Optimalisasi Pelayanan Digitalisasi Penerbitan Dokumen Kapal Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

OPTIMALISASI PELAYANAN DIGITALISASI PENERBITAN DOKUMEN

KAPAL DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III

PALANGKARAYA

DISUSUN OLEH :

ANALITA YANTI, S.KM NIP. 199111092022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN DIGITALISASI PENERBITAN DOKUMEN KAPAL DI

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III

PALANGKARAYA

Telah di seminarkan

Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP.196509141992032004

Penguji

Mentor

Elvan Virgo Hoesea, SKM NIP.197409011997031002

Aulia Fitriani, ST, MKM

NIP. 197508142006042001

i

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi Optimalisasi Pelayanan Digitalisasi Penerbitan Dokumen Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I

Kementerian Kesehatan Tahun 2022 ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Drs Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

3. Bapak Ucup Supriyadi, SKM, M.Kes selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

4. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku coach yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rencana kegiatan aktualisasi ini sebaik-baiknya

5. Bapak Elvan Virgo Hoesea, SKM selaku Koordinator Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi sekaligus mentor yang telah memberikan dukungannya kepada penulis dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS golongan III ini dan memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini

6. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua

7. Seluruh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya yang telah membantu penulis dalam membuat rancangan kegiatan aktualisasi ini

8. Orangtua, adik-adik dan partner yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini jauh dari kata sempurna, tetapi semoga melalui karya sederhana ini, dapat memberikan manfaat yang luas bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Palangkaraya, Juni 2022

Penulis

Analita Yanti, S.KM

NIP 199111092022032001

ii KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang................................................................................. 1 1.2. Tujuan............................................................................................. 4 1.3. Manfaat .......................................................................................... 4 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1. Visi dan Misi.................................................................................... 5 2.2. Nilai-nilai Organisasi 6 2.3. Tugasi Organisasi 8 2.4. Tugas dan Fungsi Jabatan 8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual................................................. 10 3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 15 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 19 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS................................... 21 4.2. Penjadwalan ................................................................................. 37 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 38 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 40
iv
Tabel 3.1 Fakta Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai 10 Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan Menggunakan Metode APKL 12 Tabel 3.3 Penapisan Isu dengan Menggunakan Metode USG ..................................13 Tabel 3.4 Gagasan Penyelesaian Isu ........................................................................19 Tabel 4.1 Matrix Rancangan Aktualisasi ..................................................................20 Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................................... 37 Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi........................ 38
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha menciptakan bangsa Indonesia dengan masyarakat yang menaati peraturan dan hukum, maju, kontemporer, demokratis, sejahtera, adil dan berkarakter

maka Aparatur Sipil Negara menjadi kunci utama dalam mewujudkan pelayanan kepada

masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan

penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam rangka

mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Aparatur Sipil Negara atau yang biasa disingkat dengan ASN berdasarkan Undang

Undang Nomor 5 Tahun 2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara

lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sebagai pegawai

pemerintah ASN memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN diharapkan dapat menjadi

perpanjangan tangan dari pemerintah kepada masyarakat, seorang ASN dituntut untuk dapat memberikan contoh yang baik terutama dalam berperilaku di lingkungan kerja maupun sekitar.

ASN memiliki fungsi, tugas dan peran untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat

oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, oleh karena itu ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan masyarakat luas, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, taat kepada peraturan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyua diatas kepentingan pribadinya.

Birokrasi digital merupakan system birokrasi yang baru dan muncul karena globalisasi, sekaligus sebagai pengganti konsep birokrasi klasik (birokrasi berbasis

1

kertas). Birokrasi digital mempunyai peran sebagai perbaikan sistem good governance, dengan meningkatkan empat indicator dasar good governance: transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas (Janggeer & Abdou, 2020).

Birokrasi digital juga mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas melalui perencanaan dan peraturan berbasis elektronik. Menurut Worl Bank, birokrasi digital merupakan sebuah terminology modern yang mengacu pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan pemerintah.

Sesui dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 33 tahun

2021 Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah Unit Pelaksana Teknis yang melaksanakan upaya mencegah dan menagkal keluar atau masuknya penyakit dan / atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat Negara. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi dari pekerjaan tersebut.

Dengan adanya SOP semua kegiatan di suatu instansi pemerintah atau perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai harapan instansi atau perusahaan.

Surveilans Epidemiologi merupakan proses pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat berguna, jdata harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan (Timmreck, 2005).

Salah satu kegiatan surveilans epidemiologi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya yaitu melakukan pengawasan lalu lintas penumpang, barang dan alat angkut yang berpotensial terhadap penyakit menular atau wabah pada alat angkut, ini bertujuan sebagai deteksi dini dari

kemungkinan-kemungkinan timbulnya Kejadian Luar

2

Biasa (KLB) yang disebabkan oleh penumpang yang kurang sehat dan sebagai carrier

penyakit di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya.

Kapal/pesawat tidak boleh ditolak pemberian izin masuknya oleh suatu Negara

dengan alasan kesehatan masyarakat. Risiko kesehatan masyarakat adalah

kemungkinan timbulnya pengaruh buruk dari suatu peristiwa terhadap kesehatan

masyarakat dengan penekanan pada peristiwa / faktor risiko yang dapat menyebar

lintas negara atau besar bahayanya. Sedangkan karantina adalah pembatasan kegiatan

dan / atau pemisahan seseorang yang diduga terinfeksi penyakit meski belum

menunjukkan gejala penyakit. Pemisahan peti kemas, alat angkut, atau barang yang

diduga terkontaminasi dari orang / barang lain, sedemikian rupa untuk mencegah

kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi (IHR,2005).

Untuk meminimalisir penyebaran penyakit karantina, langkah yang diambil

pemerintah salah satunya adalah cegah tangkal penyakit. Tidak hanya mencegah

penyakit yang masuk melalui kedatangan kapal luar negeri ataupun dalam negeri, tetapi

juga melakukan pencegahan penyebaran penyakit dari keberangkatan kapal baik yang

akan keluar negeri maupun dalam negeri. Karantina kesehatan pada keberangkatan

kapal diatur dalam pasal 25 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang

Kekarantinaan Kesehatan. Didalam pasal tersebut dijelaskan bahwa sebelum

keberangkatan kapal, nahkoda wajib melengkapi dokumen karantina kesehatan yang

masih berlaku melalui agen pelayarannya. Apabila dokumen karantina kesehatan telah

dinyatakan lengkap dan pada pemeriksaan oleh pejabat karantina kesehatan tidak

ditemukan indikasi faktor risiko kesehatan masyarakat maka kepada nahkoda melalui

agen pelayarannya dapat diberikan Surat Persetujuan Berlayar Karantina Kesehatan

(Port Health Quarantine Clearence) atau yang biasa disingkat dengan PHQC.

3

1.2. Tujuan

1. Memahami dan memaknai nilai-nilai dasar yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi.

2. Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK dan memberikan kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan pembaharuan SOP dan workshop kepada agen pelayaran

3. Terlaksananya Optimalisasi Pelayanan Digitalisasi Penerbitan Dokumen Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya

1.3. Manfaat

Manfaat dari Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut :

1. Bagi ASN

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, yaitu Ber-AKHLAK akan menciptakan ASN yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional dan bersih Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Seluruh karakter ASN tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait.

2. Bagi Instansi

Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, dan meningkatkan akuntabilitas unit kerja, meningkatnya kinerja individu serta meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi mewujudkan citra lembaga/organisasi yang baik/memberikan pengaruh positif (positive impact).

4

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1. Visi dan Misi

Visi dan misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya mengikuti visi dan misi pemerintahan yaitu “ NAWACITA “.

a. Visi

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

b. Misi

a. Peningkatan kualitas manusia Indonesia

b. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing

c. Pembengunan yang merata dan berkeadilan

d. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan

e. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa

f. Penegakan system hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

g. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

h. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya

i. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan

Sedangkan slogan atau salah satu budaya kerja organisiasi adalah KKP Palangkaraya

: DIHATI ( Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas ).

5

2.2. Nilai-nilai Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya merupakan unit pelaksana

teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah naungan sekaligus

bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (DitJen P2P ). Berdasarkan PERMENKES Nomor 2348/MENKES/PER/IX/2011, Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pulang Pisau berubah menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Palangka Raya yang berkedudukan di ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya memiliki wilayah kerja aktif yaitu :

1. Wilayah Kerja Pulang Pisau

2. Wilayah Kerja Kapuas

3. Wilayah Kerja Kelanis

4. Pos di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 tahun 2021 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dimana Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Palangkaraya mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

6

KEPALA KANTOR

5.

UCUPSUPRIYADI, SKM, M.Kes

KEPALA SUBBAGIAN ADMINISTRASI UMUM

EMAN PRASETYO, SKM, M.Kes

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WILAYAH KERJA

1. PULANG PISAU

2. KAPUAS

3. KELANIS

4. BANDARATJILIK RIWUT

INSTALASI

7

2.3. Tugas Organisasi

Selanjutnya Tugas pokok KKP berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

33 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah

melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan / atau faktor risiko

kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.

Sedangkan Fungsi dari KKP adalah :

a. Penyusunan rencana, kegiatan dan anggaran

b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan / atau lingkungan

c. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang dan / atau lingkungan

d. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan / atau lingkungan

e. Pelaksanaan pelayanan klesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus

f. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan

g. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan

h. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan

i. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan

j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan

k. Pelaksanaan urusan administrasi KKP

2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Dalam melaksanakan tugas bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiologi di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan, seorang Epidemiolog Kesehatan

menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 33 Tahun 2021 menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Kekarantinaan Surveilans Epidemiologi penyakit menular dan penyakit potensial

wabah serta penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali

8

b. Kesiapsiagaan, pengkajian, serta advokasi penanggulangan KLB dan bencana / pasca bencana bidang kesehatan

c. Pengawasan lalu lintas ekspor impor serta alat angkut, termasuk muatannya

d. Kajian dan desiminasi informasi kekarantinaan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara

e. Pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan

f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kekarantinaan

g. Pelaksanaan pengembangan teknologi bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

9

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Identifikasi isu dilakukan dengan melihat permasalahan yang berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance Permasalahan ini di dapatkan dari berbagai sumber, yakni :

1. Hasil observasi selama melakukan pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

2. Diskusi dan curah pendapat bersama mentor dan staff substansi PKSE yang bekerja di KKP Kelas III Palangkaraya

3. Tugas pokok dan fungsi saya sebagai epidemiolog kesehatan di unit kerja

4. Sasaran Kinerja Pegawai

5. Membaca laporan tahunan dan profil Satuan Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya Tahun 2021

SKP Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

Terlaksananya

pemeriksaan alat angkut

kapal

Terlaksananya

pemeriksaan penumpang di Bandara

Terlaksananya

pengawasan lalu lintas

angkut jenazah

Terlaksananya

pembinaan/konsultasi

Sudah terlaksana

Terlaksana dengan baik

Kurangnya pengetahuan calon

penumpang tentang persyaratan layak terbang

Sudah terlaksana

Terlaksana dengan baik

Terlaksana dengan baik

Kurang optimalnya penggunaan

sistem aplikasi pelayanan

Terlaksana dengan baik

10
Tabel 3.1 Fakta sesuai Sasaran Kinerja Pegawai

terhadap penerima

vaksinasi meningitis dan vaksinasi Covid-19

Terlaksananya

pengumpulan data dan analisis laporan system

informasi kekarantinaan

kesehatan (SINKARKES)

dikarenakan jaringan internet

yang tidak berfungsi dengan

baik

Belum optimalnya pelayanan

digitalisasi penerbitan dokumen

kapal

Terlaksana dengan baik

Melakukan tugas

kedinasan lain Sudah terlaksana Terlaksana dengan baik

Hasil identifikasi isu yang menjadi permasalahan aktual di unit kerja substansi

Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Palangkaraya sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pelayanan digitalisasi penerbitan dokumen kapal di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

2. Belum optimalnya penggunaan sistem aplikasi pelayanan vaksinasi meningitis dan Covid-19 dikarenakan jaringan internet yang tidak berfungsi dengan baik di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

3. Kurangnya pengetahuan calon penumpang tentang persyaratan layak terbang di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya

11

Untuk memilih isu yang akan diangkat dilakukan teknik tapisan penyelesaian isu

menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) untuk menentukan prioritas isu dan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai ( SKP ) beserta kompetensi yang dimiliki.

Hasil penapisan isu dapat dilihat pada tabel berikut :

1 Belum optimalnya pelayanan digitalisasi penerbitan dokumen kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

2 Belum optimalnya penggunaan sistem aplikasi pelayanan vaksinasi meningitis dan Covid-19 dikarenakan jaringan

internet yang tidak berfungsi dengan baik di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

3 Kurangnya pengetahuan calon

penumpang tentang persyaratan layak terbang di Bandar Udara Tjilik Riwut

Palangkaraya

3 2 3 3 11 III

Keterangan : A : Aktual (isu yang sedang hangat dibicarakan atau terkini)

P : Problematik (bisa menjadi atau berpotensi menjadi masalah)

K : Kekhalayakan (berdampak pada banyak orang)

L : Kelayakan ( isu yang masuk akal dan dapat dibahas sesuai tugas,dan wewenang )

12
No Isu Kriteria Total Prioritas A P K L
Tabel 3.2 Penapisan isu dengan menggunakan metode APKL
5 4 3 4 16 I
4 3 2 3 12 II

Berdasarkan penapisan isu menggunakan metode APKL, ketiga isu diatas akan

disaring kembali untuk menentukan isu utama menggunakan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ). Berikut tabel hasil penetapan isu dengan metode USG.

1 Belum optimalnya pelayanan digitalisasi penerbitan dokumen kapal di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

2 Belum optimalnya penggunaan sistem aplikasi

pelayanan vaksinasi meningitis dan Covid-19

dikarenakan jaringan internet yang tidak

berfungsi dengan baik di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

3 Kurangnya pengetahuan calon penumpang

tentang persyaratan layak terbang di Bandar

Udara Tjilik Riwut Palangkaraya

4 5 4 13 1

4 3 3 10 2

3 4 2 9 3

Keterangan : Urgency (U) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia

Seriousnes (S) : Seberapa serius dampak masalah jika tidak ditangani

Growth (G) : Apabila masalah dibiarkan maka akan memburuk

Skala Likert (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)

Setelah dilakukan penapisan isu menggunakan teknik USG maka isu yang dapat diangkat adalah “Belum optimalnya pelayanan digitalisasi sarana pelayanan penerbitan dokumen kapal oleh agen pelayaran di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya“.

13
No Isu Kriteria Total Rangking U S G
Tabel. 3.3 Penapisan Isu dengan menggunakan Metode USG

Dari uraian diatas maka dilakukan analisis penyebab belum optimalnya pelayanan

digitalisasi penerbitan dokumen kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

menggunakan metode fishbone seperti berikut : MAN MACHINE

Agen pelayaran belum melakukan registrasi online

Sering terjadinya pergantian petugas agen

Agen pelayaran belum memahami cara registrasi online

Pendaftaran secara online melalui website belum user friendly

Perusahaan agen pelayaran belum terdaftar di sistem SINKARKES

Beberapa wilayah kerja terkendala dalam jaringan internet

Billing terlambat

Dokumen kapal harus sudah terbit saat akan berangkat

dibayarkan Kurangnya penyebarluasan Perlu adanya pembaharuanSOP informasi melalui whtatsapp group MONEY MATERIAL

METHOD

Belum optimalnya pelayanan digitalisasi penerbitan dokumen di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Palangkaraya

14

3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance

Core values ASN ’BerAKHLAK’ dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’

ucap Presiden saat menyampaikan sambutannya pada acara Peluncuran Core Values dan Employer Branding ASN secara virtual pada Selasa, 27 Juli 2021. Adanya Core Values ASN

‘BerAKHLAK’ ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK”

merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja

ASN yang professional. Adapun panduan perilaku BerAKHLAK adalah sebagai berikut:

a. Berorientasi Pelayanan yaitu Keinginan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Indikator nilai dasar Berorientasi Pelayanan yaitu memahamidan

memenuhi kebutuhan masyarakat, Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, melakukan perbaikan tiada henti.

b. Akuntabel, yaitu Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Indikator nilai dasar Akuntabel yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efesien, tidak menyalahgunakankewenangan jabatan.

c. Kompeten yaitu Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Indikator nilai dasar Kompeten yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

d. Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Indikator nilai dasar Harmonis yaitu menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, membangun lingkungankerja yang kondusif.

e. Loyal yaitu Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Indikator

nilai dasar Loyal yaitu Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang Sah, menjaga

nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara, menjaga rahasia jabatan dan rahasia negara.

15

f. Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapiperubahan. Indikator nilai dasar Adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkn kreativitas, bertindak proaktif.

g. Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Indikator nilai dasar yaitu memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangantantangan global, Pemerintah melalui UU no 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil Negara yang memiliki integritas, professional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul dan selaras dengan perkembangan zaman.

Smart ASN

Smart ASN merupakan aparatur yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship. Mereka berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

16

Menurut Permenkes Nomor 33 tahun 2021, Kantor Kesehatan Pelabuhan

merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bertanggung jawab langsung kepada Ditjen

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko

kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.

Kegiatan pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan langkah

terdepan dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit menular potensial wabah (PHEIC).

Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas

alat angkut (kapal dan pesawat) serta pengamatan ABK dan penumpang sebagai upaya

penemuan dan tata laksana penderita. Surveilans epidemiologi juga dilakukan terhadap

alat angkut/barang/orang serta masyarakat sekitar pelabuhan/bandara.

Kegiatan pemneriksaan kapal dari pelabuhan dalam negeri dalam rangka

penerbitan dokumen kesehatan kapal dan sertifikat izin berlayar kesehatan kepal (PHQC)

oleh KKP Kelas III Palangkaraya baik yang telah diterbitkan induk dan wilker pada tahun

2021 melebihi dari target yang telah ditentukan yaitu 102.22%. Pencapaian kegiatan pemeriksaan kapal dalam rangka penerbitan dokumen kesehatan dan sertifikat PHQC

tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 mengalami penurunan dari 131.46% menjadi 106.2%. Peningkatan jumlah pemeriksaan kapal dalam rangka penerbitan dokumen

kesehan kapal dan PHQC melebihi target disebabkan mulai bertambahnya investasi pada sektor penambangan atau perusahaan sawit di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sehingga hal tersebut berdampak pada bertambahnya frekuensi kapal untuk bongkar muat yang melewati pelabuhan di wilayah kerja KKP Kelas III Palangkaraya.

Melihat dari bagaimana implementasi tentang penerbitan PHQC untuk keberangkatan kapal di KKP Kelas III Palangkaraya selama observasi ditemukan permasalahan sebagai berikut:

1. Sarana yang belum memadai, berupa ketersediaan perangkat yang belum cukup khususnya bagi petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangkaraya yang berada di wilayah kerja.

17

2. Seringnya agen pelayaran tidak melakukan registrasi online, sehingga petugas

Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi yang melakukan penginputan data pada aplikasi terkait tujuan keberangkatan kapal.

3. Dalam keterkaitan penerbitan dokumen kapal dengan pembayaran PNBP, agen pelayaran sering melakukan penundaan pembayaran sehingga menyebabkan terjadinya data yang tidak sinkron antara jumlah dokumen yang keluar dengan penerimaan PNBP

Dampak yang akan terjadi jika pengelolaan penerbitan dokumen kapal tidak sesuai prosedur adalah sebagai berikut:

1. Waktu pelayanan akan lebih lama dikarenakan petugas harus melakukan registrasi online terlebih dahulu

2. Keterlambatan agen pelayaran dalam melakukan pembayaran PNBP dapat menyebabkan tertundanya penerbitan dokumen kapal dan mengakibatkan keterlambatan keberangkatan kapal

3. Laporan dokumen keluar dengan penerimaan PNBP tidak sesuai dikarenakan agen pelayara kurang disiplin dalam melakukan pembayaran PNBP

Ketika pandemi mendera birokrasi selama tahun 2020-2021 mengalami perubahan menuju birokrasi berbasis teknologi cenderung mengarah kepada implementasi flexible working dalam pelayanan publik. Fleksibilitas ini sangat cocok bagi para birokrat muda yang cenderung lebih memahami teknologi yang semestinya mengisi peran tersebut dengan kompetensi yang sesuai pada bidangnya. Flexible working akan mengubah paradigm, dikarenakan seorang ASN harus lebih memahami teknologi berbasis digital dalam bekerja. Karena mengubah paradigma, flexible working juga dapat menimbulkan adanya collaborative governance di setiap instansi. Proses kerja birokrasi berbasis teknologi menuntut akan kebutuhan pemimpin milenial semakin tinggi, sehingga generasi baby boomers akan semakin terdesak untuk paham teknologi agar tetap bisa bertahan dalam dunia kerja dan mengurangi kesenjangan antar generasi.

Smart ASN akan mendorong birokrasi sejalan dengan semangat revolusi 4.0. Semua jenis pelayanan publik dapat diselenggarakan berbasis digital dan terintegrasi sedemikian

18

rupa sehingga pelayanan public menjadi lebih optimal. Secara spesifik, ASN milenial yang

akrab dengan teknologi harus mengambil posisi yang selalu haus akan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan di manapun, kapanpun dan situasi apapun.

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Isu yang telah dipilih melalui penapisan USG yakni belum optimalnya pelayanan

digitalisasi penerbitan dokumen kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya, kemudian dibuat gagasan untuk pemecahan isu. Gagasan pemecahan isu

dibuat berdasarkan SKP dan inovasi. Gagasan yang dibuat harus dilakukan dengan

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN (Ber-AKHLAK) dan menunjang visi misi organisasi, serta penguatan nilai organisasi tempat unit kerja. Rancangan kegiatan yang

dibuat untuk pemecahan isu terpilih tercantum dalam tabel berikut

Tabel

1 Pembaharuan SOP terkait pelayanan penerbitan dokumen

& SKP

2 Mensosialisasikan SOP baru terkait penerbitan dokumen kapal SKP

3 Melakukan workshop tentang tatacara melakukan registrasi

online melalui SINKARKES kepada agen pelayaran dalam

permintaan pelayanan penerbitan dokumen kapal

19
No Kegiatan Sumber
3.4 Gagasan Penyelesaian Isu
kapal Inovasi
Inovasi

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Nama : Analita Yanti, S.KM

Jabatan : Epidemiolog Kesehatan

Unit Kerja : Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas III Palangkaraya

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pelayanan Digitalisasi Penerbitan Dokumen Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

Tabel 4.1 Matrix Rancangan Aktualisasi

1. Melakukan

Konsultasi dengan

1. Mengkonfirmasi

waktu pertemuan denganKepala

- Mendapat bimbingan

dari Kepala

Akuntabel: Disiplindalam

mengkonfirmasi waktu

pertemuan sesuai dengan

Sesuai dengan visi

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

Sesuai slogan KKP

Palangkaraya : DIHATI (Disiplin,

20
BAB IV
KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
KEGIATAN KETERIKATAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI KEGIATAN TERHADAP VISI DAN MISI KONTRIBUSI KEGIATAN TERHADAP PENGUATAN NILAINILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7
/ HASIL

Kepala Kantor

terkait

kegiatan yang

akan

dilakukan

Kantor

Kantor

- Dokumentasi

Kegiatan

- Izin/persetujuan

dan dukungan

dari Kepala

Kantor

jadwal yang di tetapkan

Kolaboratif:

Terbuka dalam

melakukan konsultasi

denganKepala Kantor

 Adaptif: Cepat

menyesuaikan diri

dengan perubahan

masukan dan saran dari

Kepala Kantor

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong royong

Dan misi Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

Kepala Kantor

untuk membahas

kegiatan yang akan

 Akuntabel: Disiplinsaat

menghadap sesuai

dengan kesepakatan

waktu dengan Kepala

21
2. Menghadap

dilakukan

Kantor.

 Loyalitas Menghadap

Kepala Kantor dengan

bermusyawarah terlebih

dahulu merupakan perilaku

dari Memegang teguh

ideologi Pancasila sila ke 4.

 Harmonis: Membangun

lingkungan kerjayang

kondusif dengan

meningkatkann komuniksi

dengan Kepala Kantor

3. Mendiskusikan kegiatan aktualisasi yang

akan dilakukan

dengan Kepala

Kantor

 Kompeten:

Melaksanakan tugas

dengan baik mulai dari

Menjelaskan

pemilihan isu dengan

baik sampai kegiatan

kreatif yang akandi

lakukan

 Kolaboratif Terbuka

22

2 Membuat

draft pembaharuan

SOP terkait

pelayanan

penerbitan

dokumen

kapal

1. Mencari referensi materi untuk pembaharuan

SOP

1. Dokumentasi

2. Draft SOP

dalam membahas

kegiatan yang akan

dilaksanakan

 Berorientasi pelayanan

Melakukan perbaikan

apabilaada masukan

dari pimpinan.

 Akuntabel: Bertanggung jawab

dalam mencari

referensi untuk

pembaharuan SOP

 Kompeten:

Meningkatkan

Kompetensi diri

dengan mencari

referensi materi isi

dalam SOP

Sesuai dengan visi

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan

berkepribadian

berlandaskan

Sesuai slogan KKP

Palangkaraya :

DIHATI (Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

Kolaboratif: Kerja

sama dan menerima

gotong royong

Dan misi Kantor

23

2. Berkoordinasi

dengan rekan

kerja dalam

menyusun draft pembaharuan

SOP

Tersusunnya SOP

pelayanan penerbitan

dokumen

kapal

saran dari rekan kerja

tentang SOP

mendekatkan pada

kejelasan dalam

memberikan instruksi

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

 Harmonis:

Mengutarakan

maksud dan tujuan

kepada rekan kerja

terkait pembaharuan

SOP dengan bahasa

yang santun

 Akuntabel: SOP berisi

aturan tertulis dan

peraturan ini yang

harus

diterapkan/dijalankan

oleh semua pegawai

KKP Kelas III

24

SOP

atasan

langsung

Koordinator

Substansi

Pengendalia

n Karantina dan

Surveilans

Epidemiologi

Palangkaraya dalam

melaksanankan

pelayanan penerbitan

dokumen kapal

Akuntabilitas:

Memperlihatkan draft

SOP yang telah dibuat

dengan penuh

tanggung jawab

kepada atasan

langsung Koordinator

Substansi

Pengendalian

Karantina dan

Surveilans

Epidemiologi

 Harmonis:

Menyampaikan

dengan sikap sopan

dan bahasa yang

santun

25
3. Pengajuan draft SOP disetujui

 Adaptif: Meminta

saran dan masukan

dari atasan untuk

menjadi koreksi

 Kompeten: Apabila

draf sudah dilakukan

perbaikan sesuai

arahan dan sudah

disetujui, akan

diberikan paraf dan

selanjutnya diteruskan

ke bagian adum untuk

proses verbal dan

disampaikan kepada

Kepala Kantor untuk

mendapatkan

pengesahan (telah

ditandatangani) dan

diimplementasikan

telah

26
3 Melakukan sosialisasi 1. Penetapan SOP SOP Final disahkan  Kolaboratif: SOP yang disetujui oleh Sesuai dengan visi Kantor Kesehatan Sesuai slogan KKP Palangkaraya :

pelaksanaan

kegiatan

kepada staff

Kantor

Kesehatan

Pelabuhan

Kelas III

Palangkaraya

Kantor atasan langsung

Koordinator Substansi

Pengendalian

Karantina dan

Surveilans

Epidemiologi

kemudian

disampaikan ke bagian

Adum untuk dilakukan

proses verbal  Berorientasi

Pelayanan: SOP

diajukan kepada

Kepala Kantor untuk

disahkan/ditandatang

ani sesuai dengan

kewenangan beliau

dan menjelaskan

maksud serta tujuan

perlunya

pembaharuan SOP

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong royong

Dan misi Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

DIHATI (Disiplin,

Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

27
Final oleh Kepala

2. Sosialisasi SOP

kepada pegawai Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

SOP tersosialisasi

kepada staff Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

tersebut dengan

penuh rasa hormat

dan berbahasa yang

santun

Berorientasi

Pelayanan: SOP

pelayanan penerbitan

dokumen kapal telah

disetujui oleh Kepala

Kantor kemudian

disosialisasikan

kepada setiap pegawai

terutama pegawai

Substansi Pengendalian Karantina dan

Surveilans

Epidemiologi dengan

bahasa yang santun

dan mudah dimengerti

28

melakukan

sosialisai

tentang SOP

pelayanan

pelayaran di wilayah kerja

kantor induk

 Akuntabilitas:

Menjelaskan maksud

dan tujuan perlunya

pembaharuan SOP

tersebut

 Adaptif: Semua

pegawai dapat

mengimplementasikan

SOP tersebut demi

terwujudnya

pelayanan prima di

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

 Akuntabel: tidak

menyalahkan

wewenang jabatan, membuat undangan

dengan persetujuan pimpinan

Sesuai dengan visi

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

Sesuai slogan KKP

Palangkaraya :

DIHATI (Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

29
4 Melakukan workshop serta 1. Membuat undangan workshop kepada agen 1. Dokumentasi 2. Undangan 3. Materi workshop 4. Daftar hadir 5. Notulen hasil workshop

penerbitan

dokumen

kapal terbaru

kepada agen

pelayaran

KKP Kelas III

Palangkaraya

 Adaptif: Proaktif

dalam pembuatan

undangan sehingga

kegiatan workshop

dapat segera

terlaksana

berdaulat,

mandiri dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong

Dan misi Kantor

Kolaboratif: dengan

kerjasama dengan

agen pelayaran dapat

memudahkan dalam

pelaksanaan workshop

demi terwujudanya

pelayanan prima di

KKP Kelas III

Palangkaraya

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

2.

agen pelayaran di wilayah kerjakantor

induk KKP Kelas

 Kolaboratif: dengan

kerjasama dengan

agen pelayaran dapat

memudahkan dalam

pelaksanaan workshop

demi terwujudanya

30
Mengundang

III Palangkaraya

pelayanan prima di

KKP Kelas III

Palangkaraya

 Berorientasi

Pelayanan: Bersikap

ramah dalam

mengumpulkan agen

pelayaran dan

memualai pelaksanaan

workshop

 Loyal: dalam

melaksanakan

workshop tentunya

tetap menjaga nama

baik sesama ASN dan

instansi

kegiatan yang

akan dilakukan

dan melakukan

sosialisai

Akuntabel:

Bertanggungjawan

saat menjelaskan

kegiatan yang akan

dilakukan

31
3. Menjelaskan

5 Menerapkan

SOP

pelayanan penerbitan

dokumen

kapal terbaru

saat

pelayanan

beserta workshop

 Kompeten:

menjelaskan kegiatan

dengan meningkatkan

kompetensi diri

 Harmonis:

menghargai masukan

dari agen pelayanan

apapun latar

belakangnya

1. Mengaplikasikan SOP

1. Pelayanan penerbitan

dokumen kapal berbasis digital

 Berorientasi

Pelayanan:

memberikan pelayanan dengan

cermat, tepat dan

akurat serta penuh

tanggung jawab

Sesuai dengan visi

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

Sesuai slogan KKP

Palangkaraya :

DIHATI (Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

Akuntabel:

Menjalankan tugas

secara profesional

demi terciptanya

berdaulat,

mandiri dan

berkepribadian

berlandaskan

32

pelayanan prima di

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III

Palangkaraya

gotong royong

Dan misi Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

2. Evaluasi keadaan

dengan

sebelum

dibuatnya

pembaharuan

SOP

Hasil evaluasi 

Akuntabel: Membuat

evaluasi dengan

cermat dan tepat

sesuai dengan

kebutuhan 

Kompeten:

menjalankan tugas

secara profesional dan

membuat rancangan

dengan penuh

tanggung jawab

33

6 Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan

3. Mengumpulkan

semua data dan laporan dari kegiatan

Data dan Laporan

 Akuntabel:

Melakukan

pengumpulan bahan

dengan cermat, tepat

dan teliti

 Kompeten:

Menggunakan sumber

yang tepat untuk

membuat keputusan

berdasarkan prinsip

keahlian

1. Membuat draft laporan akhir kegiatan

Laporan akhir 

Akuntabel: membuat

draft laporan dengan

cermat dan tepat

sesuai kebutuhan

 Kompeten:

menjalankan tugas

secara profesional dan

membuat laporan

dengan penuh

tanggungjawab

Sesuai dengan visi

Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Terwujudnya

Indonesia yang

berdaulat, mandiri dan

berkepribadian

Sesuai slogan KKP

Palangkaraya :

DIHATI (Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teladan, Ikhlas)

34

Loyal: dalam

pembuatan laporan

tetap menjaga nama

baik ASN, Pimpinandan institusi

berlandaskan

gotong royong

Dan misi Kantor

Kesehatan

Pelabuhan Kelas

III Palangkaraya

yakni

Peningkatan

kualitas manusia

Indonesia

2. Meminta arahan mentor mengenai laporan akhir

Revisi laporan 

Harmonis:

Menghargai pendapat

orang lain dalam

memberikan kritik

serta saran yang

membangun

Adaptif: Cepat

menyesuaikan diri

dengan perbaikan

dalam penyusunan

laporan

35

3. Membuat revisi

laporan akhir Laporan final

Akuntabel: membuat

revisi laporan dengan

cermat dan tepat

sesuai dengan

kebutuhan

Kompeten:

Menjalankan tugas

secara profesional dan

penuh tanggung jawab

36

4.2. Penjadwalan

Berikut adalah jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi:

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

1.

Melakukan Konsultasi dengan

Pimpinan terkait kegiatan

yang akan dilaksanakan

Membuat rancangan

pembaharuan SOP terkait

2.

pelayanan penerbitan

dokumen kapal

Melakukan sosialisasi

3.

pelaksanaan kegiatan kepada

rekan Substansi PKSE

Melakukan workshop dengan

agen pelayaran serta

4.

melakukan sosialisasi tentang

SOP pelayanan terbaru

Menerapkan SOP terbaru saat

5.

6.

pelayanan

Melakukan Evaluasi dan

Laporan Kegiatan

37
No KEGIATAN JUNI 2022 JULI 2022 MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV MINGGU V MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV MINGGU V

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Berikut adalah pihak yang terlibat beserta perannya dalam aktualisasi

Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan

1. Mentor Memberikan bimbingan serta arahan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi

2. Coach Memberikan bimbingan serta arahan dalam menyusun rencana kegiatan aktualisasi

3. Staff KKP Kelas III Palangkaraya Memberikan arahan serta masukan selama berlangsungnya kegiatan aktualisasi

Sasaran output kegiatan aktualisasi

4 Agen Pelayaran Sasaran output kegiatan aktualisasi

38
39

DAFTAR PUSTAKA

Faris Ali Jangeer, Ahmed Mohammed Abdou. 2020. The problem of management bureaucracy and building good governance the Kurdistan Region of Iraq for the period 2005–2019 as an example Vol. 23 No. 1, pp. 2020–2021.

Menkes RI. 2005. International Health Regulations Jakarta : Kementerian Kesehatan

Menkes RI. 2021. Permenkes nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Jakarta : Kementerian Kesehatan

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi

Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis. Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

Republik Indonesia. 2018. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan

Kesehatan

40

Timmreck, C.T. 2005. Epidemiologi: Suatu Pengantar, Edisi 2, terjemahan oleh Munaya Fauziah, dkk.EGC.

World Bank 2018. Reforming Civil Service Recruitment through Computerized Examinations in Indonesia. Case Study from the Global Report on Improving Public Sector Performance.

New York: World Bank Group

41

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Optimalisasi Pelayanan Digitalisasi Penerbitan Dokumen Kapal Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III by Repositori Perpustakaan Bapelkes Cikarang - Issuu