NUANSA DEWATA_02

Page 20

Nuansa Desa

Langgahan Bangun Terowongan Air Swadaya DESA Langgahan, sebuah desa yang sejuk di kawasan Kintamani, dengan letak di kaki gunung Penulisan di ke nggian 940 meter dari permukaan laut, merupakan desa yang memiliki banyak potensi di bidang Agri cultural. Dipimpin oleh seorang kepala desa yang sangat I Made Adnyana bijak dan mendukung kesejahteraan warganya yakni I Made Adnyana. Saat ini Desa Langgahan, telah membangun sebuah terowongan air swadaya sepanjang 10 km. Sebuah proyeh yang cukup besar untuk ukuran Desa Langgahan, yang diperuntukkan irigasi pertanian,mandi dan juga cuci para warganya sepanjang 10 km secara swadaya. Menurut Kades, I Made Adnyana,yang memimpin 1150 penduduk,dengan 264 kepala keluarga dengan luas 370 ha, proyek ini menelan biaya sekitar Rp. 1.855.000.000,- yang memakan waktu pengerjaan 3 tahun, dari 2006-2009. Terowongan ini dibuat untuk mengalirkan air dari Desa Binyan yang memiliki letak lebih tinggi dari Desa Langgahan, sehingga airnya akan bermanfaat sangat besar untuk irigasi dan keperluan mandi cuci warga Langgahan. Desa Langgahan sendiri yang juga penghasil padi,kopi,dan jagung hibrida ini sebenarnya susah memiliki sumber mata air yang cukup besar yaitu Petirtha Pelisan, tetapi karena letaknya yang jauh lebih rendah dari tempat pemukiman maupun areal persawahan , maka sumber air dak dapat dimanfaatkan oleh Desa

20

edisi 17 / th. II / Februari - Maret 2011

Langgahan, tetapi bermanfaat untuk desa – desa sekitar yang letaknya lebih rendah bahkan sampai ke Gianyar. Suatu contoh yang sangat bagus yang diajarkan oleh alam untuk saling memberi. Seper yang juga dituturkan oleh Bapak Klian Subak, I Ketut Sudiawan, dengan debit air 0,5 kubik per de k, saat ini Terowongan Air tersebut masih membutuhkan dana sekitar 500 juta lagi untuk untuk memperbaiki bagian air yang macet akibat tertimbun longsoran tanah sepanjang 800 meter di dalam terowongan. Sampai saat ini belum ada Dana Bantuan dari Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan perawatan terowongan air swadaya ini.Kades Langgahan sangat berharap, bahwa pemerintah lebih cepat memberikan bantuan untuk biaya perbaikan dan perawatan terowongan tersebut. Dengan adanya terowongan air sepanjang 10 km ini,banyak manfaat yang dapat diperoleh warga Langgahan. Irigasi untuk tanaman padi,cabe,jagung dan tanaman lainnya menjadi lancar. Bukan hanya itu,dengan debit air yang cukup berlimpah ini,masyarakat juga bisa memanfaatkan untuk budidaya di bidang perikanan. Telah ada 7 Paket bantuan dari Dinas P2 Kabupaten Bangli, dengan rincian : 5 kelompok/Paket untuk budidaya Ikan Nila dan 2 Kelompok/Paket untuk budidaya Ikan Lele. Cuma sayang bantuan ini masih dalam jumlah kecil. Padahal dengan lokasi yang sangat memungkinkan untuk pengembangan lebih maksimal dan keberadaan irigasi yang mendukung, budidaya perikanan ini akan sangat

menaikkan taraf hidup warga Langgahan dan bisa menyerap tenaga tenaga kerja. Apalagi kebutuhan ikan Lele untuk wilayah Bali saat ini masih besar. Ayo siapa yang mau ambil peluang di Desa Langgahan! Yang tidak kalah menarik, di Desa yang memiliki Terowongan Air sepanjang 10 km ini,juga masih memiliki sekitar 100 ekor kijsng yang hidup tentram di hutan warga Langgahan. Keberadaan kijang- kijang ini sangat dilindungi oleh warga dari perburuan. Suatu bentuk kehidupan Tri Hita Karana yang benar-benar membumi di Desa Langgahan. ď ś maria


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
NUANSA DEWATA_02 by GUSRYAN bima - Issuu