Majalah Bali Vol 31 Juni-1 2021

Tokoh

Edisi Khusus

MAJALAH

Majalah Bali Vol 31 VI-1/21 Rp. 65.000,-

BALI REALISTIS,

EKSOTIS & DINAMIS

Ketahui apa itu

Work From Bali

Salah Satu Upaya Pemulihan Pariwisata Bali

4

Tips

Tokoh

Tokoh

3 Manfaat Lemon untuk Rambut Lebih Indah dan Berkilau

Utamakan Kualitas Properti dari Hunian Klaster hingga Bersubsidi

Melesatkan Bisnis Jasa Pengiriman dengan Modal Keberanian

Made Indrawan

I Wayan Juliadi

26

6

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

14 1

Daftar TokohIsi

20

10

24

18

6

14

22

TOKOH :

6

Made Indrawan Utamakan Kualitas Properti dari Hunian Klaster hingga Bersubsidi

10

Komang Bagus Putra Satriawan Sukses di Usia Muda dengan Fokus Garap Peluang Usaha Motor Kelas Premium

14

I Wayan Juliadi Melesatkan Bisnis Jasa Pengiriman dengan Modal Keberanian

18

I Wayan Sarna Bali Tak Hanya Stategis untuk Pariwisata, tapi juga Berbagai Latar Belakang Bisnis

20

Irwan Santosa Sindunata, ST., IAI Percaya Diri Tampil dengan Konsep Berbeda meski Berbeda dengan Orangtua

22

Mardianto Heng Tak Hanya Pintar Melihat Peluang Usaha juga Harus Jeli Melihat Peluang Risiko

24

Putu Gede Arsa Pradnyana Seimbang antara Profesionalisme dan Spirutalisme

2

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

4

Ketahui Apa Itu Work From Bali Salah Satu Upaya Pemulihan Pariwisata Bali

26

27

Advertisement

3 Manfaat Lemon untuk Rambut Lebih Indah dan Berkilau

MAJALAH

Tokoh

BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS

DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H

BENDAHARA Putu Kornia

PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH

PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma

REDAKTUR Wahyu Kuncoro

PELIPUT I.G Bagus Putra Adiwijaya, SE I.A Wayan Kusuma Dewi Adhi Langlang Buwana Komang Tri Chandra Devi Ni Kadek Juniari R. Airlangga Nayottama H I Wayan Ari Darmawan

DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Daniel Valentino da Gomez

KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan Gede Agus Wirawan I Made Dedi Ariawan Wibisono Darmaputra

VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M

PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama

TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan

SIRKULASI I Gede Erwin Cahyadi Putra I Putu Feby Setiawan Pratama

PENERBIT PT MEDIA REPUBLIK INDONESIA Kemenkumham nomor AHU - 0013549.

AH.01.01. Tahun 2017 PENERBITAN | KANTOR REDAKSI & IKLAN ALAMAT : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar TELP : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-MAIL : redaksi@majalahbali.com

majalahbali@gmail.com FOLLOW US Instagram majalahbalicom

ISSUU Majalah Bali

Youtube Majalah Bali

Website majalahbali.com

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

3

Informasi Tokoh

Ketahui apa itu

Work From Bali

Salah Satu Upaya Pemulihan Pariwisata Bali Mulai Juli 2021 atau kuartal ketiga tahun ini, kebijakan Work From Bali (WFB) akan dimulai secara bertahap. Keputusan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing.

“Kebijakan ini terus kita persiapkan, rencananya di kuartal ketiga akan kita luncurkan secara bertahap”, tuturnya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Namun, apa itu Work From Bali? Siapa saja yang dapat mengikuti program tersebut?

Apakah hanya Bali saja destinasi wisata tujuannya? Berikut rangkuman seluruh penjelasan seputar Work From Bali : Apa itu Work From Bali?

Work From Bali adalah program dari pemerintah yang mengajak masyarakat untuk kerja dari Bali. Saat ini, lokasi yang dipilih untuk WFB adalah Kawasan Nusa Dua. Nusa Dua merupakan kawasan yang dikelola perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC).

Apa tujuan dari Work From Bali?

Program WFB diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu sektor pariwisata Pulau Dewata yang terdampak pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu. “Akomodasi di Bali terdapat 140.000 kamar, bayangkan kalau 14.000 itu hanya terisi kurang dari 10 persen, artinya banyak tenaga kerja yang ada di Bali tidak bekerja selama 10-14 bulan”.

Odo melanjutkan, program WFB akan memberi kontribusi terhadap perkembangan pariwisata di Bali yang perlahan bangkit.

Sandiaga menuturkan bahwa program ini ditargetkan sebagai pertolongan pertama untuk sektor pariwisata Bali.

4

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Dia menjelaskan, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke sana turun drastis selama dua minggu sebelumnya akibat larangan mudik dan pembatasan. Meski begitu, menurut data tercatat bahwa jumlah kunjungan wisata ke Pulau Dewata sudah kembali ke level 5.000-6.000 orang.“Dengan hadirnya kami di Bali, diharapkan ada peningkatan tingkat keterhunian karena multiplier-nya sangat besar. Bukan hanya dari perhotelan, restoran, tapi juga dari produkproduk ekonomi kreatif”, ucapnya.

Apakah semua orang bisa ikut Work From Bali?

Meski sebelumnya disebutkan bahwa program WFB dituju bagi para ASN, program ini tidak hanya dikhususkan bagi para ASN. Sebab, program WFB tengah disosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan BUMN dan perusahaan rintisan atau startup. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui roadshow pada 2-4 Juni 2021 secara online dan luring ke kantor tujuh kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenko Marves, perusahaan BUMN, dan perusahaan startup digital yang berlokasi di Jakarta. Roadshow sosialisasi tersebut juga digelar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Asosiasi Pelaku Parekraf Bali.

Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Hermin Esti Setyowati menyampaikan penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut. “Roadshow ini dilakukan agar teman-teman dari Pemerintah Provinsi Bali serta para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Bali mendapat kesempatan untuk menjelaskan mekanisme pelaksanaan Work From Bali secara lebih detail”, ujar dia. Dalam Weekly Press Briefing, Sandiaga mengungkapkan bahwa dia baru mendapat informasi bahwa secara bertahap pegawai Bank Indonesia di level dewan gubernur dan beberapa biro dapat melakukan kegiatan dari Bali.

Tokoh Hal itu sama dengan pegawai di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kementerian di bawah Kemenko Marves. “Tapi menteri maupun lembaga itu hanya sedikit sekali dibandingkan dengan potensi dunia usaha profesional, (digital) nomads yang lain. Kami hanya berharap pemerintah sebagai pemicu, diikuti oleh usaha-usaha besar,” ujarnya. Sandiaga menuturkan bahwa para digital nomad juga bisa bekerja dari Bali. Tren digital nomad, lanjutnya, sangat mungkin diterapkan di Pulau Dewata yang memiliki keindahan alam dan kelengkapan infrastruktur telekomunikasi. “Mereka bekerja sambil liburan. Memanfaatkan ruang-ruang kerja bersama. Di mana saja, bebas. Dan Bali adalah salah satu tempat yang tepat untuk mendukung hal itu”, ujarnya pada April 2021.

Apakah semua ASN bisa ikut Work From Bali?

Meski ASN disebut dapat mengikuti program WFB, ternyata tidak semua ASN bisa bekerja dari Pulau Dewata. Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, kemungkinan hanya 25 persen saja dari setiap kementerian yang diizinkan bekerja dari Bali. “Katakanlah 25 persen setiap kuota dari kementerian. Saya kira bisa sangat menolong occupancy rate selama di Bali, sehingga bisa mendorong perekonomian di Bali”, jelas dia dalam konferensi pers virtual program WFB. Adapun, program hanya untuk ASN yang berada di bawah koordinasi Kemenko Marves. Yakni dari tujuh kementerian yang mereka komandoi, yaitu Kemenparekraf dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Lalu Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Investasi. Program juga hanya untuk golongan ASN dengan jabatan tertentu.

Kapan program Work From Bali dimulai?

Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memulai program WFB secara bertahap pada Juli. Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa rencana tersebut tetap akan menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19.

“Target untuk WFB adalah kuartal ketiga, tentunya menyesuaikan dengan situasi (pandemi) Covid-19 dan juga menyesuaikan dengan masing-masing kementerian dan lembaga”, tuturnya.

Seperti apa program Work From Bali?

Kebijakan WFB untuk sekitar 25 persen ASN di bawah koordinasi Kemenko Marves akan difasilitas negara. Kemenko Marves telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) mengenai Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali pada Selasa (18/5/2021). Disebutkan bahwa sebanyak 16 hotel di sana telah berkoordinasi dengan ITDC untuk melakukan kerja sama dalam penyediaan akomodasi, dan fasilitas hotel

dengan Kemenko Marves. “Nota kesepahaman ini dibuat sebagai upaya dalam mendukung peningkatan pariwisata The Nusa Dua Bali dengan prinsip-prinsip good corporate governance, dan akan berlaku untuk tujuh kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenko Marves”, jelas Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Kemenparekraf mengusulkan, program hanya bisa dilakukan oleh ASN yang berkutat pada jenis pekerjaan kesekretariatan.

“Kesekretariatan maupun rapat-rapat itu sebaiknya dari Bali. Rapat dilaksanakan secara hybrid, offline di Bali, dan selebihnya lewat Zoom. Ini yang sedang kami pikirkan”, kata Vinsensius.

Kenapa Work From Bali dilakukan di Nusa Dua? Nusa Dua dipilih menjadi pilot project WFB karena memiliki sistem single management yang membuatnya lebih terkendali dan terawasi. Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki layanan end-to-end yang terintegrasi yang berlaku sejak kedatangan wisatawan di bandara. Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menuturkan, alasan lainnya adalah seluruh sektor pariwisata di Nusa Dua sudah tersertifikasi CHSE. “Prioritas kami adalah menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan pengunjung. Secara kawasan, hotel, seluruhnya telah tersertifikasi CHSE”, ungkapnya. Lebih lanjut, Arie mengungkapkan bahwa para pekerja pariwisata di sana telah melakukan vaksinasi Covid-19. Menurutnya, hal tersebut bermaksud untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan terhadap keamanan kawasan Nusa Dua. “Saat ini sedang berlangsung vaksinasi tahap kedua. Data kami sampai dengan kemarin sudah ada 1.541 pekerja di Nusa Dua”, ucap Arie.

Apakah Work From Bali memungkinan untuk wisata ke tempat lain?

Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa menuturkan, sebenarnya Bali telah melakukan sertifikasi CHSE kepada seluruh hotel, restoran, transportasi, dan tempat wisata sejak Juni 2020. “Bahkan ada green zone Sanur dan Ubud. Green zone adalah indikasi dari (telah adanya) CHSE dan vaksinasi.

Jadi tidak hanya Nusa Dua saja”, ucapnya. Bersama dengan beberapa stakeholder pariwisata Bali, dia berharap agar nantinya WFB tidak hanya di satu tempat saja. “Sekarang Nusa Dua, lalu lainnya bisa di Sanur, Ubud, Buleleng, atau ke mana lagi. Tapi, jalan-jalan (di luar waktu kerja selama WFB) kan bisa ke mana-mana, (seperti) ke Tanah Lot atau Jatiluwih”, ujar Putu.

Sumber: kompas.com https://travel.kompas.com read/2021/06/08/123930227/ apa-itu-work-from-bali-ini-penjelasan-lengkapnya?page=all

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

5

Tokoh

Utamakan Kualitas Properti dari Hunian Klaster hingga Bersubsidi

Made Indrawan

Owner PT Wira Mitra Utama Pandai memanfaatkan peluang di bisnis properti, kini Made Indrawan mampu meraih kesuksesan finansial serta berhasil membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Padahal bila ditilik dari latar belakang pengalaman kerja, ia lebih menguasai bidang hospitality.

Berkat kemampuan manajerial dibarengi intuisi yang kuat dalam hal berinvetasi, ia berhasil membesarkan perusahaannya yaitu PT Wira Mitra Utama.

Tidak banyak orang mampu menggarap peluang yang ada di sekitar. Entah karena alasan takut menghadapi kegagalan atau merasa bukan bidang yang dikuasai. Di antara segelintir insan yang sigap menangkap peluang usaha itu salah satunya Made Indrawan. Sosok satu ini berani menggarap peluang di luar kompetensi yang dimiliki. Ternyata kunci keberhasilannya tidak sekadar berani keluar dari zona nyaman. Made Indrawan mengatakan kiat sukses yang harus dimiliki seorang pengusaha di bidang properti adalah dengan selalu berorientai pada kualitas hasil serta kepuasan klien.

Terbukti dari banyaknya proyek hunian yang dibangun oleh Made Indrawan beserta tim, selalu diminati di pasaran. Ia berupaya mewujudkan rumah impian bagi banyak orang dengan mengerahkan tenaga SDM yang profesional di bidangnya. Juga senantiasa

6

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

mengutamakan kualitas material terbaik dengan perhitungan struktur yang cermat sehingga dipastikan hasil bangunan aman digunakan dalam jangka panjang.

Sebagai pengusaha pengembang perumahan, Made Indrawan mengaku tidak menargetkan pangsa pasar tertentu. Ia terbuka untuk semua kalangan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai tipe perumahan yang berhasil digarapnya. Dari yang berjenis perumahan komersil bersubsidi maupun non subsidi. Baik bersubsidi atau tidak, Made Indrawan tetap mengutamakan kualitas hasil pengerjaan. Hal itu menurutnya, baik proyek bernilai kecil ataupun besar, nantinya rumah itu akan menjadi tempat bernaung bagi seseorang. Sehingga harus dibuat nyaman untuk dihuni.

Tokoh Beralamat kantor di Jl. Gatot Subroto Timur No 90X, Denpasar, PT Taman Wira Utama telah berhasil membangun puluhan rumah di berbagai daerah di Bali. Perusahaan developer ini juga kerap dipercaya menggarap proyek perumahan dari instansi pemerintah. Sebut saja proyek perumahan Tentara Nasional Indonesia dan lain sebagainya.

Taman Wira Antasura Otodidak Di balik kisah kesuksesan Made Indrawan membangun perusahaan pengembang perumahan terpercaya di Bali, ia mengisahkan bahwa dirinya sudah terjun ke dunia usaha sejak usia 20 tahun.

Ia memiliki semangat untuk memajukan taraf kehidupan, apalagi di usia tersebut ia telah kehilangan sosok sang ayah yang merupakan tulang punggung ekonomi. Setelah itu Made Indrawan mengambil tanggung jawab untuk menjaga perputaran roda perekonomian di keluarga.

Bagi Made Indrawan, sosok almarhum ayah bukan hanya penanggung jawab finasial di keluarga. Melainkan juga figur yang menginspirasi sehingga ia bisa mengembangkan usaha seperti saat ini. Pria kelahiran Singaraja, 22 November 1976 tersebut mengatakan bahwa sang ayah dahulu berkarier sebagai Tentara Nasional Indonesia. Namun lebih banyak bergerak di bidang tugas pembangunan serta di luar karier juga mengembangkan usaha developer properti.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

7

Tokoh

Hanya saja pada saat duduk di bangku SMA, Made Indrawan menyaksikan banyak orang yang berbondong-bondong mencari kerja di industri pariwisata.

Memang di tahun 80-an pariwisata Bali tengah naik daun ditandai dengan melambungnya angka kunjungan wisatawan. Hal itulah yang memotivasi Made Indrawan untuk merantau ke Bali Selatan saat tamat SMA. Ia memilih untuk mencari pengalaman kerja di industri hospitality.

“Saya pernah mengecap pengalaman bekerja di hotel dan juga perusahaan travel. Bagi saya masa-masa itu merupakan momen penempaan diri, saya belajar mengenai kemandirian hidup saat itu”, ujarnya.

Tepatnya di tahun 1997, Made Indrawan memutuskan melanjutkan perjuangan usaha ayahnya di bidang pengembangan properti. Ia memulai dari merintis usaha supplier material, baru kemudian secara otodidak terjun langsung ke bisnis properti.

Tekad yang kuat membuat Made Indrawan sanggup menghadapi bermacam rintangan saat memulai bisnis, salah satu tantangannya yaitu harus menghadapi situasi krisis ekonomi. Namun berkat konsistensi usaha, ia berhasil melalui tantangan hingga dapat mempertahankan eksistensi usaha.

8

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Tokoh

Kemudian tiba di tahun 2004, Made Indrawan mengurus legalitas usaha dengan meresmikan bendera usaha berbentuk Perseroan Terbatas bernama PT Wira Mitra Utama. Melalui semangat berinovasi serta tidak pernah luput terhadap kesempatan apapun, Made Indrawan berekspansi ke berbagai lini bisnis. Selain bergerak di industri properti ia juga mengembangkan usaha penyewaan alat berat, usaha angkutan dan juga penjualan mebel. Semua itu dapat terintregasi dengan

baik lantaran masih berkaitan dengan bisnis properti yang ia rintis dari nol.

Made Indrawan berprinsip untuk selalu menyeimbangkan kerja dengan doa. Apabila dibarengi dengan doa kepada Yang Maha Kuasa, ia meyakini bahwa segala sesuatunya akan dimudahkan. Termasuk di saat menghadapi masa sulit, doa dan usaha mampu membawanya bangkit dan melangkah maju kembali.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

9

Tokoh

Sukses di Usia Muda

Dengan Fokus

GARAP PELUANG Usaha Motor Kelas Premium

Komang Bagus Putra Satriawan Owner BP Garage Bali

Sukses membangun usaha di usia muda, Komang Bagus Putra Satriawan membuktikan bahwa tidak ada batasan usia tertentu untuk meniti karier sebagai entrepreneur. Bahkan ia sudah merealisasikan jiwa kewirausahaannya sejak masih di bangku SD hingga SMP dengan menjual layangan, sandal, telepon genggam, hingga mencari motor kecil. Dan setelah mencoba berbagai macam peluang, akhirnya ketika di bangku SMA ia mulai serius dengan bisnis penjualan kendaraan roda dua kelas premium yang menyasar pangsa pasar kalangan menengah ke atas.

10

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Tokoh Komang Bagus Putra Satriawan atau yang akrab disapa Bagus ini tertarik menekuni usaha penjualan motor gede sejak tahun 2012.

Ketertarikannya itu dilatarbelakangi oleh pengalaman melihat prospek menjanjikan dari peluang usaha ini. Ia merintis usaha dari sebuah showroom yang berlokasi di Jl. Tukad Balian dan kini telah membuka satu lagi showroom di kawasan Jl. Mertasari Denpasar.

Mayoritas konsumennya adalah kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas dan para bikers penghobi Moge.

Meski peminat Moge bisa dikatakan hanya kalangan terbatas saja, namun Bagus mampu membuktikan bahwa usahanya dapat terus berkembang hingga saat ini.

Artinya potensi cuan dari bisnis ini masih terus ada. Dalam menggaet konsumen, Bagus memanfaatkan media online untuk memasarkan koleksi kendaraannya. Para calon konsumen dapat mengakses informasi beserta tampilan visual kendaraan yang ada di Showroom BP Garage Moge miliknya itu.

Koleksi Moge yang ada di BP Garage Motosport Bali terbilang variatif. Berbagai jenis motor dari brand kelas premium terparkir rapi. Dari brand kenamaan Harley Davidson sampai motor besutan Ducati menghiasi ruangan showroom BP Garage Motorsport Bali. Ada pula seri Moge yang cukup langka di pasaran.

Kendaraan yang ditawarkan Bagus merupakan bekas pakai namun memiliki tampilan dan engine yang masih sangat prima. Pihaknya dapat menjamin bahwa Moge yang ia jual bukan kendaraan yang pernah mengalami kecelakaan serta membatasi maksimal paling lama keluaran tahun 2011 atau sepuluh tahun saja. Jaminan kualitas produk inilah yang membuat BP Garage Motosport Bali selalu menjadi rujukan para pecinta bikers untuk mendapatkan motor idaman mereka. Tidak hanya para bikers di Pulau Dewata, Bagus juga melayani konsumen dari seluruh Indonesia baik itu dari kalangan biasa sampai artis papan atas di Indonesia

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

11

Tokoh

Dari Layangan Sampai Kendaraan Perjalanan usaha yang dilalui Bagus bisa dikatakan tidak selalu mulus begitu saja. Pasang surut usaha pun sempat dilalui suami dari Praba Iswari tersebut. Namun ia memiliki semangat juang yang tinggi dalam memajukan usaha sehingga dalam menghadapi tantangan apapun, ia tidak mudah menyerah.

Bagaimanapun, intuisi yang tajam sebagai entrepreneur telah ditempa pada dirinya karena sudah melakoni bidang kewirausahaan sejak masih kanak-kanak.

Kisah kehidupan Bagus sebagai seorang pebisnis dimulai pada saat ia duduk di bangku SD. Pada waktu itu ia sudah mulai berjualan, diawali dengan menjajakan

12

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

layangan hasil buatannya kepada kawan-kawan. Hal itu lantaran ia menginginkan memiliki uang saku lebih sementara ia enggan meminta lagi dari orangtuanya. Ia memaklumi kondisi orangtuanya di mana ayahnya hanya merupakan pegawai swasta sementara sang ibu membantu menopang ekonomi dengan berjualan.

Tidak ada perasaan malu dalam dirinya karena harus berjualan di sela-sela waktu bersekolah.

Justru semakin bertambah usia ia semakin senang berwirausaha.

Saat di bangku SMP ia sudah berani mencari supplier sandal dari Jakarta untuk dijajakan pada teman-teman sekolahnya. Bagus juga dapat membeli sebuah handphone yang ia idam-idamkan sejak lama.

Namun tak lama, handphone tersebut ditawar dengan harga yang lebih tinggi dari yang ia beli. Kontan ia menerima tawaran terebut dan menjual handphone tersebut. Dari sana muncul ide untuk melakoni usaha jual beli handphone.

Ketika SMA Bagus mulai menabung dari keuntungan usaha yang ia sisihkan, sehingga ia mampu membeli motor bekas agar dapat digunakan berkendara ke sekolah.

Namun lagi-lagi ia menemui kejadian unik di mana di tengah perjalanan ia dihadang seseorang yang ternyata tertarik untuk membeli motornya. Ia bersedia menjual motor tersebut lalu pulang berjalan kaki sembari membawa uang dengan nominal besar.

Tokoh

Walaupun sudah menjadi entrepreneur sejak masa sekolah, Bagus masih tetap menaruh perhatian terhadap nasib pendidikannya. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Prodi Ilmu Hukum dan telah mengantongi gelar sarjana. Saat ini ia tengah merampungkan pendidikan magisternya agar dapat melanjutkan salah satu citacita yaitu menjadi pengacara. Ia

berharap dengan langkah tersebut ia dapat melengkapi kebahagiaan orangtua, terutama sang ayah yang menaruh harapan padanya agar dapat berkarier sebagai profesional di bidang hukum.

Namun ia tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan passion di bidang kewirausahaan. Dari semua usaha yang ditekuninya, Bagus mengaku paling nyaman di bisnis

jual beli kendaraan. Selain Moge, ia juga sempat menggeluti bisnis jual beli mobil. Pria yang kini telah dianugerahi tiga buah hati tersebut optimis bahwa prospek bisnis penjualan kendaraan motor gede akan tetap menggiurkan selama kendaraan tersebut tetap menjadi lambang prestise dari kalangan masyarakat mapan.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

13

Tokoh

Melesatkan Bisnis Jasa Pengiriman

dengan Modal Keberanian

I Wayan Juliadi Owner CV Primadona Trans Cargo Tak sedikit orang yang merasa ragu dalam melangkah ke dunia bisnis lantaran memiliki persepsi bahwa berbisnis membutuhkan modal yang sangat besar. Anggapan itu pun ditepis oleh seorang pengusaha asal Gianyar bernama I Wayan Juliadi. Memiliki modal yang minim atau bahkan tanpa modal sekalipun bukan halangan untuk memulai suatu usaha. Terbukti dengan keberanian mengawali usaha minim modal, ia kini tercatat sebagai pengusaha pengiriman kargo ke mancanegara. Simak bagaimana lika-liku kehidupan sosok inspiratif berikut ini.

Sosok I Wayan Juliadi lahir dan dibesarkan di Kabupaten Gianyar, tepatnya di sebuah desa bernama Belega, Kecamatan Blahbatuh.

Bersekolah di SD negeri 5 Belega saat itu yang sekarang menjadi SD 3 Belega, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Gianyar. Hanya saja pada saat menamatkan sekolah di SMA Negeri 1 Gianyar, ia tak mampu melanjutkan lagi ke perguruan tinggi. Sebagai anak bungsu dari pasangan Wayan Madera (alm) dan Ni Ketut Resi, ia ingin segera membantu perekonomian keluarga dengan terjun ke dunia kerja.

Setelah mencari-cari informasi lowongan pekerjaan, Wayan Juliadi melamar ke sebuah perusahaan ekspedisi cargo yang sudah lama eksis di Bali. Berbekal ijazah SMA, ia diterima bekerja di perusahaan tersebut. Besarnya gaji bukanlah menjadi hal utama yang jadikan patokan untuk bekerja di tempat itu. Terpenting baginya dapat segera menghasilkan pundi-pundi rupiah demi memajukan taraf kehidupan.

14

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Selama berkarier di perusahaan pengiriman kargo, banyak wawasan yang didapat oleh Wayan Juliadi.

Mulai dari teknik pemasaran, cara melayani konsumen, hingga proses pengemasan dan pengiriman. Semua itu ia kuasai dengan mudah.

Maklum saja, terhitung puluhan tahun waktu yang ia lalu selama bekerja di perusahaan milik orang lain. Sehingga profesi di bidang ini sudah menjadi bagian dari kehidupannya sendiri.

Tokoh

I Wayan Juliadi bersama istri, Ni Komang Sri Warningsih dan putra-putri Dukungan

Lewat pernikahan mereka berdua dikaruniai empat buah hati, masing-masing bernama Ni Di balik kisah kesuksesan seseorang dalam Putu Dian Basista Kencanawati, I Made Dwija membangun usaha dari nol, pastinya ada individu Saputra Valentino, Ni Komang Sasmita Jayasri yang setia menemani dalam berjuang dan bangkit Dewi, dan Ni Ketut Angelia Lalita Devi. Ada rasa bersama-sama. Bagi Wayan Juliadi, sosok istri syukur dalam diri Wayan Juliadi dalam mengambil memiliki peran utama dalam membantunya keputusan merintis usaha sendiri. Sebab melalui mengembangkan usaha. Sang istri yang bernama kerja kerasnya ia pun mampu merawat dan Ni Komang Sri Warningsih senantiasa memberikan membesarkan keempat buah hati. Serta mampu dukungan berupa tenaga maupun moril, baik di mempersiapkan masa depan yang terjamin bagi kala naik atau surutnya usaha. mereka. Hal ini agaknya cukup sulit diwujudkan apabila masih terjebak dalam zona nyaman sebagai karyawan seperti dahulu.

Wayan Juliadi berharap melalui kisah perjuangannya menjemput kesuksesan di atas kedua kaki sendiri, dapat menginspirasi generasi selanjutnya untuk berani melangkah di dunia usaha. Pria yang mengidolakan tokoh pengusaha Pak Cok Krisna Oleh-Oleh Bali ini menjadi saksi bahwa keterbatasan pendidikan bukan suatu halangan untuk maju. Pun keberanian adalah dasar utama untuk memulai suatu bisnis.

Janganlah takut untuk gagal tapi takutlah apabila belum pernah mencoba, demikian prinsip dari Wayan Juliadi.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

15

Tokoh

Memulai Usaha Suatu ketika Wayan Juliadi mulai mempertanyakan bagaimana nasib ke depan apabila ia terus menerus bekerja di bawah bendera orang lain.

Ia pun ingin mewujudkan hasrat bisnis yang selama ini terpendam karena kesibukan dalam membesarkan perusahaan milik orang lain. Pada suatu titik ia memutuskan mundur dari tempat bekerja selama ini. Padahal pada saat itu ia sendiri belum siap secara finansial untuk membuka usaha sendiri. Hanyalah keberanian dan rasa optimisme yang menjadi landasan baginya untuk berani berdikari.

Langkah awal yang dilakukan Wayan Juliadi dalam mengawali usaha adalah mempublikasikan kepada rekan-rekannya bahwa ia telah memiliki perusahaan pengiriman kargo sendiri. Informasi itu terus menyebar hingga akhirnya Wayan Juliadi mulai mendapatkan order perdananya. Selain itu salah satu kakaknya yang mengetahui sepak terjang Wayan Juliadi di bidang cargo mau meminjamkan modal kepadanya untuk membesarkan usahanya.

Akhirnya Wayan Juliadi resmi mendirikan CV Primadona Trans Cargo pada tahun 2012.

Perusahaan ini beralamat di Jl. Pasung Grigis, Kemenuh, Sukawati, Gianyar. Wayan Juliadi sengaja memilih daerah Gianyar sebagai lokasi usaha lantaran daerah ini masih sedikit yang menggarap. Selain itu di daerah pariwisata ini banyak pengusaha komoditas ekspor yang membutuhkan jasa eksportir dan pengiriman kargo ke luar negeri.

16

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Tokoh

Pelayanan Terbaik

Keunggulan dengan mempercayakan layanan jasa pengiriman kargo di CV Primadona Trans Cargo Pelan tapi pasti, Wayan Juliadi merangsek yaitu adanya jasa penjemputan barang secara maju dalam persaingan usaha kargo. Nama CV gratis menggunakan armada milik CV Primadona Primadona Trans Cargo kian bersinar tatkala Trans Cargo. Titik penjemputan ada di beberapa banyak relasi Wayan Juliadi saat bekerja di wilayah, seperti Nusa Dua, Kuta, Jimbaran, perusahaan terdahulu mulai menggunakan Denpasar dan Ubud. Setelah barang diterima jasanya. Kunci keberhasilan Wayan Juliadi pihak CV Primadona Trans Cargo, selanjutnya dalam mengembangkan usaha yaitu terletak akan dibawa ke gudang atau warehouse yang pada kualitas layanan. Kejujuran dan integritas berukuran cukup luas dan bersih. Kemudian dalam memberikan layanan secara maksimal barang akan dipilah berdasarkan jenis pengiriman menggambarkan citra perusahaan. Didukung apakah menggunakan jalur udara atau jalur laut. oleh tenaga sumber daya manusia yang ahli di bidangnya, sehingga dapat memastikan kepuasan konsumen dapat terpenuhi.

CV Primadona Trans Cargo tidak hanya melayani konsumen yang membutuhkan kargo bermuatan penuh atau Full Container Load. Mereka pun siap melayani para eksportir yang mengirimkan barang dengan kuantiti kecil lewat layanan Less Container Load. Perusahaan ini juga menyediakan jasa pengemasan dan memastikan kargo yang akan dikirimkan aman dan sesuai standar pengemasan yang berlaku, termasuk juga untuk pengemasan berbahan kayu. Juga memastikan dokumen legal dari setiap kargo sudah terpenuhi.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

17

Tokoh

Bali Tak Hanya Stategis untuk Pariwisata tapi juga Peluang Berbagai Latar Belakang Bisnis

I Wayan Sarna Owner CV Prisma Alam

Di era yang semakin maju dan terbuka ini, banyak alternatif bisnis yang bisa dijalankan. Tak peduli apapun latar belakang seseorang, sudah tidak menjadi penentu sebagai satu-satunya arah masa depan. Bila kita mau fleksibel, tidak kaku dengan perubahan yang akan terus menjadi bagian dari hidup, astungkara kesuksesan ada digenggaman kita.

I Wayan Sarna, salah satunya yang berani mendobrak latar belakang bukan lagi sebagai pembatas untuknya berkreativitas. Meski ia hanya sampai menerima pendidikan formal di bangku STM, namun bicara masa depan, ia harapkan selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya.

Keberangkatannya dari keluarga sederhana, menjadi sebuah pengalaman paling mengesankan bagi Wayan Sarna yang lahir di Tabanan, 1 Januari 1973 ini. Tidak sedikit pelajaran hidup yang ia dapatkan, meski lahir dari kondisi ekonomi keluarga yang jauh dari kesempurnaan, kerja cerdas dan pantang menyerah dalam menjalani prosesnya.

Wayan Sarna pun kemudian mendirikan CV Prisma Alam, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang kontraktor dan perdagangan umum, beralamat operasional di Jalan Tanah Sampi No. 21, Kerobokan, Kab. Badung. Bidang ini masih menjadi pilihannya, yang tidak jauh dari bidang pekerjaan terdahulu, karena dunia pembangunan akan selalu menjadi lini kehidupan, yang tidak bisa diabaikan peluangnya begitu saja.

Setelah lulus STM, Wayan Sarna sempat bekerja di beberapa perusahaan. Hingga seiring ketekunan dalam bekerja, ia merasa sudah cukup dengan ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan, ia kemudian memutuskan untuk berhenti dari zonanya sebagai pekerja dengan menghadapi tantangan baru yang jauh dari zona nyamannya.

Bosan dengan rutinitas sebagai pekerja yang seolah sudah tidak ada tantangan lagi dalam ruang lingkup tersebut, tak semua orang akhirnya berani untuk mencari tantangan yang berbeda untuk langkah selanjutnya. Wayan Sarna, tak mau ambil pusing dengan apa yang akan ia hadapi kedepannya, ia nekat saja untuk mencari peluang usaha, demi memiliki kemandirian secara finansial dengan menjadi wirausahawan.

18

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Foto I Wayan Sarna bersama keluarga

Tokoh

Foto Aktivitas CV Prisma Alam Namun dalam menjalankannnya pun tidak serampangan, karena kontraktor dapat diartikan sebagai perseorangan atau badan hukum yang disewa atau dikontrak untuk menjalankan pekerjaan berdasarkan pada isi kontrak yang dimenangkan dari klien pemilik proyek, baik berasal dari badan hukum, instansi pemerintah, badan usaha, atau perorangan yang sudah melakukan penunjukan resmi. Hal yang tidak kalah penting lainya, dalam berbisnis kontraktor bagi Wayan Sarna ialah membangun relasi yang baik dan kuat dengan pemasok, klien, dan juga arsitek. Untuk membangun relasi yang kuat, dengan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. Sehingga, pihak luar tidak kapok untuk kembali bekerja sama.

Di tengah kondisi pandemi yang sudah berjalan dua tahun lebih, siapa pun di seluruh penjuru dunia pasti berharap peristiwa ini akan segera berakhir dan kondisi kembali pulih, terutama di Bali sebagai daerah pariwisata dunia. Namun tak hanya bicara bisnis pariwisata, bisnis di bidang apapun bila digeluti di Bali, “Astungkara akan menemukan jalan suksesnya”, ucapnya di akhir wawancara.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

19

Tokoh

Percaya Diri Tampil dengan Konsep Berbeda

Irwan Santosa Sindunata, ST., IAI Owner CV Masonry

meski Berbeda dengan Orangtua

Sebuah ide terkadang datang dari kesempatan dan permasalahan yang timbul di masyarakat. Dari sanalah lahir jiwa wirausahawan seorang Irwan Santosa. Dengan penuh ketekunan dan kesabaran ia menjalani prosesnya, meski kadang berseberangan dengan konsep bisnis orangtua. Namun dengan konsistensinya dalam “perbedaan” tersebut, ia akhirnya bertemu dengan kesuksesan, sekaligus sebagai pembuktian kecerdasannya dalam berbisnis, terutama kepada orangtua.

Setelah tamat dari Universitas Pelita Harapan (UPH), pada jurusan teknik arsitektur, Irwan pun langsung diminta orangtuanya untuk menempatkan posisi kasir pada usaha keluarga tersebut. Ia pun bersedia dan menyanggupi permintaan orangtuanya tersebut. Namun posisi pekerjaannya kian berubah, saat menemukan permasalahan pada klien dari toko bangunan yang sebagian besar adalah orang asing, untuk berkomunikasi dengan tukang. Hal menjadi sebuah peluang untuknya yang tidak bisa berdiam diri, ia pun bertindak sebagai translator untuk mempermudah penyampaian keinginan antara WNA dan tukang yang dipekerjakan.

Berkat intensitas pengalamannya dengan WNA tersebut, ia mendapatkan rekomendasi produk-produk baru dari asal negara mereka yang bisa ditawarkan di tokonya. Namun karena produk yang dimaksud belum tersedia di Bali, ayah dan putra tersebut kompak untuk berangkat ke Jakarta, menghadiri pameran material building.

Benar saja, produk tersebut langsung mereka dapatkan di ibukota, namun belum ada distributor yang percaya diri untuk menawarkan produk tersebut. Irwan memiliki ide untuk mentransformasikan toko bangunan orangtua menjadi distributor resmi produk-produk yang lebih andal dan dibutuhkan masyarakat.

Meski orangtua sempat menolak keinginan Irwan untuk menarik pelanggan lebih agresif lagi, Irwan tetap berpegang teguh dengan keinginannya tersebut, hingga sampai pada 28 Agustus 2008, CV Masonry yang berlokasi di Jl. Marlboro No. 207 Kerobokan ini, dengan percaya diri ia resmikan.

20

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Irwan Santosa Sindunata, ST., IAI bersama keluarga

Tokoh

Harus Percaya Diri Memperkenalkan Produk yang Ditawarkan Mendengar nama “Masonry” yang disandang pada perusahaannya, berasal dari salah satu merk produk dalam bahasa Inggris yang juga sekaligus ia tawarkan di perusahaannya. Tidak hanya unik dari nama perusahaan, Irwan bekerja sama dengan istri mencoba mencari sisi yang berbeda dari perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk serupa. Dari hanya mengembangkan usaha di bidang trading, seperti atap rumah, beton ringan, semen instan dan lain-lain, di awal tahun 2009 usaha trading pun lebih mendominasi. Kiat lainnya, Irwan juga lebih mengedepankan produk yang cepat dan efisien, tanpa perlu skill khusus saat pemasangan, tentu dengan pertimbangan produk yang ramah dan melestarikan lingkungan.

Tahun 2009, CV Masonry semakin merambah pada beberapa bidang usaha, salah satunya dengan rekannya yang merupakan lulusan Jerman, berhasil menciptakan sejenis produk pengolahan limbah kotoran manusia, yaitu Septik Bioceramic, produk septik tank dengan desain yang terbilang unik dan menciptakan lingkungan yang bersih dan ramah lingkungan.

Dengan garansi produk 10 tahun yang diberikan, CV Masonry telah sukses menarik hati para kliennya, melalui produkproduk andalan di antaranya GAF shingles roof, Bata ringan AAC Mason brick, produk partisi dinding dan panel lantai dengan harga yang terjangkau efektivitas dan efisiensi, DRYMIX mortar dan masih banyak lagi.

Oleh para kliennya, seperti DFS Mall Bali Galeria, Gereja Baithani, Alila Seminyak dan tim kontraktor profesional antara lain, PT Tunas Jaya Sanur, PT Pulau Intan dan PT Hutama Karya, CV Masonry pun semakin diakui sebagai pelopor bisnis dengan konsep distribusi khusus material praktis yang dilengkapi dengan tim profesional. Kebanggaan pun diam-diam menyelimuti hati orangtua, khususnya sang ayah yang tidak jarang memiliki pemikiran yang berseberangan dengan putra sulungnya tersebut.

Meski kata “bangga” tersebut tak pernah didengar secara langsung oleh Irwan, melainkan dari obrolan dengan kerabat, ia sudah bisa memahami karakter ayahnya tersebut. Yang terpenting dan patut disyukuri ialah hingga saat ini orangtuanya masih diberikan waktu dan kesehatan oleh Sang Pecipta, sebagai kesaksian dari bisnisnya dan guru yang luar biasa dalam perjalanan hidup dan kariernya.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

21

Tokoh

Tak Hanya Pintar Melihat

Peluang Usaha

juga Harus Jeli Melihat

Peluang Risiko

Latar belakang pekerjaan orangtua Mardianto Heng memang sudah berkecimpung sebagai pedagang, jadi sudah bukan istimewa lagi, ia pun memilih berkarier dengan cara yang serupa. Tapi bisa dipastikan, objek dalam dagangan Mardianto Heng berbeda dengan dagangan orangtua dan telah melalui tantangan yang tidak biasa.

Mardianto Heng Owner Dokter Pompa

Lahir di Pontianak, Mardianto Heng menyatakan ia berasal dari keluarga yang berkecukupan dari segi ekonomi, namun bukan berarti ia dan saudarasaudaranya tak berbuat lebih, menikmati kondisi begitu saja. Orangtua Mardianto justru mulai mendidik anak-anaknya untuk mulai mengenal makna kerja keras sejak dini.

Di toko yang menjual kebutuhan sehari-hari tersebut, orangtuanya tidak mempekerjakan karyawan sama sekali. Konsep tersebut sengaja diterapkan, agar Mardianto dapat ikut membantu dan secara langsung mengetahui bagaimana proses berjalannya toko tersebut.

Anak kelima dari enam bersaudara ini, hampir setiap hari harus bangun pagi-pagi untuk membantu di toko yang telah dirintis bertahun-tahun tesebut. Tak dipungkiri, terkadang kesibukan di toko, membuat ia cemburu dengan kehidupan teman-temannya yang lebih memiliki waktu yang leluasa untuk bermain.

Dokter Pompa Jl. Imam Bonjol No. 237, Denpasar - Bali

22

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Perasaan tersebut, terutama ia rasakan saat ia duduk di bangku SMA, di mana saat sepulang sekolah ia sudah harus kembali ke toko, sedangkan teman-temannya bisa pergi bermain dan berkumpul bersama. Apalagi di hari Minggu, rutinitasnya di tokonya pun tetap dijalankan, tanpa pengecualian.

Tokoh

Sempat Tidak Ingin Menjadi Pengusaha Karena pernah merasakan kurangnya waktu orangtua bersama anak-anaknya, Mardianto Heng sempat tidak menginginkan untuk menjadi seorang pengusaha.

Setelah lulus kuliah dari jurusan ekonomi akuntansi, Universitas Atma Jaya di Yogyakarta, ia pun berpikir untuk memperoleh pekerjaan di sebuah perusahaan yang lebih menjanjikan.

Di ibukota, diputuskan Mardianto untuk melangkahkan kariernya, ia bekerja di bagian purchasing di sebuah perusahan garmen pada tahun 2000. Setelah selama satu tahun bekerja, ia sudah tidak merasa memiliki perkembangan diri lagi di perusahaan tersebut. Dalam waktu yang bersamaan, kakak iparnya yang sedang mengembangkan usaha penjualan dan servis pompa di Jakarta, memintanya untuk ikut bergabung. Seketika, ia pun setuju dengan permintaan tersebut dan memutuskan memilih Bali, sebagai lokasi membangun usaha.

Setelah sebelumnya survei selama tiga hari, apakah bisnis ini bisa berjalan di pulau dewata, Mardianto Heng akhirnya menemukann kecocokan dan diputuskan untuk membangun usaha berlabel Dokter Pompa, sekaligus menetap menjadi masyarakat lokal.

Tahun 2004, menjadi outlet pertama Dokter Pompa yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 237, Denpasar.

Selama 17 tahun berdiri, sudah memiliki tiga outlet, salah satunya Jl. Gatot Subroto No. 319B, Denpasar dengan total 30 orang karyawan.

Pria berusia 44 tahun ini berharap, Dokter Pompa lebih dikenal lagi oleh khalayak ramai dan berkembang menjadi perusahaan besar. Dengan juga berfokus pada pemasaran secara digital untuk menjangkau daerahdaerah lain di Bali yang masih asing dengan Dokter Pompa. Terlebih kondisi pandemi saat ini, untuk servis dan pembelian produk seperti accessories, filter, submersible pumps dan surface pumps dari Dokter Pompa, dengan dilakukan secara online yang sangat terbantu bagi masyarakat maupun penjual.

Tidak hanya jeli untuk melihat peluang, namun juga profil risiko usaha yang akan dijalankan, menjadi amanah Mardianto Heng kepada generasi muda yang masih pemula di dunia bisnis. Misalkan saja, apa yang kita rasakan akan berhasil, belum tentu di lapangan akan memberikan hasil yang sama. Hal ini bisa mendatangkan kegagalan, tak terkecuali pada siapapun. Maka diwajibkan persiapan matang untuk mengenal lebih jauh bagaimana potensi usaha kita dan lokasi yang akan dituju, agar kelak apa yang menjadi harapan kita, tidak ceroboh dalam mengambil risiko.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

23

Tokoh

Seimbang antara Profesionalisme

dan Spiritualisme Pandangan orang berbeda-beda mengenai strategi meraih kemapanan dalam kehidupan. Ada yang menganggap kerja keras sampai akhir adalah kiat paling tepat ada pula yang percaya meraih kesuksesan dengan tekun merapal doa dan harapan kepada Sang Pencipta. Bagi pengusaha asli Bali bernama Putu Gede Arsa Pradnyana, harus mampu menyeimbangkan kerja dengan kehidupan sipiritual.

Menurutnya, apabila keduanya dapat berjalan secara harmoni niscaya kehidupan yang ideal akan dapat diraih.

Putu Gede Arsa Pradnyana

Owner Labda Karya Manunggal

Panggilan kewajiban untuk mengabdi di desa membawa Putu Gede Arsa Pradnyana pulang ke kampung halaman setelah beberapa tahun merantau di Kota Jakarta. Memang bila ditilik dari silsilah garis keturunan keluarga, secara temurun leluhurnya mendapat mandat menjadi pemuka agama dalam Hindu yang disebut dengan nama Pemangku atau Jro Mangku. Walaupun di perantauan, kariernya bisa disebut cemerlang, namun rasa tanggung jawab memikul amanat jauh lebih besar ketimbang ambisi mencapai kesuksesan karier.

Awal Karier

Begitu pulang ke Bali dan melakoni peran sebagai Pemangku di desanya, tak membuatnya mengabaikan peran lainnya yaitu sebagai tulang punggung ekonomi keluarga. Di sinilah diperlukan suatu kecakapan dalam memanajemen diri, agar dua kewajiban dapat berjalan beriringan. Bermodalkan pengalaman dan kemampuan di bidang Teknologi Informasi, Putu Arsa, demikian ia akrab disapa, mengambil langkah untuk menggeluti dunia usaha.

Memiliki orangtua sebagai tenaga pendidik, tentunya pendidikan menjadi prioritas bagi Putu Arsa. Hal itu membuat dukungan selalu mengalir dari orangtuanya bila berhubungan soal pendidikan. Termasuk restu bagi Putu Arsa untuk melanjutkan SMA ke Kota Denpasar. Setamatnya dari SMA 2 Denpasar, Putu Arsa melanjutkan ke Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Bali.

24

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Putu Arsa terlahir dari orangtua yang bekerja di sektor formal. Sang ayah merupakan pekerja pariwisata sedangkan ibunya seorang guru yang menyandang status sebagai abdi negara. Pekerjaan ibunya yang sering berpindah tugas mengajar membuat Putu Arsa juga harus ikut berpindah-pindah tempat tinggal.

Hingga di tahun 1988, ibunya ditugaskan kembali ke desa asal keluarga sang ayah yaitu Desa Cemagi hingga masa pensiun.

Tokoh Hanya saja sebelum masa pendidikan selesai, Putu Arsa telah memiliki ambisi untuk mampu meraih sukses secara finasial. Itulah yang mendorong ia untuk ikut bekerja bersama sang ayah sambil mengisi waktu di sela-sela kuliah. Ia bekerja sebagai tour guide freelance, berbekal skill berbahasa asing yang ia pelajari secara otodidak. Namun tentunya ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa sampai akhirnya meraih gelar sarjana.

Setelah lulus kuliah, ia mendapat tawaran kerja di sebuah perusahaan telekomunikasi yang baru beroperasi. Kala itu tugas pertamanya adalah menjadi bagian tim pembangunan tower telekomunikasi yang dimiliki oleh swasta dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Setelah satu tahun berjalan, ia kemudian ditempatkan pada proyek pembangunan jaringan transimisi. Itulah titik balik di mana Putu Arsa mulai mendalami bidang jaringan telekomunikasi.

Antara Pemangku dan Pengusaha Selama bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta, bisa dikatakan Putu Arsa dapat memajukan taraf kehidupannya. Bahkan sedikit penghasilannya yang ia rutin sisihkan dapat menjadi modal memulai usaha pada tahun 2008. Ia membuka usaha penjualan perangkat komputer dan masih berjalan sampai sekarang. Namun saat merintis usaha ia masih belum lepas dari status sebagai karyawan.

Barulah pada tahun 2014, saat ia harus pulang ke Bali dan menetap seterusnya guna melanjutkan tugas sebagai Pemangku, ia memutuskan mundur dari perusahaan yang menanunginya selama ini.

Putu Arsa mengakui tidak ada dilema dalam sanubari lantaran sudah menyadari suatu saat ia pun akan pasti menunaikan tugasnya sebagai Jro Mangku.

Bagi seseorang yang telah menyandang status sebagai Pemangku, memang seyogyanya harus mengutamakan kewajiban tersebut di atas kepentingan pribadi, termasuk di atas kewajiban sebagai pekerja. Itulah sebabnya setelah melepas karier profesionalnya, Putu Arsa tidak melamar di perusahaan lain yang ada di Bali. Ia justru memilih untuk membuka usaha secara mandiri dengan harapan dapat menjalani multiperan baik sebagai tulang punggung ekonomi maupun sebagai pelaku spiritualis.

Usaha yang dijalankan Putu Arsa tak jauh dari bidang yang telah lama ia geluti yaitu teknologi komunikasi.

Ia mendirikan perusahaan bernama PT Labda Karya Manunggal (LKM) pada tanggal 17 Juli 2018. Labda Karya Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan perlengkapan perangkat dan jasa pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi, konstruksi serta konsultasi. Putu Arsa tak sendirian, ia juga didukung oleh tenaga-tenaga ahli berkompeten di bidang telekomunikasi maupun piranti lunak.

Perusahaan yang beralamat di Jl. Veteran, Gg. Merak No.2, Buduk, Mengwi, Badung tersebut bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi lainnya dalam menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur jaringan fiber optik yang saat ini masih menjadi sarana telekomunikasi andalan masyarakat.

Sebagai pengusaha yang telah mampu menorehkan kisah kesuksesan usaha, Putu Arsa berpesan kepada para insan lainnya yang baru memulai usaha untuk selalu optimis menghadapi tantangan yang ada, termasuk pada pandemi saat ini.

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

25

Tokoh

3 Manfaat Lemon untuk Rambut

Lebih Indah dan Berkilau Selain memberi manfaat untuk kesehatan kulit, lemon juga dinilai bermanfaat untuk kesehatan rambut. Untuk mendapatkan manfaat lemon tersebut, anda bisa menggunakan jus lemon atau air lemonnya untuk dioleskan karena jus lemon segar tidak akan mengeringkan atau merusak rambut.

Namun, paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat merusak selubung luar rambut yang disebut kutikula. Berikut 3 manfaat lemon untuk rambut : 1. Cerahkan Warna Rambut

3. Menenangkan Kulit Kepala yang Kering

Manfaat lemon untuk rambut yang pertama adalah untuk mencerahkan warna rambut.

Dari pada menggunakan pewarna rambut yang pastinya mahal, anda bisa menggunakan lemon untuk tujuan yang sama. Lemon akan memberikan manfaat bagi rambut anda dengan cara yang bahkan tidak dapat dibayangkan. Jika ingin mencerahkan warna rambut, yang perlu dilakukan hanyalah mencampurkan sedikit jus lemon ke dalam kondisioner rambut biasa dan mengaplikasikannya ke seluruh rambut. Setelah selesai mengaplikasikannya, sisir untaian rambut agar masker rambut tersebut tersebar secara merata.

Manfaat lemon untuk rambut yang ketiga yaitu untuk menenangkan kulit kepala yang kering. Kulit kepala yang kering dapat menyebabkan gatal-gatal.

Jika merasa jengkel dengan kondisi kulit kepala yang gatal, bisa mencoba beberapa lemon. Lemon bermanfaat untuk menenangkan kulit kepala yang sangat kering. Asam sitrat yang terkandung dalam lemon dapat membantu mengatasi akar masalah rambut. Untuk menyembuhkan kulit kepala kering, yang perlu dilakukan hanyalah mencampurkan jus lemon dan cuka putih. Pijat kulit kepala dengan lembut selama sekitar 10 menit dan kemudian bersihkan dengan sampo ringan.

2. Mengatasi Ketombe Manfaat lemon untuk rambut yang kedua adalah untuk mengatasi ketombe. Ketombe adalah salah satu situasi rambut yang menjengkelkan.

Ini tidak hanya merusak kesehatan kulit kepala, tetapi juga meninggalkan serpihan putih di seluruh pakaian. Lemon bermanfaat bagi rambut dengan membantu mengatasi ketombe. Yang perlu dilakukan adalah memeras jus dari setengah lemon matang dan memijatnya ke rambut dan kulit kepala Anda setidaknya selama 5-10 menit.

26

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

Tokoh

ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232

PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116

Telepon: (0361) 242698

Telepon: (0361) 422422

PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222

UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361

Telepon: (0361) 726442

Telepon: 0851-0084-0123

CV CAHYA ADI SURYA

CV AINUR BALINDO JAYA

Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152

Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361

Telepon: (0361) 812490

Telepon: 0811-163-330

CV SANGA BAYU DEWATA Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234 Telepon: 0812-4699-7772

UD BONANZA Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115 Telepon: 0822-3781-1017

MAJALAH BALI Vol 31 VI-1/21

27

Tokoh

Instagram 28majalahbalicom MAJALAH BALI

Vol 31 VI-1/21

Youtube

Majalah Bali

ISSUU

Majalah Bali

MAJALAHBALI.COM