Nusa Khatlistiwa - October

Page 1

www.nusakhatulistiwa.com


Dari Redaksi Pembina Langgeng Sulistyono

Salam Nusa Khatulistiwa!

Wakil Pembina Agus R. Barnas

Tatkala menerima edisi Oktober 2012 ini, sebagian besar pembaca setia Nusa Khatulistiwa pasti berharap akan menemukan tulisan atau artikel yang berhubungan dengan hari bersejarah di bulan kesepuluh setiap tahun, seperti Hari Tentara Nasional Indonesia dan Hari Sumpah Pemuda. Keinginan dan harapan itu tentu sangat relevan dengan suasana kekinian, dimana RUU Kamnas yang memuat peran aparat pertahanan dan keamanan negara sedang hangat diperdebatkan dan tawuran antar mahasiswa dan antar pelajar marak di beberapa tempat dan daerah.

Penanggung Jawab dan Pemimpin Umum Dadang Irawan Pemimpin Redaksi Sagom Tamboen Wakil Pemimpin Redaksi Beben Nurpadillah Dewan Redaksi Heru Winarko Harsanto Adi DFO. Tambunan Rahardjo Mustadjab Redaksi Pelaksana Yuwono Saputra Gatot Yoga P. Aditya Nur Fahmi Fotografer Zaenuddin Sekretaris/Tata Usaha Lisya Laela Endang S Bendahara Khaerul Alam Distribusi Agus T. Moro Usman Sahuri Saryanto

Tanpa bermaksud menafikan arti dan makna Sumpah Pemuda 84 tahun lalu bagi persatuan dan kesatuan bangsa, redaksi memang hanya menyajikan serba sedikit yang terkait dengan kepemudaan. Redaksi lebih fokus terhadap hal pertahanan negara, sehubungan dengan diundangkannya Undang-Undang Industri Pertahanan sebagai kado istimewa bagi Tentara Nasional Indonesia di ulang tahunnya yang ke-67. Selain itu, seperti biasa redaksi menyajikan rubrik dan kolom Agenda, Opini, Luar Negeri, Teropong, Cakrawala, Diary SIKIB, Klinik, Destinasi, dan lain-lain, serta ditutup dengan Lensa Peristiwa. Selamat menikmati. Redaksi.

Desain Grafis/Layout Pro Cakrawala Percetakan Pro Cakrawala Isi diluar tanggung jawab percetakan

Nusa Khatulistiwa

Nusa Khatulistiwa

Wisma Antara Suite 206 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 www.nusakhatulistiwa.com info@nusakhatulistiwa.com


Daftar Isi Fokus Industri Pertahanan dan Kemandirian TNI

05

UU Industri Pertahanan Tonggak Kebangkitan Kekuatan Alutsista TNI Dimasa Depan

10

Liputan Khusus Melongok Dapur Produksi PT Pindad

14

Agenda Acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional Ke-14 Tahun 2012: Sejahtera Dan Mandiri dengan Memacu Kreativitas

18

Membangun Karakter Pemuda yang Nasionalis dan Berjiwa Entrepreneurship

20

Cakrawala Refleksi Sumpah Pemuda Bagi Kelangsungan Masa Depan Bangsa

18

Luar Negeri Menjelang Suksesi Di Negeri Tirai Bambu

Peran Indonesia dalam Mencegah Berkembangnya Konflik Laut China Selatan

27

Peran Rekam Jejak dalam Rangka Pengisian Jabatan Publik

30

Evolusi dan Perkembangan Budaya Melayu

Destinasi

Menelisik Potensi Wisata di KepulauanRiau

Resensi

Lewat Djam Malam

Klinik

Edisi 6/ Oktober 2012 Untuk Kalangan Sendiri, Tidak Untuk Diperjualbelikan

16

35 38

Diary SIKIB Ajak Anak Indonesia Cinta Buah dan Sayur

Industri Pertahanan dan Kemandirian TNI

25

Opini

Teropong

Sampul

18

35 45

Rahasia Dibalik Selembar Sirih

47

Lensa Peristiwa

49

35


| Foto: David


FOKUS

FOKUS

INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEMANDIRIAN TNI

W

akil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin menyatakan, pengesahan UU INHAN merupakan kado istimewa bagi TNI yang berulang tahun ke67 pada tanggal 5 Oktober 2012. “UU ini mengatur semua pihak yang terlibat dalam industri pertahanan, supaya industri ini bisa maju”, ujarnya. Secara terpisah, anggota Komisi I DPR RI, Eddhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yakin pengesahan Undang-Undang Industri Pertahanan (UU INHAN), akan menjadi tonggak kebangkitan industri pertahanan dalam negeri. “Ini merupakan langkah konstruktif untuk membangun dan memperkuat industri pertahanan dalam negeri, yaitu dengan menciptakan payung hukum yang jelas”, kata politisi Partai Demokrat itu usai pengesahan UU INHAN, Selasa (2/10). Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang memadai, baik dari segi kualitas dan kuantitas merupakan sebuah tuntutan yang melekat kuat dalam sistem pertahanan negara dan bahkan dapat menjadi faktor penggentar (deterrent) dalam pergaulan internasional. Sehebat apapun kemampuan berdiplomasi yang dimiliki suatu negara, tanpa didukung kekuatan pertahanan yang kuat, maka akan cenderung diremehkan oleh bangsa lain. Kombinasi antara kekuatan pertahanan, kemajuan ekonomi dan citra positif, menjadi pilar-pilar penopang kewibawaan sebuah negara yang inheren sebagai bargaining power dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Posisi geopolitik dan geoekonomi Indonesia yang strategis mengandung berbagai peluang, namun pada saat yang sama juga menghadirkan sejumlah tantangan dan kerawanan. Oleh karena itu, Indonesia sangat perlu memiliki sistem pertahanan negara yang kuat. Sistem pertahanan yang setidaknya memenuhi Minimum Essential Forces (MEF),

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

5


FOKUS

berdasarkan konsep bela negara yang memiliki kekuatan minimum dalam keadaan damai, namun dengan cepat dapat dibesarkan kekuatan dan kemampuannya dengan mobilisasi pasukan dalam keadaan perang, perlu ditopang antara lain dengan melengkapi kekuatan alutsista TNI.

mandiri harus didukung dengan peningkatan kapasitas industri strategis pertahanan. Perlu juga ditopang dengan ketersediaan payung hukum sebagai jaminan. Hal ini untuk memastikan agar seluruh stakeholders baik pemerintah, pengguna maupun produsen, serta investor memiliki visi dan perspektif yang sama dalam mewujudkan kemandirian alutsista.

Kemandirian Alutsista

Dalam hal alutsista belum mampu diproduksi sepenuhnya di dalam negeri, karena keterbatasan kemampuan riset, tenaga ahli, peralatan dan bahan baku, maka syarat transfer teknologi diupayakan secara maksimal dalam klausul setiap pengadaan alutsista. Sehingga di masa datang, anak bangsa akan mampu memproduksi sendiri atau setidak-tidaknya dapat melakukan joint production, dan ketergantungan kita pada alutsista produksi asing lambat laun dapat dikurangi dan dihilangkan.

Pembangunan alutsista difokuskan antara lain melengkapi unsur kekuatan tempur, guna memperkuat kekuatan tangkal dalam menghadapi dinamika geopolitik baru yang bermuara pada upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Dalam kaitan ini, berbagai pihak telah menyerukan pentingnya membangun kemandirian dalam penyediaan alutsista dengan mengoptimalkan industri strategis pertahanan di dalam negeri. Kemandirian alutsista akan menambah kepercayaan diri, meningkatkan daya saing, serta memperkokoh karakter dan jati diri TNI sehingga tidak mudah diintervensi oleh kepentingan politik asing yang menggunakan berbagai taktik seperti embargo untuk memaksakan kepentingan mereka. Namun

demikian,

ketersediaan

alutsista

Disinilah pentingnya industri strategis pertahanan perlu dikelola secara visioner, transparan dan akuntabel, sehingga mampu memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan di masa depan. Sebagai bisnis besar dan merupakan kebutuhan esensial setiap negara, industri alutsista di masa depan akan menjadi sumbangan berharga bagi pertumbuhan perekonomian nasional.

secara

China siap transfer teknologi Rudal C-705 yang akan diproduksi di Indonesia | Foto: ausairpower.net

6

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


FOKUS

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin Upacara HUT ke-67 TNI (05/10) di Bandar Udara Halim Perdanakusuma | Foto: presidenri.go.id

Civis Pacem Para Bellum Dalam pidatonya pada Upacara HUT ke-67 TNI tanggal 5 Oktober 2012 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Presiden SBY menyatakan bahwa seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat, pemerintah berencana terus memodernisasi alutsista, sebagai bagian dari pembangunan postur TNI menuju tercapainya MEF. “Sama sekali tidak ada niat kita untuk menggelorakan perlombaan senjata di kawasan ini. Tidak pula ada niat kita untuk menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer. Dalam setiap kesempatan, saya menekankan bahwa politik luar negeri kita senantiasa dibimbing oleh kehendak untuk memperbanyak sahabat dan meniadakan musuh, atau million friends, zero enemy�, ujar Presiden. Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tapi lebih cinta pada kemerdekaan. Pidato Presiden tersebut mengingatkan kita pada adagium kuno yang masih relevan sampai saat ini: ‘Civis Pacem Para Bellum‘ (siapa yang menginginkan perdamaian harus bersiap untuk berperang).

Pidato Presiden RI secara lugas menyatakan bahwa kebutuhan pemenuhan MEF salah satunya ditopang dengan modernisasi alutsista, merupakan program prioritas nasional. Keseriusan pemerintah untuk melakukan modernisasi alutsista TNI, tercermin dari peningkatan secara signifikan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 anggaran pertahanan RI berjumlah Rp 21,7 triliun, tahun 2009 menjadi Rp 33,67 triliun, tahun 2012 menjadi Rp 72,54 triliun dan pada tahun 2013, akan dialokasikan lebih dari Rp 77 triliun.

Karya Anak Bangsa Alangkah eloknya jika modernisasi alutsista tersebut dapat dipenuhi dari hasil karya anak bangsa sendiri. Kebanggaan, kehormatan dan rasa memiliki tentu jauh berbeda jika para pengawal negeri, menyandang persenjataan hasil jerih payah rakyat yang dibelanya. Tengoklah setiap diadakan pameran atau parade

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

7


FOKUS

persenjataan TNI, betapa rakyat selalu antusias untuk melihat, berfoto, berebut memegang dan menaiki Panser Anoa produk kebanggan Pindad yang saat ini telah diproduksi mencapai 200-an unit. Puluhan unit diantaranya dengan perkasa telah mondar-mandir di perbatasan Lebanon guna menunaikan tugas mulia menjaga perdamaian dunia di bawah panji Garuda. Testimoni tersebut menjadi fakta tak terbantahkan bahwa rakyat sangat rindu akan tibanya masa kemandirian alutsista produksi dalam negeri, yang juga berarti kemandirian dan keutuhan jati diri TNI dari intervensi asing. Dengan disetujuinya Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan menjadi Undang-Undang oleh DPR bersama Pemerintah, kita berharap cita-cita kemandirian TNI akan terwujud. Kita optimis, UU Industri Pertahanan akan memberikan semangat kemandirian dalam penyediaan alutsista dalam negeri yang lebih bermutu dan berdaya saing, guna menopang tugas pokok TNI menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan melindungi segenap bangsa Indonesia. DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA ! (RED)

8

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


FOKUS

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

9


FOKUS

UU Industri Pertahanan Tonggak Kebangkitan Kekuatan Alutsista TNI Dimasa Depan

S

ejak reformasi 1998, TNI tidak luput melakukan reformasi melalui restrukturisasi. Namun, belum menyentuh pada reformasi alat utama sistem senjata (alutsista). Secara geopolitik dan geostrategi, Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menentukan dalam tata pergaulan dunia dan kawasan. Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta dinamika lingkungan nasional, regional dan global, Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Pemerintah telah menaikkan anggaran pertahanan untuk beberapa tahun ke depan, sehingga diharapkan dapat memodernisasi Alutsista TNI guna menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, baik aktual maupun potensial.

10

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 Oktober 2012 telah menandatangani UndangUndang Industri Pertahanan sebagai kado istimewa kepada TNI yang merayakan hari ulang tahun ke 67. UU Industri Pertahanan dimaksudkan sebagai upaya mempercepat terwujudnya industri pertahanan nasional yang makin maju untuk memperkuat kemandirian nasional.

Pembangunan MEF Rencana peningkatan anggaran pertahanan digunakan untuk memenuhi kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Forces (MEF). Sebenarnya kita semua sadari untuk memenuhi MEF

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


FOKUS

dan hingga memiliki daya tawar dihadapkan dengan kekuatan militer negara lain, walaupun masih jauh dari nilai ideal. Seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang makin baik, maka alokasi anggaran untuk pertahanan pun lambat laun mengalami peningkatan meski masih relatif kecil dibandingkan negara-negara ASEAN. Kenaikan anggaran pertahanan sejak tahun 2012 tetap saja masih jauh dari cukup untuk bisa mengejar kekuatan pokok minimum yang ditargetkan hingga tahun 2024. Jika kondisi itu terus terjadi tiap tahunnya, dikuatirkan MEF tidak akan tercapai sesuai target. Pada tahun 2012 seharusnya tersedia alokasi Rp. 80 triliun, bahkan kalau bisa mencapai Rp. 90 triliun, agar pada tahun 2014 tercapai alokasi sebesar Rp. 120 triliun. Persoalan dalam memodernisasikan alutsista TNI agar mencapai kekuatan pokok minimum (MEF) adaIah alutsista- alutsista tua yang idealnya tidak dipakai lagi dan harus diganti dengan yang baru, apalagi beban anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan alutsista yang sudah usang juga cukup berat. Namun, kondisi sekarang belum

memungkinkan untuk mencapai hal itu. Alutsista yang dipakai TNI sekarang ini kebanyakan berusia tua, yakni 25 - 40 tahun, dan tingkat kesiapan rata-rata hanya sekitar 40 persen. Dalam postur RAPBN 2012, dari besaran alokasi anggaran pertahanan sebesar Rp. 64,4 triliun, hanya sekitar 40,1 persen atau Rp. 25,84 triliun untuk belanja alutsista. Jadi MEF itu bukan penangkalan yang levelnya rendah, tetapi juga bukan yang tinggi. Dengan alokasi anggaran yang selama ini dikucurkan, target MEF sulit untuk dicapai sesuai rencana. Bila anggaran hanya Rp. 60 s.d 65 triliun per tahun, maka pada tahun 2014 kapasitas yang tercapai baru sekitar 28 persen dari yang diinginkan.

Peta Kekuatan Alutsista TNI Di Asia Tenggara Alutsista Indonesia masih tergolong lemah, karena baru pada Renstra 2010-2014, Indonesia mulai membangun dan memodernisasi alutsita. Memasuki

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

11


FOKUS

CN-295 | Foto: A. Muniz Zaragueta/airlines.net

akhir 2012, sejumlah alutsita sudah mulai berdatangan, seperti pesawat angkut militer CN-295 yang dibeli dari Airbus Military. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keinginan pemerintah untuk memodernisasi alutsista dalam kurun 5 tahun mendatang dan berharap dengan alutsista modern, Indonesia akan menjadi MACAN ASIA dalam bidang pertahanan. Indonesia tidak boleh lemah di bidang pertahanan, agar tidak disepelekan negara lain. Indonesia harus kuat, tetapi kuat yang mengayomi. Pembangunan alutsista modern, menurut Presiden, juga dilakukan mengingat kemampuan keuangan yang memungkinkan. Sebuah analisis yang dipublikasikan oleh global firepower (http://www.globalfirepower.com) belum lama ini menunjukkan bukti peta kekuatan militer negara-negara di seluruh dunia. Berdasarkan uji data yang mendukung kekuatan militer, daya tahan, stamina dan survival yang mendukungnya, Indonesia berada pada tempat terhormat, di urutan ke 18 pada tahun 2011. 10 besar ditempati Amerika Serikat, Rusia, China, India, Inggris, Turki, Korea Selatan, Perancis, Jepang, dan Israel. Di ASEAN, kekuatan militer Indonesia menempati urutan teratas, diikuti Thailand (ke-19), Filipina (ke-23), Malaysia (ke-27), dan Singapura (ke-41). Paling tidak, data ini sedikit memupus rasa ketidakyakinan rakyat pada kekuatan militer Indonesia.

12

Analisis ini memberikan sebuah definisi tentang peta kekuatan militer yang sesungguhnya tidak terfokus pada jumlah pesawat tempur atau kapal combatan seperti yang selama ini menjadi opini publik. Nyatanya, Singapura yang memiliki pesawat tempur terbanyak di ASEAN, tetap tidak mampu mengungguli Malaysia, Filipina dan Indonesia. Indikator kekuatan alutsista bukan merupakan faktor penentu keunggulan militer sebuah negara. Era Kebangkitan Industri Pertahanan Indonesia Sesuai TNI yang tercantum dalam UU TNI No. 34 Tahun 2004, TNI tidak hanya melaksanakan operasi militer untuk perang, tetapi juga melaksanakan operasi militer selain perang, misalnya, penanganan bencana, tugas memelihara perdamaian, bahkan pemberantasan terorisme. Oleh karena itu, penting bagi TNI untuk bisa meningkatkan kekuatan dan modernisasi alutsistanya. Pendapat “Man behind the Gun� memang benar adanya, karena sehebat apapun senjata tanpa didukung kemampuan pemakainya akan percuma saja. Namun “Man without the Gun� akan lebih percuma lagi, karena jaman telah berubah. Sekarang ini adalah era ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut keseimbangan antara kemampuan manusia dan alat untuk menunjangnya. Walaupun militer Indonesia masuk dalam 18 besar kekuatan militer dunia, namun faktanya Malaysia berani mengusik keamanan Indonesia dengan provokasiprovokasi di perairan Ambalat. Padahal Malaysia tergolong negara kecil dan tidak masuk dalam 40 besar kekuatan

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


FOKUS

militer dunia. Walaupun persenjataan Malaysia sekarang ini jauh lebih baik dari Indonesia. Ini merupakan salah satu bukti bahwa tanpa dukungan teknologi pertahanan yang memadai, suatu negara akan menghadapi kendala dalam menjaga keamanan negaranya. Indonesia tentu dapat memenuhi teknologi pertahanan dengan membeli dari negara-negara yang sudah mapan teknologinya, namun hal itu akan memiliki keterbatasan. Teknologi pertahanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan sangat sensitif atau sangat strategis bagi tiap-tiap negara, sehingga sangat dilindungi dan dijaga kerahasiaannya. Tidak jarang para negara pengekspor senjata menambahkan syarat penjualan untuk melindungi kepentingan tersebut dan, hal ini yang kita alami pada dekade lalu. Dengan demikian kemandirian alutsista merupakan harga mati untuk mewujudkan kekuatan pertahanan NKRI, karena dengan kemandirian tersebut kita akan terhindar dari ancaman embargo dari negara lain. Dengan kemandirian pula, sistem pertahanan kita akan relatif susah dibaca oleh negara lain, karena kita memenuhinya dari dalam negeri. Memajukan kemajuan industri pertahanan memiliki keuntungan bagi Negara Indonesia sebagaimana disampaikan oleh Presiden pada Pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2013 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2012, “Dengan menggunakan alutsista produksi dalam negeri, kita dapat memacu perkembangan industri, memperluas kesempatan kerja, dan meningkatkan penguasaan teknologi�. Paling tidak ada dua keuntungan yang dapat digaris bawahi yaitu : 1. Pertahanan. Bila kita bisa memenuhi kebutuhan perlengkapan militer dari industri pertahanan dalam negeri, kita tidak mengalami ketergantungan dari pihak manapun dan kekuatan kita tidak bisa terbaca secara volume maupun kekuatannya. 2. Ekonomi. Berkembangnya industri pertahanan akan berimbas terhadap perekonomian, karena kita dapat menghemat dan memberikan devisa kepada negara serta dapat menjualnya kepada negara-negara yang membutuhkan.

Dibawah UU Inhan sebagai payung hukum yang kuat, maka industri pertahanan RI diharapkan akan menjelma menjadi industri yang mandiri, unggul, dan berdaya saing tinggi. Produksi alutsista RI pun akan lebih bermutu, karena didukung dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, perekayasaan, praproduksi, produksi dan jasa pemeliharaan dan perbaikan alat peralatan pertahanan dan keamanan yang mandiri, sehingga Industri Pertahanan RI akan dapat membuat produkproduk alutsista yang semakin diminati dan diakui oleh negara lain. Saat ini negara-negara yang potensial menjadi pengimpor dan sangat meminati alutsista buatan Indonesia adalah Timor Leste, Malaysia, dan Korea Selatan. Malaysia belum lama ini membeli 32 panser Anoa bermesin Mercedes Benz buatan PT Pindad, sementara Korea Selatan membeli 8 pesawat CN-235 buatan PT. Dirgantara Indonesia. Saat ini industri pertahanan sedang berkembang cukup signifikan, PT. Pindad dengan Panser Anoa, PT. DI dengan CN-235-MPA, PT. PAL dengan produk terakhirnya KRI Banjarmasin, RCS dengan produk unggulannya Radar Indera, PT. LEN dengan Combat Management System, dan masih banyak lagi. Bila dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, produk Indonesia saat ini mungkin masih belum memuaskan, namun hal ini tentu membanggakan bagi Indonesia yang lebih baik. UU Industri Pertahanan akan menjadi tonggak kebangkitan industri pertahanan dalam negeri. Selama ini TNI masih mengandalkan pengadaan alutsista dari industri luar negeri dan dengan terbitnya UU Inhan, potensi industri strategis dalam negeri dapat lebih dikedepankan. Lahirnya UU tersebut akan membuat industri strategis pertahanan dalam negeri lebih berdaya serta mengurangi ketergantungan terhadap alutsista dari luar negeri. Semoga dengan adanya UU Industri Pertahanan dan dengan didorong pertumbuhan ekonomi, kita dapat mandiri memajukan, meningkatan dan memodernisasikan alutsista TNI di masa depan. Tujuannya menjadikan TNI lebih profesional selaku garda depan penjaga dan penjamin tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. (De4)

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

13


LIPUTAN KHUSUS

LIPUTAN KHUSUS

P

ada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW). Bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan selanjutnya dipindahkan ke Bandung pada tahun 1923. Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Sejak saat itu, pabrik tersebut menjadi sebuah industri alat militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. Pada tanggal 29 April 1983, perusahaan berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. Pindad (Persero). Untuk menyaksikan langsung proses produksi dan hasilhasil produksi alutsista seperti panser, tank, dan berbagai jenis senjata dan amunisi, pada tanggal 16 Oktober 2012, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan melaksanakan kegiatan Press Tour ke PT

14

Pindad di Bandung. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 80 orang wartawan media cetak, media televisi dan media online, didampingi oleh Asisten Deputi 3/VII Kedeputian Kominfotur. Turut dalam rombongan tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar dan Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen TNI Suratmo, M.Si. Rombongan diterima oleh Kepala Sekretariat PT Pindad, Iwan Kusdiana. Dalam paparannya, Iwan Kusdiana menjelaskan bahwa pada tahun 2014 PT Pindad menargetkan untuk dapat merampungkan pembuatan prototype tank medium tempur, yang tahap pembuatannya sudah dimulai tahun ini. “Pengembangan tank medium tempur menjadi salah satu target pengembangan produksi ke depan. Ini merupakan produk baru bagi Pindad�, kata Iwan Kusdiana. Produk tersebut dikembangkan murni sebagai karya anak bangsa, sehingga baik desain maupun teknologinya

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


LIPUTAN KHUSUS

MELONGOK DAPUR PRODUKSI PT PINDAD

dikerjakan sendiri oleh tangan-tangan terampil putraputri terbaik Indonesia. “Kami tidak melakukan kerjasama dengan pihak luar. Ini kami kembangkan sendiri dan tidak meniru dari mana-mana. Kami desain dengan menyesuaikan dengan requirement (kebutuhan) Kavaleri TNI”, ucap Iwan. “Sejauh ini tahapan yang dilalui sudah sampai pada pembuatan desain yang dirancang dengan melibatkan Kavaleri TNI AD”. Iwan optimis pihaknya dapat menyelesaikan pengembangan prototype tank tempur medium berbobot 20 ton tersebut dalam waktu yang cepat, sehingga segera dapat diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI. Ditambahkan oleh Iwan Kusdiana, tahun ini pihaknya juga sedang menyelesaikan 61 panser type 6x6 Anoa V2 pesanan TNI Angkatan Darat. Jumlah keseluruhan panser yang telah diproduksi oleh PT Pindad sekitar 200-an

unit, dengan berbagai varian seperti angkutan personel, mortar 81, ambulance, recovery, komando, dan angkutan logistik. Dalam kesempatan tersebut, para wartawan dan pejabat pemerintah di jajaran Kemenko Polhukam juga diperkenankan mencoba mengendarai kendaraan tempur buatan PT Pindad mengitari areal pabrik untuk menguji kemampuan tank dan panser melintasi medanmedan yang sulit, seperti area kemiringan, tanjakan, dan jalan-jalan patahan. Anoa V2 mampu memuat 13 kru, berdimensi 6.000 x 2.500 mm serta dilengkapi dengan GPS dan NVG. Sistem komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System. Sementara itu, sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents 7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

15


LIPUTAN KHUSUS

22,85 HP, kecepatan maksimum 80 km/jam, dan radius putar 9,5 meter. Mengusung mesin 6 silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan berdaya 320 HP. Armored Personal Carrier (APC) Anoa V2 6 x 6 memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari versi sebelumnya. Kelebihannya ada pada main hole/kupola yang dibuat lebih bulat dan cembung agar dapat memaksimalkan fungsi pertahanan, sehingga bila tertembak, peluru akan memantul. Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan. Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar, saat ini pelindung kaca bisa dibuka dan ditutup dari dalam. Dengan mengoperasikan pelindung kaca dari dalam, selain lebih nyaman, juga meminimalkan risiko. Kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi. Anoa V2 memiliki Remote Control Weapon System yang

16

memungkinkan pengoperasian senjata menggunakan joystick. Sistem tersebut memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan pengoperasian senjata secara manual. Sebaliknya, sistem yang tadinya hanya mendukung pengoperasian secara otomatis kini dilengkapi kemampuan operasi secara manual tanpa menghilangkan otomatisnya, seperti ramdoor yang ada di bagian belakang dibuat juga sistem pengoperasian manualnya sehingga bila sistem otomatis mengalami kerusakan, ramdoor tetap dapat berfungsi. Bagian interior dari Anoa V2 juga berbeda dengan versi sebelumnya yang terdiri dari kursi-kursi yang bisa dilipat. PT Pindad saat ini terus mengembangkan varian terbaru Anoa, yaitu varian kanon dan varian beroda rantai, serta varian beroda delapan (8x8). Semenjak 9 April 2010, 13 unit ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon oleh Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/ UNIFIL (RED)

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


LIPUTAN KHUSUS

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

17


AGENDA

AGENDA

Acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional Ke-14 Tahun 2012

Sejahtera Dan Mandiri Dengan Memacu Kreativitas

Penandatanganan Prasasti Proyek Investasi di Kepulauan Riau pada acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-14 Tahun 2012 | Foto: Nusa Khatulistiwa

P

enguasaan Teknologi Tepat Guna disamping dapat menjawab kebutuhan riil masyarakat, juga menghasilkan nilai tambah guna peningkatan daya saing, sehingga mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan masyarakat membangun diri dan lingkungannya secara mandiri untuk peningkatan taraf hidupnya secara berkelanjutan. Demikian antara lain disampaikan Menko Polhukam, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto dalam sambutan pembukaan Gelar Teknologi Nasional ke-14 Tahun 2012 di Batam, Rabu, 11 Oktober 2012. Hadir dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan

18

HAM, Amir Syamsudin dan Gubernur Kepulauan Riau, H. Muhammad Sani. Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang mudah, murah dan sederhana. Pengembangan Teknologi Tepat Guna mempunyai peran strategis dalam pembangunan masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan, pada masyarakat pesisir atau di pedalaman. “Penguasaan Teknologi Tepat Guna disamping dapat menjawab kebutuhan riil masyarakat, juga menghasilkan nilai tambah guna peningkatan daya saing, sehingga mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan masyarakat membangun diri

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


AGENDA

Menko Polhukam meninjau stand Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-14 Tahun 2012 | Foto: Nusa Khatulistiwa

dan lingkungannya secara mandiri untuk peningkatan taraf hidupnya secara berkelanjutan�, kata Menko Polhukam. Peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi, merupakan salah satu tugas utama Pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah, Gelar Teknologi Tepat Guna diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai media sosialisasi, transformasi dan alih teknologi dari pemilik teknologi kepada masyarakat, utamanya para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada kesempatan tersebut ditandatangani sejumlah prasasti proyek investasi di Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah yang diharapkan dapat menyerap ribuan tenaga kerja. Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi dengan kinerja yang cukup baik. Pada triwulan I tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau

mencapai 7,6%. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan rata-rata Rp. 5,4 triliun setiap tahun. Hal ini ditopang oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di atas rata-rata IPM nasional, yaitu 75,05. Acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-14 Tahun 2012, mengusung tema �Dengan Teknologi Tepat Guna Kita Tingkatkan Kreativitas dan Produktivitas Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat�. Acara yang dihadiri oleh para Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/ Walikota se-Indonesia, serta jajaran pejabat pusat dan daerah tersebut, juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada para juara lomba inovasi, para inovator khusus dan inovator remaja, serta para peneliti dari BPPT. Selain itu, dilaksanakan peluncuran pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (desa mandiri) dan penyerahan bantuan pemerintah kepada masyarakat (RED).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

19


AGENDA

Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tahun 2012

Membangun Karakter Pemuda yang Nasionalis dan Berjiwa Entrepreneurship

M

enko Polhukam, Djoko Suyanto hadir dan menyampaikan Keynote Speech sekaligus membuka acara Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tahun 2012 di Lombok, NTB, pada hari Senin, tanggal 22 Oktober 2012. Cara tersebut juga dihadiri Ketua Umum DPP KNPI, Taufan EN Rotorasiko, Ketua DPD KNPI tingkat provinsi, dan sejumlah pejabat pusat dan daerah. Menko Polhukam dalam sambutannya mengingatkan bahwa Rakernas KNPI yang dilaksanakan di bulan Oktober, sangat tepat dan relevan dari sisi momentum. Sebab setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang merupakan tonggak ikrar dan cikal bakal semangat persatuan sebagai bangsa yang satu, dalam satu wilayah dengan satu bahasa persatuan. Semangat kebersamaan itulah yang merupakan pilar persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Seiring perjalanan waktu, kebersamaan dan persatuan kita berkali-kali diuji, baik dari luar maupun pergolakan domestik. Alhamdulilah, semangat kebersamaan itu masih sangat lekat pada mayoritas bangsa kita. Kita bersyukur sampai saat ini masih tetap bersatu sebagai satu bangsa�, ujar Menko Polhukam dalam sambutannya.

20

Menko Polhukam membuka Rakernas KNPI 2012

| Foto: manado.tribunnews.com Menghadapi tantangan kompleksitas era globalisasi, para pemuda khususnya yang tergabung dalam KNPI perlu membangun membangun semangat open minded, adaptif dan berdaya saing. Selain itu juga dituntut untuk dapat mengembangkan sikap self corrections, serta mampu melihat setiap permasalahan dengan jernih dan utuh.

Sebagai pemimpin masa depan, para pemuda harus memahami dan mengerti bahwa mengelola negara harus senantiasa berpedoman pada sistem pemerintahan yang disepakati bersama, serta menaati aturan dan pranata yang berlaku sebagai rules of the game. Pengelolaan

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


AGENDA

Menko Polhukam, Djoko Suyanto menyampaikan Keynote Speech pada Rakernas KNPI | Foto: tribunnews.com

negara atau pemerintahan pada era globalisasi dan demokratisasi ini membutuhkan pemimpin yang tangguh dan smart. Demokrasi bukan sekedar kebebasan, bukan sekedar Pemilu/Pemilukada, bukan sekedar unjuk rasa, bukan sekedar riuh rendahnya Parlemen, namun memiliki spektrum yang amat luas. Para pemuda sebagai pemilik dan pengelola masa depan bangsa, diharapkan dapat menjadi pelopor utama menuju kematangan berdemokrasi. Karena itulah dalam sambutannya, Menko Polhukam menitipkan pesan kepada para pengurus dan anggota KNPI yang hadir dalam Rakernas: ”Kematangan berdemokrasi merupakan proses yang panjang, sehingga apabila ada yang kurang, kita pula yang punya kewajiban memperbaikinya, dan bila dianggap belum sempurna, jangan justru kita merusaknya atas nama kebebasan”. ”Seng podo rukun”, ucap Menko Polhukam di akhir sambutan (RED).

”Kematangan berdemokrasi merupakan proses yang panjang, sehingga apabila ada yang kurang, kita pula yang punya kewajiban memperbaikinya, dan bila dianggap belum sempurna, jangan justru kita merusaknya atas nama kebebasan”. -- Menko Polhukam, Djoko Suyanto

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

21


CAKRAWALA

CAKRAWALA

Refleksi Sumpah Pemuda Bagi Kelangsungan Masa Depan Bangsa

B

angsa Indonesia berawal dari keberadaan suku-suku yang ada di Nusantara, kemudian menjadi satu bangsa dan menegara dalam NKRI. Kekuatannya terletak pada semangat persatuan dan kesatuan yang berlandaskan pada kesadaran kolektif menyangkut realitas ruang dan isi. Realitas ruang merujuk pada wilayah sebagai tempat domisili masyarakat Indonesia yang beraneka ragam. Sedangkan, realitas isi merujuk pada keberadaan masyarakat yang mendiami seluruh pelosok wilayah tersebut. Wilayah dan masyarakat yang serba majemuk atau heterogen dilihat dari bahasa yang digunakan, agama yang dianut, budaya dan adat istiadat yang dipraktekkan dalam hidup sehari-hari itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Tanpa mengecilkan arti dari perjuangan lainnya, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan sangat gamblang menggambarkan spirit untuk mewujudkan suatu Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh. ”Satu Nusa” berarti keutuhan ruang Nusantara, ”Satu Bangsa” merupakan landasan kebangsaan Indonesia, dan ”Satu Bahasa” merupakan faktor pemersatu seluruh masyarakatnya. Dengan demikian, para pendiri Republik

22

telah meletakkan dasar-dasar geopolitik Indonesia dalam Sumpah Pemuda. Kesadaran dan spirit untuk mewujudkan satu entity kemudian dilaksanakan dalam komitmen bersama pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Sejarah telah menorehkan fakta bahwa bangsa Indonesia bukan saja besar karena kekayaan alamnya atau lokasi geografisnya yang strategis, melainkan juga karena peranan signifikan dari pemuda-pemudanya. Mungkin tanpa campur tangan pemuda, saat ini kita tidak dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan, indahnya hidup tanpa penjajahan dan kediktatoran serta ketidakadilan. Kaum muda merupakan sosok yang penting dalam setiap perubahan, karena bergerak atas nilai-nilai idealisme dan moralitas dalam melihat persoalan yang ada. Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk yang memiliki keragaman agama, suku, etnis, daerah asal, serta bahasa dan budaya lokal. Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu, kecuali membangun kebersamaan, saling hormat-menghormati, serta saling menghargai perbedaan masing-masing. Kemajemukan bangsa harus disikapi dengan penuh rasa syukur, sebagai anugerah dari

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


CAKRAWALA

Tuhan Yang Maha Kuasa. Hidup dalam keberagaman tersebut, kita tetap perlu berpegang teguh pada empat konsensus dasar atau pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tantangan Sebagai bangsa yang memiliki beragam perbedaan, kadang kala terjadi benturan di masyarakat. Namun, kemajemukan tentu tidak boleh menciptakan diskriminasi dan egoisme, tidak boleh satu kelompok merasa berada di atas kelompok yang lain. Semua setara, serta memiliki hak dan kewajiban yang sama. Belakangan ini banyak pihak mengakui adanya kecenderungan semakin lunturnya semangat kebangsaan. Menipisnya rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda berpotensi menciptakan perpecahan bangsa dan pada akhirnya dapat menyebabkan runtuhnya bangunan persaudaraan dan persatuan bangsa. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya untuk menyegarkan lagi pemahaman tentang bernegara, nasionalisme dan patriotisme. Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa bangga dari generasi muda terhadap bangsa dan negaranya. Untuk memperkuat rasa kebangsaan Indonesia, kita sudah memiliki nilai-nilai luhur pemersatu bangsa, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, Sang Merah Putih sebagai bendera negara, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, Garuda Pancasila sebagai lambang negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, Pancasila sebagai dasar falsafah negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, Wawasan Nusantara sebagai wawasan kebangsaan dan kebudayaan daerah sebagai kebudayaan nasional. Namun ternyata dengan bermodalkan nilai-nilai luhur tersebut, belum cukup untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang bersatu. Sebaliknya, ketidakadilan dapat memecah persatuan bangsa. Cita-cita para pendiri bangsa Indonesia adalah mewujudkan

bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, tanpa ditopang semangat nasionalisme dan patriotisme Indonesia. Apalagi dalam mencapai citacita dan tujuan sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan: “membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Pencapaian cita-cita dan tujuan tersebut terkait dengan perubahan mind set bangsa, sebagai sebuah proses mental yang menjadi bagian dari tanggung jawab dan proses pendidikan. Pertama, “kesejahteraan” sebagai sebuah perilaku manusia (perorangan maupun bangsa) merupakan kecakapan meningkatkan mutu kehidupan yang di dalamnya terkandung hati, pikiran, dan kekuatan spiritual yang sehat dan untuk mempertahankan kelanjutan hidupnya didukung kecukupan material “perdamaian” sebagai sebuah kecakapan untuk melakukan transaksi kultural, kesadaran dan kecerdasan di antara keunikan-keunikan kelompok/bangsa dalam berinteraksi dengan keunikan lain yang beragam; dan “kecerdasan bangsa” adalah mind set bangsa yang dapat membangun masyarakat sejahtera dalam keadaan damai atau mind set kompetitif-damai (competitive-peaceful mind set). Kedua, membangun mind set bangsa merupakan sebuah proses mental yang harus tetap berakar pada nilainilai kultural. Untuk membangun mind set kompetitifdamai perlu didukung oleh pengembangan: (1) kapital kelembagaan yang terwujud dalam birokrasi yang sehat sebagai wahana keteladanan bangsa; (2) kapital sumber daya pengetahuan melalui penguatan riset di perguruan tinggi yang menghasilkan keunggulan dan daya saing; (3) kapital sumber daya manusia yang melahirkan para pakar yang (harus) menjadi kata hati bangsa, sebagai esensi karakter bangsa, (4 kapital kultural yang membangun nilai-nilai dan sikap inovatif yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan, kerja keras, kejujuran, dan berorientasi mutu).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

23


CAKRAWALA

Ketiga, membangun mind set bangsa adalah membangun manusia Indonesia masa depan yang harus berlangsung melalui proses pendidikan alih generasi yang terencana secara sistematis dan komprehensif yang akan mendorong terjadinya transformasi diri, sumber daya pengetahuan, dan masyarakat ke arah kehidupan bangsa yang bermartabat. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehubungan dengan itu, pendidikan harus dijadikan kebijakan strategis untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan masyarakat dalam kerangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Penciptaan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, profesional, berkualitas, dan bermoral tinggi merupakan keharusan pemerintah dan masyarakat untuk menuju suatu negara yang maju dan kuat, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Disamping itu, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk memotivasi dan mendorong masyarakat agar mampu membantu dirinya sendiri (self supporting) dengan mendayagunakan lingkungannya.

Peran Pemuda Menurut Thomas Lickona seperti dikutip Ratna Megawangi (2007, 101-102) dalam tulisannya tentang “Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini�, kualitas karakter suatu masyarakat dicirikan dari kualitas karakter generasi mudanya yang dapat menjadi indikator penting, apakah sebuah bangsa bisa maju atau tidak. Lickona mengidentifikasikan 10 karakter generasi muda yang patut dicemaskan karena akan membuat sebuah bangsa tenggelam dalam kehancuran, yaitu: (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, (3) pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan, (4) meningkatnya

24

perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas, (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, (6) menurunnya etos kerja, (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, (9) membudayanya ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Peran pemuda dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sebagai pelopor dan penerus pembangunan peradaban bangsa, serta dalam memperkuat karakter bangsa (nation and character building) tentu tidak perlu diragukan. Namun demikian, saat ini terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi pemuda. Menurunnya keimanan, ketaqwaan dan wawasan kebangsaan, rendahnya daya saing dalam menghadapi globalisasi, meningkatnya penyalahgunaan obat-obat terlarang dan kasus kekerasan serta pergaulan bebas merupakan sebagian dari permasalahan tersebut. Kebijakan pemerintah mengenai kepemudaan diarahkan kepada pemuda, baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi (termasuk gerakan kepanduan/Pramuka), mencakup hak-hak dasar, hak aktualisasi dan hak politik, guna peningkatan peran pemuda dalam pembangunan kehidupan beragama yang damai, pemberdayaan ekonomi rakyat, kesehatan, pembangunan sosial poilitik bangsa, resolusi konflik, partisipasi dalam pembangunan seni budaya dan adat, serta pendidikan berkelanjutan. Sebab pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional.

Harapan Memahami permasalahan dan tantangan yang kita hadapi, kita berharap semua komponen bangsa tergugah untuk berpartisipasi memberikan kontribusi mewujudkan Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis dan sejahtera dengan dilandasi komitmen persatuan dan kesatuan nasional. Khususnya komitmen yang diikrarkan melalui Sumpah Pemuda 84 tahun lalu yang kita peringati tanggal 28 Oktober 2012 (De6).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


LUAR NEGERI

LUAR NEGERI

Menjelang Suksesi Di Negeri Tirai Bambu

P

artai Komunis China (PKC) akan segera menggelar suksesi kepemimpinan melalui penyelenggaraan Kongres Nasional ke-18, menandai berakhirnya era kepemimpinan duet Hu Jintao - Wen Jiabao untuk digantikan generasi yang lebih muda. Setelah sempat tertunda, PKC akhirnya mengumumkan Kongres Nasional akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2012, menghadirkan 2.270 delegasi guna mewakili sekitar 82 juta anggota PKC dari seluruh China. Kongres Nasional ke-18 PKC juga akan dihadiri perwakilan Angkatan Bersenjata China (Tentara Pembebasan Rakyat China/ People`s Liberation Army) dan Kepolisian Negara. Surat kabar Angkatan Bersenjata menyatakan sekitar 300 perwakilan militer dan kepolisian (251 delegasi PLA dan 49 delegasi dari kepolisian) akan hadir, terdiri atas wakilwakil dari keempat angkatan bersenjata, Universitas Pertahanan China, Akademi Pengetahuan Militer, Universitas Teknologi Pertahanan, Komisi Pusat Militer (CMC), serta Kepolisian Negara. Sebagai salah satu negara besar di dunia, proses suksesi di China tentu akan menyedot perhatian komunitas internasional. Ke arah mana “kapal besar” itu akan

dikemudikan? Siapa nahkoda selanjutnya yang akan dipercaya mengemudikannya? Dan, apakah “riakriak gelombang” dari proses berjalannya kapal akan mengganggu, atau justru mendorong jalannya “kapal” kita sendiri? Para pemimpin China sejauh ini berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kesan bahwa situasi China sangat stabil dan pemimpinnya bersatu. Meskipun demikian, publik menduga adanya keretakan di dalam tubuh para petinggi PKC. Sinyal keretakan itu tampak dari penyelidikan yang berlanjut atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang terhadap seorang petinggi PKC yang juga anggota Kongres Rakyat Nasional (KRN), Bo Xilai. PKC memutuskan memecat Bo dari keanggotaan partai pada akhir September 2012, tepat sebelum rencana awal pelaksanaan Kongres Nasional di bulan Oktober 2012 yang kemudian diundur. Sebelumnya, nama Bo Xilai sebagai salah satu anggota Politbiro PKC disebutsebut sebagai calon yang berpeluang kuat menggantikan posisi Hu Jintao. Selain Bo Xilai, nama lainnya yang sering disebut-sebut memiliki peluang besar adalah Wang Yang.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

25


LUAR NEGERI

China sejak 5 tahun lalu berusaha keras melenyapkan korupsi yang menggerogoti hampir semua lini pemerintahan. Sejauh ini sekitar 660 pejabat China telah diadili dan dihukum. He Guoqiang, Ketua Komisi Anti Korupsi PKC menyatakan keputusan partai memecat Bo adalah peringatan terhadap pejabat China yang korup. “Korupsi, tidak peduli siapapun dia, akan dihukum tanpa ampun. Kita pastikan koruptor tidak bisa lari dari hukuman disiplin partai dan undang-undang” ujar He Guoqiang. Sebelumnya pengadilan telah memutuskan istri Bo, Gu Kailai bersalah atas dakwaan membunuh seorang pengusaha asal Inggris, Neil Heywood. Gu Kailai diganjar hukuman mati, namun ditangguhkan pada bulan Agustus. Bo dianggap terlibat dalam kasus istrinya dengan menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya. Bo Xilai yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PKC Chongqing, dikenal sebagai penggagas gerakan “sing red, strike black”. Melalui gerakan ini, Bo berupaya mendulang dukungan publik untuk melawan apa yang disebutnya “kejahatan terorganisir”, melalui pemasyarakatan lagulagu revolusioner – sebuah gerakan yang oleh para kritikusnya dianggap sebagai “revolusi kebudayaan” gaya Mao Zedong. Menjawab para kritikusnya, Bo dalam suatu kesempatan menegaskan, “Gerakan ini merupakan langkah awal untuk memperkokoh identitas ideologi dan mempererat kesatuan budaya nasional”. Bo Xilai memang sukses mewujudkan stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi di Chongqing, serta meningkatkan kepercayaan investor. Namun di bawah kebijakan “revolusi kebudayaan”-nya, banyak aktivis dan kritikus ditangkap, diadili dan dipenjarakan dengan dalih untuk melenyapkan sumber “kejahatan terorganisir” yang dianggap menimbulkan kekacauan serta merusak soliditas masyarakat. Karena sepak terjangnya, Bo mendapat dukungan dari kelompok ekstrim kiri dan angkatan tua. Menyusul pemecatan Bo dari PKC, sekitar 300 akademisi senior dan mantan pejabat PKC pertengahan Oktober 2012, menulis surat terbuka kepada parlemen untuk tidak mengeluarkan Bo Xilai, meskipun yang bersangkutan telah dipecat dari partainya. Jika dikeluarkan dari parlemen maka Bo tidak bisa menikmati kekebalan dari tuntutan hukum lagi dan bisa digugat dengan tuduhan yang sudah diajukan kepadanya, yaitu penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.

26

Sebaliknya Wang Yang, cenderung menolak gaya lama represivitas para pendahulunya dan mengkritik pendekatan gaya “revolusi kebudayaan” Bo Xilai. Pada peringatan 90 tahun berdirinya PKC, Wang Yang menyatakan: ”Marilah kita menengok ke belakang dan belajar pada kesulitan, kegagalan dan kesalahan masa lalu, sehingga kita tidak perlu mengulanginya lagi”. Mengkritik Bo, Wang menambahkan: “Saat ini dibutuhkan strategi partai jangka panjang untuk menggerakkan roda pembangunan. Jauh lebih penting meningkatkan fokus kita pada optimalisasi upaya dan kerja keras, ketimbang mengenang kejayaan masa lalu dan menyanyikan lagulagu”. Wang menerapkan pendekatan yang berbeda dalam meredam demonstrasi dan kekacauan. Di Guangdong, di mana ia menjabat sebagai Ketua PKC Provinsi, Wang menerapkan pendekatan “resolution regarding strengthening the construction of society”, melalui peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan sosial. Dalam beberapa kesempatan Wang juga menyerukan perlunya pemerintahan yang lebih demokratis dengan membuka ruang diskusi agar rakyat dapat menyampaikan apa yang sesungguhnya mereka inginkan dan pikirkan. Namun, popularitas Wang bukannya tanpa pengkritik. Sebagian besar tokoh PKC menghendaki reformasi China dilakukan perlahan dan tidak se-liberal gaya Wang Yang. Pada minggu-minggu akhir menjelang Kongres Nasional muncul nama lainnya sebagai kandidat kuat, yaitu Xi Jinping. Xi saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden China, dan baru saja diangkat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat. Pengangkatan Xi dipandang untuk memperkuat kemungkinannya menjadi pemimpin baru negeri tirai bambu tersebut. Sebelumnya, Hu Jintao memegang posisi yang sama sebelum ia menjadi orang paling berkuasa di China. Banyak kalangan memandangnya sebagai kompromi antara golongan berhaluan keras dan faksifaksi yang liberal dalam partai. Tampilnya Xi memberikan sinyal kuat bahwa Kongres Nasional PKC belum akan menghasilkan kejutan yang berpengaruh pada kebijakan politik China ke depan (YS).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


OPINI

OPINI

Peran Indonesia dalam Mencegah Berkembangnya Konflik Laut China Selatan

L

Oleh : Laksma TNI Halomoan Sipahutar, M.Sc.*)

aut China Selatan merupakan jalur pelayaran (Sea Line of Communication/SLOC) tersibuk di dunia selain Selat Malaka, Laut Mediterania dan Teluk Persia. Menurut UNCTAD, selama tahun 2010 sebanyak 45 persen perdagangan dunia dengan nilai 1.500 trilliun dollar AS didistribusikan melalui Laut China Selatan. Menguasai Laut China Selatan, berarti menguasai jalur perdagangan yang sangat strategis dalam percaturan politik dunia. Menurut Kementerian Sumber Daya dan Pertambangan China, kandungan minyak di Laut China Selatan diperkirakan 17,7 miliar ton, lebih besar dari cadangan minyak Kuwait yang mencapai 13 miliar ton. Bila RRC tidak menemukan sumber minyak baru, maka negeri itu harus mengimpor 100 juta ton setiap tahun guna memenuhi kebutuhan nasionalnya (International Herald Tribune, 3 Juni 1995).

Kondisi tersebut semakin menebalkan tekad RRC dan sejumlah negara yang terlibat klaim tumpang tindih di Laut China Selatan untuk menguasai perairan itu, baik dengan jalan diplomasi maupun kekuatan senjata. Konflik bersenjata antara RRC dan Vietnam telah dua kali terjadi yaitu pada tahun 1974 dan 1988. Konflik serupa antara RRC dan Filipina dapat saja terjadi mengingat memburuknya hubungan kedua negara dalam beberapa bulan belakangan ini. Meskipun Indonesia tidak terlibat dalam klaim Laut China Selatan, namun stabilitas nasional Indonesia akan terganggu bila saling klaim berubah menjadi konflik bersenjata. Oleh karena itu, Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas kawasan Laut China Selatan sebagai prasyarat penting dalam mewujudkan

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

27


OPINI

masyarakat ekonomi ASEAN 2015. Upaya intensif dan partisipasi aktif Indonesia diperlukan guna mencegah berkembangnya konflik dengan mengimplementasikan Code of Conduct on South China Sea agar keamanan kawasan dapat terwujud.

Potensi Konflik Laut China Selatan Di Laut China Selatan terdapat empat kelompok gugusan kepulauan dan karang- yaitu Paracel, Spratly, Pratas, dan kepulauan Maccalesfield. Permasalahan terpusat di Spratly, gugus kepulauan yang diklaim RRC, Taiwan, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia, sementara Kepulauan Paracel dan Pratas sudah berada di bawah kendali RRC dan Taiwan. China mengklaim Laut China Selatan sejak Perang Dunia I, didasarkan pada alasan historis sebagai penemu pertama. Tahun 1876 China menyatakan kepulauan Spratly merupakan miliknya, namun dibantah Vietnam yang mengaku bahwa wilayah tersebut sudah mereka duduki sejak abad ke 17. Selain Vietnam, Kepulauan Spratly juga diduduki oleh Taiwan (sejak Perang Dunia II) dan Filipina (tahun 1971). Malaysia menduduki beberapa gugusan kepulauan Spratly (Terumbu Layang) berdasarkan Peta Batas Landas Kontinen Malaysia tahun 1979. Dua kelompok gugus pulau lain juga diklaim Malaysia sebagai wilayahnya yaitu Terumbu Laksamana yang saat ini diduduki Filipina dan Amboyna yang diduduki Vetnam. Brunei Darussalam juga ikut mengklaim wilayah di Kepulauan Spratly. Belakangan ini terlihat China sedang memperkuat Angkatan Lautnya dengan membeli kapal induk dan

Kepulauan Spratly

| Foto: upstreamonline.com

28

membangun pangkalan udara yang dilengkapi radar canggih di Pulau Woody sehingga memungkinkan China memberikan perlindungan udara terhadap Kepulauan Spratly secara maksimal. China terus menggelar kapal perang di sekitar Karang Scarborough yang diperkirakan memiliki Gas Alam sebanyak 266 Trilliun kaki kubik yang juga diklaim oleh Filipina. China juga telah mendekati Rusia dan mulai merayu Korea Utara untuk mendukung kepentingannya. China sebagai negara yang belum meratifikasi UNCLOS ‘82 telah mengirimkan sinyal penolakan dengan menyatakan “kedaulatan yang tak terbantahkan” atas Laut China Selatan. Pernyataan tersebut bentrok dengan klaim negara-negara lainnya yang memiliki tuntutan berdasarkan UNCLOS ‘82. Vietnam sebagai negara yang merasa dirugikan, saat ini mulai memodernisasi kapal perang, membangun pertahanan Rudal Yakhont di garis pantai, dan mengintensifkan kerjasama pertahanan dengan AS. Akan halnya dengan Filipina, atas persekutuannya dengan AS, negara ini telah menyeret AS ke kawasan Laut China Selatan untuk melindunginya dari tekanan China. Prediksi kekuatan ekonomi dan militer yang bakal tak terbendung serta manuver China di Laut China Selatan, mendapatkan reaksi paranoid AS dengan memindahkan sebagian kekuatan Armada Laut Tengah ke Asia Pasifik, antara lain perkuatan Armada ke VII di Yokosuka, Jepang; penggelaran 2500 Marinir beserta tank dan pesawat tempur USMC di Darwin secara bertahap; penempatan kapal perang di Singapura secara temporary; dan pesawat-pesawat Siluman di P. Cocos. AS mengeluarkan kritikan keras terhadap China atas pembangunan sebuah garnisun atau pangkalan militer serta pembentukan pemerintahan administratif di kota kecil Sansha di Laut China Selatan yang masih dalam wilayah sengketa. AS mendesak agar setiap pihak bisa menahan diri. Ulah China inipun membuat berang Vietnam dan Filipina yang menuduh China melakukan intimidasi. “Tindakan China telah merusak upaya diplomasi bersama untuk mengakhiri perbedaan.” ujar juru bicara Patrick Ventrell, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (4/8/2012). AS sendiri tidak memiliki kuasa atas Laut China Selatan, tetapi Menlu Hillary Clinton

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


OPINI

mengatakan pihaknya mempunyai kepentingan nasional atas kebebasan melintas di perairan tersebut, meskipun pihaknya tidak ada keberpihakan dalam masalah ini.

Indonesia dan Konflik Laut China Selatan Sejak tahun 2002, Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam penyelesaian masalah Laut China Selatan dengan menghasilkan Declaration of Conduct (DoC) yang ditandatangani RRC dan 10 negara ASEAN. Kemudian tahun 2011 Indonesia memprakarsai peningkatan DoC menjadi CoC (Code of Conduct). Namun perselisihan di antara beberapa negara tetap ada dan dapat mengarah pada konflik terbuka jika tidak ada penyelesaian damai dan menyeluruh. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Oktober 2012 dalam menerima kunjungan Menlu Singapura Shanmugan di Jakarta menyinggung konflik Laut China Selatan, saat keduanya membahas persiapan KTT ASEAN yang akan digelar di Kamboja, November 2012. Presiden SBY mengatakan Indonesia menginginkan stabilitas di kawasan serta menginginkan Laut China Selatan menjadi area kerjasama dan tidak menjadi area konflik atau perebutan kepentingan. “Bagaimana upaya Indonesia untuk menyelesaikan proses pembahasan dari DOC menjadi COC, tentunya kita harapkan kerjasama dengan Singapura,� katanya. Peran Indonesia mencegah berkembangnya konflik di Laut China Selatan terus diupayakan. Ketegangan mengenai batas maritim belum menemukan jalan keluar, walaupun sudah dibahas dalam pertemuan negaranegara ASEAN. China mengklaim kawasan Laut China Selatan seluas 3,5 juta kilometer persegi, di sisi lain beberapa negara ASEAN bersikukuh bahwa kawasan tersebut bagian wilayahnya, termasuk Blok Half Moon yang kaya minyak dan gas yang diklaim oleh Filipina. ASEAN sendiri terkesan kurang solid karena diantara sesama negara ASEAN yang terlibat sebagai claimer juga masih terdapat perselisihan tumpang tindih klaim. Indonesia bukan termasuk negara claimer, namun telah memberikan beberapa masukan atas penanganan konflik Laut China Selatan, yaitu: 1) Guide Lines yang dijadikan

acuan bersama bagi negara-negara yang bersengketa dengan membentuk Court of Conduct antara negaranegara ASEAN dan China. 2) Memberikan rekomendasi berupa Rules of The Law dan Rules Of The Sea guna meredakan konflik dan bagaimana mengatur insiden yang terjadi agar tidak memburuk, serta mengatur kapalkapal dari mancanegara untuk menghindari langkah provokatif antara satu negara dengan lainnya saat melakukan pelayaran di Laut China Selatan. Beberapa negara ASEAN yang bersengketa telah menerima konsep dan diharapkan menjadi solusi atas konflik yang terjadi. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dalam lawatannya ke Indonesia pada 4 September 2012 telah melakukan pembicaraan dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono terkait kepentingan Amerika Serikat di Asia Pasifik. Dalam kaitan keamanan regional, Hillary telah meminta ASEAN bersatu, khususnya dalam sengketa perbatasan di Kepulauan Spratly, menghadapi klaim tumpang tindih di Laut China Selatan antara China dengan beberapa negara ASEAN. ASEAN pernah tidak satu suara menghadapi persoalan ini ketika berlangsung Konferensi Tingkat Menlu (KTM) pada bulan Juli 2012 di Pnom Penh, dimana Kamboja bertindak selaku ketua ASEAN. Tudingan yang muncul ketika itu, Kamboja telah menjalankan agenda China sehingga tidak muncul sikap keras ASEAN terhadap Beijing. Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia berhasil menggelar upaya khusus menyatukan suara ASEAN. Sehingga dunia mengakui bahwa Indonesia berperan penting di kawasan Asia Tenggara, meski secara militer bukan kekuatan yang menakutkan. Dunia mengakui inisiatif resmi yang diterima China adalah rangkaian Workshop yang dimotori Indonesia yang diharapkan bermuara pada perwujudan Code of Conduct on South China Sea sebagai upaya mencegah konflik di Laut China Selatan. Indonesia telah memainkan peranan penting dan strategis, serta telah memperlihatkan sikap dan posisi yang tegas demi kepentingan nasionalnya dalam mencegah konflik di Laut China Selatan. *) Asdep 5/IV Hanneg, Kemenko Polhukam RI.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

29


OPINI

Peran Rekam Jejak dalam Rangka Pengisian Jabatan Publik Oleh : Adrianus Meliala*)

B

elum lama ini, Komisi Kepolisian Nasional melakukan penelitian tentang peran rekam jejak dalam rangka pengisian jabatan publik. Hal itu dilakukan sebagai awalan terkait tugas Kompolnas mengusulkan beberapa nama perwira tinggi Polri sebagai calon Kapolri kepada Presiden RI. Diharapkan ke depan, Kompolnas tidak hanya mengirimkan nama saja, tetapi juga informasi lain menyangkut rekam jejak dari namanama yang diusulkan.

layak dan tepat menduduki jabatan tertentu baik di instansi Pemerintahan maupun Swasta. Rekam jejak dianggap sebagai peramal yang ilmiah (scientific predictor) tentang sikap dan perilaku seseorang di masa depan. Melalui penelusuran rekam jejak tersebut, bahkan bisa disimpulkan tentang integritas seseorang, demikian pula kecenderungan kepribadian yang bersangkutan apabila gemar mengambil resiko, cenderung bermain “aman� dan sebagainya.

Sebagian besar analisis, bahkan kalimat-kalimat yang disajikan dalam tulisan ini pada dasarnya adalah intisari dari laporan penelitian tersebut di atas.

Mengapa demikian? Mengingat yang dicari dalam suatu kegiatan rekam jejak, antara lain, jabatan apa yang pernah diduduki, prestasi dan informasi dari data sekunder dari atasan dan rekan kerja, kompetensi serta pemenuhan syarat administratif (Prasojo, E., 2012). Rekam jejak dengan demikian merupakan sebuah proses yang wajib dilakukan dalam rekrutmen, terutama tentang hal-hal

Rekam jejak itu sendiri, atau dalam terminologi lain dikenal dengan istilah track record, telah populer digunakan untuk menilai apakah seseorang dianggap

30

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


OPINI

yang terkait dengan soft & hard competency, sehingga diperoleh kandidat yang tepat sesuai kualifikasi (Kuntadi, 2012). Dalam rekam jejak, seyogyanya juga diperoleh gambaran tentang pengalaman kegagalan di masa lampau yang menekankan pada proses bagaimana seorang kandidat bangkit kembali. Untuk itu perlu dikumpulkan informasi berupa evidence dari masa lalu untuk memprediksi perilaku di masa depan. Melalui catatan tentang riwayat kehidupan, baik yang bersifat positif berupa pencapaian prestasi maupun yang negatif, yakni hal-hal yang menjadi kekurangan kandidat, maka gambaran tentang seorang kandidat akan menjadi lebih utuh. Itulah sebabnya, dalam rangka fit and proper test oleh berbagai komisi, rekam jejak seorang calon tampaknya menjadi pertimbangan utama. Hal ini dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Kompolnas dan berbagai komisi lainnya. Penelusuran rekam jejak juga telah dilakukan terkait seleksi calon pimpinan badan tinggi negara seperti BPK dan juga jajaran deputi di sejumlah kementerian. Selanjutnya, S. Mustopa (detik.com, 2012) mengungkapkan pentingnya sistem seleksi yang rigid bagi Hakim ad-hoc untuk menilai pengalaman dan menguji moralitas serta komitmen kandidat dalam pemberantasan korupsi. Hal tersebut terkait dengan adanya kasus dua orang Hakim ad-hoc Pengadilan Tipikor di Semarang yang melakukan tindak pidana korupsi. Variabel yang umumnya ditetapkan bagi calon Hakim ad-hoc Tipikor & Hakim Karir adalah integritas, independensi serta moralitas (Ana, Kompas, 2012). Lain lagi menyangkut jabatan presiden. Dalam jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas tanggal 2325 Mei 2012, sejumlah pertimbangan dalam memilih calon presiden adalah faktor usia sebesar 1,7%, latar belakang partai (2.5%), intelektualitas sebesar 10,9%, terkait dengan pengalaman sejumlah 15,4% dan aspek terkuat adalah berintegritas sebesar 66,2%. Sedangkan menurut hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate yang dilakukan tanggal 14-24 Mei 2012, aspek psikologis dan kompetensi yang diharapkan pada seorang calon

presiden adalah : aspek intelektual atau kecerdasan sebesar 12,2%, sikap tegas sebesar 22,1%, kejujuran sebesar 14,1%, bersikap pro terhadap rakyat sebesar 14,3% dan kemampuan memimpin sebesar 13,6% (Kompas, 2012). Dalam siklus manajemen sumber daya manusia, asesmen terkait rekam jejak seseorang merupakan hal yang penting dalam rekrutmen, seleksi dan penempatan. Hal tersebut sangat kritikal untuk memenuhi kebutuhan mengidentifikasi orang yang tepat menduduki jabatan tertentu sesuai dengan persyaratan jabatan tersebut, atau dikenal dengan istilah the right man in the right place. Pada umumnya asesmen rekam jejak dilakukan dengan memakai metode serupa. Salah satunya adalah menelusuri kebenaran profil dari seseorang, dengan kata lain terkait dengan sah tidaknya sepak terjang kandidat tersebut. Penelusuran dilakukan untuk mengukur berbagai variabel yang dipersyaratkan misalnya aspek pengetahuan, pengalaman, prestasi yang dicapai atau sejauhmana profesionalisme seseorang dalam menjalani pekerjaannya. Saat asesmen, umumnya tak dilupakan perihal seberapa kuat integritas seseorang Rekam jejak juga berguna untuk menilai aspek integritas kandidat, baik dari bagaimana proses mencapai kinerjanya maupun kemungkinan ada tidaknya perilaku negatif yang berimplikasi terhadap pencitraan dirinya. Rekam jejak yang umumnya dipublikasikan berkaitan dengan aspek negatif dari individu dikenal dengan istilah record misconduct. Dalam pelaksanaannya, adanya political will pimpinan instansi sangatlah menentukan dilakukan atau tidaknya penelusuran rekam jejak seorang kandidat pemegang jabatan tertentu. Di setiap instansi terdapat unit yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu BAPERJAKAT atau Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat yang memiliki kebijakan berbeda-beda pada setiap instansi. Sejauh ini, belum ditemukan standar formal terkait metode asesmen individual dalam proses seleksi dan penempatan jabatan publik. Pengkajian model rekam jejak dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta yang telah mengimplementasikan penelusuran rekam jejak, menjadi penting untuk dipahami secara mendalam.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

31


OPINI

Kembali menyangkut defisini, maka sejauh ini ditemukan beberapa definisi sebagai berikut: track record merupakan suatu terminologi populer dalam siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Terminologi ini digunakan pertama kali pada tahun 1940 dalam konteks olah raga, yakni track – fields yaitu pacuan kuda. Selanjutnya, istilah yang sama digunakan dalam aplikasi praktis dunia perbankan untuk melihat kelayakan dan kesehatan keuangan debitur. Track record digunakan dalam upaya rekrutmen, seleksi dan penempatan yang merupakan bagian kritikal dalam siklus Manajemen Sumber Daya Manusia. Pendekatan ini menitikberatkan pada kompetensi dan performansi kandidat sebelumnya, sehingga diperoleh gambaran untuk memenuhi prinsip the right man in the right place (Robbins, 1982).

Dalam rangka menetapkan apa yang menjadi variabel dalam suatu penelusuran rekam jejak, umumnya disesuaikan dengan persyaratan jabatan serta nilainilai yang ditanamkan dalam suatu organisasi. Variabel atau dimensi tersebut juga berkorelasi dengan visi misi dari instansi. Sebagai contoh, kriteria individual pada pemilihan Anggota Komnas HAM, menurut Eddyono, dkk (2007), adalah sebagai berikut:

Juga terdapat definisi informal tentang rekam jejak. Hal itu dianggap sebagai cara atau strategi yang dijalankan untuk menelusuri kebenaran profil seseorang yang terkait dengan kinerja dan prestasi yang bersangkutan (www.thefreedictionary.com). Performansi seseorang dalam suatu organisasi di masa lalu dipandang secara keseluruhan dan memiliki tujuan untuk membuat suatu penilaian terhadap kandidat tersebut (Wikipedia).

3. Strategis : Berkaitan dengan kemampuan kepemimpinan, kerja sama, komunikasi serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terkait dengan isu HAM secara obyektif dan adil.

Pada konteks Indonesia, rekam jejak umumnya dikaitkan dengan pemilihan jabatan tertentu seperti pemilihan Presiden & Wakil Presiden; Kepala Daerah tingkat Provinsi & Kabupaten/Kota; Menteri; Kapolri; Jaksa Agung; KPK; Hakim Agung. Rekam jejak diistilahkan dengan tracking profile, yaitu suatu cara untuk menelusuri kebenaran profil seseorang yang terkait dengan kinerja dan sepak terjangnya (Asfinawati, dkk., 2009), apakah itu menyangkut prestasi, kompetensi dan integritas yang bersangkutan.

5. Integritas : Kejujuran; profesionalisme; konsistensi pada nilai HAM; tidak memihak serta tidak pernah terkait dengan masalah serta perkara pelanggaran HAM.

32

1. Pengetahuan : Berkaitan dengan konsep, perangkat, struktur HAM serta peta permasalahan sosial budaya, ekonomi dan politik yang relevan bagi penegakan HAM di Indonesia. 2. Teknis : Berkaitan dengan pengorganisasian yaitu perencanaan, koordinasi dan evaluasi tugas.

4. Prestasi : Terkait pengalaman dalam upaya memajukan & perlindungan HAM; mendorong terciptanya masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif.

6. Komitmen : Mengutamakan pemenuhan hak korban pelanggaran HAM berat dalam pelaksanaan tugas serta pencapaian sasaran kerja Komnas HAM. Khusus mengenai kompetensi, sebagai variabel yang

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


OPINI

paling banyak diupayakan pembuktiannya dalam rangka rekam jejak, merupakan suatu bentuk kombinasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terkait dengan kesuksesan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tugas atau peranan tertentu dalam konteks organisasi (Spencer, 1993). Kompetensi memfokuskan pada bagaimana seorang pekerja menampilkan nilai-nilai organisasi dalam situasi kerja secara aktual. Kompetensi juga memberikan arah untuk mencapai standar kinerja tertentu, dimana karyawan bekerja untuk mencapai kinerjanya. Melalui telaahan mengenai kompetensi seseorang, akan mempermudah perencanaan pemilihan sumber daya sesuai dengan persyaratan jabatan dan juga dapat dijadikan acuan dan memfokuskan pada proses penggalian informasi pada kandidat. Selain itu, kompetensi juga merupakan pedoman yang obyektif dalam memberikan penilaian terhadap kandidat; apabila teridentifikasi bahwa terdapat gaps atau kesenjangan antara kemampuan saat ini dengan persyaratan jabatan, maka selanjutnya dapat direncanakan pengembangan kemampuan yang bersangkutan. Berdasarkan tipe kompetensi, maka sejauh ini terdapat dua tipe sebagai berikut: 1. Hard Competency atau kompetensi teknis berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan relevan dengan peran atau tugasnya. 2. Soft Competency : Aspek individu terkait dengan motif, nilai yang dianut, terkait kepribadian yang ditunjukkan melalui perilaku yang terukur sehingga dapat mengidikasikan pekerja tertentu mampu mencapai kinerjanya secara optimal. Selain dua jenis kompetensi tersebut, terdapat konsep tentang Core Competency yang berkaitan dengan value atau nilai dalam organisasi. Misalnya, pada perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, yang menjadi kompetensi organisasinya adalah integritas, kerja sama dan pelayanan terhadap pelanggan. Pada organisasi lain, tentu berbeda pula kompetensi organisasinya. Mengenai metodologi melakukan rekam jejak, yang umum diterapkan adalah dengan melakukan wawancara dengan orang yang mengenal subyek yang hendak direkam jejaknya secara dekat serta dapat dilacak

keberadaannya. Jenis wawancara lainnya adalah dengan menerapkan sistem 360 derajat yaitu proses wawancara dengan atasan, rekan kerja, bawahannya terkait dengan konteks pekerjaan. Metode lainnya adalah dengan mempublikasikan ke media massa untuk memperoleh gambaran atau laporan dari masyarakat. Aspek yang umumnya diukur mencakup insiden-insiden masa lalu dimana yang bersangkutan memperlihatkan integritas kerja yang tinggi serta catatan kepemilikan untuk mencari informasi daftar kekayaan kandidat. Bilamana terdapat anggaran yang memadai, juga dapat dilakukan alloanamnesa atau proses wawancara dengan dengan orang-orang terdekat pada kandidat tersebut. Namun demikian, terdapat pula hal-hal yang menjadi hambatan dalam proses pelaksanaan rekam jejak, bila kandidat mengalami lupa atau hambatan dalam merecall kembali memorinya terkait dengan aspek yang dinilai. Selain itu, kemungkinan adanya bias karena perbedaan standar yang ditetapkan pada masa sebelumnya dan masa sekarang. Masalah berikutnya adalah kurangnya narasumber yang diwawancarai serta adanya faktor like and dislike. Keberhasilan rekam jejak juga tergantung pada siapa yang melakukan penelusuran rekam jejak tersebut. Seyogyanya, hal itu dilakukan oleh assessor yang melakukan mapping kompetensi dan menilai performansi individu berdasarkan data primer dengan melakukan proses wawancara maupun data sekunder. Prasojo, E. (2012) menggambarkan assessor adalah orang-orang yang mampu dan dapat dipercaya, memiliki pengetahuan terhadap bidang atau posisi yang ditawarkan, tidak memiliki cacat integritas serta tidak ada konflik kepentingan dengan calon yang akan mengisi jabatan tersebut. Menurut Ruky, A.S. (2012), kandidat yang bersangkutan juga berperanan dalam rangka rekam jejak atas dirinya sendiri, yakni saat hendak membuat self disclosure yaitu suatu catatan atau penjelasan dari pribadi kandidat terutama tentang hal-hal yang terkait dengan prestasi maupun kegagalannya, paling sedikit pada dua jabatan terakhir. Adrianus Meliala Kriminologi FISIP UI; Komisioner pada Komisi Kepolisian Nasional

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

33



TEROPONG

TEROPONG

| Gambar : sabrizain.org

Evolusi dan Perkembangan

Budaya Melayu I

stilah Melayu berasal dari kata “mala” yang berarti “mula” dan kata “yu” yang berarti “negeri”. Suku bangsa Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir Timur Sumatera, pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15% dari seluruh populasi penduduk yang sebagian besar mendiami Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Menurut catatan Yi Jing, seorang pendeta Budha dari Dinasti Tang, yang berkunjung ke Nusantara antara tahun 688 - 695, terdapat sebuah kerajaan yang dikenal dengan Mo-Lo-Yu (Melayu) yang berjarak 15 hari pelayaran dari Sriwijaya. Dari Ka-Cha (Kedah), jaraknyapun 15 hari pelayaran. Berdasarkan catatan Yi Jing, kerajaan tersebut merupakan negara yang merdeka dan akhirnya ditaklukkan oleh Sriwijaya.

Berdasarkan prasasti Keping Tembaga Laguna, diketahui saudagar Melayu telah berdagang ke seluruh wilayah Asia Tenggara. Dalam proses interaksi dengan penduduk setempat, mereka mengenalkan adat budaya dan bahasa Melayu. Bahasa Melayu akhirnya menjadi lingua franca menggantikan bahasa Sanskerta. Bahasa Melayu yang telah berkembang dan dipakai oleh banyak masyarakat di Nusantara, akhirnya dipilih menjadi bahasa nasional Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Masuknya agama Islam ke Nusantara sekitar abad ke-12, memberikan warna yang sangat kuat dalam perkembangan peradaban Melayu. Agama Islam menjadi corak pemerintahan kerajaan-kerajaan Melayu dan menggeser pola Kerajaan menjadi Kesultanan. Diantaranya, Kesultanan Johor, Kesultanan Perak, Kesultanan Pahang, Kesultanan Brunei dan Kesultanan Siak. Era kejayaan Kesultanan Malaka merupakan masa emas peradaban Melayu, sebelum kerajaan ini ditaklukkan oleh kekuatan tentara Portugis pada tahun 1511.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

35


TEROPONG

| Foto : febii_art.devianart.com

36

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


TEROPONG

Tarian khas kepulauan Riau | Foto : griyawisata.com

Tarian khas kepulauan Riau | Foto : saidparman.wordpress.com

Perkembangan Budaya Melayu di Kepulauan Riau Terdapat 18 suku bangsa di Provinsi Kepri, yaitu Melayu Riau, Melayu Sumatera (di luar Riau), Melayu Kalimantan, Minang, Jawa, Bugis, Batak, Sunda, Aceh, Bali, Madura, Nias, Flores, Dayak, Papua, Betawi, Ambon, dan China. Keanekaragaman suku ini membawa kekayaan khazanah budaya Melayu di Kepri, terutama bahasanya. Namun, bahasa yang digunakan sehari-hari oleh penduduk Provinsi Kepri adalah bahasa Melayu yang pada hakikatnya merupakan akar bahasa Indonesia dengan berbagai dialek yang mengikuti perbedaan lokalitas masyarakat. Selain bahasa, terdapat juga variasi dalam hal tradisi yang berlaku pada berbagai kelompok masyarakat Melayu di Kepri. Variasi kebudayaan Melayu tersebut menghasilkan variasi identitas khusus orang Melayu yang penuh dengan keterbukaan, yang dilandasi oleh prinsip hidup bersama dalam perbedaan yang memiliki kemiripan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip “berbeda tetapi satu” yang diterapkan masyarakat

Melayu Kepri ini menyebabkan terbentuknya tradisi yang majemuk. Dengan keterbukaannya, kebudayaan Melayu yang berkembang di Kepri dapat mengakomodasikan perbedaan dan secara bersama-sama hidup berdampingan dalam semangat keterbukaan dan toleransi. Kemampuan mengakomodasikan perbedaan tersebut muncul sebagai hasil dari pengalaman sejarah bangsa Melayu yang selama berabad-abad telah membuka hubungan dengan budaya lainnya. Namun meskipun bersifat terbuka, masyarakat Melayu di Kepri tetap memegang teguh identitas kemelayuannya. Sebagaimana dipesankan Raja Ali Haji, dalam Gurindam Dua Belas (1847), “Tak kan Melayu Hilang di Bumi”. Kalimat itu digunakan untuk menunjukkan keyakinan masyarakat Melayu akan adat-istiadat dan budayanya. Begitu pentingnya adat-istiadat bagi orang Melayu, sehingga timbul ungkapan, “Biar Mati Anak, Jangan Mati Adat” atau “Biar Mati Istri, Jangan Mati Adat”. Semua ungkapan itu diucapkan secara turun-temurun dan telah mendarahdaging bagi orang Melayu, baik yang menetap di Kepri maupun di perantauan (RED).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

37


DESTINASI

DESTINASI

Menelisik Potensi Wisata di

| Foto : Ricahard Tulloch

Kepulauan Riau

P

rovinsi Kepulauan Riau terletak di bibir Selat Malaka, berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara, Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di timur; Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Jambi di selatan; serta Provinsi Riau, Singapura, dan Malaysia di sebelah barat. Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa, mencakup 2.408 pulau besar dan kecil yang 30 persennya belum bernama dan berpenduduk. Sekitar 95 persen wilayah Kepulauan Riau merupakan lautan dan hanya sekitar 5 persen merupakan daratan, dengan total wilayah seluas 252.601 km².

38

Dengan kondisi geografis wilayahnya yang sebagian besar merupakan lautan, tentunya sangat mendukung bagi pengembangan pariwisata bahari. Berbagai obyek wisata bahari yang dimiliki Kepulauan Riau, diantaranya Pantai Melur, Pantai Nongsa, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, dan Kepulauan Natuna. Tak hanya wisata bahari, Kepulauan Riau yang masih kental dengan nuansa budaya Melayu, juga memiliki berbagai obyek wisata budaya, seperti Pulau Penyengat.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


DESTINASI

1. Pantai Melur Sebagai salah satu obyek wisata andalan di Kepulauan Riau, Pantai Melur yang memiliki hamparan pasir putih yang luas dengan panorama laut yang mempesona, sangat cocok sebagai obyek wisata favorit keluarga. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di pantai ini, misalnya berenang, membangun istana pasir, mencari ikan-ikan kecil, kerang dan binatang laut lainnya, atau sekedar sebagai tempat bercengkerama bersama keluarga. Bagi anda yang gemar wisata kuliner, di pantai ini juga tersedia aneka makanan olahan hasil laut (seafood), mulai kepiting, kerang, ikan dan cumi.

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

39


DESTINASI

Pantai Nongsa | Foto : Arief Wardhana - 10Nature.com

2. Pantai Nongsa Nama Nongsa berasal dari kata Nong Isa, seorang saudagar Batam yang pertama kali bermukim dan mengembangkan kawasan pantai Nongsa. Kawasan wisata ini terletak di sebelah timur Pulau Batam, tepatnya di pesisir kampung Nongsa, kecamatan Nongsa, sekitar 20 menit perjalanan darat dari Bandara Hang Nadim. Pantai Nongsa memiliki pasir putih dan air laut yang jernih yang sangat layak untuk menjadi destinasi favorit wisata. Pemandangan bawah lautnya yang indah menjadikan kawasan pantai Nongsa sangat cocok untuk kegiatan menyelam dan snorkeling. Pada malam hari, gemerlap lampu-lampu yang terpancar dari gedung pencakar langit di negara seberang, Singapura memberikan nuansa yang romantis.

40

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


DESTINASI

3. Pantai Lagoi Pantai Lagoi terletak di Pulau Bintan. Obyek wisata berkelas dunia ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan deretan pohon kelapa yang berjajar rapi di sepanjang pantai yang menambah elok dan teduhnya suasana. Keberadaan objek wisata Pantai Lagoi semakin lengkap dengan dukungan keindahan alam lain yang tak kalah menarik, yaitu Sungai Sebong dan Hutan Mangrove. Berbagai resor dengan fasilitas spa, padang golf, dan rumah makan dibangun untuk memanjakan para pelancong yang berwisata di kawasan pantai ini. Panorama bawah lautnya yang indah sangat cocok untuk melakukan berbagai kegiatan seperti snorkeling dan diving. Pantai ini juga sangat cocok untuk melakukan kegiatan berjemur, atau sekedar jalan-jalan menyusuri pantai menikmati hawanya yang sejuk dan debur ombaknya yang mengagumkan.

Pantai Lagoi

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

41


DESTINASI

4. Pantai Tanjung Berakit Satu lagi destinasi wisata favorit di Pulau Bintan, Pantai Tanjung Berakit terletak di utara Pulau Bintan dan dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan darat dari Kota Tanjung Pinang. Keindahan panorama alam pantai, ditambah pemandangan bawah laut yang memukau, sangat layak untuk masuk dalam daftar agenda wisata anda berikutnya.

6. Pulau Penyengat

5. Natuna Kepulauan Natuna memiliki pemandangan yang indah dengan panorama pantai yang masih terjaga keasriannya. Beberapa lokasi yang layak menjadi tujuan wisata anda seperti Pantai Tanjung, Pantai Sebagul, Pantai Teluk Selahang, Pantai Setengar, Pantai Sisi Serasan, Pantai Stress, dll. Di lokasi tersebut wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan seperti diving, snorkeling dan mengamati perkembangbiakan penyu. Di Natuna, wisatawan juga dapat menemui salah satu spesies kera langka yang biasa disebut dengan nama “Kekah� (Presbytis Natunae). Kekah Natuna hanya hidup dan berkembang di kawasan Gunung Sintu (Pian Tengah, Sepang, Seberang), Gunung Ranai, dan Gunung Ceruk. Bentuk kekah sangat unik, tubuhnya diselimuti oleh bulu-bulu hitam tebal yang diselingi dengan warna putih pada bagian dada, hingga kelihatan seperti mengenakan rompi putih. Mata kekah dikelilingi kulit berwarna putih dan abu-abu sehingga tampak seperti mengenakan kacamata. Bila beruntung, kita dapat menemukannya di jalan raya dalam perjalanan menuju pelabuhan Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna.

42

Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti dalam sebutan sumber-sumber sejarah adalah sebuah pulau kecil yang berjarak kurang lebih 6 km dari Kota Tanjung Pinang. Pulau ini berukuran kurang lebih 2.500 x 750 meter, dan berjarak lebih kurang 35 km dari Pulau Batam yang dapat dituju dengan menggunakan perahu bot atau lebih dikenal dengan perahu pompong. Di Pulau Penyengat terdapat Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, kompleks Istana Kantor, dan makam para raja-raja Riau (Raja Ja’far dan Raja Ali Marhum Kantor), serta makam pahlawan nasional Raja Ali Haji yang terkenal sebagai pencipta Gurindam XII. Pasal 1 dan Pasal 2 Gurindam XII ini dapat dijumpai pada pahatan marmer di makam Engku Putri Raja Hamidah. Pada abad ke-18, Raja Haji membangun sebuah benteng di Pulau Penyengat, tepatnya di Bukit Kursi. Di sana ditempatkan beberapa meriam sebagai basis pertahanan. Sisa-sisa kejayaan Benteng Bukit Kursi masih dapat disaksikan sampai hari ini (RED).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


DIARY SIKIB

DIARY SIKIB

Ajak Anak Indonesia Cinta Buah dan Sayur D ata National Basic Research tahun 2010 menunjukkan bahwa 51% anak Indonesia usia di bawah 5 tahun mengalami masalah dalam pertumbuhannya, baik berupa kelebihan maupun kekurangan berat badan, akibat pola makan yang tidak seimbang.

Anak-anak semestinya mengonsumsi minimal lima porsi serat per hari selama tujuh hari setiap minggunya. Juga harus tetap mengonsumsi protein yang tidak berlebih, membatasi lemak, garam dan gula, minum air dan istirahat yang cukup. Karena kebiasaan makan makanan seimbang sejak usia dini, akan sangat berguna untuk tumbuh kembang anak, guna menghindarkan mereka dari risiko terkena penyakit tertentu di kemudian hari.

Namun realitas kondisi di lapangan menunjukkan begitu banyak anak-anak yang tidak suka mengonsumsi buah dan sayur sebagai sumber utama serat dan vitamin. Kondisi ini semakin diperburuk dengan ketiadaan kontrol orang tua akibat kesibukan sehari-hari, utamanya di kota-kota besar. Oleh karenanya, diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak, pendidik dan orang tua akan pentingnya buah dan sayur bagi kesehatan tubuh.

Roadshow Anak Indonesia Cinta Buah dan Sayur Didorong oleh keprihatinan rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayur pada anak-anak Indonesia, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) bersama dengan

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

43


DIARY SIKIB

Ketua II SIKIB, Ratna Djoko Suyanto dalam acara kampanye pentingnya mengonsumsi sayur dan buah di SD Patria IKKT, Jakarta, Rabu (19/9) | Foto : Nusa Khatulistiwa

Curcuma Plus menyelenggarakan program “Roadshow Anak Indonesia Cinta Buah dan Sayur� di 10 sekolah seJabodetabek selama bulan September-Oktober 2012. Acara ini diisi dengan edukasi pentingnya mengonsumsi buah dan sayur di sekolah-sekolah oleh dokter gizi, serta pemeriksaan kesehatan gratis oleh mobil sehat SIKIB. Juga dilaksanakan serangkaian permainan dan performance yang melibatkan anak-anak dan orangtua murid. “Kami memandang perlu menyosialisasikan pentingnya mengonsumsi buah dan sayur melalui cara promosi edukasi dan berbagai kegiatan yang melibatkan orang tua murid dan juga perlu peran aktif guru, serta sekolah sebagai pendidik�, kata Ketua II SIKIB, Ratna Djoko Suyanto dalam acara kampanye pentingnya mengonsumsi sayur dan buah di SD Patria IKKT, Jakarta, Rabu (19/9).

Manfaat Buah dan Sayur Ada banyak alasan mengapa buah dan sayur sangat penting bagi tubuh. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa buah dan sayur sangat penting bagi kesehatan. Buah-buahan dan sayur-sayuran menjadi dasar diet yang sehat. Kandungan vitamin, mineral dan serat yang penting bagi tubuh dapat memberikan berbagai keuntungan, seperti mengurangi resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe II

44

dan kanker. Selain itu, rutin mengonsumsi buah dan sayur akan melancarkan sistem pencernaan, menyehatkan mata, meningkatkan fungsi memori, menangkal radikal bebas, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain pencegahan penyakit, buah dan sayuran juga memiliki khasiat melawan penyakit. Hal ini sering dihubungkan dengan kandungan fitokimia, yakni senyawa kimia yang ada secara alami dalam tanaman, dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis penyakit. Berbagai fitokimia itu diantaranya lutein dan indoles (terdapat dalam buah dan sayur berwarna hijau), yang berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh, karotenoid dan bioflavonoid (warna kuning-oranye), yang juga berfungsi sebagai anti oksidan. Buah dan sayur berwarna merah kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, juga mengandung lycopene dan anthocyanin. Warna biru-ungu mengandung sejumlah fitokimia seperti anthocyanin dan fenolat, yang berfungsi melawan penuaan dini. Di samping berbagai manfaat di atas, buah dan sayuran memiliki kandungan rendah kalori dan tinggi serat yang dapat membantu mengendalikan berat badan. Buah dan sayuran juga berfungsi sebagai sumber energi alami yang memberikan tubuh banyak nutrisi yang dibutuhkan agar tetap hidup (RED).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


RESENSI

RESENSI

F

ilm klasik Lewat Djam Malam, arahan sutradara Usmar Ismail yang dibintangi pemeran utama pria AN Alcaff dan pemeran utama wanita Netty Herawaty, kembali dapat menyapa para pecinta sinema di bioskop-bioskop di tanah air. Film yang mengambil setting kota Bandung pada masa awal kemerdekaan tersebut diproduksi pada tahun 1954 dan berhasil direstorasi oleh World Cinema Foundation (WCF), yayasan milik sutradara Martin Scorsese bekerjasama dengan National Museum of Singapore (NMS), Kenieforum, Konfiden dan Sinematek Indonesia. Restorasi dilakukan di Laboratorium L’Immagine Ritrovata, Bologna, Italia sejak Agustus 2011 dengan biaya mencapai 200.000 dollar Singapura (kira-kira Rp 1,4 miliar) yang ditanggung pihak NMS. Film yang naskah skenario dan ceritanya ditulis oleh Asrul Sani tersebut, sukses mengantarkan AN Alcaff menjadi aktor terbaik pria pada Festival Film Indonesia (FFI) 1955. Lewat Djam Malam dibuka dengan adegan sesosok pria yang melangkah gontai di jalanan yang basah oleh sisa air hujan. Sepasang kaki itu awalnya melangkah perlahan, namun lama-lama semakin cepat dan terus berlari. Di belakangnya, serombongan tentara menenteng senapan mengejar. Pria itu terus berlari terengah-engah hingga berhenti di depan sebuah rumah. Tergesa, masuk ke dalam rumah. Sesosok perempuan menoleh gemulai dengan air muka khawatir, “Is..� ucapnya. Lelaki itu bernama Iskandar (diperankan oleh AN Aclaff) dan baru pulang dari medan perang untuk turun gunung, kembali ke rumah pacarnya, Norma (Netty Herawaty). Sang calon mertua esok harinya mencarikan Iskandar

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

45


RESENSI

pekerjaan di Kantor Gubernur menggunakan koneksi yang dimilikinya. Namun hari itu juga ia dipecat karena bertengkar dengan atasannya. Iskandar kemudian menemui teman seperjuangannya, Gafar (Awaludin), yang kini jadi pemborong bangunan. Namun dengan Gafar ia merasa tak cocok. Selanjutnya, ia menemui Gunawan (Rd Ismail), mantan komandannya. Hasilnya malah lebih buruk, Iskandar muak melihat kehidupan Gunawan yang kini menjadi pengusaha culas dan kejam. Is pergi tak tentu arah hingga tiba di depan sebuah kedai kopi dan bertemu Puja (Bambang Hermanto), bekas anak buahnya sewaktu berperang. Puja kini menjadi centeng di rumah bordil dan mempertemukan Iskandar dengan pelacur bernama Laila (Dhalia). Rangkaian pertemuan itu menguak luka lama dari medan perang. Iskandar ternyata masih dibayangi oleh rasa bersalah karena pembantaian pada sebuah keluarga borjuis, atas perintah Gunawan yang mengatasnamakan “perjuangan�. Dari Puja, Is mendapati kenyataan yang membuatnya marah, kecewa, geram dan sedih. Ternyata perintah atasannya itu dilandasi motif ingin merampas harta keluarga yang dibantainya.

Menghargai Pahlawan Lewat Djam Malam mengajak kita untuk memahami problematika yang kompleks dari tokoh pejuang Iskandar. Dari awal mula, ketika Iskandar pulang ke rumah sebagai seorang pahlawan, ia disambut luar biasa. Semua orang berterima kasih padanya, ingin mencarikan pekerjaan, dan lain sebagainya. Namun, terima kasih tinggallah manis di bibir. Usaha perjuangan Iskandar telah dilupakan, berbanding terbalik dengan sanjung puji yang didapatnya sebagai seorang pahlawan, padahal baru satu hari berselang. Kegalauan Iskandar ditambah dengan transisi kehidupan menjadi masyarakat umum yang tidak berjalan mulus. Iskandar bertanya-tanya apakah yang ia perjuangkan selama ini sudah benar? Apakah ia memang membutuhkan perlakuan spesial dari masyarakat sebagai imbalan jasa-jasanya? Apakah ia layak untuk disambut sebagai Pahlawan? Atau apakah ia terlalu sombong karena merasa sebagai Pahlawan?

46

Usmar Ismail sukses menerjemahkan makna kepahlawanan secara eksplisit, sederhana, tidak bertele-tele, namun begitu menohok dan membuat kita semua sadar bahwa betapa kita telah menyianyiakan pengorbanan para pahlawan kita. Kita kurang berterima kasih atas pahit getir yang mereka rasakan, gejolak batin, dan trauma yang diakibatkan oleh peperangan. Pahlawan bukanlah super hero, mereka manusia biasa. Tanpa sadar kita telah melupakan jasa mereka, menyianyiakan cucuran keringat, darah dan air mata para pahlawan. Meski demikian, Lewat Djam Malam, tidak pernah berusaha untuk menggurui penontonnya dengan beragam nilai moral. Dirilis tahun 1954, film ini adalah bentuk penyindiran yang cerdas kepada para penonton. Hebatnya, sindiran itu masih sama kuatnya ketika ditonton sekarang. Gambaran sifat-sifat manusia sungguh lengkap dalam film ini. Begitulah wajah Indonesia yang sebenarnya. Bahkan sepuluh tahun setelah kemerdekaan, masyarakat Indonesia telah akrab dengan korupsi dan nepotisme. Tiap-tiap orang berusaha mengejar pemuasan kepentingannya sendiri, tanpa lagi memikirkan orang lain yang ada di sekitarnya. Hingga kini pun, sifat itu secara sadar atau tidak masih melekat pada diri kita masingmasing. Meski dirilis lebih dari setengah abad lalu, Lewat Djam Malam masih mampu menyampaikan pesan-pesan yang sama kuatnya ketika film tersebut dirilis, tentang bagaimana kita menghargai perjuangan para pahlawan dalam hidup kita (RED).

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012


KLINIK

S

KLINIK

Rahasia Dibalik Selembar Sirih

irih (Piper betle L./Chavica aurculata Miq) telah dikenal luas memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Kandungan zat dari daun sirih, antara lain minyak atsiri, fenil propana, estragol, kavicol, hidroksikavicol, kavibetol, caryophyllene, allylpyrokatekol, cyneole, cadinene, tanin, diastase, pati, terpennena, seskuiterpena, dan gula, menjadikan daun sirih memiliki kegunaan yang sangat luas dalam membantu penyembuhan berbagai problem kesehatan. Masyarakat Indonesia pada zaman dahulu sering mengunyah sirih yang dicampur dengan gambir, kapur dan pinang untuk menjaga kesehatan gigi. Tradisi ini kini masih bertahan pada sebagian kecil masyarakat di pedesaan. Seiring perkembangan zaman, sirih telah diolah menjadi berbagai macam produk mulai dari sabun mandi, kosmetika hingga obat-obatan.

1. Untuk menghilangkan bau mulut, mencegah kerusakan gigi dan mengobati sariawan. Sediakan 1 lembar daun sirih, cuci bersih, lalu kunyah selama beberapa menit. Ulangi 2-3 kali sehari. Jika tidak tahan dengan aroma saat mengunyah sirih, dapat juga digunakan air rebusan daun sirih untuk berkumur setiap selesai makan.

2. Untuk obat batuk. Untuk menyembuhkan batuk, ambil 5 lembar daun sirih, 10 biji cengkeh, 10 biji kemukus, dan 10 biji kapulaga. Tambahkan kayu manis (Cinnamomum verum/C. zeylanicum) seukuran jari tangan. Cuci semua bahan tersebut dan rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 ½ gelas. Saring airnya dan minum 3 kali sehari.

Berikut beberapa resep tradisonal pemanfaatan daun sirih untuk kesehatan:

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

47


KLINIK

3. Untuk mengobati keputihan. Manfaat daun sirih untuk mencegah atau mengobati penyakit keputihan telah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Caranya ambil beberapa lembar daun sirih, cuci bersih, rebus dan gunakan airnya untuk membasuh daerah kewanitaan. Untuk resep minumnya sediakan beberapa lembar daun sirih, kunyit, sambiloto/tapak liman, dan kumis kucing secukupnya. Rebus semua bahan tersebut dengan 3 gelas air, hingga tersisa 2 ½ gelas. Saring airnya lalu minum 1x sehari hingga keputihan sembuh.

4. Memperlancar haid. Untuk memperlancar haid, ambil beberapa helai daun sirih dan rebus dengan air. Minum air rebusan setiap pagi dan sore hari menjelang dan pada saat haid.

48

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

5. Mengobati radang tenggorokan. Air rebusan sirih juga dipercaya dapat mengobati radang tenggorokan. Minum air rebusan sirih secara teratur pagi dan sore, sampai radang tenggorokan sembuh.

6. Menghentikan mimisan. Gulung selembar daun sirih dan sumpalkan ke hidung yang mengalami mimisan. Niscaya darah yang keluar dari hidung akan segera terhenti.

7. Mengobati sakit mata. Bila mata sakit terkena iritasi atau kemasukan serangga. Ambil beberapa lembar daun sirih dan seduh dengan air hangat suam-suam kuku dalam wadah mangkok atau piring. Gunakan air rendaman sirih untuk membersihkan mata. Caranya tempelkan mata yang sakit ke permukaan air beberapa saat, agar kotoran yang menempel atau irritant dapat dibersihkan (RED).


LENSA PERISTIWA

LENSA PERISTIWA

LE NSA

01

Menko Polhukam menerima kunjungan Lord Powell, Co-Chairman with BusinessSecretary Vince Cable of the British Government’s Asia

LE NSA

Acara Tatap Muka dan Arahan Menko Polhukam Kepada Para Perwira Polda Kepri, 11 Oktober 2012

02

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012

49


LENSA PERISTIWA

LENS A

03

Konferensi Pers Seusai Rapat Koordinasi Bidang Polhukam, 16 Oktober 2012

LENSA

Ibu Ratna Djoko Suyanto memotong pita menandai pembukaan Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-14 Tahun 2012

04 50

Nusa Khatulistiwa Oktober 2012




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.