2 minute read

AMSA-UNIVERSITAS SRIWIJAYA

AMSA-Universitas Sriwijaya—yang kerap disingkat AMSA-Unsri—dibentuk pertama kali pada tahun 2002 oleh beberapa founding fathers, yaitu dr. Shalita, dr. Litaria, dan dr. Eben. Organisasi ini terbentuk karena keinginan dr. Shalita dan dr. Litaria untuk mengikuti ajang Asian Medical Students’ Competition (AMSC). Oleh karena itu, mereka segera menghubungi Regional Chairperson AMSA-Indonesia yang menjabat pada saat itu dan menyatakan keinginan mereka untuk mengikuti AMSC. Namun, AMSA-Unsri belum didirikan pada saat itu. Regional Chairperson AMSA-Indonesia saat itu memberikan izin

Advertisement

kepada mereka untuk berpartisipasi dalam AMSC. Setelah kembali dari ajang AMSC, sebuah gagasan untuk mendirikan AMSA-Unsri timbul di pikiran dr. Shalita dan dr. Litaria. Mereka kemudian mengajak dr. Eben untuk melakukan inisiasi dalam pembentukan organisasi AMSA di Universitas Sriwijaya. Setelah proses inisiasi disetujui, AMSA-Unsri akhirnya terbentuk pada tanggal 18 September 2002.

AMSA-Unsri merupakan organisasi yang bersifat keilmuan, nonpolitik, nonsektorial, nonprofit, terbuka, bebas, dan mandiri. Uniknya, lambang AMSA-Unsri cukup berbeda dengan lambang dari AMSA-universitas lain.

Lambang AMSA-Unsri mengandung beberapa makna tersendiri yang ditunjukkan oleh ilustrasinya. Gambar Ampera yang membentuk huruf A menandakan identitas dan

ciri khas asal Fakultas Kedokteran Universitas

Sriwijaya serta berperan sebagai lambang kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan— sehingga AMSA-Unsri diharapkan dapat menjadi penyatu aspirasi kebangaan Sumatra Selatan. Adapun warna merah memiliki arti berani, pantang mundur, bekerja keras dalam segala hal, serta teguh dalam memegang prinsipprinsip kemanusiaan. Huruf M yang terletak di antara kedua ‘Ampera’ yang memanjang melambangkan tujuan AMSA, yaitu menjembatani anggotanya untuk meraih, mengembangkan, serta meningkatkan potensi dirin- ya masing-masing. Huruf S melambangkan kesatuan AMSA beserta aspekaspek yang akan memberikan jalan bagi setiap anggotanya untuk mengembangkan diri. Warna kuning melambangkan kesahajaan, kesederhanaan, dan kreativitas yang dimiliki oleh anggotanya. Terlepas dari huruf ‘AMSA’, terdapat beberapa ilustrasi pelengkap yang sarat makna. Matahari berwarna jingga menunjukkan ilmu pengetahuan yang menerangi umat manusia. Pancaran sinar tersebut melambangkan fungsi ilmu sebagai penerang dan petunjuk bagi tiap manusia. Ulir-ulir ombak berbentuk

melengkung—menandakan adanya dinamika dan perubahan yang selalu terjadi. Hal ini sesuai dengan harapan agar AMSA-Unsri dapat bertahan serta menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan ini. Warna ombak yang berbeda menunjukkan keragaman, perbedaan ide, dan pendapat yang berlainan. Walaupun demikian, kesatuan lekuk dan ulir membawa semangat persatuan yang memperkaya dan memperindah organisasi. Terakhir, kata ‘Fakultas Kedokteran Unsri’ menunjukkan kesatuan, kekukuhan, dan identitas AMSAUnsri sebagai identitas yang menyatukan dan mewadahi mahasiswa kedokteran untuk

mencapai serta mengembangkan potensi yang dimiliki.

AMSA-Unsri memiliki enam divisi.

Divisi-divisi tersebut meliputi Community Outreach, Membership and Development, Publication and Promotion, Finance, External, dan Academic and Research. Selain itu, AMSAUnsri juga memiliki dewan penasihat yang biasa disebut dengan julukan Advisory Board. Advisory Board AMSA-Unsri terdiri atas 5 orang—2 orang di antaranya merupakan Representative dan Vice Representative pada tenure sebelumnya, sedangkan 3 orang lainnya ditentukan melalui voting.

● Host Rapat Kerja Nasional 2018 ● Host AMSA District 1 Project 2020 ● Host AMSA District 1 Project 2021 ● Host National Action Event 2021

This article is from: