22 JUNI
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
KUCUR UCUR
NGOP NGOPAI PAI
SURATNO
YULI ERNAWATI
Sibuk Legalisasi Piagam Siswa Berprestasi
Dulu Kewalahan, K Kini Terbiasa
BEBERAPA siswa atau wali murid yang sering berkunjung ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi tentu tidak asing dengan Suratno. Lelaki yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) itu akhir-akhir ini memang sibuk. Tak hanya mengurus tetek bengek PPDB, dia juga sibuk menangani legalisasi piagam siswa SMP dan SMA.
Pria yang lahir 6 Agustus us 45 tahun lalu itu selalu melayani ani siswa atau wali murid yang membutuhkan legalisasi. Dia mengaku selalu berusaha membuat uat mutu pendidikan di Banyuwangi ngi menjadi lebih baik. ‘’Manusiaa berkualitas bukan hanya maju u dalam IPTEK, tapi juga maju mental-spiental-spiritual,” ujar penggemar pecel itu. (mg1/c1/bay)
DITUNJUK menjadi m guru pembimbing khusus ((GPK) membuat Yuli Ernawati semakin sema semangat mengajar di SDN 3 Karangrejo, Kar Banyuwangi. Tahun 2008 2008lal lalu masih ada dua anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menimba ilmu di SDN 3 Karangrejo. Awalnya, Yuli se sempat kerepotan menangani ABK ter tersebut. Namun, setelah mengikuti pelatihan pela di Malang, akhirnya dia terbiasa dengan kelakuan anak didiknya tersebut. terseb Sampai sekarang sek Yuli bersama
satu rekannya menangani 45 siswa ABK. Menurut Yuli, tidak ada pembedaan dalam menangani anakanak tersebut. Hanya tunadaksa yang diberi keringanan pada mata pelajaran olahraga. Cara menangani siswa berkebutuhan khusus sedikit berbeda. Siswa ABK itu dianggap anak sendiri oleh Yuli. “Pelayanan, pembelajaran, dan fasilitas yang diberikan, sama dengan siswa normal lainnya,” ujar Yuli. (*/c1/bay)
FREDY RIZKI/RABA
GERDA SUKARNO/RABA
Jalanan Kota Full Sepeda BANYUWANGI - Ajang olahraga bersepeda bertajuk Banyuwangi City Tour and Race (BCTR) 2014 benar-benar banjir peserta. Sekitar 10 ribu warga ikut ambil bagian dalam pergelaran hasil perpaduan sepeda santai keliling kota (fun bike/city tour) dan balap sepeda (race) yang kali pertama digeber di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Bendera start fun bike dikibarkan Bupati Abdullah Azwar Anas di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan sekitar pukul 06.30 kemarin. Usai mengibarkan bendera tanda pemberangkatan peserta, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut langsung menunggang sepeda pancal dan ikut membaur bersama para cyclist tua-muda, laki-laki dan perempuan, yang datang dari seantero Bumi Blambangan tersebut. Bukan hanya masyarakat umum, city tour kali ini juga diikuti Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi. Menariknya, para pembalap sepeda profesional asal beberapa tim papan atas tanah air ikut ambil bagian dalam kegiatan gowes bersama tersebut. Beberapa tim balap sepeda profesional yang menerjunkan pembalap pada BCTR edisi pertama kemarin. Salah satunya adalah tim Polygon Sweet Nice (PSN) dan United Bike Kencana (UBK) ■ Baca Jalanan...Hal 35
GALIH COKRO/RABA
MENYEMUT: Ribuan peserta Banyuwangi City Tour and Race (BCTR) 2014 di garis start Jalan Sritanjung, Banyuwangi, pukul 06.30 pagi kemarin.
LEGISLATIF
Nilai Diumumkan, Bidik Sekolah Lanjutan
Penyebab Laka masih Diselidiki FREDY RIZKI/RABA
PENJAHIT: Beberapa calon wakil rakyat terpilih mengikuti pengukuran seragam di ruang rapat khusus DPRD Banyuwangi kemarin (21/6).
Caleg Terpilih Ukur Tiga Jenis Seragam BANYUWANGI - Calon anggota legislatif (caleg) terpilih tak lama lagi akan resmi dilantik menjadi anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi periode 2014/2019. Terkait persiapan pelantikan tersebut, Sekretariat DPRD melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengundang 50 caleg terpilih tersebut kemarin (21/6). Para calon wakil rakyat yang akan dilantik tersebut diundang untuk kegiatan pengukuran seragam dan pengisian biodata. Kepala Bagian Protokol dan Humas Sekretariat DPRD Banyuwangi, Imam Basuki mengatakan, tidak semua yang diundang hadir dalam pengukuran seragam kemarin. Beberapa anggota dewan terpilih dari Partai Golkar dan Partai Gerindra tidak hadir karena ada kegiatan. Imam menambahkan, baju seragam yang diukur tersebut ada tiga macam. Yang pertama adalah pakaian seragam lengkap (PSL), berikutnya pakaian seragam resmi (PSR), dan pakaian dinas harian (PDH). “Baju PSR dan PDH akan dibuat dua setel, sehingga totalnya lima setel,” jelasnya ■ Baca Caleg...Hal 35
GIRI - Penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa Yudha Wijaya, 16, tampaknya belum bisa diketahui dalam waktu dekat. Sebab, polisi masih menunggu penyelidikan kecelakaan yang terjadi Jumat (20/6) siang itu selesai. Selain memeriksa saksi, polisi juga akan memeriksa kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, itu. Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Gathut Bowo mengatakan, penyebab kecelakaan dua truk dan satu angkutan kota (lin) itu masih dalam penyelidikan. Beberapa dugaan yang muncul itu nanti akan dibuktikan lewat serangkaian pemeriksaan petugas ■ Baca Penyebab...Hal 35
Sementara itu, berbekal nilai yang mereka dapatkan, para lulusan SD itu mulai memilih sekolah menengah pertama (SMP) yang akan menjadi pelabuhan berikutnya. Seperti yang terlihat di SDN Mojopanggung 1, KecamatanGiri,kemarin. Parasiswasekolahtersebut ramai-ramaimelihatpengumuman nilai ujian akhir ■ Baca Nilai...Hal 35
NIKLAAS ANDRIES/RABA
FREDY RIZKI/RABA
BELUM EVAKUASI: Bangkai truk nahas masih dibiarkan berada di tepi Jalan HOS. Cokroaminoto, Banyuwangi, hingga siang kemarin (21/6).
ANTUSIAS: Para siswa melihat papan pengumuman di SDN 1 Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin (21/6).
M. Kodik, Pawang Seni Jaranan dan Barong di Desa Kelir
Bisa Sadarkan Delapan Pemain Kesurupan Sekaligus Sejak kecil Mohammad Kodik bercita-cita menjadi seniman Banyuwangi. Entah itu seniman gandrung, jaranan, maupun barong Osing. Hingga usianya mencapai 62 tahun, dia tetap konsisten menggeluti seni barong dan jaranan di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. FREDY RIZKI, Kalipuro KEBANYAKAN pawang jaranan menyadarkan para pemain jaranan yang kesurupan satu per satu. Tetapi, cara konvensional seperti itu tidak berlaku
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Para siswa kelas enam sekolah dasar (SD) melihat pengumuman kelulusan di sekolah masing-masing kemarin (21/6). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pengumuman kelulusan itu disikapi berbeda-beda oleh tiap siswa. Ada siswa yang antusias menunggu pengumuman hasil ujian, ada pula siswa yang adem ayem di hari kelulusan itu.
bagi Kodik, pawang jaranan asal Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Kodik biasanya sanggup menyadarkan delapan pemain yang kesurupan sekaligus. Dia mewarisi kemampuan sebagai pawang jaranan dari ayahnya, alm Misbahul Anam. Sejak kecil Kodik sangat tekun mempelajari seni yang diajarkan orang tuanya. Saat ditanya tentang kemampuan menyadarkan pemain kesurupan dengan cara tidak lazim itu, Kodik mengaku hal itu sebetulnya mudah, yakni hanya dengan menjaga tata krama. Meski berbeda dengan manusia, tapi bangsa jin juga senang jika dihormati. Agar mudah menghilangkan jin yang merasuki tubuh pemain jaranan, Kodik biasanya meminta dengan sopan kepada para jin itu agar berbaris.
Caleg terpilih mulai ukur seragam Biasa, daftar ulang dulu sebelum masuk
REGENERASI: Mohammad Kodik bersama beberapa seniman remaja grup seni barong dan jaranan.
Janji kembalikan uang, 4 oknum wartawan-LSM tidak ditahan Janji adalah utang, utang bisa dikemplang
FREDY RIZKI/RABA
Dengan bantuan jin perewangannya yang bernama Setan Kobar, Mbah Cilik, dan Ratu Tanggal Siji, jin yang berbaris itu dile-
paskan dari tubuh para pemain jaranan yang kesurupan secara bersamaan ■ Baca Bisa...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com