1 minute read

Mahasiswa Wajib Bela Negara dan Berwawasan Kebangsaan

SEMARANG- Negara Indonesia berdiri melalui perjuangan melalui cucuran darah, keringat dan air mata. Bukan hadiah dari penjajah, melainkan buah dari perjuangan panjang bangsa Indonesia yang tidak hanya menyerahkan kaki, tangan dan harta, melainkan juga nyawa. Oleh karena itu, pengorbanan yang tidak sedikit ini harus dipahami oleh generasi kita sekarang dan mendatang.

Hal itu disampaikan Brigjen

Advertisement

TNI Drs Nugroho Sulistyo Budi MM, mantan Dandim 0733 BS Semarang dan juga mantan aktivis mahasiswa tahun 1985 dalam acara Dialog Kebangsaan “Peran Pemuda Dalam Semangat Nasionalisme dan Bela Negara dalam Ketahanan Na- sional di Daerah Jawa Tengah” di Auditorium Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Kamis (14/9).

Gelaran Dialog Kebangsaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unnes Semarang ini dibuka oleh Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum, dan dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi Dr Wahyono, dan segenap mahasiswa Unnes. Lebih lanjut dikatakan oleh Nugroho bahwa apa yang telah dicapai ini harus dipertahankan. Jangan sampai negara hancur lebur, sebab kalau sudah hancur akan sulit lagi membangunnya kembali. “Karena itu, para pemuda dan mahasiswa harus bisa lebih memahami nilai-nilai kebangsaan dengan penanaman se- mangat nasionalisme dan patriotisme. Bela negara menjadi bentuk suatu kewajiban pemuda ataau mahasiswa,” ungkap Nugroho.

■ Agen Perubahan Sementara itu Kepala Bidang Ideologi dan Kebangsaan Provinsi Jawa Tengah Budiyanto mengatakan, mahasiswa memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang berlandaskan pada ideologi Pancasila. “Ancaman bagi negara (Indonesia) yang dihadapi sekarang nonmiliter. Untuk menghadapinya ya generasi muda dalam hal ini mahasiswa wajib bela negara bukan wajib militer (wamil),” tegas Budiyanto. yang juga Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Unnes ini. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Semarang, R Djati Prijono. Dia mengatakan, mahasiswa perlu memiliki wawasan kebangsaan dan berperan dalam menentukan masa depan bangsa dan negara. “Karena wawasan kebangsaan sebagai sudut pandang suatu bangsa dalam memahami keberadaan jatidiri dan lingkunganya pada dasarnya merupakan pengkabaran dari falsafah bangsa itu sesuai dengan keadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang dialaminya,” jelas Djati. ■ Weynes-skh

This article is from: