersebut.


Aksi Nyata Isu ketertinggalan dan kemiskinan tentu tak luput dari perhatian Aksi Cepat Tanggap (ACT). Lewat program “Tepian Negeri”, ACT menyapa saudara-saudara yang ada di wilayah 3T sejak 2015 lalu. Sejak itu dan sampai hari ini, ACT menggulirkan program peningkatan kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan ekonomi dan infrastruktur di wilayah tersebut. Setelah secara berkala membangun sekolah dan fasilitas ibadah, memasuki 2021 program ini juga merambah pada pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik khususnya pendidikan agama. Program Tepian Negeri menelurkan sub-program baru seperti Sahabat Guru Indonesia/SGI dan Sahabat Dai Indonesia/SDI. Sahabat Dai Indonesia - Tepian Negeri adalah program pengiriman dai ke berbagai wilayah terluar Indonesia. Para dai bertugas dakwah, membimbing muslim minoritas atau para mualaf yang berada di daerah 3T. Bobby Sandra selaku penanggung jawab menjelaskan, program Sahabat Dai Indonesia menjangkau beberapa wilayah yang masih jarang terjamah dan susah akses. “Kami melakukan perluasan wilayah ke berbagai daerah terpencil, kami juga melakukan pendekatan secara humanis dan agamis, semoga program dai tepian negeri memberi manfaat besar pada masyarakat,” harap Bobby. Niki Sumantri adalah salah satu Sahabat Dai Tepian Negeri yang bertugas di Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, dan Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ustaz muda ini memiliki wilayah dakwah jauh di pelosok Belu dan Timor Tengah Selatan. Ia rutin menyambangi Kampung Susulaku dan Kampung Falas. Jangan bayangkan ini seperti kampong biasa di Jawa. Untuk menuju ke dua kampung itu, Niki harus menempuh perjalanan kurang lebih selama dua jam. Perjalanan untuk mencapai Kampung Falas misalnya, melalui perjuangan yang tak mainmain. Di musim kering, dengan menunggangi motor, jika tubuh tidak dalam kondisi fit dijamin akan mengalami sakit pinggang. Maklum akses sepanjang 80 kilometer itu, 75

Humanity Insight Edisi- XLVIII

tak ada aspal mulus. “Belum lagi kalau hujan, jalanannya yang kebanyakan beralas tanah pasti jadi licin. Kalau nekat melintas, biasanya masuk ke (kubangan) lumpur,” imbuh Niki. Saat hujan, satu-satunya cara menuju kampung tersebut adalah dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan dengan ban off-road, seperti motor modif dengan ban berkembang besar. Berjalan kaki bukanlah pilihan. Sebab jarak dari Kecamatan Soe ke Kampung Falas memerlukan waktu sekitar 2,5 jam berjalan kaki. Jika tak ada ojek motor dengan spesifikasi tadi, maka di kala hujan liburlah dakwah. Kondisi akses yang sulit itu membuat warga muslim dan anak-anak Kampung Falas kepayahan mendapatkan pendidikan keagamaan Islam. Hanya ada satu penyuluh agama yang datang sepekan sekali, itu juga kalau akses menuju kampung dalam kondisi baik. Sebagai dai di pelosok negeri, Niki melihat langsung minimnya pendidikan masyarakat di sana. Khususnya pendidikan agama Islam. Padahal di kampung itu banyak warganya adalah mualaf yang masih perlu bimbingan. Di desa yang ia bina hanya terdapat 11 Kepala Keluarga yang beragama Islam. “Anak-anak mualaf itu, kalau ada yang mengajar ngaji mereka antusias. Tapi pengajarnya sedikit, penyuluh agama Islam Kanwil Agama Kabupaten, datang seminggu sekali. Sebab penyuluh nggak bisa datang ke semua tempat dalam satu hari. Jarak antara satu tempat ke tempat yang lain juga cukup jauh. Paling sehari dua tempat yang bisa didatangi,” ungkapanya. Selain di Kampung Falas, saat mengunjungi Desa Susulaku, di Kabupaten TTU, Niki juga mendapati hal yang sangat miris. Warga muslim di kampung itu selama hidupnya belum pernah merasakan nikmatnya olahan daging. Maka GQ masuk juga ke wilayah program SDI "Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja sudah sulit, apalagi mengonsumsi daging," tutup Niki dengan nada terbata dan mata berkaca-kaca, mengenang pengalamannya mengabdi.[]


t Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ustaz Sugiman memilih menjadi pedagang sayur keliling. Setiap harinya, pukul lima pagi dia sudah berbelanja di pasar. Nantinya, Ustaz Sugiman menjual dagangannya dengan berkeliling desa di Kecamatan Dlingo menggunakan sepeda motor.

D

akwah itu bukan profesi tetapi amal termulia dimuka bumi ini. "Dan tiada perkataan terbaik dimuka bumi ini selain perkataan mengajak kejalan Allah dan disertai amal sholeh, dan ia pun berkata, sesungguhnya aku seorang Muslim". (QS 41:33). Kalimat di atas menjadi motivasi Ustaz Sugiman saban saat mengajarkan anak-anak mengaji. Dai yang mengajar ngaji di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul ini selalu menekankan bahwasannya menjadi seorang dai bukanlah sebuah pekerjaan. Melainkan pengabdian semata yang dijalani 76

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dengan sepenuh hati dan tidak berharap imbalan. Lalu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ustaz Sugiman memilih menjadi pedagang sayur keliling. Setiap harinya, pukul lima pagi dia sudah berbelanja di pasar. Nantinya, Ustaz Sugiman menjual dagangannya dengan berkeliling desa di Kecamatan Dlingo menggunakan sepeda motor. “Untungnya alhamdulillah cukup untuk makan sehari-hari dan bayar listrik. Yang penting modal balik, meski untung nggak gede. Siang sudah pulang dan istirahat,”


kata Ustaz Sugiman. Bagi Ustaz Sugiman, inilah (menjual sayuran) pekerjaan utamanya. Baginya, mengajar mengaji saban sore hanyalah aktivitas yang ia orientasikan untuk ibadah. “Jadi santri yang ngaji, gratis,” jelasnya. Hal serupa juga dilakukan oleh Ustaz Asep Juli. Ustaz yang berdakwah di Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kota Sukabumi juga tidak menjadikan mengajar ngaji sebagai profesi. Saban hari memelihara kambing milik orang. Urusan pakan dan kebersihan kandang menjadi tanggung jawabnya. Nantinya, Ustaz Asep akan dibayar 77

Humanity Insight Edisi- XLVIII

dengan anak kambing yang lahir. “Jadi bayarannya itu kambing. Kalau ada kambing lahir dua, satunya buat saya satunya lagi buat yang punya kambing. Dari sinilah biaya makan keluarga, dibantu istri juga yang jual makanan ringan depan rumah,” kata pria tiga anak ini. Santri yang mengaji di rumah Ustaz Asep berjumlah 25 orang. Pengajian dibagi dua sesi, bakda asar bagi yang mengaji iqro dan Al-Qur’an, bakda maghrib untuk santri yang mengaji kitab kuning. “Semuanya gratis, yang penting datang ke rumah,” jelasnya. Di pihak lain, Ustaz Cece Supriatna seorang guru mengaji di kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi berprofesi sebagai pedagang mainan anak di sekolah. Selama pandemi Covid-19 ia tidak bisa berjualan agar akibat kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan. “Biasa buka lapak mainan di sekolah. Sekarang lagi vakum, sekolah belum masuk, pasar malam juga tak ada,” kata Ustaz Cece. Selagi tak bisa berjualan, Ustaz Cece menjadi kuli serabutan. Pekerjaan halal apapun ia lakukan, mulai dari kuli bangunan hingga buruh tani. “Yang penting keluarga bisa makan,” ujarnya. Meski ekonominya sedang sulit, kegiatan mengajar mengaji tetap ia lakukan. Walau dengan keadaan ekonomi yang tidak mencukupi tak lantas menjadikan Ustaz Cece berhenti mengajar anak-anak mengaji. Terdapat 35 anak belajar mengaji bersamanya. Hanya beberapa anak yang membayarkan uang bulanan. Tapi itu tidak menjadi masalah. Bagi Ustaz Cece mengamalkan ilmu Agama kepada orang yang membutuhkan adalah sebuah rizki. Para dai ikhlas melakukan dakwahnya. Bahkan saat sulit pun, mereka tidak akan pernah menampakkan kesulitannya. Untuk mensejahterakan para dai, Majelis Ulama indonesia (MUI) meluncurkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia. Mendukung gerakan ini, ACT akan memberikan bantuan kepada 1.000 dai.[]


Global Qurban

Kemaslahatan Global Qurban Kian Dirasakan Tidak hanya soal ibadah. Momen kurban juga menjadi hari di mana masyarakat prasejahtera bisa merasakan masakan olahan daging.

T

inggal menghitung hari hari raya kurban hampir tiba. Beberapa area di ruas jalan sudah mulai ditempati sebagai lapak para penjual hewan kurban. Dari mulai kambing hingga sapi, mereka jajakan kepada para dermawan yang hendak berkurban. Berkurban merupakan ibadah yang memiliki hukum sunah muakad atau sangat dianjurkan bagi orang yang mampu secara materi. Menjadi ladang pahala bagi mereka yang memiliki rezeki berlebih. Namun, berkurban bukan hanya momen 78

Humanity Insight Edisi- XLVIII

spesial untuk mereka yang dititipkan rezeki berlebih oleh Allah. Bagi masyarakat prasejahtera pun, hari raya kurban juga menyirat makna dan harapan mendalam. Janis (54) salah satunya, guru mengaji yang tinggal sendiri di kontrakan satu petak di wilayah Jakarta Pusat. Menurut Janis, hari raya kurban adalah salah satu ibadah yang sangat penting. Meski hidup serba pas-pasan, keinginan untuk berkurban sangat besar. "Pengin. Pengin banget kurban. Kambing yang kecil juga enggak papa,” pungkas Janis


saat ditemui tim Aksi Cepat Tanggap (ACT). Hal senada juga disampaikan oleh seorang tukang jamu keliling di Jakarta Selatan bernama Sutarsih (46). Meski pendapatannya kecil dan harus menghidupi dua orang anak serta cucu, semangat berkurbannya sangat tinggi. Tiap tahun, Janis selalu menyisihkan sebagian penghasilannya. Uang tersebut digunakan untuk ikut patungan bersama jemaah masjid dekat rumahnya, untuk membeli sapi kurban. Menurut Sutarsih, pendapatan sedikit bukan sebuah alasan untuk tidak menjalankan ibadah sesuai anjuran agama. "Pengen sih beli yang satu (hewan kurban) dan untuk satu keluarga itu. Tapi belum mampu. Belum pernah saya beli yang satu gitu," harapnya. Sementara itu, Dina (34), seorang ibu dengan empat orang anak, yang mana dua diantaranya kembar dan berusia sekitar dua bulan turut mengutarakan isi hatinya soal kurban. Dina mengatakan bahwa momen kurban merupakan pengingat baginya untuk terlebih dahulu menunaikan ibadah aqiqah. "Pengen banget kurban. Tapi jadinya ingat

aqiqah anak. Jadi kalau ada rezeki mau aqiqah dulu, nanti kalau ada rezeki lagi, Insyaallah mungkin bisa kurban," kata Dina di kontrakan sempitnya yang berada di Mampang, Jakarta Selatan. Tidak hanya soal ibadah. Momen kurban juga menjadi hari di mana masyarakat prasejahtera bisa merasakan masakan olahan daging. Pamuji (32) salah satunya, pekerjaan lepas di Ungaran, Jawa Tengah ini mengatakan, jarang sekali ia bisa makan daging. Dalam setahun, bisa terhitung dengan jari kapan saja momen ia bisa menyantap daging yang bergizi tinggi tersebut. Sementara itu, teman sepernasibannya, Nanang (30) mengatakan, ia dan keluarga kecilnya hanya mampu menyantap daging dua tahun sekali. Di Hari Raya Idulfitri dan Iduladha. Nanang pun memiliki semangat sendiri untuk berkurban. Ia ingin membuat bangga putri kecilnya jika ia mampu membeli seekor hewan kurban. "Anak saya yang cewek, suka banget lihat kambing. Jadi pengen gitu kurban. Biar anak saya juga senang kalau bapaknya bisa beli kambing. Tapi rezekinya belum ada," kata Nanang.

Momen Berbagi Melihat betapa bahagianya para penerima manfaat menjadikan tim Global Qurban makin semangat untuk terus berbagi. Seperti yang ada pada tim Global Qurban-ACT Regional Sumatra Bagian Tengah yang terdiri dari Sumatra Barat, Kepulauan Riau dan Riau optimis akan kembali mendistribusikan hewan kurban terbaik yang masyarakat salurkan ke berbagai titik, bahkan menjangkau daerah pelosok yang sulit akses. Dengan target lebih dari 5 ribu setara kambing yang terdistribusi ke titik yang luas seperti tahun lalu. “Dengan target ribuan setara kambing, Global Qurban akan meluaskan pendistribusian ke berbagai titik seperti tahun 2020 lalu, bahkan hingga ke pulaupulau terpencil, wilayah yang jarang 79

Humanity Insight Edisi- XLVIII

mendapatkan kurban sampai menjangkau warga mualaf,” jelas Kepala Regional ACT Sumbangteng Ronio Romantika, pada hari Selasa, 22 Juni 2021. Tahun kemarin, salah satu lokasi yang mendapatkan distribusi hewan kurban Global Qurban ada di Desa Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak. Di wilayah jauh dari kota dan jarang ada pemotongan hewan kurban. Saat pemotongan warga menyambut dengan hangat. Mereka ikut bergotong royong dan membagikannya secara merata. Perayaan Iduladha saat pandemi Covid-19 yang semakin menjadi kasusnya membuat semua orang harus waspada. Di akhir Juni ini saja angka kasus baru melonjak, di beberapa daerah rumah sakit


mengalami kelebihan kapasitas, serta angka meninggal dunia yang ikut bertambah tiap harinya. Akan tetapi, beribadah terbaik tetap harus dilakukan tanpa batas. Sehingga, bagi masyarakat yang terkena dampak PPKM darurat yang berlaku sampai tanggal 20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Untuk itu, Global Qurban-ACT menghadirkan kemudahan berkurban dari rumah dan hanya dengan sentuhan jari. Masyarakat yang ingin berkurban bisa mengakses laman resmi Global Qurban, berbagai marketplace yang bekerjasama dengan GQ-ACT atau menghubungi cabang terdekat serta Agen Qurban yang

80

Humanity Insight Edisi- XLVIII

siap memberikan layanan kurban terbaik. Nantinya, pada hari tasyrik, pekurban akan mendapatkan notifikasi lokasi pemotongan hingga laporan lengkap beserta foto hewan kurban yang dipotong. Semua kemudahan itu dapat pekurban nikmati hanya dengan Rp2,3 juta untuk satu setara kambing dengan berat 27-30 kilogram serta Rp16,1 juta untuk sapi yang disembelih di dalam negeri. Bagi pekurban yang ingin berbagi ke saudara di Palestina bisa menunaikannya dengan Rp5 juta untuk satu setara kambing dan Rp35 juta untuk sapi.[]


Eksistensi Global Qurban di Luar Negeri Tak hanya di Indonesia, lebih dari 10 tahun yang lalu, Global Qurban-ACT telah meluaskan wilayah penerima manfaat sampai ke luar negeri.Global Qurban-ACT telah meluaskan wilayah penerima manfaat sampai ke luar negeri. Global QurbanACT telah meluaskan wilayah penerima manfaat sampai ke luar negeri.

M

anfaat dari kehadiran Global Qurban Aksi Cepat Tanggap (ACT) kian hari kian meluas. Tak hanya di Indonesia, lebih dari 10 tahun yang lalu, Global Qurban-ACT telah meluaskan wilayah penerima manfaat sampai ke luar negeri. Satu di antaranya adalah negara miskin Uganda yang terletak di Afrika Timur. Sampai sekarang Uganda masih diselimuti berbagai permasalahan kemanusiaan, khususnya masalah kemiskinan dan kelaparan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, hampir setengah warga Uganda mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang butuhkan tubuh mereka setiap hari. Sementara satu dari tiga anak usia sekolah tidak memiliki makanan untuk dimakan selama hari sekolah. Kemiskinan dan kelaparan di Uganda di sebabkan oleh beberapa faktor, terutama pertumbuhan jumlah penduduk yang terus melonjak. PBB bahkan memperkirakan penduduk Uganda akan mencapai 100 juta pada tahun 2050. Belum lagi Uganda merupakan negara yang menampung lebih banyak pengungsi dari negara lain di Afrika. Termasuk para pengungsi yang berasal dari Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Burundi. Hal itu menyebabkan jumlah orang yang mendiami Uganda semakin membludak, dan kebutuhan pangan meningkat. Masalah lain yang menyebabkan tingkat kelaparan yang tinggi di Uganda adalah kurang berkualitasnya sumber daya manusia. PBB melaporkan bahwa petani di Uganda tidak memiliki keterampilan bertani, teknik penanganan, dan tidak memiliki fasilitas penyimpanan hasil panen yang baik. Sehingga 81

Humanity Insight Edisi- XLVIII

mereka tak mampu melindungi hasil panen dari hama, kelembaban dan jamur. Hal itu mengakibatkan kerugian hingga 30 persen pada sektor pertanian. Ditambah seringkali terjadi kelangkaan hujan yang memperburuk kerawanan pangan di sana. Kondisi tersebut Memaksa sebagian besar keluarga untuk menjual aset mereka, hingga mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah hanya untuk bisa menghemat uang guna membeli makanan. Pola makan yang tidak memadai adalah akar penyebab masalah gizi yang terus berlanjut di Uganda. Merusak kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di sana. Bahkan, di wilayah Tooro, seperempat anak usia di bawah lima tahun, mengalami stunting. Masalah gizi anak berpotensi yang masih terus meningkat hingga 40 persen. Sementara tingkat anemia mencapai 52,8 persen di keseluruhan wilayah Uganda. Berlandaskan hal tersebut, ACT dan Global Qurban menilai bantuan pangan menjadi salah satu solusi untuk meredam kelaparan yang telah lama membelenggu Uganda. Melalui Global Qurban ACT, solusi tersebut dapat terlaksana. Iduladha nanti, Uganda yang memiliki banyak populasi Muslim di sana, menjadi satu dari banyak negara yang jadi target distribusi hewan kurban. Aksi distribusi hewan kurban di Uganda juga pernah Global Qurban ACT lakukan. Pada 2019 misalnya ratusan ekor sapi dan ratusan kambing disembelih, dan dagingnya dibagikan untuk sekitar 2.100.000 warga Uganda di Distrik Nabilatuk, Moroto, Amudat, Mbale, dan Sironko. Kelima distrik tersebut dipilih, karena


dinilai memiliki permasalahan kemanusiaan yang paling parah dibanding wilayah lainnya. Tak hanya di Uganda, Kenya pernah mengalami krisis pangan yang parah pada tahun 2018. Saat itu para petani mengalami gagal panen imbas kemarau berkepanjangan. Andi Noor Faradiba dari Tim Global Humanity Response-ACT mengisahkan, di Kitui misalnya, wilayah yang terletak 180 kilometer di timur Nairobi, ibu kota Kenya. Mayoritas penduduknya adalah pekerja di sektor pertanian dan peternakan. “Imbas gagal panen tersebut, bukan hanya petani yang merugi. Panen yang rusak juga berdampak pada sektor peternakan. Para peternak kesulitan memenuhi pangan ternak mereka karena tidak adanya rumput yang bisa diambil. Mereka rugi besar sebab ternak akhirnya mati. Harga pangan pun melonjak saat itu, banyak warga yang alami krisis pangan karena tak memiliki biaya untuk membeli makanan,” cerita Faradiba, pada hari Jumat, 2 Juli 2021. Pada perayaan kurban saat itu, Global Qurban-ACT hadir di wilayah Kitui. Membagikan daging kurban kualitas terbaik untuk ribuan warga di sana. Sehingga mereka mampu bertahan dari krisis pangan. Ikhtiar 82

Humanity Insight Edisi- XLVIII

tersebut pun terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, dengan jumlah penerima manfaat yang ditargetkan terus bertambah. “Pada tahun 2020 misalnya. Sebanyak 22 ribu warga Kenya bisa merasakan daging kurban pemberian sahabat dermawan. Sementara pada tahun ini, semangat Global Qurban ACT untuk membagikan dagingdaging kurban kepada warga prasejahtera di Kenya tetap tinggi. Apalagi krisis pangan masih mengancam mereka pada tahun ini,” tambah Faradiba. Kelompok Pengarah Ketahanan Pangan Kenya (KFSSG) memperkirakan sekitar 1,4 juta warga Kenya mengalami kerawanan pangan yang parah pada 2021. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kekeringan parah yang merusak sektor pertanian. Curah hujan yang rendah, membuat hasil panen para petani di Kenya menurun. Belum lagi ada lonjakan pertumbuhan hama belalang gurun pada Februari lalu, menyebabkan banyak tanaman rusak. Jika tanaman yang rusak, berdampak pada sektor peternakan. Para peternak kesulitan memenuhi pangan ternak mereka karena tidak adanya rumput yang bisa diambil. Membuat ternak-ternak kurus dan sulit untuk dijual. []


Tunaikan kurban dari rumah, Manfaat Meluas Tak Terbatas Dengan berkurban secara daring, masyarakat tidak perlu keluar rumah. Memilih hewan kurban hingga pembayarannya dilakukan daring

Terobosan Kurban di Kala PPKM Darurat

P

emberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat zona Jawa-Bali yang awalnya berakhir pada 20 Juli 2021, akhirnya di perpanjang sampai tanggal 2 Agustus 2021. Di berbagai kabupaten dan kota di tanah air juga ikut diperpanjang sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan pandemi. Hal tersebut seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 yang meningkat serta bertambahnya varian baru Virus Corona Delta dan Delta Plus di banyak negara yang juga menyebar di Indonesia. Langkah yang diambil pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan menghentikan sejumlah aktivitas masyarakat, 83

Humanity Insight Edisi- XLVIII

perkantoran dan industri. Bagi sebagian pedagang, pekerja dan buruh, kebijakan ini dirasa cukup memberatkan karena beberapa aktivitas yang dihentikan merupakan satusatunya cara mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, PPKM Darurat juga berdampak pada pembatasan kegiatan keagamaan khususnya salat di masjid. Namun, adanya pembatasan bukan berarti ibadah tidak bisa dilakukan. Menjelang Iduladha, ibadah kurban tetap bisa dilakukan dengan cara yang berbeda. Mukhti selaku Presiden Global QurbanACT mengatakan, ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang dapat menembus batas PPKM Darurat. Artinya, ibadah kurban tetap


bisa dilakukan meski sedang ada aturan pembatasan akibat pandemi Covid-19 yang merajalela di Indonesia. “Ibadah kurban adalah ibadah yang tidak terdampak PPKM Darurat dan pandemi Covid-19. Kurban tetap bisa dilakukan tanpa melanggar aturan yang ada.” kata Mukhti, Pada hari Sabtu, 10 Juli 2021. Mukhti melanjutkan, dengan inovasi dan perkembangan teknologi, ibadah kurban tetap bisa dilakukan meski sedang PPKM Darurat dan pandemi Covid-19. Inovasi yang dimaksud adalah berkurban secara daring, baik melalui website pelaksana kurban maupun melalui marketplace daring. “Dengan berkurban secara daring, masyarakat tidak perlu keluar rumah. Memilih hewan kurban hingga pembayarannya dilakukan daring. Sehingga PPKM tidak dilanggar juga tidak khawatir terpapar Covid-19 karena diam di rumah, tapi ibadah kurban bisa ditunaikan,” ujar Mukhti. Menurut Mukhti, sebagai lembaga profesional di bidang pelaksanaan ibadah kurban, Global Qurban-ACT berinovasi dengan menyediakan beragam cara menunaikan ibadah kurban di masa pandemi Covid-19. Ini semata-mata agar masyarakat yang ingin berkurban di masa PPKM Darurat dan pandemi Covid-19 tetap aman dan terhindar dari virus yang mematikan. “Kurban bisa dilakukan melalui situs GlobalQurban.com atau marketplace daring seperti Tokopedia, Blibli.com, Shopee, Lazada, atau Pasarsedekah.com. Pembayarannya juga beragam bisa menggunakan dompet digital, transfer ATM, mastercard, atau transfer menggunakan virtual account,” jelasnya. Selanjutnya penyembelihan dan pendistribusian pun dilakukan di rumah pemotongan hewan, oleh petugas profesional. Ini sesuai aturan, baik Fatwa MUI, aturan Kementerian Pertanian, dan aturan PPKM Darurat. Sehingga tidak ada kerumunan namun dagingnya sampai ke tangan penerima yang membutuhkan. Adapun ibadah kurban di masa pandemi, sangatlah dianjurkan. Karena saat ini 84

Humanity Insight Edisi- XLVIII

masyarakat yang membutuhkan meningkat. Adanya kurban dapat membantu warga prasejahtera, pengangguran, guru, dai, atau siapapun yang terdampak pandemi, di mana sedang kesulitan ekonomi dan mendapatkan makan. “Semakin banyak yang berkurban, semakin banyak masyarakat yang terbantu. Sehingga ibadah kurban di masa pandemi sangatlah dianjurkan,” pungkas Mukhti. Kebahagiaan di Penjuru Nusantara Di hari pertama Iduladha, Global QurbanACT menghadirkan kurban di berbagai wilayah Indonesia. Di antaranya menyasar para penyintas gempa di Kabupaten Malang, para warga terdampak erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, hingga masyarakat prasejahtera di Nusa Tenggara Timur. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan saat pemotongan hingga pendistribusian daging kurban, Global Qurban-ACT tetap berupaya menghadirkan kemeriahan momen Iduladha bagi saudara yang membutuhkan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Global Qurban-ACT menyasar berbagai wilayah di Indonesia di perayaan kurban kali ini. Misalnya saja menjangkau masyarakat prasejahtera di wilayah PPKM Darurat yakni di Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Solo, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya membahagiakan masyarakat prasejahtera, Global Qurban-ACT juga melaksanakan pemotongan kurban di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Di mana daging kurban menjangkau warga penyintas Gempa Malang yang terjadi pada bulan April lalu, yang sampai sekarang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Momen kebahagiaan kurban juga dirasakan oleh warga terdampak erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. Di wilayah ini, Global Qurban-ACT menyasar empat titik di wilayah sekitar Gunung Sinabung yakni di Desa Sigarang-garang, Desa Kuta Gunung, Desa Kuta Rakyat, dan Desa Mbelin.


Global Qurban Lengkapi Kebahagiaan Perayaan Iduladha Dibalik megahnya kota Jakarta, masih terdapat banyak warganya yang hidup memprihatinkan. dan hidup dalam ketimpangan sosial.

D

ibalik megahnya kota Jakarta, masih terdapat banyak warganya yang hidup memprihatinkan. dan hidup dalam ketimpangan sosial. Di daerah Cawang, Jakarta Timur misalnya. Sebuah kampung kecil tertutup oleh apartemenapartemen besar di sekitarnya. Berbanding terbalik dengan kemewahan apartemen, rumah warga di kampung tersebut sangat sederhana. Sebagian besar bangunannya adalah semi permanen, dengan luas hanya beberapa meter persegi. Pada hari Rabu, 21 Juli 2021, tim Global Qurban-ACT membawa seekor sapi kurban yang gemuk dan sehat untuk disembelih dan didistribusikan kepada warga di sana. Tak 85

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kurang dari 300 jiwa turut merasakan daging kurban para Dermawan ini. Tim Program ACT Jakarta Timur Wuryanto mengatakan, setiap keluarga mendapatkan setidaknya satu setengah kilogram daging. "Mereka di sini mayoritas adalah pekerja dengan pendapatan yang tidak menentu. Ada yang seorang supir, pemulung, pedagang kecil, dan banyak pula yang sudah tidak bekerja. Lokasi ini kami pilih juga karena di sini rawan bencana. Terutama banjir. Sudah beberapa kali wilayah ini terendam banjir saat hujan lebat berkepanjangan melanda Jakarta," jelas Wuryanto. Sementara itu, ketua RT setempat, Hajrianto, mengucapkan rasa syukur atas


kehadiran Global Qurban-ACT di wilayahnya. Menurutnya, warga di wilayah ini sangat jarang yang bisa makan makanan daging, sehingga distribusi daging kurban disambut antusias oleh warga. "Terima kasih ACT, kalian sudah hadir di tengah masyarakat. Sesuai namanya, ACT selalu cepat, tidak pernah menunggu apapun dulu. Langsung terjun ke lapangan. Ini sudah kesekian ACT membantu warga di sini. Sebelumnya ACT juga sudah membangun Sumur Wakaf dan membagikan beras gratis untuk banyak keluarga," kata Hajrianto. Di kesempatan berbeda, di area padat penduduk di Kampung Wadas, Kalideres, Jakarta Barat. Global Qurban-ACT juga mengantarkan sapi-sapi terbaik. Mereka pun sangat bahagia saat Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengetuk pintu rumah mereka untuk mengantarkan daging tersebut. Proses distribusi pun bukan hanya dibagikan untuk masyarakat di Kampung Wadas, tetapi juga wilayah lain di sekitarnya. Tim ACT di Jakarta Barat turut bekerja sama dengan pihak masjid dan RT di wilayah sekitar untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Tidak kurang dari 500 jiwa warga turut merasakan manfaat distribusi daging kurban terbaik ini. Selain daging kurban, Tim Global Qurban-ACT di Jakarta Barat juga memberikan Beras Wakaf dan santan dalam pendistribusiannya. "Dengan beras dan santan, harapan kami warga sekitar akan lebih mudah dalam pengolahan daging yang nanti mereka terima. Misal ingin dibuat rendang atau semur. Mereka juga tidak perlu lagi membeli beras untuk nasinya," ujar Siti Rahma Miroziah dari Tim Program Global Qurban-ACT Jakarta Barat pada hari Selasa 20 Juli 2021. Siti juga menegaskan, dari proses penyembelihan hingga pendistribusian tetap dilakukan dengan menaati protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

86

Humanity Insight Edisi- XLVIII

"Tim selalu memakai masker, dan sarung tangan saat penyembelihan dan menyiapkan daging. Kami juga bekerja sama dengan pihak RT, untuk menghimbau warga agar tidak berkerumun. Proses pembagian daging kita lakukan dengan mendatangi langsung rumahrumah warga," jelas Siti. Siti pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para pekurban di Global Qurban-ACT. Siti yang kediamannya tidak jauh dari lokasi distribusi ini, menceritakan bahwa warga Kampung Wadas banyak dihuni oleh keluarga prasejahtera, yang sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan makan. “Banyak dari mereka yang jarang sekali bisa makan olahan daging. Sehingga menurut kami, tepat bagi mereka menerima amanah kurban pada tahun ini,” tambah Siti. []


Pemberdayaan Wakaf

Memahami Peranan Wakaf Indonesia

W

akaf merupakan suatu instrumen filantropi yang berasal dari hukum Islam, dan telah dikenal luas semenjak masa Rasulullah. Praktik wakaf menjadi lebih luas pada masa dinasti Umayah dan dinasti Abbasiyah, semua orang berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf, adapun dana wakaf tak hanya diberikan kepada fakir dan miskin saja, tetapi wakaf menjadi modal untuk membangun lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan membayar gaji para stafnya. Seiring bergulirnya zaman dan besarnya 87

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Semakin berkembangnya potensi wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja wakaf menjadi model yang lain seperti wakaf produktif.

manfaat yang dirasakan, maka timbul keinginan untuk mengatur perwakafan dengan baik. Kemudian dibentuk lembaga yang mengatur wakaf untuk mengelola, memelihara dan menggunakan harta wakaf, baik secara umum seperti masjid atau secara individu atau keluarga. Kelak, diharapkan wakaf dapat membangun solidaritas sosial dan ekonomi masyarakat. Perjalanan pemanfaatan aset wakaf pun terus berkembang seiring dengan laju perubahan zaman dengan berbagai inovasiinovasi yang relevan, seperti bentuk wakaf


uang, wakaf Hak Kekayaan Intelektual (Haki), dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, saat ini pemanfaatan aset wakaf kian mendapat perhatian yang cukup serius dengan diterbitkannya Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf dan PP No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya. Perkembangan aset wakaf di Indonesia cukup pesat, seperti dilansir dari Kompas. com, bahwa potensi aset wakaf per tahunnya mencapai Rp2 ribu triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420 ribu hektare. Selain itu, wakaf uang juga memiliki potensi yang luar biasa, kisarannya menembus angka Rp 188 triliun per tahun. Semakin berkembangnya potensi wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja wakaf menjadi model yang lain seperti wakaf produktif. Yang dimaksud dengan wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan

donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti ketersediaan pangan, pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. (Depag RI : 2008) Akan tetapi yang masih sangat umum ditemukan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia saat ini adalah wakaf berbentuk mushola atau masjid, madrasah dan yang paling banyak ialah makam. Ketiga wujud wakaf tersebut tidak salah. Namun, jika ditelaah lebih jauh lagi, wakaf bisa dimaksimalkan untuk sektor produktif yang hasilnya bisa dirasakan secara luas dan penerima manfaatnya lebih banyak.

Perluasan Manfaat Wakaf Melihat potensi tersebut Global Wakaf-ACT sejak beberapa waktu terakhir mulai mengedukasi masyarakat agar dapat mengalokasikan amal jariyah dalam bentuk wakaf pada sektor produktif dengan pemanfaatan wakaf uang. Tidak hanya sekedar edukasi, Global Wakaf-ACT mewujudkan melalui berbagai program, di antaranya adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif dan program Wakaf Ternak Produktif. Adapun lewat program Wakaf Sawah Produktif Global Wakaf memberikan banyak manfaat kepada petani lokal di beberapa daerah. Selain itu, Global wakaf memberikan andil besar dalam menopang perekonomian nasional, utamanya pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Melalui sektor ini juga, ketahanan pangan negeri dapat terjaga hingga kini. Untuk kali pertama, program Wakaf Sawah Produktif dilakukan di Jawa Tengah yang diberikan pada 50 petani di Desa 88

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Jumat (26/2). Wakaf Sawah Produktif sendiri adalah optimalisasi dana wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan kedaulatan pangan berbasis pertanian padi pada lahan sawah produktif. Tidak hanya itu, melalui program Wakaf Sawah Produktif nantinya petani tidak hanya diberikan bantuan modal


saja, namun juga sarana produksi tani hingga pembelian gabah dengan harga terbaik. Program ini diyakini mampu meningkatkan perekonomian para petani Indonesia dengan menargetkan pemanfaatan Wakaf Sawah Produktif seluas 5.000 hektar di berbagai wilayah jangkauan. “Harapannya kemiskinan semakin berkurang kemudian sistem ini mampu mengganti praktik-praktik pembiayaan modal yang berasal dari utang riba atau tengkulak yang telah mengakar di masyarakat. Kita ingin mengubahnya menjadi modal yang berlandaskan instrumen syariah berbasis wakaf produktif,” jelas Wahyu Nur Alim selaku Koordinator Wakaf Sawah Produktif. Senada dengan hal tersebut, program Wakaf Ternak Produktif juga memberikan banyak kebermanfaatan. Salah satunya saat 50 hewan ternak diturunkan dari armada pengangkut menuju kandang yang sudah disediakan. Hewan ternak ini diserahkan dari Global Wakaf-ACT kepada Pesantren Al Muawawah, Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Pesantren dengan mayoritas santrinya berasal dari keluarga prasejahtera ini akan memberdayakan santri dan ustaz dalam pengelolaan ternak 89

Humanity Insight Edisi- XLVIII

wakaf tersebut. Kehadiran hewan ternak wakaf di Pesantren Al Muawawah ini merupakan bagian dari program Wakaf Ternak Produktif yang diinisiasi Global Wakaf. Tujuan utama dari program ini adalah memandirikan perekonomian pesantren sekaligus memberikan edukasi ke santri untuk bisa produktif di bidang peternakan. Nantinya, selain Al Muawawah, pesantren-pesantren lain akan menerima ternak serupa untuk meluaskan manfaat kebaikan dari dana wakaf ini. Hingga saat ini, Global Wakaf sudah mendistribusikan hewan ternak wakaf ke 8 pesantren dari total 20 pesantren yang ditargetkan di Jawa Barat. Selain program tersebut di atas, Global Wakaf ACT juga menggerakan Wakaf Usaha Produktif untuk para pelaku usaha mikro berupa bantuan modal usaha. Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia menjadi salah satu hulu dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang tengah diinisiasi ACT dan Global Wakaf. Melalui gerakan ini, diharapkan dapat membangkitkan hulu pangan, yakni para produsen, hingga di hilirnya untuk membantu masyarakat prasejahtera yang membutuhkan bantuan pangan. Salah satu langkah kami adalah membantu para pelaku usaha mikro di bidang pangan. []


Kenapa Harus Wakaf?

"Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali dari tiga sumber: yaitu sedekah jariyah (waqaf), ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).

90

Humanity Insight Edisi- XLVIII

P

erkembangan produk wakaf sampai sekarang merupakan ikhtiar mewujudkan visi Islam sebagai rahmatan lil’alamiin, kebaikan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi alam semesta, termasuk manusia di dalamnya. Dengan begitu, perkembangan produk wakaf berupa wakaf produktif semakin mengekalkan kebaikan pewakifnya. "Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali dari tiga sumber: yaitu sedekah jariyah (waqaf), ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim). Wakaf adalah sedekah jariyah, tahu kenapa wakaf disebut sebagai sedekah jariyah? Karena wakaf adalah amalan yang


pahalanya terus menerus tidak terputus meskipun si pemberi wakafnya sudah wafat. Jadi pahala kebaikan dari harta wakafnya terus mengalir kepada si pewakaf (wakif). Amalan wakaf juga sangat disukai oleh Rasulullah dan para sahabat. Hal tersebut berawal ketika Nabi hijrah ke Madinah dan membeli tanah dari anak yatim yang berasal dari Bani Najjar. Rasulullah membeli tanah seharga 800 dirham, kemudian mewakafkan tanah itu untuk pembangunan masjid, yang saat ini dikenal dengan nama Masjid Nabawi. Wakaf yang dilakukan Rasulullah ini, segera diikuti oleh para sahabat, hingga berlomba-lomba untuk menunaikannya. Umar kemudian mewakafkan tanahnya di Khaibar yang hasilnya disedekahkan untuk orang fakir, kerabat, hamba sahaya, ibnu sabil, sabilillah, tamu dan pengelola wakaf diperbolehkan 91

Humanity Insight Edisi- XLVIII

menggunakan dengan cara yang baik. (HR. Muslim). Allah pun berfirman dalam Surat AlImran ayat 92: “Kamu sekali-kali tidak sampai kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah Maha Mengetahui.” Ayat inilah, yang membuat Abu Thalhah semangat untuk berwakaf, sekalipun harus mewakafkan kebun terbaik yang menjadi kesayangannya. Rasulullah kemudian menasehatinya agar Abu Thalhah menjadikan perkebunannya itu untuk keluarga dan keturunannya. Maka ia mengikuti perintah Rasulullah tersebut, dan di antara keluarga keluarga yang mendapat wakaf dari Abu Thalhah adalah Hassan bin Tsabit, yang adalah seorang penyair hebat. Saat kisah tersebut tersebar luas, semakin banyak pula sahabat yang bersedia dan merelakan harta miliknya untuk diwakafkan demi kemaslahatan umat, seperti Abu Bakar yang mewakafkan sebidang tanahnya di Makkah untuk anak keturunannya yang datang ke Makkah. Kemudian Utsman bin Affan, membeli sumur yang dimiliki oleh Yahudi, dari harta pribadinya. Dari penjabaran kisah-kisah tersebut, menandakan bahwasannya wakaf telah diperkenalkan pada zaman Rasulullah. Bahkan, keutamaan yang diperoleh dari berwakaf sudah dipaparkan secara jelas dalam Al-Qur’an. Sehingga, bagi Rasulullah dan sahabat menjadi ibadah yang tak ingin dilewatkan begitu saja. Dari praktik wakaf yang dilakukan Rasulullah ataupun para sahabat tersebut, pada perkembangannya mengantarkan kepada tipologi penerima wakaf dapat dibagi menjadi dua yaitu; wakaf ahli dan wakaf khairi. Wakaf ahli adalah wakaf yang peruntukan hasilnya bagi orang-orang tertentu yang umumnya terdiri atas keluarga dan keturunan wakif. Sedangkan wakaf khairi adalah wakaf yang diikrarkan si wakif untuk tujuan umum (limashalih al-ummat), tidak dikhususkan untuk orang-orang tertentu


Evolusi Wakaf Wakaf memang berbeda dengan program kemanusiaan ataupun bencana. Wakaf merupakan suatu instrumen filantropi premium, dan telah dikenal luas semenjak masa Rasulullah. Praktik wakaf menjadi lebih luas pada masa Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah, semua orang berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf. Pada mulanya praktik wakaf dilakukan dengan sangat sederhana, umumnya terhadap jenis benda tidak bergerak, seperti tanah untuk bangunan masjid, sekolah, rumah sakit, pondok pesantren dan panti asuhan. Hal ini merupakan akibat logis dari konsep wakaf yang selama ini dipahami sebagai amal jariyah, yang pahalanya terus mengalir, sehingga harta yang diwakafkan fisiknya harus bersifat kekal atau tahan lama. Di samping itu juga pengertian wakaf berasal dari kata kerja bahasa Arab “waqafa” yang berarti menghentikan, berdiam di tempat atau menahan sesuatu, sehingga wakaf dapat diartikan dengan menahan sesuatu benda yang kekal dzatnya untuk diambil manfaatnya sesuai dengan ajaran Islam Perjalanan pemanfaatan aset wakaf pun terus berkembang. Seiring laju perubahan zaman muncul berbagai inovasi yang relevan, seperti bentuk wakaf uang, wakaf Hak Kekayaan Intelektual (Haki), dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, saat ini pemanfaatan aset wakaf kian mendapat perhatian yang cukup serius dengan diterbitkannya 92

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf dan PP No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya. Perkembangan aset wakaf di Indonesia cukup pesat, seperti dilansir dari Kompas. com, bahwa potensi aset wakaf per tahunnya mencapai Rp 2ribu triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420 ribu hektare. Selain itu, wakaf uang juga memiliki potensi yang luar biasa, kisarannya menembus angka Rp 188 triliun per tahun. Wakaf juga menjadi instrumen ekonomi di berbagai negara Muslim. Sebagai ajaran ia tergolong pada syariah yang bersifat sakral dan suci. Tetapi, pemahaman dan implementasi wakaf tersebut pada fikih (upaya yang bersifat kemanusiaan). Karena itu, bisa dipahami bahwa praktik dan realisasi wakaf tersebut terkait erat dengan realitas dan kepentingan umat di setiap negara Muslim. Demikian juga, wakaf adalah sesuatu yang dapat memberikan manfaat secara berulang-ulang untuk tujuan tertentu selama beberapa kurun waktu sama dengan wakaf modal yang menghasilkan berbagai manfaat tersebut. Karena itulah ia merupakan nilai ekonomi saat ini dan akan mendatangkan banyak manfaat wakaf di masa yang akan datang.

Penjajakan Wakaf Produktif Semakin berkembangnya potensi wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Misalnya wakaf hanya untuk aset sosial dan ibadah seperti masjid, kuburan, sekolah dan pesantren. Wakaf juga dapat menjadi model yang lain seperti wakaf produktif. Yang dimaksud dengan wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Penjelasan Kementerian Agama RI mengenai donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia,


maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Aset wakaf kemudian dikelola sehingga memiliki nilai lebih. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti ketersediaan pangan, pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Akan tetapi yang masih sangat umum ditemukan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia saat ini adalah wakaf berbentuk musala atau masjid, madrasah dan yang

Menggerakkan Dari Hulu ke Hilir Wakaf bisa menjadi salah satu cara untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Apalagi pandemi ini menyebabkan gangguan sistem logistik global yang berdampak pada persoalan akses pangan. Di Indonesia sendiri, dan juga negara lain yang memiliki tingkat ekonomi serupa atau di bawah Indonesia, masalah akses pangan yang timbul umumnya dipengaruhi penghasilan masyarakat yang tidak memadai, bahkan sekedar untuk membeli bahan pokok 93

Humanity Insight Edisi- XLVIII

paling banyak ialah makam. Ketiga wujud wakaf tersebut tidak salah. Namun, jika ditelaah lebih jauh lagi, wakaf bisa dimaksimalkan untuk sektor produktif yang hasilnya bisa dirasakan secara luas dan penerima manfaatnya lebih banyak. Pada dasarnya wakaf itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan ketika hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya (mauquf alaih).

makanan. Permasalahan pangan dari hulu ke hilir ini mendorong Aksi Cepat Tanggap untuk bergerak lebih total dalam memulihkan kondisi tersebut. Gerakan Sedekah Pangan Nasional diinisiasi untuk mengajak masyarakat terlibat dan meluaskan program-program pangan ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa. Pada akhir Februari 2021, bersama Global Wakaf, ACT membangun ekosistem pangan dari hulu ke hilir dengan meluncurkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional. Harapannya dengan adanya gerakan ini dapat mengoptimalkan program-program pendukung produsen pangan. Wakaf Distribution Center, untuk menampung suplai pangan dari para petani binaan serta donatur, pun menjadi penyambung dari produsen pangan kepada warga prasejahtera yang membutuhkan pangan. Adapun produk-produk hasil pengelolaan dana wakaf seperti Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf digunakan pada sejumlah program pangan ACT di sektor hilir, yang


manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Misalnya saja Humanity Care Line, Humanity Rice Truck, Humanity Food Truck, Operasi Beras Gratis, dan Operasi Makan Gratis. Dengan demikian, Gerakan Sedekah Pangan Nasional diharapkan menjadi salah

satu langkah mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Pangan yang tercukupi dari hulu ke hilir dan mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa produsen pangan. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat, masyarakat Indonesia mampu mewujudkan peradaban pangan yang baik.

Aksi Wakaf Produktif Kian Meluas Melihat potensi tersebut Global WakafACT sejak beberapa waktu terakhir mulai mengedukasi masyarakat agar dapat mengalokasikan amal jariyah dalam bentuk wakaf pada sektor produktif dengan pemanfaatan wakaf uang. Tidak hanya sekedar edukasi, Global Wakaf-ACT mewujudkan melalui berbagai program, di antaranya adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif, dan program Wakaf Ternak Produktif. Program paling terbaru adalah memborong dagangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Program terbaru Global Wakaf-ACT ini, menjadi salah satu ikhtiar dari Wakaf Modal Produktif. Di mana melalui program ini, Global Wakaf-ACT akan membeli seluruh dagangan para pelaku UMKM sebagai dengan harapan dapat memberdayakan mereka di masa PPKM yang menyulitkan. Halimah adalah salah satu penerima manfaat dari program Wakaf Modal Produktif, saat didatangi oleh Tim Global Wakaf-ACT, dagangan ayam geprek Halimah yang dijual di pinggir Jalan Walang Baru VIIA, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, langsung diborong habis. Ia sampai meyeka air mata yang turun dengan jilbabnya. “Doain nenek ya, supaya kuat membiayai cucu-cucu nenek,” pinta Halimah pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021 lalu. Halimah memang harus mengurus keempat cucunya yang kini sudah yatim. Satu-satunya pemasukan Halimah untuk membiayai mereka adalah dengan berjualan ayam geprek. Usia yang sudah lanjut tak jadi penghalang bagi Halimah untuk terus 94

Humanity Insight Edisi- XLVIII

berusaha. Setiap hari ia membuka dagangan sejak jam dua belas siang hingga malam menjelang. Tetapi pada masa PPKM ini, diakui Halimah usaha tak berjalan dengan mudah. “Biasanya nenek bisa bikin enam puluh porsi ayam geprek dalam satu hari. Tapi kondisi lagi PPKM begini, ya lebih sedikit bikinnya. Takut kalau banyak, nanti malah enggak terjual,” ucap Halimah. Jika sampai tidak habis, modal Halimah tak akan berputar. Sebab itu Global WakafACT memborong dagangan Halimah pada hari itu. Setelah itu dagangan Halimah didistribusikan kepada para pekerja harian di sekitar lokasi. Selain memborong dagangan, Halimah juga mendapatkan bantuan modal dari program Wakaf UMKM, serta pendampingan usaha kedepannya. []


Memaksimalkan Wakaf Ternak Produktif Berbagai ikhtiar dilakukan untuk menggenjot perbaikan ekonomi, salah satunya Wakaf Ternak Produktif.t

I

ndonesia tengah berbenah dari hancurnya ekonomi di tahun 2020 ini. Banyak pihak optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan positif ke depannya. Berbagai ikhtiar dilakukan untuk menggenjot perbaikan ekonomi, salah satunya dengan meluaskan penggerakan wakaf produktif. Wakaf Ternak Produktif adalah salah satunya. Tujuan utama dari program ini adalah memandirikan perekonomian pesantren sekaligus memberikan edukasi ke santri untuk bisa produktif di bidang peternakan. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok yang berada di Kampung Gandok II, Bungursari, Kota Tasikmalaya, merupakan salah satu pesantren yang menerima amanah 50 domba ternak dari Global Wakaf – ACT, pertengahan Februari lalu. Amanah itu merupakan bagian dari program Wakaf Ternak Produktif.memiliki santri sebanyak 153 orang dengan berbagai macam latar belakang. Potensi para santri inilah yang hendak dimaksimalkan pondok untuk berdikari. Pengurus Pesantren Miftahul Ulum Abuya Ismet menerangkan, domba-domba itu akan diurus oleh para santri. Dalam jangka panjang, hasil ternak akan dimanfaatkan pesantren untuk biaya operasional dan kebutuhan santri yang sebagian dari keluarga prasejahtera dan yatim. Satu bulan berselang, domba-domba ini sudah mulai berkembang biak. Pelatihan mengurus ternak secara rutin dilakukan, salah satunya pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 13 sampai 14 Maret 2021. Pelatihan inipun disambut baik oleh Rifki salah satu

95

Humanity Insight Edisi- XLVIII

santri sekaligus pengurus hewan ternak. “Jujur, pelatihan seperti ini jadi hal yang sangat kami tunggu. Kami dapat banyak banget ilmu untuk merawat dan menyukseskan pengurusan amanah hewan ternak ini. Harapannya mudah-mudahan bisa berlangsung secara rutin,” ungkapnya. Dadi Mawardi, salah satu perwakilan pesantren, juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Global Wakaf-ACT. “Alhamdulillah saat ini sebagian domba sudah melahirkan. Semoga kami bisa mengemban amanah ini dengan baik,” kata Dadi. []


Gotong Royong Realisasikan Wakaf Sawah Produktif Melalui program Wakaf Modal Usaha Petani serta Masyarakat Produsen Pangan Indonesia, Global Wakaf – ACT terus memberikan dukungan terbaiknya kepada para petani.

P

ada masa pandemi Covid-19 pertanian merupakan sektor yang memberikan andil besar dalam menopang perekonomian nasional. Di saat sektor lain banyak yang tumbang, pertanian adalah salah satu dari 7 sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif selama tahun 2020 yakni sebesar 1,75 persen. Data ini diungkap dalam diskusi publik berjudul ‘Daya Tahan Sektor Pertanian: Realita Atau Fatamorgana?’ yang diselenggarakan oleh Institute For Development of Economics and Finance (INDEF). Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto pada hari Rabu 17 Februari 2021 menjelaskan bahwasannya catatan pertumbuhan ini agak lambat dibandingkan 2019. Tetapi bagaimanapun harus tetap kita syukuri, tidak terbayangkan kalau sektor pertanian ini mengalami kontraksi, maka pertumbuhan Indonesia akan mengalami kontraksi yang sangat dalam karena besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi. Tak hanya pertumbuhan, performa ekspor sektor pertanian juga meningkat hingga 14,03 persen. Apabila dibandingkan dengan krisis moneter pada tahun 1998 pun, sektor 96

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pertanian masih menjadi penopang ekonomi Indonesia. Oleh karenanya, Kecuk berpendapat bahwa perlu adanya perhatian lebih terhadap sektor ini terutama dengan memperhatikan kesejahteraan pelakunya. “Di sisi lain SDM di pertanian kurang menguntungkan, karena mayoritas didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah. Dilihat dari sisi umur, juga banyak sekali tenaga kerja berumur yang sudah tidak produktif, masih bekerja di sektor pertanian. Kedepannya kita perlu mencari cara bagaimana generasi muda masuk ke sektor pertanian,” jabar Kecuk. Selain itu saat ini banyak juga inovasi 4.0 dalam pertanian, salah satunya digagas oleh Institut Pertanian Indonesia (IPB). Prof. Dr. Arif Satria selaku Rektor dari IPB mengharapkan inovasi-inovasi ini dapat membuat optimisme untuk masa depan pertanian di Indonesia.“Perlu ada business matching antara apa yang dihasilkan di perguruan tinggi dengan market. Sehingga inovasi yang kita hasilkan sangat bermanfaat untuk BPS, untuk kementrian, dan juga buat petani dan dunia usaha. Yang penting kami memiliki concern bahwa inovasi ini memiliki daya manfaat yang


besar untuk pertanian Indonesia” harap Arif. Ikhtiar demi ikhtiar ini jugalah yang telah dimulai oleh Global Wakaf – ACT. Melalui program Wakaf Modal Usaha Petani serta Masyarakat Produsen Pangan Indonesia, Global Wakaf – ACT terus memberikan dukungan terbaiknya kepada para petani. Untuk kloter pertama di Jawa Tengah diberikan kepada 50 petani di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada hari Jumat 26 Februari 2021. Wakaf Sawah Produktif sendiri adalah optimalisasi dana wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan kedaulatan pangan berbasis pertanian padi di lahan sawah produktif. Wahyu Nur Alim selaku Koordinator Wakaf Sawah Produktif menjelaskan bahwa program ini fokus pada bantuan permodalan, sarana dan prasarana hingga ke pendampingan teknis pertanian. “Para petani akan dibantu dalam pemenuhan sarana produksi hingga memberikan jaminan pasar produk hasil panen dengan harga kompetitif melalui off taker terbaik dari Global Wakaf – ACT,” ungkap Wahyu. Program ini diyakini mampu meningkatkan perekonomian para petani Indonesia dengan menargetkan pemanfaatan Wakaf Sawah Produktif seluas 5.000 hektar di berbagai wilayah jangkauan. “Harapannya kemiskinan semakin berkurang kemudian sistem ini mampu mengganti praktik pembiayaan modal yang berasal dari utang riba atau tengkulak yang telah mengakar di masyarakat. Kita ingin mengubahnya menjadi modal yang berlandaskan instrumen syariah berbasis wakaf produktif,” jelas Wahyu. Dalam program ini terdapat beberapa pemangku kepentingan yang akan saling terhubung. Pertama Global Wakaf – ACT sebagai lembaga yang menyalurkan dan mengoptimalkan dana wakaf tunai ke sektor pertanian produktif berbasis pangan pokok. Kedua, Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) sebagai mitra capacity builder dan monitoring 97

Humanity Insight Edisi- XLVIII

pelaksanaan program mulai dari asesmen lahan hingga pendampingan. Ketiga, para petani sebagai penerima manfaat utama dari dana wakaf yang dikelola. Lalu, dalam tahap akhir, pengolahan hasil pertanian tersebut didistribusikan ke Lumbung Beras Wakaf. Produktivitas lahan wakaf kemudian menjadi jalan yang bisa diwujudkan dan produksi pangan ke depan bisa dikembangkan. Tentunya dengan kolaborasi antara nazir wakaf, korporasi dan ahli dalam bidang pertanian. Maslahat lahan wakaf dalam komoditas pangan juga dapat membantu para petani terlepas dari sistem ijon. Dengan memangkas sistem ijon dan kolaborasi antar penggerak, tentu dapat membantu stabilitas harga di masyarakat karena mampu memangkas proses niaga yang panjang dan merugikan. Kolaborasi ini sekaligus menjadi gerakan kegotongroyongan dan dasar optimisme program Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) dalam pemenuhan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan, mulai dari produsen pangan hingga konsumen pangan.[]


Borong Dagangan Penjual yang Terdampak Pandemi Pemberlakuan PPKM guna menekan penyebaran virus telah dilakukan. Sayangnya kebijakan berdampak pada sektor ekonomi khususnya pada menurunnya daya beli masyarakat.

P

andemi Covid-19 masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Jumlah positif sempat naik tinggi sejak pertengahan Juni 2021 sampai saat ini. Sejak Juli lalu, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna menekan penyebaran virus telah dilakukan. Sayangnya kebijakan itu juga berdampak pada sektor ekonomi khususnya pada menurunnya daya beli masyarakat, sehingga menurunkan kinerja perekonomian di Indonesia. Nalek, seorang kakek asal Balikpapan, adalah salah satu korban yang terkena imbasnya. Pandemi yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu membawa dampak besar pada kehidupan, terlebih urusan ekonomi. Dagangan skala kecilnya semakin meredup saja, apalagi saat ada kebijakan pembatasan aktivitas yang ketat. Barang dagangannya menjadi semakin jarang laku, karena sebelum pandemi pun jumlah pembeli sangat sedikit. Bermodal gerobak usang, Nalek menjajakan dagangan, pisang. Usaha ini menjadi caranya menyambung kehidupan. Di kondisi normal dan pisang yang dijadikannya berkualitas bagus, Nalek mampu menjual hingga 15 sisir dengan keuntungan Rp1500 per sisirnya. Akan tetapi, sejak pandemi, keuntungannya turun drastis, bahkan ketika PPKM tak jarang nihil pembeli. Mengetahui kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar yang terbaik untuk Nalek. Lewat aksi borong dagangan pedagang kecil, ACT membeli semua barang dagangan untuk kemudian dibagikan ke warga lain yang membutuhkan di awal Agustus ini. 98

Humanity Insight Edisi- XLVIII

“Terima kasih, ya Allah ini beneran mau dibeli semua?” ungkap Nalek tak percaya. “Semoga dapat balasan yang lebih besar dari Allah ya,” doanya kepada perwakilan ACT, juga untuk seluruh dermawan pada hari Selasa, 17 Agustus 2021. Selain Nalek, hal serupa juga dirasakan, Koko, seorang penjual bakso ikan di Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku semakin surut saja pendapatannya. Padahal uang hasil berdagang menjadi harapan untuk kesembuhan sakit yang dideritanya, hernia, dan sang istri yang mengalami strok. Walau tengah kurang sehat, Koko tetap berjualan karena terhimpit kehidupan. “Biasanya jualan di sekolah-sekolah sampai habis (dagangan), tapi sejak pandemi, sekolah tidak ada aktivitas, jadi harus keliling lebih jauh, itu pun sering enggak habis,” kata Koko beberapa hari lalu. Melihat kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kemudian memborong dagangan Koko untuk kemudian dibagikan kembali secara gratis ke warga sekitar. Aksi ini merupakan kelanjutan dari program penyelamatan UMKM dari ACT yang terus meluas ke berbagai daerah, termasuk Kabupaten Tasikmalaya. “Selain Pak Koko, ada beberapa pedagang lain yang kami borong seluruh dagangannya dan diberi tambahan untuk modal. Barang dagangan yang diborong pun segera dibagikan ke warga sekitar, khususnya para pekerja harian seperti pengemudi ojek dan becak,” ungkap Relawan Masyarakat Relawan Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Diki. []


Kesehatan dan Gizi

Apa Kabar Gizi Buruk Di kala Pandemi

P

ersoalan menahun yang kerap menjadi sorotan kesehatan di Indonesia adalah kasus balita kekurangan gizi (gizi buruk dan gizi kurang) yang diderita oleh anak usia bawah lima tahun (balita). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 terdapat 17,7 persen balita di bawah 5 tahun masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen dan gizi kurang sebesar 13,8 persen. 99

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Fenomena balita kekurangan gizi diperburuk dengan adanya penyebaran virus Covid-19 di seluruh Indonesia semenjak Maret 2020. Dikutip dari perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Debora Comini, bahwasannya sebelum pandemi terdapat sekitar 2 juta anak menderita gizi buruk dan lebih 7 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting di Indonesia. UNICEF juga memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun bisa meningkat 15 persen secara global pada 2020 jika tidak ada tindakan. Menurut Deborah, peningkatan jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia lantaran banyak keluarga kehilangan pendapatan akibat pandemi sehingga tidak mampu membeli makanan sehat dan bergizi. Mana lagi Pandemi Covid-19 mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, tidak terkecuali layanan pemantauan kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Banyak Posyandu tutup sejak awal masa pandemi Maret lalu sehingga menghambat pemantauan perkembangan balita dan program pencegahan stunting. Meski demikian, beberapa kegiatan imunisasi tetap dilakukan melalui kerjasama dengan petugas kesehatan/ bidan. Untuk menekan kenaikan kasus gizi buruk pemerintah mengeluarkan kebijakan agar tidak menghentikan program penting nasional salah satunya adalah penanganan stunting. Maka mulai per awal Agustus 2020, pemerintah kembali membuka pelayanan Posyandu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Terus berikhtiar mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia, Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali


melakukan aksi pendampingan gizi yang digelar di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Aksi ini merupakan kelanjutan setelah beberapa kali dilakukan asesmen pada Oktober 2020. Dari data yang terkumpul, ditemukan beberapa anak yang kondisi gizinya berada di garis kuning (gizi kurang) bahkan garis merah (gizi buruk). Karena itu, perbaikan gizi menjadi urgen untuk segera dilakukan. Ada 31 anak yang menjadi sasaran aksi ini. Beberapa langkah yang dilakukan oleh tim Bengkel Gizi Terpadu untuk mengetahui keadan gizi anak-anak dengan cara melakukan penimbangan badan. Setelah itu terus dilakukan pemantauan gizi anak, hingga pembagian paket makanan bergizi untuk memastikan gizi anak-anak di Kamal Muara membaik dari hari ke hari. Kamal Muara sendiri merupakan kelurahan yang ada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Permukiman ini dikenal dengan kepadatannya dan sebagian rumah berdiri di atas air laut. Kayu sebagai bahan utama bangunan dan bambu yang menjadi penyangga rumah-rumah di kelurahan yang berbatasan dengan perairan Laut Jawa ini. Sebagian besar warga berprofesi sebagai nelayan. Hasil ikan yang didapat dari melaut dijual dan sebagian lagi dikonsumsi sendiri. Kondisi ekonomi warga yang rata-rata tergolong prasejahtera berdampak pada beberapa sektor, termasuk kesehatan anak-anak yang kurang mendapatkan mendapatkan perhatian. Ditambah lagi dengan kebersihan lingkungan yang kurang baik dan permasalahan ketersediaan air bersih. “Di awal, kami menemukan 1 dari 3 anak di Kamal Muara mengalami permasalahan gizi. Setelah melakukan beberapa kali pendampingan, orang tua pun antusias datang untuk memeriksakan kondisi anak mereka. Alhamdulillah, setelah rutin melakukan pendampingan dan pembagian paket makanan bergizi, kondisi gizi anak-anak mengalami perkembangan yang baik,” jelas Dokter Muhammad Riedha dari Tim Medis Global Zakat-ACT, Kamis 100

Humanity Insight Edisi- XLVIII

(10/12/2020). Dari hasil penimbangan berat badan, sebanyak 23 balita mengalami peningkatan, juga tinggi badan yang bertambah. Setelahnya, diharapkan orang tua mampu menjaga asupan gizi untuk anak-anak. Di samping itu, Global Zakat - ACT membantunya dengan memberikan paket makanan bergizi yang diserahkan langsung ke orang tua balita. Dokter Riedha menambahkan, ke depannya, aksi pendampingan serupa akan terus digelar untuk memastikan kondisi gizi anak di Kamal Muara benar-benar membaik. Masyarakat umum pun bisa ikut serta dalam aksi kebaikan ini, apalagi gizi menjadi salah satu kebutuhan yang paling penting dipenuhi, khususnya anak-anak. []


Bengkel Gizi Terpadu Jadi Solusi

Gizi kurang dan stunting merupakan salah satu permasalahan yang hingga sekarang belum dapat terselesaikan.

P

ermasalahan gizi masih menjadi momok bagi pemerintah Indonesia dan merupakan masalah yang sangat kompleks dan penting untuk segera diatasi. Terutama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai permasalahan gizi paling lengkap. Dikutip dari Hello Sehat yang telah melakukan beberapa penelitian menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung terus meningkat, tidak sebanding dengan beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang cenderung menurun. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, perkembangan masalah gizi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu masalah gizi yang sudah terkendali, masalah yang belum dapat terselesaikan (un-finished), dan masalah gizi yang sudah meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat (emerging). Adapun gizi kurang dan stunting merupakan 101

Humanity Insight Edisi- XLVIII

salah satu permasalahan yang hingga sekarang belum dapat terselesaikan. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang tidak terpenuhi dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal-awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan 12,1 persen dari total anak balita menderita balita kurus (wasting). Anak yang menderita gizi buruk biasanya mengalami permasalahan berat badan dan kondisi fisik yang kelihatan sangat kurus. Prevalensi anak sangat kurus ternyata masih sangat tinggi yaitu 5,3 persen. Kondisi ini harus dilakukan upaya serius dengan perawatan medis dan pendampingan


maksimal. Jika merujuk pada aturan WHO, masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila prevalensi kurus antara 10,0-14,0 persen, dan dianggap kritis bila lebih dari 15,0 persen. Di Indonesia, prevalensi kurus pada anak balita masih 12,1 persen yang artinya masalah kurus di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Empat provinsi di Indonesia yang masuk kategori kritis yaitu Kalimantan Barat, Maluku, Aceh, dan Riau. Selain itu menurut Riskesdas pada 2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini terus menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 29,6 persen. Problemnya masih di atas batasan yang ditetapkan WHO sebesar 20 persen. Angka tersebut ternyata terus meningkat jika dibandingkan dengan 2010 yang sebanyak 35,6 persen. Menurut penelitian Ricardo, sampai sekarang Anak balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15 persen) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun. Bagi masyarakat Indonesia, kondisi ini seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang di usia muda, dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut. Stunting juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi. Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhi untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar anak tidak tumbuh pendek atau stunting. Melihat semua Problematika tersebut ACT ikut membantu menyelesaikan permasalahan gizi kurang dengan Bengkel Gizi Terpadu (BGT). Hingga saat ini sudah terdapat empat 102

Humanity Insight Edisi- XLVIII

wilayah yang menjadi lokasi implementasi BGT ACT yaitu dimulai pada 2018 di Kecamatan Sembalun, Lombok, tercatat, 116 dari 300 balita terkena permasalahan gizi pascabencana. Dilanjutkan lagi pada 2019 di Bakung, Lampung, terdapat 42 dari 134 balita terdeteksi kurang gizi. Di tahun yang sama BGT juga melakukan aksi di Alor dan Ende di sana terdapat 350 dari 1065 balita menderita kurang gizi. Selama pandemi program ini juga tetap berjalan dengan titik lokasi berada di Kamal Muara, Jakarta Utara, tercatat 42 dari 134 balita terdeteksi memiliki permasalahan gizi. Tidak hanya menimbang mengecek keadaan para balita, tim BGT juga melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan, paket gizi berupa makanan juga didistribusikan ke warga. Rendahnya kondisi ekonomi keluarga memicu berbagai persoalan di atas. Permasalahan yang disebabkan karena rendahnya kualitas hidup masyarakat, kecukupan gizi, terbatasnya mutu pangan, dan sebagainya. Selain itu juga memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan. Mana lagi akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera belum terpenuhi secara utuh. Untuk itu, Aksi Cepat Tanggap menginisiasi lembaga Humanity Medical Services. Lembaga baru ini merupakan respons atas kondisi kesehatan dan problematika di bidang medis, baik di Indonesia hingga global. Ke depannya, Humanity Medical Services akan melakukan aksi kemanusiaan berupa Ambulance Keliling, Bengkel Gizi Terpadu, Klinik Wakaf Mobile, Rumah Sakit Wakaf, Klinik Dermawan, Nutrisi Anak Sekolah, Bergerak untuk Difabel, dan Edukasi Komunitas. Tentunya, ikhtiar ini besar ini tidak bisa bergerak sendirian. Butuh doa, dukungan dan partisipasi bersama untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan pelayanan kesehatan. []


Gerakan Satu Juta Liter Susu Dicetuskan Kebutuhan asupan susu pada anak telah dimulai semenjak lahir dimulai dengan ASI yang banyak mengandung banyak nutrisi untuk perkembangan otak anak.

103

Humanity Insight Edisi- XLVIII

D

alam masa pertumbuhan, anak wajib diberikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Melengkapi nya dengan pemberian susu juga disarankan oleh para ahli. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh anak serta membantu proses tumbuh kembangnya. Penelitian menunjukkan bahwa susu bermanfaat dalam pembentukan tulang untuk jangka panjang, karena susu kaya


akan kalsium. secara umum susu banyak memiliki manfaat untuk pertumbuhan yaitu untuk regenerasi sel, menguatkan tulang dan gigi, menyokong pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan, mampu mencegah stunting pada anak-anak serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit. Susu juga menyediakan karbohidrat sebagai sumber energi yang dibutuhkan anak untuk aktivitasnya sepanjang hari. Yang masih jadi problem adalah kesadaran akan pentingnya meminum susu untuk masa perkembangan anak di Indonesia masih cukup rendah. Seperti dikutip dari pernyataan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita pada saat momentum Hari Susu Nusantara menyatakan, berdasarkan

104

Humanity Insight Edisi- XLVIII

data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg/kapita/ tahun. Angka tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negaranegara lainnya. Rendahnya konsumsi susu segar ini diakibatkan karena kebiasaan minum susu yang belum membudaya. Sehingga perlu gencar untuk terus mengedukasi masyarakat membiasakan minum susu segar dan terus meningkatkan produksi susu nasional. Menurut data statistik, produksi susu dalam negeri juga masih sangat rendah. Populasi sapi perah nasional pada tahun 2019 sebanyak 561.061 ekor dengan produksi susu sebanyak 996.442 ton (Data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019). Dengan jumlah kebutuhan susu nasional tahun 2019 mencapai 4.332,88 ribu ton, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) di atas, hanya mampu memenuhi 22 persen dari kebutuhan nasional, sehingga 78 persennya berasal dari impor (BPS 2020). Selain itu, produksi susu saat ini masih didominasi oleh susu sapi, padahal kita memiliki potensi ternak lain seperti kambing perah (Kambing Peranakan Ettawa, Kambing Saanen) dan kerbau perah yang pemanfaatannya belum optimal. Melihat fenomena tersebut Bengkel Gizi Terpadu Aksi Cepat Tanggap, bergerak bersama untuk mensosialisasikan penting minum susu untuk anak pada masa pertumbuhan dengan mencetuskan sebuah program “Gerakan satu juta liter susu”. Pada program ini ACT bersama mitra akan memberikan asupan susu terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Tak hanya bantuan, nantinya selama program ini berlangsung beberapa penyuluhan mengenai pentingnya minum susu juga akan diadakan. Minimal yang dilakukan adalah ikut mengkampanyekan program pentingnya minum susu bagi anak. []


Mewujudkan Indonesia Bebas Gizi Buruk Pertumbuhan dan perkembangan otak manusia terjadi sangat pesat pada usia anak di bawah 2 tahun, pada fase ini disebut dengan periode kritis perkembangan.

M

enurut Ahli Gizi Humanity Medical Services (HMS) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Harum Aulia, asupan gizi yang tidak optimal dapat berimbas pada kesehatan. Sejumlah penyakit yang berisiko dialami anak antara lain infeksi dan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes, anemia, imun lemah, serta kanker. Anak yang kekurangan gizi juga memiliki risiko kematian yang lebih besar. Kondisi ini sering disebut sebagai wasting. Kekurangan gizi juga dapat membuat ukuran tubuh anak tidak berkembang optimal atau biasa disebut stunting. Tubuh anak biasanya lebih kecil dibandingkan ukuran 105

Humanity Insight Edisi- XLVIII

seharusnya. Adapun untuk angka stunting di Indonesia masih termasuk tinggi. Berdasarkan laporan dari lembaga kemanusiaan yang mengurusi masalah anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada tahun ini, ada 31,8 persen anak stunting di Indonesia, sehingga meraih predikat very high (sangat tinggi). Stunting di Indonesia disebabkan sebagian kelahiran bayi di Indonesia sudah dalam kondisi kekurangan nutrisi, sehingga saat tumbuh kembang pun kekurangan zat gizi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekaligus Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting, Hasto Wardoyo.


Hasto merujuk data Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2019 yang menyebutkan angka stunting berada pada 27,67 persen. Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan berbagai faktor kekurangan gizi pada bayi. Sebab itu, sekitar 29 persen dari 5 juta kelahiran bayi setiap tahunnya terlahir prematur atau belum waktunya. Hal lain yang menyebabkan stunting adalah sebanyak 11,7 persen bayi terlahir dengan gizi kurang yang diukur melalui ukuran panjang tubuh tidak sampai 48 sentimeter dan berat badannya tidak sampai 2,5 kilogram. "Ini sudah given, artinya bayi lahir 5 juta di

Indonesia 1,2 juta produknya sudah di bawah kualitas, inilah yang kemudian stunting 27 persen," kata Hasto yang juga berlatar belakang sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Adapun untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut, makanan dengan asupan gizi seimbang wajib diberikan kepada anak. Komposisi makanan dengan gizi seimbang antara lain karbohidrat seperti nasi, protein berupa daging, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu usahakan direbus atau digoreng dengan minyak sehat, terakhir perbanyak minum air putih dan susu UHT bagi anakanak.

Aksi Perdana Operasi Gizi Anak Indonesia Melihat kondisi angka anak stunting yang masih tinggi, Humanity Medical Services ACT menginisiasi program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI). Salah satu aksi perdana dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta Utara. Bertempat di tempat pelelangan ikan (TPI) Kamal Muara, tim HMS ACT memberikan edukasi kandungan gizi seimbang kepada orang tua dan anak. Kelurahan Kamal Muara Ini dipilih karena beberapa alasan yakni, mata pencaharian mayoritas warga adalah nelayan, sumber air konsumsi antara lain air asin karena terletak di dekat laut, sampah yang berserakan terutama di kolong-kolong rumah dan got, dan wilayah ini sering dilanda banjir rob. Harum Aulia, dari tim HMS ACT menjelaskan bahwa kondisi lingkungan kumuh berakibat buruk pada kesehatan anak. Karena lingkungan tempat tumbuh kembangnya kumuh, padat penduduk, dan orang tua yang masuk kategori pra sejahtera membuat kesehatan dan asupan gizi anakanak kurang diperhatikan. “Banyak orang tua di sini (Kamal Muara) masih belum mengerti tentang gizi seimbang. Anak-anak diberi makan yang penting mereka suka, mau makan, atau seadanya saja. Ini satu sebab gizi anak 106

Humanity Insight Edisi- XLVIII


kurang atau tidak tercukupi. Pertumbuhan dan kondisi kesehatan anak yang menjadi korban,” kata Ahli Gizi HMS ACT Harum Aulia, pada hari Jumat, 4 Juni 2021. Harum melanjutkan, dalam program OGAI dengan melakukan beberapa kegiatan antara lain pemberian susu UHT untuk anak-anak, pembagian makanan dengan gizi seimbang, dan edukasi berupa penyuluhan gizi seimbang bagi anak-anak. Melalui program OGAI, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya anakanak dapat meningkat sehingga Indonesia keluar dari kelompok negara dengan kekurangan gizi tertinggi. “Permasalahan kesehatan di Indonesia harus diselesaikan secara gotong royong. Selain petugas kesehatan, masyarakat harus perhatian dengan kondisi kesehatannya. Salah satu cara dengan memakan makanan 107

Humanity Insight Edisi- XLVIII

yang mengandung gizi seimbang. Jadi citacita menjadi negara sehat bisa terwujud,” ujarnya. Mulyani, salah satu warga Kamal Muara yang mengikuti penyuluhan OGAI, mengatakan, program ini memberikan pemahaman tentang gizi makanan. Bukan hanya pemahaman yang bersifat materi tetapi juga praktik dalam kehidupan seharihari. Sehingga orang tua tidak kesulitan dalam menerapkannya. “Bagus banget, ada program ini. Biasanya kan orang tua sibuk menggemukkan dirinya sendiri, anaknya kurus. Anaknya makannya apa aja, yang penting mau. Anak-anak kan biasanya rewel, jadi enggak dipikirkan makannya, yang penting mau (makan). Semoga program ini bisa berlanjut dan terus mendampingi warga biar lebih tahu,” katanya. []


Keterbatasan fasilitas kesehatan serta biaya kesehatan yang mahal menjadi faktor tambahan berkurangnya kunjungan masyarakat ke pusat layanan kesehatan.

S

elama pandemi Covid-19 tak sedikit dari masyarakat yang enggan untuk melakukan kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, atau ke klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit. Enggannya pasien ke pusat layanan kesehatan selama pandemi terjadi bukan tanpa sebab. Ketakutan atas penularan virus dan pembatasan aktivitas menjadi faktor utama. 108

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Menurut Dokter Arini Retno Palupi dari tim medis Aksi Cepat Tanggap (ACT), banyak tenaga kesehatan yang juga turut terpapar. Keterbatasan fasilitas kesehatan serta biaya kesehatan yang mahal menjadi faktor tambahan berkurangnya kunjungan masyarakat ke pusat layanan kesehatan. Berangkat dari kondisi inilah, ACT pada hari Selasa, tanggal 6 Juli 2021, menghadirkan terobosan baru dalam urusan pelayanan kesehatan kemanusiaan, ialah Covid-19 Medical Careline Services (Covid-19 MCS). Layanan konsultasi kesehatan berbasis daring ini bisa dinikmati oleh masyarakat tanpa perlu keluar rumah atau berkunjung langsung ke dokter untuk meminimalisir risiko penularan virus yang lebih luas. Program ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di bawah kontrol tenaga kesehatan, sehingga juga dapat meminimalisir risiko perburukan kondisi pasien. “Pasien dapat berbicara langsung dengan tenaga kesehatan dan dokter untuk konsultasi kesehatannya. Jika kondisi kesehatan pasien memburuk dan harus ditangani secara langsung, maka tim ambulans ACT akan menjemput dan segera merujuknya ke pelayanan kesehatan terdekat,” jelas Dokter


Arini yang juga menjadi Penanggung Jawab Program Covid-19 MCS ini. Layanan Covid-19 MCS dari ACT akan menjangkau seluruh masyarakat di wilayah operasional berupa layanan konsultasi, obat, layanan ambulans, home care, dan integrasi program medis lain secara gratis. Masyarakat bisa mengaksesnya dengan menghubungi nomor 021-2940-7165. Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan ACT merespons musibah yang menimpa bangsa ini dengan terobosan baru

yaitu dengan Covid-19 MCS. Hal itu sekaligus membersamai kebijakan pemerintah, PPKM Darurat. “Aksi Cepat Tanggap merespons musibah yang menimpa bangsa ini sekaligus membersamai kebijakan pemerintah, PPKM Darurat. Maka sebagai elemen bangsa yang ingin selalu mencoba menghadirkan kebermanfaatan, yang selalu berikhtiar dengan segenap spirit untuk menjadi bagian dari solusi persoalan ini,” jelas Ahyudin, Ketua Dewan Pembina ACT.

