
1 minute read
AMSA-UNIVERSITAS KHAIRUN
AMSA-Universitas Khairun—yang kerap disingkat AMSA-Unkhair—dibentuk pertama kali pada tahun 2019 oleh founding fathers, yaitu Muh. Chandra Alim. Organisasi ini terbentuk karena keinginan Muh. Chandra Alim untuk meningkatkan eksistensi Fakultas Kedokteran Universitas
Khairun dengan menjalin relasi pada skala Internasional. Namun, AMSA-Unsri belum didirikan pada saat itu. Oleh karena itu, founding fathers segera menghubungi Secretary of Membership AMSA-Indonesia yang menjabat pada saat itu dan menyatakan keinginan mereka untuk mendirikan AMSA di Universitas Khairun dan mengikuti National Leadership Training yang dilaksanakan di Universitas Pelita Harapan. Regional Chairperson AMSA-Indonesia dan Secretary of Membership saat itu memberikan izin kepada founding fathers dan rekannya Berlianada Nurul Qomariah untuk berpartisipasi dalam NLT. Setelah kembali dari ajang NLT, sebuah gagasan untuk mendirikan AMSA-Unkhair timbul di
Advertisement
pikiran founding fathers. Founding fathers kemudian mengajak kembali Berlianada Nurul Qomariah dan beberapa orang lainnya untuk melakukan inisiasi dalam
pembentukan organisasi AMSA di Universitas Khairun. Setelah proses inisiasi disetujui, AMSA-Unkhair akhirnya terbentuk dan menjalani masa observer selama 1 tahun dengan bimbingan dari AMSA-Unhas.
AMSA-Unkhair merupakan organisasi yang bersifat keilmuan, nonpolitik, nonsektorial, nonprofit, terbuka, bebas, dan mandiri.
AMSA-Unkhair memiliki dewan penasihat yang biasa disebut dengan julukan Advisory Board. Advisory Board AMSA-Unkhair terdiri atas 4 orang. Selain itu, AMSAUnkhair juga memiliki 9 divisi. Divisi-divisi tersebut meliputi Community Outreach, Membership and Development, Publication and Promotion, Finance and Partnership, Creative, Public relation and social service, Recruitment division, Delegate Selection, dan Academic and Research.


Demikian Buku Putih AMSA-Indonesia edisi kedua ini dibuat. Besar harapan kami agar seluruh member dapat membaca dan mengenal AMSA lebih jauh lagi, baik dalam skala lokal, nasional, hingga internasional. Sebagai penutup, sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Executive Board AMSA-Indonesia 2020/2021, Representative AMSA-universitas, AMSA Elite Chairperson, alumni AMSA-Indonesia, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Putih ini. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam proses maupun hasil akhir. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Terima kasih, AMSA-Indonesia. Viva AMSA!


