Sample #6A: Singgalang Sabtu

Page 1

HARIAN UMUM INDEPENDEN SEJAK 18 DESEMBER 1968

SINGGALANGSABTU

10 APRIL 2021 (27 SYABAN 1442 H)

TERBIT 8 HALAMAN / Rp 4.000

MEMBINA HARGA DIRI UNTUK KESEJAHTERAAN NUSA DAN BANGSA

KOMENTAR

Ziarah ke Makam Khusus Covid-19

Arah Transformasi Pelayanan Publik YULIARDI AGUNG PRADANA Analis Kebijakan Ahli Pertama di Lembaga Administrasi Negara

A

ktivitas kehidupan secara perlahan menun jukkan situasi normal. Lalu lalang manusia dan kendaraan kembali berjalan, menggerakkan perekonomian yang sempat menurun. Upaya pemerintah dalam menggalakkan protokol kesehatan sampai terlaksananya kegiatan vaksinasi merupakan perhatian serius pemerintah bagi masyarakat. Meskipun bagaimana mendistribusikannya secara merata nanti adalah pekerjaan rumah yang tidak boleh terlewatkan. Saat ini, setiap individu maupun organisasi telah terbiasa dengan kondisi pandemi. Media massa, swasta, BUMN, dan juga organisasi pemerintah dituntut untuk dapat berbenah. Masa pandemi telah membuat setiap individu dan organisasi beradaptasi. Masa sulit pandemi justru semakin mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang tetap menjangkau publik. Berat memang, dihadapkan pada kondisi yang menuntut selalu serba cepat. Walaupun kita ketahui bersama, tanpa adanya pandemi pun eksistensi organisasi publik dinilai bukan dari yang paling besar, tetapi yang mampu menghadapi perubahan. Transformasi Organisasi Birokrasi pemerintah sebagai organisasi pelayanan publik bergerak cepat mewujudkan pemerintahan yang digital. Konsep tradisional dalam melayani publik sudah lama ditinggalkan. Semua pelayanan harus semakin memudahkan publik, bukan sebaliknya. Kondisi pandemi semakin menuntut hal tersebut. Wakil Presiden Maruf Amin mempertegas dalam Pembukaan Rapat Koordinasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Pengadaan CASN 2021 pada 4 Maret, seperti dipublikasikan oleh media sosial Kemensetneg, menginginkan untuk mewujudkan pemerintahan berkelas dunia dengan mempercepat proses birokrasi. Salah satu langkah yang diprioritaskan adalah dengan cara transformasi organisasi. Sudah bukan hal baru, publik disuguhkan kemudahan untuk mengakses berbagai layanan pemerintahan. Tidak perlu dengan datang ke kantor pemerintah. Layanan hadir melalui website/aplikasi yang disesuaikan dengan mindset dan gaya hidup masyarakat, yang sudah lama enggan menemui proses birokrasi yang berbelit-belit. Digitalisasi pelayanan sepatutnya mengusung konsep customer first.

Sejumlah anggota keluarga berziarah ke tempat pemakaman khusus Covid-19 di Bungus, Teluk Kabung, Padang, Jumat (9/4). Pemko Padang mengimbau kepada keluarga yang berziarah ke sana untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Givo Alputra/SINGGALANG

Bersambung ke halaman 3

UBAH LAKU CEGAH KLASTER BARU

Anak Ketat Prokes di Sekolah, Orang Tua Jangan Abai PADANG,

SINGGALANG— Mematuhi protokol kesehatan (prokes) adalah kunci untuk terhindar dari terpapar Covid-19. Belajar dari munculnya klaster sekolah, menjadi contoh akibat prokes yang ketat di sekolah, tapi abai pada orangtua. Dua klaster sekolah Covid-19 belakangan di Sumbar sempat mengkawatirkan orang tua murid. Mencemaskan kondisi anak-anak mereka, di satu sisi orang tua murid juga khawatir, sekolah diberlakukan secara daring lagi. “Sistem sekolah tatap muka ini sebenarnya dilema, namun tetap diharapkan sebagian orang tua,” ujar pengamat pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP), Fitri Asih dalam focus group discussion (FGD) dengan tema “Klaster Sekolah, Kok Bisa?”, yang digelar Singgalang bekerjasama dengan Satgas Covid-19-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (9/4). Keinginan orang tua agar anaknya kembali ke sekolah juga tidak dapat disalahkan. Karena mereka menemukan tidak berkembangnya anak, serta kekurangan-kekurangan ketika anak belajar dalam jaringan (daring). Dengan sejumlah alasan-alasan lainnya, seperti berapa orang tua ada yang bekerja mereka tidak maksimal membantu pembelajaran siswa. Apalagi selama ini orang tua mengakui proses belajar di sekolah adalah proses utama. Selain itu, belum terbiasa belajar di rumah, tidak semua orang tua bisa membimbing anak belajar di rumah. Anak stres, orang tua tidak bisa membantu. Kemudian orang tua juga stres. Orang tua belum siap secara psikis membimbing anak belajar di rumah. Sebaliknya, menurutnya

keinginan sebagian orang tua itu sebenarya sangat berisiko, mendekatkan anak-anak dengan bahaya terpapar Covid-19. Kondisi itu selalu muncul ketika pandemi belum berakhir untuk sekolah saat ini. Meski Fitri Asih berharap ada edukasi yang lebih kuat untuk orangtua dan lingkungan dala menerapkan prokes. Sehingga ketika prokes yang ketat di sekolah juga diterapkan pada lingkungan, baik lingkungan rumah maupun di masyarakat. Jika berkaca pada klaster sekolah di SMA 1 Sumbar. Prokes yang ketat di sekolah, ternyata juga tidak membebaskan siswa dari bahaya terpapar. Ternyata ada kemungkinan peluang terpapar itu dari orang tua yang tidak disiplin. “Orang tua murid kadang tidak disiplin, jadi siswa yang terdampak,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Nuryanwar pada FGD yang dipandu Moderator Andahayani itu. Kemungkinan itu terlihat dari hasil tracking dan swab di SMA 1 Sumbar. Ketika 58 siswa dinyatakan positif, ternyata tidak satupun guru dan pegawai sekolah yang positif. “Jadi kemungkinannya dari orang tua berkunjung, sehingga terpapar pada anak. Bisa jadi saat berkunjung,” ungkapnya. Untuk itu Nuryanwar berharap disiplin ketat di sekolah hendaknya juga diikuti oleh orang tua. Terutama jika berinteraksi dengan anaknya. Khusus di SMA 1 Sumbar, karena sekolah dengan sistem asrama, sehingga tracking lebih mudah. Maka itu akan makin rumit jika anak langsung berinteraksi dengan dunia luar tanpa mematuhi prokes. “Kita di Padang Panjang Bersambung ke halaman 3

CURHAT PENGUSAHA RETAIL KE MENKEU SRI MULYANI

Setiap Hari, Satu Toko Tutup PADANG, SINGGALANG—Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengumumkan setiap harinya ada satu toko ritel yang tutup akibat terdampak Covid-19. Hal itu disampaikan Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

R oy m e mi n ta pe me ri nt ah membantu sektor usaha ritel salah satunya memberikan stimulus yang membuat masyarakat kembali berbelanja. “Di Bali, kami ada 2.000 anggota, setiap hari kami hitung dari sisi asosiasi, hampir 1 toko tutup setiap hari, di seluruh Indonesia termasuk di Bali,” katanya dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Jumat (9/4). Dalam waktu 3 bulan, dia mencatat, sudah ada 90 toko ritel yang tutup termasuk super market, minimarket, maupun department store. “Ini memperhatikan karena kita punya tenaga kerja 2 juta dan kita absorb kebutuhan pokok dan sehari masyarakat, kita bahkan jaga tingkat ketersediaan barang,” jelasnya. Dengan kondisi seperti itu, Roy meminta kepada Sri Mulyani mengenai vaksin anggaran berupa stimulus yang mampu menjamin keberlangsungan usaha ritel tanah air. “Industri banyak yang sakit termasuk kami,” katanya dikutip detikcom. “Kami butuh vaksinasi keuangan selain vaksinasi pandemi. Karena tanpa itu kemana, kita punya 7 juta UMKM yang dagang di ritel. UMKM nggak bisa dagang karena toko

tutup,” sambung dia. Menanggapi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan vaksin keuangan melalui belanja negara yang mencapai Rp 2.750 triliun di tahun 2021. Menurut dia, anggaran belanja ini tersebar ke banyak channel yang bisa dimanfaatkan untuk para pelaku usaha sektor ritel tanah air. “Keseluruhan belanja pemerintah ditujukan untuk bisa membuat daya tahan dari sektor perekonomian di Indonesia,” kata Sri Mulyani. Sangat berat Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Prawira buka-bukaan soal dampak pandemi Covid-19 terhadap ritel, terutama fast moving consumer goods (FMCG) seperti Alfamart. Menurut Anggara, dampak pandemi terhadap industri ritel sangat berat sekali. Paling terasa saat bulan-bulan Ramadhan, yang biasanya jadi masa panen, selama pandemi malah berubah jadi kebalikannya. “Kita lihat perjalanan 2020, kita mengawali tahun 2020 dengan optimis, quarter pertama bagus sekali apalagi di bulan Maret pada saat itu untuk bisnis ritel mengalami panic buying, luar biasa animo masyarakat untuk berbelanja, tapi kemudian, pada masa-masa bulan Ramadhan itu sangat berat, padahal itu biasanya jadi masa panennya ritel, tapi di 2020 sangat berat,” ujar Anggara dalam acara CIMB Niaga Forum Indonesia

Bangkit secara virtual, Selasa (6/4) lalu. Bulan-bulan selanjutnya pun tak berubah, daya beli masyarakat sepanjang 2020 yang lemah berimbas pada industri ini. Namun, perlahan daya beli masyarakat membaik. “Kita lihat dari Juli sampai Desember kita lihat daya beli termasuk juga industri ritel relatively lemah tetapi terus membaik sampai katakanlah 2020 akhir Desember,” sambungnya. Hal itu membuat industri ini mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak 20 tahun terakhir. Industri ini, kata bos Alfamart, tak pernah sekalipun tercatat minus, namun di tahun 2020 untuk pertama kalinya tercatat minus cukup dalam. “Kalau kita lihat data total market FMCG di Indonesia tahun 2020 itu kita mengalami kontraksi kurang lebih sekitar 5,9% sepanjang yang saya catat selama 20 tahun terakhir industri FMCG tidak pernah mengalami kontraksi, yang paling jelek itu tahun 2018, kita tumbuh sekitar 1%,” ungkapnya. Hal ini terjadi karena adanya penurunan drastis pada daya beli masyarakat menengah ke bawah. “Kalau kita lihat memang kondisi pandemi mengapa terjadi penurunan industri, saya kira jelas ada penurunan daya beli, konsumen terutama di segmen middle low, tapi juga kita lihat adanya pembatasanpembatasan sosial, dan ini memang harus kita lakukan demi mencegah penularan virus lebih lanjut,” kata bos Alfamart. Tak cuma daya beli yang turun, rata -rata segmen menengah ke bawah

juga beralih ke produk yang lebih terjangkau. “Kalau kita melihat middle, middle low segmen memang impact terhadap daya beli terlihat sekali, kita lihat mulai terjadi penurunan spending pasti frekuensi turun itu semua segmen turun frekuensinya tapi belanjanya lebih banyak tapi tidak pada segmen menengah bawah bahkan terjadi juga switching brand kepada brand-brand yang lebih affordable,” ujarnya. Sedangkan daya beli segmen menengah ke atas tidak mengalami penurunan sama sekali, juga tidak melakukan alih produk bahkan cenderung meningkat. “Segmen middle up saya kira in term of spending tidak mengalami penurunan bahkan dalam banyak kasus naik, dan mereka tidak switching brand, tetap konsisten pada brand yang ada bahkan membeli dalam jumlah yang besar,” tuturnya. Meski begitu, Anggara optimistis tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya, walaupun sempat terimbas kebijakan PPKM ketat di awal tahun yang mengharuskan tokotoko ritel dan lainnya tutup jam 7 malam. “Kita memasuki tahun 2021 dengan optimisme terutama ketika program vaksinasi dimulai, kita memandang ini sebagai kunci pemulihan ekonomi,” katanya. “Saya kira per Maret situasi menjadi lebih baik ya, kita sangat optimis bahwa tahun 2021 harusnya bisa lebih baik dari 2020 keyakinan masyarakat kembali terlihat untuk berbelanja untuk spending kebutuhan seharihari,” sambung dia. (*/red) singgalangredaksi@gmail.com

Penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud Langkah Mundur

Indonesia Masih Menunggu Kepastian Kuota Haji 2021

JAKARTA, SINGGALANG—DPR

J AKARTA,

telah menyetujui melalui paripurna yang digelar Jumat (9/4), untuk penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud, juga termasuk pembentukan Kementerian Investasi. Hal itu sesuai dengan Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian. Lalu dirapatkan di Badan Musyawarah atau Bamus DPR, hingga disahkan di paripurna. Namun menurut anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, justru peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan langkah mundur. Pemerintah tidak belajar dari pengalaman sebelumnya, bahwa penggabungan kedua kementerian

tersebut tidak efektif dan selama kedua kementerian tersebut digabung tugas dan fungsi malah tidak berjalan maksimal. “Kita pernah berpengalaman dengan penggabungan fungsi pendidikan tinggi dengan riset dan teknologi dalam bentuk Kemenristekdikti. Ternyata dalam pelaksanaannya tidak berjalan efektif. Sekarang pemerintah melakukan hal yang sama untuk sesuatu yang sudah dikoreksi dengan membentuk Ke m en di kb ud -R i ste k. T e n t u keputusan ini sangat membingungkan,” kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat (9/4). Mulyanto melihat keputusan ini tidak akan efektif. Mengingat penggabungan, pemisahan atau Bersambung ke halaman 3

S INGGALANG— Kementerian Agama (Kemenag) RI mengatakan bahwa hingga saat ini Indonesia belum mendapatkan kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji Tahun 2021. Sebab, belum ada keputusan berapa kuota calon jemaah haji (calhaj) yang dapat diberangkatkan ke Tanah Suci. Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid saat menjadi nara sumber diskusi Empat Pilar MPR dengan tema “Menanti Kepastian Pemberangkatan Haji 2022” bersama Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/4). Namun Wamenag Zainut Tauhid mengatakan, kalau dari pihak pemerintah Indonesia sudah siap.

Hanya saja, hingga saat ini belum ada kabar pasti dari Pemerintah Arab Saudi. “Ya, soal kepastian penyelenggaran ibadah haji 2021, yang tahu hanya dua, yakni Allah SWT dan Raja Arab, Salman bin Abdullah,” sebut Zainut. Kendati demikian, pemerintah dalam hal ini Kemenag akan terus optimis penyelenggaraan ibadah haji dapat terlaksana tahun ini, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menunjukan penurunan signifikan. “Belum kita tahu tanggal 17 Mei penerbangan ke Saudi dari luar akan dibuka, nah ini menambah optimisme kita,” sebut politikus PPP itu. Dalam kesempatannya itu, Zainut Bersambung ke halaman 3

NURHAYATI SUBAKAT SERAHKAN WAKAF PRODUKTIF UNTUK INS KAYU TANAM

Nilai-nilai Ajaran Engku Syafei Masih Relevan KAYU TANAM, SINGGALANG— Ketua Dewan Pembina Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam, Prof. Fasli Djalal, menyebutkan, Engku Syafei sebagai pendiri INS adalah pejuang kemerdekaan lewat jalur pendidikan. “Dia mengangkat tema pendidikan melawan penjajahan. Tak mau diintervensi. Punya nilai tersendiri, yang hingga kini masih relevan untuk dikembangkan,” ungkap Fasli di selasela launching wakaf produktif Nurhayati Subakat, Jumat (9/4) di Gedung INS Kayu Tanam, Padang Pariaman. Menurutnya, pengajaran dan pendidikan yang dikembangan Engku Syafei dulunya, adalah alam takambang jadi guru. Artinya, belajar dan mengajar tak mesti di ruangan. Alam yang lapang bisa dijadikan

DISAMBUT PANITIA: Ketua Dewan Pembina Badan Wakaf Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam Prof. Fasli Djalal bersama rombongan disambut panitia launching wakaf produktif, Jumat (9/4) di Gedung INS Kayu Tanam, Padang Pariaman. Damanhuri/SINGGALANG

tempat dan lokasi. Yang penting pendidikan belajar mengajar berjalan, dan alam yang lapang itu pula lah

yang diambil jadi pendidikan. “Alam takambang jadi guru itu luas dan dalam maknanya. Ini yang penting

kita kembangkan dalam memajukan dunia pendidikan saat ini,” ungkapnya. Kemudian, kata Fasli, yang jadi acuan Engku Syafei, yakni jadilah engkau menjadi engkau. Artinya, jadilah diri sendiri. Ini yang penting, dan terpenting betapa setiap diri punya potensi untuk dikembangkan, dan memberi manfaat untuk orang lain dan lingkungan sendiri. Selanjutnya, yang juga menjadi acuan Engku Syafei, yaitu jadikan semua buah pohon manis. “Apapun buahnya, dan apapun yang dihasilkan dari proses pendidikan yang kita ikuti dan lalui, jadilah hasilnya dinikmati banyak orang,” katanya. Sementara, Kepala SMA INS Kayu Bersambung ke halaman 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Sample #6A: Singgalang Sabtu by Faisal Hidayat Udin - Issuu