Manfaat Meluas Covid-19 Medical Careline Services (MCS) ACT sudah beroperasi sejak hari Selasa, 6 Juli 2021 lalu. Layanan ini memberikan berbagai pelayanan medis, dari mulai konsultasi dengan dokter profesional, bantuan ambulans, home visit oleh tim medis, dan pelayanan obat gratis yang diantar langsung ke rumah. Belum genap seminggu beroperasi, sudah ada ribuan warga yang menelepon layanan ini. Masyarakat sangat bersyukur dengan kehadiran program Covid-19 MCS ACT. Mereka mengaku sangat terbantu karena banyak dari mereka yang tengah menjalani isolasi mandiri ataupun tengah sakit sehingga tidak bisa keluar rumah. Seperti Eni Siswari Junaidi, salah satu penelepon Covid-19 MCS, ia merupakan warga yang terpapar Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ia menjelaskan, saat ini keluarganya sangat sulit untuk mendapatkan fasilitas medis dan obat-obatan. "Terima kasih ACT sudah memfasilitasi keluarga kami untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dan obat gratis. Ini sangat membantu keluarga

109

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kami, semoga keluarga saya cepat sembuh. Berkah selalu untuk ACT," ujar Suami Eni, saat menerima obat gratis pada hari Ahad,11 Juli 2021. Sementara itu, Muhammad Harris, yang juga menerima obat dan vitamin gratis dari layanan ini berharap, bantuan dari Covid-19 MCS bisa terus berlanjut. Sebab, masih banyak masyarakat yang menurutnya sangat memerlukan bantuan kesehatan. Bukan hanya obat gratis. Beberapa penelepon setelah berkonsultasi dengan dokter layanan ini, dinyatakan juga memerlukan bantuan medis secara langsung. Alhasil ambulans yang membawa tim medis dari layanan ini pun dikerahkan. Keluarga Sarah, yang bertempat tinggal di wilayah Condet, Jakarta Timur ini, menjadi salah satu penelepon yang rumahnya didatangi langsung oleh tim Humanity HMS. Tiga anggota keluarganya terpapar virus Covid-19. Bahkan, Ibu Sarah mengalami gejala yang cukup mengkhawatirkan. Tim medis pun bergerak cepat dengan melakukan berbagai perawatan, agar kondisi Ibu Sarah membaik. []


Ikhtiar Terbaik MCS di Tengah Covid-19

ACT berkomitmen dalam menyelamatkan bangsa dari pandemi salah satunya dengan program Medical Careline Services.

K

asus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada hari Senin, 2 Maret 2020. Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Melansir data Satgas Covid-19, hingga hari Kamis, 12 Agustus 2021 ada tambahan 24.709 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 3.774.155 110

Humanity Insight Edisi- XLVIII

kasus positif Corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 36.637 orang sehingga menjadi sebanyak 3.247.715 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1.466 orang menjadi sebanyak 113.664 orang. Saat ini ada total 412.776 kasus aktif di Indonesia. Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif Corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.


Layanan IGD dan ICU) Sejumlah Rumah Sakit Penuh Dengan Pasien Awal Juli 2021, Di Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebanyak dua rumah sakit umum daerah bahkan menutup layanan instalasi gawat darurat (IGD) untuk pasien Covid 19 lantaran minimnya pasokan oksigen. Kesulitan yang sama juga dialami rumah sakit swasta. "Sehubungan dengan keterbatasan pasokan oksigen, maka IGD Edelweiss Hospital belum dapat menerima pasien baru dengan gangguan pernapasan sampai batas waktu yang belum ditentukan," demikian pengumuman rumah sakit yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Bandung itu lewat media sosial. Pengumuman yang sama juga disampaikan RS Al Islam Bandung. "Sehubungan dengan tidak tersedianya pasokan oksigen, maka kami tidak dapat menerima pasien dengan keluhan sesak nafas."

Dilansir dari BBC News, Kepada Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih menyebutkan jumlah BOR ICU maupun isolasi di rumah sakit Solo sudah mencapai di atas 90%. Dengan kondisi seperti itu, ia berharap sejumlah rumah sakit di luar Solo untuk melakukan penguatan di daerahnya masingmasing. Pasalnya, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Solo sebagian besar berasal dari luar Solo. "Kalau kita lihat pasien (Covid-19) di Solo itu 60% adalah pasien luar kota. Temanteman rumah sakit ini sudah menambahi bed hampir setiap hari dan sekarang sudah tembus angka 1.050-an… "Ini adalah angka lebih besar dari pada puncak Januari lalu," ujarnya. Berdasarkan data BOR rumah sakit di Solo yang diperoleh BBC News Indonesia, BOR Isolasi telah mencapai 97% dan BOR ICU mencapai 98%. "Hampir semua rumah sakit untuk IGD dan isolasi hampir penuh," ujarnya

Kewalahan Memenuhi Permintaan Oksigen Tingginya angka pasien positif corona membuat sistem pelayanan kesehatan nasional jungkir-balik. Rumah sakit penuh, sampai banyak yang mendirikan tenda untuk menampung pasien yang baru datang. Dokter, perawat, petugas ambulans, petugas pemakaman, dan tenaga medis lainnya kewalahan bekerja pagi-siang-soremalam-pagi dengan risiko sangat tinggi yaitu ikut terpapar virus corona. Salah satu dampak lonjakan kasus positif corona adalah peningkatan kebutuhan oksigen. Sebab, virus corona menyebabkan pasokan oksigen dalam darah menipis sehingga menghirup dari udara saja tidak cukup. Harus ada bantuan dari oksigen murni. Permintaan oksigen yang tinggi membuat pasokan di pasar menipis. Berdasarkan data

111

Humanity Insight Edisi- XLVIII

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021 menjadi 1.400 ton per hari pada 1 Juli 2021, kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan kemudian naik lagi menjadi 2.323 ton per hari pada 6 Juli 2021. Kemenkes juga memprediksi adanya tambahan kebutuhan sebesar 71 ton setiap 3 hari. Medical Careline Services Sediakan Peminjaman Tabung Oksigen Kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan kala melonjaknya kasus Covid-19 masih kerap ditemukan. Hal ini menjadi pemicu lahirnya program Medical Careline Services (MCS) dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada 7 Juli 2021. Layanan ini memberikan berbagai


pelayanan medis untuk masyarakat meliputi konsultasi dengan dokter profesional, bantuan ambulans, perawatan di rumah (home care) oleh tim medis, hingga pemberian obat gratis yang diantar langsung ke rumah. Tidak hanya itu, MCS ACT kini juga menyediakan peminjaman tabung oksigen yang sudah terisi penuh secara gratis. Tuti Yuningaih, menjadi salah satu penelepon layanan MCS ACT yang menerima layanan pinjaman tabung oksigen. Tuti diketahui sering mengalami sesak napas, dan sangat butuh bantuan oksigen untuk memperlancar pernapasannya. Niatannya untuk berobat ke rumah sakit pun terhalang sebab semua rumah sakit yang ia kunjungi telah penuh. “Tabung yang terisi enam meter kubik oksigen pun kita pinjamkan ke Ibu Tuti hingga kondisi beliau membaik. Tim medis kami datang langsung ke rumah Ibu Tuti di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tim kami pun selalu menggunakan alat pelindung diri (apd) yang lengkap untuk mencegah penularan virus,” ujar Koordinator Program Covid-19 MCS dr. Arini Retno Palupi, pada hari Ahad, 1 Agustus 2021. Tak hanya bu Tuti, Ayuningtyas, salah seorang pasien yang sangat membutuhkan tabung oksigen untuk Ayahandanya juga menerima pinjaman tabung oksigen beserta dengan isinya dari MCS- ACT. “Ayah saya isolasi mandiri. Saat itu membutuhkan bantuan oksigen. Saya juga cari tabung oksigen di mana-mana kosong. Pas di Cipinang, ketemu sama ibu-ibu yang menyarankan bisa pinjam ke ACT. Saya coba telepon,” ungkapnya, pada hari Rabu, 4 Agustus 2021. Ia mengaku, saat itu langsung menelepon ACT dan di hari yang sama, tabung oksigen pinjaman segera datang. Warga Pondok Gede, Jakarta Timur, itu mengungkapkan, tim Covid-19 Medical Careline Services ACT selalu memberikan respons yang cepat dan sigap dalam memantau kondisi kesehatan sang Ayah dan selalu memastikan ketersediaan tabung

112

Humanity Insight Edisi- XLVIII

oksigen. "Selalu dipantau (oleh Tim MCS) kalau oksigen (dalam tabung) habis, nanti diisi ulang lagi. Dokter dan apoteker cepat (kirim) obat-obatannya. Kalau hari ini (telepon), responnya langsung datang, Alhamdulillah, ayah sekarang sudah lebih baik kondisinya,” jelas Ayuningtyas. Lebih lanjut, dr. Arini mengatakan, peminjaman oksigen hanya diberikan kepada pasien dengan tingkat saturasi oksigen di bawah angka 95, serta frekuensi pernapasan di atas 25 kali per menit. “Peminjaman oksigen ini kami adakan karena kami melihat saat ini masyarakat sangat sulit untuk mendapatkan oksigen. Masyarakat harus mengantre berjamjam untuk bisa mengisi ulang tabung oksigen mereka. Banyak juga bahkan dilaporkan pasien yang meninggal sebab telat mendapatkan bantuan oksigen untuk bernapas,” jelas Dokter Arini. Koordinator Covid-19 Medical Careline Services dr. Arini Retno Palupi mengungkapkan, komitmen ACT dalam selamatkan bangsa dari pandemi terus dimaksimalkan melalui Medical Careline Services. “Sudah 11.363 pasien penerima manfaat per tanggal 2 Agustus. Kami bersyukur niat dan langkah baik ini bisa membantu masyarakat saat pandemi, Total hampir 5.000 obat-obatan gratis juga diantarkan ke rumah pasien,” ungkapnya pada hari Selasa, 3 Agustus 2021. Ia juga menerangkan, 98 persen masyarakat yang menghubungi MCS berkonsultasi soal keluhan Covid-19. Hingga saat ini, MCS terus menyediakan layanan konsultasi kesehatan, obat-obatan, peminjaman tabung oksigen, layanan homecare, dan kebutuhan ambulans. Bukan hanya di Jakarta, layanan ini bisa dinikmati masyarakat Indonesia di 12 provinsi dan 40 kabupaten/kota. Melalui program ini, ACT berikhtiar memberikan pelayanan kesehatan terbaik tanpa memungut biaya sepeser pun. []


113

Humanity Insight Edisi- XLVIII


HUMANITY INSIGHT Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.