17 minute read

LIAISON OFFICER FOR GOVERNMENTAL ORGANIZATION

Kerja sama yang dibangun dengan pihak-pihak eksternal merupakan salah satu komponen penting untuk keberlangsungan sebuah organisasi. AMSA-Indonesia sendiri menyadari akan pentingnya hal tersebut. Demi menjalin kerja sama dan menjaga hubungan dengan pihak eksternal, Executive Board AMSA-Indonesia memiliki tugas utama sebagai penyambung AMSA-Indonesia dengan pihak luar. Tugas tersebut diemban oleh seorang Liaison Officer. Organisasi sendiri sejatinya dapat dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu NonGovernmental Organization (NGO) atau yang biasa disebut Lembaga Swadaya Masyarakat dan Governmental Organization (GO) atau Lembaga Pemerintah. Non-Governmental Organization adalah organisasi atau kelompok non-profit yang beraktivitas di luar struktur politik. Sedangkan, Governmental Organization adalah organisasi publik yang dibentuk untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada awalnya, Liaison Officer di AMSA-Indonesia sendiri memiliki fokus lebih

dalam untuk membangun kerja sama dengan NGO di Indonesia. Oleh karena itu, Executive Board yang bersangkutan disebut dengan Liaison Officer for Non-Governmental Organization. Tetapi seiring berjalannya waktu, AMSA-Indonesia menyadari bahwa membangun kerja sama dengan GO juga tidak kalah penting dengan kerja sama bersama NGO. Terutama karena AMSA-Indonesia adalah

Advertisement

organisasi mahasiswa kedokteran, maka kerjasama dengan berbagai kementerian, terutama Kementerian Kesehatan, sangat dibutuhkan.

Melihat dari pemikiran ini, pada tenure AMSA-Indonesia 2015/2016, Liaison Officer for Non-Governmental Organization diubah menjadi Liaison Officer for Governmental Organization and Non-Governmental

Organization. Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama AMSA-Indonesia dengan GO dan NGO. Selama beberapa tahun ke belakang, AMSA-Indonesia sendiri telah banyak melakukan kerja sama dengan GO dan NGO. Tetapi, melihat masih banyaknya potensi kolaborasi yang dapat ditingkatkan AMSAIndonesia dengan GO, AMSA-Indonesia masih memiliki harapan besar untuk dapat membentuk kerja sama resmi melalui Memorandum of Understanding atau Perjanjian Kerja Sama dengan berbagai GO. Oleh karena itu, untuk

Membangun dan Melanjutkan Kerja Sama antar AMSA-Indonesia dengan GO

Tugas utama dari LO for GO adalah meningkatkan relasi, kerja sama, dan kolaborasi antara AMSA-Indonesia dengan GO. Semenjak dibentuknya LO for GO pada tenure 2018/2019, program kerja ini merupakan program kerja utama. Dalam perwujudan kerja sama ini, dilakukan melalui beberapa hal antara lain melalui keterlibatan GO dalam kegiatan nasional AMSA-Indonesia, keterlibatan GO maupun program GO dalam program kerja AMSAIndonesia, maupun partisipasi AMSA-Indonesia dalam program atau kegiatan GO.

Sebagai suatu organisasi mahasiswa kedokteran, AMSA-Indonesia juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan kolaborasi dan kerja sama ini kedepannya dalam jangka waktu yang panjang. Maka dari itu, diperlukan adanya Memorandum of Understanding untuk GO. Berikut beberapa kolaborasi jangka panjang AMSA-Indonesia dengan GO: A. Memorandum of Understanding dan

Perjanjian Kerja Sama AMSA-Indonesia dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia

Proses awal kolaborasi AMSA-Indonesia

dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dimulai dari tenure 2015/2016, dimana AMSA-Indonesia bersama Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia membuat Buku Saku Kesehatan bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran / Bidang Lainnya sebagai buku

memfokuskan kerja sama dan relasi dengan GO, pada tenure AMSA-Indonesia 2018/2019, Liaison Officer for Governmental Organization and Non-Governmental Organization telah dipisah menjadi Liaison Officer for Governmental Organization (LO for GO) dan Liaison Officer for Non-Governmental Organization (LO for NGO). Tugas utama dari Liaison Officer for Governmental Organization adalah berfokus dalam meningkatkan kerja sama antara AMSA-Indonesia dengan Governmental Organization.

panduan untuk mahasiswa rumpun ilmu kesehatan yang akan menjadi konselor sebaya dalam memberikan penyuluhan kesehatan pada remaja. Buku saku ini membahas beberapa topik diantaranya Kesehatan Reproduksi, HIV/AIDS, NAPZA, Nutrisi, Kekerasan Cidera, Kesehatan Jiwa, Penyakit Tidak Menular (PTM), Sanitasi dan Kebersihan Pribadi, Keterampilan Hidup Sehat yang difinalisasi pada 27 November 2015 dan saat finalisasi Buku Saku Kesehatan tersebut

AMSA-Indonesia diwakilkan oleh Emiliana

Kartika (Regional Chairperson 2015/2016), Regina Paranggian Lumbantoruan (LO for GO dan NGO AMSA-Indonesia 2015/2016), serta Sylvia Wijaya (General Secretary AMSAIndonesia 2015/2016).

Melihat banyaknya potensi yang dapat dikembangkan AMSA-Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tenure 2017/2018 oleh Elvira Lesmana sebagai Regional Chairperson AMSAIndonesia 2017/2018 dilakukan inisiasi

pembentukan Memorandum of Understanding bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada tenure AMSA-Indonesia 2017/2018 berhasil

meningkatkan hubungan kerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan melakukan proses untuk dengan berbagai audiensi, rapat, serta menghadiri acara yang dilaksanakan Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada 21 November 2017, AMSA-Indonesia 2017/2018 yang diwakilkan oleh Elvira Lesmana (Regional Chairperson AMSAIndonesia 2017/2018), Nadhea Debrinita Surya (National Ambassador of Public Health AMSAIndonesia 2017/2018), David Fortino Lay (Community Outreach Team for District 2 AMSA-Indonesia 2017/2018) berkesempatan untuk berdiskusi bersama Direktur Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes untuk membahas mengenai kontribusi AMSA-Indonesia untuk mendukung program GERMAS melalui Event Of The Year dan AMSA District Project. Sebagai tindak lanjut dari audiensi bersama Direktur Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes saat pembukaan Event of The Year pada National Action Event (NAE) 2017 di Semarang, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes turut hadir untuk meresmikan secara langsung pembukaan

Event of The Year dan memberikan kata sambutan.

Pada 28 Februari 2018, AMSAIndonesia 2017/2018 diundang untuk menghadiri Simposium Gizi dan Kesehatan Remaja yang dilaksanakan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada Simposium ini juga dihadiri beberapa Departemen lain dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, perwakilan Universitas Sydney, beberapa GO dan NGO. Pada 6 April 2018, AMSA-Indonesia 2017/2018 diundang melakukan rapat untuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi antara AMSA-Indonesia dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang yang bertempat pada Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Rapat ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes yang diikuti dengan berbagai kegiatan seperti presentasi dan diskusi terkait peran AMSA-Indonesia sebagai partner untuk berkontribusi dalam permasalahan kesehatan seperti Tuberkulosis, Imunisasi, Stunting, dan lain-lain.

Proses kolaborasi dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilanjutkan pada AMSA-Indonesia 2018/2019. Pada 31 Agustus 2018, AMSAIndonesia 2017/2018 diundang untuk menghadiri acara “Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat (GENIUS) Tumbuh Kembang Optimal” sebagai perayaan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selama setahun dilakukan proses pengajuan Memorandum of Understanding melalui proses audiensi dan advokasi pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada 28 November 2018, Memorandum of Understanding AMSA-Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi ditandatangani bertepatan dengan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Rumah

Sakit ke-4 yang dihadiri oleh Elvira Lesmana (Advisory Board AMSA-Indonesia 2018/2019), Karina Yesika (LO for GO AMSA-Indonesia 2018/2019), Rian Rahman (General Secretary AMSA-Indonesia 2018/2019). Memorandum of Understanding ini awalnya berlaku 3 tahun pada 2018-2021. Dalam Memorandum of Understanding tersebut terdapat 5 poin kerja sama yang menjadi landasan utama dalam pelaksanaan kegiatan sosial di AMSAIndonesia. Poin-poin yang disetujui oleh AMSA-Indonesia dan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Peringatan Hari Besar Kesehatan

2. Edukasi Gizi Masyarakat 3. GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) 4. Peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) 5. Pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular)

Memorandum of Understanding ini telah ditindaklanjuti dengan pembentukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan poin-poin yang sama saat tenure Chandra William (LO GO AMSAIndonesia 2019/2021)

Sehubungan dengan berakhirnya masa berlaku Memorandum of Understanding pada tahun 2021, saat tenure AMSA-Indonesia 2020/2021, telah dilakukan proses perpanjangan Memorandum of Understanding bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan melalui berbagai proses, yaitu dengan mengirimkan Laporan Pertanggungjawaban Memorandum of Understanding Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan AMSAIndonesia selama 3 tahun, surat permohonan audiensi dan proposal perpanjangan Memorandum of Understanding. Pada 9 November 2020 AMSA-Indonesia 2020/2021

yang diwakilkan oleh Helena Arnetta Puteri (Regional Chairperson AMSA-Indonesia 2020/2021), Evelyn Calista (LO for GO AMSAIndonesia 2020/2021), Annisa Nur Insani (Treasurer AMSA-Indonesia 2020/2021), Febby Gunawan Siswanto (Secretary of Research AMSA-Indonesia 2020/2021) berhasil melakukan audiensi bersama Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk membahas finalisasi perpanjangan Memorandum of Understanding serta kolaborasi lanjutan AMSA-Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Republik indonesia. Akhirnya berhasil disetujui perpanjangan Memorandum of Understanding dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan masa berlaku selama 5 tahun yaitu 2021-2025 dan tambahan 3 poin kerja sama baru, yang terdiri dari: 1. Peringatan hari besar kesehatan 2. Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat (GERMAS) 3. Edukasi gizi masyarakat 4. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan

Obat (GeMa CerMat) 5. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) 6. Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) 7. Pencegahan penyakit menular 8. Peningkatan kesehatan ibu dan anak

Proses Memorandum of Understanding AMSA-Indonesia dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Pada tenure AMSA-Indonesia

2019/2020, dilakukan inisiasi kolaborasi jangka

panjang dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan mengirimkan dokumen dan approaching dengan Kemenpora dan mengajukan poin kerja sama dengan Kemenpora. Dikarenakan sudah berganti tahun, pada tenure AMSA-Indonesia 2020/2021, approaching dengan Kemenpora diulang kembali dengan mengirimkan proposal pengajuan kerja sama dan surat melakukan audiensi. Hubungan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada tenure AMSA-Indonesia 2020/2021 juga terus ditingkatkan. Pada tenure AMSA-Indonesia 2020/2021 berhasil berkolaborasi dengan Kemenpora dalam pelaksanaan National Action and Leadership Training untuk memberikan opening speech dan menjadi narasumber GO Session.

Pada 24 Februari 2021 yang diwakilkan oleh Helena Arnetta Puteri (Regional Chairperson AMSA-Indonesia 2020/2021), Evelyn Calista (LO for GO AMSA-Indonesia 2020/2021), Nissa Daradinanti (LO for NGO AMSA-Indonesia 2020/2021), Tazkiya Qalby (General Secretary AMSA-Indonesia 2020/2021), dan Annisa Nur Insani (Treasurer AMSA-Indonesia 2020/2021) mendapatkan kesempatan untuk melakukan pertemuan secara virtual bersama Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia, yang diwakilkan oleh Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Drs. Imam Gunawan, MAP. Pertemuan ini membahas mengenai potensi kerja sama dan kolaborasi antara AMSAIndonesia dan Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia, serta proses pembuatan Memorandum of Understanding AMSA-Indonesia dan Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia. Pertemuan ini telah ditindaklanjuti dengan Pre-Audiensi yang berhasil dilaksanakan pada 9 Juni 2021 secara offline dimana AMSAIndonesia 2020/2021 diwakilkan oleh Helena

Arnetta Puteri (Regional Chairperson AMSAIndonesia 2020/2021), Evelyn Calista (LO for GO AMSA-Indonesia 2020/2021), Tazkiya Qalby (General Secretary AMSA-Indonesia 2020/2021) di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan bertemu langsung bersama Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Drs. Imam Gunawan, MAP. Pertemuan ini masih membahas mengenai potensi kerja sama dan kolaborasi AMSA-Indonesia dan Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia serta membahas kesempatan yang dapat diikuti AMSA-Indonesia sebagai organisasi mahasiswa kedokteran dalam kegiatan Kemenpora. Preaudiensi ini juga merupakan step dalam proses pembuatan Memorandum of Understanding AMSA-Indonesia dan Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan Audiensi.

Kolaborasi jangka panjang AMSA-Indonesia dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pada tenure AMSA-Indonesia

2020/2021 berhasil melakukan inisiasi

kolaborasi jangka panjang dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang terus ditindaklanjuti dan berhasil membangun hubungan baik dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam satu tahun kepengurusan. Pada 17 Maret 2021 AMSA-Indonesia

yang diwakilkan oleh Helena Arnetta Puteri (Regional Chairperson AMSA-Indonesia 2020/2021), Evelyn Calista (LO for GO AMSAIndonesia 2020/2021), Nissa Daradinanti (LO for NGO AMSA-Indonesia 2020/2021), Febby Gunawan Siswanto (Secretary of Research AMSA-Indonesia 2020/2021), dan Tazkiya Qalby (General Secretary AMSA-Indonesia 2020/2021) mendapatkan kesempatan untuk melakukan audiensi secara virtual bersama

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk membahas mengenai potensi kerja sama dan kolaborasi antara AMSA-Indonesia dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyambut baik inisiasi pengajuan kerja sama AMSA-Indonesia. Pada audiensi tersebut

AMSA-Indonesia berkesempatan bertemu dengan: • AMSA-Indonesia dr. Cut Putri Arianne,

MH. Kes (Direktur P2PTM Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia) • dr. Aldrin Neilwan Pancaputra, Sp.Ak.,

MARS., M.Biomed., M.Kes., SH (Kepala

Substansi Direktorat Penyakit Kanker dan

Kelainan Darah) • dr. Ratna Budi Hapsari, MKM (Kepala

Substansi Direktorat Penyakit Jantung dan

Pembuluh Darah) • dr Lily Banonah Rivai, M.Epid (Kepala

Substansi Direktorat Penyakit Diabetes

Melitus dan Gangguan Metabolik) • dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA (Kepala Substansi Direktorat Penyakit

Paru Kronik dan Gangguan Imunologi)

Pada audiensi diajak untuk berkontribusi langsung dalam perayaan Hari Hipertensi Sedunia 2021 yang dilaksanakan Substansi Direktorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Direktorat Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan kolaborasi ini menjadi building steps untuk kolaborasi jangka panjang dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. AMSA-Indonesia 2020/2021 juga diikutsertakan dalam rapat koordinasi lebih lanjut dalam perayaan Hari Hipertensi Sedunia 2021, AMSA-Indonesia 2020/2021 menginisiasi ide untuk melaksanakan Lomba Gerak Bersama

Kemenkes, lomba koreografi gerakan dengan lagu CERDIK dan ide ini disambut baik langsung oleh Direktur P2PTM, sehingga lomba ini menjadi lomba resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga dalam perayaan Hari Hipertensi Sedunia 2021.

Untuk pertama kalinya juga melalui kolaborasi ini, pada tenure AMSA-Indonesia 2020/2021 dapat menunjukkan eksistensi di official Instagram Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu dengan mempublikasikan snapgram filter pertama di Instagram Kementerian Kesehatan, selain itu Instagram Kementerian Kesehatan juga ikut mempromosikan poster Lomba Gerak Bersama Kemenkes pada feed official Instagram Kementerian Kesehatan dan pada 11 Mei 2021 Instagram @amsaindonesia berhasil di follow back oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada 10 Juni 2021, AMSA-Indonesia yang diwakilkan oleh Helena Arnetta Puteri (Regional Chairperson AMSA-Indonesia 2020/2021), Evelyn Calista (LO for GO AMSA-Indonesia 2020/2021), Nissa Salsabila (Ambassador of Public Health for District 4 AMSA-Indonesia 2020/2021) diundang untuk menghadiri Lokakarya Nasional Upaya Penanggulangan Hipertensi sebagai acara puncak peringatan Hari Hipertensi Sedunia 2021 dan tindak lanjut dalam pelaksanaan Lomba Gerak Bersama Kemenkes yang diselenggarakan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara offline di Horison Bogor Icon Hotel and Convention. Pada Lokakarya ini, AMSAIndonesia mendapatkan sambutan dari Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia sebagai ucapan terima kasih karena sudah berkontribusi dalam kampanye kesehatan Hari Hipertensi Sedunia 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada Lokakarya ini AMSA-Indonesia juga berkesempatan bertemu petinggi dari Direktorat P2PTM diantaranya dr. Cut Putri Arianne, MH. Kes (Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), dr. Ratna Budi Hapsari, MKM (Kepala Substansi Direktorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah), dr Lily Banonah

Rivai, M.Epid (Kepala Substansi Direktorat Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik), dr. Aldrin Neilwan Pancaputra, Sp.Ak., MARS., M.Biomed., M.Kes., SH (Kepala Substansi Direktorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah), beberapa Kepala Dinas Kesehatan, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI).

Mini Advocacy Simulation (MAS)

Mini Advocacy Simulation (MAS) diadakan pertama kali pada tenure 2015/2016 oleh Regina Paranggian Lumbantoruan (LO for GO and NGO AMSA-Indonesia 2015/2016) sebagai salah satu bentuk perwujudan dari tugas LO, yaitu dalam hal advokasi. Mini Advocacy Simulation ini pertama kali dilaksanakan saat Indonesian Medical Students' Training and Competition tahun 2016 dengan rangkaian acara pendahuluan materi advokasi, diskusi kelompok, serta presentasi kelompok dan feedback dari narasumber. Tujuan dari pelaksanaan Mini Advocacy Simulation ini adalah untuk meningkatkan kemampuan advokasi member AMSA-Indonesia dan

pengetahuan member AMSA-Indonesia mengenai isu kesehatan yang sedang terjadi di Indonesia.

GO and NGO Guideline

GO and NGO Guideline pertama kali dibuat pada tenure 2015/2016 oleh Regina Paranggian Lumbantoruan (LO for GO and NGO AMSA-Indonesia 2015/2016) sebagai bentuk perwujudan dari tugas Liaison Officer, yang pada saat itu baru mencakup GO pertama kali di dalam tugasnya. GO and NGO Guideline ini merupakan lanjutan dari NGO Guideline yang pertama kali dibuat saat tenure 2013/2014. Mengingat pentingnya membangun kerja sama dan menjalin hubungan dengan GO dan NGO, pengetahuan mengenai GO dan NGO perlu diketahui oleh setiap member AMSA-Indonesia. Dengan itu, GO and NGO Guideline dibuat untuk menjadi panduan dengan berbagai informasi yang dapat digunakan member AMSA-Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan GO dan NGO. GO and NGO Guideline awalnya disebar dalam bentuk elektronik melalui Issuu AMSA-Indonesia dan dicetak

dalam bentuk booklet fisik untuk dibagikan ke setiap universitas. Tetapi, sejak tenure 2018/2019, guideline tersebut hanya disebar dalam bentuk elektronik sebagai bentuk pengefisienan dana.

Governmental Organization Talk

Governmental Organization Talk (GOTalk) diinisiasikan pada tenure AMSAIndonesia 2020/2021 dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan kerja sama dengan GO

dengan AMSA-Indonesia, meningkatkan keberadaan GO di AMSA-Indonesia, dan memperkenalkan GO kepada member AMSAIndonesia. Pada tahun pertama pelaksanaan GOTalk, fokus pelaksanaannya dilakukan saat health campaign Ambassador of Public Health dan program kerja Executive Board lain dengan fokus perkembangan GO bersama organisasi profesi dibawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada tahun pertama dilaksanakan GO-Talk, berhasil bekerja sama dengan 13 GO dalam 10 series untuk 8 kali health campaign, 2 kali dalam penulisan R-Ticles 6 Volume 1 dan 2, dengan jumlah GO-Talk yang sudah terpublikasikan pada Instagram TV @amsaindonesia dan YouTube AMSAIndonesia pada tahun pertama pelaksanaannya adalah 17 GO-Talk.

Tenure 2018/2019

• Peresmian Memorandum of Understanding bersama Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia selama 3 tahun (2018-2021) dengan 5 poin kerja sama. • Berkolaborasi dengan UNAIDS Indonesia dalam pelaksanaan World AIDS Day 2018 • Menghadiri “Capacity Building For

Indonesia through Continuous Personal

Development” yang dilaksanakan

Kementerian Ketenagakerjaan Republik

Indonesia.

• Melaksanakan rapat dengan Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia.

Tenure 2019/2020

• Inisiasi Memorandum of Understanding bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia. • Pembuatan Perjanjian Kerja Sama sebagai tindak lanjut dari Memorandum of

Understanding bersama Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. • Inisiasi program kerja GO Session sebagai program kerja tetap dari LO for GO dan berhasil melaksanakan GO Session dalam 2

national event yaitu National Action Event (NAE) dan Indonesia Medical Students' Training and Competition (IMSTC).

Tenure Evelyn Calista, LO for GO AMSAIndonesia 2020/2021

• Perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dengan jangka waktu 5 tahun (2021-2025) dengan tambahan 3 poin kerja sama baru menjadi 8 poin kerja sama bersama

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. • Inisiasi Memorandum of Understanding bersama Kementerian Riset dan Teknologi/

Badan Riset Inovasi Nasional Republik

Indonesia, Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta

Ikatan Dokter Anak Indonesia.

• Melakukan audiensi bersama Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. • Melakukan pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia 2 kali secara online dan berhasil melakukan

pre audiensi secara offline di Kantor

Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia. • Melakukan approaching dan berkolaborasi dengan GO dan IGO lebih dari 20 GO dalam program kerja AMSA-Indonesia maupun

AMSA-universitas.

• Melakukan kolaborasi secara langsung bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk perayaan World Hypertension Day 2021 dalam Lomba Gerak

Bersama Kemenkes dan filter Instagram yang di-upload langsung pada Instagram @kemenkes_ri. • Diundang untuk menghadiri Lokakarya

Nasional Upaya Penanggulangan Hipertensi secara offline dan berkesempatan bertemu petinggi dari Direktorat Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia serta AMSA-Indonesia

berkesempatan mendapatkan sambutan langsung Wakil Menteri Kesehatan

Republik Indonesia. • Melakukan kerja sama dengan Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam pelaksanaan National Action and

Leadership Training 2021 dan World

Hypertension Day 2021. • Membangun building blocks dengan Ikatan

Dokter Anak Indonesia (IDAI), dimana

IDAI memberikan surat rekomendasi

pengajuan Satuan Kredit Profesi (SKP) IDI dalam pelaksanaan AMSA National Project, narasumber dalam AMSA District Project dan GO-Talk, serta narasumber dalam AMSA-universitas.

• Meningkatkan ranah kerja sama GO bersama UNICEF Indonesia dan U-Report Indonesia serta GO bersama organisasi profesi di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) seperti

Perhimpunan Dokter Spesialis (Perdoski,

PDPI, PDSKJI, PAPDI, PERKI, POGI). • Melakukan kolaborasi untuk pertama kalinya dengan Direktorat Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular Langsung Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, UNICEF dan

U-Report Indonesia, GO bersama organisasi profesi yaitu IDAI, PAPDI, POGI, PDSKJI. • Membantu meningkatkan minat AMSAuniversitas untuk berkolaborasi bersama GO

dengan memberikan GO Upgrading: Everything your AMSA-university needs to know sehingga terjadi peningkatan dalam minat AMSA-universitas untuk melibatkan

GO dalam pelaksanaan program kerjanya. • Meningkatkan ruang lingkup kolaborasi GO bersama Executive Board lain yaitu dalam program Research untuk Research Webinar bersama Kementerian Riset dan

Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional serta BPJS Kesehatan dan Mental Health

Webinar dalam Research Time with The

Expert (RTWTE) serta pelaksanaan GOTalk dalam penulisan R-Ticles 6 Volume 1 dan 2. • Melaksanakan Diskusi Publik: COVID-19

Vaccine Updates yang berkolaborasi dengan

Komite Penanganan COVID-19 dan

Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia dengan mengundang Juru Bicara

Vaksinasi COVID-19 yaitu dr. Siti Nadia

Tarmizi, M.Epid dan dr. Reisa Broto

Asmoro dengan total peserta yang terdaftar lebih dari 1000 peserta. • Melaksanakan Solidarity for HIV Webinar and Talk show dalam perayaan Hari AIDS

Sedunia 2020 yang berkolaborasi dengan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. dan Perdoski/KSIMSI serta menghadiri puncak perayaan Hari AIDS Sedunia secara virtual yang dilaksanakan Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. • Inisiasi program Governmental

Organizational Talk (GO-Talk) sebagai program kerja tetap dari LO for GO dan berhasil bekerja sama dengan 13 GO dalam 10 series untuk 8 kali health campaign, 2 kali dalam penulisan R-Ticles 6 Volume 1 dan 2, dengan jumlah GO-Talk yang sudah terpublikasikan pada Instagram TV @amsaindonesia dan YouTube AMSA-

Indonesia pada tahun pertama pelaksanaannya adalah 17 GO-Talk.

Pemegang Jabatan LO for GO and NGO

• Regina Paranggian Lumbantoruan dari Universitas Sriwijaya (LO for GO and NGO AMSAIndonesia 2015/2016) • Falensia Dwita dari Universitas Hasanuddin (LO for GO and NGO AMSA-Indonesia 2016/2017) • Gabriella Navity dari Universitas Brawijaya (LO for GO and NGO AMSA-Indonesia 2017/2018)

Pemegang Jabatan LO for GO

• Karina Yesika Manalu dari Universitas Kristen Indonesia (LO for GO AMSA-Indonesia 2018/2019) • Chandra William Suhendar dari Universitas Padjadjaran (LO for GO AMSA-Indonesia 2019/2020) • Evelyn Calista dari Maranatha Christian University (LO for GO AMSA-Indonesia 2020/2021)

This article is from: