Sample #4: Lembang Pos

TAHUN BARU • WAJAH BARU • SEMANGAT & INSPIRASI BARU • BEDA DARI YANG ADA

Menyambut

Tahun 2018 telah kita lewati, dan kini kita memasuki tahun 2019 dimana tahun ini merupakan tahun yang akan menegangkan karena merupakan tahunnya politik.

Meski demikian, kita kesampingkan pilihan kita terhadap satu pasangan calon masing-masing. Kita jadikan tahun ini sebagai momen untuk mempererat persaudaraan, dan bersatu padu menciptakan Lembang dan Bandung Barat menjadi lebih baik.

— Belga Tisolerin* DI EDISI INI: Layanan eKTP serentak diserbu warga Video Aa Umbara viral Cerita Pemred Kumparan di Tsunami Anyer Bandung-Lembang 3 Jam Bus Wisata Masuk Lembang diperiksa 100 Hari Pertama Bukan Penentu

FOTO-FOTO: ANTARA, BANDUNGNEWSPHOTO, ISTIMEWA * BELGA TISOLERIN MERUPAKAN PECINTA SENI YANG TINGGAL DI PAGERWANGI, LEMBANG. IA MERUPAKAN SAUDARA ANGKAT DARI KELUARGA CHLOE PARK.

Halaman 4 Halaman 6 Halaman 8 Halaman 13 Halaman 16 Halaman 19

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 Terbit setiap Rabu 28 halaman. Harga P 400/eks.

Harga langganan P 7.800/bulan (khusus Bandung Raya) @skmlembangpos. E-mail: lembangpos@gmail.com

2 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

PEMADAM KEBAKARAN Kabupaten Bandung Barat Kota Baru Parahyangan Kota Bandung Jl. Sukabumi No. 17 Kota Cimahi Jl. Baros No. 14 Kabupaten Bandung Jl. Raya Soreang Km. 17 UPTD Pemadam Kebakaran Lembang Jl. Raya Lembang No. 285

LAYANAN AMBULANS

113 (022) 76913113 (022) 7207113 (022) 6658113 (022) 5891113 (022) 2788292

118

PALANG MERAH INDONESIA PMI Jawa Barat Jl. Ir. H Djuanda No. 426A (022) 2500095 PMI Kota Bandung & Unit Transfusi Darah Jl. Aceh No. 79 (022) 4207051, 4207052 Siaga P3K & Kebencanaan (022) 4213858

LAYANAN KESEHATAN RS Hasan Sadikin Bandung Jl. Pasteur No. 38 (022) 2034953-55 Instalasi Gawat Darurat (022) 2551198, 2551191 Paviliun Parahyangan (022) 2031440, 2035986 RSUD Kota Bandung (kelas C) Ujungberung Jl. Rumah Sakit No. 22 (022) 7800017, 7811794 RSIA Kota Bandung Astanaanyar Jl. Astanaanyar No. 224 (022) 5201139 RS Sartika Asih Bandung Jl. Moch Toha No. 369 (022) 5229544 RS Advent Bandung Jl. Cihampelas No. 161 (022) 2034386-9 RS Santo Borromeus Bandung Jl. Ir. H Djuanda No. 100 (022) 2552000 RS Santo Yusup Bandung Jl. Cikutra No. 7 (022) 7208172 RS Muhammadiyah Bandung Jl. KH Ahmad Dahlan No. 53 (022) 7301062, 7312167 RS Al-Islam Bandung Jl. Soekarno-Hatta No. 644 (022) 7562046, 7565588 RS Pindad Jl. Gatot Soebroto No. 517 (022) 7321964 RSUD Cibabat Cimahi Jl. H Amir Machmud No. 140 (022) 6652025 RSUD Soreang (kelas C) Jl. Alun-alun Utara No. 1 (022) 5896590

LAYANAN KESEHATAN RSUD Majalaya (kelas C) Jl. Cipaku No. 87 (022) 5950035 RS Tingkat IV Lanud Sulaeman Jl. Terusan Kopo-Soreang No. 461 (022) 5409608 RS Al-Ihsan Bandung Jl. Ki Astramanggala Baleendah (022) 5940872, 5941719 RS Rajawali Bandung Jl. Rajawali Barat No. 38 (022) 6011913, 6031087 RSIA Limijati Bandung Jl. RE Martadinata No. 39 (022) 4207770 RS Dustira Cimahi Jl. Dustira No. 1 (022) 6633967 RS Kebonjati Bandung Jl. Kebonjati No. 152 (022) 6140658 RS Cahya Kawaluyan Padalarang Jl. Parahyangan Raya Km. 3 KBP (022) 6803700, 6803701 RSAU dr. M Salamun Bandung Jl. Ciumbuleuit No. 203 (022) 2032090 Instalasi Gawat Darurat (022) 76666118 RSU Bungsu Bandung Jl. Veteran No. 6 (022) 4231550, 4217371 RS Immanuel Bandung Jl. KH Wahid Hasyim No. 161 (022) 5201656, 5201051 RS Mata Cicendo Bandung Jl. Cicendo No. 4 (022) 4231280, 4231281 RSKB Halmahera Siaga Bandung Jl. RE Martadinata No. 28 (022) 4206061 RS Paru dr. HA Rotinsulu Bandung Jl. Bukit Jarian No. 40 (022) 2034446, 2031427 RSU Bina Sehat Bandung Jl. Raya Dayeuhkolot No. 325 (022) 5207964, 5207965 Santosa Bandung Hospital International Jl. Kebon Jati No. 38 (022) 4248333 Jl. KH Wahid Hasyim No. 461-463 (022) 54280333 Emergency Hotline (022) 4248555 RS Mitra Kasih Cibabat Cimahi Jl. H Amir Machmud No. 341 (022) 6654852, 6642409 RS Hermina Bandung Jl. Dr. Djunjunan No. 107 (022) 6072525, 60804422 Jl. AH Nasution No. 50 (022) 87242525 Unit Gawat Darurat (022) 7103330 Melinda Hospital Bandung Jl. Pajajaran No. 46 (022) 4222788 Jl. Dr. Cipto No. 1 (022) 4233777 Unit Gawat Darurat (022) 4232777 RS AMC Bandung Jl. Raya Cileunyi (022) 7781630 RS Kasih Bunda Cimahi Jl. Mahar Martanegara No. 166 (022) 6614221

LAYANAN KESEHATAN

LAYANAN TELKOM

Instalasi Gawat Darurat (022) 6631999 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Jl. Cibadak No. 214 (022) 6011523 RSJ Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Bandung Barat Jl. Kol. Masturi No. 38 (022) 2700260 Instalasi Gawat Darurat (022) 2700909 RSUD Cililin Jl. Cintakarya Cililin (022) 6941600 RSUD Cikalong Wetan Jl. Cikalong No. 290 (022) 86866016 RSUD Lembang Jl. Raya Lembang Km. 11,4 No. 11 (022) 2786879 Puskesmas Cibodas Jl. Maribaya Timur No. 363 (022) 87785862 Puskesmas Cikole Jl. Lapang samping Kantor Desa (022) 2785612 Puskesmas Jayagiri Jl. Jayagiri No. 45 (022) 27871513 Puskesmas Lembang Jl. Grand Hotel No. 14 (022) 2786554

CALL CENTER PLN PLN Rayon Lembang Jl. Cijeruk No. 10

123 (022) 2787118

LAYANAN GANGGUAN PDAM PDAM Tirta Raharja Kantor Pusat Jl. Kol. Masturi Km. 3 Cimahi Kantor Pelayanan Wilayah Utara 2 Jl. Raya Lembang No. 285 Lembang Jl. Kol. Masturi No. 514 Cisarua

POLISI

(022) 6654184 (022) 2786919 (022) 2700450

Call Center Pengaduan Gangguan Informasi Tagihan Plasa Telkom Lembang Jl. Raya Lembang No. 259

147 117 109 (022) 2786000

LAYANAN JASA POS Layanan Informasi Jasa Pos 161 Kantor Pos Lembang Jl. Raya Lembang No. 257 (022) 2785829

LAYANAN PEGADAIAN UPC Pasar Lembang Jl. Grand Hotel No. 10 Cabang Lembang Jl. Pegadaian No. 111

(022) 2784623 (022) 2786448

LAIN-LAIN Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat Jl. Kebonwaru Utara No. 1 (022) 7103733 Lembaga Bantuan Hukum Bandung Jl. Bekalivron No. 15 (022) 20539717 Redaksi Lembang Pos Jl. Kayu Ambon No. 24 (+22) 5851021 Redaksi The Lembang Magazine Jl. Panorama II No. 2 (+22) 5850213 Divisi Pemberitaan LBC Jl. Grand Hotel No. 39-40 (+22) 3896300

112

Polda Jawa Barat Jl. Soekarno-Hatta No. 748 Bandung (022) 7800011 Komdal Kominfo (022) 7800166, 7804777 Polrestabes Bandung Jl. Merdeka No. 18-21 (022) 4203500, 4244444 Polres Cimahi Jl. H Amir Machmud No. 333 (022) 6652095, 6640444 SMS Layanan Informasi 085624323888 SPK Polres Bandung Jl. Bhayangkara No. 1 (022) 85871965 Polsek Lembang Jl. Raya Lembang No. 282 (022) 2786110

Mohon maaf bila terdapat kesalahan nama instansi, alamat, dan nomor telepon, serta tidak semua perusahaan/tempat usaha bisa dimuat seluruhnya di rubrik ini karena keterbatasan ruang.

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 3

Sambutlah Wajah Baru Lembang Pos di 2019 ANDA pasti menyadari bahwa koran Lembang Pos edisi kali ini terlihat sangat berbeda dari biasanya. Ya, karena memasuki tahun 2019 ini, kami persembahkan kepada anda wajah baru Lembang Pos yang tidak hanya dari segi desain, namun juga logo yang dibuat elegan serta perubahan pada font yang digunakan. Desain baru ini bertujuan untuk memberi kesan yang lebih simpel dan lebih tematis. Selain itu, kami mulai memasukan slogan ‘Beda dari yang ada’, dimana Lembang Pos akan berusaha tampil berbeda dari media-media cetak yang ada. Tentu, dalam penentuan konten yang akan kami sajikan kepada anda para pembaca sekalian.

Tampilan dan nuansa cetak yang baru adalah bagian dari pendekatan kami kepada warga Lembang khususnya dan Kawasan Bandung Raya pada umumnya. Lembang Pos akan menawarkan pembaca informasi-informasi hangat dari kawasan wisata yang sedang berkembang. Selain itu, kami juga mengintensifkan akun Instagram resmi kami (@skmlembangpos) disamping penyampaian informasi, juga menjadi sarana promosi dan informasi event yang efektif dan mampu menjangkau pembaca milenial.

Kami juga menghadirkan salah satu rubrik baru kami yang mengajak anda untuk melihat kembali peristiwa yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat mulai tahun 2007 di rubrik ‘Memori KBB’.

Di momen pergantian tahun ini, Lembang Pos mengajak anda untuk bersama-sama menyambut harapan baru bagi daerah yang kita cintai ini. Semoga, kita dapat menjalani tahun ini dengan penuh semangat dan tentu dapat berkontribusi bagi daerah dan masyarakat.

Dan juga, kami berharap tampilan baru Lembang Pos akan menjadikannya sumber informasi dan penyatu komunitas segenap masyarakat Lembang, menjadi jembatan aspirasi antar pemerintah maupun masyarakat, dan menjadi referensi bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata yang ada di Lembang dan Bandung Raya sehingga industri pariwisata akan semakin berkembang.

Akhir kata, Selamat memasuki tahun baru 2019, semoga anda dan keluarga senantiasa diberi nikmat sehat dari Allah SWT. Amin.

Selamat membaca dan selamat beraktivitas bersama Lembang Pos. Salam.

Luke Diarmuid & RB “Sieng” Singmaridan Pendiri Lembang Pos

LEMBANG POS/LARREN HENS

Danramil 0901/Lembang Kapt. ARM Pendi menyerahkan bantuan pupuk organik kepada perwakilan Gapoktan di Lembang untuk mendukung program ketahanan pangan dan Citarum Harum.

Kompos Gratis dari Koramil Lembang

SEBANYAK 500 karung pupuk kompos dibagikan jajaran Koramil 0901/Lembang kepada para petani seKecamatan Lembang di markas Koramil, Jl. Kayuambon, Senin (24/12, 2018).

Komandan Koramil 0901/ Lembang Kapt. ARM Pendi mengatakan, pembagian pupuk kompos secara gratis kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus program Citarum Harum karena dapat mengurangi produksi sampah.

“Pembagian pupuk kompos ini merupakan yang kedua kalinya. Sekarang kami bagikan 500 karung. Sebelumnya 1.000 karung. Untuk pupuk yang dibagikan sekarang lebih sedikit karena sering hujan.

(Pupuk kompos) ini kami bagikan gratis kepada petani masing-masing sebanyak 50 karung,” katanya.

Menurut Pendi, pembuatan pupuk kompos ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Perhutani sebagai penyedia lahan untuk pengolahan sampah dan Terminal Wisata Grafika Cikole yang menyediakan mesin penggilingan sampah.

Sampah organik berupa limbah makanan yang dihasilkan para wisatawan di Grafika Cikole pun bisa sekaligus dibuatkan pupuk.

“Kami mengimbau kepada pengusaha wisata di sekitar Lembang untuk mencontoh Grafika Cikole. Soalnya, sekitar 90 persen sampah di sana sudah tak jadi masalah. Sampah organik dijadikan kompos, sedangkan yang anorganik dijual,” katanya.

Housekeeping Supervisor Terminal Wisata Grafika Cikole Jajang mengatakan, pihaknya selama ini lebih banyak menghasilkan sampah organik.

Setiap hari, produksi sampah yang dihasilkan sebanyak 40 tong, atau sekitar 2-3 kuintal.

Dari jumlah itu, 80 persennya diolah menjadi kompos, sehingga sampah organik yang terbuang hanya 8-10 tong.

Yaya Kurniadi (51), petani kaboca asal Cikole penerima pupuk gratis mengatakan, pupuk pemberian Koramil 0901/ Lembang tersebut bermanfaat untuk kesuburan tanah, sehingga kualitas tanaman menjadi lebih baik.

“Pupuk ini (kualitasnya) tidak kalah sama pupuk kandang. Saya sudah coba beberapa bulan. Ada reaksi terhadap tanah, jadi makin subur,” katanya. (Larren Hens)

4 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Layanan eKTP Serentak Diserbu Warga Disdukcapil kejar target perekaman jelang pileg dan pilpres 2019 dengan fokus di Padalarang dan Lembang Oleh LARREN HENS

PELAYANAN jemput bola dokumen kependudukan secara serentak disambut antusias warga di Kabupaten Bandung Barat. Di Lembang, warga memanfaatkan kesempatan itu untuk mengurus serta menyelesaikan masalah dokumen kependudukan mereka.

Seperti yang dilakukan salah satu warga, Atikah (47). Datang ke lokasi pelayanan di Gedung Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian di sisi utara Alunalun Lembang sejak pukul 7.00, ia mengaku memiliki beberapa masalah dalam dokumen kependudukannya.

“Saya mau membetulkan kartu keluarga baru setelah bercerai. Di KK ini, nama saya dan tiga anak saya nggak ada.

Namun, nama-nama yang seharusnya dihapus malah ada,” ujar warga Pagerwangi ini, Kamis (27/12, 2018).

Meski demikian, Atikah mengeluh terkait pelayanan petugas yang memintanya memenuhi syarat ini dan itu. Alhasil, ia pun kebingungan menyelesaikan masalah dokumen kependudukannya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bandung Barat Wahyu Diguna mengungkapkan, petugas hanya bisa menyelesaikan dokumen kependudukan warga

ketika persyaratan sudah lengkap. “Hal ini juga sudah disampaikan kepada masyarakat melalui aparat kewilayahan masing-masing,” ujarnya.

Namun, dia memaklumi tidak semua warga bisa bersabar untuk dilayani. Padahal, jumlah warga yang datang ke lokasi pelayanan kemarin mencapai ratusan sehingga warga diminta tertib untuk bisa mendapatkan pelayanan. “Kalau satu atau dua orang yang tidak mengerti itu wajar. Namun intinya, kami berupaya melayani semaksimal mungkin dan tentu sesuai dengan aturan,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam pelayanan jemput bla kemarin, pi-

hanya melakukan pelayanan perekaman dan pencetakan KTP elektronik, kartu keluarga dan akta kelahiran. Di Bandung Barat, pelayanan serentak secara nasional ini dilaksanakan di Lembang dan Padalarang.

Pemilih pemula Pelayanan jemput bola ini merupakan instruksi dari Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk mengejar target perekaman jelang pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden mendatang.

Sasarannya kebanyakan adalah pemilih pemula di kalangan pelajar.

“Perekaman para pemilih pemula terus digenjot sejak

beberapa bulan lalu. Hal itu dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah secara terjadwal. Di setiap sekolah, rata-rata ada 200 pemilih pemula,” katanya.

Sebelumnya, Disdukcapil Bandung Barat telah mendistribusikan alat rekam dan cetak eKTP ke lima kecamatan, yakni Cipatat, Sindangkerta, Cililin, Padalarang, dan Cisarua. Kedua alat senilai Rp 200 juta tersebut mampu mencetak maksimal 300 eKTP per hari. Keberadaannya di lima kecamatan cukup mengurangi antrean di Kantor Disdukcapil di Ngamprah. lembangpos@gmail.com

Data BPS: Pengangguran di KBB cukup tinggi PEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat berencana untuk mendata jumlah pengangguran di wilayahnya guna mengetahui secara detail angka pengangguran saat ini. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Bandung Barat Iing Solihin menyebut, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Bandung Barat cukup tinggi, yaitu 36.000 orang.

“Angka pengangguran memang cukup tinggi. Maka dari itu, kami ajukan program ke pusat untuk mengatasinya,” kata Iing di Ngamprah, belum lama ini. Ia juga mengatakan, pihaknya akan fokus pada pendataan angka pengangguran di sejumlah kecamatan. “Selain data dari BPS, sekarang kita juga akan minta data ke setiap kecamatan dan kewilayahan. Sebab,

kita juga harus memiliki data secara detail dan terbaru,” ujarnya.

Bandung Barat, menurut Iing, saat ini terpilih menjadi pilot project skill development center (SDC), program dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program tersebut juga untuk mengatasi pengangguran di Bandung Barat. Ia menyebut, dari 14 kabupaten/kota di Indonesia, Bandung Barat menjadi salah satu daerah terpilih yang mendapatkan program tersebut. “Lembaga ini bekerja untuk menangani pengangguran di seluruh Indonesia. Kita bersyukur Bandung Barat dipercaya jadi bagian pilot project program pada tahun ini,” katanya.

Lebih lanjut Iing menjelaskan, dalam menjalankan program tersebut, sejumlah lembaga mulai dari Dinas Pendidikan, Badan Perenca-

naan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah dilibatkan. Sehingga, potensi yang dimiliki oleh setiap masyarakat bisa tersalurkan dengan jelas. “Masing-masing keahlian masyarakat nanti bisa disalurkan dengan potensi yang mereka miliki.

Oleh karena itu, semua unsur lembaga ini harus dilibatkan,” ujarnya. Ditambahkan, dalam setahun pihaknya menargetkan bisa menurunkan angka pengangguran di sejumlah wilayah Bandung Barat sebanyak 2 persen.

Ia pun optimistis angka pengangguran bisa menurun.

“Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) juga dilibatkan dalam mengatasi pengangguran ini,” katanya. (Girland Matu’i)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 5

6 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Laporan Belum Diregister, Aa Umbara Membantah

LEMBANG POS/ISTIMEWA

Screenshot dari Youtube ini menunjukkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna diduga mengkampanyekan keluarganya yang maju di pileg 2019. Video ini menjadi viral dan mendapat reaksi negatif dari DPRD.

Video Aa Umbara Viral Diduga arahkan guru honorer untuk menyukseskan keluarganya yang maju di pileg 2019.

JAGAT maya dihebohkan dengan viralnya video yang memperlihatkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna yang diduga mengarahkan guru honorer se-Kabupaten Bandung Barat untuk menyukseskan keluarganya maju di pileg 2019 mendatang.

Video berdurasi 1.22 menittersebut viral di media sosial.

Terlihat Umbara yang berseragam dinas cokelat seperti aparatur sipil negara pada umumnya dalam video yang direkam secara sembunyi, dan dibuat dengan teknik editing berupa pemotongan video (video cutting). Walaupun dalam video tersebut hanya menampilkan ia sendiri, namun suaranya terdengar seperti berbicara dengan guru honorer.

Adapun pembicaraan yang terdengar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda, dirinya saat ini sudah menjadi bupati yang tanpa persetujuannya tidak mungkin uang intensif bagi guru honorer ditingkatkan. “Kalau saya bukan bupati, tidak mungkin acc (disetujui, red),” katanya.

Lalu, terdengar pernyataan lainnya yang menyebut Kepala Dinas Pendidikan Bandung

Barat Imam Santoso berkeinginan untuk menyukseskan anaknya, Rian Firmansyah yang maju sebagai calon legislatif DPR RI dan adiknya, Usep Sukarna yang maju sebagai caleg DPRD Jawa Barat, sebagai imbalan dari kenaikan uang insentif guru honorer.

“Secara prinsip ASN harus bersikap profesional dalam menghadapi tahun politik dan tidak boleh terjebak irama permainan politik” Samsul Maarif Wakil Ketua DPRD KBB

“Tetapi, ada cita-cita Pak Kadis (Pendidikan), naon? Hayang anak saya jeung adik saya jadi anggota DPR RI jeung anggota DPRD Provinsi, gitu kan.

Sugan weh atuh, da ayeuna the guru honor teh ku abdi dibere.

Abdi mah teu menta nanaon, menta sora weh (Namun, ada cita-cita Pak Kadis, apa? Saya ingin anak saya dan kakak saya jadi anggota DPR RI dan anggota DPRD Provinsi, begitu kan. Saya lakukan, dari gaji guru honorer saat ini diberikan oleh saya. Saya tidak minta apa -apa, minta suara orang),” katanya.

Reaksi DPRD Viralnya video tersebut disayangkan anggota DPRD Bandung Barat, salah satunya Wakil Ketua DPRD Samsul Maarif.

Menurutnya, tidak hanya masalah guru, saat ini DPRD juga tengah menyoroti soal dugaan ASN yang ikut serta berkampanye dalam kegiatan seremonial Pemkab.

Apalagi, secara prinsip ASN harus bersikap profesional dalam menghadapi tahun politik dan tidak boleh terjebak irama permainan politik.

Politisi PPP ini mengungkapkan, dengan kondisi tersebut, sehingga saat ini mata masyarakat harus memantau dan mengawasi setiap gerakgerik yang dilakukan pejabat maupun ASN. Sebab, faktor utamanya lantaran adanya media sosial yang dengan mudah merekam apapun.

“Artinya bukan hanya guru tapi seluruh ASN sampai ke perangkat desa juga tidak boleh berpolitik. Apalgi dengan terbuka mengajak serta meminta dukungan untuk Pemilu tahun depan,” ujarnya seperti dilansir Galamedianews.com.

(Haslin Illatessian)

SEMENTARA, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bandung Barat telah menerima laporan dugaan pelanggaran pemilu Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Ketua Bawaslu Bandung Barat Cecep Rahmat Nugraha mengatakan, pelaporan mengenai dugaan pelanggaran kampanye oleh Umbara, seperti yang terekam dalam video yang viral, dilakukan oleh seorang warga.

Meski demikian, Bawaslu belum meregister laporan itu.

“Kemarin (Rabu, 26/12, 2018) tepatnya pukul 13.00 ada yang melaporkan secara resmi ke kantor Bawaslu. Namun belum kami register, karena harus melakukan kajian awal dulu. Itu dimaksudkan untuk menganalisis keterpenuhan syarat formil dan material,” kata Cecep saat dihubungi Lembang Pos, Kamis (27/12, 2018).

Menurutnya, syarat formil dan material bukan hanya diperlukan untuk menentukan pasal yang disangkakan, tapi juga menentukan apakah suatu laporan bisa deregister atau tidak. Jika syarat tidak dipenuhi, kata dia, otomatis tidak akan dilanjutkan ke tahap penyelidikan.

Di sisi lain, Bupati Aa Umbara membenarkan video viral yang berisikan tayangan dirinya sedang mengenakan seragam cokelat aparatur sipil negara. Menurutnya, video itu diambil di kantornya, di sela-sela pertemuan dengan guru honorer. Akan tetapi, dirinya menyangkal telah mengarahkan guru honorer untuk menyukseskan pencalonan anak dan adiknya di Pemilu 2019.

“Tidak mengarahkan juga, tidak. Berharap (guru honorer beri dukungan) juga tidak. Itu sambil santai. Wong saya juga santai.

Namun saya sudah tahu siapa yang mengambil videonya, karena memang ada fotonya,” kata Umbara. (Haslin Illatessian/Girland Matu’i)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 7

Petani Diajak Bangun Daerah Menurut Bupati, potensi pertanian di Bandung Barat sangat tinggi namun pengelolaannya harus lebih serius Oleh LARREN HENS

BUPATI Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengajak para petani untuk merancang berbagai program bersama pemerintah dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan para petani dan lebih memajukan dunia pertanian Bandung Barat.

“Saya mengajak para petani untuk bersama merancang berbagai program dengan menampung pemikiran serta aspirasi tokoh-tokoh pertanian Bandung Barat, sehingga saling menguntungkan satu sama lain melalui rancangan program dan penganggaran di tahun-tahun yang akan datang,” ujarnya ketika menghadiri Rembug Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Kabupaten Bandung Barat periode 2018-2023 di Lembang, Kamis (27/12, 2018).

Menurut Umbara, potensi pertanian di Bandung Barat sangatlah tinggi.

Meski demikian, pengelolaannya harus dilakukan lebih serius agar bisa lebih unggul dari kabupaten/ kota lainnya di Indonesia.

“Sehingga tidak lagi terjadi kerugian ketika musim panen tiba dengan hasil melimpah,” ujarnya.

Selama ini, keterbatasan dalam dunia pertanian, terutama terkait penyertaan modal guna mempermudah para petani dalam menjalankan usahanya, kerap menjadi persoalan. Dengan demikian, pada 2019 pemer-

intah daerah telah menyusun program 1.000 traktor sebagai sarana membantu mempermudah para petani dalam mengolah lahan pertaniannya.

“Begitu banyak potensi yang bisa digali, namun dibutuhkan ketekunan dan keseriusan seluruh pihak. Sebab itu, kami pemerintah daerah akan selalu hadir untuk memberikan solusi agar petani tidak mengalami kerugian di kemudian hari,” terang Umbara.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung Barat meminta pemerintahan Aa Umbara-Hengky Kurniawan (AKUR) pro terhadap petani. Terlebih, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para petani di Bandung Barat, anggaran yang digelontorkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saat ini mencapai 40 miliar.

“Sekarang anggaran untuk program pertanian dikucurkan sampai puluhan miliar. Dan saya rasa itu angka cukup fantastis.

Jika betul-betul anggaran ini disalurkan kepada petani, saya rasa ini luar biasa,” kata Ade Wawan, Anggota Komisi II DPRD Bandung Barat.

Ia juga mengatakan, jika melihat sejumlah program dari pemerintahan saat ini, itu cukup menjanjikan. Salah satu program yang layak diapresiasi yakni program 1.000 traktor untuk para petani. lembangpos@gmail.com

BUMDes Sulit Berkembang BUPATI Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengungkapkan, penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membuat keberadaan lembaga ini di Bandung Barat sangat sulit berkembang. Sebab itulah, solusi agar BUMDes bisa bertahan dan berkembang secara khusus harus melibatkan para ahli dan sektor swasta dalam kerjasama kemitraannya. Hal tersebut diungkapkannya dalam launching BUMDes Bersama Kabupaten Bandung Barat di Hotel Panorama, Lembang, Kamis (27/12, 2018).

Ia menyebut, hingga kini sudah ada 50 desa di Bandung barat yang bersedia dalam pengelolaan BUMDes bersama ini. “Saya rasa dengan hadirnya swasta dalam pengelolaannya dipastikan BUMDes akan lebih maju sebagai salah satu penopang perekonomian desa, yang menjadi salah satu sumber pendapatan asli desa (PAD),” katanya.

Menurut Umbara, rencananya dalam BUMDes bersama ini akan dilakukan penyertaan modal sebesar Rp 200 juta-Rp 300 juta per desa.

Adapun yang dialokasikan untuk penyertaan modal Desamart yang konsep pengelolaannya akan dibahas lebih jauh pada 2019 ini dan siap diluncurkan pada 2020.

“Dengan hadirnya Desamart, maka BUMDes dipastikan akan lebih maju dan akan menumbuhkan kemandirian desa karena

LEMBANG POS/LARREN HENS

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna memberikan sambutan sekaligus membuka acara launching BUMDes besama pihak swasta dan UMKM di Hotel Panorama, Lembang, Kamis (27/12, 2018)

memiliki sumber pendapatan lain dari Desamart dengan melibatkan UPK, UMKM, dan pelaku ekonomi lainnya yang ada di setiap desa,” katanya.

Dijelaskan lebih lanjut, kehadiran BUMDes bersama dan Desamart ini bertujuan untuk menciptakan entrepreneurship pemerintahan agar seluruh anggara desa tidak habis dengan adanya penyertaan modal. “Sehingga, modal yang disertakan akan terus berputar dan sumber PAD dari keuntungan yang diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan seluruh aparat desa,” katanya.

Penggerak desa Data dari Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa Bandung Barat menunjukkan, secara keseluruhan ada 165 BUMDes tetapi hanya sekitar 70 diantaranya yang aktif saat ini.

Dengan kondisi tersebut, para kepala desa di Bandung Barat diminta untuk berperan aktif dalam mengelola BUMDes. Terlebih, dengan aktifnya kepala desa dalam mengelola BUMDes, itu diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat di desa.

“BUMDes mampu berperan sebagai penggerak ekonomi di desa. Seandainya ini bisa berjalan baik, maka akan memberikan efek posited untuk roda perekonomian masyarakat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bandung Barat, Wandiana.

Dalam acara tersebut, selain dihadiri Bupati, juga dihadiri oleh Wakil Bupati Hengky Kurniawan, jajaran pemerintahan di Kabupaten Bandung Barat dan peserta lainnya dari unsur masyarakat desa. (Larren Hens)

8 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Cerita Pemred Kumparan di Tsunami Anyer (1) Teriakan Hilya Membangunkanku, Air Laut Genangi Kamar

“PAPA, aku takut, aku takut!”.

Teriakan anak sulung, Hilya Ramadhania, membangunkan tidurku. Saat itu, sekitar pukul 21.20 WIB, Sabtu, 22 Desember 2018. Saya langsung bangkit dan turun dari tempat tidur.

Ternyata air laut yang berarus cukup deras sudah menggenang di lantai kamar hotel saya. Saat itu, sebatas mata kaki.

“Sekarang berkemas, bawa semua tas Hilya dan Chacha!” perintahku saat itu kepada kedua anakku. Chacha adalah nama panggilan Shabhi Aliyya, anak bungsuku. Kami bertiga berada di Salsa Beach Hotel, sekitar 3,5 km dari Pantai Karang Bolong, Anyer, Serang, Banten.

Keberadaanku di Anyer bukan untuk liburan atau wisata.

Tapi, mengantarkan anak bungsuku mengikuti tes masuk sebuah SMA boarding school di kawasan Serang. Tanggal 22 Desember tes kesehatan, kemudian esoknya, 23 Desember, anak bungsuku harus mengikuti tes psikologi dan tes akademik.

Istriku, Lia Amalia, tidak ikut karena sedang ada tugas ke Shanghai dan Beijing, China.

Satu-satunya kawasan penginapan yang paling dekat dengan kampus SMA boarding school itu adalah kawasan Pantai Anyer. Hotel yang paling dekat sebenarnya adalah kawasan Hotel Aston, yang berjarak sekitar 11 KM dari kampus.

Tapi, hotel-hotel di kawasan itu sudah fully booked sejak jauh -jauh hari. Tiga hari sebelum 22 Desember, akhirnya saya sewa sebuah kamar di Salsa Beach Hotel, karena setelah mengecek Traveloka dan Tiket.com, hanya hotel itu yang masih available.

Jarak Salsa Beach Hotel dengan kampus SMA boarding school sekitar 17 KM. Saya tiba

Dari teriakan putrinya saat air laut dari tsunami Anyer mulai menggenangi kamar, hingga kondisi Anyer yang porak-poranda menjadi sebuah cerita tersendiri bagi pemimpin redaksi Kumparan, Arifin Ashydad. Kisah bagaimana ia selamat dari terjangan tsunami tersebut hingga berusaha melaporkan kondisi dari daerah terdampak tersaji dalam tulisannya yang kami sadur dari Kumparan. Selamat membaca. di Salsa Beach Hotel sekitar pukul 14.30 WIB, seusai mengantar anak tes kesehatan dan mampir ke sebuah rumah makan seafood di kawasan Anyer.

Saya dan dua anak saya mendapat kamar di sebuah cottage yang paling dekat dengan bibir pantai. Cottage ini bertembok batu bata dan setiap kamarnya berdinding kayu jati.

Karena itu, nama kamarnya pun, Jati 1 hingga Jati 6. Saya pilih Jati 5, karena berada di paling belakang. Salsa Beach Hotel ini memiliki area yang cukup luas. Ada beberapa bangunan. Bangunan utama adalah bangunan bertingkat, yang sepertinya terlihat baru selesai direnovasi. Resepsionis ada bangunan ini. Juga ada bangunan berderet kamar-kamar di seberang bangunan utama. Di bagian tengahnya adalah halaman dan tempat parkir mobil.

Kamarku berada di belakang, dekat pantai, dekat juga dengan restoran dan Salma Kafe. Salma Kafe ini merupakan kafe yang juga tempat karaoke. Sederet dengan cottage saya juga ada beberapa cottage rumah panggung, yang sepertinya juga baru saja direnovasi. Dari depan cottage, saya sangat dengan mudah melihat laut dan Gunung Anak Krakatau yang sedang erupsi.

Di cottage ini, saya bertemu dengan dua keluarga yang juga sedang memiliki tujuan yang sama dengan saya: mengantar anak ujian masuk ke SMP/SMA Boarding School. Satu keluarga terdiri dari seorang ibu dan dua anak lelaki. Keluarga ini datang ke hotel dengan menaiki mobil Nissan Xtrail warna putih. Satu

keluarga lagi terdiri dari suamiistri dengan anak lelaki datang dengan menaiki Toyota Avanza warna silver.

Saya tidak sempat berkenalan dengan mereka, termasuk menanyakan namanya. Yang pasti sebelumnya, saya melihat keduanya saat berada di kampus SMP/SMA Boarding School itu. Sesampai di hotel, saya membiarkan dua anak saya istirahat di kamar. Sementara saya memilih melakukan orientasi lokasi kawasan hotel.

Di pagar belakang yang berbatasan dengan bibir pantai, hotel ini dilengkapi dengan pagar beton, yang tingginya kira-kira 1,2 meter dari batas air laut. Saat melihat lokasi ini, saya sempat terpikir, pagar beton ini cukup tinggi. Kalau ada gelombang pasang, air laut juga tidak akan bisa melewati pagar betonnya. Selain itu, untuk masuk ke dalam cottage, juga ada dua anak tangga, yang kira-kira tingginya 60 cm.

Aman!

Bertemu Kawan Lama Saat saya mengecek pintu belakang cottage, ternyata di belakang cottage saya juga berdiri deretan kamar dengan bangunan permanen, dengan ada halaman yang tidak terlalu luas.

Ada taman kecil dilengkapi dua buah ayunan.

Tiba-tiba ada seorang pria berperawakan tinggi berkaca mata lewat halaman belakang.

Saya pun sapa dia, “Siang Pak”.

Bukannya dia jawab ‘selamat siang’ ke saya, tapi dia malah menatap mata saya.

“Asydhad kan?” kata dia.

“Lah, Yulianto? sorry, aku pangling,” jawabku setelah saya

mengingat-ingat dia beberapa detik.

Dia adalah teman lamaku saat sekolah di SMA Negeri 1 Jepara. Kami dulu satu kelas di kelas jurusan IPA dari kelas 2 hingga 3, A12.

Yulianto bersama keluarganya, istri dan anak-anaknya.

Dia menempati cottage panggung di sebelah cottage saya.

Namun, dia tidak berniat bermalam. Dia hanya ingin rehat hingga habis magrib saja, setelah itu berencana pulang ke rumahnya di Cilegon.

“Yang mengelola hotel ini, teman istriku. Aku tadi ke sekolah anakku, ambil rapor. Sekolahnya dekat sini, hanya beberapa kilometer dari sini,” kata Yulianto.

Yulianto bekerja di Jakarta, tapi tinggal di Cilegon. Dia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan kabel optik bawah laut.

Dia di Cilegon sudah lama, sejak ia kuliah di sebuah akademi teknik. Dia disekolahkan oleh Siemens, selepas lulus SMA. Karena itulah, dia sangat paham Cilegon, termasuk paham juga mengenai Gunung Anak Krakatau.

Saya ajak dia ngobrolngobrol sambil duduk di pagar beton di bibir pantai. Salah satu obrolan kami: Gunung Anak Krakatau. Kami sempat mengabadikan dengan foto berdua dengan latar belakang Gunung Anak Krakatau. Saya menanyakan ke dia, mengenai erupsi Gunung Anak Krakatau yang sangat jelas terlihat dari hotel.

Saya juga menanyakan ke dia apakah dentuman Gunung Anak Krakatau saat ini terdengar biasa saja dibanding hari-

hari sebelumnya.

Saya terus terang baru pertama kali mendengar dentuman gunung yang sedang erupsi.

Suaranya seperti dentuman meriam: DUMM! “Jarak gunung Anak Krakatau ke sini, kira-kira 30 km,” kata Yulianto. “Ini tidak seberapa. Beberapa hari lalu, dentumannya lebih keras.

Bahkan, kaca hotel saya, bergetar!” ujar dia.

“Kalau malam, nanti kamu lihat ke arah gunung, kamu akan lihat warna merah seperti api di puncaknya. Indah sekali,” sambung dia lagi.

Gunung Anak Krakatau mulai batuk-batuk sejak Mei 2018.

Saya selalu dapat update dari Whatsapp Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Tim ESDM apabila ada erupsi Gunung Anak Krakatau yang berukuran besar.

Update terakhir adalah erupsi yang terjadi pada 22 Desember pukul 13.39 WIB. Update dikirim oleh Freddy Hartono, salah satu tim Pak Jonan.

“Telah terjadi erupsi G Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 22 Desember 2018 pukul 13.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramat kurang lebih 1.500 m di atas puncak (kurang lebih 1.838 m di atas permukaan laut),".

Demikian sebagian isi dari WA itu. Artinya, saat saya datang ke Salsa Beach Hotel ini hanya satu jam setelah erupsi besar terjadi. Update WA itu baru saya terima pukul 14.49 WIB, yang artinya saya menerima WA itu 19 menit setelah saya sampai di hotel.

Ini data fresh from the oven, yang jadi bahan perbincangan dengan Yulianto saat itu. Salah satu yang kami perhatikan: mengapa dentuman Gunung Anak Krakatu terasa lebih sering?

Cukup lama berbincang dengan Yulianto. Sampai akhirnya sekitar pukul 16.45 WIB,

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 9

Chacha dan Hilya keluar dari cottage menemui saya. Mereka minta diantar beli durian. Saat menuju hotel, mereka melihat banyak penjual durian di pinggir jalan raya.

Saya keluar hotel menuju arah Cilegon dan berhenti saat melihat seorang bapak tua berpeci yang menjajakan durian di sebelah kanan jalan. Kira-kira hanya berjarak 2 km dari Salsa Beach Hotel. Terlihat dari tutur katanya, bapak penjual durian ini orang baik. Saya pun tidak menawar harga durian yang ia tawarkan. Dia bilang: Rp 50 ribu per buah. Saya pesan 3 durian dan minta dipilihkan yang terbaik.

Sekitar 1 jam saya dan dua anak saya berada di tempat jual durian. Salah satu obrolan sambil kami makan durian adalah aktivitas Gunung Anak Krakatau. Saya bertanya ke bapak itu (saya sempat bertanya nama bapak ini, tapi saya gagal mengingatnya): Pak, dentuman Gunung Anak Krakatau apakah sesering ini?”

Bapak penjual durian ini bilang, “Dalam beberapa hari ini, memang terdengar lebih sering. Tapi aman kok, sudah biasa buat warga sini," kata penjual durian tersebut.

Kami tiba kembali di Salsa Beach Hotel sekitar 17.40 WIB, menjelang matahari tenggelam.

Saya parkirkan mobil saya di bagian belakang, dekat cottage.

Kira-kira berjarak sekitar 5 meter dari pantai. Saya dan dua anak saya ke bibir pantai dan duduk-duduk di pagar beton pantai. Pemandangan yang indah sekali.

Saya minta bantuan Hilya untuk membuat foto panorama, yang memperlihatkan air laut, Gunung Anak Krakatau dan Matahari. Kami berfoto-foto sampai matahari tenggelam dan azan magrib berkumandang.

Sekitar pukul 18.30 WIB, setelah bersih-bersih dan salat jamak Magrib-Isya, kami berniat mencari makan. Tapi, Hilya dan Chacha malas makan nasi.

Mereka minta sesuatu yang sangat biasa: Indomie rebus.

Saya menawarkan, kalau mau Indomie rebus, tidak usah keluar hotel, dan mencoba pesan di restoran hotel yang memang menghadap ke laut. Kami

makan mie rebus sambil berbincang, disertai suara deburan ombak yang sangat saya suka.

Dari restoran, kami melihat dengan jelas puncak Gunung Anak Krakatau yang memerah, seperti diselimuti api. Dentuman erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi. Saya merasakan, dentuman itu lebih sering dan kencang. Di tengah kami makan di restoran, sekitar pukul 19.15 WIB, Yulianto menghampiri kami dan pamit untuk pulang ke Cilegon. Sebelum pulang, dia memperlihatkan kepada kami visual Gunung Anak Krakatau.

“Itu lihat, kelihatan merah, seperti yang saya ceritakan tadi sore. Tapi sorry Dhad, aku enggak menemani lebih lama. Aku pamit dulu. Semoga sukses anakmu dan semoga kita ketemu lagi,” kata Yulianto.

Kami di restoran hingga pukul 20.15 WIB. Tak ada pengunjung hotel yang makan di restoran ini, kecuali kami. Sementara di seberang restoran, Salma Kafe sudah mulai memutar musik dan lagu.

Kami memutuskan kembali ke kamar cottage untuk istirahat, karena besok pagi jam 05.30 WIB, kami harus check out. Pukul 07.00 WIB, waktu paling lambat para calon siswa dan orang tua tiba di kampus SMP/SMA Boarding School itu.

Tsunami Datang Tidak berapa lama di kamar, saya pun tertidur. Sampai kemudian Hilya berteriak “Papa, aku takut… aku takut’. Saya bangun dan saya melihat air laut sudah menggenangi kamar.

Arusnya cukup deras. Saya minta Hilya dan Chacha berkemas, bawa semua tas, termasuk HP dan charger. Tas sudah terendam, karena kami letakkan di lantai. Beruntung, iPhone saya juga sempat saya selamatkan, meski sudah tergenang beberapa saat.

Di saat anak-anak saya mengemas barang, saya keluar kamar. Ya Allah, kursi dan meja tamu sudah bergelimpangan.

Saat itu, beberapa penghuni juga terlihat baru keluar kamar juga. Semua terkejut dan panik.

Saya menuju pintu belakang.

Dan ternyata pintu sudah tertutup robohan atap cottage sebelah. Kasur-kasur dari cottage

sebelah juga terlihat mengambang di halaman belakang, di dekat ayunan. Saya akhirnya berlari ke pintu depan.

Pemandangannya lebih mengejutkan lagi. Mobil Honda CRV milik salah seorang penghuni sudah naik ke teras cottage dan tertimpa beberapa puing. Sementara mobil saya, Toyota Fortuner yang berbobot 2.700 kg terlihat bergeser dari posisi parkir semula, terseret arus dan sirine-nya berbunyi.

Dari pintu cottage, saya bisa melihat jelas mobil saya menghantam pohon kelapa yang terletak di halaman belakang, mendekati bibir pantai.

Saya bilang ke sesama penghuni cottage, “Kita harus segera pergi dari sini, ini tsunami.” Akhirnya, saya ajak dua anak saya bersama penghuni cottage lainnya, untuk segera meninggalkan cottage. Satusatunya jalan melewati pintu depan dan melipir melalui Salma Kafe. Saya melihat jelas, Salma Kafe porak poranda, tidak berbentuk lagi. Kursi dan meja terbalik dan rusak. Pintu dan jendela terlepas, dan kacakacanya pecah.

Saya minta dua anak saya untuk hati-hati dan mengikuti langkah saya, agar tidak menginjak pecahan kaca. Saat itu, kami berjalan tanpa alas kaki, karena sepatu sudah tak tahu pergi ke mana.

Salma Kafe kami lalui dengan mulus. Setelah keluar dari Salma Kafe, ternyata halaman hotel sudah dipenuhi barangbarang dan puing-puing yang berserakan. Kursi dan meja dari restoran bergelimpangan di halaman. Genangan air selutut saya. Pemandangannya kacau sekali.

Saat kami keluar dari cottage, ternyata penghuni-penghuni hotel di bagian depan sudah menyelamatkan diri. Kami sepertinya yang paling akhir keluar dari hotel. Mobil-mobil yang diparkir di halaman, juga sudah dievakuasi. Saya semakin yakin, ini tsunami, bukan sekadar gelombang pasang.

Setelah sampai jalan raya, saya minta kedua anak saya berdiam dulu di tempat agak lebih tinggi. Saya mengajak pemilik mobil yang masih tertahan di bagian belakang, untuk masuk hotel lagi untuk

Screenshot grup WhatsApp redaksi malam Kumparan dimana Arifin Ashydad langsung melaporkan kejadian tsunami Anyer tersebut.

mengeluarkan mobil. Kami bersama-sama menyingkirkan puing-puing agar mobil kami bisa lewat. Saya dekati mobil saya dan ternyata rusak parah di bagian depan. Saya buka pintunya dan nyalakan mesinnya. Alhamdulillah, masih bisa nyala. Genangan air saat itu mencapai ban mobil saya.

Saya mundurkan mobil, dan kemudian melaju membelah genangan air di hotel, menuju halaman kemudian keluar hotel dan menuju jalan raya. Ada beberapa warga sekitar yang berada di jalan raya meminta kami segera naik ke dataran tinggi.

Kata mereka, para penghuni hotel Salsa Beach sudah dievakuasi, termasuk hotel-hotel lain. Mereka juga menginfokan banyak hotel yang rusak berat, jalan raya tertutup oleh puingpuing dan warung-warung yang terseret arus ombak. Lebih aman mengungsi ke bukit. Saya kemudian angkut dua anak saya. Kebetulan di seberang hotel, ada jalan berbatu ke sebuah kampung yang datarannya lebih tinggi. Oleh warga sekitar, kami dibantu ditunjukkan jalannya.

Dengan kecepatan kencang, saya melajukan mobil. Kira-kira akhirnya kami berhenti setelah

3 km. “Di sini aman, Pak. Di sini saja. Ini kira-kira kita sudah berada 300 meter dari pantai,” kata seorang warga. Saya lihat beberapa mobil lain, baik berplat B, D, dan F, terparkir di pinggir jalan di kawasan ini.

Saat saya menuju dataran tinggi, banyak juga masyarakat yang mengungsi dengan berjalan kaki dan naik sepeda motor. Kepanikan warga dan karyawan dan penghuni hotel terjadi. Kami bersyukur, kami selamat. Sangat beruntung, saat kejadian listrik tidak padam dan sinyal telepon masih ada.

Warga dan para penghuni hotel pun menceritakan apa yang mereka alami. Saya sangat yakin ini tsunami, meski warga tidak merasakan gempa sebelumnya. Saat kami mengungsi, suara dentuman erupsi Gunung Anak Krakatu masih terdengar nyaring.

Dari kampung, yang entah apa nama kampungnya inilah, saya kemudian menghubungi WA grup ‘Penjaga Malam’, yang merupakan grup para petugas piket malam redaksi kumparan.

“Siapa piket? Telp saya! Tsunami menerjang Anyer,” begitu bunyi WA ke teman-teman redaksi pukul 22.09 WIB. Laporan saya jelas menggunakan kata ‘tsunami’. Sinyal telepon saat itu sangat lambat. Beberapa kali wartawan saya telepon saya, tapi terputus berkalikali. Akhirnya saya membuat berita dan kirim ke WA ‘Penjaga Malam’.

Setelah itu, kumparan memberitakan berita awal dengan istilah ‘Tsunami di Anyer’ pukul 22.21 WIB, yang ternyata malah di-bully oleh para netizen dan dibantah oleh BMKG maupun BNPB. Tapi saya perintahkan redaksi tetap menggunakan ‘tsunami.’

“Bi, ini tsunami, bukan gelombang pasang. Saya yang ada di lokasi,” begitu kata saya ke Ikhwanul Habibi, koordinator liputan.

Bagaimana dinamika di redaksi kumparan terkait pemberitaan, apakah ini tsunami atau gelombang pasang? Dan bagaimana pula akhirnya kumparan tetap yakin dengan ’tsunami?’. Saya akan jelaskan di tulisan selanjutnya.

Bersambung di edisi depan

10 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Tanam Pohon Pisang di Jalan Warga kesal karena jalan kabupaten tersebut rusak bertahun-tahun tanpa ada tindakan dari pemkab.

SEBUAH pohon pisang ditanam warga yang berunjuk rasa di tengah jalan kabupaten yang membatasi Desa Kertawangi dengan Desa Jambudipa di Kecamatan Cisarua, Rabu (26/12, 2018). Mereka berunjuk rasa karena kesal jalan rusak di perbatasan dua desa tersebut tak kunjung diperbaiki.

Pantauan Lembang Pos di lokasi, terlihat kondisi jalan sudah rusak parah. Aspalnya sudah banyak yang terkelupas sehingga pada bagian tertentu jalannya berupa bebatuan dengan kontur agar bergelombang.

Drainase pun juga tidak ada di jalan tersebut.

Hendra Anugrah, koordinator aksi mengatakan, jalan yang terletak di Kampung Cipeusing itu sudah rusak bertahun-tahun tetapi tidak ada tindakan dari pemerintah. Kecelakaan atau kendaraan yang selip pun kerap terjadi, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

“Kami menuntut perbaikan jalan secara cepat karena jalan

LEMBANG POS/JOKGI BERANIM

Dua anak perempuan berlari di dekat pohon pisang yang dipasang di jalan tak beraspal di perbatasan Desa Kertawangi dan Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Rabu (26/12, 2018).

yang rusak parah ini sudah sering menimbulkan kecelakaan, baik roda dua maupun roda empat. Bahkan, istri saya termasuk salah seorang korbannya, sudah jatuh dua kali sampai bengkak kakinya,” katanya.

Pada 2014 lalu, menurut

Hendra, warga sudah berunjuk rasa ke Kantor Desa Kertawangi untuk menuntut perbaikan jalan yang saat itu statusnya masih jalan desa. Setelah dialihkan menjadi milik kabupaten pada 2016, jalan tersebut tersentuh perbaikan, tetapi belum menyeluruh. Dari total

Konsumsi Air di Bandung Barat Meningkat Saat Libur Panjang KONSUMSI air bersih di Kabupaten Bandung Barat diprediksi naik saat memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru. Banyaknya warga perantauan yang mudik membuat konsumsi air di sejumlah daerah Bandung Barat meningkat.

Sekretaris PDAM Tirtaraharja Kabupaten Bandung Tedi mengatakan, Bandung Barat merupakan daerah tujuan mudik bila memasuki libur panjang. “Ini seperti sudah rutinitas tahunan, saat libur panjang, banyak digunakan warga perantau untuk pulang.

Perkiraan kami, akan ada kenaikan 10-15 persen konsumsi air,” katanya di Ngamprah, belum lama ini.

Tedi juga mengungkapkan, tak hanya di daerah pedesaan,

kawasan perkotaan seperti Padalarang dan Ngamprah juga akan mengalami kenaikan konsumsi air.

Guna mengantisipasi hal tersebut, ia menambahkan, petugas PDAM tetap bersiaga untuk memberikan pelayanan.

Selain itu, para petugas juga disiagakan di jalur mudik seperti di Nagreg, Kabupaten Bandung.

“Kami juga siap diperbantukan untuk memasok air bersih di jalur mudik, yakni di Nagreg, berkoordinasi dengan kepolisian,” ujarnya.

Lebih lanjut, papar Tedi, pada musim hujan ini pihaknya terus melakukan penjernihan air. Sebab, sumber air baku mengalami keruh jika curah hujan tinggi akibat terkontaminasi sampah. “Kalau ada pe-

langgan yang keruh airnya, silakan sampaikan pada kami untuk ditindak lanjuti. Sejauh ini, kekeruhan air masih bisa diantisipasi,” katanya.

Sementara, Junior Manager Humas dan Kesekretariatan PDAM Tirtaraharja Sri Hartati menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki sarana dan infrastruktur.

Apalagi, beberapa waktu lalu telah dilakukan penyesuaian tarif air.

Dikatakan, saat ini debit air yang disalurkan sudah normal, yakni 178 liter per detik.

“Sudah normal kembali dibandingkan dengan musim kemarau lalu yang sempat turun signifikan hingga 40 liter per detik,” ucapnya.

(Girland Matu’i)

1,2 km ruas jalan, hanya diperbaiki sekitar 600 meter sedangkan sisanya tidak dikerjakan.

“Sekarang kami menuntut perbaikan jalan lagi karena sudah bulan Desember. Tahun 2018 sudah mau habis, kapan jalan ini mau diperbaiki?” katanya.

Di jalan tersebut, tambah Hendra, juga tidak ada lampu penerangan jalan umum. Di musim hujan, sering ada kabut sehingga mengurangi jarak pandang. Ditambah, ketiadaan saluran air serta jalan yang gelap dan licin membahayakan penggunaan jalan.

Masuk anggaran 2019 Rohmat Yudiana, Sekretaris Camat Cisarua menuturkan, perbaikan jalan tersebut direncanakan pada tahun anggaran 2019. Jalan di Kampung Cipeusing yang dikeluhkan warga sudah termasuk ke dalam tiga paket pengerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bandung Barat.

“Itu kan ranahnya di Dinas

PUPR. Kalau menurut tahapan lelang, sekitar Mei (dilakukan pengerjaan perbaikan jalan).

Yang tadi diminta warga agar dilakukan penanganan sementara, kedua kepala desa di Jambudipa dan Kertawangi sudah bersedia meratakan jalan dulu supaya tidak ada lagi kecelakaan,” katanya.

Menurut Rohmat, Camat Cisarua Edi Setiadi telah menanyakan langsung ke Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Muhammad Ridwan. Dengan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar, perbaikan jalan di Cipeusing bakal dilakukan sepanjang sekitar 1,4 km.

“Itu untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kecelakaan.

Seharusnya memang oleh PUPR, tapi anggarannya belum masuk. Seharusnya dianggarkan di perubahan APBD tahun ini, tapi karena satu dan lain hal, jadi dianggarkan pada 2019,” katanya. (Jokgi Beranim)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 11

12 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Penggantian RTH Belum Jelas, Tak Bisa Beroperasi DINAS Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat belum menerima laporan mengenai lahan pengganti ruang terbuka hijau (RTH) dari pemilik SPBU yang sedang dibangun di Gudangkahuripan, Lembang. Sebelum ada kepastian RTH, SPBU tersebut tidak bisa beroperasi.

“Jadi memang harus dipenuhi dulu persyaratannya sebelum beroperasi, diantaranya mengenai kepastian lahan

pengganti RTH. Sebab, jika tidak dikhawatirkan akan berdampak pada kerusakan lingkungan di sekitarnya,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko, Rabu (26/12, 2018).

Menurutnya, pihak SPBU sudah menyatakan kesiapan untuk mengganti lahan RTH yang digunakan untuk pembangunan SPBU. Namun, hingga pembangunannya selesai,

penggantian lahan tersebut belum jelas.

Sebelumnya, pihak pengelola SPBU mengklaim lahannya sudah menggunakan teknologi untuk resapan air. Dengan demikian, lahan RTH sebenarnya tetap ada meskipun di permukaan tidak hijau.

“Namun, berdasarkan kajian AMDAL, itu tidak memenuhi persyaratan RTH. Jadi tetap harus ada lahan pengganti untuk konservasi lingkungan di sekitarnya,” ujar Apung.

Hal senada juga disampaikan Kabid Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Bandung Barat, Asep Sudiro. Ia membenarkan jika pihaknya

belum menerima laporan penyerahan lahan pengganti RTH untuk dijadikan aset daerah.

Pihaknya baru bisa memproses setelah ada serah terima aset dari pemilik SPBU kepada pemerintah daerah.

“Sampai saat ini, kami belum terima laporan apapun soal penyerahan aset. Seharusnya, memang selesaikan dulu masalah aset ini. Sebab, jika tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya.

Seperti diketahui, pembangunan SPBU di Jalan Raya Lembang, Desa Gudangkahuripan tersebut dinilai menyalahi izin.

Diantaranya, lahan seluas 586 meter persegi yang seharusnya

disediakan untuk RTH justru digunakan untuk tempat penampungan bahan bakar minyak.

Sebelumnya, Bagian Umum SPBU dibawah pengelola PT. Putra Gelar Anyar, Jemmy S mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah menyediakan RTH. Bahkan, areal pengisian BBM pun didesain mampu menyerap air sehingga tidak meluber ke jalan. “Kami menggunakan teknologi agar jalan pun bisa menyerap air. Itu kan ibaratnya sama dengan RTH walaupun kami tidak menghitung itu sebagai RTH,” ujarnya.

(Girland M/Larren H)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 13

Tahun Baru 2019

Bandung-Lembang 3 Jam Tidak memadainya fasilitas parkir jadi sumber kemacetan baru di Lembang

Oleh ALICE PR/LARREN H/JOKGI B

KAWASAN Lembang mengalami kemacetan parah pada hari terakhir libur sekolah dan Tahun Baru 2019, Selasa (1/1).

Ratusan bahkan mungkin ribuan kendaraan memadati akses masuk dan keluar Lembang, baik melalui jalur utama maupun alternatif.

Pantauan Lembang Pos, kemacetan sudah terjadi sejak pagi hingga sore. Antrean panjang kendaraan terpantau dari Kelurahan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung, menuju Lembang, tepatnya di perbatasan Kota Bandung-Kabupaten Bandung Barat di Kelurahan Gudangkahuripan. Akibat kemacetan itu, waktu tempuh dari Kota Bandung-Lembang atau sebaliknya mencapai sekitar tiga jam. Padahal, jarak dari Kota Bandung-Lembang yang hanya 15,1 km bisa ditempuh sekitar 30-40 menit dalam situasi lalu lintas normal.

Guna mengurai kemacetan, petugas kepolisian dari Satlantas Polres Cimahi memberlakukan buka tutup lalu lintas dari pertigaan Pos Polisi Beatrix. Hujan gerimis yang turun sejak pagi tak menyurutkan wisatawan untuk menikmati libur terakhir di Lembang.

Kemacetan panjang juga terpantau di Jalan Raya Tangkubanparahu, baik dari arah Subang menuju Lembang maupun sebaliknya. Bahkan, di jalur alternatif Punclut yang berada di Desa Pagerwangi, ratusan kendaraan terjebak antrean panjang.

Banyaknya volume kendaraan yang datang tak diimbangi dengan lebar badan jalan. Ini juga diperparah dengan kondisi jalan yang memiliki medan berupa tanjakan yang panjang dan turunan yang tajam serta berliku-liku membuat banyak kendaraan roda empat mengalami mogok. Warga sekitar

LEMBANG POS/ALICE PARSEA RONNEAL

Barisan mobil yang mengalami kemacetan panjang terlihat di jalur alternatif Punclut, tepatnya di Jalan Pagermaneh, Pagerwangi, Selasa (1/1). Ini menyebabkan waktu tempuh menjadi 3 jam, baik dari Lembang ke Kota Bandung atau sebaliknya.

Punclut ikut terlibat mengatur lalu lintas dan mendorong mobil yang mogok agar tidak mengganggu arus kendaraan.

Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Tangkubanparahu dimana sejumlah mobil mogok akibat tidak kuat menanjak.

Seperti dialami rombongan wasatawan asal Tanjung Karang, Lampung yang tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Taman Wisata Alam Tangkubanparahu. Mobil yang mereka tumpangi mengalami masalah pada kopling hingga tidak bisa berjalan.

“Sejak dari Jalan Raya Setiabudhi (Kota Bandung) macetnya nggak putus. Dari bawah sampai atas menanjak terus membuat mesin mobil panas,” keluh Maesaroh (40), warga asal Lampung.

Mobil yang ditumpanginya bersama keluarga mogok tepat di pintu masuk TWA Tangkubanparahu. Hasil pemeriksaan mekanik menunjukkan, mobil yang terbilang masih baru itu mengalami masalah pada kopling. “Saya menginap si dalah satu hotel di Setiabudhi, tujuan ke Lembang ingin ke Tangkubanparahu.

Sayang mobil

mogok, jadi hanya sampai pintu gerbang doang,” katanya.

Simpul kemacetan baru Kemacetan yang terjadi di Lembang disebabkan volume kendaraan yang masuk tidak seimbang dengan ruas jalan.

Pertumbuhan objek wisata baru menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Lembang.

Sayangnya, fasilitas parkir yang tidak memadai di setiap objek wisata membuat kendaraan meluber hingga ke badan jalan sehingga menjadi sumber kemacetan baru. Selain itu, keberadaan rumah makan atau restoran di sepanjang jalan juga menjadi simpul kemacetan lain.

Banyaknya kendaraan yang keluar-masuk area parkir rumah makan ikut menghambat lalu lintas.

Pertumbuhan objek wisata baru di Kawasan Bandung Utara, khususnya Lembang dan Dago diakui direktur PT. Graha Rani Putra Persada, Putra Kaban ikut menyumbang kemacetan di Lembang. Namun, semakin banyak wisatawan yang berwisata ke Lembang tidak berbanding lurus dengan

pendapatan.

“Makin banyak obyek wisata memberikan banyak pilihan bagi wisatawan. Artinya, kue wisatawan terbagi rata ke setiap objek wisata. Seperti tingkat wisatawan ke Tangkubanparahu tahun 2018 mengalami penurunan sekitar 6 persen disbanding 2017 yang mencapai 1,4 juta orang. Begitupun dengan wisatawan mancanegara dari 64.000 orang turun jadi sekitar 54.000 orang,” ungkap direktur perusahaan yang mengelola TWA Tangkubanparahu itu.

Menurutnya, naik-turunnya tingkat kunjungan wisatawan merupakan hal wajar. Penurunan tidak hanya disebabkan adanya obyek wisata baru, juga faktor kemacetan lalu lintas.

“Orang yang tadinya mau ke objek wisata A batal, karena terjebak macet. Ini yang menjadi tantangan bagi pemda, bagaimana caranya agar kemacetan di Lembang tak parah seperti sekarang,” tandas Putra.

Masalah kemacetan juga dikeluhkan Eko Supriyanto, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung Barat. Penurunan okupansi hotel, kata Eko, tak lepas dari kemacetan lalu lintas. Wisatawan jadi malas untuk tinggal lebih lama di Lembang.

Dicontohkan, banyak tamu hotel yang awalnya berencana menginap sampai tiga hari, akhirnya diperpendek menjadi sehari. Mereka kecewa karena ketika hendak menuju tempat wisata terjebak macet panjang.

“Mereka biasanya sudah punya agenda objek wisata mana yang hendak dikunjungi, paling hanya satu atau dua objek wisata. Tak puas dengan kondisi ini, para tamu hotel akhirnya memilih memperpendek tinggal di Lembang,” paparnya. lembangpos@gmail.com

Redaksi LEMBANG POS menerima tulisan opini/artikel dengan ditulis maksimal 2.500 kata, dan disertai nama dan alamat lengkap, nomor telepon, fotokopi KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku, dan nomor rekening. Tulisan dapat dikirim melalui e-mail lembangpos@gmail.com. Materi tulisan yang dimuat di Lembang Pos dapat dialih wujudkan dalam format digital maupun non-digital yang merupakan bagian dari Lembang Pos.

PENERBIT CV. Lembang Pos Press PENDIRI RB “Sieng” Singmaridan Luke Diarmuid PEMIMPIN UMUM Luke Diarmuid PEMIMPIN PERUSAHAAN RB “Sieng” Singmaridan PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB Harald W Vonstreiger DEWAN REDAKSI Luke Diarmuid Harald W Vonstreiger Haslin Illatessian REDAKTUR PELAKSANA Haslin Illatessian REDAKTUR Krent A Thompson Jokgi Beranim ASISTEN REDAKTUR Larren Hens STAF REDAKSI Alice P Ronneal, Girland Matu’i, Hans Lukubak ARTISTIK/PRACETAK Tim Aras (Koordinator), Hardick, Ifar, Lasette Melinna, Ang Swee Than ACCOUNTING Forin Salado, Itas, Lecy Hamar IKLAN Joe Dean (manajer), Pat Poharson (Bandung Raya), Carrie Asikus SIRKULASI Ency Rockerson, Inggrid Pajucara PERCETAKAN Hamlin Triffo (kepala), Gary Wechen, Inuk Pajerin, Jirtas Suweli, Rangiong, Bahra Suin Tarif Iklan: Display Umum BW P 3.700/ mmk, FC 5.300/mmk; Display Halaman 1 dan 12 FC P 11.000/mmk; Advertorial BW P 3.800/mmk, FC P 5.500/mmk; Iklan Kolom (untuk halaman dalam, min. 1 kolom x 50 mm) BW P 2.800/mmk; Iklan Baris P 200/ baris (min. 3 baris); Iklan Duka Cita/ Keluarga BW P 2.800/mmk, FC P 4.000/ mmk; Iklan Layanan Masyarakat & Politik BW P 3.000/mmk, FC P 4.500/mmk; Iklan Pendidikan/Hotel & Resto/Tempat Wisata/ Lelang/Ucapan Hari Besar BW P 3.500/ mmk, FC P 5.000/mmk. Belum termasuk PPN 10%.

Harga Langganan: P 7.800/bulan (khusus Bandung Raya). Pembayaran langganan dapat dilakukan dengan transfer ke Bank Rakyat Unit Lembang a/c 1105-12-1115903 a/n CV. Lembang Pos Press.

Alamat Redaksi/Tata Usaha: Jl. Kayuambon No. 24 Lembang, Bandung Barat 51402 Telp: (+22) 5851021 Fax: (+22) 5851019.

E-mail: lembangpos@gmail.com.

Biro Kota Bandung: Regal Alex Karnick (Kepala), Aimee Hashbrouck, John Fedner; Telp: +85613314007.

Percetakan: CV. Lembang Pos Press Jl. Cijeruk, Lembang.

ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN Wartawan LEMBANG POS selalu dibekali tanda pengenal serta dilarang menerima/meminta imbalan apapun.

14 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Tahun Baru 2019

470.929 Unit Kendaraan Masuk Lembang SELAMA libur panjang Natal dan Tahun Baru, total 470.929 kendaraan roda empat maupun roda dua memadati ruas jalan di Lembang. Jumlahnya naik 4,35 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 451.284 kendaraan.

“Data kendaraan itu dihitung dari 21 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019. Berdasarkan pantauan, kendaraan yang masuk ke Lembang didominasi pelat nomor polisi B,” kata Ade Komarudin, Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat di Ngamprah, Rabu (2/1).

Diungkapkan Ade, kendaraan yang datang dari arah Bandung menuju Lembang sebanyak 243.413 unit, sedangkan dari arah sebaliknya 227.516 unit. Puncak dari kemacetan, baik di jalan utama maupun alternatif terjadi pada 1 Januari kemarin.

“Kemacetan itu lebih disebabkan wisatawan yang datang ke Lembang pada hari dan jam yang bersamaan. Akibatnya, ratusan bahkan ribuan kendaraan masuk ke ruas jalan yang sama sehingga menimbulkan kemacetan,” katanya.

Upaya untuk mengurai kemacetan dengan menerapkan sistem buka tutup. Pengaturan seperti itu dianggap cukup berhasil di tengah keterbatasan

jalur-jalur alternatif menuju Lembang.

“Macet tetap terjadi dan tidak mungkin bisa dihilangkan sama sekali. Paling tidak, enggak sampai stagnan, masih bisa jalan, hanya terhambat saja.

Setiap selesai operasi, kami selalu melakukan evaluasi dengan instansi lainnya seperti kepolisian, sebagai bahan untuk penerapan kebijakan selanjutnya,” ujar Ade. Selama libur Natal dan Tahun Baru, Dishub Bandung Barat mengerahkan 100 personel. Ditempatkan pada simpul-simpul kemacetan seperti objek wisata, pertigaan sampai pasar.

“Penambahan objek wisata memang berpengaruh terhadap jumlah kendaraan yang masuk ke Lembang. Keluar masuk kendaraan dari objek wisata memang berpengaruh besar terhadap kelancaran lalu lintas,” tandasnya.

Sementara, di jalur alternatif seperti Jalan Dago Giri Desa Mekarwangi, kondisi jalannya relatif sudah bagus.

Bahkan, jalannya sudah relatif lebar, hanya saja medan yang harus dilalui cukup menantang karena menanjak dan curam, serta tikungan yang cukup tajam.

(Girland M/Alice PR)

LEMBANG POS/LARREN HENS

Sejumlah wisatawan tertahan di di gerbang Cikole, Lembang, karena tidak dapat berkunjung ke Orchid Forest, Senin (31/12, 2018). Beberapa tempat wisata yang berada di kawasan Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Bandung Utara (KPHBU) tersebut terpaksa ditutup akibat angin kencang. Bahkan, sebuah pohon di Orchid Forest tumbang akibat terjangan itu.

LEMBANG POS/LARREN HENS

Istighosah Tahun Baru di Panti Asuhan Al-Kautsar BERAGAM cara positif dilakukan dalam menyambut Tahun Baru 2019. Seperti yang dilakukan anak-anak Panti Asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Kautsar ini. Mereka memilih mengisi malam Tahun Baru dengan menggelar Istighasah.

Dalam Istighasah di kediaman salah satu donatur, para anak panti khusyuk dan khidmat memanjatkan doa. Mereka ingin agar tahun ini kehidupan mereka menjadi lebih baik.

“Dalam kegiatan ini, kami

menggelar pembacaan AlQuran, pengajian, dan Istighasah. Harapan anak panti dan pengurus tentu saja agar menjadi lebih baik lagi, diantaranya panti asuhan ini bisa berstandar nasional,” ujar Sekretaris LKSA Al-Kautsar Lembang Tugiman, kepada Lembang Pos, Selasa (1/1).

Diungkapkan, harapan para anak panti yang masih memiliki kerabat yaitu bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

Sebab, tidak dimungkiri, keluarga memiliki peran yang tak

tergantikan untuk pengasuhan anak.

Beberapa waktu lalu, panti asuhannya juga menggelar kegiatan Temu Penguatan Anak dan Keluarga yang melibatkan pemateri dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial serta dari Dinas Sosial Bandung Barat.

“Ada materi bersama anak juga orangtua. Intinya, menjalin penguatan hubungan antara orangtua dan anak,” ujarnya.

Untuk diketahui, LKSA AlKautsar merupakan satu dari 24 LKSA di Bandung Barat yang terakreditasi. Akreditasi ini bukan hanya untuk menjamin mutu lembaga, tetapi juga agar bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.

Ketua LKSA Bandung Barat Kosim mengungkapkan, mayoritas anak-anak panti asuhan di Bandung Barat memang masih memiliki keluarga ataupun kerabat. Sebagian di antaranya biasanya menjalani reunifikasi atau kembali kepada keluarga setelah berusia 18 tahun.

“Sekitar 75% anak panti memang masih punya keluarga, baik orangtuanya maupun kerabat,” ujarnya.

Menurut Kosim, sebagian besar anak yang dititipkan ke panti asuhan merupakan keluarga pekerja migrant, selain karena orangtuanya bercerai, sehingga panti asuhan menjadi alternatif pengasuhan. (Larren Hens)

Sejumlah anak Panti Asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak AlKautsar Lembang membaca AlQuran bersama saat mengikuti istighasah di kediaman salah satu donatur, Senin (31/12, 2018) malam.

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 15

Tahun Baru 2019

Sejumlah warga berfoto ria di area Gunung Putri, Lembang pada pagi hari, Selasa (1/1). Gunung yang berada di Desa Jayagiri ini berketinggian 1.587 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan tempat wisata yang sedang banyak diminati semua kalangan untuk menikmati matahari terbit (sunrise).

LEMBANG POS/JOKGI BERANIM

GALAMEDIANEWS.CO

Tahun baru 2019 juga memberikan sebuah wajah baru bagi Kota Cimahi. Tepatnya, sebuah tugu berbentuk kubus bertuliskan ‘CIMAHI’ ini. Berada di pertigaan Jalan Sriwijaya dengan Jalan Stasiun, keberadaan tugu ini merupakan salah satu upaya Kota Cimahi untuk terus berbenah mempercantik tatanan kota. Foto diambil Rabu (2/1).

LEMBANG POS/REGAL ALEX KARNICK

Tahun 2019 disambut dengan kembang api yang disaksikan masyarakat di Alun-alun Bandung, Selasa (1/1). Selain Alun-alun Bandung, perayaan tahun baru ini dipusatkan di beberapa titik di Bandung Raya seperti Lapangan Gasibu, Jembatan Layang Pasupati, Dago, dan lainnya. Di sisi lain, beberapa masyarakat juga memilih untuk mengikuti dzikir, tabligh akbar dan kajian Islam akhir tahun yang diadakan di masjid-masjid se-Bandung Raya.

16 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Bus Wisata yang Masuk Lembang Diperiksa Gencar dilakukan guna mencegah kecelakaan lalu lintas saat masa liburan.

LEMBANG POS/ALICE P RONNEAL

Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat Ade Komarudin menyaksikan petugas penguji dari UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor melakukan pemeriksaan terhadap salah satu bus pariwisata dalam operasi ramp check di Alun-alun Lembang, Sabtu (29/12, 2018).

TILANG terpaksa diberikan kepada dua bus pariwisata yang tengah membawa wisatawan ke Lembang, Sabtu (29/12, 2018).

Agar bisa melanjutkan perjalanan kembali, awak bus harus membuat surat pernyataan secara tertulis untuk tidak mengulangi kesalahan.

“Ada 14 bus pariwisata yang diperiksa dalam operasi ramp check Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat yang juga melibatkan unsur dari Polres Cimahi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Cimahi. Namun, dua bus terpaksa harus ditilang karena tidak memiliki surat-surat kelengkapan kendaraan,” kata Ade Komarudin, Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat kepada Lembang Pos di Alun-alun Lembang.

Ade menyebut, salah satu bus membawa surat-surat kendaraan, namun tidak sesuai dengan nomor mesin dan rangka kendaraan. Sementara satu bus lainnya memang tidak membawa surat-surat kendaraan.

“Kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi, namun sebelumnya juga pernah dite-

mukan. Ini harus jadi peringatan bagi pengusaha bus pariwisata dan angkutan umum lainnya untuk selalu membawa surat kendaraan dan buku uji KIR,” tegasnya.

Operasi ramp check terhadap bus pariwisata, kata Ade, dilaksanakan Dishub Bandung Barat pada masa libur Natal dan Tahun Baru sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, beberapa kejadian bus pariwisata yang mengalami rem blong mengalami kecelakaan fatal hingga banyak menelan korban jiwa.

“Sudah banyak kejadian beberapa bus pariwisata yang mengalami kecelakaan. Ini menjadi tugas kami untuk mencegahnya, jangan sampai kejadian itu terus berulang,” paparnya.

Lebih gencar Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Bandung Barat Eman Sulaeman menambahkan, selama Desember sudah terjadi beberapa kali pelaksanaan operasi ramp check di Lembang. Yang per-

BPBD Disiagakan di Lembang BADAN Penanggulangan Bencana Daerah Bandung Barat menurunkan sejumlah personel untuk antisipasi potensi bencana alam, di antaranya pohon tumbang dan longsor akibat angin serta curah hujan yang tinggi jelang tahun baru.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat Dicky Maulana menuturkan, para petugasnya berkoordinasi dengan petugas lain seperti kepolisian, TNI dan PMI. “Perlengkapan juga kami persiapkan, di antaranya untuk menebang pohon yang rawan tumbang,” ujarnya, Minggu (30/12, 2018).

Menurut Dicky, Lembang menjadi fokus pengamanan lantaran tingginya minat

masyarakat dan wisatawan untuk menyambut tahun baru.

Kesiapsiagaan petugas dilakukan sejak 21 Desember 2018-2 Januari 2019.

Selain di Lembang, petugas BPBD juga bersiaga di Kantor Pemkab Bandung Barat di Ngamprah untuk menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait bencana alam. “Kami terus berkoordinasi dengan petugas gabungan untuk menghadapi potensi bencana alam menjelang tahun baru ini,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan manajemen Terminal Wisata Grafika Cikole, Sapto Wahyudi mengungkapkan, kemarin objek wisatanya ditutup dari aktivitas luar ruang karena kondisi cuaca

tama dilaksanakan Dishub bersama Polda Jabar, Minggu (16/12, 2018).

Ada 20 bus yang diperiksa.

Esoknya, dalam operasi bersama Polres Cimahi, dikhususkan untuk pembantuan uji kendaraan. Dari 15 bus pariwisata yang diperiksa, dua diantaranya bermasalah.

“Dilanjutkan dengan Kementerian Perhubungan Perwakilan Jawa Barat. Kami harap dengan lebih gencarnya operasi ramp check ini, pengusaha bus jadi tidak berani mengoperasikan kendaraannya yang tidak laik jalan,” kata Eman.

Dipilihnya Lembang sebagai lokasi operasi, katanya, karena merupakan daerah yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Selama libur sekolah, Natal dan Tahun Baru puluhan ribu wisatawan berkunjung ke Lembang.

“Melalui pemeriksaan kendaraan ini, bisa memberikan kenyamanan bagi penumpang bus pariwisata tersebut. Sehingga mereka bisa menikmati kunjungannya ke Lembang tanpa rasa was-was,” tandas Eman.

(Alice Ronneal) di sekitarnya cukup eksrem sehingga beberapa fasilitas ditutup sementara hingga kondisi sudah aman. Ia menambahkan, pihaknya juga mengondisikan pengunjung yang sudah memesan kamar di penginapan objek wisata tersebut.

Perwakilan pengelola Taman Wisata Tangkubanparahu, Nurlela mengatakan pihaknya tetap membuka objek wisata tersebut karena sejauh ini belum ada laporan mengenai cuaca ekstrem.

“Hari ini (kemarin, 30/12) cuaca masih normal. Kalau ada angin sedikit kencang, itu biasa saja saat musim seperti sekarang,” tuturnya. Ia mengaku tetap berkoordinasi dengan petugas PVMBG untuk memantau aktivitas gempa. Bila ada potensi bahaya, pihaknya tak ambil resiko. (Larren H)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 17

Bertahun-tahun Lumpuh Tanpa Penyakit yang Jelas KASUS kelumpuhan tanpa sebab penyakit terjadi di Desa Jati, Kecamatan Saguling. Ada enam warga dari dua kampung di desa tersebut menderita penyakit yang menyerupai lumpuh selama bertahun-tahun.

Meski sudah pernah dibawa berobat, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyakit yang diderita oleh mereka.

Empat dari enam warga yang mengalami kelumpuhan tersebut adalah Lutfi (25), Muhammad Iqbal (16), Adi Mustofa (12), dan Neng Sani (10), warga Kampung Ciloa RT 2/RW 2 Desa Jati, Saguling yang masih bersaudara. Dua orang lainnya adalah warga Kampung Paseban di desa yang sama.

Asep Jarkasih, Camat Saguling yang merupakan kerabat dari empat warga Kampung Ciloa tersebut mengatakan, diantara mereka terdapat warga yang kondisinya tak bisa berdiri, bahkan ada yang tidak bisa berbicara sama sekali.

“Penyakitnya semacam lumpuh. Ada yang sudah lama menderita penyakit itu sejak 2009. Sakitnya itu awalnya lemas, tak bisa bergerak. Keluarga sudah membawa berobat ke rumah sakit, tapi dokter yang menanganinya belum bisa menentukan penyakit apa,” katanya melalui telepon, Kamis (27/12, 2018).

Asep menyebutkan, Lutfi mulai menderita penyakit

HUMAS PEMKAB BANDUNG BARAT untuk LEMBANG POS

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna saat menjenguk salah satu anak yang lumpuh di Kampung CIloa RT 2/RW 2 Desa Jati, Kecamatan Saguling, Rabu (26/12, 2018).

tersebut sejak berumur 13 tahun. Sementara Iqbal menderita sejak enam tahun lalu, disusul Adi Mustofa dan Neng Sani. Di antara mereka, ada yang pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Soreang dan dirawat selama sebulan.

Selanjutnya, perawatan dialihkan ke RS Hasan Sadikin Bandung selama dua bulan.

Namun, lagi-lagi dokter yang menangani tak bisa mendeteksi penyakit yang diderita. Saat ini, Adi Mustofa dan Neng Sani yang masih ada respek pada syarafnya telah dibawa ke RS Cahya Kawaluyan Kota Baru Parahyangan.

Menurut Asep, Bupati Band-

ung Barat Aa Umbara Sutisna telah mendatangi kediaman anak-anak tersebut di Kampung Ciloa dan meminta dilakukan antisipasi agar penyakit tersebut tidak menyebar. “Bupati menugaskan dinas untuk melakukan pendataan di setiap desa, agar jangan sampai kecolongan,” katanya.

Sementara itu, orang tua dari empat warga Kampung Ciloa tersebut, Yayat Hidayatullah (60) mengaku senang dengan kunjungan bupati beberapa hari yang lalu. Pasalnya, mereka kini mendapat penanganan medis lagi. Yayat berharap, penyakit tersebut dapat disembuhkan.

(Girland Matu’i)

Terbang dan menginap di Singapura bersama Garuda Indonesia SIAPA yang tak kenal Singapura? Kota yang terkenal dengan surga belanja, mulai dari berbagai toko branded di sepanjang Orchard Road, sampai dengan tempat belanja murah di Bugis Street, serta ragam wisata di Marina Bay Sands, Sentosa Island, Singapore Zoo dan lainnya.

Dapatkan paket “Free & Easy” yakni paket perjalanan meliputi tiket penerbangan Garuda Indonesia Bandung-Singapura (PP) dan akomodasi 2 malam di hotel pilihan anda (1 kamar untuk berdua) dengan harga mulai dari Rp 3 jutaan (P 300 ribuan) berlaku untuk perjalanan hingga akhir Februari 2019.

Paket ini dapat diperoleh di agen perjalanan yang bekerjasama dengan Garuda Indonesia. Keberangkatan dari BandungSingapura pukul 12.50-15.55 WIB dan dari Singapura-Bandung pukul 11.00-12.00 WIB setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Hubungi agen-agen perjalanan kami:

Aerotravel: Jl. Gurame No. 12A Telp: (022) 87342215; AntaVaya: Jl. Pasirkaliki No. 161 Telp: (022) 6046285; Bandar Tour: Taman Kopo Indah III Ruko Blok C/112 Telp: 081321395986; Exodus: Jl. Pasirkaliki No. 186D Telp: (022) 4264899; Frestour: Jl. Jakarta No. 20-22 Telp: (022) 7234731; Golden Rama: Jl. Pajajaran No. 6 Telp: (022) 4206457; Interlink: Jl. Ciliwung No. 18 Telp: (022) 4235529; Jaya Prima: Jl. Surya Sumantri No. 8A Telp: (022) 2000999; JC Tours: ITC Kosambi Blok G/58 Telp: (022) 4262110; MyDuta Tour: Jl. Belitung No. 3 Telp: (022) 4215758; Panorama: Jl. Sunda No. 76D Telp: (022) 4208007; Ranata: Jl. Cihampelas No. 225 Telp: (022) 2036265; Ratu Tour: Jl. Veteran No. 46 Telp: (022) 4239742; Sakura Tour: Jl. Dr. Rajiman No. 23 Telp: (022) 20544915; Selia Tour: Jl. Garuda No. 115 Telp: (022) 6070003. (advertorial)

Tiga Warga Cimareme Korban Tsunami Dimakamkan JENAZAH tiga orang yang masih satu keluarga warga Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, yang menjadi korban meninggal saat tsunami di Pandeglang, Banten, telah tiba pada Senin (24/12, 2018) dan dikebumikan di kampung halamannya pada hari itu juga.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bandung Barat Wahyu Diguna mengungkapkan, ketiganya yakni Irma Komala (39), Iwan Kuswandi (40), dan seorang anak mereka. “Almarhumah Ibu Irma berprofesi sebagai dokter di Cilegon. Saat itu, ia dan keluarga sedang berlibur di Banten,” ujarnya kepada Lembang Pos, kemarin (28/12, 2018).

Diungkapkan, pihaknya mendapat kabar dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang mengenai ketiga warganya yang menjadi korban tsunami. Ia memastikan, mereka merupakan warga Bandung Barat setelah mendapat konfirmasi dari pihak Kecamatan Ngamprah.

Ditambahkan Wahyu, saat ini pihaknya membantu mengurus akta kematian keluarga tersebut. Atas kejadian itu, pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya keluarga asal Bandung Barat tersebut. Ia berharap, keluarga dan kerabat korban yang ditinggalkan diberi ketabahan. (Girland Matu’i)

Mobil Kemasan Mudahkan Layanan bagi Pelaku IKM PEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menghadirkan mobil kemasan guna memudahkan layanan bagi para pelaku industri kecil dan menengah.

“Unit mobil kemasan hadir untuk memberikan wawasan dan meningkatkan kemampuan IKM agar berdaya saing di pasar lokal, nasional dan global. Packaging yang baik mempu meningkatkan daya tarik dan keyakinan konsumen terhadap isi suatu produk. Konsumen merasa aman untuk membeli dan mengkonsumsi isi produk makanan dan minuman yang dikemas sesuai persyaratan labeling suatu produk,” kata Yoppie Indrawan, Kabid Agro Industri Disperindag Bandung Barat di ruang kerjanya di Ngamprah, belum lama ini.

Disebutkan, mobil kemasan siap memberikan konsultasi desain dan pembuatannya secara gratis. “Kehadiran unit mobil kemasan diharapkan dapat meningkatkan minat IKM di Bandung Barat untuk mengemas produk-produk lokal dan menjadi produk unggulan daerahnya,” harap Yoppie. Dijelaskannya, pihaknya terus mendorong pemasaran pelaku IKM. Bahkan saat ini, Disperindag telah membina sedikitnya 6000 pelaku IKM. Pihaknya juga menyediakan modal untuk alat-alat yang mencapai Rp 500 juta bagi IKM makanan.

Sebelumnya, banyak pelaku IKM yang asal-asalan dalam mengemas produknya. Hal itu tentu kurang menarik konsumen untuk membeli, meski produk yang ditawarkan cukup enak. “Makanya mereka sulit bersaing. Karena itu, kita latih cara pengemasan yang unik dan baik bagi kesehatan. Kita juga bekerjasama dengan Aprindo serta Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) untuk memasarkan produk IKM,” paparnya.

Beberapa produk dari pelaku IKM Bandung Barat sebagian besar telah di ekspor ke luar negeri. Berdasarkan pendataan, potensi produk olahan dari pelaku IKM sangat besar untuk terus dikembangkan.

Mulai dari wilayah Rongga hingga Lembang memiliki hasil olahan.

Khusus produk pangan, tercatat ada 6.500 produk pangan agro di Bandung Barat.

Menggeliatnya IKM di Bandung Barat tak lepas dari perhatian dan pembinaan Disperindag. Yoppie mengatakan, berbagai upaya pembinaan yang dilakukan dengan mengikutsertakan IKM dalam berbagai event, baik di tingkat KBB maupun provinsi. (Girland M)

18 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Grand Hani Hotel

Hotel Cemara Hijau

LEMBANG

LEMBANG

Hotel 68

Imah Batik Bandung

LEMBANG

Jl. Raya Lembang No. 308 Lembang

IMAH SENIMAN Resto, Spa & Resort Jl. Kol. Masturi No. 8 Lembang Reservasi: (022) 2787768

UPC PASAR LEMBANG

Hotel Alpha Classica LEMBANG

Jl. Raya Tangkuban Perahu No. 50 Lembang, Bandung Barat Telp: (022) 278 9198 / 278 9177 Mobile: 0822-1702-9788, 0812-2226-2770 Email: reservation@grandparadise.co.id

Rodi Marsu & Kel.

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 19

Penentu Keberhasilan Bukan di 100 Hari Pertama Dari 17 program yang diluncurkan, Jabar Quick Response paling memuaskan LEMBANG POS/REGAL ALEX KARNICK

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil didampingi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum saat memaparkan program pada Japri #10 Ekspos 100 Hari Kerja Gubernur & Wakil Gubernur Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/12, 2018).

Oleh REGAL ALEX KARNICK

GUBERNUR Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan, program-program yang ia dan Wakilnya, Uu Ruzhanul Ulum luncurkan dalam 100 hari pertama tidak menjadi ukuran keberhasilan mereka.

“Ada 17 program yang kami tunjukkan sebagai penggalanpenggalan optimisme. Keberhasilannya tak bisa diukur dalam 100 hari, minimal masyarakat Jabar bisa melihat bahwa kami serius membawa inovasi,” ujarnya usai menggelar Jabar Punya Informasi (Japri) bertema ‘Eksibisi Program 100 Hari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat’ di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/12, 2018).

Sebelumnya, Ridwan mengakui ada target kegiatan 100 hari yang sempat terhambat, yaitu pemasangan roller barrier untuk

jalur tikungan tajam rawan kecelakaan karena tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ridwan mengklaim, dirinya dalah salah satu gubernur yang paling banyak melontarkan program dan semua sudah dieksekusi dengan baik untuk menunjukkan formasi Jabar lima tahun kedepan, sedikitnya tercermin dalam 100 hari. Semua dimensi sudah tersentuh dalam 100 hari pertamanya sebagai gubernur.

Jabar Quick Response Sementara itu, Ridwan puas dengan program Jabar Quick Response yang diluncurkan pada 18 Desember 2018 lalu.

Pasalnya, masyarakat menyambut antusias program tersebut.

Diakui, jumlah pengaduan yang masuk membeludak mencapai 39.000 laporan dari masyarakat.

Pihaknya dibuat kewalahan

dalam mengatur lalu lintas laporan yang masuk. “Yang sudah ditangani baru 100 (laporan),” ujarnya.

Dari laporan yang masuk, yang paling banyak dilaporkan mengenai infrastruktur. Padahal, syarat pelaporan warga ke program Jabar Quick Response adalah yang bersifat emergency (darurat) dan kemanusiaan.

Misalnya, rumah roboh dan warga yang sakit. Tapi faktanya, semua dilaporkan oleh warga ke Jabar Quick Response.

Ridwan menuturkan, pihaknya membuat program Jabar Quick Response agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Sebelum ada program itu, banyak warga mencurahkan masalah mereka ke akun media sosial pribadi Ridwan.

“Dengan Jabar Quick Response, sebagian saya instruksikan lewat WhatsApp. Saya minta ke dinas terkait yang

umum tolong dikerjakan lebih dulu,” katanya.

Ditambahkan, saat ini yang paling bagus dan cepat Quick Response-nya adalah Kabupaten Bandung Barat. Lainnya, Sumedang sudah memiliki layanan tersebut. Kedepan, 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat harus memiliki layanan cepat tanggap seperti halnya pemerintah provinsi.

Ekspos dan pameran Pemprov Jabar menggelar ekspos dan pameran terkait 100 hari kerja Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat di lobby Gedung Sate pada 22 Desember2018-1 Januari 2019. Pameran ini terbuka bagi umum yang ingin mengetahui lebih lengkap latar belakang, filosofi, hingga dokumentasi seremoni peluncurannya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Jabar Sonny S

Adisudarma mengatakan, pameran ini sebagai salah satu sarana untuk mengekspos dan sosialisasi kepada masyarakat luas, selain melalui media massa dan media sosial.

“Kami ingin rasa penasaran masyarakat terjawab mengenai program-program 100 hari kerja ini dan lebih jauh memberikan dukungan bagi semua program ini agar visi Jabar Juara Lahir Batin lekas tercapai,” katanya. lembangpos@gmail.com

20 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Seleksi Pimpinan Tinggi Pratama Digelar Millenial juga diberi kesempatan untuk menjadi ajudan gubernur SELEKSI terbuka untuk 15 jabatan pimpinan tinggi pratama digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Adapun pendaftarannya pada 29 Desember 2018-12 Januari 2019 dan hasilnya diumumkan pada 23 Januari 2019.

Hal itu diumumkan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil secara langsung melalui akun Instagram pribadinya. Dalam postingan tersebut, ia mengundang aparatur sipil negara (ASN) dari seluruh Indonesia yang memenuhi syarat untuk melamar 15 jabatan pimpinan tinggi pratama tersebut.

Ke-15 jabatan tersebut terdiri dari 10 jabatan kepala dinas dan 5 jabatan di lingkup Sekretariat Daerah Jabar (lihat boks).

“Pengumumannya sudah untuk pelelangan. Jadi saya sampaikan rotasi mutasi sudah turun dari Mendagri. Ada 15 jabatan kosong, sangat banyak yang akan dilelang,” katanya di Gedung Sate Bandung, Minggu (30/12). Dijelaskan, seleksi terbuka tersebut karena banyak

yang pensiun. Pihaknya pun terbuka pada ASN dari seluruh Indonesia untuk mengikuti proses seleksi terbuka tersebut.

Open Bidding terbanyak Sementara, Koordinator Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, open bidding itu menjadi yang terbanyak dilakukan dalam satu waktu bersamaan. Hal itu dilakukan agar pada Januari nanti semua jabatan sudah terpenuhi.

Pada pelaksanaannya nanti, seleksi dilakukan oleh panitia yang terdiri atas lima ketua tim seleksi. Beberapa diantaranya seperti Eddy Iskandar Muda Nasution, Yerry Januar, Ferry Sofwan Arif, dan Kusmayadi Tatang Padmadinata. Mereka masing-masing mengoordinasi tiga posisi. Sementara panitia seleksi lainnya yang terdiri atas praktisi kredit usaha kecil (KUK), praktisi pemberdayaan desa, praktisi pekerjaan umum, kalangan akademisi seperti dari Universitas Padjajaran (Unpad)

dan Universitas Parahyangan (Unpar), dan praktisi IT. “Seleksi ini terbuka sepanjang memenuhi persyaratan.

Jadi koridornya ke persyaratan.

Soal jumlah pelamar, tidak ada kuota. Kita buka seluasluasnya, makin banyak makin bagus,” ujar Iwa yang merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Jabar.

Ia memastikan, seleksi akan berjalan transparan. Pihaknya menutup kemungkinan adanya pelanggaran semacam tindakan suap. “Saya tegaskan, seiring arahan gubernur, saya minta kepada tim seleksi untuk melaksanakan tugas dengan penuh integritas, profesional dan objektif dalam seleksi terbuka.

Dan kepada calon peserta diminta jangan ada kasak-kusuk terus, juga berupaya menggoda siapapun atau panitia karena tidak akan berpengaruh,” katanya sambil mengakui sudah memberi arahan kepada ketua tim seleksi.

LEMBANG POS/JOHN FEDNER

gimana caranya ya jadi ajudan,” katanya.

Nantinya, bagi milenial yang terpilih akan diberi kesempatan menjadi ajudan gubernur selama seminggu.

“Kenapa seminggu? Supaya ada 52 pemuda-pemudi ini bisa dapat ilmu. Di CV-nya lumayan ‘mantan ajudan gubernur’,” katanya.

Ditanya apakah akan ada uang saku untuk kaum milenial yang lolos seleksi menjadi ajudan gubernur, Emil mengatakan hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut. “Sedang dibahas teknisnya. Kalau dia tidak tinggal di Bandung, ya minimal nginep di Gedung Pakuan. Intinya terlalu teknislah, yang jelas itu program kepemimpinan yang nyata,” katanya. (Regal Karnick)

disempurnakan oleh pengembang selama masa pemeliharaan dalam beberapa bulan kedepan,” ujarnya.

Dijelaskan, seiring dengan perkembangan zaman, di tengah derasnya globalisasi, masjid diharapkan tidak hanya sekedar sebagai pusat tempat beribadah secara ritual saja (vertikal), tetapi juga secara sosial (horizontal). “Artinya, masjid tidak hanya sekadar berfungsi sebagai tempat salat saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pemberdayaan untuk membentengi dari penyakit sosial, seiring dengan semakin pesatnya kemajuan di bidang iptek, terutama dari budaya yang tidak Islami,” beber Ajat.

Oleh karenanya agar fungsi masjid menjadi optimal, pengelolaan atau manajemen masjid harus dilakukan dengan cara-cara profesional.

“Beberapa peranan positif yang diharapkan dari Dewan Kemakmuran Masjid adalah sebagai

saluran untuk mengakomodir berbagai kebutuhan jamaah dalam usaha meningkatkan SDM dan kesejahteraanya.

Mengajak masyarakat, khususnya ASN pemkot Cimahi untuk menyadari dan memahami perlunya hidup rukun, damai dan sejahtera,” terangnya.

Masjid Assalam ini dibangun pada 12 September 2017 dengan anggaran Rp 2,9 miliar yang bersumber dari APBD Kota Cimahi. Sempat terhenti di awal 2018, kemudian dilanjutkan kembali Oktober lalu dengan pagu anggaran Rp 2.757.446.866. (John Fedner)

Ajudan gubernur

Masjid Assalam Pemkot Cimahi Diresmikan

Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna menandatangani prasati dengan disaksikan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Cimahi saat peresmian Masjid Assalam di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (31/12, 2018). Selain meresmikan masjid, juga digelar tasyakur binikmah menyambut tahun baru 2019 bersama ASN dan masyarakat.

Tidak hanya membuka seleksi untuk 15 posisi kepala dinas dan pimpinan di Setda Jabar, Emil juga membuka lowongan bagi milenial seIndonesia untuk dijadikan sebagai ajudan gubernur. Adapun tahapannya akan mulai dibuka pada pertengahan Januari 2019.

“Saya lihat milenial ini harus naik kelas. Melihat bagaimana keputusan ini diambil, jadi jangan hanya berkomentar tapi tidak mengerti. Ya sudah saya bilang milenial harus belajar kepemimpinan.

Diungkapkan Emil, kesempatan tersebut juga menjadi sarana bagi kaum milenial untuk lebih mengetahui soal kepemimpinan.

“Lihat lebih dekat, langsung, pemimpin mengambil keputusan. Apakah gampang? Susah, berdinamika,

MENUTUP tahun 2018, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna dan Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana meresmikan Masjid Assalam yang berada di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (31/12, 2018).

Masjid yang letaknya di atas embung UPT Air Minum tersebut diresmikan dengan disaksikan Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana, Dandim 0609/ Kabupaten Bandung Letkol.

ARH. Teguh Waluyo, serta para pejabat di lingkungan Pemkot Cimahi.

“Alhamdulilah, apa yang menjadi keinginan semua bisa terwujud di penghujung tahun 2018 ini. Walaupun masih ada sedikit penyempurnaan,” ungkap Ajay.

Lanjutnya, penyempurnaan yang masih harus dilakukan seperti pengecatan dan penambahan beberapa dekorasi.

“Semua kekurangan itu akan

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 21

Hotel Buah Sinuan LEMBANG

Hotel Takashimaya LEMBANG

Grand Hotel LEMBANG

Jl. Raya Lembang No. 180 Lembang, Bandung Barat Telp: (022) 82782400 Untuk detail reservasi, hubungi: 081320922142 (Anugrah) 081224308381 (Nur)

Jl. Grand Hotel No. 33E Lembang Jam operasional: Weekday 09.00-19.00 WIB Weekend 08.00 - 20.00 WIB Contact Person: (022) 2787766 (office) 082219228881

Jl. Maribaya No. 17 Lembang, Bandung Barat Telp: (022) 278-5865 Fax: (022) 278-5842 WA: 0857-2030-3040 Reservasi Pelajaran Tunggang: Via WA: 0857-5950-0674 Buka setiap hari, kecuali Senin Hari biasa: 09.00 – 17.00 Weekend/hari libur: 08.00 – 18.00

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

KECAMATAN LEMBANG

KECAMATAN PARONGPONG

Drs. Slamet Nugraha CAMAT

Muhammad Yudi, BA CAMAT

22 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Ajak Masyarakat Giat Olahraga Pada Porda XII 2018 Kabupaten Bekasi, Bandung Barat raih 40 emas, 50 perak dan 111 perunggu Oleh HANS LUKUBAK

PEMKAB Bandung Barat melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengajak masyarakat untuk giat olahraga. Dengan berolahraga, akan berdampak positif bagi kesehatan jasmani dan rohani. Hal itu dikatakan Kepala Dispora Kabupaten Bandung Barat Ade Sudiana, melalui Kepala Bidang Olahraga Dispora Dadang Robani di Lembang, belum lama ini.

Menurut Ade, partisipasi masyarakat dalam berolahraga akan menghasilkan prestasi.

Seperti halnya yang dicapai atlet-atlet berbakat Bandung Barat yang berkat persiapannya yang matang dan sistematik serta dikombinasikan dengan kerja keras bersama dari berbagai pihak.

“Prestasi olahraga KBB cukup stabil. Meski gagal mempertahankan posisi empat besar yang dicapai pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XII 2018 di Kabupaten Bekasi, dan tahun ini melorot ke peringkat enam, dalam perolehan medali ada peningkatan,” ung-

LEMBANG POS/HANS LUKUBAK

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bersama keluarga besar Dinas Pemuda dan Olahraga dalam acara bimbingan teknis di Lembang, belum lama ini

kapnya.

Dijelaskan Ade, pada perhelatan olahraga se-provinsi Jawa Barat, tahun 2014 Bandung Barat berada di posisi empat besar dengan raihan total 91 medali—terdiri dari 44 medali emas, 41 perak dan 6 perunggu.

Sedangkan pada tahun 2018, meski turun dua peringkat namun jumlah keseluruhan medali yang diperoleh sebanyak

201 medali—terdiri dari 40 emas, 50 perak, 111 perunggu.

Diakuinya, kendati dari sisi peringkat menurun, dari sisi pembinaan terjadi peningkatan.

Itu bila dilihat dari cabang olahraga yang dipertandingkan serta adanya daerah yang menerjunkan atlet peraih medali emas Asian Games 2018 lalu dan atlet nasional. Sementara Bandung Barat secara

Desa Cibodas Punya GOR Bertaraf Nasional DESA Cibodas yang berada di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung tak mau kalah dengan desa-desa lain dengan membangun gedung olah raga (GOR) berstandar nasional.

GOR Graha Cibodas dibangun selama dua tahun dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 891,88 juta dari bantuan pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.

“Untuk pembangunan fondas dan bagian luar GOR dibangun dengan dana Pemkab Bandung Rp 313,96 juta pada 2017,” ujar Willy Wirasasmita, Kepala Desa Cibodas, Pasirjambu di sela-sela peresmian GOR Graha CIbodas, Jumat (28/12, 2018).

Willy yang merupakan mantan karyawan Pikiran

Rakyat ini menambahkan, untuk anggaran pembangunan GOR tahun 2018, Rp 577,92 juta berasal dari dana desa yang diberikan pemerintah pusat.

“Untuk luas bangunan seluruhnya 685 meter persegi dengan luas lapangan 540 meter persegi. Lapangan kami buat dengan standar nasional,” kata WIlly.

Menurutnya, lapangan menggunakan parquet dan bisa dilapisi karpet khusus sesuai dengan cabang olahraga.

“Lapangan cukup untuk pertandingan bola voli, futsal, bola basket maupun bulu tangkis.

Untuk bulu tangkis bisa dua lapangan sekaligus,” ucapnya.

Untuk tempat penonton disediakan balkon di lantai dua dan bisa membangun tempat

penonton yang bersifat knock down. “Tempat penonton bisa bongkar pasang karena GOR Graha Cibodas hanya memiliki balkon dengan kapasitas terbatas hanya puluhan orang,” ujarnya.

Willy menyatakan kesiapannya apabila ada pertandingan olahraga tingkat Kabupaten Bandung, tingkat provinsi, bahkan nasional yang akan memakai GOR Graha Cibodas.

“Untuk sementara, GOR baru dipakai masyarakat desa Cibodas serta sekitar Kecamatan Pasirjambu dan Ciwidey,” ujarnya.

GOR Graha Cibodas diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang M Naser. Ia bangga dengan prestasi Desa Cibodas karena dapat membangun GOR

murni menerjunkan atlet hasil binaannya.

Untuk Paralimpik Daerah (Peparda) V Jabar, Bandung Barat menepati posisi ke-11 dengan total raihan 33 medali— terdiri dari 7 emas, 16 perak dan 10 perunggu. “Kami bangga kepada para atlet, meskipun dalam segala keterbatasan, mereka selalu berjuang untuk menorehkan prestasi terbaik bertaraf nasional untuk dipergunakan warga dan insan olah raga. “Ini membuktikan dana desa dari pemerintah pusat ditambah dari Pemkab Bandung sudah bisa memberdayakan masyarakat desa,” katanya.

(Pikiran Rakyat)

demi mengharumkan nama Bandung Barat,” jelas Ade. Sebagai bentuk perhatian terhadap prestasi atlet dari berbagai cabang, Pemkab menggelontorkan kadeudeuh mencapai Rp 11 miliar.

Ade juga memaparkan, dengan berolahraga juga akan menguatkan nilai-nilai sportivitas, persaudaraan dan kerjasama fairplay serta rasa saling menghargai dan menghormati.

Ini selaras dengan program yang dicanangkan Bupati-Wakil Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna-Hengky Kurniawan.

Dalam kesempatan tersebut, ungkap Ade, Bandung Barat siap menyambut Porda Jabar 2022. Kabupaten ini menjadi salah satu dari tiga calon kandidat tuan rumah yang digelar empat tahun sekali itu.

Disebutkan, Bandung Barat sedang berupaya agar terpilih menjadi tuan rumah. Salah satu caranya adalah membangun stadion bertaraf internasional untuk menjadi lokasi pembukaan dan penutupan Porda Jabar 2022. lembangpos@gmail.com

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 23

www.kpsbu.co.id

Jl. Raya Maribaya No.105/212 Lembang, Bandung Barat 40391 Telp: (022) 82782288 Mobile/WA: 082214153019 08211557050 E-mail: reservation@maribaya-resort.com marketing@maribaya-resort.com

Jl. Raya Maribaya No.149/252 Kp. Babakan Gentog, Lembang, Bandung Barat 40391 Telp: (022) 20454830, 08112264808, 08112348522 E-mail: info@thelodgemaribaya.com

PT. Momenta Agrikultura Amazing Farm Kantor Pusat: Plant Lembang:

Komp. Taman Tekno BSD Blok A2/5 Serpong, Tangerang Selatan, Banten Telp: (021) 75881950/53/54 Jl. Cisaroni, Desa Cikahuripan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat Telp: (022) 61336155

Institut Teknologi Bandung Fakultas Matematika dan IPA (F-MIPA) Lembaga Riset Observatorium Bosscha Jl. Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat 40391

Komunitas Street Fighting Lembang

Burgundy Dine & Wine LEMBANG

24 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 25

CUACA LEMBANG SEMINGGU | Sumber: BMKG Rabu, 2 Januari 2019

Jumat, 4 Januari 2019

JADWAL SHALAT SEMINGGU

Untuk Kawasan Lembang dan sekitarnya Sumber: Kanwil Kemenag Bandung via muslimpro.com

Kamis, 3 Januari 2019

Sabtu, 5 Januari 2019

Tanggal

Subuh

Dzuhur

Ashar

Maghrib

Isya

2 Januari

04.14

11.56

15.22

18.12

19.27

3 Januari

04.15

11.57

15.23

18.12

19.27

4 Januari

04.16

11.57

15.23

18.12

19.28

5 Januari

04.16

11.58

15.23

18.13

19.28

6 Januari

04.17

11.58

15.24

18.13

19.28

7 Januari

04.17

11.59

15.24

18.14

19.29

8 Januari

04.18

11.59

15.24

18.14

19.29

“SEDIH BUKAN BERARTI MENYAKITKAN…,” Minggu, 6 Januari 2019

Selasa, 8 Januari 2019

Quote paling ‘plong’ Agam Bohr bisa disimak di acara Teman Malam. Setiap Sabtu-Minggu 18.0021.00 WIB di Radio Lembang 107.8 FM. Dengarkan juga lewat streaming lbclembang.co.ns

Senin, 7 Januari 2019

Keterangan urutan pembacaan: 1.

Jam 2. Keterangan cuaca 3. Suhu (dalam derajat Celsius) 4. Kecepatan angin 5. Arah angin 6. Kelembapan

Informasi meteorologi: Telp: (021) 6546315 E-mail: info@bmkg.go.id info.meteo@bmkg.go.id Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Jl. Cemara No. 66 Bandung Telp: (022) 2031881 E-mail: stageof.bandung@bmkg.go.id Informasi cuaca via media sosial: @infoBMKG

Tahun Baru, Destinasi Seru bersama Garuda Indonesia DESTINASI liburan pada 2019 ini semakin banyak dan beragam, baik dengan tujuan di dalam maupun luar negeri. Destinasi penerbangan Garuda Indonesia dari Jawa Barat dapat melalui Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Internasional Jabar Kertajati yakni menuju Surabaya, Denpasar, Bandar Lampung, dan Singapura.

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki beragam tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi: Monumen Kapal Selam, Surabaya North Quay, Jembatan Suramadu, Taman Safari Prigen, dan tempat –tempat penjaja hidangan kuliner khas Jawa Timur.

Bandar Lampung yang merupakan pintu gerbang utama Pulau Sumatera juga mempunyai tempat wisata yang menarik, yaitu Pantai Mutun, Pulau Tangkil, dan Teluk Kiluan yang terkenal dengan lumba-lumbanya.

Beragam destinasi seru tersebut dapat anda kunjungi bersama keluarga, teman, dan kerabat lainnya dengan penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Bandung atau Kertajati. Pesan sekarang melalui: 1. Website garuda-indonesia.com 2. Aplikasi Garuda Indonesia (unduh via GooglePlay atau AppStore) 3. Kantor Penjualan Garuda Indonesia di Bandung: Jl. Asia Afrika No. 81 Telp: (022) 4209468, 082126442898 (WhatsApp) 4. Agen-agen perjalanan atau gerai tiket terdekat. (advertorial)

26 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019

PENGANTAR Selamat datang di rubrik terbaru Lembang Pos, Memori KBB. Di rubrik ini, kami mengajak anda untuk membuka kembali memori peristiwaperistiwa yang ada di Kabupaten Bandung Barat dari berbagai bidang bersama Harian Umum Pikiran Rakyat. Adapun rentang tahun memori tersebut akan dimulai dari 2007, dimana Pemerintah resmi menurunkan UU No. 12/2007 tentang Pemekaran Kabupaten Bandung Barat. Kami akan merangkumnya selama seminggu menyesuaikan dengan penerbitan Lembang Pos. Selamat membaca.

Arsip 3 JANUARI 2007

Anggaran Buat KBB Tak Ganggu APBD

SOREANG, (PR).— Pengalokasian biaya untuk proses pemekaran Kabupaten Bandung Barat tidak akan mengganggu APBD Kabupaten Bandung. Apalagi, nilai APBD 2007 mengalami kenaikan cukup signifikan.

“APBD kita Rp 1,6 triliun, sedangkan untuk Bandung Barat Rp 30 miliar. Kita pikir, untuk KBB tidak akan memberatkan,” kata Bupati Bandung H Obar Sobarna ketika ditemui di rumah dinasnya, di Soreang, akhir pekan kemarin terkait peresmian KBB pada 2007.

Menurut dia, pemekaran bukan sesuatu yang memberatkan.

Pemekaran justru merupakan solusi untuk meringankan beban kabupaten induk, karena terbaginya tugas dan kewenangan dalam memberikan pelayanan.

Kalaupun terasa berat, kata Obar, hanya pada awalnya, ketika mempersiapkan hingga didapatnya bupati definitif.

Alokasi anggaran pemilihan kepala daerah (pilkada), anggaran dewan, termasuk membantu menyediakan sarana dan prasarana, memang menjadi beban kabupaten induk. “Jadi, berat dan ringan itu relatif,” katanya.

Sebuah komitmen Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H Agus Yasmin membenarkan, pembiayaan untuk KBB dianggarkan Rp 30 miliar. Rinciannya, Rp 10

miliar untuk pilkada, gaji DPRD Rp 15 miliar, dan untuk operasional Rp 5 miliar. Kabupaten induk juga berkewajiban membantu pembiayaan hingga dua tahun.

Dijelaskan, anggaran untuk KBB itu disimpan sebagai dana cadangan daerah jangka pendek.

Dana itu bisa segera dicairkan apabila KBB sudah definitif.

“Pengalokasian dana itu merupakan bukti kuatnya komitmen bupati kabupaten induk mendorong terwujudnya pemekaran,” kata Agus.

Meski begitu, ia melihat aspek yang mungkin akan membingungkan adalah biaya operasional untuk tunjangan para pejabat struktural di satuan kerja pemerintah daerah (SKPD).

Sebab, jika sudah terbentuk struktur organisasi, tentu akan ada biaya tambahan buat para pejabat struktural tersebut.

“Saat ini, belanja pegawai Pemkab Bandung Rp 700 miliar.

Jika kita prediksi satu pertiga pegawai kabupaten induk pindah ke KBB, harus disediakan Rp 200 sampai Rp 250 miliar,” ujar Agus.

Namun, melihat potensi yang dimiliki KBB, kata Agus, semestinya kabupaten pemekaran bisa mandiri setahun kemudian.

Pimpinan daerah yang baru hendaknya juga punya komimen membuat struktur yang ramping tetapi kaya fungsi, tentunya dengan bimbingan kabupaten induk dan pusat. (A-121)

Arsip 5 JANUARI 2007

Cabut, Camat Terbitkan IMB

BANDUNG, (PR).—Bupati Bandung H Obar Sobarna harus mencabut kewenangan para camat untuk menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) di Kawasan Bandung Utara (KBU) dengan ketinggian 250 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Hal itu merupakan salah satu langkah penting dalam penyelesaian degradasi lingkungan di KBU terkait pemberlakuan Perda Pemanfaatan Ruang dan Wilayah KBU oleh Pemprov Jawa Barat.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Agus Rachmat mengungkapkan hal itu di Gedung DPRD Jabar, Kamis (4/1). Agus ditemui di sela rapat pembahasan Raperda KBU antara unsur Pemprov dengan Pansus Raperda KBU DPRD Jabar.

Menurutnya, harus muncul itikad politik dan paradigm baru pemerintah kota/ kabupaten di area Cekungan Bandung, menyikapi kondisi riil KBU saat ini. “Meski secara politik, kewenangan ada di kota/kabupaten dalam konteks otonomi.

Tapi, menyikapi kualitas lingkungan KBU sebagai kawasan resapan, harus

muncul kesadaran menunjukkan konsistensi dan ketegasan penyelamatan KBU,” jelas Agus.

Pemberian wewenang penerbitan IMB oleh camat melalui SK Bupati Bandung, lanjut Agus, berdampak kontraproduktif. “Pelanggaran pembatasan pembangunan fisik di KBU malah semakin marak dan dilakukan secara sporadis, lebih dari pelanggaran oleh para pengembang. Mestinya, wewenang itu dicabut,” tuturnya.

Itikad politik untuk benarbenar seirus menyelamatkan KBU, juga harus dilakukan pimpinan kota/kabupaten lain di Cekungan Bandung. Di Kota Bandung misalnya, kebijakan pemkot mengonsentrasikan pembangunan fisik ke arah timur (Gedebage), mestinya berjalan paralel dengan ketegasan pembatasan pembangunan fisik di KBU. “Apalagi, Perda KBU ke depan diharapkan bisa memberikan intervensi lebih kuat, untuk mampu menjangkau pelanggaran-pelanggaran yang terlanjur berlangsung. Karena itu, perda ini nantinya juga akan disertai peraturan gubernur (pergub) yang mengatur

lebih detail penyikapan terhadap pelanggaran yang berlangsung,” ujarnya memaparkan.

Keberanian moral Anggota Pansus KBU DPRD Jabar Ginanjar Darojat mengatakan, Pemprov memang sudah seharusnya menunjukkan keseriusan dan konsistensi.

“Meskipun memang dalam konteks otonomi daerah, kewenangan operasional ada di kota/kabupaten, untuk masalah lingkungan bisa saja bersandar pada prosedur normatif lainnya. Yang terpenting ada keberanian moral,” ucapnya.

Dikatakan, dalam pasal 8 ayat (3) UU No. 24 Tahun 1992 mengenai penataan ruang yang bersifat lintas wilayah kota/ kabupaten, harus dikoordinasikan dengan gubernur. Hal tersebut juga dapat diimplementasikan pada penataan KBU, karena secara administrative berada di Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.

Guna mensinergikan visi daerah dan provinsi, lanjut Darojat, pembahasan harus dilakukan lagi secara mendalam dan komprehensif. (A64)

Edisi 126/III/2-8 Januari 2019 | 27 Arsip 7 JANUARI 2007

Spanduk dan Stiker Mulai Marak BANDUNG, (PR).—Kendati Gubernur Jawa Barat belum mengumumkan nama yang akan diusulkan menjabat bupati sementara Kabupaten Bandung Barat (KBB), berbagai upaya untuk menarik simpati masyarakat di pelosok KBB mulai dilakukan sejumlah simpatisan.

Masyarakat KBB pada umumnya belum mengetahui daftar 14 nama yang diusulkan menjabat bupati sementara KBB. “Meskipun penentuan penjabat itu dilakukan Menteri Dalam Negeri atas usul gubernur sesuai pertimbangan Bupati Bandung, kami sangat berharap dapat mengetahui siapa saja nama-nama itu,” kata Direktur Investigasi Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Bandung Barat, Yana Suryana, Sabtu (6/1).

Terkait dengan kondisi yang

terjadi di lapangan saat ini, sejumlah nama yang merasa punya niat untuk memimpin dan menjadi orang nomor satu di KBB mulai melakukan upaya -upaya menarik simpati masyarakat.

Berdasarkan pantauan aliansi LSM itu, kegiatan untuk merebut simpati warga antara lain pengajian, silaturrahmi dari masjid ke masjid, sunatan missal, pembagian sembako, menyebarkan stiker dan kalender hingga memasang spanduk. “Hal ini membuat bingung masyarakat, terutama di pelosok pedesaan, karena mereka menyangka sudah akan dimulainya pemilihan,” ujar Yana.

Hal yang dinilai tidak terpuji dilakukan salah seorang calon peminat bupati KBB, Sabtu (6/1). Yakni, dengan membagikan kalender dan stiker di tempat hajatan. Selain itu, karena

ingin disebut putra daerah, ada calon yang sampai pindah rumah ke kawasan Batujajar.

Pantauan “PR” di lapangan, beberapa spanduk berupa ucapan selamat Hari Raya Idul Adha terpasang di sejumlah benteng pabrik kawasan Batujajar hingga Cililin.

Namun, saat “PR” hendak mengambil gambar stiker dan kalender yang dibagikan dalam acara hajatan, salah seorang warga di daerah Batujajar menolaknya dengan alasan khawatir mendapat ancaman dari tim sukses pihak yang membagi-bagikan kalender dan stiker tersebut.

Demikian pula halnya dengan pengurus masjid di Cililin yang tidak mau memberi komentar banyak mengenai acara yang digelar oleh salah seorang anggota DPR Kabupaten Bandung secara rutin. (A-87)

Caretaker Harus Tahu KBB BANDUNG, (PR).— Masyarakat di wilayah pemekaran baru Kabupaten Bandung Barat (KBB) berharap, pejabat bupati sementara (caretaker) yang akan memimpin wilayah tersebut merupakan figur yang ikut berjuang dalam pembentukan KBB. Caretaker tersebut paling tidak mengetahui dasardasar pembentukan KBB, sejak perintisan hingga ditetapkan di DPR RI pada 8 Desember 2006 lalu.

Demikian diungkapkan Ketua Komite Pembentukan Bandung Barat (KPKBB) H Endang Anwar ketika dihubungi, Sabtu (6/1) malam. “Pejabat tersebut harusnya yang terlibat bersama masyarakat dalam pembentukan KBB, karena KBB lahir bukan atas dasar pemberian, tapi hasil perjuangan sejak lama,” katanya.

Dengan demikian, kata Endang, masyarakat KBB dapat menerima kepemimpinan caretaker tersebut karena samasama berjuang dalam pemekaran wilayah tersebut.

Dalam berita “PR” sebelumnya, Pemprov Jawa Barat telah menampung 14 calon pejabat bupati sementara di KBB. Penetuan pejabat caretaker akan dilakukan Menteri Dalam Negeri atas usulan Gubernur Jabar dan sesuai pertimbangan Bupati Bandung sebagai kabupaten

induk.

Menurut Endang, banyak pihak yang ingin mencalonkan jadi caretaker, termasuk orangorang yang sebelumnya menentang pembentukan KBB. “Namun, sebaiknya para pihak tersebut tidak melakukan politik praktis di kalangan masyarakat.

Karena penetapan caretaker sepenuhnya kewenangan Gubernur Jabar,” ujarnya.

Masa jabatan caretaker umumnya berlaku selama satu tahun. Namun, jika tugas pemerintahan belum selesai dalam kurun waktu tersebut, jabatan itu dapat diperpanjang atau dilakukan penggantian pejabat sesuai kriteria yang berlaku.

Sedangkan pengangkatan caretaker, dapat dilakukan sampai enam bulan sejak ditetapkan.

UU KBB yang ditetapkan oleh DPR RI 8 Desember 2006 lalu, sampai saat ini belum ditandatangani Presiden. “Sekalipun belum ditandatangani sampai kurun waktu dua bulan, keberadaan KBB sudah dianggap sah,” kata Endang.

Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Jabar Tjaja Koswara mengatakan, dalam kurun waktu satu bulan sejak ditetapkan, UU KBB harus diundangkan.

“Melihat tanggal pengesahan, paling lambat harus diundangkan 8 Januari 2007,” katanya. (A-158)

28 | Edisi 126/III/2-8 Januari 2019