Majalah Bali Vol 48 Oktober 3 - 2021

Page 1

Tokoh

Edisi Khusus

MAJALAH

Majalah Bali Vol 48 X-3/21 Rp. 65.000,-

BALI REALISTIS,

EKSOTIS & DINAMIS

Kenali dan Ketahui

Berbagai Jenis Beras dengan Beragam Kelebihan 4 Motivasi

Tokoh

Tokoh

Pesan-Pesan Pengusaha Bali Kepada Generasi Muda dan Bali di Masa yang akan Datang

Selalu Bersyukur dan Optimis adalah Kunci untuk Meraih Kesuksesan

Semangat Berorganisasi Lahirkan Motivasi Berkarya di Bidang Hukum

ISSN : 2723-8679

27

I Gusti Putu Winawan

6

I Made Kadek Arta, S.H. MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

10

1


Daftar Tokoh Isi

10

6

22

14

18

26 24

20

TOKOH :

6

I Gusti Putu Winawan Selalu Bersyukur dan Optimis adalah Kunci untuk Meraih Kesuksesan

10

I Made Kadek Arta, S.H. Semangat Berorganisasi Lahirkan Motivasi Berkarya di Bidang Hukum

14

Mahkota Ferry & Nathalia Bidik Pangsa Pasar Khusus Nathalia Farm Hasilkan Babi Organik Bebas AGP

18

Ida Bagus Gede Pramaputra Kejujuran adalah Faktor Mencapai Sukses dalam Berwirausaha

20

I Wayan Pasek Adi Putra Membentuk Lingkungan Positif Sebagai Tumbuh Kembang Karakter Anak Didik

22

Ni Putu Dian Primasari, S.Pd., M.Pd. Prima Aksara, Buah Manis Memaafkan Trauma Masa Lalu

24

I Ketut Adiyasa Berawal dari Hobi, Berakhir Menjadi Peluang Usaha

26

I Putu Arya Adikara Tak Pelit Ilmu Ikut Sejahterakan Para Peternak Kota Bangli

2

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

4

Kenali dan Ketahui Berbagai Jenis Beras dengan Beragam Kelebihan

Pesan-Pesan Pengusaha Bali Kepada Generasi Muda dan Bali di Masa yang akan Datang

27

28

Advertisement


MAJALAH

Tokoh

BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS

DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H

BENDAHARA Putu Kornia

PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH

PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma

REDAKTUR Wahyu Kuncoro

PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H

DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris

KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan

VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M

PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama

TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan

SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat

PENERBIT

CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN

PT. Media Republik Indonesia

Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017

Redaksi Majalah Bali

Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com FOLLOW US Instagram majalahbalicom

ISSUU Majalah Bali

Youtube Majalah Bali

Website majalahbali.com

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

3


Informasi Tokoh

Kenali dan Ketahui

Berbagai Jenis Beras dengan Beragam Kelebihan

Beras jadi makanan pokok utama bagi sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Namun beras tidak hanya yang putih, jenis-jenis beras tersebut berbeda dalam warna, bentuk, rasa, dan nilai gizi. Berikut jenis-jenis beras yang memiliki rasa dan keunikan sendiri.

1. Beras Ketan Beras ketan merupakan varietas beras berbiji pendek yang berasal dari Asia Tenggara dan Timur. Kandungan pati yang cukup tinggi dalam beras, membuatnya memiliki tekstur lengket yang khas. Biasanya beras ketan sering digunakan untuk membuat hidangan di Asia Tenggara seperti, nasi ketan kelapa, dan puding beras.

2. Beras Merah Beras merah memiliki antosianin atau sejenis antioksidan yang tinggi, sehingga beras berwarna merah. Tidak seperti beras putih, beras merah dimakan bersama dengan sekamnya, hal itu membuat beras merah bergizi dan kaya serat.

3. Beras Basmati Beras basmati merupakan beras varietas berbiji panjang yang berasal dari India. Beras tersebut memiliki bulir panjang, tekstur yang tetap kering, terpisah, dan bau harum aromatik saat dimasak. Selain itu, beras basmati juga kaya akan amilosa.

4

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21


Tokoh

4. Beras Melati atau Jasmine Rice Nama beras melati diambil dari bunganya yang berasal dari Asia Tenggara. Beras tersebut dibudidayakan karena memiliki aroma yang harum. Beras asli Thailand tersebut memiliki aroma dan rasa manis yang khas saat dimasak. Beras melati paling cocok untuk disajikan dengan sayur tumis, kari Thailand, dan ikan goreng dengan saus sambal.

5. Beras Arborio Beras arborio berasal dari daerah Piedmont di Italia. Bentuknya pendek dan montok. Kandungan amilopektin yang tinggi dalam beras tersebut membuat teksturnya lembut saat dimasak. Beras ini biasanya digunakan untuk membuat risotto. Perlu diingat untuk tidak membilas beras ini sebelum dimasak, karena kandungan tepung pada beras akan memberikan konsistensi krim.

6. Beras Bomba dan Valencia Nama beras bomba berasal dari Bahasa Spanyol. Beras tersebut memiliki ukuran biji sedang dan mengandung amilosa yang tinggi. Beras bomba mampu menyerap air atau kaldu dua sampai tiga kali lebih banyak dari pada nasi berbiji panjang. Meski demikian, hal itu tidak membuat nasi jadi lengket.

8. Beras Hitam Beras hitam atau beras hitam Cina adalah nasi berbiji panjang lainnya yang berubah menjadi ungu saat dimasak. Selain memiliki antioksidan antosianin tertinggi, lapisan luar beras tersebut juga kaya akan nutrisi. Disamping itu, beras hitam bisa dibuat menjadi ketan hitam. Untuk memasak beras hitam perlu perbandingan air 2:1.

9. Beras Merah Himalaya Beras merah Himalaya alias beras merah Bhutan memiliki ukuran biji sedang. Proses penggilingan pada beras tersebut membuat warna yang berbeda pada beras dan rasa pedas yang kuat. Beras merah himalaya cocok untuk dicampurkan dalam salad. Sumber : kompas.com

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

5


Tokoh

I Gusti Putu Winawan Owner Babi Guling Sembung

Selalu Bersyukur dan Optimis adalah Kunci untuk Meraih Kesuksesan Seorang pengusaha adalah sosok yang penuh semangat dan perjuangan, di balik sosoknya yang menjadi otak dari segala alur usahanya, ia juga adalah seorang pejuang cuan yang optimis dalam menjalankan kariernya. I Gusti Putu Winawan atau yang kerap dipanggil Gus Nawan merupakan pria kelahiran Tabanan dan lahir pada tanggal 29 Oktober 1975. Pria yang penuh optimis ini memiliki Ayah yang bernama I Gusti Made Wira Sedara (Alm) dan juga seorang Ibu bernama I Gusti Ayu Nengah Ari.

yang penuh untuk memulainya. Tentunya, sebelum memulai bisnis Gus Nawan menjalin hidup dengan cerita pahit dan manis di dalamnya. Gus Nawan memulai masa kecil yang sangat menarik dan tentunya sangat jauh dari yang namanya teknologi, jadi masa kecil dari Gus Nawan berada di Lampung yang pada saat itu ia tidak tahu yang namanya Untuk merangkai bisnis agar menjadi sukses teknologi atau komunikasi seperti sekarang ini dan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, pendidikannya pun masih dibilang sangat minim dibutuhkan kerja keras, semangat dan perjuangan pada masa itu.

Rumah Makan Babi Guling Sembung 1

6

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21


Tokoh Semasa menempuh pendidikan, Gus Nawan masih menetap di Lampung, dari SD hingga SMP ia menjalankan pendidikan di sana. Hingga pada masa SMA, ia berkeinginan untuk menempuh pendidikan di Surabaya, keinginannya itu dikarenakan keluguan dan juga rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia luar. Gus Nawan juga didukung oleh bibinya untuk bersekolah di Surabaya sehingga ia tinggal bersama bibinya. Bersekolah di Surabaya merupakan tantangan tersendiri bagi Gus Nawan, karena lingkungan yang begitu berbeda sehingga dibutuhkan adaptasi untuk menyesuaikan kehidupannya. Singkat cerita seiring waktu berjalan, akhirnya Gus Nawan berhasil menamatkan pendidikan SMAnya di Surabaya. Setelah lulus SMA, Gus Nawan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di STP Nusa Dua Bali dengan jurusan Div Makanan dan Minuman. Hal itu ia lakukan karena ingin mencapai tujuannya yaitu untuk bekerja di kapal pesiar.

Suasana Rumah Makan Babi Guling Sembung 1

Ketertarikannya dibidang tersebut berawal dari ia duduk di depan rumah lalu melihat secarik koran yang ada di jalanan, ia mengambil koran itu dan melihat promosi lowongan pekerjaan kapal pesiar yang bergajikan 60 juta selama setahun. Dari sanalah ketertarikan Gus Nawan untuk bekerja di kapal pesiar, sehingga ia harus menempuh perkuliahan dan kembali lagi ke Bali. Setelah beberapa semester menempuh masa kuliah, entah rezeki dari mana, Gus Nawan mendapatkan tawaran wawancara untuk bekerja di kapal pesiar, namun pada saat itu hanya dicari 16 terbaik dari 200 peserta yang ditawarkan dan syukurnya atas berkat dan rezeki dari Tuhan, ia mendapatkan pekerjaan di kapal pesiar. Menu Rumah Makan Babi Guling Sembung 1 MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

7


Tokoh Sebelum berangkat ke kapal pesiar, Gus Nawan sudah membuka usaha warung makan khas tradisional yang sudah mengangkat namanya menjadi pengusaha yang sukses dibidang kuliner. Ide untuk membuka warung makan ini adalah ide dari almarhum ayahnya, yang di mana ia berpesan untuk melakukan kegiatan positif yang dapat membantu orang banyak, sehingga almarhum ayahnya memiliki rencana untuk membuka warung makan khas tradisional Bali yang harganya terjangkau dan masih bisa dibeli oleh masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah. Dari diskusi dan ide yang diberikan oleh sang ayah, akhirnya terbentuklah Rumah Makan Babi Guling Sembung. Sebelumnya usaha warung makan tradisonal tersebut dijalankan oleh istri

8

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

dan juga sang Ibu, karena Gus Nawan bekerja di kapal pesiar. Seiring waktu berjalan warung makan tradisional tersebut terus berkembang dan beberapa tahun berlalu Gus Nawan memutuskan untuk menyelesaikan kontraknya di kapal pesiar agar bisa fokus untuk mengembangkan usaha rumah makan tradisionalnya. Menggeluti bisnis dibidang kuliner membuat Gus Nawan menjadi lebih bergairah dalam menjalani hidupnya. Seiring berkembangnya bisnis yang ia geluti, akhirnya ia membuka cabang untuk memperluas bisnis agar lebih berkembang lagi. Walau perjuangan untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kerja keras dan semangat yang ekstra, Gus Nawan tetap optimis untuk menjalani bisnis yang ia lakoni.


Tokoh

Pasemetonan Bares Gede

Bersama keluarga

Beberapa tahun menggeluti bisnis rumah makan tradisional, akhirnya Gus Nawan menemukan arti dari kesuksesan, rasa syukur dan jati diri untuk menempuh kehidupan. Ternyata, setelah sekian lama merasakan perjuangan menjalani hidup untuk mencari jati diri, baru sekaranglah ia menemukan arti sesungguhnya dari perjuangan yaitu adalah kesuksesan. Selain menekuni bisnis, Gus Nawan juga aktif dalam berorganisasi yang di mana organisasi ini bernama Bares Gede yang didirikan oleh Gus Nawan sendiri. Organisasi ini aktif bergerak dibidang kepedulian sosial untuk penyalur bantuan ke masyarakat yang lebih membutuhkan. Setelah setahun berjalan, beberapa sahabat menyampaikan bahwa mereka terinspirasi dengan adanya Bares Gede dan ingin membangun komunitas dengan cakupan yang

lebih besar. Karena hal itulah mereka memutuskan untuk membuat Komunitas Satu Hati yang akhirnya berjalan bersama dengan Bares Gede, dan kebetulan Gus Nawan adalah penglingsir di Komunitas Satu Hati dan ketua di Bares Gede. Inilah bentuk kebesaran hati dan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Walau di tengah kesuksesan yang ia nikmati dari usaha rumah makannya, Gus Nawan tidak lupa berbagi kepada sesama dan selalu bersyukur kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan. Gus Nawan juga berpesan kepada generasi muda agar tetap bersemangat dalam menjalani hidup, hindari hal-hal yang negatif, berbakti kepada orang tua dan tentunya selalu berdoa untuk yang terbaik agar ke depannya bisa menjadi generasi yang sukses. MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

9


Tokoh

Semangat Berorganisasi

Lahirkan Motivasi Berkarya di Bidang Hukum

I Made Kadek Arta, S.H. Owner PT Gedong Arta Jaya

Berawal dari kegemaran berorganisasi dan bersosialisasi, I Made Kadek Arta, S.H., mantap untuk terjun ke partai politik dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Terkadang dalam aktivitas berorganisasi ia bertemu dengan situasi yang memerlukan bantuan ahli hukum. Hal itu yang kemudian memotivasinya untuk serius menekuni bidang hukum yaitu sebagai seorang advokat. Serta bergerak di Konsultasi bisnis & manajemen dan tenaga jasa penagihan.

PT Gedong Arta Jaya Komplek Pertokoan Kantor Desa, Jl. Karang Sari No.2, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat Terus berkarya tanpa mengenal lelah demi menebar manfaat bagi orang lain. Demikian prinsip hidup seorang I Made Kadek Arta dalam melakoni perannya sehari-hari. Pria asli Padangsambian, Denpasar ini memang kesehariannya tak pernah luput dari aktivitas produktif. Selalu tampil energik di segala situasi, Kadek Arta membeberkan kunci keberhasilan menjaga semangat berkegiatan adalah senantiasa berpikir positif melalui motto : “Jalani, Lakoni, Sykuri”.

10

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

Hampir setiap hari Kadek Arta menyambangi kantornya yang beralamat di Jl. Karang Sari No. 2, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Kota Denpasar. Di tempat inilah ia biasa mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang penasihat hukum atau advokat. Ada kalanya ia menyempatkan waktu bertemu dengan orang-orang yang memerlukan bantuan atau konsultasi hukum dengannya. Baginya, ada rasa kebahagiaan lewat pekerjaan membantu masyarakat melalui kemampuan dan wawasan yang dimiliki. Sehingga ia mengerjakan tugasnya tanpa rasa beban ataupun rasa lelah.


Tokoh Selain berkecimpung di bidang hukum sebagai advokat, Kadek Arta juga dipercaya menahkodai perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing tenaga jasa penagihan. Dengan mengibarkan PT Gedong Arta Jaya, ia mengelola perusahaan yang menawarkan kerja sama dengan perusahaan finance. Kadek Arta selalu memastikan bahwa tenaga jasa penagihan di PT Gedong Arta Jaya ini bertugas sesuai standar prosedur operasional dan tidak melenceng dari kaidah hukum yang berlaku. Cita-Cita Sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Kadek Arta akan menggeluti profesi sebagai advokat maupun pengusaha. Sebagaimana anak muda Bali yang lahir dan bertumbuh di destinasi wisata dunia, ia juga sempat merajut cita-cita untuk bekerja sebagai hotelier. Ia menganggap dengan bekerja di industri pariwisata nantinya ia dapat mendatangkan penghasilan besar kemudian dapat memperbaiki taraf perekonomian keluarga.

Saat menghadiri Musrenbangdes desa Padangsambian selaku Kepala Dusun

Bersama dengan tokoh desa adat Padangsambian saat peresmian TPS 3 R

Meski cita-citanya itu tak sejalan dengan kenyataan saat ini, satu hal yang tak pernah berubah dalam diri Kadek Arta adalah sikap pekerja keras. Sejak kecil ia telah terbiasa bekerja demi mengumpulkan rupiah sebab kondisi ekonomi keluarga yang serba pas-pasan. Anak kedua dari tiga bersaudara ini menjalani rutinitas sepulang sekolah dengan menjajakan es lilin. Tatkala musim panen tiba, merupakan masa bagi Kadek Arta untuk memanen rezeki dengan menawarkan es jualannya itu kepada para pekerja di sawah.

Saat melayat ke salah satu warga desa di Padangsambian Kaja

Setamat dari SD 8 Padangsambian, Kadek Arta melanjutkan ke SMP 3 Mengwi selama tiga tahun. Setelah itu ia melanjutkan lagi ke STM Denpasar atau saat ini dikenal dengan nama SMK 1 Denpasar. Impiannya untuk menempuh pendidikan pariwisata terpaksa harus kandas. Namun hal itu terbayarkan ketika menjelang masa akhir sekolahnya, Kadek Arta sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan kontraktor. MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

11


Tokoh

Makan bersama dengan keluarga tercinta

Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan konstruksi, Kadek Arta mencoba melamar di kantor cabang PLN Kota Denpasar dan akhirnya diterima sebagai tenaga pencatat metering listrik. Suka duka yang dialami di masa itu sangat membekas di ingatannya. Salah satunya pengalaman beberapa kali digigit anjing saat datang ke rumah pelanggan PLN. Hanya saja peristiwa itu ia jadikan sebagai lecutan semangat untuk bekerja lebih giat agar dapat meningkatkan jenjang kariernya ke depan.

Memberikan bantuan hukum kepada yang membutuhkan

12

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

Dua tahun setelah menikah atau di tahun 2004, Kadek Arta memutuskan meninggalkan karier di PLN. Ia kemudian bekerja di Perusahaan Daerah (PD) Parkir selama lima tahun. Pada tahun 2008 ia bergabung dengan organisasi masyarakat Baladika Bali. Di sinilah awal mula perjalanan Kadek Arta dalam kegiatan berorganisasi yang membuatnya memiliki jaringan pertemanan luas. Tak lama berselang yaitu di tahun 2009, Kadek Arta berniat serius mempelajari hukum di Universitas Ngurah Rai Denpasar.

Menjalani persidangan sebagai penasihat hukum memberikan pembelaan


Tokoh Masuk Partai Memasuki tahun 2012, Kadek Arta sudah mulai terlibat dalam penanganan perkara hukum. Di tahun yang sama pula, ia dipercaya menduduki jabatan Ketua Ranting di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Keputusan Kadek Arta untuk masuk ke politik dengan mengendarai wahana partai berlambang banteng tersebut didukung oleh keluarga, termasuk sang istri. Termasuk pula saat ia diajukan sebagai calon legislatif pada pemilu 2014, keluarga pun memberi keleluasaan padanya. Sayang pada saat itu ia gagal melaju sebagai perwakilan rakyat.

Sepak terjang selama ini di masyarakat pada akhirnya mengantarkan Kadek Arta untuk mengemban amanah sebagai pemimpin di Dusun Batukandik, Padangsambian Kaja, Denpasar. Sedangkan di organisasi Suka Duka Baladika Bali ia ditunjuk menjabat sebagai Sekretaris DPC Kota Denpasar. Semua tanggung jawab itu mampu ia lakukan di samping tugas profesional lainnya. Juga peran sebagai ayah sekaligus suami. Menurutnya, manajemen waktu yang disiplin membantunya mengerjakan semua tugas secara proposional. Selain itu tak lupa pada prinsip “Jalani, Lakoni, Syukuri”.

Memimpin rapat Baladika Bali DPC Denpasar

Bersama dengan pengurus DPC Baladika Bali Denpasar MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

13


Tokoh

Bidik Pangsa Pasar Khusus Nathalia Farm Hasilkan Babi Organik Bebas AGP Fokus mengembangkan daging babi organik bebas AGP, perusahaan peternakan Nathalia Farm berhasil membidik target pasar kalangan masyarakat yang concern terhadap isu kesehatan. Sudah memiliki konsumen setia, membuat hasil produksi di Nathalia Farm terus laris di pasaran dan tidak terpengaruh oleh situasi fluktuasi pasar konvensional. Di balik eksistensi peternakan babi organik tersebut, terdapat sentuhan tangan dingin pengusaha bernama Mahkota Ferry Sulistiono. Bersama sang istri ia menggarap peluang usaha ini hingga berhasil memiliki jaringan pemasaran di beberapa kota besar di Indonesia. Lumrah digunakan untuk upacara maupun dikonsumsi sehari-hari, permintaan terhadap daging babi di kalangan masyarakat Bali tidak pernah ada matinya. Meski penggemar daging kaki empat ini cukup banyak, namun di antaranya masih ragu mengonsumsi karena adanya isu kesehatan. Selama ini ada anggapan bahwa daging babi dari peternakan lokal dibudidayakan di lingkungan yang tak higienis. Serta pemberian pakannya sembarangan sehingga jika daging dikonsumsi akan menimbulkan dampak pada kesehatan. Pandangan tersebut kemudian ditepis oleh Mahkota Ferry dan Nathalia. Pasangan suami istri tersebut membuat sebuah peternakan khusus pada budidaya babi organik. Berlokasi di Gianyar, peternakan Nathalia Farm menggunakan sistem kandang semi terbuka. Area dalam kandang memiliki sistem ventilasi udara yang lebar sebagai upaya menjaga sirkulasi udara tetap baik. Sementara di sisi luar kandang dibuatkan tembok tinggi dengan biosecurity yang ketat. Tujuannya untuk membatasi akses masuk, sehingga hanya petugas berwenang dan dapat menjaga sterilitas kandang.

14

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

Mahkota Ferry & Nathalia

Owner Nathalia Farm


Tokoh “Peternakan Nathalia Farm aman dari virus, bersih dan tidak bau juga terjaga kesehatan babinya dengan staf yang handal,” ungkap Mahkota Ferry. Penanganan khusus lainnya pada peternakan babi organik Nathalia Farm terletak pada pemberian pakan. Mahkota Ferry menjelaskan pihaknya memproduksi sendiri pakan khusus dengan komposisi 50% tepung jagung. Selain itu, babi terjamin bebas steroid atau hormon sehingga aman bagi kesehatan bila dikonsumsi jangka panjang. Juga bebas AGP (Antibiotik Pemicu Pertumbuhan) yang bisa menyebabkan kemandulan dan penyakit lainnya. Kesehatan hewan di Nathalia Farm ini terus dipantau bahkan hingga tahap pemotongan. Sebelum disembelih, daging babi diambil sampelnya untuk dicek lewat laboratorium kesehatan milik pemerintah. Hasil pengujian digunakan untuk membuktikan babi organik dari Nathalia Farm bebas antibiotik, bebas salmonella, dan bebas cacing. Selain terjamin aman dan sehat, daging babi organik lebih harum, bersih, lembut dan empuk.

Kandang Nathalia Farm

Promosi Berbasis Edukasi Sebelum terjun ke industri peternakan, Mahkota Ferry sempat mencicipi peluang usaha lainnya. Saat pertama kali merantau ke Bali pada tahun 2007, ia membuka usaha konter pulsa dengan modal 10 juta. Perkembangan bisnis seluler pada masa itu sangat bagus karena semakin banyak masyarakat yang memiliki telepon genggam. Hal ini pun membuat usaha milik Ferry yang kian melambung. Dari usaha penjualan pulsa dan aksesori handphone, Ferry berhasil mengumpulkan modal untuk melebarkan langkah ke usaha lainnya. Pria asal Jawa Tengah ini melirik peluang bisnis properti. Sempat melalui jatuh bangun usaha, Ferry pun mampu bertahan dan memajukan bisnisnya. Sampai ketika setelah menikah, ia dan istri tercinta berniat untuk berinvestasi usaha di bidang peternakan lantaran dinilai memiliki prospek yang cerah.

Kandang Baru Nathalia Farm MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

15


Tokoh

Penyimpanan stok Nathalia Farm

Dengan modal dana yang cukup untuk membeli 10 ekor anakan babi, Mahkota Ferry dan Nathalia awalnya menitipkan hewan ternak mereka di bekas kandang sapi. Setelah itu mereka membuka lahan sendiri dengan kapasitas kandang untuk 40 ekor babi. Belum sempat menikmati hasil panen, Mahkota Ferry dihadapkan pada kenyataan bahwa seluruh babi miliknya mati terserang virus. Hanya saja ia tak mau berlama-lama terlarut dalam kekecawaan serta memutuskan melangkah kembali dari nol. Namun kali ini ia lebih giat mempelajari seluk-beluk industri peternakan khususnya ternak babi, lewat sumber literatur maupun bertanya dengan peternak lainnya.

16

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

Akhirnya pada tahun 2020 lalu, peternakan Nathalia Farm mulai melayani pesanan daging babi hasil peternakan milik sendiri. Meski dipatok dengan harga lebih tinggi karena ongkos produksi daging babi organik juga lebih tinggi dari hasil peternakan konvensional, nyatanya tak sedikit peminatnya. Mahkota Ferry mengatakan pihaknya memang menyasar target market masyarakat dengan tingkat kepedulian pada isu kesehatan lebih tinggi. Jaringan pemasaran daging babi organik Nathalia Farm tidak hanya di Bali saja, juga melayani konsumen di luar daerah seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.


Tokoh Mahkota Ferry dan Nathalia tak menutup kemungkinan potensi pasar dari kalangan lainnya. Terbukti metode promosi yang dilakukan saat ini memanfaatkan media sosial dan aplikasi streaming video. Disertai dengan upaya edukasi tentang keunggulan daging babi organik, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pada bahan pangan yang mereka konsumsi. Teknik pemasaran melalui online ini terbukti efektif. Permintaan akan daging babi Organik Nathalia Farm sangat tinggi dan terus bertumbuh tiap bulannya. Demi meningkatkan kuantitas produksi agar dapat memenuhi permintaan

tersebut, Mahkota Ferry merenovasi dan menambah kandang penggemukan sehingga dapat menampung 800 ekor - 1000 ekor anak babi. Selain berusaha menambah kapasitas kandang, pihaknya juga meng-upgrade sistem pendingin menjadi cold storage berkapasitas 12 ton. Dengan demikian dapat menjaga ketahanan dan kesegaran daging babi pasca pemotongan sebelum didistribusikan ke beberapa daerah. “Kesulitan dan hambatan banyak kita hadapi tapi kita terus maju dan belajar agar menjadi yang terbaik. Kualitas daging terus kita tingkatkan diiringi dengan doa pada Tuhan sebagai pegangan hidup kami,” tutur Mahkota Ferry.

Produk-produk Nathalia Farm MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

17


Tokoh

Kejujuran adalah Faktor Mencapai Sukses dalam Berwirausaha Nilai kejujuran dalam membangun suatu usaha merupakan hal yang tidak banyak dimiliki oleh seorang wirausaha, walau terbilang sangat sepele, kejujuran bisa membawa dampak ke depan dalam menumbuhkan kepercayaan pelanggan dan juga membangun usaha sehingga dapat mencapai kesuksesan ke depannya.

Ida Bagus Gede Pramaputra Owner Golden Hour Architect

Ida Bagus Gede Pramaputra atau yang kerap di sapa oleh teman-temannya dengan sebutan Gusde, ia merupakan pria dengan konsep menjunjung tinggi nilai kejujuran yang lahir di Denpasar pada 2 November 1991. Gusde merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang bernama Ida Bagus Udayana Putra yang merupakan sosok ayah yang menginspirasi baginya dan Cok Istri Mirah yang merupakan seorang Ibu yang melahirkan sosok luar biasa seperti dirinya. Gusde memulai masa pendidikan dari sekolah dasar hingga mengejar gelar S2 ke luar negeri, ia memulai pendidikan di SD 3 Saraswati, SMP 3 Denpasar dan SMAN 1 Denpasar. Hingga pada saat SMA ia tertarik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu berkuliah S1 Arsitektur di Universitas Udayana dan melanjutkan lagi ke luar negeri mencari gelar S2 Arsitektur di Curtin University, Australia. Dari gelar pendidikannya saja, bisa diketahui bahwa Gusde tertarik di bidang arsitektur dan wajar saja ia bisa mengembangkan bisnis sendiri terkait apa yang telah ia pelajari semasa berkuliah jurusan arsitektur hingga S2. Gusde memang merupakan sosok yang bekerja keras dan jujur, semua hal yang ia kerjakan tentunya berlandaskan nilai kejujuran. Dari hal tersebut ia bisa berhasil meraih yang namanya kepercayaan dan juga kesuksesan. Untuk membangun usaha Gusde sebenarnya sudah memulainya semenjak menempuh masa kuliah S2-nya, walau usaha arsiteknya masih terbilang masih pemula pada saat itu, tetaplah Gusde optimis dan mencicil sedikit demi sedikit untuk mengembangkan usahanya. Tidak banyak orang yang mau merepotkan diri untuk membangun usaha pada masa menempuh kuliah, karena time management sangat dibutuhkan untuk meluangkan waktu antara pekerjaan dan juga kuliahnya. Raw Villa

18

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21


Tokoh

Sempoerna Resort Villa Seiring waktu berjalan hingga lulusnya Gusde dalam perkuliahan di luar negeri membuat dirinya berkeinginan menjadi seorang dosen dan kembali ke wilayah asalnya, yaitu Bali. Hampir sama seperti kasusnya yang pertama, mengajar sebagai dosen sekaligus menjadi arsitek membuat dirinya semakin sibuk dalam melaksanakan kegiatan seharihari. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan, karena Gusde sudah terbiasa dalam time management. Membuka jasa sebagai arsitektur tentunya Gusde terus di dukung oleh sang istri dalam bidang moral ataupun materi yang diberikan. Bahkan dalam mengembangkan bisnis istrinyalah yang memberikan dana untuk melakukan pengembangan lebih lanjut, sehingga ketika merintis usahanya Gusde tidak kerepotan dalam materi yang diperlukan. Lambat laun terus bergelut dibidang arsitektur dan tenaga pengajar, tentunya membuat Gusde banyak mendapatkan pengalaman dari kerjanya tersebut. Gusde memilih menjadi seorang arsitektur karena ia mempercayai bahwa ruang itu memiliki jiwa, sehingga ia sangat menyukai pekerjaan yang ia lakoni hingga kini. Golden Hour Architect merupakan usaha yang sangat dibanggakan oleh Gusde, semua perjuangan dan perjalanan pendidikannya untuk mencapai tujuan menjadi arsitek akhirnya bisa ia capai di usianya yang terbilang masih muda. Mengembangkan usaha tentunya diperlukan kepercayaan, tapi dalam mencari kepercayaan sangatlah sulit, karena

Alami Villa Ubud kepercayaan itu sangat relatif dari sudut pandang arsitektur. Kepercayaan itu bisa saja muncul karena harganya yang tidak terlalu menguntungkan salah satu pihak, desainnya yang sangat memuaskan dan juga kesigapan dalam mengeksekusinya. Gusde yang notabene sebagai seorang arsitek yang berpengalaman tentunya sangat menjamin kepuasan dari customer. Selain itu, ia juga harus mengetahui alur dan juga keinginan klien, karena sebagai arsitek Gusde harus melayani apa yang menjadi keinginan kliennya. Walau di tengah kesibukannya menjadi seorang dosen, ia tetap menjaga kualitas dari pekerjaannya. Karena hal tersebutlah ia patut menjadi sosok dosen yang menginspirasi bagi mahasiswa dan mahasiswinya. Inilah bukti dari kerja keras dan kejujuran dalam memulai suatu hal, walau Gusde mengerjakan dua kegiatan sekaligus, tetaplah dirinya selalu bersyukur akan kesempatan yang telah diberikan tuhan padanya. Karena pada dasarnya tidak semua wirausaha bisa melakukan dua kesibukan yang sama penting sekaligus. Oleh karena itu, Gusde selalu berharap agar usahanya terus berkembang, bisa menyesuaikan kualitas kerjanya seiring perkembangan zaman dan tentunya kebutuhan keuangan dari keluarganya selalu tercukupi. Gusde juga berpesan kepada generasi muda agar jangan pernah menipu, jujurlah dalam melakukan suatu hal, tetap berusaha agar bisa berkembang dan sukses ke depannya.

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

19


Tokoh

Membentuk Lingkungan Positif Sebagai Tumbuh Kembang Karakter Anak Didik Lahir di Banjar Penusuan, Kecamatan Tegallalang, 8 Februari 1977 di tengah keluarga yang telah meninggalkan proses pembelajaran luar biasa. Ayah yang bekerja di Dinas Kesehatan, sebagai perawat, yang tak jarang berpindah-pindah rumah sakit. Suatu ketika meski hanya masih di daerah Tegallalang, Pasek Adi Putra saat masih SD pun tetap berpindah sekolah mengikuti ayahnya bekerja.

Saat kelas satu hingga empat SD tahun 1984, pengalamannya pindah ke desa Pupuan, Tegallalang yang paling berkesan di hati Pasek Adi Putra. Kentalnya kekerabatan saat itu masih kental dirasakan sampai detik ini, terbukti bila ada suatu acara, ia dan keluarga pasti mendapat undangan. Tak hanya itu, pengenalannya dengan pengalaman bertani pun, sangat ia rasakan di desa tersebut, karena basis dari mata pencaharian masyarakatnya yang memang sebagai petani. Perpisahan demi perpisahan yang ditinggalkannya dari desa ke desa tersebut, meninggalkan kesan tersendiri untuknya. Seperti saat harus pindah lagi dari desa Pupuan, Pasek Adi Putra diajak pindah ke desa berikutnya, yakni di Kedisan. Sambutan hangat yang tak jauh berbeda dari desa-desa

20

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

I Wayan Pasek Adi Putra Owner Venus One Tourism Academy

sebelumnya yang ia singgahi, bagaimana masyarakatnya memperkenalkan kontribusi yang ada di desa masingmasing, ia yakini tak hanya sekedar menjadi pengalaman untuknya, di usia belianya saat itu menjadi sebuah penanaman karakter yang berguna di masanya meniti karier saat ini. Berbeda dengan desa Pupuan, di Kedisan, Pasek Adi Putra diperkenalkan seni mengukir patung garuda yang mengangkat perekonomian masyarakatnya. Tidak dipungkiri satu-satunya yang bisa seni mematung di banjar Penusuan, hanyalah dirinya sendiri. Di mana saat kelas enam SD, ia sudah berhasil menjual patung yang ukurannya lebih tinggi dari badannya, yang dihargai seharga 1,5 juta rupiah.


Tokoh

Aktivitas di Venus One Tourism Academy Kembali ke kampung halaman, namun kali ini Pasek Adi Putra tak bersama orang tua, ia dititipkan kepada paman dari ayahnya yang merupakan seorang guru sekaligus kepala sekolah. Saat di bangku SMP, ia pun masih aktif membuat patung, bila dibandingkan dengan bermain dengan teman-teman sebayanya. Alhasil ia pun memenuhi biaya sekolahnya hingga sarjana, hampir secara keseluruhan tak melibatkan biaya dari orang tua. Tak menutup kemungkinan, kebanggaan pun timbul dari hati orang tuanya, karena ia tak hanya mampu menghasilkan finansial secara mandiri, tapi juga membuat karya seni yang dikirim ke mancanegara di usia remaja. Bahkan ia sempat bekerja sama dengan kantor imigrasi Renon, Denpasar, membuat 5000 patung garuda yang diberikan kepada para penumpang Garuda Indonesia sebagai cenderamata. Alumni SMA Ubud ini, kemudian melanjutkan di Jurusan Sastra Inggris, Universitas Warmadewa. Setelah terlena dengan kegiatan orderan dari karya patungnya, ia akhirnya tamat pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan di IKIP PGRI mengambil akta 4 dan ikut pendaftaran CPNS pada tahun 2006, karena kompetitor di dunia seni patung mulai menanjak. Setelah mengikuti beberapa kegiatan salah satunya multilevel marketing, yang sukses membawanya melanglang buana. Pasek Adi Putra mempensiunkan diri dari Junior Chamber International (JCI) karena usia yang sudah tidak memenuhi syarat. Ia kemudian memutuskan concern dengan pendidikan generasi muda di Tegallalang khususnya di pariwisata. Keistimewaan lembaga ini dibandingkan lembaga lainnya adalah memberikan biaya pendidikan yang istimewa untuk anak yatim piatu dan fasilitas lainnya ia

sebagai pendiri menetapkan aturan yang dapat membayar uang pendidikan dengan cara diangsur atau setelah para siswa lulus nanti. Ada empat program yang difokuskan di Venus One Tourism, pertama membangun “Individualisme” meliputi penanaman karakter, ditawarkan di LPK Venus One Tourism Academy. Salah satunya membangun rasa empati para siswa dengan lingkungan sekitar, misalnya kepedulian kepada anak yatim piatu, dengan gerakan Susutanta (Sumbangan Sukrela Tanpa Tekanan) yang terus begulir sampai saat ini. Kedua, setelah lulus diharapkan peserta didik akan akan mampu berkontribusi di masyarakat yang ia luncurkan dengan nama program “Community Development”. Kemudian demi menghantarkan para siswa agar memiliki mental pejuang bagi mereka yang ingin berkarier sebagai entrepreneurship, Pasek Adi Putra kemudian membangun “Business Development”. Caranya, melalui hasil olahan daun kelor yang diproduksi di LPK dan menghasilkan produk jadi yang bisa dimanfaatkan untuk masker wajah, mie, teh, pasta, ia mengajarkan kepada para siswa untuk membangun kepercayaan diri mereka, dengan memasarkan produk-produk tersebut. Jika mereka sudah merasa confident dengan kegiatan tersebut, baginya akan sangat terbuka untuk tantangan menuju jalan kesuksesan. Terakhir yakni “International Development” pedalaman ilmu dan pengalaman dengan pengiriman kerja ke luar negeri yang akan memperoleh sertifikat international. Dengan empat program yang difokuskan oleh Pasek Adi Putra di Venus One Tourism Academy, berharap akan terus menanamkan sikap berkomitmen, konsistensi, kolaborasi, komersial dan menjadi sebuah konsep yang berkelanjutan.

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

21


Tokoh

Prima Aksara,

Buah Manis Memaafkan Trauma Masa Lalu Kebanyakan dari kita menghabiskan masa kecil dengan bermain dan bergembira, namun masa kecil Ni Putu Dian Primasari yang tidak seindah itu, di mana ia harus mengalami perundungan, setelah kecelakaan motor yang mengakibatkan harus menggunakan alat bantu pada kaki dan indra pendengarannya. Namun hal ini tak mau membuatnya trauma akan masa kecilnya, justru ia berhasil bangkit dari keterpurukan dan memaafkan segala peristiwa yang terjadi, dengan memberi manfaat bagi banyak orang dalam bidang pendidikan.

Ni Putu Dian Primasari, S.Pd., M.Pd. Founder of Prima Aksara Learning & Training Center

Prima Aksara Learning & Training Centre Jl. Tukad Balian 1A, Sanggulan, Tabanan Pengalaman tersebut berawal saat seharusnya Dian Primasari masuk sekolah TK, ia harus cuti selama setahun, akibat kecelakaan motor bersama ayahnya. Dengan posisi tubuhnya yang tertimpa motor menyebabkan ia patah tulang dan perlu waktu lama untuk bisa berjalan kembali. Di bangku akan naik kelas IV SD, wanita kelahiran Tabanan, 23 November 1988 kembali merasakan pengalaman tidak menyenangkan di usia mudanya, yaitu mengalami gangguan pendengaran. Orang tuanya sangat mengkhawatirkan kondisi putri pertamanya ini dan sudah mengajak berobat ke manamana namun belum juga sembuh. Sambil menghela napas panjangnya, Dian Primasari mengungkapkan perasaannya

22

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

yang harus berjuang mengembalikan kondisinya seperti semula, meski ia sempat tidak diterima oleh teman-teman sebayanya, namun tidak sedikit juga yang merangkulnya dengan terus memberikan semangat. Saat mengenyam pendidikan di SMA N 1 Penebel, Tabanan, Dian Primasari memilih memotivasi dirinya untuk fokus pada pendidikan, ia pun berhasil menduduki juara 1 umum di sekolah. Tanpa disangka-sangka, melanjutkan S1 di IKIP Saraswati Tabanan kembali sebagai lulusan terbaik. Terlebih ia semakin membentuk pola pikirnya, meski dalam kondisi yang tidak sesempurna orang-orang pada umumnya, ia


Tokoh

Suasana belajar di Prima Aksara mampu memberikan manfaat bagi banyak lingkungan sekitar. Hal itu berlanjut bahkan setelah berkeluarga, ada dorongan kembali untuk ia melanjutkan S2 di Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja di jurusan yang sama dengan S1 nya yaitu Pendidikan Matematika. Kini, Dian Primasari tengah fokus mengelola Bimbel Prima Aksara yang didirikannya saat ia masih duduk di bangku kuliah semester IV, yang awal didirikannya berlokasi di Jl. Wibisana, Gg II, Delod Peken, Tabanan. Bermodalkan satu papan tulis dan satu meja, ia kemudian membuka lembaga bimbingan belajar untuk memberi layanan pendampingan belajar ke para siswa di daerah Tabanan dengan biaya yang sangat terjangkau. Program yang ditawarkan juga sangat menarik dengan metode pembelajaran sangat menyenangkan. Tidak hanya itu, lembaga ini juga berdiri sebagai salah satu solusi untuk membantu para pegiat pendidikan untuk menemukan sebuah “wadah” di mana mereka bisa berkreasi dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa di berbagai jenjang. Dibantu oleh rekan-rekan yang memiliki komitmen serta sinergi spirit yang sama untuk memajukan kualitas pendidikan serta adik-adiknya selaku co-founder yang semakin melengkapi lembaga ini dengan berbagai digitalisasi yang strategis, membuat Prima Aksara menjadi sebuah lembaga bimbingan belajar yang memiliki positioning yang kuat di masyarakat Tabanan. Bimbingan belajar yang sudah berdiri lebih dari 1 dekade ini akhirnya memutuskan untuk melakukan re-branding pada

Kunjungan ke sekolah dan panti asuhan bulan Agustus 2021 kemarin menjadi “Prima Aksara Learning & Training Center” dengan kantor pusat yang beralamat di Jl. Tukad Balian 1A, Sanggulan, Tabanan. Prima Aksara dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan terlengkap di kota Tabanan karena menyediakan bimbingan belajar berbagai jenjang dari tingkat pendidikan usia dini, SD, SMP, SMA/K, Perguruan Tinggi, persiapan tes hingga kursus bahasa Inggris, kursus komputer hingga translate dokumen. “Setelah melalui diskusi yang komunikatif bersama cofounder dan seluruh jajaran staf, kami memutuskan untuk menunjukan wajah baru dari Prima Aksara yang sekiranya bisa mempertahankan spiritnya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk peningkatan kualitas diri masyarakat di Tabanan tidak hanya melalui program pendampingan belajar setiap jenjang, namun juga program kursus kemampuan tambahan (upskilling) seperti bahasa Inggris umum maupun siap kerja , persiapan tes interview kerja, hingga komputer yang bisa dibawa ke dunia kerja” ungkap ibu dari 2 anak ini. Dengan penuh haru dan mata berkaca-kaca, Dian Primasari mengungkapkan mereka yang pernah mengenyam ilmu di Prima Aksara telah berhasil meniti karier di berbagai rumah sakit ternama, menjadi polisi dan berangkat ke kapal pesiar, serta sudah tidak terhitung yang menjadi siswa berprestasi, melanjutkan kuliah di universitas favorit seperti Universitas Indonesia, UGM, UNUD, UNDIKSHA dan universitas lainnya.

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

23


Tokoh

Berawal dari Hobi, Berakhir Menjadi Peluang Usaha Sebelum membangun usaha Kuwera Auto Care dalam bidang tempat pencucian mobil sekaligus coffee bar yang sukses tentunya Ketut Lasem menempuh berbagai rintangan dan liku kehidupan yang bisa dibilang sangat menginspirasi. Bagaimana tidak, diusianya yang masih menginjak masamasa menikmati kehidupan harus terpotong karena niat kemandiriannya dalam berkuliah sambil bekerja.

I Ketut Adi Yasa

Owner Kuwera Auto Care

I Ketut Adi Yasa atau kerap disapa Ketut Lasem adalah seorang pria mandiri kelahiran Gianyar, 16 Juni 1985. Ia merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang dilahirkan dari pasangan I Made Sudiarsa dan Ni Ketut Kosi. Selain sebagai sosok yang penuh perjuangan, Ketut Lasem juga sangat menghormati dan menyayangi kedua orang tuanya sebagai salah satu sosok yang melahirkan dan membesarkan dirinya. Ketut Lasem berhasil meluluskan pendidikannya di SD Negeri 5 Singapadu Kaler, SMP Sila Chandra dan di SMA SMIP. Setelah Ketut Lasem lulus SMA, Ketut Lasem berkuliah di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional dan mengambil jurusan Bartender. Di sela-sela menempuh kuliahnya, ia juga menyempatkan diri untuk bekerja agar bisa mandiri dalam membiayai kuliahnya. Semua hal tersebut ia jalani karena keadaan dan kondisi prekonomian orang tua yang kurang mendukung dalam menyokong perkuliahannya. Ketut Lasem mengambil risiko tersebut karena kondisi dan keadaan, sehingga ia harus berkomitmen untuk kuliah sambil bekerja agar tidak memberatkan kedua orang tuanya. Ini merupakan bentuk kemuliaan dari pria pecinta otomotif yang tidak ingin membuat orang tuanya merasa terbebani akan tanggungan hidupnya. Pekerjaan yang ia jalani sambil berkuliah bisa dibilang masih serabutan yaitu seperti tukang cuci piring, tukang mempersiapkan sarana-sarana Bar sampai pekerjaan yang bisa dibilang masih sesuai bakat dan minatnya yaitu menjadi Bar-back di salah satu diskotik Kuta. Perjalanan pekerjaannya itu ditempuh semasih kuliah, sehingga ia harus bisa memanajemen waktu untuk menjalankan pekerjaan dan kuliahnya. Sesudah menempuh masa-masa sulit bekerja sambil kuliah, akhirnya Ketut Lasem sudah selesai mengenyam pendidikan di perkuliahan. Hingga pada saat sudah selesai menjadi seorang mahasiswa, ia pun berniat untuk menjadi seorang Bartender di kapal pesiar. Untuk mewujudkan keinginannya, ia harus belajar lebih ekstra agar bisa mencapai tujuannya.

24

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

Kuwera Auto Wash (Instagram : @kuwera_auto_care)


Tokoh

Aktivitas dan pelayanan di Kuwera Auto Care

Coffee Bar di Kuwera Auto Care Seiring waktu berjalan, ia mencoba melamar dan melalui proses interview, namun nahasnya ia masih tidak diterima sampai tiga kali berturut-turut. Namun, tekad dan semangat juangnya masih belum padam dan terus berjuang untuk mencoba, sehingga pada kesempatan selanjutnya ia akhirnya berhasil menjadi Bartender di kapal pesiar, walau Bartender yang dibilang masih berkedudukan di bawah. Pekerjaan tersebut ia jalani sampai sembilan kali kontrak atau sembilan tahun dalam mengemban karirnya menjadi Bartender di kapal pesiar. Semasih bekerja di sana, Ketut Lasem mulai berfikif kedepan untuk membuka peluang usaha setelah ia selesai menjalani masa kontraknya dan itu pun masih sekedar rencanya, karena pada saat itu uang dari gajinya masih belum cukup untuk membuka usaha. Usaha yang ia minati tidak jauh dari hobi yang dimilikinya, yaitu membuka Auto Care. Untuk membuka usaha tersebut ia harus menabung untuk mencapai tujuannya membuka usaha. Hingga beberapa tahun berlalu dan uang untuk memulai bisnis sudah terkumpul, ia pun memilih resign dari kapal pesiar dan membangun bisnis yang ia dambadambakan. Beberapa tahun melakukan pembangunan sampai akhirnya terbitlah sebuah nama Kuwera Auto Care yang hingga kini masih Ketut Lasem operasikan dan terus berusaha untuk mengembangkanya dari berbagai aspek.

Beberapa tahun berlalu hingga usaha Kuwera Auto Care yang dikolaborasikan dengan coffee bar dan juga menjual kendaraan-kendaraan dengan kualitas premium, kini sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat terutama para remaja pecinta otomotif sudah pasti mengenal usaha yang ia kembangkan dengan jerih payah bertahun-tahun dalam mencari nama yang baik bagi usahanya. Sambil menggeluti usahanya Ketut Lasem juga aktif dalam berorganisasi, yang tentunya berdampak positif bagi dirinya. Dengan mengikuti komunitas-komunitas ia mendapatkan prestasi yang dapat mengangkat namanya sekaligus perusahaan Kuwera Auto Care miliknya. Mulai dari prestasi dari organisasi, yaitu Happy Chapter Bali karena sudah berpartisipasi dalam mendukung komunitasnya dan juga prestasi dalam kategori Best Pick dan Best Pick Up Stance dari lomba yang diadakan oleh Bali Oto Modification Series (BOMS). Inilah bukti dari kerja keras dan kegigihan dari sosok pria pejuang yang bernama I Ketut Adi Yasa dalam menjalankan usahanya. Ketut Lasem memiliki harapan agar ke depannya ia bisa lebih melengkapi fasilitas untuk mendukung servis dari usahanya sehingga pelanggan akan lebih puas dari pelayanan yang diberikan. Ketut Lasem juga berpesan pada generasi muda agar tidak memilih-milih pekerjaan selagi itu menghasilkan dan tentunya harus tetap berusaha untuk mencapai apa yang dicita-citakan. MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

25


Tokoh

Tak Pelit Ilmu Ikut Sejahterakan Para Peternak Kota Bangli PT Arya Unggas Jaya merupakan usaha yang bergerak di pakan ternak dan juga menyediakan peternakan bibit babi yang berlokasi di Jl. Susut, Bangli. I Putu Arya Adikara dan istri sebagai penggagas usaha ini, tak hanya sekedar nekat mendirikan usaha begitu saja. Mereka telah memiliki bekal ilmu masing-masing yakni dari Fakultas Kedokteran Hewan yang mampu sekaligus mengedukasi masyarakat yang bermata pencaharian beternak tentunya, agar lebih menyejahterakan usaha mereka. Lulus dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, I Putu Arya Adikara memutuskan tak hanya membuka praktik dokter hewan saja. Sebagai anak desa, yang sebagian besar hidup di tengah lingkungan masyarakat sebagai peternak, baginya ada peran lebih penting yang bisa ia manfaakan dengan latar belakang ilmu yang dimiliki, ia bersama istri pun melakoni pekerjaan sebagai penyedia pakan ternak berkualitas dan peternakan bibit babi. Pada tahun 2013, Putu Arya membuka lokasi praktiknya, yang ber-partner bersama adik. Berselang empat tahun, istri memiliki ide untuk mengembangkan usaha lainnya yang berhubungan dengan peternakan. Ia pun berpikir bahwa itu ide yang cemerlang untuk orang yang tinggal di lingkungan desa sepertinya, maka di tahun 2017, ia mantap mendirikan PT Arya Unggas Jaya. Tantangan dalam mendirikan usaha, Putu Arya temukan saat ia mempromosikan dan bergerak mencari pelanggan. Dalam proses tersebut membutuhkan waktu sekitar lima tahun, barulah usaha mampu berjalan stabil dengan produksi pakan dan bibit peternakan babi berdasarkan ilmu pengetahuan yang lebih matang dibidang tersebut. Bisa dikatakan inilah yang menjadi pembeda di antara usaha lainnya, dengan harga yang cukup bersaing. Dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar, juga tak kalah menjadi perhatian Putu Arya agar menimbulkan komentar dari masyarakat, ia berupaya menjaga kebersihan dan mengatasi limbah ternak yang dihasilkan dengan seminimalisir mungkin.

26

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

I Putu Arya Adikara

Owner PT Arya Unggas Jaya

Pada masa pandemi, butuh ektra kerja yang dilakukan Putu Arya, dimulai menyasar pengusaha-pengusaha baru, karena tidak sedikit yang beralih usaha, Ia juga dengan senang hati melakukan pembinaan kepada mereka yang masih baru di bidang ini, di mana di daerah Bangli sendiri sudah ada sekitar 80 peternak yang ia bina sejak tahun 2018. Seiring dengan upaya yang dilakukan, tanggapan yang datang pun beraneka ragam, ada positif dan negatif, namun ia tetap menampilkan performa terbaik yang sudah menjadi komitmennya sejak awal ia merintis usaha. Tak sampai di sana, Putu Arya juga menjaga optimisme, atas apa yang dikerjakan saat ini, dan tentunya tak pelit ilmu kepada siapapun yang membutuhkan jasa darinya bersama 24 tenaga meliputi tiga bidang, yakni pada produksi pakan babi, pakan ayam dan pemasaran.


Tokoh

Pesan-Pesan Pengusaha Bali Kepada Generasi Muda dan Bali di Masa yang akan Datang Generasi muda ambil tanggung jawab tentang Bali, temukan kebahagiaan itu sesederhana mungkin

Semangat belajar, jangan putus asa.

Dr. Gusti Putu Darmika, MPH Owner Klinik Ana

Pande Luh Desiani Owner Dewata Utama

Yakin dengan diri sendiri, selalu tersenyum dan semangat.

Jangan manja, bangkitlah dari zona nyaman, jangan pelit ilmu, raihlah mimpi, jangan menyerah dengan keadaan, tetap semangat,

Gusti Ayu Eka Utarini Owner Griya Crystal

Ade Willy Sanjaya Owner PT Solusi Anak Sakti

Generasi muda harus update untuk bisa mengikuti zaman. Bali harus bisa bertahan melalui sektor yang lain.

Tetap semangat, selalu berusaha, harus disiplin. Jangan takut mencoba dan memulai usaha, cari peluang sedini mungkin.

Kadek Mupu Suhantarja, S.T. Owner CV Bina Teknik Indonesia

Wayan Sukadana Owner UD Windu Segara

Jangan mudah putus asa, ikhlas menjalani sesuatu, jangan merusak nama baik keluarga dan bekerja keras.

Sebagai generasi muda, explore dan berinovasi apa yang dikerjakan harus ditekuni.

Nurul Hakiki Owner Jaya Raya Express

Ni Wayan Agek Parwati, S.Pd, M.Pd Owner CV Jenget Prabu Digital Solution

Ikuti alur, berpikir positif, jangan hanya berdiam diri, semangat, berinovasi dan jadilah perubahan itu sendiri Ida Gde Saputrawijaya Agra Owner Beras KLC

Belajar dengan giat, fokuskan diri sesuai potensi dan jangan terpaku pada sektor pariwisata. dr. I Made Budiarta, Sp. OG Owner Apotek Budi Cahya Farma

MAJALAH BALI Vol 48 X-3/21

27


Tokoh

InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom

Vol 48 X-3/21

Youtube

Majalah Bali

ISSUU

Majalah Bali

MAJALAHBALI.COM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.