5 minute read

SMAN 2 Sabet Anti Corruption Awards dari KPK

BREBES – Anak didik SMA Negeri 2 Brebes berhasil menyabet juara nasional Anti Corruption Awards pada Lomba Vlog (Video Blog) Anti Korupsi melalui akun Instagram @kosmikui dan @official.kpk yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua Tim SMA Negeri 2 Brebes yang mengikuti ajang tersebut, semuanya mendapatkan juara favorit 1 dan 2. Secara nasional, tema yang diusung dalam ajang tersebbut, yakni “Cara dan Gaya Gue Lawan Korupsi”.

Advertisement

“Kami sendiri tidak menyangka ternyata bisa juara di ajang ini,” tandas Luthfian sang sutradara yang juga pemain vlog saat ditemui di SMA Negeri 2 Brebes, Jumat (15/9).

Fian lebih jauh mengatakan, seperti pembuatan film sesungguhnya, 10 anak SMA Negeri 2 Brebes membentuk dua tim.

Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana pembuatan film, dibuatlah rumah produksi bernama Dadakan Production. Selanjutnya dilengkap penulis naskah Arifa Dwi, Sutradara Luthfian, Editor Aga Yanuar dan Akhmad Ajmal, serta Karna Muhammad sebagai kamerawan. Namun secara bergantian, mereka menjadi pemeran juga. Vlog yang berbentuk film pendek tersebut berjudul Pak, Minta Kursi yang menceritakan upaya menyuap pejabat agar dapat jabatan tinggi di bawah naungan kekuasaannya. Tim kedua, mereka menamakan diri Gugupan Production. Penulis Naskah Nindya Ayu, Sutradara M Fathul Qolbi, Kameramen M Setyo Dwi, dan Editor Andhika Wahyu serta pemeran, semuanya terlibat. Kali ini mereka menggarap vlog dalam bentuk film pendek dengan judul “Khilaf” yang mence- ritakan tindakan korupsi yang cukup umum terjadi dalam bentuk mark up proposal.

Fian menuturkan, dalam lomba vlog kali ini, ada beberapa bahan penilaian yakni meliputi orisinalitas, alur, pesan, teknik pengambilan gambar, animasi, penggunaan musik yang tepat agar tidak dicekal YouTube, dan durasi video.

“Sedangkan untuk kriteria penilaian vlog favorit dinilai dari jumlah view, like, dan comment video yang diupload di YouTube,”tandasnya.

Kepala SMA Negeri 2 Brebes Dr Sadimin menjelaskan, lomba vlog ini merupakan sarana bagi para pemuda Indonesia untuk menuangkan kreatifitas dan idenya untuk memberantas korupsi di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan dari tingkat bawah.

“Saya bangga dan gembira, ternyata anak-anak SMA Negeri 2 Brebes mampu berkreasi dan berinovasi yang jitu. Sehingga, anakanak bisa menjadi favorit dalam ajang yang digelar KPK ini,” pungkas Sadimin.■ ero-skh

SMA 1 & SMA 2 Wakili Jateng Lomba FIKSI

MENYERAHKAN: Tim IbM Polines saat menyerahkan bantuan peralatan produksi batik pada mitra KUB batik tulis di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, kemarin. ■ Foto: dok

Polines Dorong Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat

SEMARANG – Perguruan tinggi memiliki peran untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui tri dharma. Hal ini mendorong Polines, melalui pengabdian masyarakat untuk mendampingi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) batik tulis di Kabupaten Grobogan agar bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

“UKM dan KUB batik tulis di Kabupaten Grobogan sudah ada, namun sejauh ini masih belum bisa berkembang sesuai harapan. Ada beberapa kendala yang dihadapi para pelaku usaha, misalnya peralatan produksi yang kurang memadai, hingga pemasaran yang belum optimal. Ini yang mendasari kita, melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Iptek bagi Masyarakat (IbM) Batik Tulis Purwodadi,” papar ketua Dra Siti Nur Barokah MM, didampingi anggota Azizah SKom MKom dan Rara Ririn Budi Utaminingtyas, saat ditemui di kampus Polines, Tembalang, Semarang, Jumat (15/9).

Melalui program tersebut, Polines memberi bantuan peralatan, pelatihan manajemen dan pemasaran kepada sejumlah KUB batik tulis di Purwodadi. Diantaranya kepada KUB Batik Tulis Arum Sari dan KUB Batik Tulis Sekar di Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

“Bersama dengan Pemkab Grobogan dan Dinas Perindag Grobogan, kita melakukan berbagai upaya pemberdayaan kepada dua KUB ini. Di antaranya memberikan pelatihan–pelatihan manajemen berupa pemasaran, keuangan, produksi dan SDM, kemudian mengganti dan melengkapi peralatan produksi yang dibutuhkan. Sekaligus juga mengedukasi tentang pemasaran online, melalui website hingga display produk,” tandasnya.

Sementara bantuan alat yangdiberikan, berupa tempat pengunci warna, tempat pewarnaan, kompor industri dan pendukungnya hingga komputer dan printer kepada dua KUB mitra Polines tersebut. “Sejauh ini mereka sangat terbantu dengan upaya yang kita lakukan, sehingga berbagai persoalan dan kendala dalam mengembangkan batik tulis bisa terpecahkan. Kita harapkan, dengan berbagai pendampingan dan bantuan ini, pengelolaan lebih profesional, produk lebih berkualitas dan harga bisa bersaing. Termasuk peningkatan omzet hingga 20 persen, setelah melalui penjualan online melalui website yang kita buatkan,” terangnya lagi.

Direktur Polines Ir Supriyadi MT mengapresiasi kinerja tim IbM Batik Tulis Purwodad, yang telah menyumbangkan ilmu dan pengabdian mereka pada masyarakat. “Hasilnya, bisa langsung dirasakan oleh mereka, dengan membawa dampak positif bagi pemberdayaan dan peningkatan kelompok usaha bersama masyarakat setempat, khususnya industri kecil batik tulis di Kota Purwodadi,” terangnya, didampingi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polines Dr Eng Sidiq Syamsul ST MT. ■ rix-skh

WONOSOBO - Peserta Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) tingkat nasional 2017 asal Wonosobo menuai banyak apresiasi. Pasalnya, enam siswa dari SMAN 1 dan SMAN 2 Wonosobo itu menjadi wakil dari Provinsi Jawa Tengah dan berhasil lolos pada putaran final dalam kegiatan tahunan yang digelar oleh Direktorat Pembinaan SMA serta Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah selama enam yang berakhir Sabtu (16/9) hari ini di Bandung. Salah satu apresiasi dilontarkan oleh Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo, Faizun. Ia mengatakan apresiasi setinggi-tingginya layak diberikan kepada enam siswa sebagai wakil sekolah sekaligus wakil P rovinsi Jawa Tengah.

“Para siswa ini telah mengharumkan nama Wonosobo. Kami sangat bangga, ternyata anak-anak kami mempunyai potensi dan prestasi yang baik di level nasional,” ungkap Faizun ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/9).

Melihat prestasi yang telah diraih, Ketua Komisi yang membidangi pendidikan itu mengaku pihaknya akan memberikan motivasi dan du- kungan secara optimal. Dalam hal ini, urai Faizun, DPRD Kabupaten Wonosobo akan mendorong Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Wonosobo untuk bisa mengalokasikan anggaran kepada para siswa yang berprestasi tersebut. “Bentuknya terserah, entah beasiswa, tunjangan, atau yang lain. Yang penting, dapat meningkatkan motivasi belajar mereka,” tegasnya. Dengan adanya reward yang diberikan kepada siswa berprestasi tersebut, Faizun meyakini potensi yang dimiliki pelajar Wonosobo lainnya dapat bermunculan. “Pastinya harus disediakan wadah juga, agar bibit-bibit lainnya yang ada di Wonosobo dapat terlacak dan termonitor dengan baik,” tandas pria k elahiran Wonosobo 1971 itu.

Sementara, salah satu peserta lomba FIKSI 2017 asal Wonosobo, Wahyu Kartika Taksaka Putra merasa senang dan bangga bisa mewakili SMAN 1 Wonosobo dan juga Jawa Tengah. Apalagi, lanjutnya, ajang tersebut menjadi kali pertama dirinya untuk dapat berkiprah di tingkat nasional. Wahyu berharap, ajang FIKSI bisa menambah pengalaman dan meningkatkan prestasi.

“Sangat bangga, karena terpilih dari ratusan peserta yang sudah mendaftar dari seluruh Indonesia. Saya juga bangga, karena dapat membawa nama baik SMA N 1 Wonosobo dan Jateng ke tingkat nasional,” terang Wahyu. Adapun enam siswa asal Wonosobo yang mewakili Jawa Tengah seperti yang dikabarkan Dinas Dikpora Wonosobo adalah Wahyu Kartika Taksaka Putra, Muhammad Anindita, Saffin Aziza Fathia dan Zul Rifqi Hasani. Keempat siswa tersebut berasal dari SMA 1 Wonosobo yang mengikuti lomba dibidang Aplikasi dan Game. Sedangkan dua siswa lain adalah Laksita Judith Tabina dari SMA 2 Wonosobo dengan lomba Boga dan David Briyan Adam dari SMA 1 Wonsobo dengan lomba Fashion. ■ Ham-skh

Wisnu Maju di Ajang ASC di Thailand

SEMARAN G- Wisnu Darma Adi, siswa SMKN 3 Semarang akan berlaga dan mewa- kili Indonesia dalam ajang Asean Skills Competition (ASC) di Thailand, Oktober

2018 mendatang. Pasalnya, dia berhasil memenangi juara satu ajang Brick Laying atau seni memasang batu bata seleksi Nasional Asean Skill Competition XII, tahun 2017, baru-baru ini.

Lomba ini adalah termasuk kecepatan dan ketepatan dalam memasang batu bata menjadi konstruksi yang dilombakan. ‘’Tingkat kesulitannya cukup tinggi, karena harus cepat dan tepat dalam memasangnya, hal ini yang agak sulit, jika tidak hati-hati dan terlatih,’’ jelasnya, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMKN 3 Semarang, Dra Suminingsih MSi.

Dia mengatakan, sebelum bertanding juga diberi pelatihan-pelatihan. ‘’Saat lomba kita diberi materi atau pekerjaan untuk membangun sesuatu, dengan batu bata.

Pastinya diberi semen. Selain cepat dan tepat, juga melingkupi ketegakkan dan ukuran batu bata yang disusun menjadi konstruksi bangunan,’’ jelasnya. Suminingsih mengatakan, sekolah terus mendorong para siswanya untuk mengikuti lomba baik tingkat kota, kabupaten, nasional, bahkan diharapkan bisa mewakili Indonesia di kancah internasional. Apalagi, menurutnya, saat ini lulusan SMK memang siap bekerja, dan dibutuhkan di pangsa kerja. Sehingga dengan aplikasi pendidikan yang diterapkan, dengan banyak praktik akan mendorong siswa untuk lebih berpengalaman saat kerja. ‘’Kami terus memberi dukungan lewat pelatihan dan kegiatan ekstrakurikuler,’’ jelasnya. ■ skh-jie

This article is from: