EXPEDISI EDISI KHUSUS IV OSPEK UNY 2015
B U D AYA
KRITIS
Devi | EXPEDISI
MEMBANGUN
Kamis malam (27/8), BEM REMA Universitas Negeri Yogyakarta sedang melangsungkan audiensi dengan Fakultas Bahasa dan Seni di depan Gedung G04 Fakultas Ekonomi.
sentra
Audiensi BEM REMA-FBS Berakhir Buntu Ormawa FBS menuntut Presiden BEM REMA, Harris Fadhillah, meminta maaf kepada mahasiswa baru FBS.
K
amis malam (27/8), audiensi antara B EM REMA, D PM REMA, BEM tiap fakultas, dan perwakilan Ormawa FBS di teras Gedung GE 04 FE, berakhir buntu tanpa ada kata sepakat. Pihak FBS menuntut Harris Fadhillah meminta maaf kepada Maba FBS. Namun, Harris belum menyanggupi permintaan tersebut. Sementara itu, ketua BEM FT, Zaky Mubarok, menyatakan bahwa Harris harus meminta maaf kepada semua fa
kultas. Ia beranggapan, akan lebih adil jika Haris meminta maaf kepada semua fakultas. Asal Mula Masalah Bermula pada kesepakatan para ketua BEM, setiap Ormawa mengirimkan 5 delegasi pada Parade Ormawa. Sebe lumnya, hanya 3 delegasi pada kesepa katan awal. Namun, Ketua BEM FBS, Agus Setiawan, bersikukuh bahwa kuota
tersebut berlaku jika pascasarjana masih di dalam GOR. Pada Ospek hari pertama, Senin (24/8), pascasarjana keluar dari GOR pukul 12.00 WIB. Menurut Agus, kesepakatan itu telah gugur dan FBS boleh membawa semua perwakilannya. Hal inilah yang menjadi perdebatan antara FBS dan Presiden BEM REMA. “Kita membuat kuota itu berdasarkan rencana, ruang itu kapasitasnya berapa,” ujar Harris.