4 minute read

Mawapres PEDRA

Evi Fazriati 140710180001 Mawapres Pedra

Pada kali ini, tim Revista De Pedra Vol.04 melakukan wawancara dengan Mawapres Prodi Geofisika 2021, Teh Evi Fazriati. Yuk simak paparan berikut untuk mengetahui sebenernya apa sih Mawapres itu? dan bagaimana cara kita untuk bisa menjadi seorang Mawapres ?

Advertisement

- Arti mawapres dari sudut pandang Teh Evi ?

Sebetulnya kalau kita dapet title mawapres itu mungkin dari sisi orang lain keliatannya ‘wah pinter banget’, tapi dari sisi kita hal itu malah bikin kita punya tanggung jawab lebih. Kita merepresentasikan prodi kita di fakultas, atau lebih jauhnya di universitas, tapi ga sebatas dari sudut pandang sebagai mahasiswa yang punya segudang prestasi, tapi juga yang memiliki attitude yang baik.

- Bagaimana perjalanan Teh Evi untuk bisa menjadi mawapres tahun ini?

Untuk perjalanan terpilih, seharusnya ada seleksi di prodi dulu, mulai dari ipk, pengetahuan, dsb. Cuma waktu itu mungkin karena waktunya udah mepet, jadi dulu satu angkatan cuma dikumpulin sama kaprodi di dalem 1 meet, dan diseleksi/dipilih berdasarkan 10 orang dengan ipk tertinggi. Mungkin ada yang lebih berkompeten, yang ipk nya lebih tinggi dari aku, terus ada juga yang bener-bener mau dari dalem dirinya sendiri, cuma ya balik lagi, mawapres itu ga cuma tentang ipk, tapi juga ada attitude, pengalaman organisasi, prestasi dsb. Jadi terpilihlah aku.

- Bagaimana sih tahapan dalam seleksi Mawapres?

Dari seangkatan dilakukan ‘seleksi prodi’. Kemudian masuk ke seleksi fakultas dimana jurinya merupakan dosen dari semua prodi. lalu tahapan - tahapannya seperti ini. Tahap seleksi: 1. Administrasi (ipk, daftar prestasi) 2. Tes kepribadian 3. Tes presentasi (dimana syarat menjadi seorang mawapres yaitu bikin karya tulis yang mana kontennya udah ditentuin. Kemudian hasilnya dipresentasikan pake Bahasa inggris. Dulu karya tulis yang dipresentasiin tentang geofisika lingkungan dengan judul Analysis of Soil Physical Properties Using Electrical Method in Remediation of Soil Polluted by Industrial Waste with Coffee Grounds (Case Study: Rancaekek Agricultural Area, Bandung Regency, West Java)

- Terus parameter penilaian dalam pemilihan Mawapresnya gimana?

Prestasi internasional berperan besar, terus gimana cara kita jawab dan cara kita jelasin pas sesi tes presentasi. Dulu waktu seleksi memang gaada minimal ipk, tapi dari Pak Irwan menyarankan yang ipk nya > 3.5, karena ya kalau kita pikir juga dengan adanya seleksi administrasi yang mencantumkan ipk, itu berarti kita kaya ‘gede-gedean’ ipk sama anak prodi lain.

- Apakah ada “beban” tersendiri bagi teh Evi setelah mendapatkan title sebagai Mawapres 2021?

Pas awal harus maju pasti ada beban, bebannya itu karena mikir peserta lain pasti ada yang ‘lebih’ dari kita. Tapi setelah dijalanin ya enjoy aja, alih-alih dijadiin beban kesininya lebih dijadiin sebagai tanggung jawab aja.

- Kira - kira apa aja struggle yang Teh Evi hadapi selama masa kuliah ini dan bagaimana cara menghadapinya?

Selalu bermasalah di pembagian waktu. Kadang udah menyusun agenda sedemikian rupa, merencanakan supaya ngerjain tugas ga mepet deadline, tapi kadang ada aja kegiatan yang tibatiba datang dan cukup urgent juga, jadinya merusak time management kita. Terus juga sering ngerasa pusing sendiri, padahal kita punya temen-temen yang bisa kita curhatin, bisa saling berbagi, yang bisa diajak main. Cara menghadapi struggle yaitu dengan MAIN.

- Boleh tau enggak Teh, apa saja sih prestasi yang pernah diraih oleh Teh Evi?

Sedikit cerita, mulai semester 3 udah kepo ikut lomba, dan kebetulan ada temen yang ngajak juga waktu itu ikut lomba paper, tapi emang ga berharap banyak dan tujuan kita itu pingin main aja, makannya kita cari lomba yang jauh-jauh ya biar bisa sambil main. Terus juga kita ga berharap banyak dari lomba itu karena ya kita masih semester 3, itungannya masih maba kali ya, karena kita belum dapet metode sama sekali. Ternyata pas sesi presentasi di Jogja, beneran aja paper kita itu kualitatif sendiri, disaat punya peserta lain itu membahas hasil pengolahan data dari berbagai metode, kita ngebahas tentang pengembangan Ciletuh. Jadi kita ikut lomba bener-bener berbekal pengalaman kita kulap ke Ciletuh aja. Taunya, di lomba itu kita dapet juara 3. Prestasi yang pernah diraih itu ada paper competition Juara 3, MTQ di MIPA, LKTI PIT HMGI, PPM, best oral presentation di HAGI, lalu yang baru - baru ini diterima jadi brand ambassador di suatu platform belajar.

- Kira - kira bagaimana rencana Teh Evi untuk kedepannya setelah menjalani studi S1 di Geofisika Unpad?

Kebetulan sekarang jadi fast track dan udah masuk S2. Jadi mau nyelesaiin dulu semua perkuliahan di unpad, setelah itu mungkin belum tau, apakah bakal lanjut sekolah atau kerja, tapi kalau kepingin itu jadi dosen.

- Bagaimana kesan dan pesan Teh Evi menjadi seorang Mawapres?

Mawapres itu hanya sebuah title, bukan job seperti putra putri mipa. Seru sih jadi mawapres ini karena dari pas seleksi itu kita banyak ketemu dosen di mipa, jadi lebih banyak membuka relasi dan lebih banyak kenal orang.

- Tips & trick untuk dapat menjadi Mawapres menurut Teh Evi?

Sebenernya gapernah ditargetin jadi mawapres, tapi kalaupun emang temen-temen ambis pingin jadi mawapres, coba kejar lomba, apalagi yang skala internasional, karena itu membantu banget penilaian. Perlancar juga bahasa inggris, tingkatin public speaking, skill komunikasi diasah lagi, dan juga jangan lupa tetep rendah hati, seambis apapun kalian.

This article is from: