Pendorong Perubahan dan Pembaruan
JUMAT 26 SEPTEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33
HUKUM
Kejari Siap Periksa Atasan Lukman BANYUWANGI - Penahanan pelaksana tugas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Plt Kabid Sarpras) Dinas Pendidikan Banyuwangi, Lukman, ternyata bukan ending kasus dugaan pungutan liar (pungli) dana bantuan sosial rehabilitasi sekolah yang selama ini hangat dibicarakan. Sebab, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi ternyata juga membidik kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan. Kejari pun telah DOK. RABA mengagendakan Lukman pemeriksaan atasan Lukman di Dinas Pendidikan. Korps penyidik Adhyaksa itu juga telah memiliki agenda memintai keterangan Plt Dinas Pendidikan. Kejaksaan yakin pejabat pelaksana tugas mengetahui program tersebut. Tetapi, untuk membuktikan apakah Plt Kadispendik terlibat dalam perkara itu bersama anak buahnya, yakni Lukman, Kejaksaan belum bisa menjawab. “Atasan Lukman memang akan kita mintai keterangan juga,” ujar Kasi Pidana Khusus Kejari Banyuwangi, Paulus Agung W., di ruang kerjanya kemarin (25/9). Kapan akan dipanggil? Kejaksaan Negeri Banyuwangi masih menunggu waktu yang pas ■ Baca Kejari...Hal 43
BUDAYA
GALIH COKRO/RABA
GEMULAI: Penari gandrung unjuk kebolehan di Desa Kemiren, Kaecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin. Semua penari berpasangan itu adalah penari perempuan.
Paju Gandrung Podo Wadone
BANYUWANGI - Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, mengadakan lomba paju gandrung kemarin (25/9). Uniknya, semua yang mengikuti lomba ini adalah perempuan. Padahal, biasanya, yang melakukan
paju gandrung adalah laki-laki. Tetapi, dalam lomba di Desa Kemiren kemarin, semua yang mengikuti lomba paju gandrung itu perempuan. Warga yang mengikuti lomba paju gandrung itu menari bersama gandrung Temuk dan Mia.
Sekitar 18 peserta mengikuti loba paju gandrung ini. Tampak warga yang mengikuti lomba paju gandrung ini secara bergantian naik ke atas pentas yang disediakan panitia untuk menunjukkan keahliannya ■ Baca Paju...Hal 43
Diduga Jaringan Internasional Barang Bukti 3 Ons SS GLENMORE - Wilayah Kabupaten Banyuwangi tampaknya sudah menjadi jalur jaringan narkoba internasional. SK, 52, warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecama-
tan Glenmore, yang ditangkap tim dari Polda Jatim dan Badan Nasional Narkotika (BNN) itu mengaku sabu di tangannya itu dari Malaysia. Dugaan itu berdasar keterangan yang diberikan SK usai ditangkap di sekitar
Ruang Taman Hijau (RTH) Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, pada Rabu (24/9) sekitar pukul 14.00. Dari tangannya, diperoleh barang bukti (BB) berupa sabu seberat 3 ons (bukan 1,5 ons seperti berita sebelumnya).
Keterangannya, SK mengatakan dua paket berisi sabu itu dikirim oleh seseorang di Malaysia. Barang itu dikirim warga atas nama SK, asal Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, melalui kantor Pos Cabang Glenmore ■ Baca Diduga...Hal 43
Geladi Kotor Lempar Kerikil di Jamarat
ISTIMEWA
JAMARAT: Sebagian rombongan jamaah haji KBIH Sabilillah di depan Jumrah Ula (Sughro).
KEMARIN jadwal jamaah haji Banyuwangi dari KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) Sabilillah padat sekali. Malam dan pagi geladi kotor ke jamarat (tiga jumrah: lokasi melempar batu kerikil) di Mina. Yakni, Ula, Wustha, dan Aqabah. Atau, orang Arab menyebutnya Sughro, Wustha, Dan Kubro. Kebetulan lokasi jamarat tidak jauh dari maktab kami di Mahbas Jin. Hanya tiga kilometer (3 Km). Sepuluh menit naik taksi. Ongkosnya SR 40 (Rp 128.000) satu rombongan. Mobilnya Toyota
Kijang. Muat sepuluh penumpang. Sebelum tiba di jamarat, taksi yang kami tumpangi melewati hamparan tenda-tenda kerucut yang akan ditempati dua juta lebih jamaah dari Laporan: seluruh dunia. Dari jalan layang, SAMSUDIN ADLAWI tenda-tenda putih itu indah sekali. Dari Makkah, Arab Mendekati jamarat, taksi menyusup ke jalan yang membelah ratusan Saudi ribu tenda. Karena sudah tanggal 1 Dzulhijah, pintu masuk ke jamarat yang terdiri atas empat lantai itu dijaga polisi ■ Baca Geladi...Hal 43
GALIH COKRO/RABA
SYUKURAN: Warga menggelar selamatan di tepi jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tadi malam.
Rawat Kearifan Lokal dengan Tumpeng Sewu BANYUWANGI - Masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, menggelar tradisi Tumpeng Sewu tadi malam (25/9). Ritual selamatan masal yang digelar masyarakat Desa Adat Banyuwangi tersebut merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa atas berkah yang mereka terima. Tumpeng Sewu diyakini merupakan selamatan tolak bala alias menghindarkan dari segala bencana dan penyakit. “Kalau ritual itu ditinggalkan, maka akan berdampak buruk terhadap masyarakat Desa Kemiren, sehingga warga Osing menjaga tradisi itu hingga turun-temurun,” kata sesepuh adat Desa Kemiren, Juhadi Timbul ■ Baca Rawat...Hal 43
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Melihat Tradisi Mepe Kasur Masal di Desa Kemiren
Bentuk dan Warnanya Seragam Hitam-Merah Deretan kasur tampak dijemur di sepanjang tepi jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin. Uniknya, semua kasur tersebut berwarna merah dan hitam. Warga setempat meyakini tradisi itu bisa menolak bala.
Siswa belajar di garasi mobil Semoga besar nanti bisa jadi mekanik andal
TRADISI: Warga Desa Kemiren menjemur kasur di depan rumah masing-masing kemarin.
Lokalisasi Gempol Porong masih beroperasi? Endus saja, baunya pasti masih terasa!
TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi TRADISI menjemur kasur secara masal di Desa Kemiren mungkin satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia. Tradisi meper kasur itu hanya
GALIH COKRO/RABA
ditemui di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Tradisi mepe kasur adalah rangkai-
an selamatan kampung Desa Kemiren, yaitu Tumpeng Sewu. Tradisi itu diadakan setiap Kamis atau Minggu
pertama bulan Haji atau bulan besar kalender Jawa ■ Baca Bentuk...Hal 43
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com