9 minute read

n Kasus Pemukulan yang Dilakukan Satpol PP Hendi Minta Diusut Tuntas

BALAIKOTA - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta kasus pemukulan yang dilakukan oknum aparat Satpol PP diusut tuntas. Pihaknya akan memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

‘’Kalau ada kawan saya yang berbuat hal yang tidak baik dan melanggar ketentuan, kita yang berada di jajaran birokrasi akan memberikan sanksi sesuai aturan,’’ ujarnya, Jumat (15/9).

Advertisement

Pakai.......

(Sambungan hlm 17)

Hakim menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Joko, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Hakim juga memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan.

Atas putusan itu, terdakwa menyatakan menerima. “Terdakwa menerima,” kata Agus Suyanto, panitera pengganti yang menangani membacakan putusan majelis hakim di PN Semarang.

Vonis hakim dijatuhkan sesaat Jaksa Penuntut Umum mengajukan tuntutannya pada sidang, Kamis (14/9). Jaksa menuntut majelis hakim memidana Joko selama setahun enam bulan penjara dalam perkara nomor 606/Pid.Sus/2017/PN Smg itu.

Joko Tempe diamankan Kamis (6/4) sore, saat melintas mengendarai motor di Jalan Puspowarno Tengah IX, Kelurahan Salaman Mloyo, Keca-

Warga.......

(Sambungan hlm 17) saat petugas gabungan dari Satuan Sabhara Polrestabes dan Polsek Tembalang mulai mengeluarkan selang, hingga membuka kran air yang berada di mobil itu, kemudian diarahkan ke ratusan ember dan jerigen warga yang sudah tertata rapi dalam antrian. n Panti Asuhan Hal itulah yang membuat warga di lokasi tersebur rela mengambil air dari sungai yang berjarak sekitar 1 kilometer untuk mandi.

“Terima kasih bapak polisi akhirnya ada bantuan air masuk ke sini setelah tiga bulan kami mengalami kekeringan,” ungkap Sugiarti (38), warga setempat saat antre menampung air bantuan tersebut, Jumat (15/9).

Dengan adanya penyaluran bantuan air tersebut, lanjut dia, setidaknya bisa mencukupi kebutuhan air untuk beberapa hari ke depan. “Bisa untuk masak, mandi, mencuci dan lainnya untuk beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Ibu rumah tangga tersebut membeberkan, selama tiga bulan dilanda kekurangan air, bersama ratusan warga lain di lokasi tersebut harus membeli air yang digunakan untuk memasak dan mandi.

“Air di sumur mengering selama tiga bulan ini. Untuk memasak dan mandi kami harus beli, satu galon Rp 4 ribu padahal sehari tidak cukup hanya satu galon,” jelasnya.

“Untuk menekan pengeluaran, kami rela mandi menggunakan air yang kami ambil dari sungai,” ungkap Sugiarti dan warga lain yang berharap, air dari PDAM bisa segera masuk kampungnya.

Sementara itu Kasat Sabhara Polrestabes Semarang, AKBP Bambang matan Semarang Barat, Kota Semarang.Terdakwa diberhentikan petugas Sat Resnarkoba Polrestabes

Semarang. “Saat digeledeh ditemukan satu klip kecil berisi sabu dibungkus tisu putih diisolasi disimpan di saku celana sebelah kiri,” kata Meta Permatasari, jaksa yang menangani dalam dakwaannya.

Terdakwa mendapat sabu, usai memesan ke

Anam lewat telepin seharga Rp 1,1 juta per paket. Sabu dibayar melalui transfer. ‘’Terdakwa lalu mengambil di bawah pohon di pinggir Jalan Puspowarno Tengah IX, Kelurahan Salaman Mloyo, Kecamatan Semarang Barat,” kata jaksa.

Dari pemeriksaan berat bersih sabu 0,533 gram. Hasil tes urine terdakwa diketahui positif mengandung metamfetamina, yang terdaftar dalam Golongan I No. Urut 61 lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang narkotika. n rdi-die

Yugo mengatakan, penyaluran bantuan air bersih itu dilakukan, setelah pihaknya yang berkoordinasi dengan Polsek Tembalang melakukan pengecekan di sejumlah lokasi di Tembalang.

‘’Dari hasil pengecekan, RW 09 itulah yang sangat membutuhkan bantuan air karena kekeringan tiga bulan ini,” ujarnya.

Terkait kegiatan ini, lanjut dia, tidak berhenti sampai disini dan di lokasi itu saja, namun akan berkelanjutan. “Kegiatan ini akan berkelanjutan, tidak hanya di satu tempat tapi juga di tempat lain,” ungkapnya. Kapolsek Tembalang, Kompol Subagyo menambahkan, bantuan air bersih itu merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang sedang mengalami krisis air bersih. “Ini salah satu bentuk empati kami kepada masyarakat khususnya di wilayah Rowosari,” ujarnya.

Kegiatan serupa juga dilakukan di wilayah hukum Polsek Mijen, sebanyak 6000 liter air disalurkan di panti asuhan Qosim Alhadi, Wonopolo, Mijen, sekitar pukul 11.00. Meski serupa, namun Polsek Mijen tidak menggunakan mobil water cannon dalam menyalurkan bantuan tersebut.

“Kami menggunakan truk tangki untuk menyalurkan air bersih itu,” ungkap Kapolsek Mijen. Kompol Baihaiqi, seraya menambahkan, bantuan tersebut dilakukan bukan lantaran mengalami kekeringan, namun kerena memang mereka kekurangan pasokan air.

Ia mengatakan, melakukan pengecekan ke wilayah, ternyata panti tersebut kekurangan pasokan air bersih. Dengan bantuan air bersih itu, diharapkan bisa berguna untuk ratusan penghuni panti tersebut. n SM Network/ K44,arw-die n Laporan

Hendi, sapaan akrab Walikota, mengaku hingga saat ini belum mendapatkan laporan rinci kasus kekerasan tersebut. Tapi dia memastikan, jika ada laporan dan hasil pemeriksaan dari Inspektorat Kota Semarang dan dinyatakan oknum tersebut bersalah, pasti akan dijatuhi sanksi.

‘’Jadi saya mewanti-wanti dan berpesan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang agar tidak sembrono dalam melakukan tugas. Jika nanti menyalahi aturan pasti akan dikenai sanksi,’’ imbuhnya.

Sebelumnya perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Semarang, Rizky Putra Edry, memberikan laporan adanya tindak pemukulan oknum Satpol PP Kota Semarang terhadap seorang penga- men, Selasa (12/9) malam. Pengamen tersebut diketahui bernama Suprehatin (18), ditangkap dan dibawa menuju Kantor Satpol PP Kota Semarang. Sesampai di Kantor Satpol PP, Suprehatin ditanya mengenai identitas dan alamatnya. Kemudian, Suprehatin diminta menghitung uang hasil ngamen. Setelah itu, tanpa diterangkan secara jelas apa kesalahan dari yang bersangkutan salah satu anggota Satpol PP Kota Semarang yang tidak diketahui namanya, melayangkan pukulan pada bagian kepala belakang dan bagian wajah, yang menyebabkan luka pada sekitar pelipis kiri Suprehatin.

‘’Apa yang dilakukan oleh anggota Satpol PP Kota Semarang tampak menggambarkan betapa buruknya pemahaman terhadap hukum dan hak asasi manusia. Kekerasan, yang bahkan tidak jelas tujuannya apa, masih lekat dengan proses-proses penegakan hukum.’’ Pihaknya mencatat, kejadian serupa juga dilakukan oleh Satpol

PP Kota Semarang pada Seger, tukang becak yang kerap beroperasi di kawasan Simpanglima pada November tahun lalu. Atas kasus tersebut dia menilai, belum terlihat ada perbaikan secara institusional yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Semarang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. LBH Semarang menuntut agar Walikota Semarang melakukan evaluasi terhadap Satpol PP Kota

Semarang. Selain itu, melakukan pembenahan internal Satpol PP Kota Semarang, dan memecat anggota Satpol PP Kota Semarang pelaku pemukulan.

‘’Kami juga meminta Polrestabes Kota Semarang, agar mengusut secara tuntas dan objektif tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Satpol PP Kota Semarang terhadap Suprehatin,’’ tandasnya. n SM Network/fri,K18die

Tabrak Orang hingga Tewas, Dedi Segera Disidang

KRAPYAK - Menabrak orang hingga tewas saat menyetir mobil sambil mendengarkan musik, Dedi Nur Anwar, remaja di Semarang harus menghadapi proses hukum. Dia dijerat Pasal 310 ayat (4) UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang lalu lintas dan angkutan jalan terancam pidana penjara.

Perkara Dedi segera disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang. “Pengadilan segera menetapkan majelis hakim pemeriksa dan jadwal sidangnya,” kata Noerma Soejatiningsih, Panitera Muda pidana pada PN Semarang, Jumat (15/9). Kecelakaan terjadi Rabu, 5 Juli

Sabu........

(Sambungan hlm 17) tersebut yang sudah hancur kemudian dibuang ke kamar mandi di kantor tersebut. n Dites

Namun sebelum itu, barang bukti tersebut dites oleh petugas

Lagi........

(Sambungan hlm 17) tergugat Agus Sindu Hartanto membayar iuran RT sebesar Rp 17.024.000,” kata hakim Bakrie, saat membacakan amar putusannya dalam sidang di PN Semarang.

Hakim melanjutkan gugatan ini ke persidangan, setelah upaya mediasi kedua belah pihak, pengurus RT maupun seorang warganya, Agus Sindu menemui jalan buntu.

Iuran tidak dibayarkan tergugat sejak 2009 hingga 2016. Atas

Cinta......

(Sambungan hlm 17) semester III, belum lama ini.

Menurutnya, seni tari tradisional menjadi sesuatu yang menarik, sebab meski berasal dari satu daerah, namun ragamnya cukup banyak. ‘’Ini unik, karena

E-Tilang.......

(Sambungan hlm 17)

Dishub Kota Semarang, di Kantor

Dishub Kota Semarang, Jumat (15/9).

‘’Secara infrastruktur, kami sudah siap. Sistem ini, kami terapkan di 27 titik ATCS yang tersebar di persimpangan berlampu lalu lintas. Nantinya akan ada penambahan 11 ATCS lagi agar sistem ini berjalan semakin baik,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Muhammad Khadhik, Jumat (15/9).

Wakil Kepala Satuan Lantas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Kompol Sumiarta SH MH menjelaskan, teknis pelaksanaan E-Tilang, yakni plat nomor pelanggar terekam CCTV Dishub, baik video maupun foto. Kemudian, bukti itu diserahkan ke

2017 malam di Jalan Pandanaran, Semarang. Noerma menambahkan, perkara Dedi dilimpahkan Kejari Semarang pada Selasa (12/9) lalu. “Perkara terdaftar nomor 677/ Pid.Sus/2017/PN Smg,” imbuhnya. Sementara, Sutardi, Jaksa Penuntut Umum dalam berkas perkaranya menyebutkan, kecela- kaan bermula sekitar pukul 21.45 WIB tersangka Dedi mengendarai mobil Galant biru tahun 1994 H-7281-HG pergi ke warung makan Bakso Kumis di Kagok, Semarang menjemput pacarnya, Mia Anggarini. Keduanya lalu pergi makan di daerah Bergota, dan pulang ke

Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Semarang untuk mengetahui keasliannya. Kegiatan pemusnahan itu dihadiri Direktorat Reserse Narkotika dan Obat Berbahaya Polda Jateng, Kejaksaan Negeri Semarang dan Dinas Kesehatan Jateng. “Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk atau aksi perlawa- putusan tersebut, tergugat Agus Sindu yang diwakili kuasa hukumnya, Wignyo Aditya menyatakan, banding. Sebaliknya, putusan hakim itu, langsung disambut gembira pengurus RT 07 dan sebagian besar warganya. Kuasa hukum Hartono cs, Imam Setiadi mengatakan, putusan hakim itu mengakomodasi kepentingan warga. “Sebelumnya sudah ada upaya mediasi karena kami beranggapan masalah seperti ini tidak perlu berlanjut ke pengadilan, tapi mediasi selalu buntu,” jelasnya, Jumat (15/9). Imam didampingi ketua RW 06 Soekrisno Hadi dan tokoh setiap wilayah memiliki tari tradisional sendiri-sendiri yang satu dan lainnya berbeda,’’ jelas wanita kelahiran 19 April 1998 ini Ia pun mengaku, ada banyak kesamaan antara seni tari dan teater, di antaranya sama-sama perlu penjiwaan dalam memainkannya. ‘’Tak mudah, harus banyak berlatih, apalagi jika tari n Mengelak Dia menambahkan, bila pemilik kendaraan mengelak dan me- kosnya di daerah Lamper Mijen. Melewati Jalan Pandanaran, mereka sempat berhenti di depan KFC Pandanaran di lampu merah. n Tak Fokus Bersamaan, saat keduanya mendengarkan musik dalam mobil, mata kanan Dedi terasa nyeri. Tangan kirinya sempat mengecilkan suara audio mobil, sehingga pandangannya tidak fokus ke depan. nan terhadap peredaran narkoba. Narkoba yang sudah kami sita, sebagian diserahkan ke kejaksaan untuk digunakan sebagai bukti di pengadilan, sisanya kami musnahkan,” ungkap Kepala BNNP Jateng, Brigjen Tri Agus Heru Prasetyo, Jumat (15/9).

Satlantas Polrestabes Semarang, untuk ditindak. Dari Satlantas diserahkan ke Dirlantas Polda Jateng untuk mengetahui data pemilik dan alamat pemilik kendaraan. Kemudian, surat pemberitahuan dikirimkan ke alamat pemilik kendaraan. Untuk pelanggaran pertama, imbuhnya, hanya diberikan peringatan. Adapun pelanggaran selanjutnya baru dilakukan tindakan.

‘’Saat penindakan, mekanismenya seperti tilang biasanya. Petugas meminta agar pelanggar menunjukkan surat-surat. Kemudian diminta mengurus tilang, mulai dari membayar denda di BRI dan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Semarang,’’ tambah Sumiarta.

“Berjalan tancap gas dengan kecepatan antara 70 sampai 80 km/jam, masuk perseneling gigi tiga,” kata jaksa dalam berkas perkaranya.

Adapun, lanjut dia, pemusnahkan tersebut dilakukan karena memang sudah diatur dalan masyarakat RT 07 Budi Sutrisno mengatakan, perhitungan besaran iuran yang dibayarkan tergugat itu, terhitung sejak 2009 hingga 2016. Di mana, setiap bulannya, seluruh warga dibebani iuran bulanan Rp 50 ribu/ rumah.

Menurut Soekrisno, iuran warga ini digunakan untuk kepentingan bersama, seperti keamanan, kesehatan, sosial, kematian, kegiatan pompanisasi, dan tujuhbelasan. Semua data dan laporan keuangan telah dicatat dan diketahui seluruh warganya. Terkait mediasi tersebut, pihaknya mengakui beberapa kali di- tersebut baru diajarkan. Demikian juga teater, saat kita memerankan tokoh harus ada penjiwaan, selain menghafalkan dialog atau gerakan.

Biasanya, untuk memperkuatnya selain latihan rutin saya juga mengingatnya di berbagai kesempatan,’’ terangnya. Saat di kamar atau tengah ngatakan bukan dirinya yang melakukan pelanggaran. Maka dilakukan penyelidikan, dan diminta mengantarkan petugas ke alamat pelanggar. Artinya, pemilik kendaraan diminta ikut bertanggungjawab. Untuk kendaraan dengan nomor polisi yang bukan dari Kota Semarang, atau Jateng, Dirlantas Polda Jateng akan melakukan koordinasi dengan daerah lain. Hal ini sangat memungkinkan, karena beberapa daerah juga sudah mulai menerapkan sistem ini, seperti DKI Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

‘’Penerapan sistem ini memang butuh kerja ekstra keras. Namun, bisa memberikan pelajaran berharga bagi pelanggar untuk tertib berlalu lintas,’’ tambahnya. Adapun Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengajak warga Semarang untuk tertib berlalu lin-

“Ketika selesai membenarkan audio mobil dan kembali melihat ke depan tepatnya di Jalan Raya Pandanaran depan Hotel Graha Santika, Semarang, ternyata ada sepeda motor Honda Supra X hitam tahun 2004 H-6408-FS yang dikendarai korban dan langsung diabrak,’’ sebut jaksa. Akibat kerasnya tabrakan, korban langsung terpental ke atas dan jatuh mengenai kaca depan mobil. Sedangkan motor sempat terseret dan berhenti setelah mobil di rem. Korban pun jatuh ke aspal dalam keadaan luka parah di kepala. nrdidie undang-undang. “Pemusnahan ini merupakan mandat dari Pasal 83 UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika yang memerintahkan pemusnahan barang bukti narkotika,” ujarnya. Tak hanya itu, pemusnahan tersebut juga berdasarkan penetapan status barang bukti yg dite tapkan Kejari Semarang. n SM Network/K44-die laksanakan seperti di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Satpol PP Kota Semarang. Di sisi lain, Agus Sindu melalui Wignyo Aditya menegaskan, banding telah diajukan melalui PN Semarang, kemarin. Pihaknya berdalih tidak menolak membayar iuran RT.

“Bukan karena jumlah nominal uangnya, klien kami tidak memba yar karena pengurus RT07 dan RW 06 tidak ada transparansi dan laporan pertanggungjawabannya. Selama ini, kami rasa pengelolaan iuran tidak jelas,” ungkapnya. n SM Network/J17-die me nunggu jam kuliah, Aprilia yang mempunyai hobi membaca, men coba mengingat dan meng hafal kan gerakan lewat imajina sinya. ‘’Untuk bisa mencapai se suatu hal, butuh kerja keras dan se ma ngat. Termasuk dalam seni tari ataupun teater,’’ pungkasnya. n Arixc Ardna-die tas. Ikuti aturan yang ada, tidak perlu resah dan takut. ‘’Sistem ini bertujuan agar lalu lintas berjalan baik. Mengurangi risiko terjadi kecelakaan di jalan,’’ tandas pria yang akrab disapa Hendi ini.

Tilang CCTV sendiri sebagai upaya implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ khususnya pasal 272. Jika selama ini pengguna jalan hanya takut jika ada polisi lalu lintas, maka saat ini kamera CCTV yang dipasang akan menggantikan mata polisi. Dan rekaman CCTV bisa untuk dasar polisi menilang pelanggar.

Selain Surabaya, Semarang, DKI Jakarta, dan Bandung, sistem ini akan diberlakukan di seluruh wilayah di Indonesia. Targetnya, dalam lima tahun ke depan sudah diterapkan dari Sabang sampai Merauke. n SM Network/ K44,K18-die

This article is from: