8 minute read

UNBK SMK Kediri Terkendala Log In

Delapan Sekolah Terpaksa Dimerger

KEDIRI–Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kediri, belum sepenuhnya berjalan lancar. Pasalnya, para peserta masih terkendala sulitnya melakukan log in atau mengakses laman soal UNKB, akibatnya komputer dan sistem data pun beberapa kali harus direstart.

Advertisement

Kondisi ini dikeluhkan para siswa SMK di Kediri. Salah satunya, seperti yang disampaikan Nikmatus Solikhah, siswa SMKN 2 Kediri. Ia mengaku, panik lantaran komputer yang dipakainya kesulitan mengakses laman soal UNBK. Kendala ini membuat Nikmatus khawatir kehabisan waktu untuk menjawab soal-soal yang harus dijawab secara online atau daring itu. “Secara umum lancar. Tapi saat awal-awal, beberapa kali masuk (log in) tiba-tiba keluar lagi. Sehingga harus mengulang. Akhirnya bagian IT menyarankan untuk merestart komputer. Setelah restart itu bisa lancar,” kata Nikmatus, Senin (3/4).

Kepala SMKN 2 Kota Kediri, Mayhari Krisna mengatakan, seluruh kebutuhan komputer tercukupi sebanyak 325 unit ditambah cadangan sebanyak 75 unit. “Alhamdulillah berkat bantuan komputer dari pemerintah seluruh kebutuhan tercukupi. Kami juga menyiapkan cadangan untuk persiapan apabila terjadi trouble,” tandasnya.

Untuk menjamin pelaksana UNBK berjalan lancar, sekolah bekerjasama dengan dua provider penyedia jaringan sekaligus yaitu, Biznet dan Telkomsel. Selain itu, untuk jaringan listrik dibuka

KOMODITI

Harga Sembako di Madiun Mulai Stabil

MADIUN-Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, terpantau stabil karena pasokan komoditas yang dapat mengimbangi kebutuhan konsumen. Hal ini dibenarkan salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Besar Madiun, Lestari, Senin (3/4) kemarin.

Ia mengatakan, harga kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan lainnya tidak mengalami kenaikan selama sebulan terakhir. “Harga kebutuhan pokok di pasaran saat ini relatif stabil,” kata Lestari kepada wartawan, di Pasar Besar Madiun.

Harga beras kualitas premium seperti Bengawan dan Mentik mencapai Rp11.000 per kilogram, sedangkan beras medium jenis IR-64 berkisar antara Rp8.000 hingga Rp8.500 per kilogram. Kemudian, harga gula pasir mencapai Rp12.500 per kilogram, harga minyak goreng curah sebesar Rp12.500 per kilogram, tepung terigu Rp7.000 per kilogram, telur ayam ras Rp18.000 per kilogram, daging sapi Rp100.000 per kilogram, dan daging ayam potong di kisaran Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Ia menjelaskan, konstannya sejumlah harga bahan pokok tersebut, disebabkan karena stok di pasaran mampu memenuhi permintaan pembeli.

“Turunnya harga cabai mungkin juga berpengaruh. Sejak dua minggu ini harga cabai yang dulunya sempat tembus Rp130.000 per kilogram berangsur-angsur turun. Sekarang cabai rawit sekitar Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilo,” tuturnya. ara

Kompak, Pasutri Gasak Mobil Majikan

KEDIRI-Pasangan suami istri (Pasutri) dari Kabupaten Ponorogo, diringkus petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Kediri Kota. Keduanya terbukti mencuri mobil box berisi barang-barang elektronik berharga ratusan juta rupiah. Kedua pelaku tak lain adalah bekas karyawan korban. Mereka Galih Darmawan (26) dan istrinya Vivin Oktavia Dewi Kartikasari (24) warga Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Mereka baru saja diringkus petugas dari tempat persembunyiannya di Kabupaten Ponorogo, seusai menggasak mobil Mitsubhisi bermuatan barangbarang elektronik milik PT. Surya Arta Komputama asal Malang. Dalam menjalankan aksinya, kedua pelaku yang notabene bekas karyawan ini memanfaatkan kebiasaan pegawai lain, yaitu Mohammad Suryadi yang memarkir mobil di area parkir Hotel Pondok Indah Kota Kediri. Pelaku berpura-pura menginap di hotel yang sama kemudian menggasak mobil sewaktu saksi tidur.

Kejadian itu baru diketahui saat korban bangun tidur, sekitar pukul 07.00 WIB. Sewaktu melihat mobil di parkiran untuk dicuci, ternyata sudah tidak ada.

Korban sempat mencarinya tetapi tidak berhasil menemukan. Akhirnya korban melaporkan kejadian ke Polsek Kediri Kota.

Mobil berisi barang-barang elektronik mulai dari hard disc, LED, proyektor, procesor dan alat elektronik lain dengan total sebesar Rp 400 juta itu, dibawa kabur pelaku ke wilayah Kabupaten Ponorogo. Tetapi pelarian pelaku akhirnya berhasil dilacak berkat keterangan korban, dan juga rekaman CCTV di toko batik di depan hotel.

Kedua pelaku akhirnya berhasil diringkus petugas dari jalan Desa Badekan, Kecamatan Kucur, Kabupaten Ponorogo bersama mobil hasil curian. Sementara barang-barang muatan di dalam mobil sudah dikeluarkan dengan cara mencongkel gembok kuncinya. Barang hasil jarahan itu ditemukan petugas dari sebuah Angkringan Gojek di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

“Tersangka berhasil kita amankan berikut barang bukti mobil dan muatannya yaitu barang-barang elektronik yang belum sempat dijual,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Hariyadi, Senin (3/4).

Tersangka Galih Darmawan mengaku, terpaksa mencuri mobil dan barang muatan milik bekas juragannya, karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Barang hasil curian itu rencananya akan dijual dan hasilnya dipergunakan untuk melunasi hutang-hutangnya kepada orang lain.

Akibat perbuatannya, kini Galih dan istrinya Vivin harus mendekam di dalam sel tahanan Polsek Kediri Kota. Mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman hukuman selama 7 tahun penjara. bjc

DUTA/HENDIK BUDI YUANTORO

PAWAI BUDAYA: Wali Kota Blitar saat membuka pawai budaya yang digelar di depan kantor Pemkot Blitar, Minggu (2/4) kemarin.

PERINGATI HUT KE-111 KOTA BLITAR

Wali kota Ajak Pejabat Beri Hiburan untuk Masyarakat

BLITAR -Rangkaian kegiatan peringati hari jadi Kota Blitar ke-111 digelar Pemerintah

Kota Blitar. Setelah melaksanakan upacara peringatan hari jadi, Minggu (2/4) kemarin, Pemkot Blitar menggelar pawai budaya. Acara yang diikuti 49 peserta ini, terdiri dari instansi pemerintahan, Kelurahan dan Kecamatan se-Kota Blitar. Dari pantauan di lapangan, warga Kota Blitar nampak memadati rute pawai. Pawai budaya diberangkatkan langsung oleh Wali Kota Blitar Samanhudi

Anwar, dari depan kantor Pemkot Blitar sekitar pukul 12.00 wib. Dalam sambutanya walikota Blitar Samanhudi Anwar memberikan apresiasi kepada para pejabat, serta PNS dilingkup Pemkot Blitar yang turut berpartisipasi dalam pawai budaya tersebut.

Menurutnya hal tersebut adalah salah satu bagian dari upaya Pemkot Blitar untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, dengan semangat

Rukun Agawe Santoso One For All, All For One. Sebagai wujud rasa syukur peringatan HUT Kota Blitar yang sudah mencapai angka 111. “Pawai budaya ini merupakan salah satu momentum untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Semua OPD saya wajibkan untuk ikut. Dan berkreasi se-kreatif mungkin. Sekarang sudah bukan jamannya masyarakat memberi hiburan kepada pejabat, sekarang saatnya pejabat yang tampil untuk menghibur masyarakat,” paparnya. Lanjut Samanhudi, dalam pawai budaya tersebut juga ditampilkan berbagai atraksi yang mengusung budaya bangsa Indonesia, serta sejarah Kota Blitar. Hal tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat Kota Blitar akan jati diri bangsa. “Semua yang ditampilkan mengusung tema budaya bangsa Indonesia serta sejarah berdirinya Kota Blitar 111 tahun yang lalu,” imbuhnya.

Senada dengan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar Suharjoko mengatakan, dipilihnya seluruh PNS dan kepala OPD Pemkot Blitar sebagai peserta pawai budaya, bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Blitar. Lebih dari itu dengan tampilnya para pejabat publik di tengah masyarakat, akan tercipta keakraban antara pemerintah dan rakyat. “Semua PNS dan kepala OPD tampil, sehingga masyarakat diharapkan akan lebih mengenal mereka,” papar Suharjoko. Suharjoko menambahkan, agenda pawai budaya tersebut disisi lain juga bertujuan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota Blitar. Sehingga setiap tahunnya pawai budaya sengaja dikemas secara berbeda. “Tentu kami juga berharap pawai budaya ini bisa menarik minat wisatawan datang ke Kota Blitar,” tukasnya. ndi/adv sepenuhnya dari PLN. Bahkan, ada dua orang teknisi PLN yang disiagakan bersama empat orang anggota kepolisian. Sementara itu, sidak pelaksanaan UNBK SMK hari pertama, Senin (3/4) kemarin, dipimpin langsung Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Cabang Kediri, Trisilo Budi. Pihaknya melihat daftar hadir siswa, melihat pelaksana UNBK dari luar ruangan dan mengecek sarapa prasarana ujian.

Dikatakan Trisilo, UNBK di Kediri diikuti sebanyak 9.859 siswa SMK negeri dan swasta. Sementara jumlah lembaganya sebanyak 70, terdiri dari 44 SMK di Kabupaten Kediri dan disanya 26 SMK di Kota Kediri. Dari jumlah ini, delapan sekolah terpaksa merger atau gabung dengan sekolah lain, karena terkendala sarana komputer.

Trisilo juga menegaskan, meski sempat terkendala persoalan IT, namun secara umum pelaksanaan UNBK di Kediri berjalan lancar. “Cuma memang ada ratusan siswa dari 33 sekolah di kota dan kabupaten Kediri yang terpaksa ikut ujian dengan gabung sekolah lain, karena sekolahnya tak memiliki sarana prasarana komputer dan jaringan internet,” kata Trisilo.

Ia menambahkan, UN untuk jenjang SMK akan berakhir pada Kamis, 6 April 2017. “UNBK hari pertama ini, siswa mengerjakan soal matematika. Untuk waktu yang disediakan selama 2 X 60 menit. Adapun jumlah soal sebanyak 50 butir model pilihan, namun diacak. Sehingga setiap siswa tidak bisa mencontek siswa lainnya,” tuturnya. viv, bjc

Penerima Raskinda Kota Madiun Membengkak

MADIUN- Jumlah penerima program beras miskin daerah (Raskinda) tahun 2017 bagi warga kurang mampu yang ada di Kota Madiun membengkak. Pada tahun 2016 lalu, penerima program raskinda di Kota Madiun sebanyak 2.721 keluarga, kini membengkak menjadi 2.844 keluarga.

“Pada tahun 2017 ini ada kenaikan sebanyak 123 keluarga penerima manfaat jika dibandingkan pada tahun 2016 lalu. Alasannya, karena kemampuan dari kondisi saat ini, salah satunya adalah adanya inflasi,” ujar Wakil Wali Kota Madiun sekaligus Plt Wali Kota Madiun, H Sugeng Rismiyanto, Senin (3/4).

Ia menjelaskan, Raskinda diprioritaskan bagi rumah tangga miskin yang memenuhi 14 kriteria. Antara lain, kondisi fisik rumah tidak layak huni, sumber air minum berasal dari sumur, sungai atau air hujan. Tidak sanggup membiayai kesehatan di puskesmas atau poliklinik, dan hanya mampu membeli pakaian satu stel dalam setiap tahunnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Maidi mengatakan, meski penerima Raskinda tahun ini meningkat. Untuk angka kemiskinan di Kota Madiun justru menurun. Tahun 2016 lalu, warga miskin di Kota Madiun sebanyak 5.560 keluarga. Kini, menurun menjadi 5.370 keluarga.

“Ini artinya ada penurunan angka kemiskinan sebanyak 190 keluarga dan pertanyaannya sekarang adalah, kapan angka kemiskinan ini akan terkikis habis? Seperti diketahui, untuk kategori miskin telah disebutkan ada 14 indikator dan sekarang turun menjadi 5 indikator, salah satunya tidak memiliki jamban,” ujar Maidi.

Menurut dia, untuk warga Kota Madiun yang belum memiliki jamban masih sebanyak 300 keluarga, dan hal ini akan diselesaikan pada program jambanisasi pada tahun 2018 mendatang. Sedangkan bagi warga yang belum memiliki rumah tidak layak huni pada tahun ini, akan segera diberikan bantuan perbaikan. “Kalau 5 indikator tersebut kita selesaikan, berarti warga miskin di Kota Madiun itu tidak ada. Karena ke-14 indikator tersebut sudah kita cukupi semuanya. Meski penerima beras miskin naik sebanyak 123 keluarga. Namun, angka kemiskinan secara Nasional turun, tapi di Kota Madiun, khusunya persoalan pangan naik dan masih mengharapkan bantuan,” ujar Maidi.

Untuk kualitas beras yang bakal diberikan pada penerima program Raskinda, Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun ini memastikan, bakal memberikan beras yang terbaik. ”Untuk harga beras yang akan diberikan harga per kilonya Rp 8.500 sampai Rp 9.000,” ujarnya. Maidi menambahkan, hingga saat ini proses lelang beras bagi warga miskin sedang dilaksanakan. Maidi tak menampik, jika pada proses lelang pengadaaan raskin sebelumnya sempat menemui kendala, yakni peserta lelang dinilai sangat minim dan terpaksa perlu dilakukan lelang ulang kembali. ”Kalau peserta lelangnya banyak, otomatis beras raskin yang diharapkan juga akan semakin baik dan kami targetkan, pada bulan depan semua urusan ini rampung,” pungkasnya. bow

Polemik Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan

Kuasa Hukum Pelapor Desak Tjetjep Ditangkap

KEDIRI-Pelaporan dugaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik yang dilaporkan pihak Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan, ke Polres Kediri Kota, hingga kini belum juga ada kejelasan. Padahal, laporan nomor LP/275/XI/2016/Res Kdr

Kota dengan terlapor Tjetjep Mohammad Yasein sudah dilayangkan sejak 1 November 2016 lalu.

Atas kejadian di atas, pihak kuasa hukum pelapor, Masbuhin SH MBL MH dan Luthi Hardianto SH, berniat meminta penjelasan kepada pihak Kepolisian. “Bila melihat undang–undang tentang ITE, sesuai Pasal 45 ayat 1 junto Pasal 27 ayat 3 dan junto Pasal 29, bila pihak penyidik telah memiliki unsur minimum 2 alat bukti, harusnya Saudara Tjetjep telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan upaya penangkapan,” jelas Masbuhin usai menggelar pertemuan terbatas dengan pihak RSM, dan sejumlah tokoh masyarakat serta ulama di Ruang Mekkah 3, Senin (3/4). Masbuhin pun kemudian memperlihatkan bukti surat laporan yang dikeluarkan pihak Polres Kediri Kota. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini sempat membuat citra RSM Ahmad Dahlan dipertanyakan sejumlah pihak. Saat itu, Prof Dr H Thohir Luth SH MA yang merupakan salah satu Ketua Dewan Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) diangkat menjadi Ketua Pelaksana Tugas (Plt) PDM Muhammadiyah Kota Kediri bersama 6 anggota lainnya. Seiring dengan jabatan dan amanat itu, Prof Thohir diminta untuk menyelenggarakan dan mengelola segala amal usaha Muhammadiyah di Kota Kediri, termasuk mengawasi amal usaha dibidang kesehatan, yakni RSM Ahmad Dahlan.

“Pengambil alihan ini bersifat sementara, sampai semua kondisinya nanti menjadi kondusif akan kami kembalikan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri,” kata Tamhid Mayshudi Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muhammadiyah Jatim, ditemui usai penyerahan SK, kepada pejabat Plt beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, Tamhid membantah, jika pihaknya telah merampas RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri, seperti yang dituduhkan sejumlah oknum tidak bertanggungjawab.

Menurutnya, pengambil alihan sementara ini sudah sesuai dengan AD/ART Muhammadiyah. Kemudian muncul kabar terjadi perampasan kekuasaan dilakukan pejabat baru hingga akhirnya Direktur RSM Ahmad

Dahlan, dr Erika Widayanti Lestari, memilih mengajukan surat pengunduran diri atas fitnah yang disebar di sejumlah media elektronik.

Dengan kejadian itu, pihak kuasa hukum RSM akhirnya menempuh jalur hukum, apalagi dengan hadirnya puluhan pendekar yang mengaku dari Perguruan Tapak Suci, hingga melakukan pengrusakan ruang direktur serta melakukan penyegelan. “Kami berharap, setelah dilakukan pertemuan beberapa waktu lalu itu, pihak Kepolisian untuk melihat permasalahan ini secara bijak dan bekerja sesuai hukum yang berlaku,” jelas Masbuhin. Bahkan, pihak perwakilan RSM telah berkirim surat untuk mempertanyakan sejauh mana perkembangan kasus tindakan

This article is from: