Infografik (Instagram Post)

Page 1

UUD 1945 PASAL 28B

AYAT (2)

"setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi"

HAK

62%ANAKINDONESIAPERNAH

MENGALAMIKEKERASAN

Berdasarkan survei oleh

Kementerian PPPA pada 2018, sebanyak 62% anak usia 13-17 tahun

mengalami setidaknya satu jenis

kekerasan dalam hidupnya

KEKERASANSEKSUAL,

terjadi pada 1 dari 11 anak perempuan

terjadi pada 1 dari 17 anak laki-laki

KEKERASANEMOSIONAL,

terjadi pada 6 dari 10 anak perempuan

terjadi pada 5 dari 10 anak laki-laki

KEKERASAN TERHADAP ANAK JENIS-JENIS

FISIK

mencubit, menjewer, meraba-raba/memegang (dengan maksud pelecehan seksual), memukuli, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, mencakar, meludahi anak, mendesak hingga ke posisi yang menyakitkan, merusak, menghancurkan, atau merebut barang-barang milik anak membuat julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, pernyataan bernuansa pelecehan seksual, teror, surat, e-mail atau sms yang mengintimidasi

VERBAL EMOSIONAL

Mengasingkan atau menolak kehadiran, pelemahan harga diri secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan

KEKERASAN TERHADAP ANAK PENCEGAHAN

(strategibagiorangtua&pengasuh)

1. 2. 3. 4. 5.

Bimbingan mengenai cara mengelola stress yang

dialami, terapi psikologis terhadap stres

Pelajari cara memberikan dukungan psikologis

selama pengasuhan

Latih manajemen emosi anak selama proses

pengasuhan agar anak dapat menenangkan diri dan tidak melawan saat menunjukkan perilaku

kurang menyenangkan (menangis atau gelisah)

Pahami tentang deteksi dini anak yang

mengalami kekerasan berdasarkan ciri-ciri dan

sikap yang ditunjukkannya

Pelatihan untuk mengubah interpretasi anak dari

pengalaman emosional yang kurang menyenangkan

TELEPON EMAIL ALAMAT 031-8057037 uptdppa_sda@gmail.com Jl. Pahlawan I, No. 2, Rw6, Sidokumpul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo JIKAMENEMUKANKEKERASANTERHADAPANAK,LAPORKAN! UPTDPERLINDUNGANPEREMPUANDAN ANAKKAB.SIDOARJO HUBUNGI

PENGINGAT

Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap

mengenai kekerasan terhadap anak, kami

menganjurkan untuk membaca langsung dari referensi

yang tersedia dan sumber informasi kredibel lainnya

REFERENSI

Saripah, M. A., & Gustiana, A. D. (2018). ANALISIS TIPIKAL KEKERASAN

PADA ANAK DAN FAKTOR YANG MELATARBELAKANGINYA. Jurnal Ilmiah

VISI PGTK PAUD dan DIKMAS , 13 (1), 1-10.

Tanziha, I., Utomo, H., Mu'arofatunnisa, I. A., Fitriani, N., & Lukitasari, I. (2020). Profil Anak Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

WASPADAI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

Berdasarkan data dari Survei Pengalaman

Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) pada

2016, 1 dari 3 perempuan usia 15-64 tahun

mengalami setidaknya 1 bentuk kekerasan

fisik atau seksual selama hidupnya

Prevalensi

Bentuk kekerasan yang dialami korban

adalah kekerasan fisik (5158 kasus), psikis (3415 kasus) dan penelantaran (1344 kasus). 65.26% kasus yang

dilaporkan merupakan kasus

kekerasan dalam rumah tangga

Jenis Kekerasan

Padahal, UU Republik Indonesia no. 7 tahun 1984

tentang Pengesahan Konvensi mengenai

Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi

terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) menyatakan bahwa:

“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, sehingga segala

bentuk diskriminasi terhadap wanita harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”

Landasan Hukum

Kembangkan sikap saling menghargai bagi

laki-laki dan perempuan

Jadikan edukasi seks sebagai pelajaran wajib

sehingga masyarakat menyadari bahaya dan

dampak dari kekerasan seksual

perhatikan pergaulan anak sejak dini

sehingga kelak anak tidak menjadi korban

ataupun pelaku tindak kekerasan khususnya

kekerasan seksual

Pencegahan

Gangguan emosional berupa

ketidakstabilan emosi dan mood yang

memburuk

Gangguan perilaku di mana korban

cenderung menunjukkan perubahan

perilaku pada hal yang negatif

Gangguan kognisi di mana korban

memiliki pola pikir yang dipengaruhi

ingatan saat mengalami kekerasan

sehingga korban susah fokus atau sering

melamun

Dampak Psikologis

Setelah mengetahui aspek kekerasan korban, untuk menanganinya perlu dilakukan identifikasi sistem

dasar perubahan sosial yang meliputi:

1.

2.

Penerima manfaat (korban kekerasan)

Sistem sasaran atau target (orangtua/keluarga/ teman dekat yang mampu memberikan dukungan psikologis dan sosial)

3.

Sistem kegiatan (masyarakat, instansi pemerintah sektoral, lembaga pelayanan sosial)

4.

Sistem pelaksana kegiatan, yaitu pekerja sosial profesional, psikolog dan psikiater

Setelah itu, kasus dapat dilaporkan sesuai sistem

dasar perubahan sosial yang ada.

Penanganan

Pengaduan UPTD PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KAB. SIDOARJO TELEPON EMAIL ALAMAT 031-8057037 uptdppa_sda@gmail.com Jl. Pahlawan I, No. 2, Rw6, Sidokumpul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo

Referensi

Anindya, A., Dewi, Y. I., & Oentari, Z. D. (2020). Dampak

Psikologis dan Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual

Terhadap Perempuan. TIN: Terapan Informatika Nusantara , 1(3), 137-140.

Badan Pusat Statistik. (2017). Berita Resmi Statistik. Diakses

pada 28 Juni 2021, dari Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/03/30/1375/satudari-tiga-perempuan-usia-15-64-tahun-pernah-mengalamikekerasan-fisik-dan-atau-seksual-selama-hidupnya

Fajriyah, I. M., Mahdiah, Y., Fahmadia, E., & Lukitasari, I. (2020). Profil Perempuan Indonesia 2020. Jakarta:

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (Kemen PPPA).

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.