1 minute read

IbM Tingkatkan Pendapatan Keluarga

KALIWIRU - Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi, dapat dijadikan salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan keluarga. Disatu sisi, Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejah tera (UPPKS) yang telah dilaksanakan pemerintah untuk memberdayakan keluar ga dan mengentaskan kemis kinan, saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini yang mendorong tim dosen Universitas Muhammadiyah Semarang (Uni mus) yang terdiri dari Wikanastri Hersulistyorini MSc dan Dr Nurhidayah dari Prodi S1 Teknologi Pangan, serta

Ayu Noviani Hanum MM dari Prodi S1 Manajemen, melakukan peng abdian masyarakat dengan memberdaya kan ibu rumah tangga. Caranya melalui program Iptek bagi Masyarakat (IbM) berupa pengolahan produk pangan berbasis masakan Minang kabaudi Kelurahan Kaliwiru, Semarang. “Adanya keterbatasan eko nomi dan pengetahuanwarga, serta pentingnya peran dan potensi strategis yang ibu rumah tanggauntuk meningkatkan pendapatan keluarga, maka ibu-ibu rumah tangga ini layak untuk dibina dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga” papar Wikanastri. “Pendampingan ini, kita awali dengan pembentukan kelompok UPPKSAnnisa di bidang usaha boga, khususnya olahan pangan berbasis masakan Minangkabau. Selanjutnya para ibu rumah tangga ini, kita latih untuk mengolah berbagai produk pangan dengan kualitas baik, bergizi, aman, dan halal. Produk pangan khas Mi nangkabau dipilih karena hampir semua orang menggemarinya,”papar Wikanastri, saat ditemui di kampus terpadu Ke dungmundu, Jumat (15/9).

Advertisement

■ Produktif Pelatihan olahan makanan tersebut dilakukan melalui pe- nyuluhan dan demonstrasi memasak hingga pengemasan pro duk olahan, seperti rendang da ging sapi, balado teri, dan kering kentang. “Agar hasilnya lebih optimal, kita juga menggunakan alat presto elektrik dan food processor.Kedepan, dengan pelatihan ini kita berharap para ibu rumah tangga dapat lebih produktif, dan dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga agar lebih sejahtera. Tidak hanya itu, produk olahan tersebut rencananya juga akan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BP OM), agar hasil olahan dapat lebih terjamin dan dapat dipasarkan lebih luas lagi. ■ Rix-rth

This article is from: