Radar Banyuwangi | 24 Januari 2016

Page 1

24 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Kapolres Jamin Keamanan Eks Gafatar pusat menggunakan jalur laut. Saat ini mereka sedang menjalani pembekalan selama empat hari di Surabaya. Rencananya, mereka akan dikembalikan ke Banyuwangi Selasa (26/1) besok. Kepulangan eks anggota Gafatar itu mendapat perhatian aparat kepolisian. Jauh hari sebelumnya, polres telah melakukan antisipasi. Bahkan, Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama siap memberikan jaminan keamanan terhadap eks anggota Gafatar tersebut. “Sebagai warga negara, mereka berhak memperoleh jaminan keamanan n

Selasa Besok 17 Eks Gafatar Tiba di Banyuwangi BANYUWANGI - Sebanyak 17 (bukan 14) warga Banyuwangi dipastikan telah bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermarkas di Kalimantan Barat (Kalbar). Belasan orang itu masuk dalam rombongan yang dipulangkan pemerintah lewat jalur laut. Tujuh belas eks anggota Gafatar itu kini berada di Surabaya setelah menjalani evakuasi yang dilakukan pemerintah

Baca Kapolres...Hal 31

Tes Urine Segera Masuk Sekolah HUMAS POLRES FOR RABA

TANGKAL TERORIS DAN NARKOBA: Kapolres Bastoni menyalami para guru sebelum sarasehan Pendidikan Penanggulangan Narkoba, Radikalisme, dan Terorisme di Sekolah yang berlangsung di Auditorium IAI Ibrahimy Genteng kemarin.

SEMENTARA itu, maraknya peredaran narkoba yang melibatkan kalangan pelajar di Banyuwangi mengusik semua pihak. Guru-guru pun prihatin dengan banyaknya siswa yang mengonsumsi obat-obatan terlarang itu. Kondisi itu tentu memantik reaksi kalangan pendidik dan kepolisian untuk mencari solusi. Dalam pertemuan MKKS SD, SMP, SMA, dan SMK, dengan Ka-

polres AKBP Bastoni Purnama, di Genteng kemarin (23/1) dicapai kata sepakat. Mereka sepakat menggelar tes urine. Tes air kencing itu akan digelar di sejumlah sekolah dengan sasaran para pelajar yang terindikasi menggunakan narkoba. “Sekolah mana saja yang akan dites urine masih belum jelas. Kami menunggu pengajuan dari pihak sekolah yang bersangkutan n Baca Tes Urine ...Hal 31

MUSIM HUJAN

Penyeberangan Tutup Satu Jam Tinggi Ombak 3,25 Meter KALIPURO - Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya kemarin. Akibat cuaca buruk itu, pihak penyelenggara pelabuhan terpaksa menutup sementara jalur pelayaran KetapangGilimanuk Sabtu (23/1) kemarin n Baca Penyeberangan...Hal 31

KEMBALI NORMAL: Kendaraan roda empat berjalan menuju kapal setelah sebelumya sempat terhambat hujan deras disertai angin kencang, petang kemarin. FREDY RIZKI/RABA

TERUS MENGALIR: Pompa air milik petani Desa Pondok Nongko, Kabat, kemarin (23/1) terus mengalir meskipun sedang musim hujan.

Petani masih Pakai Pompa Air KABAT - Air melimpah yang biasanya tersedia pada musim hujan ternyata tak bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh beberapa petani Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat. Bagaimana tidak, meski hujan deras sering terjadi dalam beberapa hari terakhir, pompa air masih digunakan warga untuk mengairi sawah dan ladang n Baca Petani...Hal 31

KUCUR

NGOPAI

Momen Spesial Kumpul Keluarga MOMENTUM spesial, seperti ulang tahun, bagi sebagian orang merupakan momen yang terindah dalam hidup. Kado istimewa untuk orang tercinta tidak harus mahal. Menurut Rieda Perdana, sebaik-baiknya pemberian adalah terletak pada makna dan ketulusan pemberiannya, bukan pada mahaltidaknya suatu hadiah n Baca Momen... Hal 31

RENDRA KURNIA/RABA

Dewan Berencana Panggil Pj Bupati Klarifikasi Kunjungan Pejabat ke Luar Negeri BANYUWANGI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berencana memanggil Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Pemanggilan itu dilakukan untuk klarifikasi kehadiran beberapa pejabat tidak terkait dalam acara penghargaan 12th UNWTO di Madrid Spanyol. Selain Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Muhammad Bramuda Yanuarto, Asistem Administrasi Chairul Ustadi dan Kabid Data dan Pengendalian Pembangunan Bappeda hadir pada ajang 12th UNWTO Awards di Madrid itu. Selain itu, DPRD juga akan mengklarifikasi “pelesir” berjamaah yang dilakukan sejumlah pejabat ke Eropa akhir tahun lalu. Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio, mengatakan pemanggilan terhadap Pj Bupati Zarkasi dan Sekkab Slamet tersebut perlu dilakukan untuk mengklarifikasi tujuan kunjungan sejumlah pejabat pemkab ke luar negeri tersebut. “Kalau memang ada kunjungan dinas, kita bisa memaklumi. Begitu pun kalau memang pelesir pribadi, bisa kita maklumi asal tidak menggunakan uang negara,” ujarnya n

Pejabat yang Izin Cuti 1. Asisten Administrasi Pemerintahan, n Choirul Ustadi. 2. Sekretaris DPRD, n Peni Handayani 3. Kepala Dispendik, n Sulihtiyono 4. Kepala Dinas PU Pengairan, n Guntur Priambodo 5. Kepala Dinas PU Bina Marga, n Mujiono. 6. Kepala DKP, n Arief Setiawan 7. Plt Kepala BLH, n Husnul Chotimah 8. Kabag Organisasi, n Budi Santoso 9. Kepala BPPT n Abdul Kadir 10. Kepala Dispenda n Sudirman

Baca Dewan...Hal 31

Sopir Meregang Nyawa setelah Turun dari Kapal KALIPURO - Seorang sopir truk Fuso yang baru saja turun dari kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang dilaporkan tewas Jumat (23/1) kemarin. Diduga, sopir tersebut tewas lantaran penyakit Pengakuan Bahrul, dalam yang dia Kusairi bilang nggak derita kambuh. Sekuat dan Kusairi bab, saat sedang asyik mengemulangsung pingsan ke dikan truknya, tepat berada di depan arah kiri. Selanjutnya pelabuhan dirinya kemudi dipegang mengeluh sakit Bahrul, kernetnya” pada bagian ulu hati kepada kernetnya. AKP Supriyadi Data yang dipeKapolsek Kalipuro roleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, sopir truk Fuso yang tewas bernama Kusairi, 43, warga Desa Patemon RT10/RW02, Kecamatan Telogosari, Bondowoso n Baca Sopir...Hal 31

Miniatur Gandrung Made In Mantan Pelukis Airbrush

Pakai Cat Mobil, Pewarnaan Harus Teliti dan Detail Industri kreatif di Banyuwangi makin berkembang. Terutama, yang berbasis handmade dan home industry. Beruntung produsen tidak menanggalkan ciri khas Banyuwangi. Salah satunya perajin patung gandrung mini di Desa Bubuk, Rogojampi.

Endingnya harus jelas, jangan jadi ajang bargaining! Kapolres jamin keamanan eks Gafatar Ingat..ingat...jangan ada bakar-bakaran lagi!

CHIN JULLIEN, Rogojampi WARGA Banyuwangi makin mengukuhkan eksistensi tarian gandrung. Pengukuhan salah satu kesenian daerah tersebut direfleksikan dalam usaha-usaha yang dijalani masyarakat, seperti nama brand, logo produk, dan produk n Baca Pakai...Hal 31

Klarifikasi kunker pejabat ke luar negeri, DPRD segera panggil Pj Bupati

RENDRA KURNIA/RABA

LEBIH RUMIT: Samsul Hadi sedang mewarnai patung gandrung di rumahnya di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi. Produk miniatur gandrung siap dipasarkan.

RENDRA KURNIA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA

26 EKONOMI BISNIS

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Pelaku Pengeroyokan Pemuda Cantuk

Harga Jagung Pipil Kering Naik

SRONO - Diduga digunakan arena bermain judi, tempat biliar milik Pono, 49, di Dusun Blangkon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, digerebek anggota Polsek Srono Kamis malam (21/1). Dalam operasi itu, dua pelaku berhasil digaruk. Kedua pelaku judi biliar yang kini masih menjalani pemeriksaan di polsek itu adalah Ade Suryadi, 38, dan Samsudin, 39, warga Dusun Blangkon, Desa Kebaman. Di lokasi itu, polisi menyita sejumlah barang buk-

ti (BB) meja biliar, satu set kartu remi, papan skor, 15 bola biliar, segitiga kayu, enam batang stik biliar, dan uang tunai Rp 75 ribu. “Semua BB kita sita,” terang Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki. Terungkapnya permainan judi itu setelah polisi mendapat informasi dari warga. Dalam laporannya, warga resah karena biliar yang berlangsung hingga larut malam itu sering dijadikan ajang taruhan. “Dari laporan itu kita langsung bergerak,” katanya. Sebelum dilakukan penggere-

bekan, polisi sempat memantau lokasi biliar. Setelah positif dinyatakan main judi, tempat itu langsung digerebek. “Dua orang berhasil kita tangkap, yang lain kabur,” katanya. Permainan biliar itu, jelas dia, sebenarnya sudah sering ditegur petugas. Selain berlangsung hingga larut malam, banyak warga yang menyampaikan biliar itu dijadikan sarana main judi. “Teguran dan peringatan tidak digubris, langsung kita gerebek,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

BANYUWANGI - Satu-per satu pelaku pengeroyokan Eko Fajri, warga Dusun Rampan, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, dijatuhi hukuman. Total sebelas terdakwa yang diadili hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Tiga terdakwa sudah mendapat vonis. Mereka adalah Rikcy Gita Valentina, 19, warga Desa Plampang, Cluring, dan Jumadin, 29, warga Desa Padang, Singojuruh. Keduanya diganjar hukuman dua tahun sepuluh bulan penjara. Kedua eksekutor itu dianggap bersalah melanggar Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dan Pasal 170 ayat 1 KUHP tentang pengeroyokan. Putusan yang didok majelis hakim Ketut Somanasa itu bisa diterima kedua terdakwa. Putusan itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, JPU meminta Rikcy Gita Valentina dan Jumadi dihukum lima tahun penjara. Satu terdakwa lagi, IS, 17, juga menerima vonis dari hakim. Anak bawah umur itu diganjar tiga tahun penjara. Sebelum mengambil putusan tersebut, majelis hakim membacakan berbagai pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa membuat korban meninggal dunia. Selain itu, perbuatan terdakwa menyebabkan korban lain, yakni Syafaat dan Hendri, mengalami luka-luka. Di samping itu, perbuatan ter-

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Innova Solar

Toyota Fortuner

Honda Brio

Wringin Putih Muncar

The Lagoon

Djl Tnh L 2.090 M2 300 Jt Lok. Ds.Wringinputih Muncar Bwi SHM an Aslamiyah PPJB No. 18 Notaris Wibowo Ibo Sarwono 031-8988308

Disewakan Ruko The Lagoon, Jl. Yos Sudarso No. 7&8 B.Wangi perbuah 35 Jt Min 3 Th Berminat Hub: 0811348054

SRONO - Hujan yang sering turun ternyata berdampak pada harga jagung pipil kering. Saat ini harga jagung pipil kering di tingkat petani Rp 6.200 per kilogram. Padahal, saat musim panas lalu harganya hanya Rp 5.800 per kilogram. Sayang, kenaikan harga jagung pipil itu kurang bisa dinikmati para petani. Sebab, saat ini petani banyak yang tidak menanam jagung. Selain itu, petani biasanya menjual jagung bonggolan. “Jagung bonggol harganya Rp 3.000 per kilogram,” terang Hariyanto, 45, salah seorang petani asal Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Menjual jagung pipil kering, terang dia, dibutuhkan waktu lebih lama. Sebab, petani masih harus mengeringkan dan mengeluarkan biaya giling. “Yang menikmati harga tinggi itu para pengepul jagung,” katanya. Salah satu pengepul jagung, Aropik, 35, asal Dusun Krajan Kulon, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, mengatakan harga jual jagung pipil kering naik dibanding dua bulan lalu. Itu diduga akibat faktor cuaca dan jumlah panen dari petani yang rendah. “Saat ini jagung susah didapat. Ini mendatangkan jagung dari Situbondo dan Probolinggo,” ungkapnya. Satu mesin giling pipil jagung dalam sehari bisa memproduksi 15 ton jagung kering pipil. Dengan menggunakan dua mesin penggiling pipil jagung, berarti bisa produksi 30 ton jagung pipil. “ Rata-rata sebulan bisa kirim hingga 800 ton,” katanya. Jagung pipil kering yang dikirim itu berkadar air (KA) sekitar 18 hingga 19 persen. Mendeteksi jagung pipil yang kering tidak terlalu sulit, cukup digenggam dan ditimangtimang dengan tangan dan didengarkan bunyi gesekan antar jagung, sudah bisa dideteksi tingkat kadar airnya. Jagung pipil kering yang telah dikemas dalam karung plastik, jelas dia, selanjutnya dikirim ke berbagai daerah, seperti Bali, Jakarta, dan beberapa kota di Jawa Barat. Selain untuk kebutuhan pakan ternak, jagung pipil kering juga ada yang langsung dikirim ke pabrik untuk bahan baku industri kue kering, snack, dan makanan olahan lain. “Yang dikirim ke Bali itu biasanya untuk pakan ternak. Kalau yang ke Jakarta masuk pabrik,” katanya. (ddy/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DISITA: Meja biliar dan peralatannya diamankan di Mapolsek Srono Jumat (22/1).

Arena Judi Biliar Digerebek

KAN

AHLI MENGERJA

BAJA BERAT

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

DIJUAL All New Xenia / Terios tahun 013/013 htm PMK hrg 122,5 / 142,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova (solar) / All New Avanza tahun 013/06/013 htm/pth PMK hrg 225 / 170 /128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Alphard tahun 011/06 htm / abu2 PMK hrg 267,5 / 226,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Br io built up tahun 013 htm/pth PMK hrg 123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Tanah Ls 2500 m, SHM, Kertosari, Bwi, Dkt Lap. Bola dan Lap. Basket, Tanah Prospek dan menjajikan Hub: 081326762684

ROGOJAMPI Usaha Sampingan

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

dakwa meresahkan masyarakat. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya, menyesal, bersikap sopan selama persidangan, dan belum pernah dihukum. Pasca pembacaan vonis itu, delapan terdakwa lain kini menunggu putusan hakim. Mereka adalah Hotip alias Rayap, 19, warga Desa Padang, Kecamatan Singojuruh; Nur Yasin, 24, warga Desa Padang; Maskur, 22, Desa Padang; Hadi Purnomo, 26, Desa Padang; dan Badrodin, 22, Desa Padang. Terdakwa lain, Endra Kasiyono, 20, Desa Plampang, Cluring; Sulton Hadi Wibowo, 21, Desa Benowo, Kediri; dan Rio Prasetyo, 25, warga Desa Padang, Singojuruh. Hotip yang diduga sebagai otak insiden berdarah itu dituntut hukuman sembilan tahun penjara. Ketujuh eksekutor dituntut tujuh tahun penjara. Sekadar mengingatkan, kasus penganiayaan yang menimpa Syafaat, Eko Fajri, dan Hendri, itu terjadi pada 13 Juli 2015. Saat itu ketiganya sedang duduk di sebuah poskamling. Tak dinyana datang segerombolan pemuda dengan pentungan di tangan. Para pelaku langsung menghujani ketiganya dengan pentungan. Eko Fajri tidak bisa mengelak. Dia pun menjadi bulan-bulanan pelaku. Syafaat dan Hendri berhasil meloloskan diri. Kemudian, para pelaku berhasil ditangkap polisi. Tiga di antaranya hingga kini masih buron. (nic/c1/aif)

Kertosari

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

Minggu 24 Januari 2016

Ricky dan Jumadin Divonis 2,8 Tahun

MULAI MAHAL: Pekerja menggiling jagung bonggol dan mengemas jagung pipil kering ke dalam karung plastik.

AKBAR KONSTRUKSI

Jawa Pos

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

KIA Picanto

USAHA SAMPINGAN 500-900 Rb/Mg, Bs Dr Rmh,Serius:SMS Nama+Usia 081353456768

Innova Dump Truck Dijual Dump Truck Mits 125 HD 2 Unit 12/13 Hubungi 081358339500

Dump Truck D I J UA L K I A P i c a n t o t a h u n 0 1 3 putih PMK hrg 99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Innova Th ‘013/’09 Disel, Silver Manual Hrg 235/175 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

Dijual Dump Truck Mitsubishi 125 HD 2016 Hub: 085204969526

INFO Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan MOBIL MOTOR harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 081 233 535 02.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Usaha Anda Ingin Dikenal? promosikan saja di

0333 412224

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EKONOMI BISNIS RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 24 Januari 2016

Dapat Tambahan Dua Unit HD Patwal

PERTANIAN

Jagung Mahal, Pakan Ternak Ikut Naik BANYUWANGI - Kemarau berkepanjangan beberapa waktu lalu menyisakan dampak buruk pada sejumlah komoditas pertanian. Salah satunya harga jagung yang menjadi mahal. Semula harga jagung Rp 800 per biji. Namun, sekarang menjadi lebih mahal, yakni Rp 1.500 per biji. Menurut salah satu pedagang, Salma, 32, selain karena musim kemarau, harga jagung mahal akibat produksi jagung petani turun. Meski demikian, distribusi cenderung stabil. Dia menduga pasokan jagung stabil karena didatangkan dari luar daerah. “Banyak yang ganti menanam padi pada musim hujan ini,” ucap Salma. Berbeda dengan Salma, pedagang lain, Suci, tidak tahu penyebab kenaikan harga jagung. Dia sangat terkejut ketika harga jagung naik. “Yang jelas harga barang pasar itu naik kalau barangnya sedikit. Ini kenaikannya lumayan tinggi, dari Rp 800 jadi Rp 1.500,” bebernya. Kenaikan harga jagung secara grosir cukup tinggi, itu menyebabkan pedagang mau tidak mau menaikkan harga jual eceran. Akibatnya, dia menjelaskan, penjualan menurun. Konsumen yang biasanya beli dalam jumlah banyak mengurangi tingkat pembelian. Misalnya, yang biasa membeli satu kilogram kini membeli beberapa biji saja. Sementara itu, tingginya harga jagung akan menyebabkan industri pakan ternak beralih menggunakan bahan baku lain. “Efeknya tentu saja harga pakan naik. Tahun lalu (2015) harga jagung pipil sempat langka dan harganya mahal,” ujar Slamet, 59, peternak asal Rogojampi. Saat ini harga jagung kering sudah berada di kisaran Rp 6.000 per kilogram. Harga itu lebih mahal daripada sebelumnya yang hanya di kisaran Rp 5.000 per kilogram. Harga jagung pipil meningkat sejak Oktober 2015 lalu. Hingga saat ini harga jagung pipil belum turun. (cin/c1/als)

CHIN JULLIEN/RABA

UNTUK SAYUR: Pedagang menjajakan jagung muda di Pasar Banyuwangi kemarin (23/1).

27

BANYUWANGI – Unit pengawalan satuan lalu lintas Polres Banyuwangi bakal punya dua armada baru dalam waktu dekat. Ini seiring rencana bantuan dua unit motor Harley Davidson (HD) yang akan segera diterima. Keberadaan dua armada motor besar ini akan melengkapi keberadaan dua unit pengawalan untuk sepeda motor yang telah ada sebelumya. Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Samirin mengatakan, bila rencana itu terealisasi satuannya akan menerima dua unit motor gede (moge). Moge itu akan melengkapi keberadaan dua unit motor yang selama ini menjadi bagian pengawalan di satuannya. “Rencananya memang dua unit,” katanya. Diakuinya, keberadaan dua kendaraan baru ini dirasakan cukup penting. Sebab dua unit motor pengawalan yang ada saat ini tidak bisa digunakan secara maksimal. Sebab dari dua unit

CHIN JULIEN/RABA

NAIK LAGI: Kenaikan harga daging sapi diduga dipicu mahalnya harga sapi di pasaran.

Pedagang Daging Sapi Kurangi Stok BANYUWANGI - Mahalnya harga daging sapi di pasar menyebabkan pedagang terpaksa mengurangi jumlah dagangan hingga 50 persen daripada biasa. Hal itu demi menghindari kerugian akibat dagangan tidak laku. Ya, dengan harga tinggi, pedagang mengatakan daging sapi cenderung tidak cepat laku. Pedagang daging sapi, Abdul Muis, mengatakan sejak harga daging mahal, penjualan menurun. Biasanya da-

gangan satu kuintal daging habis sebelum sore, kini harus menjual lebih lama. “Sekarang kita tidak banyak-banyak ambil daging. Takutnya sisa banyak seperti kapan hari. Rugi kita,” katanya. Harga daging sapi saat ini Rp 120.000 per kilogram. Namun, harga tersebut bervariasi dengan harga paling murah Rp 115.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga daging mengalami penurunan, tepatnya setelah Maulid

Nabi, menjadi Rp 110.000 per kilogram. “Waktu Maulid Nabi Rp 120.000, setelah itu turun Rp 110.000. sekarang naik lagi Rp 120.000,” ujar Muis. Kenaikan harga daging sapi itu dipicu mahalnya harga sapi di pasaran. Muis menjelaskan, sekarang harga sapi di pasar hewan dan di tingkat peternak mengalami kenaikan harga. Harga sapi yang semestinya per ekor Rp 12 juta naik menjadi Rp 13 juta. (cin/c1/als)

yang ada hanya satu motor saja yang bisa digunakan. Satu unit dalam kondisi rusak. Berbeda dengan dua motor besar yang biasa digunakan untuk keperluan pengawalan. Dua armada baru ini merupakan motor bermesin kapasitas besar asli dari Amerika. Motor ini merupakan keluaran pabrikan HD yang dirancang khusus untuk jajaran kepolisian. Moge ini pun bentuknya mirip dan lazim ditemui oleh masyarakat yang pernah melihatnya berlalu lalanh di jalanan. Untuk melengkapi persyaratan penggunannya, personel yang akan mengendarainya pun akan dipilih khusus. Mereka akan mendapat pelatihan tersendiri terkait cara menunggangi moge dan manuvernya. “Kami masih menunggu realisasi motor ini. Jika sudah datang tentunya akan kami langsung gunakan untuk kegiatan di lapangan,” tegasnya. (nic/als)


RADAR BANYUWANGI

BUDAYA

30

Jawa Pos

Minggu 24 Januari 2016

Perempuan yang Mengisap Rokoknya Dalam-dalam Oleh Eli Rusli*

Minggu jam 05.00 Xenia abu berderit di kolong Jembatan Pasupati. Pintu depan terbuka. Lelaki berjaket hitam, bercelana loreng menginjakkan kakinya di aspal. Pada jari manis tangan kanan dan kirinya melingkar batu akik warna biru. Sorot matanya tajam menembus keremangan pagi pada cuaca dingin sisa-sisa hujan semalam. Sambil membuka pintu belakang mobil mulutnya berteriak-teriak. “Cepat! Cepat! Keluar! Keluar!” Tiga orang perempuan turun. Dua orang dewasa, satu orang anak kecil. Ketiganya melipatkan kedua tangan di atas dada melindungi badan dari angin pagi yang genit menyentuh mereka. “Jangan lupa nanti sore dijemput di Taman Sari!” Lelaki berjaket hitam meninggalkan angin. Deru xenia abu menghilang ditelan pagi. Penampilan ketiga perempuan yang turun dari xenia abu itu sangat kontras dengan kendaraan yang mengantarnya. Pakaian ditubuhnya lusuh. Melukiskan jurang pemisah dengan pemilik mobil. Perempuan yang lebih tua penuh guratan-guratan keriput di wajah. Kepalanya dikelilingi uban. Di sampingnya berjalan seorang anak kecil tanpa alas kaki. Perempuan ketiga, berkerudung warna coklat pudar, mengekor di belakang. Di atas trotoar, kedua perempuan dewasa mengambil posisi duduk terpisah. Jaraknya tidak terlalu berjauhan. Masing-masing memilih duduk dibawah sebatang pohon rindang yang daunnya dilapisi kilau embun. Sedangkan anak perempuan kecil berlari terpatah-patah sambil memainkan baling-baling yang tinggal sebelah. Minggu jam 06.00 Sambil menunggu ucapan selamat pagi dari matahari, kedua perempuan itu, masing-masing mengeluarkan bungkusan nasi kuning berlauk telur balado. Keduanya seperti botram di area terbuka. Ditemani angin dan kendaraan yang mulai riuh, mereka menikmati sarapan di Minggu pagi. Suara perempuan tua sesekali terdengar memanggil-manggil anak perempuan kecil untuk diisi perutnya. Perempuan berkerudung coklat lebih dulu menandaskan nasi kuning dihadapannya. Bungkus nasi kecoklatan dibiarkan tergeletak lemas di atas trotoar. Jemari tangan kanan perlahan-lahan menarik resleting tas lusuh yang disandang di bahu kiri. Dikeluarkan sebuah bungkus rokok yang isinya tinggal tiga batang. Sebatang diselipkan di antara kedua bibirnya. Dihisap dalam-dalam. Lalu dikeluarkan perlahan-lahan. Asap rokok berhamburan meracuni angin pagi. Raut wajah datar. Menatap ke depan membelakangi jalan raya. Sehingga orang yang tidak menyadari keberadaan dirinya akan menyangka pohon setinggi kurang dari dua meteran itu seperti mengeluarkan asap. Bola mata perempuan itu sendu, menatap ke arah rumah besar di hadapannya. Lampu-lampu halaman masih menyala. Sinarnya redup tidak sanggup melawan cahaya matahari yang mulai keluar dari peraduan. Sesekali melirik ke arah anak perempuan kecil yang menari-nari sambil memainkan baling-baling. Ada perasaan hampa dalam lubuk hati. Kepalanya menerawang ke kampung halamannya. Sudah sebesar apa anaknya kini? Rokok keretek yang terselip di antara sepasang bibir dihisap dalam-dalam. Asap yang keluar tidak semulus yang sebelumnya. Ada setan menggelitik tenggorokan. Dia terbatuk-batuk sebentar. Kumpulan asap tipis kembali menari-nari di depan wajah sendu. Lamunan terus bergejolak menembus ruang masa lalu. Mengingat kenangan indah bersama suami serta anak pertama yang terenggut di Minggu pagi. “Percayalah Nyi! Akang pergi ke kota demi Nyai. Demi anak kita.” Perempuan yang dipanggil Nyai tidak menjawab. Bulir-bulir air mata mengalir perlahan-lahan di kedua belah pipi. “Kamu gak usah nangis! Aku pasti kembali. Tengoklah Mas Agus tetangga kita! Hidupnya bertambah sejahtera setelah merantau ke kota.” “Tapi Kang?” “Tidak usah tapi-tapian. Akang pasti kembali.” Nyai tidak dapat menahan hasrat suaminya yang hendak merantau mencari pekerjaan di kota. Kecupan sayang di kedua pipi dan kening anaknya menjadi tanda perpisahan di Minggu pagi. Tahun pertama, sang suami menepati janji menengok Nyai dan anaknya. Menginjak tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya tidak ada berita dari suaminya. Angin pun seperti enggan berbagi cerita tentang lelaki beranak satu ini. Nyai bimbang. Hati terombang ambing laksana ombak di tengah samudera. Kabar angin hilir mudik menggelitik daun telinga. Ada yang bilang pernah menemukan suami Nyai bersama perempuan lain, ada juga yang mengabarkan suami Nyai sudah meninggal dunia. Status Nyai sebagai seorang istri mengambang alias tidak jelas. Istri bukan janda pun bukan. Sempat ada lelaki yang mengajak kawin lagi. Namun ditolak karena khawatir jika sang suami tiba-tiba mengetuk pintu rumah. Dalam menghadapi hempasan gelombang kehidupan yang terasa berat, berembus cerita-cerita miring tentang dirinya yang diucapkan puluhan bibir warga desa. Siang malam bibir usil warga desa kerap menghantui. Badan montok pun dimakan kurus. Wajah menjadi beku cerminan hati yang luka tertusuk ribuan jarum beracun. Putus asa tanpa diundang bersemayam dalam hati. Setelah merenung hingga setengah purnama diputuskanlah Nyai akan mencari jejak suaminya di kota. Anak semata wayang hasil perkawinan mereka dengan berat hati diserahkan kepada orang tua. Ibu mana yang tega meninggalkan anaknya? Maafkan ibu anakku. Dengan kemampuan nol persen apalah artinya hidup di kota. Sampahsampah berwujud manusia sudah terlampau banyak berserakan di setiap sudut kota. Mereka memenuhi kolong jembatan, alun-alun, jembatan penyebrangan, terminal, pasar, halte kendaraan umum, dan emper-emper toko. Begitu pun garis hidup Nyai. Napas hidupnya di kota diperpanjang

oleh sedekah dari orang yang berempati kepadanya. Untuk sementara nasib baik berpihak kepadanya. Menjelang matahari bersarang di atas kepala, di tengah suara bising kendaraan, Nyai tertangkap galaknya satpol PP. Jeritan keras dan raung tangis tidak mampu meluluhkan mata hati orang-orang berseragam. Beruntunglah Nyai, dalam lawatan ke penampungan orang-orang penyandang masalah kesejahteraan, seorang lelaki berbadan kekar dengan celana loreng menawarkan madu sekaligus sarangnya. Tidak kepada Nyai seorang. Beberapa orang yang meringkuk di penampungan banyak yang menerima uluran tangan sang pahlawan. “Tenanglah! Kalian ikut saja ke tempat tinggal saya. Nanti kalian akan saya kasih modal dan keterampilan biar kalian tidak menjadi gelandangan terus. Kalian harus mandiri! Nanti akan saya ajarkan bagaimana menjadi hidup mandiri. Setuju???” Semua menganggukkan kepala tanda setuju. Asa yang ditawarkan lelaki berbadan kekar yang belakangan diketahui bernama Pak Budi membangkitkan semangat hidup para kaum pinggiran. Bulan mengubah wujud. Berputar dari sabit menjadi purnama. Dan kembali ke sabit. Surga yang dijanjikan Pak Budi tidak kunjung terwujud. Nasib Nyai malah terperosok ke dalam neraka. Modal dan keterampilan yang dijanjikan Pak Budi menghilang ditiup angin. Nyai dan teman-temannya dipaksa kembali ke jalanan. Panggung sandiwara memainkan drama tragedi. Setiap keping sedekah yang diterima harus dipecah menjadi dua. Setengah keping menjadi upeti kepada Pak Budi. Alasannya cukup masuk di akal guna menutupi biaya perut serta memanjakan tubuh. Sisanya disimpan untuk pulang kampung. Katanya(?) Terlintas niatan Nyai melepaskan diri alias kabur dari cengkraman Pak Budi. Namun nada ancaman Pak Budi menonjok tepat ulu hatinya. “Awas kalian jangan coba-coba kabur dari sini! Mata saya ada dimana-mana. Tidak perlu susah menemukan kalian kembali. Nyawa kalian ada dalam genggaman jemari saya.” Kalimat sakti itulah yang selalu menahan kokohnya niat Nyai meninggalkan rumah itu. Minggu jam 07.30 Dihisapnya dalam-dalam rokok ketiga. Bungkusnya tidak dibuang. Dimasukan kembali ke dalam tas lusuh. Kuntung rokok yang hampir membakar tangan dibuang sembarangan ke tengah jalan. Bara api berputar-putar dimainkan angin. Dengan langkah malas serta melipat punggung agar terlihat bungkuk, perempuan berkerudung coklat berjalan menuju keramaian car free day. Di hadapan setiap orang yang dilewatinya tidak lupa menengadahkan tangan. “Den.!! Kasihan Den! Minta amal jariyahnya!” Dalam hitungan menit uang recehan dan lembaran memenuhi tas lusuhnya. Banyak yang memberi tetapi tidak sedikit pula yang mencibir. Minggu jam 17.50 Langit berselimut hitam. Air Hujan bak ditumpahkan dari gayung raksasa. Seperti arena permainan di kolam renang. Angin yang mengikuti hujan memaksa untuk menepikan sepeda motorku. Orang-orang yang senasib denganku berdiri memanjang di depan sebuah toko photocopy di Taman Sari. Lubang hidung terganggu oleh kumpulan asap rokok dari perempuan berkerudung coklat yang duduk tidak jauh dariku. Mukanya menunduk. Mengeluarkan asap beraroma tembakau. Aku tidak dapat menyaksikan wajahnya dengan jelas. Yang kelihatan jelas di mata hanya baju yang lusuh serta tangan kanan yang menjepit benda putih kecil dengan bara api berwarma merah di ujung. Di sampingnya duduk seorang perempuan tua menggendong anak perempuan kecil dengan mainan baling-baling yang tinggal sebelah. Bertepatan suara adzan magrib yang terdengar samar, sebuah xenia abu berhenti tidak jauh dari tempat kami berdiri. Perlahan-lahan kaca hitam pintu depan terbuka. Suara lelaki terdengar nyaring beradu dengan suara hujan. “Hai... Cepat ke sini!” Tangan kanannya melambai-lambai. Sebelum mataku melirik ke kanan dan kiri. Perempuan berkerudung coklat sudah terlebih dahulu

membuang sisa rokok ke tengah air hujan yang sedang mengalir di jalanan. Langkah perempuan itu diikuti perempuan tua yang menggendong anak kecil. “Cepat! Cepat! Cepat!” teriak lelaki di dalam mobil nyaring. Sebelum kaca hitam depan mobil tertutup aku sempat mengenali raut wajah lelaki yang berteriak-teriak nyaring. Wajahnya seperti wajah Pak Budi anggota dewan yang tempo hari beraudiensi dengan kami. Dengan semangat empat lima Pak Budi mengusulkan guna mengatasi masalah anak jalanan, pengemis, pengamen, dan gelandangan maka anggaran bagi penyandang masalah kesejahteraan (PMKS) agar ditingkatkan. Langit bertambah gelap. Curah hujan semakin tinggi. Aku mendekap dada dan berharap hujan segera reda. *) Alumnus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sajak Ida Ernawati

Jeruji Tirani Menjaring hari dalam setumpuk imaji Yang rapuh tak tersentuh jemari Karena ambisi yang tiada terkendali Mengikis habis jati diri Kau yang selalu menjadi duri Dalam setiap detik hari Kau yang selalu menjadi batu Dalam setiap waktu Seakan tiada lelah buatku gundah Ingin berlari engkau pun menari Di bilik hari yang tak lagi kumiliki Hancur sudah rasa di sanubari Tak usah kau coba lagi Atau sekedar basa-basi

Menyejukkan nurani Atau menelusuri ruang-ruang imaji Yang manis di balik jeruji tirani. Banyuwangi, 16 November 15

Tersisih Hirarkhi Senyum di sudut bibirnya nyaris tiada lagi prahara itu demikian mengiris hati yang sendiri menapaki sebuah hirarkhi hirarkhi yang mestinya tiada lagi namun, realita tak seindah mimpi prahara itu mesti terjadi

karna semakin hari belenggu nafsu kian menjadi ia yang terpasung sepi tiada lagi kuasa menahannya dan ia pun berteriak tuk sebuah hakikat hakikat kebenaran bagi jiwa penuh ketulusan namun tidak demikian ia tetaplah ia yang tiada berdaya tuk sebuah kuasa kembali ia terpuruk dan terluka dalam bara yang menganga dan ia pun tersisih tak berguna dalam dunianya yang masih belia. Banyuwangi, 16 November 15

Sepenggal Kisah Gelitik hati yang menyisir damai Bernyanyi riang dalam hati Berbalut bayang indah di setiap langkah Menyusuri lorong berseri Di taman nurani Lama ia terbaring sepi Keterasingan yang mendera Tlah meruntuhkan sebagian asa Yang belum sempat terenda Dalam luhurnya jiwa Ia hanyalah insan dunia Yang tak lepas dari cela

Terhimpit situasi dan ternista Terlempar dalam jurang luka Karna melawan hirarki maya Namun kini, Ia semakin melangkah pasti Dalam jalinan jati diri Yang tangguh dan berpribadi Merengkuh sisa asa penuh percaya diri Banyuwangi, 19 November15

Asa yang Sia-sia Jika kau tahu Tlah kupahatkan rasaku Di relung-relung setiaku Tlah kupahatkan imajiku

Di bongkahan tanah yang membatu Tlah kupahatkan asaku Di sekujur tubuh remukku Namun, Tak pernah kudapati rasamu Tak pernah kudapati setiamu Tak pernah kudapati asamu Di sekujur tubuh indahmu Kini kusadari, Betapa aku harus membalut haru Dalam keterasinganku Dalam diam yang beku Karena diam adalah keabadian Dan kebekuan adalah kedamaian Meski asaku hanyalah sepenggal kesia-siaan Kuyakin seiring bergantinya hari Kebenaran kan terbukti tanpa perlu diuji


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 24 Januari 2016

BERITA UTAMA

31

Dua ABK Terancam Kurungan Lima Tahun Seluruh Tersangka Dilimpahkan ke Polres KALIPURO - Sehari setelah penangkapan, dua tersangka penggelapan solar, Roni Yudi Purwanto, 29, dan Roni Yulianto, 27, yang juga anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Penumpang (KMP) Satria Nusantara langsung dilimpahkan ke Polres Banyuwangi. Seorang penadah, Sahroni, 44, juga dilimpahkan ke polres beserta barang

bukti yang ditemukan pihak kepolisian. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT), AKP Hadi Siswoyo, mengatakan setelah dilakukan pendataan, pihaknya memilih memindahkan ketiga tersangka ke polres demi keamanan. Barang bukti berupa selang sepanjang 75 cm, sembilan jeriken berisi solar masing-masing berisi 30 liter atau berisi solar 270 liter, satu unit truk milik Sahroni dengan nomor polisi P 8153 UW, dan uang tunai hasil penjualan senilai Rp 1.015.000 juga

dipindahkan. ”Biar lebih aman seluruh tersangka langsung kami titipkan ke polres,” kata Hadi. Hadi menambahkan, karena pasal yang disangkakan terhadap ketiga “tikus kapal” itu berbeda-beda, maka ancaman hukumannya juga berbedabeda. Dua ABK bernama Roni Yudi Purwanto dan Roni Yulianto dijerat Pasal 374 KUHP tentang penggelapan yang ancaman hukuman maksimalnya lima tahun penjara. ”Sahroni kita jerat Pasal 480 KUHP karena sebagai pe-

nadah. Ancaman hukumannya empat tahun penjara,” tegas Hadi. Seperti diberitakan sebelumnya, dua ABK KMP ditangkap petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT) Kamis (21/1) kemarin. Keduanya ditangkap lantaran menggelapkan 270 liter solar kapal tempat dia bekerja. Selain dua ABK, petugas juga mengamankan satu penadah solar. Data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, dua tersangka penggelapan solar tersebut bernama Roni

Yudi Purwanto, 29, warga Kecamatan Singojuruh, seorang mualim II KMP Satria Nusantara, dan Roni Yulianto, 27 warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang merupakan seorang oilman KMP Satria Nusantara. Sementara itu, penadah yang diamankan adalah Sahroni, 44, warga Kecamatan Cluring. Barang bukti yang diamankan berupa selang berukuran satu dim sepanjang 75 cm, sembilan jeriken berisi solar masing-masing berisi 30 liter atau berisi solar 270 liter, satu unit truk

milik Sahroni yang digunakan mengangkut solar curian dengan nomor polisi P 8153 UW, dan uang tunai hasil penjualan senilai Rp 1.015.000. Penangkapan para tersangka berawal dari laporan Sunoto, kepala Cabang Kepala Cabang PT. Jembatan Madura, tertanggal 20 Januari 2016 kepada polisi. Sunoto merasa KMP Satria Nusantara selalu kehilangan solar. Merasa tidak beres, akhirnya dia melapor kepada pihak kepolisian. (tfs/c1/aif)

Berharap Masyarakat Bisa Menerima n KAPOLRES... Sambungan dari Hal 25

Mereka berhak menempati tanah leluhurnya berasal,” tegas Kapolres usai memberikan arahan dalam sarasehan “Pendidikan Penanggulangan Narkoba, Terorisme, dan Radikalisme, di Sekolah” yang berlangsung di Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Sabtu siang

kemarin (23/1). Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu tidak merinci bentuk jaminan keamanan yang diberikan kepada bekas anggota Gafatar. Disinggung tentang jumlah warga Banyuwangi yang bergabung dengan Gafatar, Bastoni menyebut sedikitnya 17 orang. “Saat ini mereka berada di Surabaya untuk mendapatkan pembekalan mental dan spiritual.

