
5 minute read
■ Angka Kekerasan Tinggi RDRM Kurangi Bullying
SIMONGAN - Masih tingginya angka bullying dan kekerasan khususnya terhadap anak dan perempuan mengundang keprihatinan Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Guna meminimalisir kejadian tersebut, Jumat (15/9) Walikota melaunching tempat yang bernama Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang terletak di Simongan Raya 49 Semarang. Menurutnya, RDRM merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan kualitas pendidikan serta pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial dengan menggunakan sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung.
Advertisement
“Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerjasama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan TP PKK,” teranhnya.

Dijelaskan, pihaknya tidak menutup mata di Kota Semarang kekerasan terhadap anak maupun perempuan masih ada. Hal ini dikarenakan masyarakat masih menilai seseorang hanya dari segi fisiknya saja. Bahkan data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan menunjukkan 84% anak SD sampai SMA pernah mengalami bullying. Walikota berharap keberadaan Rumah Duta Revolusi Mental menjadi bagian awal upaya Pemerintah Kota Semarang untuk mengurangi angka kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan. Di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memanfaatkan keberadaan Rumah Duta Revolusi Mental, Pemerintah Kota Semarang me
Popnas Kesempatan Promosi
BALAIKOTA - Kemeriahan Pekan Olahraga Pelajar Nasional atau Popnas ke XIV tahun 2017 di Kota Semarang perlu ditingkat kan. Pelaksana an even tersebut adalah olah raga pelajar tingkat nasional. Panitia diminta meningkatkan sosialisasi dan promosi.
Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengingatkan hal itu, Jumat (15/9). Ia menyayangkan minimnya ajang promosi dan sosialisasi penyelenggaraan Popnas di Kota Semarang, sehingga masyarakat banyak yang bertanya-tanya.
“Animo masyarakat khususnya warga Kota Semarang, sebenarnya bagus terhadap olah raga. Warga senang kotanya menjadi tuan rumah Popnas. Tentunya kami bangga menjadi tuan rumah. Tetapi, saya rasa kok ini masih ada yang kurang yaitu, masalah sosialisasi dan promosi kepada masyarakat,”ujarnya. Menurutnya, pada saat pembukaan Popnas XIV di lapangan Simpang Lima, bahkan dengan menutup akses jalan, banyak keluhan warga yang disampaikan ke Dewan. Keluhan tersebut di antaranya acara yang tertutup untuk masyarakat umum dan menutup akses jalan.
“Masyarakat banyak yang bertanya kepada saya, Simpanglima kok ditutup kenapa. Ini kan menandakan masih minim sosialisasi dan promosi, sampai-sampai warga tidak tahu ada acara apa. Lebih parahnya, pas mau nonton ada warga yang mengaku tidak boleh masuk kawasan Simpanglima,”imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, menjadi tuan rumah memiliki banyak manfaat seperti sirkulasi perekonomian yang meningkat. Oleh karenannya ia juga mengajak masyarakat untuk ikut mensukseskan penyelenggaraan Popnas, sekaligus jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, soal kebersihan dan keindahan kota tetap harus kita jaga bersama,” tambahnya.
Dengan adanya Popnas, sirkulasi perekonomian dan peredaran uang di Kota Semarang tentunya meningkat. Bahkan, kunjungan ke tempat wisata juga meningkat. Ini masih ada waktu yang panjang sampai tanggal 21 September penyelenggaraan Popnas. “Mari kita ikut sukseskan sehingga yang datang ke Semarang bisa terkesan,”katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Jawa Tengah Benk Mitosih menyebutkan, Pemkot Semarang diharapkan dapat menggelar penyelenggaraan event berskala nasional. Seperti Popnas, saat ini tingkat okupansi hotel di Kota Semarang cukup tinggi.
“Salah satu yang dapat menjadi inovasi kepala daerah yakni, dapat meminta ke pemerintah pusat untuk menjadikan daerahnya sebagai tempat penyelenggaraan acara nasional maupun internasional,” ucapnya. ■ bgy-rth nyediakan fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap di antaranya ruang konseling psikologi, Ruang Konseling Anak, Ruang Konseling Hukum, Ruang IT, Ruang Meeting, dan Dapur serta Halaman yang cukup luas. Selain itu menyediakan 2 Konselor Psikolog dengan 3 tenaga pembantu, serta 1 Konselor Hukum dengan 1 tenaga pembantu yang siap untuk melayani di Rumah Duta Revolusi Mental ini. Program-program yang bisa diakses masyarakat secara gratis di dalam RDRM yaitu Restoratif Justice Program, Moral and Cha- racter Education Program, Public Mental Health Program, Community Development Program, Action Research, dan Human Resource Development Program.
■ Diakses Guna memperkuat RDRM dalam kesempatan tersebut Walikota Hendrar Prihadi juga meluncurkan Program Geper Septi (Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying), yang sudah diiniasi pada 17 Februari 2016, saat Walikota dan Wakil Walikota Sema rang dilantik. “Geber Septi merupakan layanan konsultasi pencegahan serta penanganan kasus bullying berbasis teknologi, yang dapat diakses melalui alamat websitegebersepti.Sema rang Kota.go.id,” tukasnya.
Dalam website tersebut baik Orang Tua, Siswa, bahkan Guru dapat melakukan konsultasi secara online terkait permasalahan yang dihadapi secara gratis tanpa perlu takut identitasnya bocor sampai keluar. Harapan Walikota, dengan adanya RDRM dan Gebersepti setidaknya dapat memutus mata rantai bullying di lingkungan sekolah dan tindak kekerasan lainnya baik yang berbentuk fisik maupun kekerasan mental khususnya terhadap anak dan perempuan di Kota Semarang. Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKK BN Pusat kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi karena dianggap mempunyai dedikasi tinggi terha dap program pengendalian pendu duk. ■ Hid-rth
RESMIKAN RDRM: Walikota Hendrar Prihadi saat meresmikan RDRM di Jalan SIMONGAN untuk menampung dan merehabilitasi korban kekerasan serta bullying di Kota ini. Foto: Nurul Wakhid-rth
Meotel Purwokerto Raih Dafam Cup IV 2017
MUGASSARI- Meotel Purwokerto meraih Juara 1 Bulutangkis sekaligus membawa pulang Piala Bergilir Dafam Cup IV 2017 yang di helat di Gelangan Olah Raga Tri Lomba Juang Semarang, Jumat, (15/6). Adapun runner up diraih Hotel Dafam Fortuna Seturan Yogyakarta dan diposisi ke tiga diraih oleh Mola Mola Resort Gili Air Lombok.
Sedangkan di cabang tenis meja juara I diraih oleh Hotel Dafam Fortuna Seturan Yogyakarta, juara II diraih oleh Babyface Club & Karaoke dan juara III diraih oleh EC Executive Karaoke Cilacap.
Corporate Marketing Communicat Anggita Setia Dara mengatakan, bahwa Dafam Cup IV 2017 ini diikuti sebanyak 29 kontingen dari unit bisnis Dafam Group. “Mereka memperebut- kan kejuaraan lombabulutang kis, tenis meja, catur dan lomba karoke,”kata Anggita kepada Wawasan.
Sedangkan untuk kejuaraan lomba karaoke juara I diraih oleh, Agita Pralambang dari Dafam Group Holding. Juara II

PENYERAHAN HADIAH: Para pemenang menerima penyerahan hadiah dari panitia penyelengara dalam piala bergilir Dafam Cup IV 2017 yang di helat di Gelangan Olah Raga Tri Lomba Juang Semarang, Jumat, (15/6). ■ Foto: Shodiqin-rth diraih oleh Ernancy Penyapwain dari Hotel Dafam Teraskita Jakarta. Dan juara III dirah oleh Iwan Sugiarto dari Babyface Club & Karaoke. Untuk cabang catur juara I diraih oleh Grand Dafam Bela Ternate dan juara II diraih oleh Hotel Dafam Pekalongan. “Dengan adanya pertandingan olahraga ini diharapkan dapat terus terjalin silaturahmi di dalam internal perusahaan, dan memupuk rasa sportifitas baik bagi karyawan hingga top level management,”harapnya. Sementara itu, dalam pembukaan Dafam Cup ini hadir Wagub Jateng Heru Sudjatmoko, Ketua Kadin Kota Semarang Bapak Arnaz Agung, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Gurun Risyatmoko serta jajaran Board of Director Dafam Group. ■ M13-rth
Laku 1 Syuro Momen Sakral Berdoa
PLAMONGANSARI- Menjelang pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 H atau tahun Jawa 1 Syuro, dapat dipastikan tempat-tempat sakral akan menjadi tujuan bagi orang Jawa untuk berdoa agar bisa lebih kusuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuannya, agar tahun depan bisa lebih baik dan dapat murah rezeki.
Tetapi, kenapa bagi orang Jawa dalam menghadapi pergantian Tahun Baru 1 Syuro ada yang melakukan kungkum di sungai seperti di Kaligarang atau di petilasan Tugu Suharto dan di tem pat-tempat yang sunyi dan sepi.
Menurut Wakil Ketua II Permadani Jawa Tengah Sunartiyono, tidak ada salahnya mereka
(orang Jawa) dalam menghadapi pergantian Tahun Baru melakukan ‘laku’ nyepi atau berdoa di tempat sunyi dan sepi.
“Intinya bahwa, mereka berdoa memohon kepada Tuhan agar tahun mendatang diberi keselamatan, umur panjang, dan limpahan rezeki. Sedangkan di tempat yang sunyi dan sepi agar doanya bisa lebih kusuk, sehingga doanya bisa lebih mudah dikabulkan,” katanya kepada Wawasan, Jumat (15/9).

Tetapi, di era sekarang, menurutnya, kungkum di Kaligarang pada 1 Syuro bukan sepi lagi dan bisa lebih kusuk, malah menjadi tontonan masyarakat, sehingga untuk tempat berdoa memohon kepada Tuhan, bagi orang Jawa yang melakukan ‘laku’ di Kaligarang tidak lagi bisa konsentrasi.
Sebetulnya, kata Sunartiyono, pergantian Tahun Baru Islam atau pergantian Tahun Baru Ja- wa atau Syuro itu, tidak berbeda dengan Tahun Baru nasional atau tahun masehi. Masyarakat menyambutnya dengan gegap gempita dan adanya yang pesta kembang api.
“Masyarakat merayakan pergantian Tahun Baru dengan suka cita dan memohon kepada Tuhan agar tahun depan diberikan kemurahan rezeki atau umur panjang dan bermanfaat,” tambahnya.
Tetapi, katanya, bagi orang Jawa itu, menyambut pergantian tahun Jawa melakukannya dengan berdoa di tempat-tempat yang sunyi dan sepi. Karena di tempat yang sunyi dan sepi itu, konsentrasi doanya bisa lebih kusuk. ■ bgy-rth