Belia 19 November 2013

Page 4

22

SELASA (PAHING) 19 NOVEMBER 2013 15 MUHARAM 1435 H SURA 1947

JP Millenix

FOTO: FEBY HARIYANI & HANIFA

Ender’s Game Sutradara Produksi Durasi

: Harrison Ford, Asa Butterfield, Hailee Steinfeld : Gavin Hood : Summit Entertainment (2013) : 1 jam 54 menit

B

ELIA yang ngaku sebagai pencinta science fiction, mungkin nggak asing dengan judul film satu ini. ”Ender’s Game” adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Orson Scott Card, dirilis tahun 1985 silam. ”Ender’s Game” bercerita tentang seorang remaja laki-laki bernama Ender Wiggin (Asa Butterfield) yang bertekad menjadi komandan dalam menghadapi ras alien bernama Formics yang diceritain di film ini pernah menyerang bumi dan diramalkan bakal menyerang kembali. Bernasib lebih baik dari pada kedua kakaknya, Ender direkrut oleh Colonel Graff (Harrison Ford) dan Major Gwen Anderson (Viola Davis) untuk bergabung di Battle School, sekolah di luar angkasa tempat pelatihan anak-anak berbakat yang terpilih untuk melawan Formics. Di sekolah ini, Ender belajar banyak hal. Semua murid ditempa agar mampu berperang menyelamatkan bumi. Nggak heran, mereka dilatih bertarung di ruang hampa udara, menyusun strategi perang, hingga membangun kerja sama tim yang baik. Namun, selama bersekolah di sini pula Ender mendapat banyak tekanan, konflik pribadi, dan masalah dengan orang-orang di sekitarnya. Colonel Graff menganggap Ender sebagai kandidat utama yang akan terpilih sebagai komandan perang, penerus Mazer Rackham, seorang panglima perang legendaris. Segala cara pun dilakukan

w vie re

Pemain

agar Ender terpilih. Di tangan sutradara Gavin Hood, Ender’s Game menjadi film yang seru yang lebih ringan dibandingkan dengan novelnya. Maklum, si novel cukup ribet jalan ceritanya. Beberapa karakter dalam film ini pun digambarkan agak berbeda dengan yang diceritakan di novelnya. Dalam novel Ender’s Game, Colonel Graff digambarkan sebagai tokoh yang ambigu. Pembaca novel akan dibuat bingung apakah tokoh ini sebenarnya baik atau jahat. Mirip tokoh Profesor Snape di Harry Potter lah. Nah, di filmnya, Colonel Graff dikesankan sebagai tokoh jahat yang memanfaatkan Ender dan tidak memikirkan dirinya sebagai seorang anak manusia. Dengan pemain-pemain yang oke banget, film ini sangat enjoyable. Asa Butterfield yang pernah bermain di Film ”Hugo” dan ”The Boy in the Striped Pyjamas” benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai aktor andal, meskipun usianya masih sangat muda. Predictably, he’s the next big thing! Anyway, buat yang senang diajak mikir selama nonton film sci-fi, mungkin ”Ender’s Game” ini nggak terlalu menantang. Banyak sekali plot rumit yang dengan sederhananya dijelaskan lewat percakapan para tokoh, bukan visualisasi. Akan tetapi, film ini punya pesan moral tentang antiperang yang cukup mengena. Twist di akhir ceritanya pun oke punya dan bakal bikin penasaran. ”Ender’s Game” versi novel sih punya beberapa judul lanjutan. Bisa jadi kelak akan ada sekuel dari film Ender’s Game ini. Let’s see!*** hanifauziaramahani@gmail.com

Artpop

I

NI dia album ketiga dari artis yang punya ngaran lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta. Dirilis pada awal November ini, ”Artpop” jadi ngaran album terbaru dari Lady Gaga. Album yang terdiri atas 15 lagu dengan nuansa synthpop yang jadi kekhasan lady Gaga. Kontroversial, pastinya jadi satu kata yang sangat melekat dengan sosok Lady Gaga. Seperti album-album sebelumnya, dia juga banyak bicara soal isu-isu yang cukup kontroversial dalam album ini. Apakah soal popularitasnya sebagai selebriti, seks, juga girl power. Selain itu, Lady Gaga juga bicara soal kesetaraan gender dan isu-isu sosial di lagu-lagunya. Meskipun topik-topiknya cukup berat, Lady Gaga berhasil mengemas lagu-lagunya dengan balutan pop easy listening yang sangat mudah dicerna. ”Applause” yang dijadiin single perdana album ini adalah satu lagu dancepop elektronik yang terpengaruh dengan musik-musik dance era ’90-an. Lewat lagu ini, Gaga curhat soal kesehariannya sebagai seorang selebriti dan memberikan pandangannya tentang popularitas. Di single keduanya,

w vie re

Artis : Lady Gaga Label : Interscope Records (2013) Durasi : 59 menit 4 detik

”Do What U Want”, Gaga menggandeng penyanyi R&B R Kelly untuk memberikan track vocal dalam lagu ini. Hasilnya adalah lagu dance pop dengan sedikit sentuhan R&B yang seksi. Di lagu ”Venus”, Gaga kembali hadir dengan warna musik dance pop yang bertempo cukup cepat. Sementara itu, lewat lagu ”Dope”, Gaga menghadirkan warna yang gelap dan galau. Maklum, lirik lagunya bercerita tentang curhatan Gaga yang sempat kecanduan drugs. Kontroversial, udah pasti. Namanya juga Lady Gaga. Artwork dan videoklip album ini pun tentunya sangat nyentrik, dan sekali lagi, mengundang kontroversi. Namun, bicara musiknya, rasanya buat kamu yang demen musik pop yang danceable, pastinya bakal bisa nikmatin album ”Artpop” ini. Oh, yeah. Ada beberapa liriknya yang menggunakan kata-kata yang agak ”kasar”. Selain itu, artwork-nya juga agak-agak vulgar. Makanya sampul album ini dihiasi tulisan ”Parental Advisory, Explicit Content”. Maklum lah, namanya juga album Lady Gaga. *** syauqy_belia@yahoo.com

Istana Mimpi

AMU termasuk orang yang selalu mengingat mimpi semalam saat terbangun di pagi hari? Atau, kamu percaya kalau mimpi adalah salah satu penanda kejadian dalam hidup? Aha, kalau gitu kamu cocok untuk membaca Istana Mimpi karya Ismail Kadare ini. Novel yang terlalu ringan untuk teman membaca kamu, tetapi yang pasti isi novel ini sungguhlah membuat pembaca mikir, apakah hal ini terjadi pula di negara kita? Ini kisah tentang seorang pemuda bernama Mark-Alem yang bekerja di Tabir Sarrail alias Istana Mimpi, institusi yang dibentuk oleh Sultan. Tabir Sarrail ini adalah institusi yang bertugas mengumpulkan mimpi-mimpi seluruh rakyat yang berada di bawah kekuasaan Sultan. Mark-Alem adalah cowok yang kurang tegas dan sering gugup. Di Istana Mimpi ini, ia merupakan pegawai baru yang bekerja sebagai penyortir mimpi. Ia harus memilih mimpi mana yang nggak bermanfaat dan harus dibuang, sedangkan mimpi yang kemungkinan memiliki arti atau potensial jadi kenyataan, akan ia teruskan ke bagian tafsir untuk dicari maknanya. Ih, serem banget ya, pemimpin kerajaan ini? Semua mimpi rakyatnya harus dicatat, dikumpulkan, dipilih, lalu diartikan untuk mencari apa yang disebut

Speaker First Farewell Party Minggu,24 November 2013 Pukul 18.00-selesai Maja House, Jalan Sersan Bajuri, Bandung FREE ENTRY *****

Pameran Arsip ”13 Tahun Daging Tumbuh”, 23 November-23 Desember 2013, @s.14, Jalan Sosiologi No.14 Komp. Perum Unpad Cigadung, Bandung, Minggu, 24 November 2013: ”Workshop Membuat Komik Ala Daging Tumbuh”, bersama Terra Bajraghosa & Prihatmoko Moki mulai pukul 10.00 WIB, Rp.50.000/orang, terbatas 20 peserta (Kontak FajarPerpustakaan s14, 081214066530) ***** Earth Hour Indonesia, WWFIndonesia, dan Goethe Institut presents:

Science Film Festival Indonesia (SFFI) menayangkan film edukasi sosial, lingkungan dan budaya, secara

mimpu utama. Mimpi utama ini dipercaya bisa memberikan pertanda bagi peristiwa-peristiwa besar yang akan datang. Mark-Alem bekerja penuh keraguan, tetapi karena ia berasal dari keluarga Quiprili, kariernya menanjak karena nama besar keluarganya. TIba-tiba, secara nggak terduga, Mark-Alem harus memilih mimpi yang ternyata berhubungan dengan takdir keluarganya dan kerajaan (kekhalifahan). Mark-Alem nggak menyangka kalau mimpi yang lolos lewat sortirannya, ternyata berisi ancaman terhadap kekhalifahan, juga menyangkut nama besar keluarganya. Karena telanjur meloloskan mimpi tersebut, Mark-Alem akan dicurigai meloloskan mimpi tersebut untuk keselamatan keluarganya. Terungkap pula kalau keluarga Quiprili ternyata merupakan penduduk Albania yang punya sejarah panjang dan ini menimbulkan kecemburuan dari sang Sultan yang sebenarnya adalah penakluk dari wilayah Albania. Sementara itu, keluarga Quiprili telah mendiami Albania selama ratusan tahun. Kalau kamu juga suka dengan cerita sejarah, novel ini bisa jadi pilihan. Akan tetapi, kalau kamu gampang bosen, sebaiknya jangan pilih novel ini untuk jadi teman membaca. ***

non-komersil di Bandung dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan kampanye Earth Hour Bandung 2013 Kamis-Jumat, 21-22 November 2013 pukul 09.00 – 16.00 WIB Aula Lt. 6 BPLHD Jabar, Jalan Naripan 25, Bandung Auditorium Museum Konperensi Asia Afrika, Jalan Asia Afrika 65, Bandung Info: Unang Lukmanulhakim, 082262000555 Salam bijak energi! *****

"UJUNGBERUNG REBELS : PANCEG DINA GALUR" A Story of the Heaviest Metal Community in Indonesia Gedung New Majestic Jalan Braga No.1 Bandung Kamis, 21 November 2013: Seminar & workshop Jum'at. 22 November 2013: Launching Buku Info: 022 91252766 - 081312082666 *****

tisha_belia@yahoo.com

Jazz Nagari #10 Kamis, 21 November 2013 Pikul 14.00 Siete Cafe Resto, Jalan Sumur Bandung, Bandung Bandung Strings Trio II Bandhawa Kareu'eus Olteje ***** Maternal Disaster SHOWCASE VOL 1. present:

DEAD IN THE DIRT Sea Asia Tour Sabtu, 23 November 2013 BE Mall, Jalan Naripan, Bandung Penampil acara: Dead In The Dirt ALICE Deadly Weapon Kontrasosial Matiasu New Years Party Terror Wicked Suffer Tiket: Rp 50.000 (pre-sale), Rp 60.000 (on the spot) *****

aGenda

K

w vie re

Penulis : Ismail Kadare Tebal : 274 halaman Penerbit : Serambi, 2012

ASIH ingat dengan JP Millenix? Cewek jebolan ajang ”Indonesia Mencari Bakat” season pertama ini memang udah mencuri perhatian sejak awal kemunculannya. Dengan postur tubuh mungil dan tabiat yang sesuai anak seumur 13 tahun, mungkin JP terlihat biasa aja. Namun, kalau udah disandingkan dengan seperangkat drum, wah.., bisa malas beranjak deh melihat penampilannya. Ditemui di event internasional Bandung Drums Day (BDD) 2013 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Sabtu (16/11/2013) lalu, cewek mungil bernama lengkap Jaanitra Priyanka Mellanix ini cerita tentang awal kecintaannya terhadap drum. Dimulai sejak usia 5 tahun, JP rupanya udah mantap mutusin belajar drum meskipun sang mama mengarahkannya les piano. Saat itu JP udah demen musik ngebeat dan justru nangis kalau disuruh main lagu ”Twinkle Twinkle Little Star” lantaran nggak bisa lagu mellow. ”Aku bilang ke mama kalau orang Indonesia banyak yang main piano, makanya kita harus istimewa dengan main yang beda. Aku ingin tunjukkin kalau cewek juga bisa ngedrum. Papa pun kira kalau aku hanya main-main, eh ternyata keterusan sampai sekarang. Drum tuh udah bukan hobi lagi, tapi jadi masa depan aku,” kata JP semangat. Keikutsertaan JP dalam ajang BDD jadi pengalaman menarik. Selain bisa sepanggung dengan para drummer terkenal kaliber nasional dan internasional, dia juga turut beraksi dengan drum barunya lho. Drum set lengkap berwarna putih yang diberi nama Mahabhrata ini jadi partner setia JP dalam nunjukkin kebolehannya. Nggak tanggung-tanggung, lagu pertama yang bertempo cepat pun dibawakan dengan durasi lebih dari 8 menit! Hebatnya, meskipun menggebuk dengan penuh semangat, JP nggak ngeliatin rasa capek. Salut! ”Tips jaga stamina itu pastinya harus olah raga, treadmill, dan latihan pernapasan. Pokoknya mendekati hari H itu latihan terus dan nggak boleh stres karena bisa kacau. Aku juga makan sayur dan buah setiap hari. Senang bisa main di BDD, apalagi ini acara internasional. Aku puas banget setelah main solo. Kata papa, selama main itu kan mesti konsentrasi. So, I don’t care about anything and the show must go on,” ujar siswa homeschooling ini. Sebelumnya ada cerita menarik karena rupanya Mahabhrata adalah drum yang punya nilai spesial. ”Saat pergi pameran, aku langsung suka dengan drum ini. Apalagi mereknya favorit aku. Papa sih ngasih syarat boleh beli drum baru asalkan makin serius latihan. Aku pun komitmen untuk harus lebih baik lagi. Kebetulan sebentar lagi kan aku ulang tahun, jadi ini kado terindah banget,” cerita JP sambil senyum-senyum. Mahabhrata sendiri adalah drum ketiga JP se-

M

telah Roro Mendut dan Roro Jonggrang. Yap, JP memang menamai drum-drumnya dengan nama yang Indonesia banget. ”Drum itu ibarat soulmate. Tujuan aku lahir memang untuk sepasang dengan drum. Insya Allah aku nggak bakal pernah bosan memainkannya, kayak Om Jimmie Manopo yang masih ngedrum dan staminanya tetap oke,” tutur cewek kelahiran 1 Januari 2000 tersebut. Sama seperti pemusik lain yang punya musisi favorit, JP juga punya drummer panutan yang nggak lain adalah Mike Portnoy, drummer band Dream Theatre. Bahkan Mike pernah bikin komentar positif setelah lihat video JP. Sampai sekarang pun screen shot-nya masih disimpan JP dan dijadikan pelecut semangatnya. ”Mike udah hafal aku sejak kecil sampai sekarang dan selalu ikutin video aku. Aku pernah foto dan ketemu langsung dengan dia saat Dream Theatre ke Jakarta. Nah ini nih yang bikin orang-orang salah sangka. Dibilangnya aku curang karena ngeidolain Mike, makanya diambil panitia untuk ketemu langsung. Padahal, sebelumnya Mike kirim DM via Twitter dan ngasih tahu kalau Dream Theatre bakal ke Jakarta, terus dia ngajak ketemu. Akhirnya ketemuanlah kita,” paparnya. Selain jadi drummer, JP ngaku hobi bikin video, tidur, video call, dan aktif di media sosial. JP pernah juga jadi presenter salah satu acara TV dan akting dalam sinetron. Walaupun nggak pernah jenuh main drum, menurutnya dikenal sebagai drummer doang sih nggak seru. ”Kenapa nggak coba hal baru aja? Bisa ngedrum, akting, presenter. Its’s better. Selain nambah talenta, juga bisa lebih baik dari yang lain,” tutur JP. Bagi cewek aktif ini, main drum ibarat bayi yang beranjak besar. Kita nggak bakal bisa langsung bisa main di tempo cepat. ”Aku pernah dimention drummer pemula yang nanyain kenapa nggak bisa. Ternyata dia maunya langsung main di tempo cepat. Ya nggak bisa dong. Harusnya main bertahap, nanti level dan temponya dinaikkan. Begitu aja terus. Intinya main drum itu harus sabar untuk sampe the think that you want. Kalau ketemu drummer favorit ya datengin aja, minta tips dan dukungan. Terus ikutin juga master class. Pokoknya jangan pernah sombong, tetap jadi diri sendiri, and be original,” ujar JP ngasih saran. Berminat dan merasa berbakat jadi drummer? JP Millenix bisa jadi salah seorang panutan kamu nih. *** siswanti.hanifa@yahoo.co.id

”Kenapa nggak coba hal baru aja? Bisa ngedrum, akting, presenter. Its’s better. Selain nambah talenta, juga bisa lebih baik dari yang lain,”

Wahai para generasi muda, tahukah siapa musuh kita? Narkotika, psikotropika, dan obat-obat yang berbahaya -- Rhoma Irama


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.