Setelah pembekalan, mereka akan dipulangkan ke Banyuwangi,’’ imbuh Bastoni. Sebelum belasan eks anggota Gafatar itu membaur dengan masyarakat, pihaknya bersama instansi terkait akan kembali memberikan pembekalan. Tidak hanya seputar mental dan spiritual, tapi juga tentang wawasan kebangsaan. Hanya saja, Bastoni tidak

merinci di mana alamat belasan anggota Gafatar asal Banyuwangi tersebut. Meski begitu, pihaknya yakin dan berharap masyarakat menerima kehadiran mereka dalam kehidupan sehari-hari secara normal. “Kita harus membantu mereka agar tidak terpengaruh lagi paham radikalisme yang bisa merugikan diri, keluarga, dan masyarakat,” harapnya. Sebelumnya, pihak Kemenag

Tingkatan Pecandu Bisa Direhabilitasi n TES URINE... Sambungan dari Hal 25

Masalah waktu akan diatur begitu surat permohonan dari sekolah telah diterima. Pihak sekolah bisa mengajukan ke polsek terdekat. Nanti polsek yang koordinasi ke Satnarkoba,” ungkap Kapolres Bastoni Purnama. Pernyataan itu dilontarkan kapolres usai menjadi pemateri dalam sarasehan “Pendidikan Penang gulangan Narkoba, Radikalisme, dan Terorisme, di Sekolah” yang bertempat di Auditorium Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Sabtu (23/1) kemarin. Tetapi, rencana tes urine itu tidak akan menyasar

semua siswa. “Kendalanya masalah alat dan pendanaan yang mahal. Sebenarnya itu menjadi ranah Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Berhubung Banyuwangi belum ada, kita ikut turun tangan,” tegasnya kepada para guru dan pembina sekolah. Dia berpesan kepada sekolah yang mengajukan tes urine agar melokalisasi siswa yang terindikasi menggunakan narkoba. Air kencing para siswa yang masuk daftar terduga pemakai itu akan dites. “Bagi siswa yang tidak terindikasi nggak perlu mengikuti program itu. Biar lebih efisien karena kemungkinan yang mengajukan banyak sekolah,” tukasnya.

Mengenai penanganan siswa yang positif menggunakan narkoba, kapolres menyarankan dilakukan pembinaan sehingga yang bersangkutan meninggalkan barang terlarang itu sebelum kecanduan. Apabila siswa tersebut harus disanksi dikeluarkan dari sekolah, pihak sekolah harus memberikan rekomendasi agar pelajar itu diterima di sekolah lain. “Umpama tingkatannya sudah menjadi pecandu yang harus direhabilitasi,” tandasnya. Menangani kasus narkoba memang diperlukan kebersamaan. Pasalnya, orang yang telah kecanduan narkoba sulit dipulihkan. Karena itu, para guru dan pembina sekolah harus

menjaga para siswanya agar terhindar dari barang mematikan tersebut. “Kok di sekolah, narkoba yang masuk pesantren juga ada,” ujarnya lagi. Di samping itu, para pengguna narkoba rata-rata beralih status menjadi pengedar. Itu terjadi karena pecandu menjadi ketergantungan narkoba, sehingga menggunakan segala cara demi mendapatkannya. “Misalnya, menjual barang berharga jika tak punya uang. Atau menjadi pengedar karena bisa mendapat barang gratis dari bandar. Sementara barang yang dibeli dijual lagi kepada pembeli,” urai perwira polisi asal Lampung tersebut. (c1/aif)

MKKS Dukung Deteksi Dini Narkoba SEMENTARA itu, upaya Polres Banyuwangi mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba dan paham radikalisme, terorisme, disambut baik Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Banyuwangi. Program tersebut bagi MKKS dapat digunakan untuk mencegah penyebaran lebih luas dampak negatif narkoba dan paham radikal. Sekretaris MKKS SMA seBanyuwangi, Mujib, mengatakan

sekolah dengan senang hati akan memberikan sosialisasi kepada siswa mengenai bahaya tersebut. Dengan cara mendeteksi melalui pendekatan para guru, Mujib yakin para guru sebenarnya dapat mengetahui siswa yang berpotensi terkait narkoba dan paham radikal ataukah tidak. Selain memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bahaya narkoba dan paham radikal, jika

ada siswa yang terdeteksi sudah terkontaminasi maka pihak sekolah akan langsung menyampaikan kepada pihak kepolisian. “Ada jaminan dari BNK untuk siswa yang mungkin sudah mengonsumsi narkoba atau paham radikal tidak akan dipidanakan, tapi direhabilitasi. Jadi kita harap siswa kooperatif,” kata Mujib. Dengan rehabilitasi, penyembuhan para siswa dapat lebih terarah. Sebab,

jika mereka dipenjara, justru ada bahaya lebih besar yang dapat mereka terima, yaitu berkumpul dengan para tahanan yang memungkinkan meracuni pikiran siswa lebih berat. “Sekolah juga akan melakukan berbagai upaya supaya siswa punya benteng sendiri, seperti kegiatan-kegiatan religi dan pendekatan sosial. Intinya, kita mendukung program ini,’’ tandasnya. (fre/c1/aif)

Bisa Menganggu Pelayanan Publik n DEWAN... Sambungan dari Hal 25

Meski demikian, Joni mengaku dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan, dewan perlu mengetahui tujuan kunjungan sejumlah pejabat ke luar negeri tersebut. “Kalau memang pelesir pribadi, kenapa harus rombongan. Itu harus dipertanyakan, harus ada pertanggungjawaban publik,” tuturnya.

Menurut Joni, apa pun alasannya, kepergian pejabat ke luar negeri secara bersama-sama itu akan mengganggu pelayanan di Banyuwangi. “Secepatnya akan kami klarifikasi. Kami akan melakukan musyawarah internal DPRD untuk menentukan langkah lebih lanjut. Apakah memanggil Pj bupati ataukah sekkab,” tuturnya. Kepergian pejabat ke luar negeri secara rombongan itu berawal

dari izin cuti yang dilayangkan delapan pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi pada Desember lalu. Mereka adalah Asisten Administrasi Pemerintahan, Choirul Ustadi; Sekretaris DPRD, Peni Handayani; Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), Sulihtiyono; dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Guntur Priambodo, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)

Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR), Mujiono. Selain itu, pada periode yang nyaris bersamaan, ada beberapa pejabat lain yang cuti, antara lain Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Arief Setiawan; Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Husnul Chotimah; dan Kepala Bagian (Kabag) Organisasi Pemkab Banyuwangi, Budi Santoso. (sgt/c1/afi)

Rayakan Ultah, Undang Kerabat n MOMEN... Sambungan dari Hal 25

Bersama suaminya, Tegar Perdana, yang baru saja merayakan ulang tahun, mereka mengundang saudarasaudaranya berkumpul bersama.

”Bagi saya berkumpul bersama keluarga di saat momen seperti ini terasa sangat istimewa. Maklum akibat kesibukan kami jarang bertemu,” kata pengusaha muda itu. Rieda mengatakan, dalam menentukan hadiah spesial untuk

pasangan memang kerap menjadi semacam PR bagi hampir setiap orang. Kesulitan dalam menentukan hadiah biasanya dipengaruhi beberapa hal, di antaranya faktor harga yang mahal, kesukaan dari orang yang akan

diberi hadiah, hobi, karakter, romantisme, dan faktor kenangan. ”Namun, sekali lagi hadiah yang paling istimewa adalah berkumpul bersama keluarga,” ucap pemilik Sulam Alis Rieda Perdana itu. (tfs/c1/aif)

Banyuwangi tidak menyangka ada warga Banyuwangi yang bergabung dengan Gafatar. Terkait masalah itu, Kemenag akan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi dan ormas lain untuk melakukan pembinaan. ”Langkah kami itu, kalau mereka sudah kembali ke Banyuwangi, kami akan beri mereka penyuluhan agar kembali ke jalan yang benar,” tegas Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso, kala itu. Pihaknya tidak hanya memberikan penyuluhan khusus tentang Islam yang benar kepada 17 warga Banyuwangi yang ikut Gafatar itu. Kemenag bersama MUI, FKUB, Polres, dan Kasbangpol, juga akan memberikan penyuluhan di setiap desa di seluruh kecamatan di Banyuwangi tentang agama yang benar demi menangkal radikalisme yang saat ini sangat meresahkan. Santoso berharap setelah kembali ke Banyuwangi 17 warga tersebut kembali ke jalan yang benar. Santoso berharap ma-

syarakat menerima kehadiran 17 warga yang diindikasi bergabung dengan Gafatar tersebut. ”Mereka yang sudah gabung tetap harus kita terima sebagaimana manusia semestinya. Ini tanggungan kita bersama untuk meluruskan kembali semua yang bengkok,” pungkas Santoso. Berbeda dengan polres dan Kemenag yang sudah melakukan antisipasi, hingga kemarin (23/1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi belum menerima informasi resmi dari pemerintah provinsi terkait warga Banyuwangi yang terindikasi menjadi bagian dari anggota Gafatar. Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, meragukan keterlibatan sejumlah warga Banyuwangi dalam organisasi Gafatar tersebut. “Kalau nama warga Banyuwangi ada didata, otomatis kita (Dinas Sosial Kabupaten) akan segera diundang provinsi untuk melakukan penjemputan,” tegas Alam dihubungi Jawa Pos Radar

Banyuwangi tadi malam (23/1). Meski belum memiliki informasi yang pasti, Alam siap menampung anggota eks Gafatar, seperti instruksi Kementerian Sosial. Meski telah dikarantina di Surabaya, Dinas Sosial juga memiliki tugas yang sama untuk mengkarantina dan menyediakan “konseling penyembuhan”. Dalam masa pendampingan, mereka akan diberi pemahaman agar tidak kembali terjerumus dalam organisasi terlarang. “Kita akan melanjutkan upaya pemerintah pusat dalam membantu eks anggota Gafatar agar bisa diterima masyarakat dan tidak mendapat perlakuan diskriminatif,” terangnya. Dia menyebutkan bagi eks anggota Gafatar kemungkinan tidak mudah kembali berbaur dengan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kepala desa dan rukun tangga (RT) agar menerima kehadiran warga yang diduga terlibat organisasi Gafatar itu. (cin/nic/c1/aif)

Hanya Tujuh Kapal yang Beroperasi n PENYEBERANGAN... Sambungan dari Hal 25

Pelabuhan ditutup sementara selama satu jam lebih, yakni pukul 15.25 sampai pukul 16.40. Penutupan jalur penyeberangan disebabkan meningkatnya laju angin yang berembus di Selat Bali. Bahkan, kecepatan angin di Selat Bali mencapai 35–37 knot. Tidak hanya itu, gelombang laut di Selat Bali juga meningkat sampai 3,25 meter.”Cuaca tibatiba buruk, terutama di wilayah Gilimanuk. Pelabuhan ditutup sementara tadi (kemarin, Red),’’ ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Ketapang, Ispriyanto. Dibukanya kembali jalur pelayaran di Selat Bali sekitar pukul 16.30 kemarin akibat kondisi Selat Bali sudah aman untuk dilintasi kapal-kapal yang menyeberang. Meski hujan masih melanda, tapi angin dan gelom-

bang di Selat Bali terpantau intensitasnya sudah mulai menurun. ”Angin kembali normal, yakni di bawah 10 knot. Gelombang juga berangsur reda,” tambah Ispriyanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sementara itu, karena pelabuhan penyeberangan ditutup, terjadi penumpukan kendaraan di area Pelabuhan ASDP Ketapang dan Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang. Penumpukan kendaraan terlihat lebih banyak di Pelabuhan LCM Ketapang. Antrean yang didominasi truk itu sampai meluber ke jalan raya, tepatnya di depan Pelabuhan ASDP Ketapang. Diperoleh Informasi, antrean panjang di Pelabuhan LCM Ketapang tidak hanya disebabkan pelabuhan ditutup. Antrean itu juga disebabkan tidak semua armada kapal di Selat Bali beroperasi. Hanya tujuh kapal yang beroperasi. Padahal,

idealnya, kapal yang beroperasi di Pelabuhan LCM Ketapang sekitar 12 kapal. Sandi Nugroho, Humas PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, mengatakan beroperasinya tujuh kapal itu disebabkan banyak kapal di Pelabuhan LCM Ketapang yang keluar lintasan akibat docking (perbaikan). ”KMP Agung Samudera, Arjuna, Cipta, dan Sri Tanjung Merah, sedang dalam perbaikan. Sementara itu, satu kapal Baitha sedang melakukan pengisian air tawar,” jelas Sandi. Dengan kembali dibukanya kembali jalur pelayaran di Selat Bali kemarin membuat kondisi pelabuhan berangsur normal. Kendaraan tampak sudah mulai diangkut kembali oleh kapalkapal yang beroperasi di pelabuhan. Akan tetapi, dengan sedikitnya kapal yang operasi di Pelabuhan LCM Ketapang, pelayanan terlihat kurang maksimal. (tfs/c1/aif)

Satu Hektare Butuh 30 Liter Solar n PETANI... Sambungan dari Hal 25

Di salah satu sawah di Desa Pondok Nongko, sebuah pompa air bermesin diesel terlihat terus menderu. Air dengan volume tinggi mengucur dari sebuah pipa paralon berukuran 2 decimeter (dm) ke sungai kecil yang berada di tengah sawah. Airnya mengaliri sekitar delapan petak sawah dan ladang yang berisi padi dan tanaman cabai. Sebagian petani di sekitar sawah tampak sedang membajak sebagian

lahan yang ada. Isninda Lestari, 53, salah seorang petani, mengatakan pompa air yang ada memang terus dihidupkan. Alasannya, debit air sungai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air di ladang-ladang dan sawah yang sedang musim tanam. Meski musim hujan, pria yang akrab disapa Pak Is itu mengatakan, debit air sungai tetap rendah. Sebab, berdasar yang dia alami selama ini, air hujan langsung diserap tanah, sehingga tidak berdampak besar terhadap air irigasi. “Biasanya

kita hidupkan dari pagi sampai magrib, apalagi kalau ada padi yang sedang ditanam dan butuh banyak air,” terangnya. Pompa air, kata Pak Is, itu milik perorangan. Rata-rata hampir setiap petani yang sawahnya cukup luas memiliki sendiri pompa air yang berkekuatan 24 tersebut. “Kalau setengah hari saja seperti sekarang ini butuh sekitar 30 liter solar. Itu untuk mengairi satu hektare sawah. Soalnya sore sampai malam biasanya hujan,” kata Pak Is. (fre/c1/aif)

Bikin Miniatur Kebo-keboan dan Penari Seblang Keluarga Sopir Menolak Otopsi n PAKAI... Sambungan dari Hal 25

Seperti yang dilakukan salah satu warga Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, ini. Ya, Samsul Hadi, 40, menjalankan bisnis kerajinan miniatur patung gandrung. Miniatur yang difungsikan sebagai suvenir tersebut dibuat semirip mungkin dengan penari gandrung yang sedang melakukan salah satu gerakan tari. Warna, atribut, dan posenya sama. Miniatur tersebut berbahan fiber. Bahan tersebut dianggap mudah dibentuk ketimbang kayu. “Kayu sulit dipahat karena terlalu kecil,” ujarnya. Bisa dibilang proses pengerjaan miniatur gandrung itu manual. Dengan ukuran yang lebih mini, tentu pengerjaannya lebih rumit

mengingat atribut penari gandrung sangat kompleks, terutama pewarnaan. Dia harus benarbenar teliti dan berhati-hati agar detail warna sesuai gandrung yang sebenarnya. Uniknya, cat yang digunakan adalah cat mobil dan cat tembok. Samsul membutuhkan kuas dan pipet kecil untuk mendukung pewarnaan. “Kuas untuk mewarnai selendang dan kulit gandrung. Pipet untuk mewarnai corak omprog, kostum, dan mata. Pokoknya bagian-bagian yang membutuhkan detail,” ceritanya. Harga satu miniatur gandrung cukup terjangkau jika dibandingkan proses pengerjaannya yang njelimet. Miniatur gandrung full body ukuran tinggi 25 cm plus boks kaca harganya Rp 200 hingga

Rp 250 ribu. Samsul juga menyediakan miniatur gandrung setengah badan dengan harga lebih murah, yakni Rp 175 ribu. Sementara ini miniatur tersebut dipasarkan di art shop-art shop lokal. Samsul bercerita, usahanya itu dimulai pada tahun 2013. Sembilan tahun lalu ayah dua anak itu memiliki profesi sebagai pelukis airbrush dan membuat suvenir miniatur surfing yang laku keras di Bali pada zaman itu. Seiring berjalannya waktu, permintaan dari Bali mulai menurun. Dia pun tidak bisa kembali mengandalkan Bali dan beralih memproduksi suvenir bertema konten lokal Banyuwangi. Melihat perkembangan wisata di Banyuwangi, dia optimistis. Perlahan tapi pasti usahanya

tersebut membuahkan hasil. Tidak mau berhenti di situ, Samsul tidak hanya memproduksi miniatur gandrung tapi juga gantungan kunci dan miniatur seni lain. Seperti yang diungkapkan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (23/1), Samsul mulai menjajal pembuatan miniatur kebo-keboan dan penari seblang. Dia juga membuat topeng wajah gandrung, tempat pensil, dan hiasan pensil. Kepiawaiannya ini membuat dirinya dipercaya pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan (Disperindagtam), menjadi mentor bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) atau industri kreatif. Dalam menjalankan usahanya, dia dibantu istri dan kerabat. (c1/aif)

n SOPIR... Sambungan dari Hal 25

Dia berangkat dari Bali menuju Pelabuhan ASDP Ketapang sekitar pukul 13.00 bersama kernetnya bernama Bahrul, 37, warga satu desa dengan Kusairi. Awalnya, dua orang yang mengendarai truk Fuso warna hijau bernomor polisi N 8999 UG dari Denpasar, Bali, menuju Bondowoso lalu berhenti di rumah makan Muslim di Kabupaten Tabanan. Selanjutnya, Kusairi mandi sedangkan Bahrul makan. Selesai mandi, Kusairi memilih minum kopi dan Bahrul berada di luar warung merokok. Selang setengah jam, sopir dan kernet itu melanjutkan perjalanan menuju Gilimanuk. Sesampai di Pelabuhan Gilima-

nuk, keduanya langsung naik kapal. Di atas kapal Kusairi nyemil kacang dan minum air mineral, sedangkan Bahrul duduk sambil merokok di atas kapal. Sesampai di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kusairi mengeluh sakit ulu hati. Akibat sakit, Kusairi tidak stabil mengemudikan kendaraan dan membuat truk oleng sesaat setelah keluar Pelabuhan ASDP Ketapang. Karena berbahaya, Bahrul berusaha mengendalikan kemudi truk itu demi menghindari kecelakaan. ”Pengakuan Bahrul, Kusairi bilang nggak kuat dan Kusairi langsung pingsan ke arah kiri. Selanjutnya kemudi dipegang Bahrul, kernetnya,” ujar Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi. Bahrul yang telah menguasai kemudi truk itu memilih me-

minggirkan truk dan parkir di depan warung tak jauh dari Pelabuhan ASDP Ketapang. Kemudian, Bahrul meminta tolong pemilik warung. Oleh pemilik warung disarankan langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan angkutan kota. Sayang, sang sopir itu tidak tertolong. ”Sopir itu tewas di rumah sakit,” ujar Supriyadi. Keterangan yang dia peroleh, Supriyadi menduga Kusairi tewas lantaran penyakit yang dia derita kambuh. Sebab, dia mengeluh sakit ulu hati sebelum pingsan. Pihaknya tidak bisa melakukan pemeriksaan lebih jauh karena keluarga korban memilih membawa jenazah Kusairi ke Bondowoso. ”Keluarga menolak otopsi. Memang diduga karena sakit,” tegas Jupriyadi. (tfs/c1/aif)


32

Jawa Pos

Minggu 24 Januari 2016

Mengayuh bisa terpantau lewat monitor

Bisa Lihat Detak Jantung secara Langsung ADA beberapa instrumen khusus untuk mengetahui detak jantung saat aktivitas bersepeda. Semua alat itu merupakan teknologi canggih. Segala aktivitas bersepeda bisa dipantau secara langsung melalui perangkat tersebut. Bukan hanya saat aktivitas bersepeda di jalan raya, saat bersepeda di dalam ruangan pun jantung bisa dideteksi. Sejumlah perangkat canggih itu meliputi garmin atau alat ukur di sepeda dan komputer. Pergerakan mancal atau mengayuh sepeda bisa dilihat secara jelas. Detak jantung dan kecepatan mengayuh bisa dipantau secara jelas melalui media komputer. Semua data pergerakan itu langsung didistribusikan ke media komputer dan garmin. Sejumlah alat itu dipasang di sejumlah titik. Peralatan itu, antara lain cadence censor (RPM meter). Alat satu ini untuk mengetahui putaran kaki selama mengayuh. Alat lain, yaitu speed censor. Fungsi utama alat itu adalah mengetahui kecepatan saat mengayuh sepeda. Selain itu, ada alat ukur detak jantung, yaitu hard read censor. Hard read censor dipasang di dada. ‘’Semua perangkat itu tersedia di sini,” tukas Bambang Sutrisno alias Mbah Gusbangs, pemilik Trainer Cycling. Dia menjelaskan, Training Cycling memang kaya manfaat. Selama ini, banyak maniak sepeda melakukan tes kesehatan dengan cara bersepeda di Training Cyclist. “Nanti kita akan paham betul bagaimana cara bersepeda yang baik dan benar,” tukasnya. (ton/c1/als)

Lab Mini

Super

Canggih

AKTIVITAS olahraga bersepeda semakin digandrungi di Banyuwangi. Bersepeda secara rutin membawa banyak manfaat. Manfaat yang paling vital adalah tubuh menjadi sehat dan bugar. Rutinitas bersepeda memang penting bagi kesehatan. Seperti kata-kata bijak, men sana in corpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Meski begitu, tidak sedikit orang yang tidak memahami betul tentang bagaimana cara bersepeda yang baik. Jika bersepeda hanya asal-asalan, maka hasilnya bakal tidak maksimal. Para cyclist dituntut paham betul cara bersepeda yang baik dan benar. Sebab, ada teori-teori khusus dalam bersepeda. Jika tidak, maka bersepeda bisa mengakibatkan cedera. Hal itu yang Display monitor diungkapkan cyclist ulung, Bambang Sutrisno. Pria kepala enam itu tetap eksis dalam menggeluti dunia sepeda. ‘’Saya gila bersepeda sejak tahun 1987,” katanya ditemui di Perumahan Rogojampi Indah. Ada beberapa metode khusus dalam bersepeda. Menurut dia, bersepeda bisa menghasilkan aura positif. Selain itu, bersepeda bisa membawa berkah awet muda. ‘’Kalau saya tidak bersepeda malah loyo,” terangnya. Olahraga bersepeda memang membutuhkan instrumen khusus, yakni alat ukur detak jantung. Dengan alat itu akan detak jantung bisa diukur. ‘’Dengan teknologi, kita lebih tahu tentang kesehatan kita setiap hari,” paparnya. Berawal dari situ, dia sangat antusias memiliki laboratorium mini di rumahnya. Lab super canggih itu sangat mendukung dalam aktivitasnya berolahraga sehari-hari. ‘’Ini khusus lab cycling. Walaupun mini, tapi hasilnya luar biasa,” tandasnya. (ton/c1/als)

Ini Dia, Tips Bersepeda yang Baik dan Benar

TRAINING Cyclist ala Mbah Gusbangs ternyata bukan asal latihan bersepeda. Di sana, para penggila cyclist akan mengetahui secara detail tentang bersepeda yang baik. Selain itu, Mbah Gusbangs memberikan tips khusus cara bersepeda agar selamat. Menurut Mbah Gusbangs, ber-

sepeda membutuhkan stamina yang prima. Oleh karena itu, dibutuhkan istirahat yang cukup sebelum aktivitas bersepeda. Jangan lupa membawa air minum yang banyak. Air memang penting karena bersepeda menimbulkan dehidrasi yang tinggi. ‘’Rajin minum air semakin baik untuk memastikan

Sensor detak jantung

Speed sensor

Cycling trainer

Cadence Sensor (RPM)

kandungan air dalam tubuh,’’ katanya. Yang perlu digarisbawahi, Mbah Gusbangs lebih dulu memastikan detak jantung pada tingkat aman. Karena itu, dibutuhkan alat bantu pengukur detak jantung atau garmin. Menurut Mbah Gusbangs, detak jantung maksimal saat beraktivitas secara teori bisa dihitung dengan

rumus sederhana, yaitu heard rate max (HRM) = 220 - usia. Jika usia 64 tahun, maka HRT maksimum 220 – 64 = 156. ‘’Secara medis dan teori seperti itu. Makanya saya bisa memastikan untuk tidak pernah melebihi batas maksimum detak jantung setinggi itu,” katanya. (ton/c1/als)

RAJIN MINUM: Diperlukan stamina dan keahlian khusus agar bersepeda bisa menyehatkan tubuh.

FOTO-FOTO: RAMADA KUSUMA & RENDRA KURNIA/RABA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.