1 minute read

Tidak Terima HTI Disejajarkan dengan ISIS

Yuana Ryan Tresna, aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menjawab catatan Prof Dr H Nadirsyah Hosen LLM MA (Hons) PhD, perihal bendera Rasulullah, agar umat Islam jangan mau dibohongi ISIS dan HTI.

YUANA RYAN yang juga Pengasuh

Advertisement

Majelis Kajian Hadis Khadimus

Sunnah Bandung menulis jawaban bertajuk ‘Tanggapan terhadap

Nadirsyah Hosen terkait Hadis

Panji Rasulullah’. Setidaknya ada sembilan catatan Yuana Ryan untuk menjawab kultwit H Nadirsyah

Hosen alias Gus Nadir. Salah satunya memprotes penempatan HTI yang disejajarkan dengan ISIS.

“Menggandengkan nama HTI dengan ISIS sebagai simbol pembawa rayah dan liwa’ sangat tidak fair. Tercium aroma untuk mengelompokkan HTI semisal dengan ISIS yang sudah dicitrakan buruk. HTI dan ISIS tentu saja sangat berbeda, baik pemikiran maupun metode dakwahnya. Terlebih lagi, rayah dan liwa’ adalah simbol umat Islam, dan sudah menjadi milik semua kelompok, bukan hanya HTI,” tulis Yuana Ryan sebagaimana diterima redaksi Duta, Senin (3/4). Masih menurut Yuana Ryan, membaca kultwit Nadirsyah Hosen (selanjutnya disingkat NH) terkait panji dan bendara Rasulullah sungguh sangat disayangkan karena hal tersebut lagi-lagi keluar dari seorang profesor, sebagai seorang pemilik

“ BACA: Tidak Terima hal 7

IST BENDERA HTI Bendera tauhid HTI yang diklaim sebagai panji Rasulullah saw.

Komite Nasional Anti-Terorisme Rusia menyatakan, bom yang belum terdeteksi jenisnya meledak pukul 14.20 sore waktu setempat di dalam kereta. Ketika itu kereta tersebut baru saja berangkat meninggalkan Stasiun Technology Institute menuju Stasiun Sennaya Ploshchad. l rtr, int tANyA JAwAb keislAmAN

Kolom tanya jawab keislaman ini diasuh KH Abdurrahman Navis LC MHI, wakil ketua PWNU Jatim, direktur Aswaja NU Center Jatim. Pembaca bisa mengajukan pertanyaan via email ke: Dumas@sby.centrin. net.id atau SMS ke 08121624247

Amalan Menghadapi Musibah

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz, manusia memang selalu diuji oleh Allah dengan beberapa cara, salah satunya adalah musibah. Dalam menghadapi hal ini seringkali kita diharuskan bersabar, tapi pada praktiknya menerapkan sabar ketika menerima musibah itu sangat sulit. Mohon ustadz berkenan memberikan tips bagaimana sikap yang benar dan etika ruhani ketika menghadapi musibah. Demikian, terima kasih. Ahmad Roni - Surabaya

BACA: Amalan Menghadapi..., hal 2

This article is from: