r e v i s t a d e



Pimpinan Redaksi
Alifia Marshanda
Alifia Marshanda
Muhammad Zharfan Azzam Annisa Eka Oktariani
Alifia Marshanda
Muhammad Zharfan Azzam
Cindy Syaza Fhadilla
Fitria Hapsari Puteri Sumanto Fadhillah Akmal
Muhammad Iqbal Khairullah Annisa Eka Oktariani
Hadi Aminulloh Al-Mawardi
Muhammad Alifiyansyah
Adi Putra Bhayangkara
Muhammad Alif Habiibi
Evi Fazriati
Aldy Lesmana
Zhilal Ikhwana Shafa
Zhafirah Nurul Syarafina Rindra Naufal Pramoedji Tubagus Nur Rahmat Putra Tito Arya Aisya Mutiara R.S
Tata Letak
Alifia Marshanda
Muhammad Zharfan Azzam
Salam sejahtera,
Setelah hampir satu tahun kepengurusan, kami, tim redaksi, berhasil menerbitkan majalah digital Himpunan Mahasiswa Geofisika “Pedra” Unpad edisi ke-empat yaitu Revista De Pedra Vol.04. Puji dan syukur kami panjatkan ke kehadirat Allah Azza Wa Jalla yang senantiasa memberikan ruang dan kesempatan kepada kami untuk menebar kemanfaatan bagi orang banyak melalui majalah ini.
Dari majalah ini kami berharap pembaca dapat mendapat esensi baik mengenai Pedra sebagai himpunan mahasiswa. Majalah Revista De Pedra Vol.04 tidak lahir begitu saja. Banyak sekali rintangan yang konkret dan abstrak yang menghalangi penerbitan majalah ini. Namun dengan dukungan dari semua pihak dan kerja keras tim redaksi yang terus berkarya akhirnya majalah ini dapat sampai ditangan pembaca.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan majalah ini. Oleh karena itu kami sangat terbuka atas kritik dan saran yang
membangun untuk membenahi kekurangan dan kesalahan sehingga menjadikannya lebih baik di masa yang akan datang.
Selamat membaca, Pimpinan Redaksi
Alifia Marshanda
Tim Penyusun 4 Kata Pengantar 6
Himpunan Mahasiswa Geofisika “PEDRA” 8 Pedra Thru the Screen: Adaptation
Mengekspresikan Diri Dalam Bidang Keilmuan dengan PEDRA Aksi 10
PEDRA Mencari Bakat : First Blow 12
Galeri PEDRA 2021 : Kreasi Anak Pedra 13
Geotrap 2021 14
Mawapres PEDRA 16
Geophysics Crossword Puzzle 19
Investigasi Tanah dalam Geoteknik Pembangunan 20
Infrastruktur Menggunakan Geolistrik
From Zero to Pimnas 24
Beradaptasi Kembali dengan Bina Desa 26
New Younger Age Estimate for Earth’s Inner Core 29
PEDRA on Screenshot 30
Prestasi Warga Himpunan PEDRA 20/21 32
Referensi 33
Himpunan Mahasiswa Geofisika “PEDRA” adalah rumah bagi anggotanya untuk mengembangkan seluruh potensi. Keberadaan PEDRA akan selalu menjadi hal yang menarik dalam kehidupan kampus setiap mahasiswa Geofisika FMIPA Unpad, dengan segala dinamikanya PEDRA dipaksa untuk beradaptasi dengan sebuah pandemic untuk melangsungkan pengembangan potensi anggotanya.
Era pandemi menjadi sebuah tantangan baru untuk PEDRA. Banyak keadaan yang berubah sehingga PEDRA harus menyesuaikan diri. Memasuki tahun kedua dari pandemic virus corona dengan berbagai macam varian virus, PEDRA melakukan beberapa perlawanan dengan membuat berbagai macam program kerja yang menjadi pondasi untuk keberlangsungan beberapa tahun kedepan.
GARNAWISTERA adalah kabinet yang terbentuk dari keresahan pandemic. Memiliki arti “Pasukan kuat yang bermasa depan dan bercita-cita membangun perubahan” memiliki 69 pengurus yang bahu membahu menciptakan perubahan yang insyAllah bertahan lama hingga menjadi budaya tambahan dari PEDRA. Program kerja PEDRA AKSI, PMB dan Geotrap adalah perjuangan yang dilakukan oleh kami untuk mensiasati kondisi pandemic, dimana kami membuat 2 program kerja yang akan menjadi budaya baru dan 1 program kerja untuk membuktikan bahwa pandemi hanya sebuah kondisi yang akan mengubah teknis dari pelaksanaan program, untuk nilainya, tetap bisa kita perjuangkan.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari masa pandemi. Fenoma ini membuat kita berfikir
cermat dalam setiap keadaan untuk menjadi diri yang lebih baik dan membuat PEDRA semakin nyaman untuk mengembangkan diri. Sebagai himpunan tempat mengembangkan seluruh potensi, PEDRA akan menjadi rumah ternyaman yang ada di Kampus untuk seluruh anggotanya.
Kami ucapkan terimakasih untuk seluruh pihak yang membersamai kami dalam mengarungi tahun kedua masa pandemi. Untuk setiap Anggota yang sangat berharga dan setiap perjuangan kita, pada akhirnya akan menjadi sebuah saksi bahwa kita pernah dalam satu ikatan keluarga yang bernama “PEDRA”. Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak untuk setiap bantuan dari para Alumni, Dosen-dosen dan staf pendidik. Yang terpenting kita harus bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa, dengan segala ridho-Nya kita bisa bertahan dan mengembangkan PEDRA. Semoga semakin nyaman rumah ini dengan segala tantangan yang harus kita hadapi kedepan dengan kebersamaan.
Ketua Himpunan Hadi Aminulloh Al-MawardiApa itu PEDRA AKSI?
PEDRA AKSI merupakan akronim dari PEDRA Akademik dan Legasi yang dilaksanakan dengan tujuan sebagai wadah mengekspresikan diri dalam bidang keilmuan. Harapannya pada kegiatan “PEDRA AKSI” yang bertemakan “Peran Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran” ini dapat menjadi wadah para anggota himpunan dalam mengekspresikan dirinya masing-masing dalam keilmuan dan memiliki kerja sama yang baik dengan program studi geofisika dalam membangun keilmuan geofisika di Universitas Padjadjaran, serta dapat bersaing dengan lingkungan diluar lingkup organisasi kami oleh karena itu kami juga mempersiapkan untuk pendelegasian tersebut.
Bagaimana teknis pelaksanaan PEDRA AKSI?
Teknis dari PEDRA AKSI itu diawali dengan mengumpulkan pesertanya dengan kegiatan pembuatan kelompok kebidangan itu, dari kelompoknya itu sendiri terbagi menjadi 4 bagian sesuai dengan kebidangan geofisika yang ada di geofisika unpad itu sendiri jadi ada eksplorasi, komputasi, lingkungan dan instrumentasi. Setelah pembuatan kelompok kebidangan itu ditentukan arah dari peminatan dari tiap kebidangan itu karena dari masing-masing kebindangan tersebut cakupan bahasannya masih cukup luas dan diberikan batasan untuk tiap kelompok sesuai dengan minat peserta setiap kelompok tersebut. Setelah didapatkan batasan tersebut ditentukan kegiatan apa yang ingin dilakukan terhadap topik yang tadi telah ditentukan.
Bagaimana PEDRA AKSI dapat terbentuk?
Latar belakang dibentuknya PEDRA AKSI ini adalah melihat kurangnya wadah untuk mengekspresikan diri dalam keilmuan di PEDRA.
Kapan dan berapa lama PEDRA AKSI berjalan?
Berdasarkan rencana pembentukannya PEDRA AKSI ini direncanakan berjalan selama kabinet Garnawistera menjabat dan terdiri dari beberapa termin yang tiap terminnya tersebut menghasilkan keluaran sesuai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Menjelang akhir kepengurusan, bagaimana progres keberlanjutan PEDRA AKSI?
Progress dari PEDRA AKSI pada tahun ini sudah mencapai dalam penentuan topik tiap kebidangan yang ada
Apa saja kesulitan - kesulitan yang dihadapi selama berjalannya PEDRA AKSI?
Kesulitan dalam pelaksanaan PEDRA AKSI yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaannya tersebut adalah dalam pemilihan mentor yang membimbing tiap kelompok kebidangan. Sehingga tiap kebidangan ini tidak memiliki peran yang membimbing kegiatan tiap kelompok tersebut.
Apa harapan untuk keberlanjutan PEDRA AKSI?
Saya sangat berharap PEDRA AKSI ini
dijalankan pada kabinet selanjutnya dan berkelanjutan sampai seterusnya. Pesan saya untuk pelaksanaannya sendiri tentukan ketua pelaksana yang dapat menjalin koordinasi yang baik kepada setiap bagian yang terlibat dalam PEDRA AKSI ini dan jalin kerja sama yang resmi dengan pihakpihak eksternal (mentor, sponsorship dan company) yang ingin dilibatkan. Semangat buat kalian yang melanjutkan estafet PEDRA AKSI ini dan jangan segan untuk meminta tolong kepada orang-orang yang terlibat di PEDRA AKSI sebelumnya.
Departemen ORSENDA bersama Wakahim 1 membuat sebuah wadah bagi warga Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA untuk menyalurkan potensi nya dibidang non akademik. Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran adalah tempat dihimpunnya mahasiswa dengan basis keilmuan geofisika. Dalam organisasi ini pula dilakukan berbagai aktifitas mahasiswa. Namun saat ini banyak kegiatan yang bergerak dalam bidang minat bakat yang dibatasi. Baik dalam ruang lingkup Universitas Padjadjaran maupun di lingkungan masyarakat luar. Banyak mahasiswa yang kesulitan mencari tempat untuk mengembangkan potensi dirinya. Dengan terjadinya hal tersebut kami ingin memberikan wadah bagi mereka untuk mengekspresikan minat dan bakatnya dalam kegiatan PEDRA Mencari Bakat.
Pedra Mencari Bakat tahun ini mengusung tema First Blow. nama tersebut terisnpirasi dari arti first blow sendiri yaitu pukulan pertama. Tidak mengaharapkan hasil sempurna, teteapi mengharapkan adanya pukulan selanjutnya di masa berikut nya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang diharapkan memberi tempat untuk mengembangkan bakat sekaligus memberi peluang competitive scene bagi para peserta nya. Kegiatan ini terdiri dari pengelompokan minat bakat, latihan, dan sparring. Kelompok yang dibuat untuk PMB tahun ini adalah:
- Futsal dan football - Badminton
- Valorant
Ketiga cabang tersebut dibentuk karena banyak nya minat terhadap cabang tersebut. Bahkan ketiga cabang
tersebut selalu digandrungi di Indonesia. Khusus untuk Valorant, mungkin bisa dikatakan pendatang baru di skena esport. Tapi peminat game ini sudah sangat banyak.
PMB dimulai sejak 9 Oktober 2021 dan terus dilaknakan hingga akhir kepengurusan dengan jadwal yang menyesuaikan dengan para partisipan. Namun ditengah situasi pandemi COVID 19 kami kesulitan mencari turnamen untuk memberikan rasa competitive scene Maka dari itu kami membuat sebuah turnamen internal dengan bekerja sama dengan Departemen Internal. Dalam Pre -Event Gaung dibuat sebuah turnamen Valorant antar angkatan yang di juarai oleh angkatan 2018.
Galeri pedra adalah suatu acara yang diadakan oleh Departemen Olahraga dan Seni Budaya (ORSENDA) dengan tujuan melestarikan minat dan bakat warga himpunan khususnya di bidang seni. Suatu karya seni patut untuk diapresiasi karena dengan kita mengapresiasi karya seni tersebut maka akan bermanfaat untuk kelestarian karya seni itu sendiri. Selain bermanfaat terhadap karya itu sendiri, mengapresiasi seni juga bermanfaat untuk apresiator, salah satunya meningkatkan kreativitas dan menambah wawasan apresiator.
Bentuk apresiasi yang terdapat dalam galeri pedra ini sendiri ialah memamerkan karya-karya seni warga himpunan pada platform instagram. Karya seni itu sendiri meliputi seni rupa,seni musik, seni tari, dan seni sastra. Dengan begitu warga himpunan yang memiliki minat dan bakat pada bidang seni akan merasa terapresiasi dan warga himpunan lainnya yang menjadi apresiator bertambah wawasannya mengenai seni.
Untuk memamerkan karya seni pada galeri pedra tidak sembarangan juga , melainkan ada aturan
atau konteks-konteks seni yang tidak diperbolehkan diantaranya :
Karya seni yang diikutsertakan tidak boleh menyinggung unsur SARA yang menimbulkan perpecahan atau provokasi (menyinggung pihak manapun).
Karya seni yang diikutsertakan tidak boleh mengandung provokasi (menyinggung pihak manapun).
Dalam pelaksanaan nya, galeri pedra dilaksanakan 2 kali dalam kepengurusan ini, dengan kata lain terdapat dua timeline pelaksanaan , yang pertama dilaksanakan pada tanggal 08 hingga 21 Agustus 2021 dan yang kedua dilaksanakan pada 10 hingga 28 Oktober 2021. Pendaftaran peserta dilakukan pada google form yang di mana sekaligus dengan pengumpulan karya dari partisipan. Lalu untuk publikasi dilakukan pada tanggal tertulis pada pukul 15:00 WIB. Terakhir dilakukan penilaian di tanggal tertulis pada diakhiri pada pukul 00.00 WIB.
Pemenang dari galeri pedra ini dipilih berdasarkan jumlah likes pada postingan karya mereka di instagram khusus @galeri.pedra . dan
untuk postingan dengan jumlah likes yang sama dan menempati sebagai salah dua likes terbanyak, maka hadiah akan dibagi sejumlah postingan dengan jumlah likes yang sama.
Total keseluruhan peserta yang mengikuti Galeri Pedra ini ada sebanyak 8 orang warga himpunan yang bervariasi dari berbagai angkatan. Pada Galeri Pedra pertama terdapat 4 karya yang diterima, diantaranya berupa seni fotografi, seni lukis, dan seni sastra. Kemudian pada hari kedua juga diterima 4 karya berupa seni fotografi, serta seni rupa berupa gambar. Hal ini menunjukkan bahwa warga himpunan PEDRA cenderung memiliki minat dan bakat seni pada bilang seni rupa dan sastra. Selain itu dari sisi warga himpunan lain sebagai apresiator dapat dilihat dalam bentuk likes ataupun komen yang ada pada postingan karya.
Diharapkan Galeri Pedra ini dapat terus berlanjut di kepengurusan berikutnya sebagai tempat untuk berekspresi serta berapresisasi bagi warga himpunan pada bidang seni. Dan juga menjadi ajang untuk mengajak warga himpunan lainnya dengan memulai membuat suatu karya.
Geoscience Trip and Paper Competition
Berkompetisi, berdiskusi, dan menambah pengetahuan mengenai ilmu kebumian
GEOTRAP merupakan sebuah event yang diselenggarakan oleh Hima Geofisika “PEDRA” FMIPA Unpad yang menjadi tempat untuk mahasiswa geosains atau yang tertarik terhadap ilmu kebumian untuk berkompetisi, berdiskusi, dan menambah pengetahuan mengenai ilmu kebumian secara luas. GEOTRAP sendiri telah terlaksana selama 3 kali penyelenggaraan terhitung dari tahun 2017 sebagai tahun pertama penyelenggaraan GEOTRAP kemudian dilanjutkan pada tahun 2019 dan terbaru terlaksana pada tahun 2021 dimana dari ketiga penyelenggaraan event tersebut, fokus utama yang dituju adalah wadah untuk membahas ilmu kebumian secara menyeluruh.
GEOTRAP 2021 diselenggarakan berbeda dari tahun-tahun pelaksanaan sebelumnya dimana pada event ketiga GEOTRAP ini dilakukan secara online mengingat kondisi pandemi yang melanda Indonesia. Namun dari penyelenggaraan GEOTRAP secara online ini tidak melunturkan esensi dari GEOTRAP untuk bergerak secara kreatif dan inovatif. GEOTRAP 2021 telah diselenggarakan terhitung pada tanggal 15 September 2021 hingga 27 November 2021 dengan menghadirkan
pre-event dan main event pada rentang tanggal penyelenggaraan tersebut. Adapun kegiatan preevent antara lain Geosmart, Geophoto, Geofact, dan Trapcast sedangkan untuk main event terdiri dari Paper Poster Competition, Software Development Competition, Webinar Series, dan Industrial Trip.
Penyelenggaraan preevent dalam GEOTRAP 2021 ini ditujukan sebagai media publikasi dan promosi dimana kegiatan yang diselenggarakan lebih difokuskan sebagai sarana informatif serta sebagai event permulaan dari GEOTRAP 2021 sedangkan main event GEOTRAP 2021 difokuskan dalam bidang kompetisi yang ditutup dengan rangkaian webinar series dan industrial trip sebagai wadah untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan media untuk menggali ilmu kebumian secara komprehensif dan men-detail. Tentunya dalam penyelenggaraan GEOTRAP 2021 ini juga tidak terlepas dari bantuan para dosen Geofisika Unpad khususnya kepada Prof. Dr. rer. Nat Yudi Rosandi, S.Si., M.Si selaku Ketua Departemen Geofisika FMIPA Unpad, Dr. Irwan Ary Dharmawan, M.Si selaku Kepala Program Studi Geofisika FMIPA Unpad,
serta Bapak Kusnahadi Susanto, S.Si., MT selaku dosen pembimbing dan para pengurus Hima Geofisika “PEDRA” FMIPA Unpad serta bantuan dari para donatur dan sponsor yang terlibat.
GEOTRAP 2021 disponsori oleh PT Bizgital Indonesia Jaya dan didukung oleh PT Mitra Intimarga juga perwakilan alumni Geofisika Kang Aji Ghaffar Wijaya serta diorganisir oleh lebih dari 50 panitia khususnya dari pengurus PEDRA Angkatan 2019 dan 2020 yang diketuai oleh M. Alifiyansyah dan dibantu oleh Adi Putra Bhayangkara dan Tubagus Nur Rahmat Putra. Pada perhelatan GEOTRAP 2021 ini juga bekerjasama dengan Geosfotware dalam penyelenggaraan webinar series dan bekerjasama pula dengan Environmental Systems Research Institute (ESRI) Indonesia dalam penyelenggaraan industrial trip.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan GEOTRAP 2021 maka dari itu harapan selanjutnya Hima Geofisika “PEDRA” FMIPA Unpad dapat menyelenggarakan GEOTRAP yang lebih baik, lebih kreatif, lebih inovatif, dan lebih futuristik untuk mengharumkan nama PEDRA, Geofisika, serta Universitas Padjadjaran. GEOFISIKA? PEDRA! PEDRA! PEDRA!
M. Alifiyansyah Nur Pramudita - Project Officer Geotrap 2021
Pada kali ini, tim Revista De Pedra Vol.04 melakukan wawancara dengan Mawapres Prodi Geofisika 2021, Teh Evi Fazriati. Yuk simak paparan berikut untuk mengetahui sebenernya apa sih Mawapres itu? dan bagaimana cara kita untuk bisa menjadi seorang Mawapres ?
- Arti mawapres dari sudut pandang Teh
Sebetulnya kalau kita dapet title mawapres itu mungkin dari sisi orang lain keliatannya ‘wah pinter banget’, tapi dari sisi kita hal itu malah bikin kita punya tanggung jawab lebih. Kita merepresentasikan prodi kita di fakultas, atau lebih jauhnya di universitas, tapi ga sebatas dari sudut pandang sebagai mahasiswa yang punya segudang prestasi, tapi juga yang memiliki attitude yang baik.
Untuk perjalanan terpilih, seharusnya ada seleksi di prodi dulu, mulai dari ipk, pengetahuan, dsb. Cuma waktu itu mungkin karena waktunya udah mepet, jadi dulu satu angkatan cuma dikumpulin sama kaprodi di dalem 1 meet, dan diseleksi/dipilih berdasarkan 10 orang dengan ipk tertinggi. Mungkin ada yang lebih berkompeten, yang ipk nya lebih tinggi dari aku, terus ada juga yang bener-bener mau dari dalem dirinya sendiri, cuma ya balik lagi, mawapres itu ga cuma tentang ipk, tapi juga ada attitude, pengalaman organisasi, prestasi dsb. Jadi terpilihlah aku.
- Bagaimana sih tahapan dalam seleksi Mawapres?
Dari seangkatan dilakukan ‘seleksi prodi’. Kemudian masuk ke seleksi fakultas dimana jurinya merupakan dosen dari semua prodi. lalu tahapan - tahapannya seperti ini. Tahap seleksi:
1. Administrasi (ipk, daftar prestasi)
2. Tes kepribadian
3. Tes presentasi (dimana syarat menjadi seorang mawapres yaitu bikin karya tulis yang mana kontennya udah ditentuin. Kemudian hasilnya dipresentasikan pake Bahasa inggris. Dulu karya tulis yang dipresentasiin tentang geofisika lingkungan dengan judul Analysis of Soil Physical Properties Using Electrical Method in Remediation of Soil Polluted by Industrial Waste with Coffee Grounds (Case Study: Rancaekek Agricultural Area, Bandung Regency, West Java)
- Terus parameter penilaian dalam pemilihan Mawapresnya gimana?
Prestasi internasional berperan besar, terus gimana cara kita jawab dan cara kita jelasin pas sesi tes presentasi. Dulu waktu seleksi memang gaada minimal ipk, tapi dari Pak Irwan menyarankan yang ipk nya > 3.5, karena ya kalau kita pikir juga dengan adanya seleksi administrasi yang mencantumkan ipk, itu berarti kita kaya ‘gede-gedean’ ipk sama anak prodi lain.
- Apakah ada “beban” tersendiri bagi teh Evi setelah mendapatkan title sebagai Mawapres 2021?
Pas awal harus maju pasti ada beban, bebannya itu karena mikir peserta lain pasti ada yang ‘lebih’ dari kita. Tapi setelah dijalanin ya enjoy aja, alih-alih dijadiin beban kesininya lebih dijadiin sebagai tanggung jawab aja.
- Kira - kira apa aja struggle yang Teh Evi hadapi selama masa kuliah ini dan bagaimana cara menghadapinya?
Selalu bermasalah di pembagian waktu. Kadang udah menyusun agenda sedemikian rupa, merencanakan supaya ngerjain tugas ga mepet deadline, tapi kadang ada aja kegiatan yang tibatiba datang dan cukup urgent juga, jadinya merusak time management kita. Terus juga sering ngerasa pusing sendiri, padahal kita punya temen-temen yang bisa kita curhatin, bisa saling berbagi, yang bisa diajak main. Cara menghadapi struggle yaitu dengan MAIN.
- Boleh tau enggak Teh, apa saja sih prestasi yang pernah diraih oleh Teh Evi?
Sedikit cerita, mulai semester 3 udah kepo ikut lomba, dan kebetulan ada temen yang ngajak juga waktu itu ikut lomba paper, tapi emang ga berharap banyak dan tujuan kita itu pingin main aja, makannya kita cari lomba yang jauh-jauh ya biar bisa sambil main. Terus juga kita ga berharap banyak dari lomba itu karena ya kita masih semester 3, itungannya masih maba kali ya, karena kita belum dapet metode sama sekali. Ternyata pas sesi presentasi di Jogja, beneran aja paper kita itu kualitatif sendiri, disaat punya peserta lain itu membahas hasil pengolahan data dari berbagai metode, kita ngebahas tentang pengembangan Ciletuh. Jadi kita ikut lomba bener-bener berbekal pengalaman kita kulap ke Ciletuh aja. Taunya, di lomba itu kita dapet juara 3. Prestasi yang pernah diraih itu ada paper competition Juara 3, MTQ di MIPA, LKTI PIT HMGI, PPM, best oral presentation di HAGI, lalu yang baru - baru ini diterima jadi brand ambassador di suatu platform belajar.
- Kira - kira bagaimana rencana Teh Evi untuk kedepannya setelah menjalani studi S1 di Geofisika Unpad?
Kebetulan sekarang jadi fast track dan udah masuk S2. Jadi mau nyelesaiin dulu semua perkuliahan di unpad, setelah itu mungkin belum tau, apakah bakal lanjut sekolah atau kerja, tapi kalau kepingin itu jadi dosen.
- Bagaimana kesan dan pesan Teh Evi menjadi seorang Mawapres?
Mawapres itu hanya sebuah title, bukan job seperti putra putri mipa. Seru sih jadi mawapres ini karena dari pas seleksi itu kita banyak ketemu dosen di mipa, jadi lebih banyak membuka relasi dan lebih banyak kenal orang.
- Tips & trick untuk dapat menjadi Mawapres menurut Teh Evi? Sebenernya gapernah ditargetin jadi mawapres, tapi kalaupun emang temen-temen ambis pingin jadi mawapres, coba kejar lomba, apalagi yang skala internasional, karena itu membantu banget penilaian. Perlancar juga bahasa inggris, tingkatin public speaking, skill komunikasi diasah lagi, dan juga jangan lupa tetep rendah hati, seambis apapun kalian.
1.
1.
2. 2. 3.
3. 4. 4. 5. 6.
Mendatar:
1. Pada struktur Bumi, zona yang membatasi inti bumi bagian luar yang bersifat cair dan inti bumi bagian dalam yang bersifat padat adalah diskontinuitas ...
2. Komponen utama pembentuk suatu sistem panas bumi adalah heat source, cap rock, fluida circulation, dan …
3. Istilah lain band-stop filter atau band-reject filter adalah
4. Salah satu unsur penyusun kerak benua adalah …
5.Tahapan survey lapangan sampai mendapatkan data disebut … 6. Satuan suseptibilitas magnetik …
Menurun:
1. Library python yang familiar digunakan untuk melakukan plot suatu grafik adalah 2. Cekungan akibat depresi pada proses geologi 3. Satuan Ohm meter biasanya menyatakan parameter fisis … dalam metode geolistrik 4. Persamaan yang mendasari metode MT …
Pembangunan infrastruktur merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya proses pembangunan (Sondang P. Siagian, 2005). Pembangunan infrastruktur ini menjadi salah satu parameter kemajuan suatu negara. Dimana pembangunan insfrastruktur ini adalah bagian dari pendukung program sektor lain. Sehingga, naik-turunnya pembangunan insfrastruktur akan mempengaruhi proses pertumbuhan sektor lainnya. Proses pembangunan infrastruktur perlu adanya informasi untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program dan pemanfaatan pembangunan. Pembangunan infrastruktur ini terdiri dari pembangunan sumber daya air, jalan dan jembatan serta perumahan. (KPU & KPR, 2020).
Belakangan ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun karena pembangunan infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia (Lestari & Suhadak, 2019). Pembangunan infrastruktur di Indonesia tentunya menjadi salah satu fokus utama. Dalam pembangunan infrastruktur, setidaknya ada 3 tahap utama, yaitu survei, investigasi dan desain. Tahap survei bertujuan untuk melakukan analisis mengenai analisis teknis, finansial hingga kajian lingkungan sosial.
Tahap investigasi bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik lokasi seperti luas area, batas serta topografi. Selain itu, keadaan air tanah, penghijauan dan kondisi fisik terkait kekuatan tanah perlu diperhatikan. Nantinya, data dan informasi hasil kegiatan investigasi berpengaruh pada tahap desain atau perancangan dari gambar rencana bangunan yang akan didirikan. Tahapan investigasi tanah sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dari bangunan infrastruktur yang akan dikerjakan. Daya dukung tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan konstruksi bangunan. Daya dukung tanah merupakan kemampuan tanah untuk menahan beban pondasi tanpa mengalami keruntuhan (Kusuma,2019). Tanah mempunyai sifat untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan gesernya apabila menerima tekanan. Apabila beban yang bekerja pada tanah pondasi telah melampaui daya dukung batasnya, atau dengan kata lain tegangan geser yang ditimbulkan dalam tanah pondasi telah melampaui kekuatan geser tanahnya, maka tanah tersebut mengalami keruntuhan geser. Dalam
perencanaan pembangunan sarana dan prasarana perlu dicermati keberadaan tanah lunak karena memerlukan penanganan khusus. Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang mempunyai karakteristik keteknikan tertentu yang kerap menimbulkan permasalahan pada bangunan infrastuktur di atasnya. Salah satu masalah yang sering muncul pada infrastruktur yang dibangun di atas tanah lunak adalah amblesan. Tanah lunak mempunyai karakteristik daya dukung yang relatif rendah dan pemampatannya yang relatif besar serta berlangsung relatif lama. Apabila tanpa dilakukan perbaikan terlebih dahulu maka bangunan infrastruktur yang dibangun di atasnya berpotensi mengalami kerusakan sebelum mencapai umur konstruksi yang direncanakan (Kuswanda, 2016).
Sekitar tahun 2019 silam, presiden Joko Widodo telah menetapkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru yang akan menggantikan DKI Jakarta. Dua kabupaten di Kalimantan Timur bakal menjadi lokasi ibu kota baru. Sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian di Kabupaten
Penajam Passer Utara. Berkaitan dengan hal ini, pakar geologi Universitas Gadjah Mada, Wahyu Wilopo mengatakan ada dua hal penting yang harus diperhatikan ketika pemerintah ingin mengubah suatu wilayah menjadi ibu kota (Kompas. com-27/08/2019, 17:02 WIB). Wahyu mengatakan, secara topografi bakal ibu kota baru di Kaltim terletak di daerah dekat laut, memiliki daratan dengan sungai, dan juga perbukitan di daerah barat ke utara. Untuk struktur tanahnya, Wahyu mengatakan daratan Penajam Passer Utara Kaltim terdiri dari lipatan batuan. Struktur tanah seperti ini, menurut Wahyu, akan menimbulkan banyak retakan. Penanganan untuk jenis struktur batuan seperti ini bisa dengan dipotong pada bagian puncak atau ditimbun dengan tanah lain untuk mengisi ronggarongga kosong. Wahyu berharap, kondisi ini dapat dijadikan pertimbangan ke depan saat akan melakukan pembangunan di daerah tersebut. Namun kondisi ini juga merupakan kabar baik untuk ketersediaan air. Beliau menerangkan, struktur batuan lipatan justru akan membuat jumlah ketersediaan air banyak. Ini karena banyak air
yang masuk ke dalam retakan tersebut. Untuk jenis batuan di permukaan Penajam Passer Utara didominasi oleh batu pasir, batu lempung, dan juga batu gamping. Batu gamping inilah yang disebut Wahyu menjadi perhatian banyak pakar geologi, ia mengatakan batu gamping secara umum mudah larut ke dalam air.
Untuk membantu proses pembangunan infrastruktur, bidang geofisika ikut membantu dalam melancarkan pembangunan infrastruktur. Dengan menggunakan beberapa metode geofisika, pembangunan infrastruktur akan berjalan. Contoh metode geofisika yang digunakan seperti metode geolistrik yang digunakan untuk mengidentifikasi lapisan bawah permukaan untuk pra pembangunan infrastruktur di kawasan komersial. Dengan melihat nilai resistivitas tanah dari metode geolistrik tersebut, litologi jenis batuan di bawah tanah dapat diketahui dan berguna untuk pembuatan pondasi bangunan (Saragih, D. A., & Nababan, R. N., n.d). Selain di pra pembangunan infrastruktur, metode
geofisika ini berperan di pasca pembangunan. Contoh peran pasca pembangunan infrastruktur adalah jika ada kerusakan pembangunan, metode geolistrik dapat mengidentifikasi struktur bawah permukaan untuk mengetahui penyebab kerusakan infrastruktur tersebut. Berdasarkan identifikasi tersebut, dapat ditentukan batasan daerah yang aman untuk pembangunan dan terkena dampak kerusakan (Anggara, Dana Helmi, et al., 2017).
Hingga saat ini, proyek investigasi tanah dalam geoteknik terus mengalami kemajuan salah satunya non destructive test berupa pemanfaatan geolistrik. Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode geofisika dengan uji tidak merusak (non destructive test) sifat fisik asli tanah atau batuan (Erfan, dkk, 2019). Besaran fisis yang diperoleh dari pengaplikasian metode geolistrik merupakan resistivitas atau tahanan jenis batuan yang diakibatkan oleh adanya medan potensial dan arus yang diinjeksikan ke bawah
permukaan bumi. Metode geolistrik menggunakan konsep perambatan arus listrik di bawah permukaan bumi yang berupa homogen isotropis dimana arus listrik akan merambat ke segala arah dengan nilai yang sama besar. Sehingga akan terjadi penyimpangan dari kondisi ideal (homogen isotropis), maka penyimpangan (anomali) yang menjadi fokus pengamatan dalam kegiatan akuisisi geolistrik.
Prinsip kerja dari metode geolistrik yaitu arus listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus dan beda potensial yang terekam diukur melalui dua buah elektroda potensial. Hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak dapat ditentukan variasi nilai resistivitas dari tiap-tiap lapisan di bawah permukaan. Nilai tahanan jenis batuan berhubungan dengan sifat fisisnya antara lain derajat saturasi air, porositas, permeabilitas dan formasi batuan (Simpen, I Nengeh, 2015). Dalam bidang geoteknik, pengaplikasian metode geolistrik sangat
kedalaman lapisan dasar yang menjadi poin penting dalam proyek investigasi tanah. Metode geofisika dan geoteknik (Resnick, 1985) adalah metode investigasi yang menggunakan pengukuran pasif dan aktif untuk keperluan interpretasi struktur batuan bawah permukaan serta hubungannya dengan gempa bumi . Informasi perlapisan tanah yang diperoleh dapat pula digunakan untuk investigasi potensi bencana alam geoteknik, seperti likuifaksi. Selain pengaplikasian metode geolistrik dalam bidang geoteknik pembangunan infrastruktur, metode geolistrik juga memiliki peranan penting dalam geoteknik mitigasi bencana khusunya dalam penentuan tingkat kestabilan
populer dalam penentuan lapisan dasar atau bedrock pada area yang nantinya akan dilakukan pembangunan gedung maupun infrastruktur. Batuan dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam perencanaan desain sebuah bangunan. Jenis dan kedalaman batuan dasar selalu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembangunan infrastruktur. Batuan dasar yang memiliki sifat fisik keras dan resisten
lereng. Penentuan variasi litologi bawah permukaan khususnya lapisan dengan komposisi ukuran butir lempung dan lanau sangat berpengaruh dalam tingkat stabilitas lereng. Sifat fisik lempung dan lanau yang memiliki tingkat plastisitas tinggi mengakibatkan material tersebut mudah mengali pengembangan dan penyusutan volume. Keberadaan lapisan dengan komposisi lempung hingga lanau pada daerah berlereng akan berpotensi menjadi bidang gelincir material longsor. Sifat material berukuran lempung dan lanau yang permeable pada umumnya memiliki nilai resistivitas rendah yang menjadi acuan dalam proses interpretasi bawah permukaan
dapat menjadi acuan dalam penentuan kedalaman pondasi dari sebuah bangunan infrastruktur yang akan dibangun. Salah satu metode geolistrik yang sering digunakan dalam penentuan batuan dasar yaitu Vertical Electrical Sounding. Akuisisi metode VES yang berfokus pada variabel kedalaman vertikal 1 dimensi ini membuat metode VES paling banyak digunakan dalam penentuan variasi litologi hingga
hasil pengolahan data akuisisi geolistrik. Penentuan keberadaan bidang gelincir tersebut menjadi bahan acuan dalam proses penguatan stabilitas lereng ke depannya.
Metode geolistrik memang merupakan salah satu metode geofisika yang sangat populer dalam bidang geoteknik guna pembangunan infrastruktur maupun dalam mitigasi kebencanaan. Metode geolistrik yang bersifat pengujian tidak merusak atau non-destructive test menjadi alasan utama selain efektif dan efisiensi proses akuisisi dan pengolahan. Tentunya, dengan seiringnya kemajuan laju pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia, akan semakin banyak pengaplikasian metode geofisika dalam bidang ilmu geoteknik.
Program Kreativitas Mahasiswa atau sering disingkat PKM adalah kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau professional yang dapat menerapkan , mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian juga memperkaya budaya nasional (KEMENDIKBUD-DIKTI). Yang dirasakan dan dipahami, bahwasannya PKM ini menjadi program nasional yang berfokus pada berbagai bidang yaitu penelitian (PKM-P), kewirausahaan (PKM-K), pengabdian masyarakat (PKMPM), teknologi (PKM-T), dan karsa cipta (PKM-KC). Pada program PKM ini mahasiswa akan didorong untuk berkreasi dan menuangkan ide untuk mencapai suatu solusi permasalahan yang tampak didepan mata maupun yang hanya dirasakan. Namun setiap solusi perlu dirumuskan pertama-tama kedalam bentuk proposal yang nanti nya akan diajukan ke KEMENDIKBUDDIKTI, kemudian akan didanai dan progres serta hasilnya akan terus dipantau oleh KEMENDIKBUD-DIKTI. Begitu juga mahasiswa sebagai pelaksana atas proposal tersebut perlu melaporkan setiap kegiatan yang berkaitan dengan progres PKM setiap bulannya dalam bentuk logbook
Dalam perjalanannya, menuju tahap akhir atau PIMNAS banyak yang harus dilewati. Mulai dari awal tahap penyeleksian proposal yang cukup alot karena proposal yang kami ajukan lebih menyerupai proposal dari tugas akhir ketimbang PKM. Namun disini kami dapat meyakinkan bahwasannya ada perbedaan antara proposal PKM ini dan proposal tugas akhir yang biasa diajukan di program studi kami. Proposal pun kami upload dengan perasaan yang sangat lapang. Namun takdir berkata lain, proposal kami didanai oleh KEMENDIKBUD-DIKTI. Dari sinilah mulai perjalanan PKM tim The Great Bandung Basin.
Perjalanan dimulai dari diskusi mengenai studi literaturi. Kemudian kami coba menentukan zonasi area yang akan kami teliti dengan range berapa kilometer persegi. Proses kemudian berlanjut kepada pengukuran sifat fisis air dipermukaan dan pengukuran lapangan dengan beberapa metode di sekitar gunung Malabar. Setelah hasil didapatkan, kami melanjutkan diskusi untuk menginterpretasikan bagaimana struktur bawah permukaan berdasarkan data yang kami dapatkan dan kualitas air dari hulu hingga ke hilir. Setiap progres yang
kami capai setiap bulannya tentu tidak lupa kami cantumkan didalam logbook sebagai progres pencapaian.
Setelah data dan hasil interpretasi didapatkan, agenda kami mulai berdekatan dengan tahapan PKP2 atau Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM. Dimana kami mempresentasikan hasil kemajuan PKM yang sudah diteliti. PKP2 berlangsung menegangkan. Reviewer KEMENDIKBUDDIKTI banyak menanyakan hal-hal diluar ekspektasi ke kelompok lain. Meskipun begitu, kami tetap percaya diri dengan hasil dari penelitian dan juga hasil dari latihan presentasi kami. Giliran kami akhirnya datang. Kami presentasi sesuai dengan yang kami rencanakan. Dan syukur Alhamdulillah, reviewer tidak bertanya diluar dari konteks yang kami sampaikan. Bahkan reviewer memberikan beberapa saran positif untuk penelitian kami. Saat hasil akhirnya di publikasikan oleh PUSPERNAS (Pusat Presentasi Nasional), nama kami muncul, dan sejujurnya kami terheran karena yang kami rasakan bahwa hasil yang kami berikan bukan hasil yang terbaik diantara yang lain. Namun takdir berkata lain, kami lolos ke PIMNAS.
Agenda PIMNAS dimulai dengan pertemuan dengan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. Pada pertemuan tersebut kami diberikan berbagai janji manis mulai dari dukungan penuh dalam bentuk moril sampai dukungan penuh dalam bentuk moril. Semangat kami terbakar pada saat mendengar hal tersebut. Selama pelatihan kami dituntut membuat poster penelitian untuk di upload di SIMBELMAWA sebagai hasil dari penelitian kami. Waktu berjalan hingga akhirnya tidak terasa PIMNAS sudah didepan mata. PIMNAS berlangsung dengan megah di Universitas Sumatera Utara. Namun kami tim dari Universitas Padjadjaran hanya dapat menonton kemegahan tersebut melalui media online seperti Youtube atau Zoom.
PIMNAS berlangsung selama 5 hari, dimana
di hari ke -3 adalah hari presentasi, dan 1 hari terakhirnya adalah hari diadakannya webinar setelah kompetisi dan penutupan serta pengumuman hasil. Sayangnya, tim kami tidak masuk kedalam 2 nominasi tersebut.
Tips dan trik yang dapat saya sampaikan mewakili tim, berupa saran untuk teman-teman yang berencana dan bersemangat untuk PKM adalah perhatikan format penyusunan serta format penulisan dari setiap tahapan baik dari proposal hingga akhirnya sampai pada tahap PIMNAS. Karena selain dari konten yang akan teman-teman bawakan, format penyusunan serta format penulisan akan sangat penting untuk memenuhi persyaratan dari KEMENDIKBUDDIKTI dalam rangkaian kegiatan PKM.
Ditulis oleh: Zhilal Ikhwana Shafa - Anggota Tim PKM
Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia yaitu pada tanggal 2 Maret 2020. Kabar yang tidak pernah ingin didengar oleh masyarakat Indonesia ketika wabah Covid-19 ini bergejolak. Namun Tuhan berkehendak lain, Covid-19 telah menjangkit Indonesia dan tepat seperti apa yang kita semua duga, ketika Covid-19 memasuki wilayah Indonesia, semua aspek
kehidupan mengalami perubahan dan perlu beradaptasi. Dimulai dari kegiatan pasar, kantor, restoran, lalu lintas, stasiun, bandara, dan tentunya lembaga pendidikan terdampak akibat Covid-19 ini. Tidak ada yang menyangka bahwa hal seperti ini terjadi kembali di kehidupan manusia. Tidak sedikit pihak yang dirugikan seperti pedagang yang biasanya mendapat pemasukan dari hasil jualan kini kosong tidak ada seorang pun yang datang, karyawan yang terkena PHK serta para pelajar yang tidak dapat merasakan bagaimana dunia pendidikan itu sebenarnya. Tahun 2020, diawali dengan suatu hal yang mengejutkan bagi Indonesia.
Awal 2020 merupakan tahun dimana mahasiswa angkatan 2019 memasuki semester keduanya. Seharusnya semester ini merupakan semester yang sangat penting bagi seorang mahasiswa, semester dimana sedang bersemangatnya aktif di dunia perkuliahan. Dimulai dari organisasi, UKM, lomba, kepanitiaan, praktikum dan hal lainnya. Namun apa daya,
Covid-19 ini mengacaukan rencana yang sudah dibuat dan ditambah lagi dengan pemerintah mengeluarkan aturan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan percepatan penyebaran Covid-19. Dengan aturan tersebut sulit bagi kita untuk merasakan bagaimana rasanya berorganisasi, bagaimana rasanya mengikuti kepanitiaan, dan bagaimana rasanya dunia perlombaan. Bahkan suasana kampus yang diimpikan semenjak SMA hanya bisa dirasakan selama satu semester saja, apakah mungkin kelak kita akan merasakan kembali suasana kampus? Semoga.
Mau tidak mau kita tetap harus melanjutkan perjuangan sebagai seorang mahasiswa. Tetap belajar bagaimanapun kondisinya. Meskipun dengan cara yang berbeda, meskipun dengan cara yang baru kita coba. Kini semua beralih menjadi daring. Kegiatan belajar mengajar secara daring, kegiatan organisasi dan kepanitiaan secara daring dan perlombaan pun beralih menjadi
secara daring. Daring tidak sepenuhnya buruk, jika kita bisa membuka pikiran lebih luas lagi, pasti ada hikmah dibalik semua ini. Sembari menunggu kabar baik mengenai dunia, kita tetap perlu berjuang dan meneruskan hidup.
Sama seperti halnya Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran yang tetap harus menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Terus beradaptasi dengan pandemi dalam menjalankan semua arahan yang diberikan dan sedikit demi sedikit pandemi
ini bukan lagi suatu hal yang menyulitkan namun menjadi tantangan untuk menjadi lebih baik lagi, lebih berinovasi lagi dan lebih berkreasi lagi. Khususnya di tahun 2020 yang harus mengubah segala rancangan yang sudah disusun secara matang untuk rencana kegiatan himpunan ke depan kini harus diubah menyesuaikan keadaan. Namun siapa sangka, semua bisa dilalui dengan mudah apabila kita bisa bekerja sama dan terus berusaha beradaptasi dengan pandemi.
Pergantian dari tahun 2020 menuju 2021 banyak harapan yang kita doakan. Salah satu doa tersebut yaitu berakhirnya Pandemi ini, tapi apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan, pandemi Covid-19 semakin parah dengan munculnya varian baru Covid-19 sehingga mau tidak mau 2021 menjadi tahun kedua Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran kembali menjalankan programnya secara daring. Aturan pemerintah mengenai pembatasan kegiatan sosial pun masih berlaku, bahkan hingga saat ini yaitu ketika artikel ini dibuat, kondisi masih dalam keadaan pandemi Covid-19. Namun dengan pengalaman sebelumnya,
tentu di tahun ini semua dapat berjalan dengan lancar. Kabinet Garnawistera, kabinet Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran periode 2021. Kabinet yang tetap berjuang di tengah kondisi Pandemi dan kabinet yang tetap melakukan yang terbaik selagi mengharapkan kondisi Pandemi yang terus membaik pula. Siapa sangka harapan kita terkabulkan, Indonesia telah berhasil bertahan dan angka Covid-19 pun turun meskipun tetap perlu waspada dengan wabah ini. Menuju akhir kepengurusan Kabinet Garnawistera, Departemen Eksternal berkesempatan untuk mengadakan program kerja Bina Desa yang dilakukan secara luring. Suatu kesempatan yang tidak bisa disia-siakan, kesempatan untuk beradaptasi kembali dengan kondisi baru setelah Pandemi serta kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam menyambut masa yang baru.
Bina Desa ini menjadi program kerja luring pertama di tahun 2021 ini. Program kerja yang memerlukan waktu persiapan ekstra dan pada dasarnya Bina Desa ini perlu dilakukan langsung di tengah –
tengah masyarakat, tidak bisa dilakukan secara daring melalui layar. Dimulai dari pemetaan sosial yang dilakukan terhadap 13 RW dan persiapan untuk bentuk realisasi yang diberikan kepada desa terkait. Bina Desa ini merupakan salah satu program kerja jangka panjang dari PEDRA, yang dimana pada tahun pandemi ini merupakan tahun ketiga yang diarahkan untuk melakukan kegiatan Bina Desa di desa terkait. Desa yang dijadikan lokasi yaitu Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor. Kegiatan yang dilakukan berupa pemetaan sosial dan bentuk realisasi yang dapat memberikan solusi untuk Desa serta masyarakatnya.
Setelah lebih dari satu tahun tidak melakukan program kerja secara luring, saat persiapan dan pelaksanaan Bina Desa ini tentu terdapat kendala yang kita hadapi seperti perlu izin yang cukup ketat, dimana mengharuskan kita mendatangi pihak Kecamatan untuk membuat surat yang membutuhkan beberapa hari dalam pembuatannya, lalu perlunya sumber daya manusia yang dapat ikut berkegiatan secara langsung di lokasi, mengingat masih banyak orang yang tetap memilih di rumah selama Covid-19 ini masih ada,
kemudian narasumber yang kita cari sedang tidak ada sehingga diperlukan waktu tambahan untuk melakukan pemetaan sosial kembali dan juga cuaca yang tiba – tiba tidak mendukung kegiatan yang akan dilakukan sehingga ada pemunduran jadwal. Selain program kerja pertama yang dilakukan secara luring, kendala yang dihadapi juga termasuk kendala baru yang dihadapi selama ini. Diperlukan adaptasi kembali dari proker yang secara teknis daring menjadi teknis luring. Meskipun demikian, Bina Desa ini dapat berjalan lancar. Dimulai dari pemetaan sosial terhadap ketua-ketua RW Desa Mekargalih dan didapatkan hasil bahwasanya Desa Mekargalih masih memiliki permasalahan dalam pengelolaan sampah sehingga dalam kegiatan realisasinya, Departemen Eksternal memutuskan untuk kegiatan realisasi yang akan dilakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah berupa Sosialisasi Instalasi Pengolahan Sampah dan Pelatihan Pembuatan Keranjang Takakura. Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ibu Eleonora Agustine, yang merupakan dosen Geofisika Unpad yang sudah ahli dalam bidang lingkungan. Kegiatan Bina Desa ini tentunya langsung dilakukan di Desa Mekargalih. Kita juga mengadakan kegiatan dengan anak-anak SD Sinargalih dalam menjaga lingkungan dengan cara kerja bakti bersama-sama membersihkan jalan, sekolah, dan tempat lain. Anak – anak sangat antusias, mengingat selama ini mereka terlalu lama berdiam diri di dalam rumah dan dengan kegiatan ini harapannya mereka dapat menyegarkan kembali jiwa dan raganya serta memberikan pembelajaran bahwa betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan. Kegiatan kerja bakti ini diawali
dengan bermain permainan yang sudah panitia siapkan dengan setiap kelas dibimbing oleh teman – teman dari PEDRA yang membantu kegiatan ini sebagai relawan.
Terima kasih banyak saya ucapkan kepada seluruh pihak yang membantu Bina Desa ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Program kerja luring pertama yang sangat memerlukan bantuan dari banyak orang. Semoga dengan kegiatan ini banyak hal yang bisa didapatkan dan banyak pembelajaran yang bisa menjadi bekal untuk kegiatan luring lainnya di masa yang akan datang. Terima kasih
Garnawistera sudah berjuang dari awal hingga saat ini, mari kita doakan untuk kepengurusan selanjutnya dapat berjuang kembali dengan apapun kondisinya dan lebih baik dari apa yang sebelumnya. Kami, Departemen Eksternal Kabinet Garnawistera Himpunan Mahasiswa Geofisika PEDRA Universitas Padjadjaran memohon maaf apabila selama kegiatan Bina Desa ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.
Dengan menciptakan kondisi yang mirip dengan pusat Bumi di dalam ruang laboratorium, para peneliti telah meningkatkan perkiraan usia inti padat planet kita, menjadikannya berusia 1 miliar hingga 1,3 miliar tahun.
Hasilnya menempatkan inti di ujung yang lebih muda dari spektrum usia yang biasanya berkisar antara 1,3 miliar hingga 4,5 miliar tahun, tetapi mereka juga membuatnya sedikit lebih tua dari perkiraan baru-baru ini yang hanya 565 juta tahun. Terlebih lagi, eksperimen dan teori yang menyertainya membantu menentukan besarnya bagaimana inti menghantarkan panas, dan sumber energi yang menggerakkan geodinamo planet — mekanisme yang menopang medan magnet bumi, yang membuat kompas tetap mengarah ke utara dan membantu melindungi kehidupan dari bahaya. sinar kosmik.
“Orang-orang sangat ingin tahu dan bersemangat mengetahui tentang asal usul geodinamo, kekuatan medan magnet, karena semuanya berkontribusi pada kelayakhunian planet,” kata Jung-Fu Lin, profesor di Universitas Texas di Sekolah Jackson Austin. Geosciences yang memimpin penelitian. Hasilnya dipublikasikan pada 13 Agustus 2020 di jurnal Physical Review Letters.
Inti bumi sebagian besar terbuat dari besi, dengan inti dalam yang padat dan inti luar yang cair. Efektivitas besi dalam mentransfer panas melalui konduksi — dikenal sebagai konduktivitas termal — adalah kunci untuk menentukan sejumlah atribut lain tentang inti, termasuk ketika inti bagian dalam terbentuk.
Selama bertahun-tahun, perkiraan usia inti dan konduktivitas telah berubah dari sangat tua dan relatif rendah, menjadi sangat muda dan relatif tinggi. Tetapi perkiraan yang lebih muda ini juga telah menciptakan paradoks, di mana inti harus mencapai suhu tinggi yang tidak realistis untuk mempertahankan geodinamo selama miliaran tahun sebelum pembentukan inti dalam.
Penelitian baru memecahkan paradoks itu dengan menemukan solusi yang menjaga suhu inti dalam parameter realistis. Menemukan solusi itu bergantung pada pengukuran langsung konduktivitas besi dalam kondisi mirip inti — di mana tekanan lebih besar dari 1 juta atmosfer dan suhu dapat menyaingi yang ditemukan di permukaan matahari.
Para peneliti mencapai kondisi ini dengan meremas sampel besi yang dipanaskan dengan laser di antara dua landasan berlian. Itu bukan prestasi yang mudah. Butuh dua tahun untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
“Kami menghadapi banyak masalah dan gagal beberapa kali, yang membuat kami frustrasi, dan kami hampir menyerah,” kata rekan penulis artikel Youjun Zhang, seorang profesor di Universitas Sichuan di China. “Dengan komentar konstruktif dan dorongan dari profesor Jung-Fu Lin, kami akhirnya berhasil setelah beberapa uji coba.”
Konduktivitas yang baru diukur adalah 30% hingga 50% lebih rendah dari konduktivitas perkiraan inti muda, dan ini menunjukkan bahwa geodinamo dipertahankan oleh dua sumber dan mekanisme energi yang berbeda: konveksi termal dan konveksi komposisi. Pada awalnya geodinamo dipertahankan oleh konveksi termal saja. Sekarang, setiap mekanisme memainkan peran yang sama pentingnya.
Lin mengatakan bahwa dengan informasi yang lebih baik tentang konduktivitas dan perpindahan panas dari waktu ke waktu, para peneliti dapat membuat perkiraan yang lebih tepat tentang usia inti dalam.
“Begitu Anda benar-benar tahu berapa banyak fluks panas dari inti luar ke mantel bawah, Anda benarbenar dapat memikirkan kapan Bumi cukup dingin hingga inti dalam mulai mengkristal,” katanya.
Usia inti bagian dalam yang direvisi ini dapat berkorelasi dengan lonjakan kekuatan medan magnet bumi seperti yang dicatat oleh susunan
bahan magnetik dalam batuan yang terbentuk sekitar waktu ini. Bersama-sama, bukti menunjukkan bahwa pembentukan inti bagian dalam adalah bagian penting dari menciptakan medan magnet yang kuat saat ini.
“Kami menghadapi banyak masalah dan gagal beberapa kali, yang membuat kami frustrasi, dan kami hampir menyerah,” kata rekan penulis artikel Youjun Zhang, seorang profesor di Universitas Sichuan di China. “Dengan komentar konstruktif dan dorongan dari profesor Jung-Fu Lin, kami akhirnya berhasil setelah beberapa uji coba.”
Konduktivitas yang baru diukur adalah 30% hingga 50% lebih rendah dari konduktivitas perkiraan inti muda, dan ini menunjukkan bahwa geodinamo dipertahankan oleh dua sumber dan mekanisme energi yang berbeda: konveksi termal dan konveksi komposisi. Pada awalnya geodinamo dipertahankan oleh konveksi termal saja. Sekarang, setiap mekanisme memainkan peran yang sama pentingnya.
Lin mengatakan bahwa dengan informasi yang lebih baik tentang konduktivitas dan perpindahan panas dari waktu ke waktu, para peneliti dapat membuat perkiraan yang lebih tepat tentang usia inti dalam.
“Begitu Anda benar-benar tahu berapa banyak fluks panas dari inti luar ke mantel bawah, Anda benarbenar dapat memikirkan kapan Bumi cukup dingin hingga inti dalam mulai mengkristal,” katanya.
Usia inti bagian dalam yang direvisi ini dapat berkorelasi dengan lonjakan kekuatan medan magnet bumi seperti yang dicatat oleh susunan bahan magnetik dalam batuan yang terbentuk sekitar waktu ini. Bersama-sama, bukti menunjukkan bahwa pembentukan inti bagian dalam adalah bagian penting dari menciptakan medan magnet yang kuat saat ini.
1st Winner Paper and Poster Competition Geotrap 2021 Unpad
- M. Nadhif Rizqia’18
1st Winner Exploration Design Competition Land of Geoscience UPN Veteran Jakarta
- M. Nadhif Rizqia’18
1st Winner Poster Design Competition AYGA (Aceh Youth Geoscience Activity) 2021
- Cindy Syaza Fhadilla’19
1st Winner Video Clip Citarum Berbagi Senyum Kategori Mahasiswa
- Viraldi Diyesa’17
2nd Winner Paper Competition MANACITA 2021 SM-IAGI Universitas Padjadjaran
- M. Nadhif Rizqia’18
- Sulthan Golden’18
- Petryan Paulus’18
2nd Winner Paper Competition IUGC ITB 2020
- M. Nadhif Rizqia’18
2nd Winner Tari Modern Osean 2021 Delegasi Pedra
- Irfan Handi Muhammad’18
2nd Winner Student Article Competition Society of Petrophysicist and Well Log Analysis (SPWLA) Indonesia Chapter
- M. Alif Habiibi’19
- Safhira Aprilia S. K. P. ’19
2nd Winner GeoSmart Competition Land of Geoscienxe UPN Veteran Jakarta
- Robby Gunadhi’17
- Tubagus Nur Rahmat P. ’19
- Rania Alifa Desenaldo’19
2nd Winner Video Contest of ITB International Geothermal Workshop 2021
- Tubagus Nur Rahmat P. ’19
2nd Runner Up Geothermal Development Plan Competition IPFEST 2021
- Robby Gunadhi’17
- Viraldi Diyesa’17
2nd Runner Up Essay Competition OPA 2021 UNS
- Cindy Syaza Fhadilla’19
3rd Winner of Essay Writing Competition Brawijaya Geophysical Festival 2021
- Alika Shafa Nugraha’18
3rd Winner Poster Competition GWES 7th Unila 2021
- M. Nadhif Rizqia’18
- Athallah Nabila P’18
- Sulthan Golden’18
3rd Winner Valorant Osean 2021 Delegasi Pedra
- Petryan Paulus’18
- Reinaldy Tangke’18
- Irfan Handi Muhammad’18
- Yoghi Sinaga’18
- Zhilal Ikhwana Shafa’19
- Ananda Zikri’20
3rd Winner Valorant Big Force Festival 2021 Delegasi FMIPA 2
- Petryan Paulus’18
- Irfan Handi Muhammad’18 - Yoghi Sinaga’18
Mahasiswa Berprestasi Program Studi Geofisika Tahun 2021
- Evi Fazriati’18
Lolos Pendanaan PPKM 2021 - Dikti 5 Bidang dan Gagasan Futuristik Konstruktif
- Evi Fazriati’18
- Irene Siti Aminilah M.’18
- Fitria Hapsari Puteri S.’19
Lolos PIMNAS Ke-34 Tahun 2021
- Maryo Dwi Nanda’18
- Reinaldy Tangke’18
- Zhilal Ikhwana Shafa’19
10 Besar Karya Terbaik PSB IPB Kompetisi Loss and Damage
- Tubagus Nur Rahmat P’19
- Rendy Ramadhana Wahyudi’19
Artikel: Investigasi Tanah dalam Geoteknik Pembangunan Infrastruktur Menggunakan Geolistrik Amir, Harman, dkk. 2017. Penentuan Kedalaman Batuan Dasar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis dengan Membandingkan Konfigurasi Dipole-Dipole Dan Wenner di Bukit Apit Puhun kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi. Padang Universitas Negeri Padang Anggara, Dana Helmi, et al. (2017). “Identifikasi Patahan Sebagai Upaya Mitigasi Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur di Desa Pohgajih Kabupaten Blitar Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas dan Gravitasi”. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke10 Peran Penelitian Ilmu Kebumian Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Indonesia, Grha Sabha Pramana: 13 – 14 September 2017. Hlm. 1589. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. (2015). Penyusunan Program dan Investasi Infrastruktur. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Erfan,dkk. 2019. Interpretasi Struktur Perlapisan Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas.Makassar : Universitas Hassanudin Gumay, Akbar Nugraha. 2019. Pembangunan Infrastruktur di Ibu Kota Baru Diminta Dipercepat. Diakses pada 21 November 2021 dari https://www.antaranews.com/berita/1194864/ pembangunan-infrastruktur-di-ibu-kota baru-diminta-dipercepat#mobile-src Resnick, Halliday. 1985. Physics, 3rd Edition( Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga). Penerjemah: Pantur Silaban Ph.D dan Drs. Erwin Sucipto M.Sc. Jakarta : Erlangga. Harjito. 2013.Metode Vertical Electrical Sounding (VES) untuk Menduga Potensi Sumberdaya Air. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada KPU & KPR. (2020). Informasi Statistik Infrastruktur PUPR 2020. Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi & Sekretariat Jenderal, Kementrian PUPR. Kusuma, W. B. (2019). Karakteristik Sifat Fisik dan Daya Dukung Tanah Endapan Aluvium Daerah Caruban. MigasZoom, 1(2), 15-27. Kuswanda, Wahyu P. (2016). “Perbaikan Tanah Lempung Lunak Metoda Preloading Pada Pembangunan Infrastruktur Transportasi Di Pulau Kalimantan”. Prosiding Seminar Nasional Geoteknik Lestari, Mega & Suhadak. 2019. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pemerataan Ekonomi Indonesia. Malang : Universitas Brawijaya Pengurus Redaksi HMGZINE Periode 2020/2021. (2021). HMGZine Edisi 17-Munas : Geoteknik Dalam Geofisika : HMGI Putra, Andhika Ganda. 2017. Identifikasi Stabilitas Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Sebagai Data Dukung Geoteknik Desa Sambongbangi, Keca- matan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Surakarta Universitas Sebelas Maret Putri, Gloria Setyvani. Ibu Kota Pindah, Punya Air Banyak tapi Struktur Tanah Kurang Stabil. Diakses pada 21 November 2021 pada Rusli, Muhammad. 2015. Investigasi Potensi Agregat Geoteknik dengan Metode Geolistrik. Sulawesi Tengah : Universitas Tadulako Saragih, D. A., & Nababan, R. N. (n.d) Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik di Kawasan Komersial. PT. Abhinaya Mappindo Bumitala. Siagian, Sondang P. (2005). Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara. Simpen,I Nengah. 2015. Metoda Geolistrik, Bali: Universitas Udayana Sondang P.Siagian, 2005, Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung Sony, Tri Bangun L. 2016. Daya Dukung dan Daya Tampung Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Ekoregion Kalimantan Berbasis Jasa Ekosistem. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Balikpapan
Artikel: New Younger Age Estimate for Earth’s Inner Core “Reconciliation of Experiments and Theory on Transport Properties of Iron and the Geodynamo” by Youjun Zhang, Mingqiang Hou, Guangtao Liu, Chengwei Zhang, Vitali B.