HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Kemenangan Ramadan untuk Saudara di Palestina
Menebar Kebaikan di Kancah Global
DAFTAR ISI
1
Kemenangan Ramadan untuk Saudara di Palestina
6
10 Humanity Food Truck Masak 2.000 Porsi Sajian Iftar
Safari HFT kala Ramadan
HUMANITY INSIght
12 Pembina
Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Sri Eddy Kuncoro
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Agus Wahyu Ashari Utomo Putra
Tata Letak
Lia Esdwiyanisyam Arif
Menebar Kebaikan di Kancah Global
14 Empati Mendalam ACT Untuk KRI Nanggala -402
22 Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandaak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia
Bulletin Edisi XXXVII/ 16-30 April 2021
Hapus Duka Pengungsi Rohingya Kala Ramadan
Kemenangan Ramadan untuk Saudara di Palestina
S
erangan tak kunjung usai dari Israel yang menyebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas, membuat Palestina dirundung duka mendalam. Tak ada kecerian dan kehangatan perayaan Idulfitri yang mereka rasakan tahun ini. Banyaknya jumlah korban atas serangan zionis Israel ini membawa duka yang cukup dalam untuk masyarakat Palestina. Mereka yang harusnya merasakan keceriaan Idulfitri dan hangatnya berkumpul dengan sanak saudara serta kerabat, terpaksa merayakan Idul fitri dengan ketegangan dan rasa khawatir. Ledakan bom bisa mengenai mereka kapan pun dan di mana pun. Serangan Israel juga menghancurkan rumah-rumah warga dan fasilitas publik. Gedung-gedung bertingkat hancur menyisakan puing-puing di pinggir jalan. Di saat yang bersamaan, Gaza sedang diterpa krisis ekonomi sehingga kerugian materi akibat serangan ini semakin memperburuk keadaan. Untuk diketahui, serangan zionis Israel mulai masif digencarkan saat mereka menyerang jemaah Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5/2021) lalu. Mereka menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut, dan gas air mata ke arah jemaah Palestina di dalam masjid yang sedang beribadah pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadan. Ratusan warga Palestina di Al-Aqsa terluka akibat serangan ini.
HUMANITY INSIGHT 1
“
Kejadian Al Aqsha ini menjadi bukti bahwa zionis Israel masih melakukan kekejaman walaupun di bulan suci Ramadan. Pengusiran warga Palestina dari rumahnya yang terjadi di Yerusalem Timur juga menunjukkan bahwa mereka tidak menginginkan warga Palestina di Yerusalem.
Aksi Cepat Tanggap merespons dengan sigap kekerasan yang dilakukan angkatan bersenjata Israel terhadap warga Palestina di sekitar Al Aqsa yang terjadi Kamis (6/5/2021) dan Jumat (7/5/2021). Sebagai wujud dukungan Dermawan Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan dapur umum di sekitar HUMANITY INSIGHT
2
Kompleks Masjid Al Aqsa. Bantuan yang dihadirkan adalah hidangan iftar untuk warga dan para pejuang Palestina di sekitar Masjid Al Aqsa. Sabtu (8/5/2021) sejumlah 920 porsi dihidangkan. Selanjutnya,300 porsi per hari akan disajikan hingga akhir Ramadan.
“
Paramedis Klinik Indonesia dan Ambulans Dermawan Aksi Cepat Tanggap di Gaza pun mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Tim ACT di Gaza juga memberikan bantuan kepada para pasien, salah satunya di rumah sakit Dar Al Shifa. Ambulans dari Klinik Indonesia di Gaza juga telah melakukan patroli sejak Senin untuk memastikan tidak ada korban serangan yang luput dari pertolongan medis. HUMANITY INSIGHT 3
Dukungan Sahabat Dermawan untuk masyarakat Palestina amatlah beragam, diantaranya dengan menyediakan perlengkapan ibadah dan paket pangan. Bertepatan dengan hari raya Idulfitri, pakaian, peci, hingga sajadah dengan kualitas terbaik menyapa penduduk Palestina di Khan Younis dan Rafah, Gaza. "Tim ACT sangat disambut baik. Bahkan, saat distribusi bantuan perlengkapan ibadah, para anak-anak di sana mengajak tim kami untuk salat berjamaah," ujar Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, Sabtu (15/5/2021). Selain bantuan perlengkapan ibadah, Aksi Cepat Tanggap juga menyampaikan bantuan paket pangan untuk masyarakat di wilayah Gaza Utara. Aksi ini dilakukan karena berdasarkan fakta yang dihimpun tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, 1,6 juta jiwa penduduk Palestina tidak mampu membeli makanan bergizi pada tahun 2021.
HUMANITY INSIGHT
4
Data Update Minggu 16 Mei 2021
Safari HFT kala Ramadan
“
Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi)
Beri Makanan Terbaik
D
ari semua deretan empati untuk membantu orang lain, satu hal yang paling disukai oleh Allah SWT adalah memberi makan. Dan sebaik-baiknya memberi makanan adalah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Apalagi berbagi makanan di bulan suci Ramadan, pahala yang didapatkan berlipat ganda. Seperti dalam sabda Nabi Muhammad Saw “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi). Bertolak dari hadis tersebut layanan Humanity Food Truck (HFT) Aksi Cepat Tanggap (ACT), sejak Maret 2017 terus membersamai umat HUMANITY INSIGHT 7
menyediakan dan membagikan makanan siap santap terbaik di berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke beberapa belahan negara. Alasan untuk saling berbagi semakin kuat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berimbas besar pada sektor perekonomian. Dikutip dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu.
Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Maka dari itu, Ramadan kali ini ratusan porsi hidangan lezat dari HFT ACT menyapa warga di sekitar Masjid Jami Al Hidayah, di kawasan Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada hari Ahad, 18 April 2021. Hidangan bergizi itu hadir dalam menu daging ayam, dan tumis sayur, juga protein nabati seperti tahu dan tempe. Tentu saja bahan makanan yang digunakan adalah kualitas terbaik. Mengingat nutrisi yang diperlukan selama bulan puasa harus tetap terpenuhi. Wuryanto dari Tim Program ACT Jakarta Timur yang hadir di lokasi distribusi menjelaskan, aksi kemanusiaan yang digaungkan lewat Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan (GSPR) ini, merupakan implementasi HFT hari keenam di awal bulan Ramadan 1442 H - 2021 M. Aksi ini bisa terlaksana berkat bantuan para dermawan yang berkontribusi menyalurkan lewat ACT. “Kami berharap dukungan terus mengalir dari masyarakat agar Humanity Food Truck bisa terus hadir untuk masyarakat prasejahtera,” tambah Wuryanto. Sementara itu, salah satu pengurus Masjid Jami Al Hidayah, Khayatul Maki mengatakan, pengurus masjid sangat terbantu dengan HUMANITY INSIGHT 8
kegiatan distribusi iftar di Masjid Jami Al Hidayah. Menurut Fiqri, pihak masjid di hari biasa hanya mampu membagikan bantuan sajian iftar untuk masyarakat sekitar dalam jumlah yang terbatas. "Alhamdulillah, berkat kehadiran Humanity Food Truck ACT, jumlah porsi makanan yang dibagikan sangat banyak, sehingga jumlah penerima pun jadi bertambah banyak," ujar Khayatul. Ia pun berharap, aksi Humanity Food Truck akan kembali diadakan di wilayahnya, agar warga sekitar yang mayoritas termasuk masyarakat prasejahtera, mampu menyantap hidangan iftar yang lezat dan bergizi
Rasa Bahagia Penerima Manfaat
Rohmini (67) salah seorang penerima manfaat HFT, ia tidak mampu membendung kebahagiaan saat mendapat hidangan lezat nan bergizi dari Humanity Food Truck. Ibu asal Semarang tersebut, selama Ramadan tahun ini, hanya berbuka dengan menu yang sangat sederhana. "Biasanya buka puasa pakai nasi dan sayur bening saja, walaupun itu sebenarnya juga sudah alhamdulillah," ujar Rahmini, pada hari Ahad, 18 April 2021. Bukan tanpa alasan menu berbuka Rohmini sangat sederhana. Ia hanya bekerja sebagai pembersih makam di TPU Sunan Giri, di Rawamangun, Jakarta Timur, yang pendapatannya tidak menentu. "Kalau yang ziarah lagi ramai, sehari bisa 60 ribu (rupiah), tetapi kalau lagi sepi, sehari mungkin hanya dapat 15 ribu (rupiah). Ya enggak menentukan bayarannya seikhlasnya," cerita Rohmini. Kehidupan Rohmini semakin sulit karena ia hanya tinggal sendiri di Jakarta. Suaminya sudah lama meninggal dunia. Sementara anak semata wayangnya memilih tinggal di Semarang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rohmini hanya mengandalkan bayaran atas jasanya membersihkan makam. Ia pun berharap, bantuan iftar terus berlanjut, agar masyarakat prasejahtera seperti dirinya mampu menikmati makanan yang berkualitas.Hal serupa juga dirasakan Nurmah. Wanita berusia 72 tahun ini tertatih-tatih berjalan mencari kudapan untuk berbuka puasa di pinggir jalan Jatinegara Timur, Kelurahan Rawa Bunga.
HUMANITY INSIGHT
9
Lalu ia bertemu para tim HFT yang sedang membagikan paket makan gratis di sekitaran sana pada Kamis (27/4/2021). “Alhamdulillah. Biasa (berbuka puasa) pakai lontong doang, dikasih (pemberian orang) itu juga. Kalau keponakan kasih tambahan (uang), bisa saya beliin bakwan di (warung) pinggir jalan," ujar Nurmah. Sore itu Nurmah mengurungkan niatnya membeli bakwan dan segera pulang sambil membawa hidangan dari Humanity Food Truck. Rasa senang memenuhi dirinya, karena akhirnya bisa berbuka dengan makanan lain selain lontong. Nurmah mengaku, sudah cukup lama bagi Nurmah, terakhir ia menyantap hidangan selezat pemberian Humanity Food Truck ini. "Terakhir mah kalau tetangga lagi ada hajatan saja, baru bisa makan ayam. Selain itu kalau sehari-hari ya makan apa saja yang dikasih keponakan atau tetangga. Keponakan sama orang sini juga sama-sama hidupnya susah, jadi ya sama-sama jarang makan enak," kata Nurmah. Nurmah sudah tidak bekerja. Ia juga tidak memiliki anak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, ia mengandalkan pemberian keponakan ataupun tetangga. Nasib baik, rumah tempat tinggalnya tersebut merupakan rumah peninggalan orang tua sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa bulanan.
Humanity Food Truck Masak 2.000 Porsi Sajian Iftar Mendukung kesuksesan acara Haul ke-17 Abuya Al-Maliki, HFT menyajikan 2.000 porsi makanan siap santap.
S
elama bulan suci Ramadan Humanity Food Truck (HFT), Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar aksi kebaikan di beberapa titik. Salah satunya pada Haul ke-17 Abuya Al-Maliki bertepatan dengan 16 Ramadan 1442 Hijriah. Mendukung kesuksesan acara tersebut, HFT menyajikan 2.000 porsi makanan siap santap. Dibantu para santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, proses memasak pun lebih cepat dari biasanya. “Alhamdulillah, masak 2.000 porsi bisa cepat selesai. Nggak terbayang kalau tidak dibantu santri-santri,”
HUMANITY INSIGHT 10
kata salah satu kru Humanity Food Truck Tomi Kurniawan. Ia mengaku kagum atas gotong royong para santri membantu menyiapkan makanan siap santap untuk berbuka dalam Haul ke-17 Abuya Al-Maliki di Ponpes Riyadlul Jannah. Tomi mengungkapkan, selama menjadi kru HFT, ini pertama kalinya HFT memasak dengan jumlah maksimal. “Biasanya paling banyak 1.000, tetapi ini 2.000 porsi. Jumlah 2.000 porsi itu maksimal yang bisa dimasak di HFT. Alhamdulillah proses memasaknya cepat karena dibantu para santri,” kata Toni saat diwawancarai ACTNews, Rabu (28/4/2021). Santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Wildan Adiwinata mengatakan, dirinya baru pertama kali lihat HFT langsung. Selain itu ia juga baru melihat truk yang berfungsi sebagai dapur untuk memasak. Sebelumnya, ia hanya melihat lewat daring di Youtube. “Baru lihat, kirain apa, ternyata truk yang bisa buat masak. Biasanya kan cuma lihat di Youtube. Ternyata di Indonesia juga ada, saya kira di luar negeri aja,” kata Wildan dengan tersenyum.
Salah seorang tamu Haul ke-17 Abuya Al-Maliki, Muhamad Yusup mengatakan, makanan yang disajikan HFT sungguh nikmat. Selain rasa, kemasan makanan juga bagus dan pas. “Alhamdulillah buka puasa kali ini bersama hadirin di acara Haul Abuya Al-Maliki. Selain itu makanan yang disajikan dari HFT ini enak dan rasanya cocok dengan lidah saya. Kemasannya juga bagus, lengkap dengan sendok dan garpu, pas bagi pendatang,” kata pria asal Gresik Jawa Timur itu.
Kisah Safar Kru Membersamai perjalanan HFT
Tomi bersama lima rekannya yang lain menjadi kru HFT yang bertugas menghidangkan makanan untuk berbuka atau sahur warga pra sejahtera maupun para penyintas di wilayah bencana selama Ramadan. Ia harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, memastikan warga prasejahtera tercukupi makanannya. “Risikonya Ramadan jauh dari keluarga, tidur di mana saja. Kalau lagi di jalan ngantuk, kita menepi lalu tidur di mobil pinggir jalan. Kalau di tempat bencana, tidur di tenda pengungsian,” kata Tomi kepada ACTNews dengan tersenyum, Rabu (28/4/2021). Adapun kru HFT lain, Ade Lati, mengatakan dirinya tidak pernah membayangkan keterampilannya dalam memasak dapat membawanya ke dalam dunia kemanusiaan. Baginya, menjadi kru HFT adalah misi mulia meski dengan risiko jauh dari keluarga dan harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. “Kalau dibilang capek ya capek,
HUMANITY INSIGHT
11
namanya juga manusia. Namun kita kerja untuk kemanusiaan, rasa capek itu hilang saat lihat warga senyum, makan makanan yang kita masak, bilang terima kasih, makanannya enak alhamdulillah. Kepuasan itu enggak bisa didapat jika saya tidak melihatnya langsung,” kata Ade Selama Ramadan, Ade dan kawankawan kru HFT telah berpindah ke lima tempat yakni Lumajang, Malang, Jember, Mojokerto, lalu kembali ke Malang. Total ribuan porsi makan gratis siap santap telah Ade dan kawan-kawan masak. “Enggak kehitung sudah berapa porsi yang dimasak, ribuan lebih,” jelasnya. Ramadan kali ini, HFT akan terus menyapa warga-warga pra sejahtera di seluruh Indonesia. Selain itu juga mencukupi kebutuhan iftar dan sahur warga di wilayah bencana. “Makanan yang dimasak berbahan halal dan segar, yang dibeli dari warga atau pasar terdekat sekitar lokasi,” tutur Ade.
Menebar Kebaikan di Kancah Global Setelah sukses di Indonesia dan Palestina, armada kemanusiaan wujud nyata kedermawanan masyarakat Indonesia ini bakal mengaspal di Suriah.
D
ari tahun ke tahun jumlah pengungsi global terus mengalami peningkatan. Bahkan pada pertengahan 2020 lalu, menurut UNHCR lebih dari 80 juta orang di seluruh dunia harus mengungsi akibat konflik, penganiayaan, pelanggaran hak asasi manusia, dan kekerasan. Saat ini, umat manusia menyaksikan tingkat pengungsian tertinggi, termasuk 26,3 juta pengungsi, 45,7 juta pencari suaka, dan 45,7 juta pengungsi internal. HUMANITY INSIGHT 12
Saat Ramadan tahun ini, dalam keterangan resminya, UNHCR menyerukan agar masyarakat dan dunia global memberi perhatian lebih kepada pengungsi dan pengungsi internal. Tercatat sekitar 85 persen pengungsi dunia ditampung di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Akibat pandemi Covid-19, negaranegara itu menghadapi tantangan krisis keuangan dan memiliki sistem kesehatan yang rapuh. Kondisi ini akan berimbas kepada para pengungsi yang kehilangan mata pencaharian, hingga akhirnya terjerumus ke dalam kemiskinan yang ekstrem. Merespon hal itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencoba meringankan Krisis berkepanjangan yang menimpa Suriah. Dengan menghadirkan dapur mobile alias Humanity Food Truck di Suriah. Setelah sukses di Indonesia dan Palestina, armada kemanusiaan wujud nyata kedermawanan masyarakat Indonesia ini bakal mengaspal di Suriah. Amir Firdaus dari Tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap menjelaskan, distribusi bantuan pangan perlu ditingkatkan agar menjangkau lebih banyak pengungsi Suriah. Salah satu ikhtiar yang sedang dilakukan Aksi Cepat Tanggap adalah membuat Humanity Food Truck. "Humanity Food Truck ini bisa membuat hingga 1.000 porsi makanan tiap harinya. Sehingga para pengungsi terhindar dari kelaparan. Dengan kehadiran Humanity Food Truck ini pula kita bisa menjangkau pengungsi di wilayah Atimah, Aqrabat, hingga Ad Dana," ujar Amir, Selasa (4/5/2021). Proses pembuatan Humanity Food Truck, disebut Amir, telah dimulai sejak 12 April lalu, dan direncanakan akan rampung pada 1 Juli mendatang. HUMANITY INSIGHT
13
Saat ini, pembuatan Humanity Food Truck telah mencapai tahap pemasangan perlengkapan masak dan instalasi kelistrikan. Humanity Food Truck di Suriah ini memiliki panjang keseluruhan 5 meter dengan 3,4 meter diantaranya merupakan boks yang digunakan sebagai dapur. Meski ukurannya lebih kecil dari unit Humanity Food Truck yang ada di Indonesia, namun peralatan masak yang akan digunakan tetap modern dan sama dengan Humanity Food Truck di Indonesia. Di dalamnya, akan terdapat generator untuk pasokan listrik, serta tangki air dengan kapasitas satu meter kubik. Dengan adanya Humanity Food Truck, tak hanya akan tersaji makanan lezat dan bergizi untuk pengungsi Suriah, tapi kedermawanan juga bisa menjangkau pengungsi di kamp lain, seperti di wilayah Atimah, Aqrabat, hingga Ad Dana.
Empati Mendalam ACT Untuk KRI Nanggala -402
“
Sebagai bentuk kecintaan, solidaritas, dan dukungan kepada keluarga para patriot KRI Nanggala-402 yang gugur, Aksi Cepat Tanggap memberikan bantuan kehormatan berupa beahidup, beasiswa pendidikan, dan santunan.
T
Philanthropy (GIP) Ahyudin mengungkapkan, sebagai bentuk empati dan kepedulian bangsa untuk KRI Nanggala-402, ACT memberikan bantuan kehormatan semua. Bangsa ini telah kehilangan prajurit kepada para keluarga patriot yang gugur. terbaik yang menjaga keutuhan negara dalam Bantuan yang diberikan pada Ahad senyap, dengan tanpa lelah, hingga akhir (2/5/2021) ini juga sebagai bentuk dukungan hayat. bangsa atas perjuangan para patriot. Sebagai penjaga keutuhan bangsa dari “Simbol penghormatan, juga kecintaan ancaman musuh, semua prajurit di dalamnya kepada anak bangsa. Karena ini bukan adalah orang-orang terpilih. Gugurnya para musibah untuk keluarga TNI, tapi juga prajurit di medan tugas adalah kemuliaan musibah bagi seluruh bangsa. Salam hormat, bagi mereka. Banyaknya doa dan besarnya salam sayang untuk keluarga,” ujar Ahyudin. Ahyudin melanjutkan, para patriot yang perhatian elemen bangsa bagi prajurit yang gugur telah berjuang hingga titik darah gugur, mengisyaratkan hal itu sebagai rasa bangga atas perjuangan yang telah dilakukan. penghabisan. Atas pengabdiannya kepada Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat bangsa dan negara, Tanggap sekaligus Presiden Global Islamic enggelamnya Kapal Selam Nanggala-402 di perairan utara Bali tentu mengagetkan kita
HUMANITY INSIGHT 14
pantas lah jika bangsa menyebut mereka sebagai pahlawan. “Mereka pahlawan, juga orang-orang saleh, orang-orang baik, yang isnyaallah atas pengabdiannya kepada negara dan bangsa mereka mendapatkan surga-Nya,” jelasnya. Bentuk bantuan yang diberikan berupa santunan Rp 10 juta per KK, biaya hidup Rp5 juta per bulan selama 12 bulan, lalu beasiswa pendidikan bagi anak yatim para prajurit hingga sarjana. Bantuan diberikan ACT bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim). Hal ini mengingat mayoritas patriot yang gugur adalah warga Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, berterima kasih atas apresiasi ACT untuk para patriot KRI Nanggala-402. Menurut Khofifah, pemberian bantuan ini merupakan bentuk kesadaran dan gotong royong bangsa dalam membantu keluarga para patriot yang gugur. Tak hanya itu Selama dua hari, SelasaRabu (27-28/4/2021), kesempatan takziah datang. ACT bersama relawan MRI Madiun mengunjungi beberapa rumah keluarga kru Nanggala-402 di Kota Madiun, Nganjuk, Tubah dan Bojonegoro. Di samping itu, penyerahan pangan pun dilakukan berupa ratusan kilogram Beras HUMANITY INSIGHT
15
Wakaf dan Air Minum Wakaf yang dikirim dari Wakaf Distribution Center Jombang. “Ini merupakan duka bagi bangsa kita, 53 prajurit terbaik gugur dalam tugasnya. Mereka kini tengah berpatroli dalam keabadian, menjaga samudra Nusantara yang begitu kaya dan luas,” ungkap Aferu Fajar dari tim Program ACT Madiun. Dalam dua hari tersebut, ACT bertakziah ke kediaman keluarga Setda Diyut Subandriyo di Madiun, KLK Roni Efendi di Nganjuk, Serda Setyo Wawan dan Kopda Khoirul Faizin di Bojonegoro, serta KLS Raditaka Mardyansyah di Tuban. Selain mengucapkan belasungkawa dan penyerahan bantuan pangan, ACT juga akan bantuan pendidikan ke anak-anak kru Nanggala-402. Kehilangan memang begitu dirasakan keluarga besar ACT dan relawan MRI atas on eternal patrol yang ditautkan pada kapal selam buatan Jerman tersebut. Ardian Kurniawan Santoso dan relawan MRI yang pernah bertugas di Posko Kemanusiaan ACT Wilayah Parigi Moutong 2018 silam saat penanganan bencana di sana menjadi di antaranya. Di bawah bimbingan Lettu Muhadi, satu dari 53 kru Nanggala-402, relawan MRI latihan menyelam di perairan yang pada September 2018 lalu ditakuti karena dikhawatirkan timbul tsunami setelah gempa di Palu.
Derma Terbaik Untuk Pengajar Alquran Dari Utsman RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
D
ari Utsman RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaikbaiknya kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah) Dari hadis di atas telah dijelaskan bahwa yang belajar dan mengajarkan Alquran keduanya mendapatkan derajat keutamaan yang sama. Alquran adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkan sama dengan menegakan agama. Karenanya sangat jelas keutamaan mempelajari Alquran dan mengajarkannya, walaupun bentuknya berbeda-beda. Untuk terus berdakwah, Hidayatullah (49), menjadi pengajar membaca Al-Qur’an di musala Al-Makmur, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat adalah panggilan jiwa. Ia tidak mengharap apapun dari aktivitasnya HUMANITY INSIGHT 16
menjadi guru ngaji. Ia bertekad menginfakkan hidupnya untuk memberikan ilmu membaca AlQur’an. “Hidup ini sebentar, saya cuma bisa membaca Al-Qur’an. Tidak ada harta yang bisa saya sedekahkan, kecuali waktu dan tenaga. Agar (hidup) saya bermanfaat, akhirnya saya bertekad mengajar ngaji anakanak di musala dengan sukarela,” kata Hidayat, Kamis (29/4/2021). Di satu sisi, sebagai kepala keluarga, Hidayat tetap harus mencari nafkah. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Hidayat menjadi sopir ojek daring dengan penghasilan tidak menentu. “Namanya ngojek, kadang Rp100 ribu, kadang Rp50 ribu, kadang kalau lagi ramai Rp300 ribu. Meski sedikit harus tetap bersyukur, karena namanya rezeki itu tidak hanya uang. Keselamatan di jalan saat seharian keliling ngojek juga sudah rezeki, masih sehat sampai sekarang padahal pandemi Covid-19 juga rezeki,” ujar guru yang sudah mengajar ngaji selama 7 tahun itu. Mochamad Fuad Mursidi dari Tim Program Global Zakat-ACT Jakarta Pusat mengatakan, kegigihan dan ketulusan Hidayat
dalam berdakwah patut dicontoh. Menurut Fuad, saat ini tidak banyak orang yang istiqomah memilih jalan perjuangan dengan nihil imbalan materi. Untuk mendukung perjuangan Hidayat, Global Zakat-ACT memberikan beaguru. “Susah menemukan orang yang istiqomah mengajar ngaji, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Untuk mendukung perjuangan para dai, Global Zakat-ACT salurkan bantuan biaya hidup secara langsung. Bantuan bersumber dari muzaki yang membayarkan zakatnya,” jelas Fuad. Hal yang sama juga dirasakan Dwi Naryati yang merupakan seorang guru mengaji di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Selama Pandemi Covid19 Dwi mengaku, jumlah muridnya yang umumnya berasal dari keluarga prasejahtera ini, terus menurun sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia. Awalnya ia memiliki 12 murid, sekarang hanya tinggal 8 murid. Menurut Dwi, banyaknya murid yang mengundurkan diri karena orang tua murid merasa sungkan jika anaknya terus mengaji, sementara mereka tidak mampu membayar jasa Dwi. "Karena ekonomi mereka juga sulit selama pandemi, mereka akhirnya enggak bisa bayar. Padahal saya tidak mempermasalahkan soal biaya, karena saya juga paham kondisi saat ini sedang sulit. Soal biaya sebenarnya itu bukan persoalan, yang penting anak mereka memiliki ilmu agama yang baik," ujar Dwi, Kamis (15/04/2021). Dampak menurunnya jumlah murid, tak ditampik Dwi cukup berpengaruh terhadap pendapatannya. Padahal, kebutuhan biaya hidup keluarga terbilang tidak sedikit karena ia memiliki 3 anak dan dua orang tua yang tinggal bersama dengannya di rumah yang kerap dilanda banjir. Sementara suami Dwi hanya bekerja sebagai pembekam, yang HUMANITY INSIGHT
17
belum tentu dalam sehari mendapatkan pelanggan. "Selama pandemi, yang mau bekam kan sangat jarang, jadi cari pemasukan dari suami itu susah, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari mengandalkan pendapatan saya sebagai guru mengaji," jelas Dwi. Lebih lanjut, Dwi menceritakan bahwa sebenarnya, ia dan keluarganya sangat membutuhkan uang untuk merenovasi rumahnya yang kurang layak huni. Pondasi rumah Dwi terlalu di bawah dan kondisi bangunan cukup tua. Setiap datang hujan, maka air akan merendam sebagian isi rumah milik Dwi. Ramadan ini, keberkahan pun menyapa Dwi beserta keluarga. Global Zakat-ACT menyalurkan bantuan biaya hidup kepada guru mengaji tersebut melalui program Sahabat Dai Indonesia (SDI) pada Kamis (15/04/2021) lalu. Bantuan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pokok keluarga Dwi dan menyemangatinya untuk terus mendidik anak bangsa dengan pengetahuan agama Islam. “Alhamdulillah bantuan ini diterima oleh Ibu Dwi dengan rasa syukur kepada Allah. Beliau berterima kasih kepada Global Zakat-ACT dan para dermawan atas bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa juga beliau mendoakan para dermawan dan ACT agar apa yang telah disedekahkan untuk menunjang pejuang agama Allah, Allah balas berlipat-lipat ganda,” ujar Koordinator Program ACT Jakarta Selatan Muhammad Albar.
Hapus Duka Pengungsi Rohingya Kala Ramadan Walaupun telah terbebas dari tindakan represif militer yang mengancam nyawa, kondisi pengungsi Rohingya masih begitu nestapa. Mereka memiliki cadangan makanan untuk berbuka atau pun sahur selama Ramadan.
R
amadan Kali ini tidak jauh berbeda bagi pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh. Mereka tetap berkutat dengan kemiskinan dan kehidupan serba terbatas di tanah rantau. Walaupun telah terbebas dari tindakan represif militer yang mengancam nyawa, kondisi pengungsi Rohingya masih begitu nestapa. Mereka memiliki cadangan makanan untuk berbuka atau pun sahur selama Ramadan. Menurut Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, kerawanan pangan di kalangan pengungsi Rohingya di Cox's Bazar sudah dalam tahap darurat. "Pihak Bangladesh tidak bisa berbuat banyak, karena mereka juga bukan negara yang sejahtera. Kebanyakan pengungsi Rohingya hanya dapat mengandalkan bantuan dari negara di luar Bangladesh untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka," ujar Firdaus dalam Rohingya Humanity Virtual Tour, HUMANITY INSIGHT 18
Kamis (29/4/2021) lalu. Firdaus menjelaskan, para pengungsi bukannya tidak mau berusaha untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Namun, memang tidak ada lapangan pekerjaan di Cox's Bazar. Bahkan untuk pekerjaan serabutan pun tidak ada. Bahkan, pada bulan Ramadan, kesejahteraan yang seharusnya dapat dirasakan oleh semua umat muslim, tidak mampu pengungsi Rohingya rasakan. “Saat waktu berbuka puasa sudah tiba, mereka harus tetap menahan lapar karena tidak ada makanan untuk berbuka,” tambah Firdaus. Pemenuhan kebutuhan pangan, disebut Firdaus, hanya satu dari sejumlah problematika yang masih membelenggu pengungsi Rohingya. Mereka juga masih memiliki masalah lain, yakni tempat tinggal. Para pengungsi di Kamp Kutupalong hanya tinggal di hunian yang sangat sederhana. Sebagian dari mereka, tinggal di hunian yang terbuat dari bambu, sementara sisanya hanya tidur di tenda terpal yang ala kadarnya.
HUMANITY INSIGHT
19
Maka dari itu, pada momentum Ramadan berkat dukungan Sahabat Dermawan, Aksi Cepat Tanggap selama 30 hari bisa menyajikan hidangan iftar untuk pengungsi di sejumlah kamp di Kutupalong, Cox’s Bazar. Seperti pada Rabu (28/4/2021) bertepatan dengan hari ke-15 Ramadan, sejumlah 400 paket iftar di bagikan kepada pengungsi di Kamp-1 Kutupalong, Kamp-5 Kutupalong, Kamp-17 Thai Khali, dan Kamp-9 Balukhali. Sore itu, pengungsi Rohingya, baik anakanak maupun dewasa sudah mengantre di sebuah tanah lapang. Mereka menggelar tikar dan duduk bersama dengan rapi. Di depan mereka telah tersaji minuman manis, air mineral, dan makanan berat. Saat azan magrib berkumandang, mereka menyantap sajian berbuka yang merupakan buah kedermawanan masyarakat Indonesia.
Bantu Bangkitkan Ekonomi Indonesia Lewat Wakaf Indonesia Wakaf Tunai juga sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No. 4/ 2009 dan dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2004 diatur dalam pasal 28 sampai pasal 31
W
akaf menjadi salah satu solusi yang kini terus dikuatkan untuk membangkitkan ekonomi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, wakaf bisa menjadi salah satu instrumen alternatif untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Menurut Perry, potensi wakaf di Indonesia besar, sebab mayoritas warga Indonesia merupakan muslim. Akan tetapi, di Indonesia wakaf lebih HUMANITY INSIGHT 20
identik dengan bangunan, tanah, dan aset tidak bergerak. Namun, ada juga yang sebenarnya disebut wakaf tunai atau wakaf uang. Akan tetapi kesadaran masyarakat tentang wakaf uang yang masih rendah dan pemanfaatan teknologi pengelolaan wakaf belum optimal. Begitu juga dengan beberapa hambatan regulasi dan keterbatasan sumber daya manusia yang mengelola wakaf uang.
Wakaf Tunai juga sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No. 4/ 2009 dan dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2004 diatur dalam pasal 28 sampai pasal 31. Kebolehan wakaf tunai telah ditetapkan pada konferensi ke15, Majma’ al-Fiqh al-Islami OKI, No: 140 , di Mascot, Oman, pada tanggal 14-19 Muharram 1425 H/ 6-11 Maret 2004 M. Padahal instrumen wakaf bisa menjadi alternatif mendukung aktivitas ekonomi sekaligus pendalaman pasar keuangan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid19. Seperti yang disampaikan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar. “Momentum pandemi saat ini adalah momentum untuk semangat, membangun kembali peradaban. Mari bayangkan bila semakin banyak orang berwakaf, maka akan ada perputaran uang yang besar juga, pahala berlipat-lipat akan tersebar di seluruh penjuru dan elemen bangsa,” jelas Ibnu secara optimis. Ibnu menambahkan, melalui wakaf, masyarakat dapat berkolaborasi baik dalam skala kecil seperti tidak hanya melalui wakaf tunai, namun juga wakaf saham. Ke depan, aset-aset yang berkembang akan diberikan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Hingga saat ini, programprogram wakaf yang digulirkan Global Wakaf-ACT juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat,salah satunya adalah program Wakaf HUMANITY INSIGHT
21
Modal Usaha Mikro Indonesia. Lalu, Ramadan ini, UMKM binaan Global Wakaf-ACT tidak hanya mendapatkan bantuan modal dan pendampingan usaha, tetapi juga jalinan kerja sama. Global Wakaf-ACT banyak menggandeng UMKM binaan untuk menyuplai takjil gratis ke masjid-masjid dan pesantrenpesantren. Kerja sama bermaksud membantu UMKM binaan untuk terus produktif di bulan Ramadan. Kepala Wakaf Ekonomi Produktif-ACT Sukorini berujar, sistem ini diharapkan menambah keuntungan UMKM sekaligus mendukung implementasi kegiatan Global Wakaf-ACT berupa sajian iftar. “Takjil seluruhnya dibeli dari para pelaku UMKM binaan Global Wakaf yang berada di Jabodetabek,” ujar Sukorini. Pada Rabu (28/4/2021) misalnya, takjil dibeli dari pelaku UMKM sebanyak 500 porsi untuk dibagikan di Masjid Al Falah Jakarta Pusat. Sukorini menerangkan, penerima manfaat sajian iftar dan takjil adalah pengurus masjid, warga sekitar masjid, pengemudi ojek online, serta pedagang kaki lima. Selain pembagian takjil gratis, Global WakafACT juga menggerakkan WMUMI Mobile yang menyediakan aneka makanan ringan olahan rumahan dari hasil produksi UMKM binaan. Van yang telah dimodifikasi sedemikian rupa itu memiliki rak susun untuk memajang produk-produk UMKM.
Kabar Gerakan Sedekah Pangan Ramadan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan dimotori sedekah dermawan menghadirkan paket pangan untuk masyarakat, khususnya mereka dengan ekonomi prasejahtera.
S
epanjang Bulan Ramadan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus meluaskan distribusi kebaikan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. Gerakan yang dimotori sedekah dermawan ini menghadirkan paket pangan untuk masyarakat, khususnya mereka dengan ekonomi prasejahtera. Ikhtiar ini dilakukan tak sekadar memaksimalkan HUMANITY INSIGHT 22
ibadah di bulan suci, tapi juga mendampingi warga di tengah pandemi yang tak kunjung usai ini. Secara masif Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan membantu para penyintas banjir dan longsor yang tinggal di huntara Kampung Pasir Eurih, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya Senin (26/4/2021).
Masyarakat korban banjir dan longsor pada Januari 2020 itu menerima bantuan Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf yang didistribusikan Aksi Cepat Tanggap dari Waqf Distribution Center, Gunung Putri. “Ada ratusan paket beras yang kita sampaikan kepada para pengungsi. Bantuan pangan ini menjadi wujud empati Sahabat Dermawan atas mereka yang menjalani Ramadan kedua di Huntara,” jelas Yhoko Kuncoro dari Tim Program ACT Bogor Barat. Menurut asesmen Tim ACT Bogor Barat, saat ini para penerima manfaat banyak yang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Sebelum bencana, sebagian besar penyintas bekerja sebagai petani dan merawat kebun. Kondisi ini pun melemahkan ekonomi para penyintas. Rasmah salah seorang penghuni Huntara, bersyukur pada Ramadan ini bisa mendapatkan bantuan pangan. “Mudah-mudahan ada bantuan terus walaupun itu sebulan sekali alhamdulillah juga. Selama Ramadan belum pernah dapat bantuan. Dikasih sama ACT, alhamdulillah. Mudahmudahan sering berkunjung,” ujar Rasmah. Tak hanya di Bogor, kedermawanan ACT juga meluas hingga ke Magelang. Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf yang menjadi produk utama terdistribusi ke masyarakat prasejahtera. Hingga kini, total 552 karton Air Minum Wakaf dan 1,3 ton beras telah terdistribusi ke lebih dari 13 ribu jiwa. Mereka tersebar di berbagai kecamatan di Magelang hingga Temanggung. Berkolaborasi dengan berbagai pihak, gerakan sedekah kebaikan ini terus meluas. Salah satu pihak yang mendukung Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan di wilayah Magelang ialah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Pada Selasa (27/4/2021), HUMANITY INSIGHT
23
selain bersedekah, mereka juga ikut langsung mendistribusikan paket pangan ke warga prasejahtera. Sasaran utamanya adalah lansia di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. “Aksi ini merupakan yang pertama kami lakukan bersama ACT Magelang. Semoga menjadi awal yang baik untuk terus menghadirkan manfaat untuk masyarakat,” harap Aji, salah satu Mahasiswa UNIMMA. Selain bantuan pangan, bakti sosial mahasiswa bersama ACT juga dilakukan dengan membersihkan halaman tempat tinggal lansia. Selain itu, menghidangkan masakan juga dilakukan sebagai menu berbuka puasa. Kepala Cabang ACT Magelang Giyanto mengatakan, dengan hadirnya kantor cabang di Magelang, ACT akan menguatkan sinergi dengan berbagai pihak di Magelang dan kabupaten di sekitarnya yang menjadi wilayah kerja. Khusus di Ramadan, aksi kebaikan akan terus dimasifkan, terlebih tahun ini menjadi yang kedua selama pandemi, yang berarti dampak virus mematikan ini masih begitu dirasakan oleh masyarakat.
Kabar Pekan Ini
R
amadan tahun ini menjadi yang kedua selama pandemi. Kehidupan masyarakat pun belum sepenuhnya pulih, walau saat ini digadang-gadang telah masuk era kenormalan baru. Berbagai sektor terdampak, khususnya ekonomi, yang nyaris dirasakan semua orang. Melihat kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyediakan hidangan berbuka yang disajikan oleh Humanity Food Truck (HFT). Seperti dikatakan dalam Hadis “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa HUMANITY INSIGHT 24
tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi) Salah satunya aksinya berada di sekitar Masjid Jami Al Hidayah, di kawasan Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Ahad (18/4/2021). Hidangan bergizi itu hadir dalam menu daging ayam, dan tumis sayur, juga protein nabati seperti tahu dan tempe. Tentu saja bahan makanan yang digunakan adalah kualitas terbaik. Mengingat nutrisi yang diperlukan selama bulan puasa dapat terpenuhi.
Selain itu HFT juga menyapa para santri pada Haul ke-17 Abuya AlMaliki bertepatan dengan 16 Ramadan 1442 Hijriah. Mendukung kesuksesan acara tersebut, HFT menyajikan 2.000 porsi makanan siap santap. Dibantu para santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, proses memasak pun lebih cepat dari biasanya. Tak hanya berperan di kanca nasional layanan Humanity Food Truck juga dicetuskan di Suriah. Setelah sukses di Indonesia dan Palestina, armada kemanusiaan wujud nyata kedermawanan masyarakat Indonesia ini bakal mengaspal di Suriah. HUMANITY INSIGHT 25
Proses pembuatan HFT telah dimulai sejak 12 April lalu, dan direncanakan akan rampung pada 1 Juli mendatang. Saat ini, pembuatan Humanity Food Truck telah mencapai tahap pemasangan perlengkapan masak dan instalasi kelistrikan. Humanity Food Truck di Suriah ini memiliki panjang keseluruhan 5 meter dengan 3,4 meter diantaranya merupakan boks yang digunakan sebagai dapur. Meski ukurannya lebih kecil dari unit Humanity Food Truck yang ada di Indonesia, namun peralatan masak yang akan digunakan tetap modern dan sama dengan Humanity Food Truck di Indonesia. Di dalamnya, akan terdapat generator untuk pasokan listrik, serta tangki air dengan kapasitas satu meter kubik. ACT pun ikut berduka atas tenggelamnya Kapal Selam Nanggala-402 di perairan utara Bali. Bangsa ini telah kehilangan prajurit terbaik yang menjaga keutuhan negara dalam senyap, dengan tanpa lelah, hingga akhir hayat. Sebagai Simbol penghormatan ACT memberikan bantuan yang berupa santunan Rp 10 juta per KK, biaya hidup Rp5 juta per bulan selama 12 bulan, lalu beasiswa pendidikan bagi anak yatim para prajurit hingga sarjana. Bantuan diberikan ACT bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim). Hal ini mengingat mayoritas patriot yang gugur adalah warga Jawa Timur. Selain itu pada Ramadan kali ini Wakaf Ekonomi Produktif-ACT juga terus digencarkan, salah satunya adalah program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia. UMKM binaan Global Wakaf-ACT tidak hanya mendapatkan bantuan modal dan pendampingan usaha, tetapi juga jalinan kerja sama. Global WakafHUMANITY INSIGHT 26
ACT banyak menggandeng UMKM binaan untuk menyuplai takjil gratis ke masjid-masjid dan pesantren-pesantren. Kerja sama bermaksud membantu UMKM binaan untuk terus produktif di bulan Ramadan. Adapun untuk rincian aksi di HCN pada pekan 3 dan 4 April sebanyak 1.002 aksi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 173.582 orang dan relawan yang terlibat 4.457 jiwa. Untuk jangkauan kegiatan tersebar di 11 negara, 23 provinsi, 90 kota/kabupaten, dan 221 desa/kota.
“
“
Api neraka merasa takut walaupun dengan sebiji kurma (yang kalian berikan untuk orang yang lapar). (HR. Bukhari)
HUMANITY INSIGHT
Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia