
1 minute read
PERKEMBANGAN DARI MASA
Ke Masa
Rencana pembangunan perluasan kotamelaluiGeraamteplan
Advertisement
Pada bulan Mei 1929 walikota Malang diganti oleh Ir. E.A. Voorneman. Keadaan
Kota Malang pada waktu itu terjadi spekulasi tanah besar-besaran yang meliputi seluruh daerah yang tersedia bagi golongan Eropa walaupun pada tahun-tahunsebelumnyatelahdiletakkan suatu rencana-rencana perkembangan kota.Selamamasapemerintahankolonial
Belanda, Bijblad No 11272 ini kemudian menjadi dasar pijakan pembangunan perluasan kota Hal ini berarti untuk selanjutnya jika pihak pemerintah kota ingin memperoleh jaminan akan tersedianya tanah bagi pelaksanaan perluasan kota, maka pihak pemerintah kota harus mengajukan suatu geraamteplan yang mencantumkan rencana perluasan dan rencana perbaikan kota. Setelah geraamteplan tersebutdisetujuimakapemerintahpusat akan memberikan prioritas berdasarkan undang-undang bahwa tanah yang dipergunakan untuk perluasan kota tidak dapat dijadikan hak milik perorangan/swasta
Geraamteplan Kota Malang ini disajikan dalam bentuk piktorial berupa peta rencana. Malang untuk melengkapi dan memperbaiki usulan geraamteplannya Untuk menangani hal-hal tersebut pemerintah Kota Malang mengangkat seorang ahli perencana kota yaitu Ir Herman Thomas Karsten yang telah membantu pihak gemeente sejak pelaksanaan rencana perluasan pembangunan kota tahap II pada tahun 1920. Oleh sebab itu, mulai Agustus 1929 Karsten menjadi penasihat resmi Kota Malangdalamperkembangandanperencanaankota.
Selama pengerjaannya ternyata rencana tersebut mengalami perubahan dikarenakan pertambahan penduduk yang meningkat pesat sehingga diperlukan suatu pemekaran wilayahkota,makahalinipunharusdimasukankedalamrencananya