FAJAR BALI EDISI EDISI 17 APRIL 2014

Page 4

4

DAERAH 45 Ribu Sate Lilit Capai MURI

FAJA R BALI

Kamis, 17 April 2014, Tahun XIV

Tabuh Kreasi Sanggar CW Pukau Penonton

Untuk memecahkan MURI, pemerintah Kabupaten Gianyar memproduksi 45 ribu Sate Lilit atau sate yang dibuat dengan tangan dililitkan pada batang.

CW pukau penonton di Stage Balai Budaya

GIANYAR- Fajar Bali Penampilan sanggar Cenik Wayah (CW) Ubud memeriahkan HUT Kota Gianyar ke-243 di open Stage Balai Budaya Gianyar, mendapat sambutan hangat penonton yang memadati lapangan Astina Raya, Gianyar, Selasa (15/4) malam. Lewat garapan musik dan tari bertajuk “Pucuk Bang”, mereka menampilkan tabuh kreasi kolaborasi antara gamelan smara dhana dan selonding dengan nada yang unik dan klasik. Pementasan tabuh kreasi dengan penanggung jawab sanggar CW, Cokorda Ngurah Suyadnya (Cok Wah), juga mengiringi tarian legong kontemporer, puisi berjudul pucuk bang yang dibacakan Gung Mas Ruscita. Selanjutnya dipentaskan musik klasik yang didominasi suara biola. Pertunjukan terakhir mereka berupa teater, dimana lima penari yang tubuhnya hanya dibalut plastik menari meliak-liuk di atas lukisan kanvas berukuran 7 x 4 meter. Selanjutnya dengan gerakan tubuh menari mereka menaburkan cat warna warni sehingga tercipta lukisan abstrak. Menurut Pembina sanggar CW I Wayan Sudirana, konsep yang mendasari penggarapan adalah perenungan akan makna pucuk bang yakni keberanian berkreativitas. Dengan menampilkan komposer-komposer dan koreografer muda seperti I Wayan Diana Putra, Putu Adi Septa, Putu Gde Suardika, Gde Sukariana, Ida Ayu Ratih Wagiswari dan Kadek Agus Budiarta dan dibawah arahan pembimbing sekaligus konseptor Wayan Sudirana, diharapkan garapan ini menjadi sebuah bahan pemikiran ke depan dan juga bahan pertimbangan untuk keberanian berkreativitas dan kemajuan seni yang ada di Gianyar. “Ini merupakan sebuah refleksi lahirnya karya musik dan tari yang terbingkai dalam tema dan pemaknaan pucuk bang, dan secara khusus digarap untuk Gianyar sebagai daerah seni, pembelajaran untuk penikmat seni, dan kebangkitan keberanian berkreativitas dalam berkesenian,” jelasnya. Sanggar CW berdiri pada tahun 2003. Adapun prestasi yang diraih adalah juara 1 Festival Gong Kebyar Anak-Anak 2005 se-Bali. Di samping itu juga sanggar ini sering mendapat project bersama orang asing untuk memainkan tabuh ciptaan orang asing tersebut. Sampai saat ini Sanggar Cenik Wayah Ubud masih aktif melakukan pementasan 1x seminggu yaitu pada hari Kamis, yang terletak di Cafe Lotus atau Puri Saraswati Ubud. W-005

GIANYAR-Fajar Bali “Sate lilit itu tidak ada di dunia, sate lilit itu hanya ada di Bali, “ kata Bupati Gianyar, Anak Agung Bharata ketika dimintai keterangan soal rencana Festival Kuliner sate lilit pada HUT Kota Gianyar pada saat jumpa pers, Rabu (16/4). Didampingi Sekda Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, Agung Bharata mengatakan lomba sate lilit yang diselenggarakan pada tanggal 20 April di Kabupaten Gianyar secara khusus membuat sate khas Gianyar yakni sate lilit Lebih. Tim Kreatif Pemkab Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan produksi yang dikemas dalam lomba sate lilit pada Festival Kuliner bertepatan HUT Kota Gianyar tersebut pihaknya melibatkan

FB/Artayasa

GIANYAR- Fajar Bali Gianyar sangat terkenal dengan gudangnya seni. Hal ini terbukti dengan banyaknya para seniman yang ada di Kabupaten Gianyar. I Nyoman Cetug (84) misalnya. Salah satunya Tokoh seniman yang berkecimpung di bidang pembuatan tatahan barong adalah sosok pria yang lahir di Banjar Kebon Singapadu tahun 1932 . Ia merupakan salah satu pengukir tatahan barong di Singapadu bersama sama dengan I Wayan Tangguh, Ida Bagus Nyoman Rai di Puri Saren Kangin Singapadu. Kak Cetug panggilan seniman Pekak Cetug nama yang biasa dipanggil, dikenal ramah dan santun di masyarakat. Kak Cetug memiliki satu orang istri bernama Ni Nyoman Musni, dan memiliki 5 orang anak dengan 11 orang cucu. Sosok pria lugu dan sederhana ini telah menekuni seni di bidang ukir sejak usianya produktif. Tidak hanya dibidang seni ukir saja yang dilakoni pria ini, seni lain seperti membuat gelungan arja, menari,

Bupati Agung Bharata memberikan keterangan pers soal pemecahan MURI melilit sate

4.500 siswa dan siswi dari pelajar se-kabupaten Gianyar dengan 1 ton luluh atau bahan sate. “Dari 4.500 peserta, akan dibagi menjadi 45 regu,” katanya. Satu sate beratnya 10 gram

dengan panjang 5 centimeter itu akan diproduksi sebanyak 45 Ribu. Dalam produksi sate lilit tersebut, pihaknya akan menutup total sepanjang jalan raya Buruan yang digunakan untuk mem-

Daya Tahan Stres Orang Bali Tinggi

produksi pada tanggal 20 April pada pukul 15.00 wita. “Lomba ini sekaligus merangsang anak-anak sekolah untuk memproduksi sate lilit,” ucapnya. Kujus menerangkan lomba

keadaan alam yang lebih sejuk, serta berkaitan dengan tingkat spiritualitas.”Sampai kini tak ada yang berobat ke sini mudah-mudahan tidak ada”, tambahnya lagi. Soal tingkat hunian RSJP Bali di Bangli ini, dia mengatakan angka hunian per-April mencapai 320 orang. Kabupaten yang mendominasi yakni Gianyar. Pasien dari Gianyar kini mencapai 88 pasien (60 0rang laki-laki dan 28 perempuan). Berikutnya dari Denpasar yang mencapai 62 orang (43 laki-laki dan 19 perempuan). Tertinggi ke tiga kabupaten Karangasem mencapai 54 pasien (36 laki-laki dan 18 perempuan). Sihombing belum berani memberi kesimpulan penyebabnya Gianyar penyumbang gangguan jiwa tertinggi,. “Kami belum berani katakan penye-

Belum Ada Caleg Gagal Berobat ke RSJP Bangli BANGLI-Fajar Bali Banyaknya kalangan yang khawatir kalau Caleg /Calon DPD gagal bakal masuk reumah sakit jiwa ternyata hanya tinggal kekhawatiran. Caleg dan calon anggota DPD yang merasa dirinya gagal, menyusul telah kelihatannya hasil rekapitulasi

Bupati Sambangi Seniman Ukir Barong

Bupati ketika berkunjung ke rumah seniman ukir barong

FB/Artayasa

membuat wayang kulit dan ahli bermain gambelan juga ditekuninya. Atas karya karyanya tersebut kak Cetug sempat dianugrahi penghargaan Wija Kusuma oleh Bupati Gianyar pada tahun 2001 yang pada saat itu dijabat oleh Tjokorda Gde Budi Suryawan. Penghargaan ini diberikan atas pengabdiannya dalam mengemban, membina dan mengembankan seni. Menurut cerita menantu pekak Cetug, Nyoman Wija (58), 3 tahun belakangan ini kondisi pekak Cetug kurang sehat mengingat faktor usia yang semakin tua. Pekak Cetug mengidap penyakit hernia, katarak dan telinganya hanya berfungsi satu untuk mendengar. Semenjak menderita sakit Pekak Cetug tidak pernah lagi berkarya, sehari-harinya dia hanya bisa duduk sambil bercanda dan menemani cucunya. Serangkaian Hari Jadi Kota Gianyar yang ke243, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Bharata, Rabu (16/4) mengunjungi kediaman Pekak Cetug. Kunjungan Bupati Bharata sebagai bentuk kepedulian Pemkab Gianyar terhadap para seniman yang telah mengharumkan nama Gianyar. Dalam kesempatan tersebut Bupati memberikan bingkisan kepada pekak Cetug dan berjanji terus memantau kondisi kesehatan pekak Cetug melalui instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan. Dalam kesempatan itu, Bupati Agung Bharata mendoakan agar Kak Cetug selalu diberikan kesehatan. Meski anak cucunya belum ada yang bisa meneruskan bakatnya Agung Bharata berharap, cucu atau seniman lain dapat menersukan bakat yang dimiliki Pekak Cetug. W-005

Gapura Desa

penghitungan suara di daerah politik masing-masing, tetapi sampai kini tak ada politisi dimaksud yang masuk rumah sakit jiwa propinsi Bali di Bangli. Wakil Direktur (Wadir) RSJP Bali di Bangli Drs. Maris Sihombing , Apt, M.Kes ketika ditanya soal kemungkinan adanya hal tersebut, Rabu (16/4) mengatakan bahwa setelah dilakukan pengecekan, tidak ada politisi dimaksud yang berobat ke RSJP Bangli. Ya mudah-mudahjan tidak, setelah saya cek tidak ada Caleg gagal yang berobat ke sini”, ujar Sihombing. Namun dia tidak berani mengatakan kalau sesungguhnya Caleg ga-

gal tidak ada yang mengalami ganguan kejiwaan. “Siapa tahu kalau ga berobat kesini mereka berobat ke rumah sakit swasta”, tambahnya lagi. Meski demikian Sihombing menilai tingkat daya tahan orang Bali terhadap stres masih lebih baik dibanding daerah lain. Dia mengatakan itu dalam kenyataan caleg gagal di luar daerah sudah berbuat anehaneh. Lalu apa penyebab daya tahan setres orang Bali masih lebih baik? Dia mengatakan hal itu dimungkinkan oleh beberapa hal seperti tingkat ekonomi yang relatif lebih baik, tingkat kekerabatan yang lebih baik,

sate lilit merupakan bagian festival kuliner. Selain lomba melilit sate juga digelar lomba babi guling, bikin jaje Bali serta ngelawar atau membuat racikan khas masakan Bali. W-005

babnya, karena hal itu butuh penelitian”, ujarnya. Namun ada dugaan-dugaan yang muncul dimana di kabupaten Gianyar persaingan ekonomi cukup tinggi yang memuarakan adanya kesenjangan ekonomi yang sangat tinggi. Hal ini memicu adanya tingkat stres. Sedangkan dugaan mengenai besarnbya gangguan kejiwaan warga Karangasem, ada dugaan yang muncul berkaitan dengan daerah yang banyak tandus alias kering, yang menyebabkan adanya tekanan ekonomi. Ditanya soal jumlah tempat tidur, RSJP Bangli kata Sihombing memiliki 400 tempat tidur, terdiri dari ruang kelas III 312 tempat tidur, untuk pasien JKBM, kelas II 5 tempat tidur, kelas I 5 tempat tidur dan kelas utama 10 tempat tidur, dimana kelas utama kini kosong dari pasien. (W-002)

Suwirta Minta PKK Amalkan dan Hayati Mars PKK

SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam peringatan HKG PKK Kabupaten Klungkung ke 42, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membuka kegiatan lomba dalam peringatan HKG PKK, Rabu (16/4) kemarin di Ruang Rapat Praja Mandala. Peringatan HKG PKK ke 42 tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Bali, Ny. Ayu Pastika, Jajaran SKPD yang terkait, Ketua Panitia HKG PKK Klungkung Ny. Ketut Janapria serta dihadiri oleh Anggota PKK serta peserta lomba HKG PKK Kabupaten Klungkung. Kegiatan lomba dalam peringatan HKG PKK ke 42 merupakan salah satu program kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung tahun 2014. Jenis lomba yang akan dilaksanakan adalah lomba penyuluhan KDRT, lomba penyuluhan BKB, lomba penyuluhan HATINYA PKK, lomba penyuluhan PHBS di Posyandu dan lomba merangkai Bunga Podium.

FB/SARJANA

Bupati Suwirta berharap Mars PKK dihayati dan diamalkan

Lomba ini diikuti oleh wakil dari masing-masing kecamatan dan khusus lomba merangkai bunga diikuti oleh seluruh organisasi wanita se-Kabupaten Klungkung. Kegiatan lomba ini dilakukan selama 3 hari dari tanggal 16, 17 dan 21 April 2014 di Ruang Rapat Praja Mandala. Dari laporan Ketua Panitia

HKG PKK Klungkung Ny. Ketut Janapria mengatakan bahwa diadakannya lomba kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan dan meningkatkan kemampuan kader menjadi lebih baik dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Bupati Suwirta menyampaikan bahwa apa yang menjadi program kerja dan pedo-

man dalam melaksanakan pembangunan sebenarnya sudah dituangkan dalam lirik Mars PKK. Secara tidak langsung kita sudah diajak untuk membangun Keluarga yang sejahtera, serta kita diajak menumbuhkan sikap gotong royong baik dalam keluarga maupun masyarakat. Baik dalam mendidik anak maupun dalam menyikapi lingkungan sekitarnya, jangan hanya mengandalkan pembantu maupun tukang kebun. “Sampai kepada kita diajak untuk mengembangkan koperasi, karena hanya koperasilah yang kepentingannya diperuntukkan orang banyak,” ajak Suwirta. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta berharap agar seluruh anggota PKK tidak hanya sekedar menyanyikan lagu Mars PKK tetapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.W-010

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Dharma Shanti Nyepi Caka 1936 di Klungkung

Bangun Sikap Menyama Braya Sesama Umat SEMARAPURA-Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Klungkung, Selasa (15/4) lalu menggelar Dharma Shanti nyepi tahun baru caka 1936 di Balai Budaya, Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura. Dharma Shanti dihadiri Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Wakil Bupati, Made Kasta, unsur Muspida, Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana, PHDI Kabupaten Klungkung dan Ketua MMDP Klungkung. Selain itu, dharmasanti juga menghadirkan para sulinggih se-Kabupaten Klungkung dan Bendesa serta tokoh masyarakat lainnya. Dharma Shanti Nyepi diawali dengan pembacaan sloka. Pelaksanaan Dharma Shanti yang digelar setiap peralihan pergantian tahun baru caka mempunyai makna sebagai salah satu bentuk

konsep wujud sikap menyama braya/silaturahmi antar sesama umat beragama dalam rangka meningkatkan spitualitas rohani dalam upaya menciptakan kerukunan beragama. Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyatakan, sebagai umat Hindu sudah sewajibnya menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam menjaga keharmonisan dalam memaknai konsep Tat Twam Asi. Relevansi pelaksanaan hari raya Nyepi yang berarti Sipeng menurut Bupati Suwirta memberikan makna kepada umat sedharma untuk senantiasa dapat merefleksikan diri akan arti dari kehidupan untuk senantiasa mulat sarira dan Anyekung Jnana. Bupati Suwirta juga menekankan kepada umat hindu dimanapun berada untuk bersatu padu, mengisi Bali yang lebih baik yang

tentunya dengan cara-cara yang terhormat. Pelaksanaan Nyepi pada tahun sebelumnya juga menjadi bahan evaluasi yang harus dilaksanakn oleh semua umat, sehingga pada tahun berikutnya hari raya Nyepi bisa berjalan lebih hikmat yang dilaksanakan oleh seluruh umat. “Bagaimana kita semua membuat alam beserta isinya menjadi lebih shanti,” jelas Suwirta. Diakhir sambutannya, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat atas lancar dan tertibnya pelaksanaan brata penyepian di Kabupaten Klungkung. Sementara itu, dalam dharma shanti tahun ini juga diisi dengan penyerahan punia kepada para sulinggih se-Kabupaten Klungkung dan dharmawacana oleh Ketua PHDI Provinsi Bali, I Gusti

FB/SARJANA

FB/Artayasa

Bupati Suwirta mengahturkan punia kepada Sulinggih saat perayaan Dharma Shanti Nyepi 1936 di Balai Budaya Klungkung

Ngurah Sudiana tentang makna hari raya Nyepi dan dharma

shanti Nyepi sebagai momen untuk saling memaafkan.W-010 Layouter: Soma


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.