

"setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi"
Berdasarkan survei oleh
Kementerian PPPA pada 2018, sebanyak 62% anak usia 13-17 tahun
mengalami setidaknya satu jenis
kekerasan dalam hidupnya
terjadi pada 1 dari 11 anak perempuan
terjadi pada 1 dari 17 anak laki-laki
terjadi pada 6 dari 10 anak perempuan
terjadi pada 5 dari 10 anak laki-laki
mencubit, menjewer, meraba-raba/memegang (dengan maksud pelecehan seksual), memukuli, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, mencakar, meludahi anak, mendesak hingga ke posisi yang menyakitkan, merusak, menghancurkan, atau merebut barang-barang milik anak membuat julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, pernyataan bernuansa pelecehan seksual, teror, surat, e-mail atau sms yang mengintimidasi
Mengasingkan atau menolak kehadiran, pelemahan harga diri secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan
(strategibagiorangtua&pengasuh)
1. 2. 3. 4. 5.
Bimbingan mengenai cara mengelola stress yang
dialami, terapi psikologis terhadap stres
Pelajari cara memberikan dukungan psikologis
selama pengasuhan
Latih manajemen emosi anak selama proses
pengasuhan agar anak dapat menenangkan diri dan tidak melawan saat menunjukkan perilaku
kurang menyenangkan (menangis atau gelisah)
Pahami tentang deteksi dini anak yang
mengalami kekerasan berdasarkan ciri-ciri dan
sikap yang ditunjukkannya
Pelatihan untuk mengubah interpretasi anak dari
pengalaman emosional yang kurang menyenangkan
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap
mengenai kekerasan terhadap anak, kami
menganjurkan untuk membaca langsung dari referensi
yang tersedia dan sumber informasi kredibel lainnya
Saripah, M. A., & Gustiana, A. D. (2018). ANALISIS TIPIKAL KEKERASAN
PADA ANAK DAN FAKTOR YANG MELATARBELAKANGINYA. Jurnal Ilmiah
VISI PGTK PAUD dan DIKMAS , 13 (1), 1-10.
Tanziha, I., Utomo, H., Mu'arofatunnisa, I. A., Fitriani, N., & Lukitasari, I. (2020). Profil Anak Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Berdasarkan data dari Survei Pengalaman
Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) pada
2016, 1 dari 3 perempuan usia 15-64 tahun
mengalami setidaknya 1 bentuk kekerasan
fisik atau seksual selama hidupnya
Bentuk kekerasan yang dialami korban
adalah kekerasan fisik (5158 kasus), psikis (3415 kasus) dan penelantaran (1344 kasus). 65.26% kasus yang
dilaporkan merupakan kasus
kekerasan dalam rumah tangga
Padahal, UU Republik Indonesia no. 7 tahun 1984
tentang Pengesahan Konvensi mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) menyatakan bahwa:
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, sehingga segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”
Kembangkan sikap saling menghargai bagi
laki-laki dan perempuan
Jadikan edukasi seks sebagai pelajaran wajib
sehingga masyarakat menyadari bahaya dan
dampak dari kekerasan seksual
perhatikan pergaulan anak sejak dini
sehingga kelak anak tidak menjadi korban
ataupun pelaku tindak kekerasan khususnya
kekerasan seksual
Gangguan emosional berupa
ketidakstabilan emosi dan mood yang
memburuk
Gangguan perilaku di mana korban
cenderung menunjukkan perubahan
perilaku pada hal yang negatif
Gangguan kognisi di mana korban
memiliki pola pikir yang dipengaruhi
ingatan saat mengalami kekerasan
sehingga korban susah fokus atau sering
melamun
Setelah mengetahui aspek kekerasan korban, untuk menanganinya perlu dilakukan identifikasi sistem
dasar perubahan sosial yang meliputi:
1.
2.
Penerima manfaat (korban kekerasan)
Sistem sasaran atau target (orangtua/keluarga/ teman dekat yang mampu memberikan dukungan psikologis dan sosial)
3.
Sistem kegiatan (masyarakat, instansi pemerintah sektoral, lembaga pelayanan sosial)
4.
Sistem pelaksana kegiatan, yaitu pekerja sosial profesional, psikolog dan psikiater
Setelah itu, kasus dapat dilaporkan sesuai sistem
dasar perubahan sosial yang ada.
Anindya, A., Dewi, Y. I., & Oentari, Z. D. (2020). Dampak
Psikologis dan Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual
Terhadap Perempuan. TIN: Terapan Informatika Nusantara , 1(3), 137-140.
Badan Pusat Statistik. (2017). Berita Resmi Statistik. Diakses
pada 28 Juni 2021, dari Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/03/30/1375/satudari-tiga-perempuan-usia-15-64-tahun-pernah-mengalamikekerasan-fisik-dan-atau-seksual-selama-hidupnya
Fajriyah, I. M., Mahdiah, Y., Fahmadia, E., & Lukitasari, I. (2020). Profil Perempuan Indonesia 2020. Jakarta:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen PPPA).