Radar Banyuwangi | 9 Januari 2015

Page 5

EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64 200

Sabtu 9 Januari 2016

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI 0

DAGING AYAM BROILER

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR 0

800

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

0

12.300

9.100

111.000

30.400

22.000

8.600

7.600

24.400

BANYUWANGI - Kapal cepat Marina Srikandi membuat jadwal baru. Kini kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar (pulang-pergi) berlayar seminggu tiga kali, yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu. Jam keberangkatan masih sama, berangkat dari Pantai Boom pukul 08.00 dan dari Denpasar pukul 12.00. Marketing Marina Srikandi Banyuwangi, Angga Chrissanto, mengatakan perubahan jadwal itu dilakukan setelah dilakukan survei dan mempertimbangkan faktor lain. Hingga saat ini penumpang segmen perorangan masih kecil, tapi tidak menutup kemungkinan rute tersebut bertambah jika okupansi penumpang Marina Srikandi bertambah. “Selain penumpang perorangan, Marina Srikandi juga menerima penumpang grup, dan segmen ini cukup tinggi,” kata Angga kemarin. Menurut Angga, antusias masyarakat lokal sebenarnya tinggi. Hal itu terbukti dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan masyarakat. Hanya, mereka masih ragu menjajal kapal cepat tersebut. “Kebanyakan mereka takut mabuk laut,” selorohnya. Angga menjelaskan, Marina Srikandi menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang. Kapal cepat Marina Srikandi dilengkapi safety kit yang menjamin keamanan penumpang. Hal itu juga ditunjang kapten dan kru berpengalaman. Penumpang tidak perlu khawatir selama perjalanan karena akan mendapat fasilitas nyaman. Kapal cepat rute Banyuwangi-Bali PP itu lebih sering mengantar penumpang berkelompok yang rata-rata memiliki tujuan wisata. Marina Srikandi membatasi penumpang grup minimal 40 orang. Ada juga penumpang turis asing. “Mereka memanfaatkan jasa Marina Srikandi agar mencapai Bali lebih cepat. Kami memberikan spesial promo untuk pembelian tiket langsung di kantor Marina di Pantai Boom,” jelasnya. Dia menegaskan, kapal cepat Marina Srikandi terbuka untuk semua kalangan. Lebih tepatnya masyarakat yang membutuhkan akses cepat menuju Denpasar dan sekitarnya. Dengan kecepatan 35 hingga 40 knot, perjalanan Banyuwangi-Denpasar jalur darat bisa dipangkas menjadi 2,5 jam. Kapal Marina Srikandi yang berkapasitas 130 orang itu akan bersandar di Pelabuhan Serangan. (cin/c1/afi)

RENDRA KURNIA/RABA

ASDP Tambah Satu Loket

KTNA Dukung Pengepakan Pupuk BANYUWANGI- Desakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar instansi terkait menutup operasi gudang pengepakan pupuk bersubsidi di Jalan Lingkar Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dikhawatirkan dapat menghambat pendistribusian pupuk para petani. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengatakan seharusnya pemerintah memberikan support kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang pengepakan pupuk bersubsidi tersebut. “Misalnya dengan cara mempermudah perizinan. Toh, pupuk bersubsidi tersebut merupakan barang pemerintah,” ujarnya melalui sambungan telepon kemarin (7/1). Michael menambahkan, proses pendistribusian pupuk terhambat gara-gara gudang pengepakan pupuk tersebut ditutup, pihak yang paling dirugikan adalah petani. “Pupuk harus cepatcepat disalurkan kepada petani. Kalau sampai ditutup, siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kelangkaan pupuk,” kata dia. Apalagi, kata Michael, saat ini mulai memasuki musim tanam. Artinya, kebutuhan pupuk petani semakin besar. “Dalam satu tahun belakangan tidak terjadi kelangkaan pupuk. Salah satunya karena kecepatan pengantongan pupuk tersebut. Jangan sampai progress yang baik ini terganggu,” tambahnya. (sgt/c1/afi)

RUMAH ANDA B E L U M LAKU? PA S A N G S A J A

IKLAN JITU

0333 412224

email : radarbwi@gmail.com

22.800

Untuk Cetak Entrepreneur Muda Inovatif

KEBUT: Pekerja proyek pembangunan loket PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang sedang menyelesaikan pekerjaan fisik.

PERTANIAN

BAWANG PUTIH

1400

200

35.400

24.600

Segera Bangun Rumah Kreatif

Marina Srikandi Berlayar Seminggu Tiga Kali

CIN JULLIEN/RABA

BAWANG MERAH

400

TRANSPORTASI

KRU BERPENGALAMAN: Kapal cepat Marina Srikandi dilengkapi keamanan dan kenyamanan untuk penumpang.

CABAI BIASA 200

100

10.300

33

B A N Y U W A N G I

KALIPURO - Demi memperlancar arus penyeberangan saat kondisi pelabuhan padat, PT. Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang menambah satu loket penjualan tiket. Jika loket itu selesai, berarti nanti ada empat loket yang beroperasi di Pelabuhan ASDP Ketapang. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan nanti loket baru di sisi timur loket lama itu akan digunakan sebagai loket kendaraan roda empat lebih. Loket tersebut akan dibangun berjejer dengan tiga loket yang sebelumnya sudah ada. ”Pembangunan sudah dilakukan sebelum masa libur Natal dan tahun baru lalu,” kata Wahyudi. Dia menambahkan, loket yang baru tersebut akan dioperasikan jika kondisi pelabuhan padat. Jika pelabuhan sedang dalam kondisi normal atau sepi, pihaknya hanya mengoperasikan tiga loket yang sudah ada. ”Pengoperasian kondisional, artinya jika pelabuhan sedang padat baru

loket dioperasikan. Kalau setiap hari padat ya setiap hari kita operasikan,” jelasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, pembangunan loket baru tersebut masih dalam proses awal pembangunan. Pihak ASDP Ketapang juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pengerukan tanah. Para pekerja juga masih melakukan pengecoran dasar pembangunan loket baru itu. Sementara itu, pembangunan loket baru itu tampaknya perlu segera dilakukan. Sebab, jika pelabuhan sedang ramai, terutama saat musim libur atau Lebaran, volume kendaraan yang menyeberang banyak. Loket di pintu masuk pelabuhan hanya tersedia tiga loket. Dengan hanya tiga loket yang beroperasi, kendaraan harus mengantre lebih panjang. ”Loket baru ini diharapkan bisa mengurai antrean jika kepadatan terjadi,” pungkas Wahyudi. (tfs/c1/aif)

BANYUWANGI - Banyaknya potensi yang dimiliki Banyuwangi mengundang Bank BNI 46 Pusat untuk mengucurkan program corporate social responsibility (CSR) ke Bumi Blambangan. Untuk kepentingan pengucuran pundi-pundi itu, secara khusus Pemimpin Divisi Solusi dan Keamanan Teknologi, Anang Fauzi, dan Project Manager Branchless Banking BNI Jakarta, Amirul Wicaksono, datang ke Banyuwangi Rabu lalu (6/1). Kedatangan pejabat Bank pelat merah ke Banyuwangi itu dalam rangka memaparkan program CSR yang akan dikucurkan untuk Banyuwangi. Di depan sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi, Anang menyampaikan bentuk CRS yang akan diberikan kepada kabupaten paling timur Pulau Jawa ini. Ada tiga CSR yang akan dikucurkan, semua untuk pemberdayaan masyarakat/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pemasaran secara online, yakni UMKM Market Place, Kampung BNI, dan Rumah Kreatif. UMKM Market Place adalah sebuah program yang siap melatih wirausahawan agar memasarkan produknya secara online. “Kami nanti akan beri pelatihan kepada para pelaku UMKM hingga mereka mampu memasarkan produknya melalui IT,” ujar Anang.

Perlu diketahui, jumlah UMKM di Banyuwangi ada sekitar 296 ribu. Sementara itu, melalui Kampung BNI, wilayah yang memiliki potensi tertentu akan mendapatkan perhatian dari BNI. Misalnya, daerah perikanan akan difasilitasi pengembangan budi daya perikanan atau membutuhkan infrastruktur. “Setelah melakukan itu, kami branding daerah itu dengan nama Kampung BNI. Di Banyuwangi sangat banyak tempat yang bisa di-branding menjadi Kampung BNI,” ujarnya. Khusus Kampung BNI ini, imbuh Anang, BNI akan mengajak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menunjukkan wilayah yang punya potensi. “Besok kami akan survei daerah-daerah yang diajukan dinasdinas tersebut sebagai lokasi Kampung BNI,” kata Anang. CSR Rumah Kreatif adalah rumah tempat melatih anak-anak muda agar kreatif. Rumah Kreatif akan menjadi inisiator bagi yang lain, termasuk UMKM. “Kami akan bangun banyak Rumah Kreatif lengkap infrastruktur dan instruktur,” katanya. Rumah Kreatif nanti harapannya tidak hanya menjual barang, tapi juga jasa. Pelaku ekonomi akan diberi berbagai inspirasi agar tak henti berinovasi. Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, menyambut baik program BNI tersebut. “Kami akan mengawal program ini hingga berhasil terlaksana dengan baik. Karena semua sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat Banyuwangi ke depan,” ujar Wiyono. (c1/afi)

Pasar MEA Harus Dikenalkan ke Desa BANYUWANGI - Pasar tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya memberikan peluang bagi perusahaan skala besar. Namun, usaha kecil dan menengah (UKM) juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengais keuntungan. Oleh karena itu, pelaku UKM dituntut memiliki strategi memanfaatkan peluang pasar. Ketua Asosiasi Kerajinan Kuliner Kaus, Aksesori, dan Batik (AKRAB), Samsudin, mengatakan produk UKM di Banyuwangi siap bersaing dengan sembilan negara ASEAN lain. Apalagi, sekitar 20 persen UKM yang berada di bawah naungan AKRAB sudah memiliki pasar di Amerika dan Timur Tengah. “Standar kualitas produk sudah diakui di Amerika dan Timur Tengah. Tinggal menyesuaikan dengan selera pasar di Asia Tenggara,” ujar Samsudin kemarin (8/1). Samsudin mengungkapkan, sektor UMK yang sudah mengirimkan produknya ke luar negeri adalah produk mebel dan kerajinan. Kuliner dan bidang lain memiliki kesempatan yang sama. Saat ini beberapa produk kuliner sudah menduduki pasaran nasional melalui supermarket yang memiliki cabang di beberapa daerah. Yang paling mudah dilakukan adalah ekspansi atau perluasan wilayah pasar. “Memperkenalkan produk ke pasar baru akan lebih mudah karena kita sudah punya modal popularitas daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucapnya. Meski demikian, lanjut Samsudin, sukses persaingan produk tidak lepas dari kelengkapan standar produk. Pihaknya berharap UKM melengkapi perangkat daya saing produk, seperti izin usaha, izin produk, label halal bagi yang membutuhkan, label aman

ISTIMEWA

KUCURKAN PROGRAM: Sejumlah pimpinan SKPD Pemkab Banyuwangi mengikuti paparan dari pejabat BNI pusat tentang program CSR bagi UMKM di Aula Rempeg Jogopati.

DOK. RABA

POTENSI LOKAL: Produk UKM Banyuwangi siap meramaikan pasar tunggal Asean.

konsumsi, dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI). “Kita sudah bersinergi dengan dinas-dinas terkait untuk memenuhi standar kualitas produk yang bisa mempermudah persaingan kita di ASEAN,” katanya lagi. Sementara itu, Anggota Komisi Keuangan DPRD Banyuwangi, M. Sahlan, mengatakan UKM memiliki peran menopang ekonomi daerah dan harus memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin. Kelebihan lain yang dimiliki Banyuwangi adalah kearifan lokal yang sangat kental. Dengan mengikutsertakan kearifan lokal, kata Sahlan, maka produk Banyuwangi akan memiliki identitas, sehingga mudah dikenal. Selain itu, perencanaan daerah sudah sangat mendukung karena dukungan pemerintah daerah dan pusat melalui

program dana sudah cukup memadai. Menurut Sahlan, dana desa yang bersumber dari dana daerah dan pusat harus didorong agar digunakan membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM). “Pada dasarnya MEA ini berbasis SDM. Paling tidak harus ada sosialisasi mengenai MEA terhadap lingkungan desa. Selama ini pengetahuan mengenai MEA yang sampai ke desa tidak maksimal,” ujar Sahlan. Sahlan menambahkan, desa memiliki peran karena selain menjadi basis UKM, desa juga memiliki potensi wisata karena destinasi ada di desa. “SDM harus dibenahi, khususnya dalam penggunaan dana desa agar bisa dimanfaatkan meningkatkan kualitas SDM dan membangun infrastruktur yang menunjang aktivitas ekonomi,” tandasnya. (cin/c1/afi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.