Radar Banyuwangi | 21 Januari 2016

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 21 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Warga Lateng Kesulitan Mandi Pasokan Air PDAM Sering Mampet BANYUWANGI - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tinggal di Kecamatan Banyuwangi mengeluh lantaran pasokan air di rumahnya sering mampet. Matinya saluran air PDAM ke rumah warga itu sudah berlangsung sejak sekitar sebulan lalu. Tentu mampetnya pasokan air ke rumah warga itu sangat meresahkan. Sebab, air merupakan kebutuhan sehari-hari yang sangat vital. Kondisi itu hampir merata dialami warga di wilayah Kecamatan Banyuwangi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, air pasokan PDAM macet di Kelurahan Singoturunan, Kelurahan, Kebalenan, dan beberapa daerah lain. Yang terparah, pasokan air mampet total terjadi di Kelurahan Lateng. Di daerah Lateng, saluran air PDAM nyaris tidak mengalir selama beberapa hari terakhir. Warga Lateng dan sekitarnya pun terpaksa jarang mandi, lantaran air bersih pasokan PDAM tidak mengalir sama sekali. RD. Kurnia, 35, warga Kelurahan Lateng, mengeluhkan matinya pasokan air bersih dari PDAM di lingkungannya itu. Sebab, air hampir tidak mengalir sejak beberapa hari terakhir. ”Biasanya satu sampai dua jam mengalir airnya, tapi sekarang tidak mengalir sama sekali. Kami jadi jarang mandi saat ini,” jelas Kurnia. Dia juga menyesalkan pihak PDAM yang dirasa lambat menangani kondisi itu. Seharusnya, dengan adanya banyak keluhan warga, pihak PDAM cepat tanggap n Baca Warga...Hal 35 SUMBER ALTERNATIF: Dua pekerja membuat sumur bor di rumah pelanggan PDAM di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, kemarin. RENDRA KURNIA/RABA

Perluasan Apron Molor Menunggu Tuntasnya Pembangunan Terminal Penumpang Bandara

FREDY RIZKI/RABA

TUNGGU TERMINAL: Lokasi pembangunan perluasan apron Bandara Blimbingsari Desember 2015 lalu.

KUCUR KUCU KUC CUR

N NGOPAI GOP

Kadang Jadi Tukang Las SAAT masih muda Kepala Bidang (Kabid) Penyehatan Lingkungan Pemberdayaan Masyarakat (PLPM) dan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Kurniyanto, menghabiskan waktu senggang untuk b e r o lah raga. Olahraga bulu tangkis merupakan satu-satunya olahraga yang paling dia suka n Baca Kadang...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA

Penderita DBD Tembus 31 Orang BANYUWANGI - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di Banyuwangi sudah menembus angka 31 orang pada periode Januari 2016 ini. Padahal, pekan lalu (14/1) jumlah penderita DBD di Bumi Blambangan masih menyentuh angka sebelas orang. Melihat perkembangan tersebut, Dinas Kesehatan Banyuwangi terus berupaya menekan angka peningkatan penderita DHF dengan meminta setiap wilayah di Banyuwangi menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara terus-menerus. Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Banyuwangi, Sudarto Setyo, meminta PSN terus digalakkan di semua lingkungan di Banyuwang n Baca Penderita...Hal 35

ROGOJAMPI - Perluasan tempat parkir pesawat (apron) bandara kelas III Blimbingsari terus berjalan hingga kemarin (20/1). Padahal, perluasan apron bandara itu seharusnya tuntas akhir Desember 2015 lalu. Kepala Bandara Blimbingsari, Yogi Suradiningrat, menjelaskan proyek tersebut sebenarnya harus selesai pada 27 Desember 2015. Berdasar Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194 Tahun 2014, sisa dana dari proyek yang mengalami keterlambatan tersebut dikembalikan ke negara sejak 31

Data Penderita DBD Banyuwangi Periode Januari 2016 Puskesmas Kabat Puskesmas Purwoharjo Puskesmas Badean Puskesmas Kedungrejo Puskesmas Kedungwungu Puskesmas Kedungrejo Puskesmas Tapanrejo Puskesmas Tegaldlimo Puskesmas Gladag Puskesmas Parijatah Kulon Puskesmas Grajagan Puskesmas Jajag Puskesmas Tegalsari Puskesmas Genteng Kulon Puskesmas Sempu

:6 :3 :2 :2 :2 :2 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1 :1

Puskesmas Sambirejo :1 Puskesmas Siliragung :1 Puskesmas Kelir :1 Puskesmas Klatak :1 Puskesmas Mojopanggung ng : 1 Puskesmas Sobo :1 Puskesmas Singotrunan :1 TOTAL : 31

Baca Perluasan...Hal 35

Dispendik Siap Kerahkan 15.000 Siswa BANYUWANGI - Perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi sudah mulai merancang kegiatan partisipasi dalam ajang Banyuwangi Discovery 2016. Rencananya, mereka akan menempatkan empat unit bed di stan sekitar lokasi Banyuwangi Discovery. Mereka juga akan memasang empat bed pemeriksaan di dalam bus Palang Merah Indonesia (PMI) n Baca Dispendik...Hal 35

Komunitas Penjual Es Dawet Banjarnegara di Banyuwangi

Hijrah sejak 2006, Kini Sudah Merambah Delapan Lokasi Pertumbuhan Bumi Blambangan tak hanya menarik investor, tapi juga pedagang kaki lima. Para pedagang kaki lima banyak yang mengadu peruntungan di Kota Gandrung. Salah satunya komunitas pedagang es dawet asal Banjarnegara, Jawa Tengah. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi SAAT cuaca panas seperti ini, pedagang es di pinggir jalan pasti ramai

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Desember. Selanjutnya, pihak kontraktor diminta menyelesaikan sisa proyek selama maksimal 50 hari kalender. Setiap hari, kata Yogi, kontraktor yang mengerjakan dikenakan denda akibat keterlambatan itu. Semakin lama kontraktor menyelesaikan proyek itu, maka akan semakin besar denda yang harus dibayar. “Yang mereka kerjakan sekarang tinggal pembuatan lapisan runway setebal 7,5 centimeter dengan luas 250 x 30 meter. Seharusnya jika sesuai teori di atas kertas, pembuatan lapisan bisa selesai dalam tiga hari. Tetapi, saya tidak tahu bagaimana sistem yang digunakan kontraktornya,” ujar alumnus STIP Curug tahun 1998 itu n

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BISA DITERIMA: Penjual es dawet asal Banjarnegara di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi.

dikunjungi warga. Tidak terkecuali para pedagang es dawet banjarnegara. Es dawet asli Banjarnegara dikenal lezat karena segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas. Es dawet tersebut dapat diminum saat panas. Namun, disajikan saat dingin dan ditambah es batu rasanya akan lebih segar. Itulah keistimewaan dan keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara tersebut. Di Banyuwangi pedagang es dawet banjarnegara bisa dikatakan sudah menjamur, baik yang mangkal di pinggir jalan maupun yang keliling kampung. Tentu dawet banjarnegara berbeda dengan dawet kendil yang biasa dijajakan di Banyuwangi, baik dari segi rasa maupun pembuatan n

Warga Lateng kesulitan mandi Anggap saja latihan gaya hidup backpacker Pasien DBD tembus 31 orang Pas banget bulan ini jumlah harinya 31

Baca Hijrah...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


olahraga Pembalap BMX Intensifkan Latihan RADAR Banyuwangi

26

Demi Raih Juara dalam Kejuaraan di Blitar BANYUWANGI – Olahraga balap sepeda BMX semakin berkembang di Banyuwangi. Tidak sedikit pembalap penuh talenta yang mulai bermunculan. Hal itu tidak lepas dari torehan prestasi yang diukir dalam bebe­ rapa tahun terakhir. Bahkan, atlet

BMX asal kota gandrung sukses menembus ke level internasional. Seperti yang ditorehkan Yovida Ade Aradea. Atlet berusia 12 tahun itu sanggup meraih juara ketiga dalam even internasional di Thailand beberapa waktu lalu. Keberhasilan itu membuktikan kalau pembinaan oleh Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi berjalan de­ ngan baik. Tidak menutup kans

akan ada lagi pembalap yang meneruskan tren positif Yovida Ade Aradea. Hal itu diungkapkan ketua ISSI Banyuwangi, Guntur Priambodo. Sebagai induk organisasi balap sepeda, maka wajib untuk memberikan perhatian lebih kepada para atlet. ‘’Kita akan support te­ rus atlet di bawah ISSI,’’ tegasnya. Sehubungan dengan itu, sejumlah atlet akan diterjunkan

dalam kejuaraan Blitar BMX dan MTB 4 Cross 2016. Even tersebut akan digeber di Lapangan Togogan, Srengat, Blitar tanggal 23 hingga 24 Januari nanti. ‘’Semoga anak-anak yang tampil nanti meraih hasil terbaik,’’ harapnya. Dalammenghadapiajangitu,para atlet terus digenjot latihan secara kontinu. Latihan rutin itu digeber di Sirkuit BMX Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. (ton/als)

Jawa Pos

Kamis 21 Januari 2016

ALI NURFATONI/RaBa

BERTALENTA: Sejumlah pembalap BMX ketika berlatih di sirkuit BMX Muncar.

ALI NURFATONI/RaBa

MENANG TIPIS: Pemain Putra Minakjinggo (biru cerah) saat menghadapi Baramula, Malang di Lapangan Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Sabtu lalu.

Pemain Junior Butuh Perhatian BANYUWANGI – Perhatian terhadap pemain usia dini di Banyuwangi tampaknya harus lebih ditingkatkan. Hal itu mengacu pada hasil turnamen bertajuk Minakjinggo Cup 2 Youth Action Football East JavaBali 2016. Bagaimana tidak, tim Putra Minakjinggo (PMJ) yang bertindak sebagai tuan rumah justru kalah bersaing dan gagal meraih juara dalam ajang yang digeber

di Lapangan Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore itu. Arema junior U-17 tampil sebagai juara dalam even yang berakhir pada Minggu lalu itu. Kepastian itu direngkuh Singo Edan setelah mengandaskan perlawanan Putra Tresna, Bali dengan skor 1-0 di partai final. Sedangkan, Putra Minakjinggo harus puas di posisi keempat setelah kalah dalam perebutan juara tiga melawan Anak Manja,

Jember. Kejutan mewarnai turnamen mini yang digeber selama dua hari itu. Juara Liga Santri Nusantara (LSN) tahun 2015, PP Nuris Jember kandas di babak awal. Tak ayal, mereka pulang dengan kepala tertunduk. Satu tim lain yaitu Baramula, Malang juga kalah bersaing dalam even tersebut. Pelatih Putra Minakjinggo, Syaiful Bahri sebenarnya cukup kecewa dengan hasil tersebut.

Tapi, bukan berarti capaian negatif itu membuat lesu. ‘’Kita tetap puas meski cuma sebagai juara keempat,’’ katanya. Eks pilar Persewangi itu me­ negaskan setidaknya tim asal Banyuwangi bisa mewarnai dalam berbagai even dan mampu bersaing dengan tim-tim hebat. ‘’Hasil ini akan jadi bahan evaluasi bagi kita agar ke depan tampil lebih baik lagi,’’ tukasnya. (ton/als)

AKBAR KONSTRUKSI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

KAN AHLI MENGERJA

All New Xenia

Innova Solar

Honda Brio

Toyota Fortuner

BANYUWANGI

The Lagoon Tanah 611m2

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

DIJUAL All New Xenia / Terios tahun 013/013 htm PMK hrg 122,5 / 142,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova (solar) / All New Avanza tahun 013/06/013 htm/pth PMK hrg 225 / 170 /128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Brio built up tahun 013 htm/pth PMK hrg 123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

KIA Picanto

Toyota Innova

Honda New CRV

DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Alphard tahun 011/06 htm / abu2 PMK hrg 267,5 / 226,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Innova Thn 09 disel silver hrg 176 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB : 08123453975

Dijual New CRV Thn 013/011 manual/ matic hitam hrg 305/225 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB: 082142194111

Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

Disewakan Ruko The Lagoon, Jl. Yos Sudarso No. 7&8 B.Wangi perbuah 35 Jt Min 3 Th Berminat Hub: 0811348054

STNK & SIM Hlg STNK P 2478 VK an Andini Ratna Wulandari, Lingk.Payaman RT.1/2, Kel.Giri

Espass

ROGOJAMPI

Hlg SIM A&C,STNK P 3844 ZM an Rully Anggara Nias A, Dsn.Krajan RT.3/1,Grogol

Djl Mobil Espass Th 96, Istmw, Ungu Mtlk Siap Pakai Plat DK, 38,5 Jt H:081338415837

Dibutuhkan

Hlg STNK P 6799 YF an Siti Halimah, Dsn. Pendarungan RT. 2/3, Ds. Karangrejo, Rgj

Dump Truck

Dicari 2 Tnga 1 Pria,1 Wnta Diutmkn Pnglmn Jual Roti Krm Ke Sinar Fress Rgjmpi

Dijual Dump Truck Mits 125 HD 2 Unit 12/13 Hubungi 081358339500 D I J UA L K I A P i c a n t o t a h u n 0 1 3 putih PMK hrg 99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Dump Truck Dijual Dump Truck Mitsubishi 125 HD 2016 Hub: 085204969526

Hlg STNK DK 3597 CZ an I Wayan Sukana, Jl. Tukad Yehaya, Denpasar

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 081 2335 3502.

Sertifikat Hlg Sertifikat Tanah Hak Milik No.527 L 180 m2 Kel.Tukangkayu an Achmad Samsoel I.

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

HATI-HATI

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Sehubungan dengan ma­kin marak­nya aksi peni­puan yang meman­faat­kan iklan jitu di Koran Radar Banyu­wa­ngi kami himbau kepada masya­rakat teru­ta­ma pema­sang iklan jitu di Radar Ba­nyu­wangi un­tuk was­pada dan ber­hati-hati. Bila Anda me­nerima tele­pon, SMS dengan mengatas­nama­­kan pe­tugas dari Radar Banyu­wa­­ngi maka segera kon­fir­masi ke Radar Ba­nyu­wangi (0333) 412224. Ra­dar Banyuwa­ngi tidak ber­tang­gung­ja­wab atas semua transaksi yang ter­jadi selain pema­sa­ngan iklan secara res­mi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


kamis 21 januari

TAHUN 2016

Halaman 27

PN Eksekusi Lahan Toko Ringgit Sempat Dihadang Puluhan Massa ASEMBAGUS - Pengadilan Negeri (PN) Situbondo mengeksekusi lahan dan bangunan Toko Ringgit, di Jalan Raya Kecamatan Asembagus, kemarin (20/1). Langkah ini sempat dihadang puluhan massa yang menganggap ekskusi cacat hukum. Namun, ekskusi kemudian berjalan lancar setelah negosiasi dilakukan. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, eksekusi lahan seluas 223 meter persegi ini diawali dengan pembacaan eksekusi di Balai Desa Asembagus. Juru sita meminta kepada pihak yang masih keberatan untuk melakukan langkah hukum atau mengajukan gugatan. “Eksekusi (dilakukan) terhadap lahan seluas 223 meter dan bangunan di atasnya. Kami hanya melaksanakan tugas. Bagi yang merasa keberatan atau dirugikan dengan eksekusi ini, silahkan melakukan langkah hukum,” kata petugas juru sita PN Situbondo, Sugianto. Dari balai desa tersebut petugas juru sita, pihak pemohon dan termohon langsung menuju ke Toko Ringgit. Begitu sampai, mereka dihadang oleh puluhan orang. Masa menilai, eksekusi lahan Toko Ringgit yang selama 50 tahun terakhir ditempati Sabarbudi, cacat hukum n  Baca PN Eksekusi...Hal 28 HALAU MASSA: Anggota Polres Situbondo dan TNI 0823 mengamankan Toko Ringgit di Asembagus sebelum dieksekusi, kemarin (20/1).

NUR HARIRI/JPRS

Larang Siswa Hormat Bendera Juga Melarang Salaman pada Orang Tua dan Rayakan Maulid Nabi BANYUPUTIH - Oknum guru berinisial SS membuat resah sejumlah guru

dan siswa di SDN 3 Banyuputih. Keadaan ini terjadi akibat ulah SS yang dinilai memberikan pelajaran aneh kepada siswa. Bahkan, dia juga dicurigai menjadi penganut aliran sesat. Nah, untuk mengantisipasi keresahan agar tidak berlanjut, SS dilaporkan ke Unit Pelaksana Tugas Daerah

(UPTD) Banyuputih, Dinas Pendidikan Pemkab Situbondo, kemarin (20/1). Diantara sikap aneh SS yang membuat resah, adalah perilakunya tidak mau memberi hormat kepada bendera merah putih. Senin (18/1) lalu guru-guru di SDN 3 Banyuputih sempat menunjuk SS

menjadi inspektur upacara. Pada waktu itu, SS tidak mau memberi hormat kepada bendera merah putih saat dinaikkan ke tiang bendera. Kontan, hal itu membuat sejumlah guru dan siswa yang upacara terkejut. Meski sempat diminta agar ikut memberi hormat, sang inspek-

sidang ite

tur upacara ini hanya mengangkat tangan kanan layaknya orang yang melambaikan tangan. Dari beberapa keterangan yang berhasil dikumpulkan, insiden aneh juga dilakukan SS di dalam kelas. Kepada siswanya, wali kelas lima SDN 3 Banyuputih ini melarang siswanya

memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Bahkan yang mencengangkan, SS juga melarang siswa sungkem (bersalaman) kepada orang tuanya sendiri. Kepada wartawan, Kepala SDN 3 Banyuputih n  Baca Larang...Hal 28

Petani Mengeluh Kesulitan Pupuk SITUBONDO –Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi masih saja menjadi keluhan petani di Kabupaten Situbondo. Jika pun ada, jumlah pembelian dibatasi oleh kios. Kusnandar, salah satu petani menerangkan, sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dialami sebagain besar petani. ”Intinya, jumlah pupuk yang ada tidak bisa memenuhi kebutuhan petani,” terangnya, kemarin (20/01). Dia mengaku, petani tidak bisa membeli pupuk sesuai dengan yang mereka inginkan. Itu karena jatah pupuk di kios-kios juga minim. ”Jadi mau tidak mau, kios harus membatasi,” kata Kusnandar. Sedangkan untuk mendapatkan pupuk, petani harus lebih aktif. Misalnya petani harus terus memantau waktu datangnya pupuk. ”Harus sering memonitor kios. Jika pupuk datang, ya harus segera ke kios,” tambahnya. Jika tidak begitu, sudah pasti tidak akan dapat jatah. Inilah yang membuat sebagaian petani tidak dapat pupuk. Mereka baru mengetahui ada kiriman pupuk setelah persediaan habis. ”Kalau telat, pasti tidak dapat,” katanya. Oleh karena itulah, Kusnandar meminta kepada pemerintah melalui Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Situbondo untuk memperhatikan masalah ini n  Baca Petani...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

TUNJUKKAN UNDANGAN: Amirul Mustafa meminta jaminan perlindungan untuk bisa menghadiri sidang kesaksisan kasus ITE dengan terdakwa Lilur.

Saksi Korban Minta Jaminan Keamanan SITUBONDO - Korban ancaman pembunuhan melalui SMS, Amirul Mustafa meminta jaminan keamanan dari sejumlah pihak. Permintaan ini disampaikan, karena dirinya akan menjadi saksi dalam sidang kasus ITE dengan terdakwa Khalilur Rahman Abdullah Syahlawi di Pengadilan Negeri Situbondo, Senin (25/1) mendatang. Permintaan keamanan ini disampaikan pria asal Lingkungan Karangasem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo, kemarin (20/1) n  Baca Saksi...Hal 28

kriminalitas

HABIBUL ADNAN/JPRS

Polisi Dalami Kasus Dugaan Pembunuhan SITUBONDO - Polres Situbondo terus mendalami kasus dugaan pembunuhan terhadap Andre Zulkarnaen. Hingga sore kemarin (20/1), polisi masih mencari sejumlah bukti petunjuk, untuk mengungkap pelaku pembunuhan terhadap pria bertato yang ditemukan di areal tanaman tebu, pinggir Jalan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan tersebut n  Baca Polisi...Hal 28

KURANG PUPUK: Petani di Desa Alas ­malang, Kecamatan Kota sedang menyi­ angi sawahnya.

HABIBUL ADNAN/JPRS

LENGAH: Di ruangan yang bersebelahan dengan ruangan Kabag Kesra inilah, pegawai mengetahui kedatangan pelaku.

Laptop di Ruangan Kabag Kesra Hilang SITUBONDO – Sebuah laptop milik Pemkab Situbondo, Rabu (19/1), kemarin hilang. Pencuri membawa kabur laptop dari dalam ruang kerja Kabag Kesra. Otomatis, banyak file penting di dalam laptop tersebut. Aksi pencurian ini berhasil terekam CCTV. Rakhmat Yulianto, salah satu pegawai menerangkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.15. Saat itu, ada tamu yang diduga sebagai pelaku pencurian. Kepada beberapa pegawai, dia mengaku bernama Yoga Saputra berasal dari Kalimantan.

”Dia bilang kehabisan ongkos,” terangnya. Toga kemudian diarahkan ke Bagian Ormas dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemkab. Namun, tanpa sepengetahuan pegawai, pelaku malah masuk ke ruangan Kabag Kesra. Dia membawa kabur laptop yang sering digunakan Kabag Kesra itu. Baru diketahui laptop sudah hilang sekitar tiga jam kemudian. ”Pak Kabag mengetahui hilang ketika mau buka laptop,” terang Rakhmat n  Baca Laptop...Hal 28

Tiap Malam Minggu, KPMS Gelar ‘Lesehan Baca’

Tergerak karena Ingin Budayakkan Menulis dan Membaca Langkah nyata yang dilakukan oleh Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) untuk memberdayakan sesama ini perlu ditiru. Mereka memilih menggelar lesehan menyediakan buku bacaan gratis di Alun-alun Kota Santri. HABIBUL ADNAN, Situbondo

NUR HARIRI/JPRS

DIHABISI?: Penyidik Polres Situbondo masih terus mendalami dugaan pembunuhan terhadap Andre Zulkarnaen.

Sejak memasuki awal tahun 2016, Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) mengadakan kegiatan bertajuk, ”Lesehan Baca”. KPMS mengadakan acara ini setiap malam minggu di Alun-alun Situbondo. ”Jadi, malam minggu menjadi lebih sempurna. Sekarang ini anda bisa membaca buku sambil menikmati malam Minggu di Alun-alun. Enak, kan?,” ujar Ketua KPMS, Muhammad Imran membuka percakapan

HABIBUL ADNAN/JPRS

KEGIATAN INTELEKTUAL: Pembaca membaca buku di Alun-alun. Ini adalah buku yang disediakan oleh KPMS.

dengan Jawa Pos Radar Situbondo. Siapa saja, boleh mengunjungi lesehan KPMS. Pengunjung akan mendapatkan banyak bacaan secara cuma-cuma. Tinggal

pilih, buku mana yang mau dibaca. Aneka bacaan sudah disediakan. Imran mengatakan, lesehan baca dilaksanakan agar menumbuhkan budaya

tulis-menulis dan membaca di Kabupaten Situbondo. ”Tujuan KPMS itu memang untuk mengembangkan literasi,” terangnya n  Baca Tergerak...Hal 28


RA D AR s i t u b o n d o

afriCa Van java MK Pastikan Putusan Sela Hari Senin

28

Jawa Pos

SITUBONDO – Ini kabar terbaru tentang putusan sela Hasil Perselisahan Pemilu (PHP) Pilkada Kabupaten Situbondo. Melalui website resmi Mahkamah Konsitusi (MK), sidang penentuan PHP tersebut akan dilaksanakan Hari Senin (25/1), pekan depan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan membenarkan kalau putusan sela akan dilaksanakan Senin mendatang. ”Kami tahu dari web milik MK,” terangnya ke­ pada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS).

Dalam web tersebut dijelaskan putusan sela akan dilaksanakan pukul 09.00. Di dalamnya tertera jelas kalau pelaksanananya tanggal 25 Januari nanti. Nomor perkara PHP yang tercantum dalam web itu adalah nomor 64/PHP-BUP-XIV/2016. Meski jadwal sudah diketahui, KPU masih harus menunggu surat panggilan sidang (Relaas) dari MK. Joedo mengatakan, relaas kemungikanan sudah diterima pada Hari Jum’at (22/1) nanti. ”Jum’at sudah kita dapat relaas panggilan,” kata Joedo. Begitu juga dengan pemohon serta pihak terkait. Mereka tidak

Kamis 21 Januari 2016

akan datang ke MK jika tidak mendapatkan relaas tersebut. ”Tetap harus menunggu relaas sebagai undangan resmi,” tambahnya. Perlu diketahui, putusan sela ini yang akan menentukan permohonan pemohon diterima MK atau tidak. Jika putusan sela memutuskan perkara di MK berlanjut, maka akan dilanjutkan dengan persidangan pokok perkara. Dalam persidangan ini nantinya harus menghadirkan para saksi. Sedangkan untuk bisa berlanjut ke persidang pokok perkara, harus memenuhi syarat formil dan materiil. (bib/pri)

Sekda Syaifullah Menilai Karena Kelalaian n laptop... NUR HARIRI/JPRS

JAM ISTIRAHAT: Beberapa siswa tampak keluar-masuk di halaman SDN 3 Banyuputih, kemarin (20/1).

Menjadi PNS Sejak 2008 n larang...

Sambungan dari Hal 27

Titin Andayaningsih membenarkan kejadian-kejadian yang dinilai aneh tersebut. Untuk menghindari hal buruk terjadi, Titin, para guru, serta komite sekolah melaporkannya ke UPTD Pendidikan Banyuputih. “Saya tidak paham juga Pak, mungkin punya paham sendiri. Untuk lebih jelasnya bapak bisa langsung menemui kepala UPTD Pendidikan karena

ini sudah dilaporkan,” paparnya. Secara terpisah, Kepala UPTD Dinas Pendidikan Banyuputih, Mardji mengaku pihaknya sangat menyayangkan insiden tersebut. “Laporan itu, langsung saya tindaklanjuti. Saya sudah memanggil yang bersangkutan (SS),” katanya. Menurutnya, larangan melaksanakan maulid nabi dan larangan bersalaman kepada orang tua, dijawab oleh SS secara gamblang. Namun, pada waktu ditanya terkait tidak mau hormat ke

bendera Merah Putih, SS tidak memberikan jawaban. Kasus ini oleh UPTD rencananya akan langsung dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemkab Situbondo melalui surat resmi. “Keterangannya kepada kami, untuk maulid nabi dan salaman kepada orang tua itu dijawab lengkap dengan dalil-dalilnya. Tetapi untuk soal tidak hormat ke bendera merah putih, sampai saat ini dia belum memberikan keterangan atau alasan yang jelas,” terang Mardji.

Kejadian yang dinilai aneh ini juga disayangkan oleh sejumlah pihak. Salah satunya adalah Kepala Desa Banyuputih, Juharto. “Kalau tidak sesuai dengan peraturan pemerintah, lebih baik dipindah saja. Dengan cerita itu, kami juga khawatir akan merusak mental siswa,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, SS menjadi guru PNS di SDN 3 Banyuputih sudah cukup lama. Dirinya diangkat menjadi guru PNS terhitung sejak awal tahun 2008 lalu. (rri/pri)

Sebelumnya Toko Ringgit Telah Dikosongkan n pn eksekusi...

Sambungan dari Hal 27

Diantaranya, konon terdapat dua gugatan terhadap obyek yang sama. Namun, menghasilkan keputusan yang berbeda. Pihak termohon, Sabarbudi, saat ini juga sedang mengajukan upaya PK (Peninjauan Kembali) atas putusan Mahkamah Agung (MA). “Gugatan dengan obyek sengketa yang sama, tapi menghasilkan putusan yang berbeda, ini cacat hukum,” kata Lutfi salah seorang massa. Tahun 1978 silam, pemilik toko, Indrawati konon menghibahkan lahan kepada pamannya, Sabarbudi. Itu dilakukan di sebuah PPAT di Kecamatan Asembagus. Sabarbudi selanjutnya membalik nama di BPN Situbondo tahun 1980. Namun, 2002 lalu, Sabarbudi menjualnya kepada Lie Lie Yong. Lutfi menambahkan, tahun 2011 anak Idrawati, Willy menggugat Sabarbudi serta Lie Lie Yong dan gugatannya ditolak

di PN Situbondo. Tahun 2012, Indrawati mengajukan gugatan dan ditolak. Keduanya, sama mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya. Banding Willy diterima seluruhnya, sedangkan banding Indrawati ditolak. Pada tahun 2013 lalu, Sabarbudi dan Indrawati samasama mengajukan kasasi dan keduanya ditolak oleh MA. Pihak Sabarbusi kini terus mengupayakan hukum. Yaitu, dengan mengajukan PK. “Hakim yang menangani ada yang sama,” kata Lutfi di hadapan toko. Sementara itu, kuasa hukum pemohon eksekusi Prayudha Anggara mengatakan, eksekusi harus terus terlaksana karena sudah mendapat legitimasi hukum. “Putusan MA menyebutkan, hak penggugat untuk menggugat tanah yang telah lama dikuasai tergugat tidak terkena kedaluarsa,” katanya. Dia menambahkan, ada putusan MA lain yang menyebut terdaftarnya nama seseorang

didalam register bukan berarti absolut menjadi pemilik tanah, apabila ketidakabsahannya dapat dibuktikan oleh pihak lain,” imbuhnya. Mengenai lahan yang konon sudah dihibahkan, Prayudha menyebut itu merupakan pemberian percuma karena cacat hukum. Akta hibah di hadapan Andan selalu PPAT wilayah Kecamatan Asembagus antara ibu para penggugat dengan tergugat Sabar Budi dak dapat dibenarkan secara hukum. “Legitime portie atau bagian warisan menurut Undangundang adalah suatu bagian dari harta yang harus diberikan kepada ahli waris dalam garis lurus,” tegasnya. Berdasar alasan-alasan itu, Prayudha yakin eksekusi tidak akan batal, apalagi sudah ada keputusannya. “Eksekusi sudah bisa dilaksanakan, karena upaya kasasi dari pemohon (Sabarbudi) sudah ditolak. Salah satu putusannya, membatalkan serti-

fikat, membatalkan akta jual beli. Nah, sekarang yang dilaksanakan adalah mengosongkan tanah dan bangunan. Jadi, apapun yang terjadi eksekusi harus tetap dilaksanakan karena ini negara hukum,” papar Prayudha Anggara di lokasi eksekusi. Sekitar satu-dua jam kemudian, proses eksekusi lahan akhirnya bisa dilaksanakan. Juru sita yang dikawal oleh sejumlah polisi dan aparat TNI berhasil menyelesaikan negosiasi dengan pihak Sabarbudi. Eksekusi lahan dan toko Ringgit ini juga disaksikan oleh Muspika kecematan setempat. Pantawan wartawan koran ini, Toko Ringgit sudah dikosongkan sebelum eksekusi berlangsung. Sehingga juru sita dan pihak kepolisian yang masuk ke dalam toko dengan lancar mengukur lahan yang di atasnya berdiri bangunan toko. Proses eksekusi selanjutnya diakhiri dengan pemasangan patok sebagai batas lahan yang dieksekusi. (rri/pri/*)

Disperta Belum Tahu Jatah Pupuk n petani...

Sambungan dari Hal 27

Dia berharap agar jatah pupuk bertambah pada tahun ini. Selain itu, Kusnandar meminta distribusi pupuk juga harus lebih baik. Ini harus dilakukan agar keluhan petani dalam masalah pupuk tidak terjadi lagi. ”Pemerintah harus lebih

memperhatikan nasib petani,” terangnya. Kusnandar berharap agar tahun ini petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk. Apalagi awal tahun ini sudah memasuki masa musim tanam padi. Tentu saja berbarengan dengan kebutuhan petani terhadap pupuk. Sementara itu, kuota pupuk

bersubsidi untuk Kabupaten Situbondo tahun ini belum bisa diketahui. Padahal kuota ini menentukan berapa banyak kebutuhan pupuk bersubsidi di Situbondo selama satu tahun kedepan. Kepala Disperta Kabupaten Situbondo, Agus Fauzi ketika dihubungi kemarin (20/1) juga mengaku tidak tahu kuota pu-

puk tahun ini. ”Setahu saya belum turun. Jadi saya sendiri tidak tahu,” terangnnya sambil menyarankan agar ditanyakan ke bagian Bina Usaha (Binus) Disperta. Sayangnya, waktu itu tidak ada orang di bagian Binus. Pegawai di bagian ini juga tidak bisa dihubungi. Ditelepon beberapa kali tidak diangkat. (bib/pri)

Lesehan Buku Buka Pukul 19.00 Hingga 23.00 n tergerak...

Sambungan dari Hal 27

Pria yang masih membujang itu berpendapat, saat ini budaya baca maupun menulis di tengahtengah masyarakat masih sangat minim. Jarang sekali yang memiliki kesenangan membaca. Ada beragam buku yang disediakan KPMS. Mulai buku-buku bertema agama, buku pelajaran, hingga buku-buku umum. Disediakan juga novel, komik, serta buku anak-anak. ” Kami nekat memulai meski kami masih kekurangan buku. Maklum, kami baru merintis,” katanya. Karena itulah, KPMS akan terus menambah koleksi-koleksi buku. Saat ini, yang masih

kurang adalah buku anak-anak. ”Padahal banyak anak-anak yang ikut baca. Buku anak-anak ini yang akan kita tambah,” terangnya. Dengan kondisi demikian, Imran mengaku masih membutuhkan bantuan buku. Dia mengatakan, bagi yang ingin membantu kegiatan ini, pihaknya akan menyambut dengan senang hati. Buku-buku yang ada kebanyakan koleksi dari KPMS sendiri. Ada juga buku karya dari anggota KPMS. Seperti beberapa novel dan komik. ”Karya temanteman KPMS kita bawa semua,” kata Imran. Sementara itu, di lesehan baca ini, pengunjung tidak hanya

bisa membaca buku saja. Akan tetapi mereka juga bisa berdiskusi. Misalnya, ada yang perlu ditanyakan atau diperjelas, langsung bisa dilakukan ditempat. ”Jadi kita juga sharing dengan pembaca.” katanya. Imran mengaku, respon dari masyarakat saat sangat positif. Itu terbukti dari pengunjung yang mendatangi lesehan baca tersebut. Setiap kali dilaksanakan, belasan orang pasti nimbrung membaca buku. Lesehan mulai dibuka sejak pukul 19.00 hingga pukul 23.00. Meski begitu, ada saja yang tetap bertahan membaca di atas pukul 20.00. ”Terkadang ada yang berlama-lama karena terlalu asyik,” ujar Imran.

Imran berharap kepada warga Situbondo untuk mendatangi lesehan buku tersebut. Menurutnya, dengan datang langsung, akan banyak ilmu yang bisa didapatkan. ”Makanya, harus datang,” katanya. Dengan membaca, sudah pasti ada ilmu yang didapatkan. Pengetahuan-pengatahuan baru tanpa disadari akan terus bertambah. ”Sudah pasti ada pengetahuan baru disana,” tambah Imran. Selain itu, Imran berharap, apa yang dilakukan KPMS ini bisa menjadi inspirasi buat yang lain. Karena itulah, dia mempersilahkan komunitas yang lain untuk menggelar kegiatan yang menumbuhkan minat baca. (pri)

Sambungan dari Hal 27

Mengetahui laptop sudah tidak ada di tempatnya, beberapa orang langsung melakukan pencarian. Ada yang langsung melakukan pengejaran hingga ke terminal. Akan tetapi usaha tersebut siasia. Pelaku tidak berhasil ditemukan. ”Kita kehilangan jejak. Dicari kemana-mana, tapi tetap tidak

ditemukan. Kemungkinan kaburnya sudah jauh,” kata Rakhmat Sementara itu, berdasarkan video rekaman CCTV pelaku terlihat bolak-balik di sekitar ruang kerja Kabag Kesra seperti sedang melihat kondisi sekitar. Setalah itu, pelaku terlihat membukan pintu ruangan Kabag Kesra. Sekitar satu menit kemudain, dia keluar dari dalam ruangan. Laptop yang dibawanya ditaruh dalam tas ransel yang dipakain-

ya. Pelaku menggunakan jaket warna cokelat dengan dalaman warna biru, serta menggunakan penutup kepala. Menanggapai kejadian itu, Syaifullah, Sekda Pemkab Situbondo menerangkan, peristiwa tersebut disebabkan karena kelalaian. Karena itulah, dia berharap, ke depan harus lebih hati-hati lagi. ”Jangan lupa mengunci pintu kalau mau keluar,” terangnya. (bib/pri)

Akan Kirim Surat Secara Resmi n saksi...

Sambungan dari Hal 27

Dikatakan permintaan itu bukan tanpa alasan. Ada kekhawatiran yang dirasa bisa mengancam dirinya. Seperti insiden penangkapan tiga orang yang membawa senjata tajam (sajam) ke Pengadilan Negeri Situbondo (PN) beberapa waktu lalu. “Mengingat pada sidang pertama kasus ITE ada tiga warga yang membawa sajam, maka saya meminta perlindungan keamanan. Permintaan ini saya tujukan kepada Kejaksaan Negeri Situbondo, Polres Situbondo, dan PN Situbondo,” kata pria

yang menjadi pelapor kasus ITE dengan terdakwa Lilur tersebut. Amir menjelaskan, isi undangan yang diterimanya adalah undangan untuk menghadiri sidang kasus ITE di PN Situbondo. Dia diundang sebagai saksi korban atau pelapor dalam kasus ancaman pembunuhan melalui SMS yang dikirimkan terdakwa Lilur. Pria ini mengaku, dirinya tidak akan menghadiri sidang jika tidak ada pihak yang menjamin keamanannya. “Undangannya baru saya terima tadi. Sebelum saya menghadiri undangan ini, maka saya mengajukan jaminan keamanan untuk hadir di

PN Situbondo. Jika tidak ada yang menjamin, jujur saya takut datang ke pengadilan. Karena sudah terbukti ada tiga orang yang ditangkap karena membawa sajam,” paparnya. Untuk meyakinkan bahwa dirinya serius, Amir mengaku akan mengirimkan surat permintaan jaminan keamanan itu kepada tiga lembaga tersebut di atas. “Nanti melalui kuasa hukum saya, Sayonara, akan dikirim surat secara resmi. Pada intinya harus ada yang menjamin keselamatan saya agar bisa memberikan kesaksian yang benar di pengadilan,” pungkasnya. (rri/pri)

Hasil Visum Rumah Sakit Belum Turun n polisi...

Sambungan dari Hal 27

Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto mengaku belum bisa menjelaskan secara gambalang. Dirinya hanya membuka beberapa langkah polisi untuk menindaklanjuti temuan mayat Andre Zulkarnaen. “Sampai sekarang masih kami dalami,” singkatnya. Melalui telepon seluler, Riyanto menjelaskan jika pihaknya mengumpulkan sejumlah bukti untuk memastikan kematian Andre. Diantaranya adalah menghubungi sejumlah keluarga, kerabat, serta beberapa saksi lain. “Untuk saat ini kami meminta keterangan saksi-saksi, termasuk pihak keluarga. Hasil penyelidikan sementara ini tidak bisa kami sampaikan seluruhnya. Yang pasti beberapa keluarga korban sudah dimintai keterangannya,” paparnya. Disinggung mengenai hasil otopsi dari tim dokter di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, Riyanto mengaku masih belum selesai. Pihaknya juga masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui tewasnya korban karena apa. “Sampai sekarang hasil otopsi masih belum turun. Saya juga masih menunggu. Besok kalau sudah turun saya jelaskan,” papar pria yang pernah bertugas di Polres Pasuruan tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan, tewasnya Andre Zulkanaen semakin diduga kuat karena dibunuh oleh seseorang. Itu terlihat dari hasil olah TKP yang dilakukan polisi. Jasad andre diduga sengaja dibuang

NUR HARIRI/JPRS

KORBAN PEMBUNUHAN?: Petugas kepolisian memasukkan jenasah Andre Zulkarnain ke dalam kantong.

oleh seseorang di pinggir jalan Desa Duwet untuk menghilangkan jejak. Beberapa indikasi lain yang mengarah bahwa Jasad Andre dibuang adalah bekas di lokasi kejadian. Diantaranya, tidak adanya bekas orang jatuh karena kecelakaan. Selain itu, bekas darah dari kepalanya

juga nyaris tidak ada. Diberitakan sebelumnya, jasad pria bertato diduga dibunuh oleh seseorang. Pria bernama Andre tersebut mengalami luka memas dibagian wajahh. Selain itu, luka paling parah dibagian belakang kepalanya yang pecah karena diduga dihantam oleh benda tumpul. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Kamis 21 Januari 2016

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

TELUR AYAM RAS

0

29

B A N Y U W A N G I

0

KACANG KEDELAI IMPOR 0

CABAI RAWIT

KACANG KEDELAI LOKAL 0

CABAI BIASA

12.500

9.200

109.000

400

32.600

21.600

8.600

7.600

32.600

BAWANG PUTIH

0

1600

400

10.600

BAWANG MERAH

17.000

400

31.400

26.000

Marina Srikandi Berhenti Beroperasi BANYUWANGI - Kapal cepat Marina Srikandi rute Bali-Banyuwangi berhenti beroperasi. Operasional kapal cepat itu dihentikan karena belum memiliki izin sandar dan angkut penumpang di dermaga Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Kapal penumpang berkapasitas 37 orang tersebut berhenti beroperasi untuk waktu yang belum bisa dipastikan. “Benar kami berhenti beroperasi untuk waktu yang masih belum bisa dipastikan. Terakhir ekspedisi pada tanggal 22 Desember mengantar 15 penumpang,� ujar Manager Marketing Marina Srikandi Banyuwangi, Angga Chrissanto. Angga menjelaskan, Marina Srikandi berhenti beroperasi karena belum memiliki izin sandar. Meski akan mengurus proses izin dalam waktu dekat, tapi Angga tidak yakin izin akan terbit dalam waktu dekat.“Izinnya tidak mudah karena harus berkompromi dengan adat setempat,� ucapnya. Sebenarnya ada opsi lain untuk mengganti lokasi pendaratan atau penjemputan penumpang di Bali, yakni di dermaga Pantai Serangan. Namun, setelah beberapa kali dilakukan uji coba, lokasi itu kurang strategis. Untuk itu pihak manajemen fokus mengurus izin di dermaga Kedonganan.“Kami rasa rute menuju Serangan kurang safety untuk speed boat,� ujar Angga. Mengenai penumpang, sejak pelayaran perdana November lalu, Marina Srikandi Banyuwangi-Bali sudah mengangkut sekitar 370 penumpang baik warga Negara asing (WNA) maupun domestik. Namun, memasuki Januari frekuensi penumpang turun. Penurunan penumpang itu dianggap wajar karena Januari masuk low season. Peningkatan penumpang diprediksi membaik pada Februari. “Pesan tiket untuk pelayaran Februari sudah dipesan pada Januari,� kata Angga. (cin/c1/afi)

RENDRA KUNIA/RABA

STOP BERLAYAR: Kapal Cepat Marina Srikandi saat bersandar di dermaga Pantai Boom menunggu penupang pada 13 Januari lalu.

SEMBAKO

Berhasil Jual 15 Ribu Sepeda Motor Banyuwangi Motor Pimpin Pasar Honda

ISTIMEWA

UNTUK KITA BERSAMA: Dari kiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut BNI Achmad Baiquni, Dirut PTPN 12 Irwan Basri saat teken PKS KUR pada Rabu (13/1)

RENDRA KURNIA/RABA

NAIK-TURUN: Salah seorang pedagang cabai di Pasar Banyuwangi sedang menimbang cabai rawit pesanan konsumen kemarin.

Harga Cabai masih Kacau BANYUWANGI - Harga cabai di Bumi Blambangan belum stabil sejak November lalu. Rabu kemarin (20/1) harga cabai merah mengalami lonjakan, sedangkan harga cabai rawit turun. Harga cabai merah yang semula Rp 16 ribu kini meningkat menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Harga cabai rawit turun dari harga Rp 36 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Asmuni, pedagang pracangan Pasar Banyuwangi mengungkapkan, harga cabai memang terus berubah sejak November. Akibatnya, pedagang kulakan cabai dengan jumlah yang cenderung sedikit. “Harga cabai bisa naik atau turun dalam waktu sehari,� ujarnya. Dia mengatakan, harga cabai yang fluktuatif membuat pedagang kesulitan menentukan harga jual. Namun jika disuruh memilih, pedagang lebih memilih harga cabai mahal. Sebab saat harga mahal, penjualan cabai meningkat dan laku lebih cepat. Wati, pedagang lain, mengatakan fluktuasi harga cabai ini terjadi karena tengkulak banyak yang menyalurkan cabai ke luar daerah. “Kalau pengiriman ke Jakarta lebih banyak ya sudah. Yang di sini lebih sedikit jadi harganya mahal. Tapi kalau pasar Banyuwangi dipenuhi dulu ya bisa turun harga,� katanya. Sekretaris Asosiasi Petani Cabai, Asrofi, memprediksi harga cabai masih mahal hingga Februari nanti. Harga cabai akan stabil dalam kisaran Rp 20 ribu per kilogram. Harga tersebut menurut petani cabai imbang cost produksi. (cin/c1/afi)

Salurkan KUR, BNI Gandeng PTPN XII BANYUWANGI - Penandatanganan kerja sama penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) antara PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero, Tbk dengan PTPN XII di PT Industri Gula Glenmore disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni pada Rabu (13/1) lalu. Achmad Baiquni menjelaskan BNI menyalurkan KUR mulai Agustus 2015 hingga akhir tahun dengan realisasi KUR yang tersalurkan lebih dari Rp 3 triliun. Jumlah itu meningkat lebih dari 70 persen dibandingkan penyaluran KUR tahun 2014. Pada tahun 2015, BNI dapat menyalurkan KUR kepada lebih dari 12.200 debitur dengan nilai lebih dari Rp 3 triliun. KUR tersebut terserap di seluruh wilayah di Indonesia. Khusus untuk Jawa Timur yang dikelola oleh Kantor BNI Wilayah Surabaya, penyaluran KUR pada tahun 2015 mencapai Rp 476,5 miliar yang terdistribusi pada 2.022 debitur, baik debitur KUR mikro, KUR retail, dan KUR TKI. Penyaluran KUR di Jawa Timur cenderung mengalir pada sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja atau sektor produktif, yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Potensi penyaluran KUR di Jawa Timur masih terbuka. Salah satunya adalah para petani tebu yang berada di bawah binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Penyaluran KUR BNI tidak hanya tumbuh dari sisi nominal kreditnya, namun juga mengalami peningkatan kualitas kredit yang ditandai dengan menurunnya Non Performing Loan (NPL). BNI optimistis penyaluran KUR pada tahun 2016 akan semakin baik karena bunga yang lebih rendah dan kondisi perekonomian akan membaik. “Di tahun 2016 ini, BNI optimistis penyaluran KUR akan terealisasi lebih cepat dengan turunnya suku bunga KUR menjadi 9 persen. BNI memperkirakan, penyaluran KUR tahun 2016 mencapai lebih dari Rp 10 triliun,� katanya. Pemimpin cabang BNI Banyuwangi Efrizal menjelaskan sebagai salah satu bank BUMN terbesar, hingga 30

September 2015 memiliki 1.818 outlet yang tersebar di 34 provinsi dan 420 Kabupaten/Kota. Untuk melengkapi pelayanan kepada masyarakat, BNI juga memiliki 24 Sentra Kredit Menengah (SKM), 58 Sentra Kredit Kecil (SKC), 111 Unit Kredit Kecil (UKC), dan 12 Consumer & Retail Loan Center (LNC). Selain itu, BNI memiliki lima kantor cabang di luar negeri; yaitu di London, New York, Tokyo, Singapura, Hong Kong; satu sub branch di Osaka; Limited Purpose Branch di Singapura; dan satu anak perusahaan di Hong Kong, BNI Remittance Limited, yang khusus menangani transaksi kiriman uang. Remittance representative officer yang tersebar di Malaysia, Korea Selatan, Hong Kong, Qatar, Bahrain, Uni Emirate Arab, Belanda, dan Amerika Serikat. Untuk jaringan elektronik, per 30 September 2015, BNI memiliki 14.219 ATM yang tersebar di 34 provinsi dan 420 kabupaten/ kota termasuk 6 (enam) ATM di luar negeri, yaitu 4 ATM di Hong Kong dan 2 ATM di Singapura. Jaringan ATM itu diperkuat juga oleh 49.933 ATM LINK, 70.825 ATM Bersama, serta 82.095 jaringan ATM Prima. Selain itu terdapat fasilitas phone banking 24 jam BNI Call 1500046, serta SMS Banking dan BNI Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan ratusan fitur transaksi. Efrizal menambahkan bagi nasabah institusi bisnis, BNI memberikan layanan cash management secara online, trade finance, perdagangan internasional (ekspor/ impor) dan remittance/pengiriman uang yang didukung oleh jaringan cabang luar negeri dan 1.675 koresponden di seluruh dunia, baik bank maupun non bank. Untuk memperluas jaringan usahanya dan memberikan layanan keuangan terpadu, khususnya di industri keuangan, BNI memiliki 4 anak perusahaan, yaitu BNI Syariah (perbankan syariah), BNI Life (perasuransian), BNI securities (pasar modal), dan BNI multi finance (pembiayaan). (*/c1/afi)

BANYUWANGI - Diler sepeda motor Honda Banyuwangi Motor menutup akhir tahun 2015 dengan penurunan penjualan tiga persen. Sepanjang tahun 2015, Banyuwangi Motor berhasil menjual 15.500 unit sepeda motor. Jumlah penjualan itu lebih rendah dari tahun sebelumnya yang berhasil menjual 16.000 unit motor. Meski mengalami penurunan tapi Banyuwangi Motor tetap memimpin market share sebesar 33 persen. Manajer Banyuwangi Motor, Danang Midianto, mengatakan pencapaian itu ditopang semakin kuatnya penetrasi motor Honda di setiap segmen menyusul meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan terbaik yang diberikan perusahaan di tengah beragam tantangan industri otomotif. “Kondisi ekonomi dan sektor otomotif yang cenderung melandai sepanjang 2015, Honda Banyuwangi Motor mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar,� ujarnya.

Dengan market share 33 persen, dealer Banyuwangi Motor memimpin pasar motor Honda di Banyuwangi. Dengan penjualan tertinggi pada segmen matik jenis Beat dan Vario Techno sebesar 80 persen dari seluruh total penjualan. Sementara itu motor bebek dan sport Honda tetap menjadi pilihan masyarakat dengan penjualan sekitar 20 persen. Danang menjelaskan, sepanjang tahun 2015 secara umum motor Honda menguasai pasar hingga 82 persen. Tahun ini PT. Astra Honda Motor (AHM) wilayah Jawa Timur menargetkan pertumbuhan yang sangat minim. Yakni 0,07 persen. “Kalau melihat targetnya sih sebenarnya tidak terlalu berharap pada pertumbuhan. Tapi lebih ke mempertahankan pasar saja tahun ini,� bebernya. Tahun ini untuk memperkuat penetrasi pasar, Danang mengatakan PT AHM akan memperbarui type motor baik segmen matik maupun sport. “Yang jelas kekuatan desain fitur serta teknologi terbaik akan disematkan pada motor matik, sehingga mampu memikat konsumen,� tandasnya. (cin/c1/afi)

CHIN JULLIEN/RABA

PEMIMPIN PASAR : Penjualan motor Honda Banyuwangi Motor ditopang matik hingga 80 persen.

Produsen Pesimistis Penjualan Semen Meningkat Jika Proyek Pemerintah Dilakukan Akhir Tahun BANYUWANGI - Produsen semen pesimistis tahun 2016 penjualan semen bisa menebus kemerosotan penjualan tahun lalu jika proyek pembangunan masih terkonsentrasi pada akhir tahun. Sebaliknya, jika proyek pemerintah bisa dikebut pada awal tahun, maka penjualan

semen akan terdongkrak. Pimpinan Distributor Semen Puger Banyuwangi, Menlu, mengatakan meski pemerintah mempercepat kontrak pelaksanaan proyek infrastruktur tahun ini, tapi dunia usaha masih pesimistis. Sebab, pemerintah belum memberikan garansi pelaksanaan proyek bisa dilakukan secara cepat mulai awal tahun. Menlu mengatakan, penjualan semen tergantung sektor utama, yakni properti dan infrastruktur.

Oleh karena itu, Menlu masih pesimistis sektor semen tumbuh mengingat realisasi marketing sales semen tahun lalu belum sesuai target. Secara year on year, performance penjualan semen tahun 2015 menurun 20 persen dibanding 2014. Pihaknya juga tidak merencanakan ekspansi.“Meski terbawa emosi tahun lalu, kita tetap optimistis. Namun jika pemerintah bisa memberikan jaminan ada proyek baru, maka penjualan semen meningkat. Tetapi, trennya beberapa tahun terakhir ya sama,�

katanya. Penyelesaian proyek baru direalisasikan akhir tahun. Selain faktor tersebut, cuaca seperti musim hujan dan kemarau otomatis mempengaruhi penjualan semen. Kondisi musim yang belum stabil, masyarakat cenderung menunda pembangunan karena menghindari hujan. “Tahun ini kita tidak bisa banyak berharap. Kita prioritaskan untuk hidup dulu tahun ini,� tandasnya. (cin/c1/afi)


KAMIS 21 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 32

PEMERINTAH DESA

15 Warga Pesanggaran Terserang DBD

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TAK ADA RESPONS: Surat balasan dari BPD Blambangan tentang permohonan warga untuk musyawarah bersama kemarin (20/1).

Kinerja BPD Disoal MUNCAR - Warga Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, mempertanyakan kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Surat permohonan bertemu yang akan membahas Pj kepala desa (kades) itu tidak ditanggapi. Mereka menuding anggota BPD kurang memahami tugas pokok dan fungsinya. “Kami ingin mempertanyakan perpanjangan Pj kepala desa, tapi tidak ditanggapi,” tuding Sukmadiyanto, salah satu tokoh masyarakat Desa Blambangan. Sukmadiyanto mengatakan, pada 18 September 2015 dirinya mengirimkan surat permohonan kepada BPD untuk musyawarah terkait kinerja Pj. Kades Blambangan, Chairul Saleh. Permohonan itu diajukan karena masa jabatan Pj kades untuk enam bulan pertama akan segera berakhir. “Dibalas tapi tidak jelas,” cetusnya. Dalam surat balasan tertanggal 6 Oktober 2015 itu, jelas dia, BPD menyampaikan setelah melakukan koordinasi dengan kantor kecamatan, pertemuan itu belum bisa dilaksanakan karena akan menghadapi pilkada serentak dan bersih desa ■ Baca Kinerja...Hal 33

BAGAIMANA INI...

PESANGGARAN - Serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) tampaknya mulai menggila di wilayah Kecamatan Pesanggaran. Selama Januari 2016 sudah ada 15 warga yang menjalani rawat inap akibat terserang penyakit yang disebarkan nyamuk aedes aegypti itu. Dari 15 penderita DBD itu, 14 pasien menjalani perawatan di Klinik Sanggar Medika, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Satu pasien dirawat di Puskesmas Pesanggaran. Semua pasien itu berasal dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Pesanggaran. “Pasiennya datang tidak bersamaan,” terang Direktur Klinik Sanggar Medika, Pesanggaran, dr. Munandar. Menurut dr. Munandar, sejak akhir Desember 2015 hingga pertengahan Januari 2016 pasien DBD terus berdatangan. Bahkan, sampai saat ini masih ada. “Hari ini (kemarin) pasien DBD empat orang,” terangnya. Penderita DBD yang dirawat di klinik yang dia kelola, terang dia, kebanyakan berasal dari Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ■ Baca 15 Warga...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

PEMERIKSAAN: Salah satu pasien DBD sedang menjalani pemeriksaan di Klinik Sanggar Medika, Pesanggaran, kemarin (20/1).

Penyebaran DBD di Banyuwangi Selatan Pada 2016

Kab. Bondowoso

Kab. Jember

Singojuruh

Glenmore

1. 2. 3. 4.

Cluring Muncar Pesanggaran

Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan

Glenmore Bangorejo Muncar Cluring

5. Kecamatan Singojuruh 6. Kecamatan Pesanggaran

0 0 2 9

Pasien Pasien Pasien Pasien

1 Pasien 15 Pasien GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

SHULHAN HADI/JPRG ANCAMAN: Jalan raya di Desa Sumbermulyo penuh lubang kemarin (20/1).

Jalan Utama Rusak PESANGGARAN - Jalan raya di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, sudah beberapa tahun terakhir rusak berat. Arus lalu lintas di Kecamatan Siliragung dan Kecamatan Pesanggaran, melalui Jalur Talang, setiap hari cukup ramai. Sepanjang jalan raya itu tampak lubang cukup besar hingga merepotkan pengguna jalan. Pada musim hujan seperti ini lubang-lubang itu digenangi air, sehingga mengancam keselamatan warga yang melintas. Jalan raya itu merupakan akses utama para siswa SMAN 1 Pesanggaran dan sekolah lain. (sli/c1/abi)

Kodim Kirim Tiga Mesin Pompa Air PESANGGARAN - Para petani di wilayah Kecamatan Pesanggaran yang kesulitan air bisa sedikit tersenyum. Kodim 0825 Banyuwangi mengirim tiga mesin diesel yang bisa digunakan menyedot air kemarin (20/1). Tiga mesin diesel dan peralatan untuk menyedot air milik Kodim 0825 itu diangkut mobil pikap dan diturunkan di Makoramil Pesanggaran. “Mesin sedot air itu kami pinjam untuk mengairi sawah milik petani,” cetus Penyuluh Pertanian Lapangan (PPl) Kecamatan Pesanggaran, Sugito. Menurut Sugito, tiga mesin diesel penyedot air itu berkekuatan maksimal delapan paarden kracht (PK). Itu rencananya akan digunakan mengairi persawahan yang kering seluas 35 hektare dari total 170 hektare sawah yang kini kekurangan air. “Sawah 35 hektare itu yang cukup parah,” terangnya. Sampai saat ini, jelas dia, beberapa blok persawahan di wilayahnya banyak yang kekurangan air. Beberapa blok persawahan itu adalah Ringinsari seluas 40 hektare ■

SHULHAN HADI/JPRG

Baca Kodim...Hal 33

IRIGASI: Mesin diesel yang akan digunakan menyedot air untuk mengairi sawah milik petani.

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MENGENASKAN: Jenazah Mr. X ditandu warga setelah berhasil dievakuasi dari dasar sungai Selasa dini hari lalu (19/1).

Identitas Mayat masih Misterius

Panji Inu Kertapati, Sang Mentalis Asal Muncar

Gelar Atraksi untuk Kampanyekan Safety Riding Panji Inu Kertapati, 34, asal Dusun Krajan, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, salah satu penggila dunia otomotif yang memiliki kemampuan indra keenam. Tidak jarang, pemuda itu menunjukkan kemampuannya naik motor dalam keadaan mata tertutup. DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar PANJI FOR JPRG

NAIK motor dengan mata terbuka itu sudah biasa. Tetapi, jika mengendarai motor dan mobil dengan mata ditutup pelat besi dan kain warna hitam, tidak semua orang

SANG MENTALIS: Panji mengendarai motor Yamaha YZ-R25 dengan mata tertutup dalam Food Festival Pakuwon City, Surabaya.

bisa melakukan. Beda halnya bagi Panji Inu Kertapati, 34, asal Dusun Krajan, Desa

Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Dalam atraksinya mengendarai motor

dengan komunitas motor YARRCI (Yamaha R25 Rider Club Indonesia) Chapter Banyuwangi, gaya bapak satu anak itu cukup nyentrik. Rambutnya sengaja dibiarkan panjang hingga bahu. Sejak berusia remaja, suami Nuraini itu sudah dikenal sebagai penggila otomotif. Kegilaan terhadap dunia otomotif semakin menjadi-jadi sejak dia bergabung dengan komunitas motor YARRCI Chapter Banyuwangi pada Oktober 2015. Sejak itu pencinta motor gede itu tergugah memberikan sajian hiburan yang menarik, yakni menggelar atraksi naik motor dengan mata tertutup. Tidak tanggung-tanggung, dalam atraksi itu kedua matanya tidak hanya ditutup kain, tapi juga ditutup pelat besi setebal dua milimeter yang telah dibentuk menyerupai kacamata ■ Baca Gelar...Hal 33

ROGOJAMPI - Identitas mayat berkelamin laki-laki dengan tubuh membusuk yang ditemukan warga di dasar Sungai Kedung Kolong, Dusun Krajan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, pada Senin sore (18/1) hingga kemarin (20/1) masih misterius. Polsek Rogojampi yang menangani perkara penemuan mayat yang sudah membusuk itu belum berhasil mengungkap identitasnya. Warga juga belum ada yang datang untuk melaporkan anggota ke-

luarga yang hilang. “Belum ada perkembangan soal mayat Mr X,” cetus Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. Kapolsek menyatakan akan terus menggali informasi di masyarakat mengenai identitas mayat yang ditemukan di dasar jurang tersebut. Semua anggota yang menjadi babinkamtibmas sudah dikerahkan mencari informasi di desanya. “Kita jemput bola ke masyarakat melalui babinkamtibmas,” katanya ■ Baca Identitas...Hal 33


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 21 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

GRESS: Los Pasar Srono yang baru dibangun sudah siap ditempati para pedagang kemarin (20/1).

Pedagang Pasar Srono Minta Pindah Para Pekerja Proyek Pergi, Pembangunan Pasar Tuntas SRONO - Pasar Srono yang dibangun sejak awal Oktober 2015 kini sudah rampung. Bangunan senilai Rp 5,5 miliar dengan anggaran dari APBN 2015 itu terdiri atas enam bangunan los pasar

dan satu pertokoan. Bangunan pasar yang tampak berdiri cukup kokoh dan megah itu hingga Rabu (20/1) masih belum ditempati para pedagang. Para pedagang banyak yang mempertanyakan kapan pindah ke tempat itu. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Srono, Supriyanto, 60, mengatakan renovasi Pasar

Srono sudah selesai. Seluruh pekerja proyek juga sudah meninggalkan lokasi. Demi keamanan bangunan, pagar seng yang mengitari lokasi proyek tetap terpasang. “Pengerjaan sudah selesai, kita tetap awasi demi keamanan,” katanya. Sejak pengerjaan pembangunan Pasar Srono rampung, sejumlah pedagang yang kini masih

menempati tempat relokasi mulai menanyakan waktu pindah kepada pengurus paguyuban pasar. “Para pedagang menanyakan kapan pedagang boleh menempati los pasar itu,” ujarnya. Terkait pertanyaan dari para pedagang itu, Supriyanto mengaku belum berani menjawab. Sebab, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyu-

wangi, selaku pemilik proyek belum pernah menyampaikan apa pun kepada paguyuban pasar. “Kami juga bingung kalau ditanya pedagang,” cetusnya. Sayang, Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo, saat dikonfirmasi melalui hand phone (HP) tidak merespons. (ddy/c1/abi)

Mayat Mr X Ditemukan Pencari Madu ■ IDENTITAS...

Sambungan adari Hal 32

Meski tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Mr. X, pihaknya akan tetap berusaha mengungkap penyebab meninggalnya korban, termasuk identitas dan keluarganya. “Kami akan mengungkap penyebab meninggalnya korban. Juga dia itu orang

gila ataukah bukan,” cetusnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, mayat berkelamin lakilaki dengan tubuh sudah membusuk itu ditemukan warga dengan posisi telentang di dasar sungai di Dusun Krajan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Senin sore (18/1). Lokasi penemuan mayat berupa jurangdengankedalamansekitarlima meter itu menyebabkan warga dan

aparatkepolisiankesulitanmelakukan evakuasi.Jenazahkorbanbaruberhasil diangkat pada Selasa dini hari (19/1). Mayat yang tidak diketahui identitasnya atau Mr X itu kali pertama ditemukan Mahmud, 45, dan Samsi, 32, keduanya warga Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi. Pada Senin (18/1) sekitar pukul 15.00 keduanya mencari madu dan melintas di atas Sungai Kedung

Kolong. “Kami sedang mencari sarang tawon untuk diambil madunya,” terang Mahmud. Saat melewati Sungai Kedung Kolong, Mahmud melihat ada benda mirip manusia dengan posisi telentang di dasar jurang yang cukup dalam. “Jurangnya itu sangat dalam, sekitar lima meter,” ungkap Mahmud kepada Jawa Pos Radar Genteng Senin malam (18/1). (ddy/c1/abi)

Korek Pengairan Minta Dinas Pertanian Ajukan Izin ■ KODIM...

Sambungan adari Hal 32

Selanjutnya, wilayah Ringinagung kekurangan air seluas 40 hektare, wilayah Kaliuluh seluas 35 hektare, dan kawasan Tembakur seluas 35 hektare. “Yang akan kita aliri dengan mesin sedot ini seluas 35 hektare,” ungkapnya. Sugito menyebut beberapa hari ini sawah-saah yang kering sudah mendapat giliran dialiri air oleh Dinas Pengairan. Tetapi, untuk memenuhi kekurangan air, akan digunakan tiga mesin pompa yang dipinjam dari Kodim 0825 Banyuwangi itu. “Rencananya mesin pompa itu akan dipasang Jumat (22/1),” jelasnya. Menyikapi pinjaman mesin diesel untuk sedot air itu, Korek Pengairan Pesanggaran, Sugiyono, mengata-

SHULHAN HADI/JPRG

HAMPIR JADI: Kantor Desa Kajarharjo telah diperbaiki setelah terbakar awal Mei 2015 kemarin (20/1).

Kantor Desa Kajarharjo Diperbaiki SHULHAN HADI/JPRG

SIAP: Anggota Koramil dan petani menurunkan mesin pompa di Makoramil Pesanggran kemarin (20/1).

kan tidak masalah. Hanya saja, Dinas Pertanian harus mengirim surat resmi terkait kegiatan itu. “Kita minta ada seperti izin gitu,” katanya.

Sugiyono membeberkan, debit air irigasi yang akan dialirkan ke sawah itu mencapai 800 liter per detik. Air sebesar itu sebenarnya sudah cukup

untuk mengairi sawah dalam mendukung musim tanam. “Kemarin sudah bisa tanam, apalagi ditambah air irigasi ini,” ucapnya. (sli/c1/abi)

Ketua BPD dan Kabag Pemerintahan Tidak Bisa Dihubungi ■ KINERJA...

Sambungan adari Hal 32

“Pertemuan akan dilaksanakan setelah kedua agenda itu selesai, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ungkapnya. Hingga akhirnya, jelas dia, masa kerja Pj kades berakhir. Kini Pj Kades Blambangan sudah diperpanjang dan dilantik kembali untuk kali kedua. Sehingga, masyarakat mempertanyakan status dan kinerja BPD sebagai wakil masyarakat di desa. “Kami mohon anggota BPD membuka

dan mempelajari undang-undang, apa fungsi dan tugasnya sebagai BPD,” cetusnya. Dengan serius Sukmadiyanto mempertanyakan SK perpanjangan Pj. Kades Blambangan itu. Sebab, sejak menjabat selama enam bulan lalu masyarakat tidak pernah dimintai pendapat atau musyawarah terkait kinerja Pj kades oleh BPD. “Sampai kapan Desa Blambangan ini dipimpin Pj,” katanya. Sejak ada surat keputusan dari Bupati Banyuwangi tentang pemberhentian secara tetap Kades Blambangan, Purwanto, dan Kepala

Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Kecamaan Muncar, Chairul Saleh, ditunjuk sebagai Pj Kades Blambangan, masyarakat belum pernah diajak komunikasi dan dimintai pendapat. Padahal, masa jabatan mantan kades Purwanto masih tiga tahun lagi. “Apa sampai tiga tahun dijabat Pj, atau bagaimana, masyarakat butuh kejelasan,” katanya. Masyarakat khawatir jika tidak ada kades definitif, seluruh proses pembangunan di Desa Blambangan akan macet. Apalagi, tahun 2016 ini mulai ada anggaran langsung

yang turun dari pemerintah pusat ke desa, yakni Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). “Kami ingin ini diperjelas, demi pembangunan Desa Blambangan lebih baik,” harapnya. Sayang, Ketua BPD Blambangan, Suratin, belum bisa dikonfirmasi. Sementara itu, terkait perpanjangan masa jabatan Pj. Kades Blambangan tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, Anacleto Dasilva, tidak ada respons. Beberapa kali telepon selulernya dihubungi juga tidak diangkat. (ddy/c1/abi)

Penonton Sering Kagum dengan Penampilannya ■ GELAR...

Sambungan adari Hal 32

Plat besi itu diikat di kepalanya menggunakan karet. Plat besi itu dibuat oleh tukang las besi di kampungnya. Setelah pelat besi, kepalanya dibungkus kain warna hitam rangkap dua hingga dia benar-benar tidak bisa melihat. “Awalnya hanya coba-coba,” terang lelaki yang akrab disapa Mbah Gondrong itu. Untuk melatih ketangkasan dan ketajaman mata batinnya, dibutuhkan waktu sekitar setahun. Caranya, menutup kedua mata dengan pelat besi dan kepala dibungkus kain warna hitam. Awalnya, menebak jari hingga menangkap benda yang dilempar. “Yang penting itu konsentrasi dan fokus,” katanya. Kemudian, ketajaman indra ke enam itu diterapkan untuk pertunjukan yang sedikit lebih nekat, yakni naik motor dengan kedua mata tertutup pelat besi dan kain warna hitam. “Saya latihan ambil kunci motor, jalan menuju motor, dan menaiki motor,” ujarnya. Dengan ketajaman mata batin yang dimiliki,

ayah Ananda Fitrianingsih itu mampu mengenali motornya yang dijajar dengan beberapa motor lain. Selanjutnya, dia menghidupkan mesin dan menggeber motornya dengan kencang. Kali pertama latihan dilakukan di halaman rumahnya. “Atraksi di hadapan umum, pertama di acara anniversary klub motor YROI di Surabaya,” terangnya. Saat atraksi yang pertama itu, penonton cukup banyak. Saat dia tampil, sorak para penonton terdengar cukup ramai. “Lokasinya hanya seperti halaman. Kalau di jalan raya belum pernah. Bisa sih, cuma takut dibilang sombong,” ungkapnya. Setiap melakukan touring, Panji mengaku selalu menggunakan alat keselamatan berkendara lengkap, seperti helm teropong dan berstandar SNI, sarung tangan, sepatu, dan jaket. Selama ini, dia sering melakukan kampanye keselamatan berkendara mulai dari Banyuwangi, Bali, NTT, NTB, hingga Kalimantan. “Touring itu juga untuk berkunjung ke sesama club motor,” katanya. Melalui atraksi naik motor dengan mata tertutup itu, Panji ingin memberikan kesan bahwa klub motor bukan sekadar gaya-gayaan, mencari

teman, dan ajang silaturahmi. Tetapi, juga sebagai media mengampanyekan safety riding atau berkendara dengan aman selama di jalan raya. “Kalau ada hiburan, warga tertarik datang, dan baru kita kampanye safety riding,” tuturnya. Atraksi nekat itu sering digelar di beberapa tempat. Tempat atraksinya tidak jalan raya, tapi halaman atau tempat parkir yang luas. Pertunjukan mengendarai motor dengan kedua mata ditutup pelat besi dan kain itu pun selalu menghebohkan penonton. Maklum, sebagian besar mereka selama ini hanya menyaksikan pertunjukan seperti itu di layar televisi, seperti Deddy Corbuzier, Rommy Rafael, Damian Sang Ilusionis, dan beberapa pesulap lain. Atraksi mengendarai motor dengan mata tertutup itu secara khusus juga menjadi refleksi batin. Bahasa batin itu harus terus diolah agar mendapatkan pikiran yang bening. Panji yang juga guru spiritual Jawa itu menyebut pengolahan batin sangat perlu. “Ini hanya persembahan, dan itu cara saya ikut mengampanyekan keselamatan berkendara di jalan raya,” pungkasnya. (c1/abi)

KALIBARU - Setelah lama terbengkalai, kantor Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, yang ludes terbakar pada awal Mei 2015 akhirnya diperbaiki. Malahan, perbaikan untuk perkantoran itu juga sudah hampir rampung. Renovasi kantor desa yang dianggarkan Rp 193 juta dengan anggaran dari Dana Desa (DD) itu terlihat lebih luas dibanding sebelumnya. Perbaikan itu tidak

hanya menyentuh bangunan kantor, tapi juga fasilitas MCK di belakang kantor. Kepala Desa (Kades) Kajarharjo, Suharto, mengatakan pembangunan itu mundur dari rencana. Itu akibat pencairan dana yang sempat molor hingga beberapa hari. “Pencairan mundur, pembangunan juga mundur,” katanya. Meski pencairan anggaran ADD mundur, terang dia, itu tidak mem-

pengaruhi proses pembangunan kantor. Dipastikan, semua pengerjaan perbaikan kantor akan selesai pada akhir Januari 2016 ini. “Akhir Januari 2016 ini akan kita tempati,” ujarnya. Hanya saja, jelas dia, untuk peresmiannya rencananya akan dilakukan pada Maret 2016 bertepatan dengan ulang tahun Desa Kajarharjo. “Nanti juga akan kita lakukan peresmian. Waktunya Maret 2016,” sebutnya. (sli/c1/abi)

Singojuruh dan Muncar Ada Pasien DBD SINGOJURUH - Pasien demam berdarah dengue (DBD) juga ditemukan di wilayah Kecamatan Singojuruh dan Muncar. Di Puskesmas Singojuruh ada satu pasien. Di Puskesmas Kedungrejo, Kecamatan Muncar, ada dua pasien yang pernah dirawat akibat DBD. Kepala Puskesmas Singojuruh, Supriyadi Bintoro, mengatakan sejak awal tahun 2016 di Kecamatan Singojuruh baru ada satu pasien yang positif DBD. Pasien itu adalah Pupung, 18, warga Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Meski baru ada satu pasien yang menjalani rawat inap, Puskesmas Singojuruh akan mengintensifkan peran juru pemantau jentik (ju-

mantik) di setiap desa. Mereka diminta ikut mencegah serangan DBD agar tidak makin meluas. “Kita lakukan sosialisasi ke desadesa, dan jemput bola dari rumah ke rumah,” ungkapnya. Dalam sosialisasi itu, pihaknya menyampaikan pentingnya menjaga perilaku pola hidup bersih dan sehat (HBS) dalam hidup sehari-hari. Selain mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan tidak buang air ke sungai, pihaknya juga minta masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya, termasuk melakukan gerakan 3M, yakni menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, dan mengubur tempat yang

bisa menjadi tempat genangan air. “Intinya kita berikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat,” terangnya. Meski serangan DBD di Kecamatan Singojuruh belum mewabah, warga beberapa desa banyak yang mengusulkan dilakukan fogging atau pengasapan. “Mungkin karena ada potensi demam berdarah, jadi banyak yang mengusulkan fogging,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Kedungrejo, Muncar, dr. Firdaus, mengatakan sejak awal Januari 2016 ada dua pasien yang memeriksakan diri ke puskesmas karena terserang DBD. “Hanya dua pasien, sekarang sudah sehat semua,” katanya. (ddy/c1/abi)

Panas Tinggi Tidak Mesti DBD ■ 15 WARGA...

Sambungan adari Hal 32

“Tapi saya sudah mulai membaik,” terang Karsih, 40, penderita DBD asal Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung. Karsih mengaku mulai mengalami gejala demam sejak Kamis (14/1). Awalnya, dia tidak mengira terserang DBD. “Yang terkena DBD itu kebanyakan yang kerja di kebun buah naga. Saya tidak pernah ke sawah,” katanya. Sementara itu, satu pasien DBD yang menjalani rawat inap di Puskesmas Pesanggaran adalah Ashabi, 9, asal Dusun Ringinmulyo, Desa/Kecamatan Pesanggaran.

“Tetangga tidak ada yang terkena DBD,” terang Heru Purwanto, 48, orang tua Ashabi. Heru menyebut, kemungkinan besar anaknya itu tertular DBD saat berada di sekolah atau dalam perjalanan menuju sekolah. Sebab, lingkungannya tergolong cukup bersih. “Di rumah tidak ada. Sekolahnya itu di daerah Tembakur (Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran), mungkin di sekolah itu,” terangnya. Kepala Puskesmas Pesanggaran, dr. Roni Satrio, menyampaikan tidak semua pasien yang mengalami gejala demam dan penurunan hemoglobin itu terserang DBD. Meski mengalami penurunan HB

tapi tidak disertai gejala pendarahan, itu belum bisa disebut DBD. “Meski panas tinggi tidak otomatis terkena dengue hemorrhagic fever. Kalau hanya panas tidak disertai gejala pendarahan, itu hanya dengue fever atau demam dengue tanpa berdarah. Kita harus jeli,” ungkapnya. Di wilayah kerjanya, jelas dia, saat ini memang belum dilakukan fogging. Sebab, berdasar penyelidikan epidemiologi, lokasi penderita masih berjauhan. Kondisi itu bisa diatasi dengan mengoptimalkan perilaku hidup sehat dan hidup bersih di tempat tinggal dan lingkungan penderita. “Kita lihat dulu, tidak semua harus di-fogging,” katanya. (sli/c1/abi)


.

.

Inspirasi

34

Jawa Pos

Rabu 13 Januari 2016

Kades Sumbergondo, Noerman Iswandi, Upayakan Partisipasi Warga dalam Membangun Desa

Air Kencing dan Kotoran Kambing Pun Dibeli Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, kini semakin diperhitungkan. Semua itu tidak lepas berkat kekompakan masyarakat dan aparatur desa dalam membangun daerah.

Noerman for JP RaBa

HARMONIS: Noerman selalu menjaga komunikasi dengan keluarga sebagai modal untuk membangun desa.

Di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Noerman Iswandi, 58, berbagai terobosan baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dicanangkan di tahun-tahun mendatang, menjadi poin tersendiri dan pembeda dengan desa lainnya. Noerman Iswandi menga­ takan, selama ini bersama aparatur desa tidak henti-hentinya membuat terobosan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti program pemberdayaan, dan pembangunan di desa. Untuk pemberdayaan masyarakat, tahun ini setiap rukun warga (RW) digelontor modal usaha sebesar Rp 20 juta. “Dana Rp 20 juta itu untuk ternak kambing betina,” sebutnya. Masyarakat yang menerima bantuan, akan dikawal dengan

peraturan untuk memastikan program yang dibuat itu bisa berjalan dengan baik. “Nanti ada beberapa agreement, warga penerima harus ada kemampuan, kemauan, dan skill beternak,” ucapnya. Ayah kandung Ficky Septalinda, 31; Fahmi Bagus Hartawan, 23; dan Nur Azizah,10, itu menyampaikan program itu akan dipadukan dengan pertanian. Dalam ternak kambing itu, juga akan melibatkan kelompok tani, terutama dalam pemanfaatan limbah. “Air kencing kambing harus dikumpulkan, kotorannya juga. Semua akan dibeli oleh Gapoktan,” cetusnya. Selain pemberdayaan ekonomi, jelas dia, di bidang peningkatan taraf hidup masyarakat, Pemerintah Desa Sumbergondo juga mencanangkan partisipasi

masyarakat dalam setiap ke­ giatan, termasuk urusan pernikahan. Bagi warga desa yang mau menggunakan pendopo kantor desa untuk kegiatan pernikahan, akan diberi bonus satu kali menggarap lahan sawah seluas setengah hektare. “Siapa saja yang mau menikahkan anaknya di pendopo akan dapat bonus, ini bentuk perekatan warga dengan desa,” terangnya. Untuk mendukung program Sapta Pesona Wisata, peme­ rintah desa telah menyiapkan kampung Jawa dan kampung Madura. Sejak tahun ini, dilakukan gerebek Suro dengan menampilkan kearifan lokal yang dikemas dengan memperhatikan unsur pemasaran wisata yang baik. “Gerebek Suro itu agenda tahunan, kita kemas agar layak dinikmati para wisatawan lokal dan mancanegara,” ungkapnya. Untuk menampung partisipasi dan kegiatan masyarakat, pemerintah desa memberi ajang berbagai kegiatan di RTH de­ ngan waktu dua pekan sekali.

“Semua akan dilibatkan mulai karang taruna, fatayat, lembaga pendidikan, sanggar sebi, dan elemen masyarakat lainnya,” katanya. Untuk menjamin kebersihan di setiap lingkungan, pemerintah desa juga telah membentuk satgas penanggulangan sampah anorganik. Selain itu, program keamanan dengan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan juga digalakkan. “Warga mampu tapi tidak jaga, harus memberi partisipasi,” terangnya. Di luar terobosan yang akan dilakukan di tahun depan, selama tahun 2015 ini, Noerman mengaku telah mengusahakan keharmonisan warga masyarakat dan pemerintah dengan berbagai cara. Salah satunya melalui media seni budaya, yakni menciptakan lagu dan tari yang menceritakan profil desa. “Lagu Sumbergondo itu menyatukan masyarakat yang majemuk. Disatukan secara fisik sulit, orangnya berbagai latar belakang,” jelasnya. (sli/abi)

berita daerah

Deteksi Pengikut Gafatar

TAMBANG Pasir

Izin PT ADS Diperpanjang JEMBER – Pertemuan sejumlah elemen masyarakat dengan Forpimda Jember, DPRD Jember, dan Pansus Tambang DPRD Jatim, Selasa (19/1), menyisakan informasi mengejutkan. Ternyata, PT Agtika Dwi Sejahtera (ADS) sudah mengantongi izin eksploitasi tambang pasir besi di Desa Paseban, Kencong. Yang lebih mengejutkan, PT ADS mendapat izin untuk menambang pasir besi di Paseban sampai 2023. Sebelumnya, PT ADS sudah mengantongi izin eksploitasi pada 2010 sampai 2015. Nah, izin PT ADS ternyata sudah diperpanjang tahun lalu. Tak urung, hal ini juga mengejutkan Ketua DPRD Jember M. Thoif Zamroni. “Tentu kami kaget ternyata izinnya aktif. Bahkan, hingga 2023,” ungkapnya kepada wartawan, di kantor dewan, kemarin (20/1). Dari pertemuan itu, lanjut dia, terungkap bahwa ada sekitar 46 perusahaan tambang yang memilki izin penambangan galian B dan C di Jember. Namun, yang masih aktif sekitar 30 persuhaan. Salah satu yang aktif itu, sambung Thoif, PT ADS. Dia sendiri mengaku terkejut dengan aktifnya izin PT ADS untuk menambang pasir besi sampai 2023 itu. Karena itu, dia meminta agar izin tersebut dikaji ulang karena tambang pasir besi selama ini mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat. Thoif menyatakan, munculnya PT ADS ini patut dipertanyakan. Sebab, perpanjangan izin itu tidak diketahui para petinggi Jember. “Meskipun secara langsung, baik pemkab dan DPRD Jember, tidak berhubungan langsung dengan izin tambang,” akunya. (ram/har/jpnn)

Razia

Nemt

Heru Putranto/Radar Jember/jpnn

MULAI SEMARAK: Bunga sakura bernuansa merah untuk memeriahkan perayaan hari imlek 2567 sudah mulai dijual di beberapa toko di Jember kemarin (20/1).

Pernak-Pernik Imlek Dijajakan JEMBER – Perayaan tahun baru Imlek masih 8 Februari nanti. Namun, pernak-pernik untuk memeriahkan momentum berharga bagi warga Tionghoa itu sudah mulai ramai, mulai dari pertokoan, hotel, dan pusat perbelanjaan. Yang paling mencolok, lampu lampion merah dengan hiasan tulisan Tiongkok berjajar rapi di sejumlah tempat. Hal itu untuk menyambut dan merayakan imlek yang sering digunakan berkumpul dengan keluarga. “Pernak-pernik imlek ini diimpor dari luar negeri,” ungkap Yenny

Triana, salah seorang penjual barang-barang imlek di Jl Trunojoyo, Jember. Barang-barang itu meliputi bunga sakura, lampion, angpao, gantungan, toples unik, dan lainnya. Dia mengatakan, di Jember belum ada yang membuat barang-barang semacam itu. Meskipun masih lama, kata dia, namun sudah ada beberapa masyarakat yang membelinya. Umumnya untuk ditempatkan di rumah atau kantor tempat bekerja. “Kalau sekarang yang membeli masih perorangan,” akunya.

Sebab, lanjut dia, yang paling banyak membeli adalah lembaga untuk diletakkan di kantornya. Sehingga, kemarin (20/1) masih belum tampak lonjakan permintaan karena imlek masih kurang tiga pekan lagi. “Sekarang yang beli paling lima orang dalam sehari,” ucapnya. Tenny menambahkan, tema pernak-pernik imlek selalu diubah setiap tahun. Hal ini menyesuaikan dengan shio. Untuk tahun ini shio monyet api. “Sekarang disesuaikan menurut shio itu, yakni monyet,” ungkapnya. (gus/har/jpnn)

JEMBER – Bakesbangpol Jember saat ini terus melakukan deteksi terhadap kemungkinan adanya warga Jember yang ikut aliran sesat atau organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Apalagi, Gubernur Jatim Soekarwo sudah menginstruksi seluruh kepala daerah di Jatim untuk mengantisipasi pergerakan Gafatar. “Sebelum ada surat itu, kami sudah melakukan pendeteksian bersama sejumlah pihak,” kata Kepala Bakesbangpol Jember Widi Prasetyo kemarin (20/1). Sementara ini, belum ditemukan masyarakat yang terlibat organisasi yang meresahkan itu. Menurut dia, organisasi yang terdata di bakesbangpol dipastikan bukan aliran sesat. “Tapi kami tidak bisa menjamin warganya (anggotanya, Red) bukan Gafatar,” ucapnya. Sehingga, kata Widi, pergerakan Gafatar tetap perlu diwaspadai keberadaannya. Salah satu upayanya adalah menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Forum Intelijen Daerah. “Begitu juga dengan para Muspika, kepala desa, bah-

kan RT dan RW juga diminta memantau,” ungkapnya. Surat yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur itu, kata dia, berisi tentang perintah agar mendata organisasi Gafatar atau aliran sesat yang berada di daerah. Mulai dari keberadaannya, pengurusnya, hingga aktivitas dan ajarannya. Lalu, pemkab diminta mendata masyarakat yang dilaporkan hilang oleh keluarga karena menjadi aliran sesat atau bergabung ke Gafatar serta mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban akibat organisasi itu. “Tapi di Jember masih belum ditemukan,” ujarnya. Gubernur juga meminta ada koordinasi antara Forpimda dengan MUI untuk melakukan penelitian dan pengkajian terhadap organisasi atau seseorang yang mengajarkan paham yang tidak sesuai dengan agama. Lalu, pemerintah daerah diminta mengaktifkan dan meningkatkan kembali peran RT dan RW, Babinsa dan Babinkamtibnas, untuk mendeteksi keberadaan mereka. (gus/har/jpnn)

Jumai/Radar Jember/jpnn

RAZIA: Petugas gabungan menggeledah sebuah mobil boks yang mengangkut barang paket di Jl Basuki Rahmat, Tegalbesar, Kaliwates, kemarin (20/1).

Fokus Sajam, Peledak, Narkoba JEMBER – Serangan terhadap polisi oleh pelaku teror dan bandar narkoba membuat jajaran kepolisian di Jember waspada. Polres Jember mengintensifkan razia terhadap berbagai kendaraan. Operasi dipimpin Kasatlantas Polres Jember AKP Nopta Histaris Suzan di dua lokasi. Yakni, di simpang tiga Pasar Sabtuan, Tegalbesar, Kaliwates dan simpang empat Slawu, Patrang, kemarin (20/1) pukul 09.00. Menurut dia, sasaran operasi kali adalah sajam (senjata tajam), handak (bahan peledak), obat-obatan terlarang, serta narkoba. “Selain itu, kami juga fokus melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas,” ujarnya. Operasi tersebut melibatkan Satuan Sabhara, Reskrim, serta Reskoba. Selain itu, Denpom TNI juga dilibatkan dalam operasi tersebut. Hampir seluruh kendaraan yang melintas dihentikan petugas. Namun, petugas lebih fokus menggeledah mobil boks dan truk, khususnya kendaraan dengan pelat nomor luar Jember. Namun, dalam operasi tersebut petugas tidak me­ nemukan sesuatu yang mencurigakan. Hanya, puluhan kendaraan yang terbukti melakukan pelanggaran lalin mendapat tilang. “Untuk penindakan tilang, kami menjaring seratus lebih pelanggar. Terdiri dari pengendara roda dua dan empat. Tapi terbanyak roda dua,” ungkap Nopta. Untuk kendaraan roda dua, lanjut dia, pelanggarannya tidak memakai helm, tidak membawa surat-surat, serta kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi. (jum/har)

Djohan Surjoputro, Pecinta Binatang Unik di Jember

Hobi Sejak Kecil, Rela Menyuapi Musang Dua Bulan Banyak hikmah yang didapatkan dari merawat dan memelihara binatang. Selain turut melestarikannya, juga mengajarkan kesabaran dan kepekaan. Namun, proses tersebut tidak mudah karena membutuhkan totalitas. BAGUS SUPRIADI, Jember Setiap kali diipindah ke luar kota untuk kepentingan tugas, Djohan Surjoputro tak pernah lupa membawa beberapa hewan piaraannya. Seperti musang, biawak, burung, dan lainnya. Bahkan, membutuhkan waktu khusus untuk memindah hewan kesayangannya itu. Ketika pindah ke kota suwar-suwir ini pun, Djohan yang kini menjabat sebagai Administratur Perum Perhutani KPH Jember itu membawa hewannya ke rumah dinas yang baru. Sebab, kecintaannya pada binatang unik tak bisa dipisahkan.

Heru Putranto/Radar Jember/jpnn

HOBI SEJAK KECIL: Djohan Surjoputro bersama keluarganya memperlihatkan salah satu binatang piaraan koleksinya.

“Sejak masih kecil, sudah senang dengan hewan,” katanya. Di ruang kerjanya, dia bercerita tentang kesukaannya memelihara binatang. Hal itu tidak terlepas dari lingkungan tanah kelahirannya di Magetan. Sebab, di tanah kelahirannya masih banyak hewan dan

tetumbuhan karena di pinggir hutan. “Ketika sekolah SD, saya pelihara burung hantu,” ucapnya, bersemangat. Dia mengaku, kesukannya pada binatang unik sudah tertanam sejak kecil. Seperti memelihara tupai dan burung gagak. Sebab, ada kepuasan yang tidak

terhingga karena bisa memelihara, menjinakkan, dan memelihara hewan-hewan unik agar tetap lestari. Hanya, hobi yang sudah melekat dalam dirinya sempat tidak maksimal ketika melanjutkan kuliah. Karena kesibukan yang cukup padat serta tidak memiliki tempat yang luas. Sehingga, kegiatan memelihara binatang berkurang. “Waktu kuliah kan kos, lahannya terbatas untuk memelihara hewan,” terangnya. Namun, ayah dari tiga anak itu merasa terus terpanggil untuk memelihara binatang unik. Usai kuliah dan mendapatkan kerja, di kembali mencari hewan-hewan piaraan. “Dulu juga sambil cari bonsai dan hewan, seperti ke pasar burung,” ungkapnya. Ketika menemukan hewan yang unik dan menarik, pria kelahiran 30 Desember 1967 itu bakal membelinya untuk dirawat. Sebagian hewan yang kini dipelihara didapatkankan ketika dirinya bertugas di hutan. Saat di hutan dia sering menemukan sarang burung, misalnya elang, bangau, alap-alap, dan sebagainya. Telurnya diambil, lalu ditetaskan sendiri, kemudian ia pelihara sampai dewasa. (gus/har/jpnn)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 21 Januari 2016

BERITA UTAMA

35

Bikin Sumur Pompa di Bakungan n WARGA... Sambungan dari Hal 25

Dia berharap warga tidak kesulitan mendapat air bersih untuk keperluan sehari-hari. ”Mata air di Banyuwangi ini banyak sekali. Aneh saja rasanya kalau air PDAM di Banyuwangi sampai macet begini,” keluh bapak satu anak itu. Mampetnya pasokan air bersih PDAM juga masih sering terjadi di wilayah Kelurahan Kebalenan. Namun, di wilayah Kelurahan Kebalenan, air yang mampet tidak terjadi sehari penuh. Sejak pukul 05.00–08.00 dan pukul

17.00–19.00 pasokan air bersih PDAM selalu mampet. Padahal, pada jam-jam tersebut warga banyak memerlukan air bersih untuk mandi dan bersih-bersih. ”Pukul 09.00 ke atas baru mengalir lagi airnya. Tetapi, kita ini kan kerja, jadi butuh waktu untuk mandi ya pas jam enam sampai jam tujuh pagi,” keluh Aditama, 29, warga Perumahan Kebalenan. Sementara itu, Direktur PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat, mengakui pasokan air PDAM di wilayah Kelurahan Lateng dan sekitarnya sedang tersendat. Hal

ini disebabkan debit sumber air di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, mengalami penurunan sangat drastis selama kemarau panjang lalu. ”Di wilayah Banyuwangi kota, sumber airnya kita ambil dari Desa Bulusari. Saat ini debit air sedang berkurang akibat hujan tidak kunjung datang,” jelas Ayub kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Berdasar penelusuran pihak PDAM, kata Ayub, selain debit air di sumber Bulusari berkurang, beberapa pipa PDAM juga sedang mengalami kerusakan. Seperti yang terjadi terhadap pipa air di Jalan Surati. Pipa air di lokasi

tersebut dilaporkan mengalami kebocoran dan sampai saat ini masih dalam proses perbaikan. Sementara itu, pipa paralon besar di Desa Grogol, Kecamatan Giri, juga dilaporkan sedang mengalami kerusakan karena terbakar. ”Di sekitar PT. Kertas Basuki Rahmat (KBR), Jalan Ijen, wilayah Gang Lombok, Lingkungan Sukowidi, Jalan Tidar, dan sekitarnya, sudah teratasi. Alhamdulillah, tinggal yang di daerah Lateng yang dalam proses kami optimalkan,” jelas Ayub. Apa langkah PDAM terkait mampetnya pasokan air yang me-

Penumpang Gunakan Terminal Lama n PERLUASAN... Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, proyek yang dibangun mulai tahun 2015 itu awalnya perpanjangan runway. Landasan pacu yang awalnya 1.800 meter diperpanjang menjadi 2.250 meter. Selain itu, juga perluasan apron. Namun,

menurut Yogi, yang dituntaskan sampai awal tahun 2016 ini hanya perpanjangan runway. Perluasan apron dapat dilanjutkan jika terminal bandara sudah selesai dikerjakan. Yogi menjelaskan, sampai saat ini para penumpang masih menggunakan terminal lama. Proyek pelebaran apron dan

jalur penghubung runway dan apron (taxi way) masuk areal terminal lama dan area parkir kendaraan. Jika pelebaran apron diteruskan, kata dia, maka kenyamanan penumpang dipastikan akan terganggu. Oleh karena itu, Yogi menegaskan proyek perluasan apron itu dilanjutkan kembali

jika terminal baru dan parkiran kendaraan baru sudah dioperasikan. “Kita sudah menanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Banyuwangi, katanya akan diselesaikan tahun ini. Tetapi, kita tidak tahu kapan. Intinya sekarang yang diselesaikan perpanjangan runway,” tegasnya. (fre/c1/bay)

resahkan warga itu? Ayub mengatakan, saat ini PDAM sedang membuat sumur pompa di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, yang nanti bisa menjadi cadangan pasokan air di wilayah

Banyuwangi kota. Sumur pompa Bakungan itu digunakan apabila sumber air di Bulusari mengalami kekeringan. ”Insya Allah tiga hingga empat hari ke depan saluran air akan kembali normal. Saat ini kami

masih menunggu alat sumur bornya yang belum datang. Mudahmudahan sumber air dari Kelurahan Bakungan itu bisa mengatasi macetnya air selama ini,” pungkasnya. (tfs/c1/bay)

Paripurna Gagal Bersepakat n TUJUH... Sambungan dari Hal 39

Nah, rencana memasukkan tujuh raperda itu ditindaklanjuti kalangan dewan dengan menggelar rapat paripurna internal kemarin. Namun, rapat kali ini gagal mencapai kata sepakat. Sejumlah anggota wakil rakyat menolak rencana memasukkan tujuh raperda itu. Alasannya, DPRD harus lebih fokus membahas 20 raperda dalam Properda 2016 yang telah disahkan Oktober 2015 lalu. Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio, mengatakan sesuai hasil rapat paripurna internal, tujuh raperda yang diusulkan masuk pada Properda 2016 belum bisa direalisasikan. “Belum ada kesepahaman teman-teman.

Masih dibutuhkan sinkronisasi pemahaman dari seluruh anggota dewan, sehingga masih harus di-pending” ujarnya. Menurut Joni, pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dalam dua sampai tiga hari ke depan. Komunikasi dan koordinasi dilakukan dalam rangka menemukan suatu pemahaman yang akan menjadi keputusan DPRD. Lantaran paripurna kemarin gagal menemukan kata sepakat memasukkan tujuh raperda sisa Properda 2015 ke dalam Properda 2016, maka rencana rapat paripurna adendum properda yang sedianya akan dilakukan hari ini (21/1) harus ditunda. “Rapat paripurna besok (hari ini) harus ditunda,” kata politikus PKB tersebut.

Seperti diberitakan kemarin, sisa sembilan rancangan peraturan daerah (raperda) pada Program Peraturan Daerah (Proberda) Banyuwangi 2015 menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi kalangan anggota DPRD Banyuwangi. Dalam rangka menuntaskan kewajiban membahas dan mengesahkan produk hukum tertinggi daerah tersebut, kalangan dewan akan melakukan adendum Properda 2016. Adendum Properda 2016 dilakukan untuk memasukkan tujuh di antara sembilan Properda 2015 yang belum dibahas hingga akhir tahun lalu. Tiga di antara tujuh raperda yang bakal dimasukkan dalam adendum tersebut merupakan usul anggota dewan, sedangkan empat sisanya raperda usul eksekutif. (sgt/c1/afi)

murni didasari keinginan agar kualitas pemilu lebih baik. “Tidak ada tendensi apa pun. Misi saya memperbaiki kualitas pemilu,” tegasnya. Dia menegaskan, keputusan mencabut pengaduan ke DKPP itu dia lakukan tanpa desakan atau intervensi pihak mana pun. “Tetapi, saya berharap KPU dan Panwaslih Banyuwangi memperbaiki kualitas pemilu mendatang. Penyusunan DPT harus diperbaiki. Sebab, kalau DPT semrawut rawan dipolitisasi,” terangnya. Dikonfirmasi terpisah, Komisioner Divisi Hukum KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, mengatakan pihaknya telah menerima pemberitahuan dari sekretariat DKPP bahwa pengaduan Amrullah telah dicabut pada 6 Januari lalu. “Dalam pemberitahuan tersebut, pihak DKPP menyampaikan sidang yang rencananya digelar 8 Januari dibatalkan karena pihak

pengadu mencabut aduan,” ujarnya. Meski demikian, Edi mengaku pihaknya masih menunggu keputusan resmi DKPP terkait pengaduan Amrullah. “Meski pengaduan telah dicabut, kami tetap harus menunggu putusan resmi DKPP,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, para komisioner KPU dan Panwaslih Banyuwangi kompak menghadiri persidangan yang digeber Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta Selasa (29/12). Para petugas penyelenggara pemilu tingkat kabupaten tersebut menjalani sidang etik terkait pengaduan yang dilayangkan Amrullah. Amrullah melaporkan KPU dan Panwaslih ke DKPP lantaran menilai DPT Pilbup Banyuwangi 2015 amburadul. Sebab, banyak penduduk yang seharusnya memiliki hak pilih tidak terdaftar dalam DPT. (sgt/c1/afi)

Butuh Satu Relawan Pantau Satu Rumah Sangat Rawan Dipolitisasi n PENDERITA...

Sambungan dari Hal 25

Efektivitas gerakan tersebut di setiap wilayah akan diawasi pemerintah kecamatan. Nanti, kata Sudarto, pemerintah kecamatan yang akan menilai, apakah gerakan sudah efektif ataukah tidak. Sebelumnya, dia mengingatkan langkah paling efektif dalam memberantas penyebaran penyakit DHF adalah PSN. Jika setiap warga membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya, setidaknya dapat mengurangi risiko terkena gigitan nyamuk aides aegypti.

Apalagi, jika masyarakat bisa menambahkan dengan memasang bunga-bunga yang dibenci nyamuk atau menghidupkan obat nyamuk bakar dan menggunakan obat nyamuk lotion saat tidur. Kemudian, dia juga menginstruksikan puskesmas kembali menggiatkan aktivitas survelen untuk melakukan penyelidikan epidemologi di sekitar wilayahnya, termasuk menghidupkan kembali juru pemantau jentik nyamuk (jumantik). Istilah jumantik digunakan untuk para petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela bertanggung

jawab untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk demam berdarah. Darto menambahkan, pada situasi seperti sekarang ini jumlah jumantik yang dibutuhkan bukan lagi satu orang per desa melainkan satu orang per rumah. Dengan kata lain, setiap warga diminta memantau pertumbuhan jentik nyamuk dan memberantasnya sendiri. “Nyamuk penyebab DB ini ada dua, yakni aides aegypti dan aides albopicitus. Yang satu menyebarkan virus di daerah perumahan, yang satu di lingkungan luar. Jadi, pencegahannya memang tidak bisa dititikberatkan kepada puskesmas

saja atau kepada petugas fogging saja, tapi seluruh masyarakat,” kata Darto. Darto berharap pihak pemerintah kecamatan dapat menggerakkan masyarakat supaya dapat melakukan bersih-bersih lingkungan bersama. Upaya tersebut menurutnya dapat menekan angka penderita demam berdarah. “DB di Banyuwangi menjadi siklus tahunan. Itu bisa disebabkan lingkungan, bisa juga karena tertular dari luar kota. Jadi, masyarakat sendiri yang bisa mencegah dengan membersihkan lingkungan,” tegasnya. (fre/c1/bay)

TINJAU LOKASI: Perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) didampingi tim JPRadar Banyuwangi meninjau lokasi donor darah dan pemeriksaan kesehatan pada ajang Banyuwangi Discovery di aula RTH Sayu Wiwit, depan kantor Pemkab Banyuwangi, kemarin (20/1).

FREDY RIZKI/RABA

IDI Akan Pasang 8 Bed Pemeriksaan n DISPENDIK... Sambungan dari Hal 25

Delapan bed pemeriksaan tersebut nanti akan digunakan melayani pasien donor darah dan periksaan kesehatan. Perwakilan IDI dan PMI Banyuwangi, dr. Nira Ista Dewi, mengatakan mereka akan mengatur ruang pemeriksaan dan ruang tunggu senyaman mungkin. Supaya nanti pasien yang

diperiksa lebih tenang. Selain itu, dr. Nira menambahkan, tak hanya para orang tua atau guru peserta Banyuwangi Discovery yang boleh melakukan donor. Semua warga dapat memeriksakan diri secara gratis di stan yang disediakan IDI itu. “Semua boleh ikut periksa. Khusus pendonor minimal berusia 17 tahun dengan berat badan minimal 45 kilogram,” kata Nira. Sementara itu, Kepala Dinas

Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, menambahkan sebanyak 15 ribu siswa siap berpartisipasi dalam ajang Banyuwangi Discovery 2016 mendatang. Siswa tingkat sekolah dasar itu, kata Sulihtoyono, berasal dari 24 UPTD pendidikan di Banyuwangi. Menurut Sulihtiyono, materi Banyuwangi Discovery sudah dikemas. Materi tersebut bermuatan nilai kognitif dan afektif bagi siswa. Materi yang sebagian

berisi pertanyaan seputar destinasi wisata dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Banyuwangi itu diharapkan dapat mengembangkan psikomotorik siswa. Termasuk, menumbuhkan kecintaan para generasi muda kepada Banyuwangi dan Indonesia. “Kita bentuk kecintaan siswa dan kebanggaan mereka kepada nusa bangsa melalui Banyuwangi Discovery,” kata Sulih. (fre/c1/bay)

Hobi Bikin Pagar sejak Sekolah n KADANG... Sambungan dari Hal 25

Namun, karena umur semakin bertambah dan kondisi fisik menurun, sekarang dirinya

mengurangi kegiatan itu. Saat ini dia mengisi waktu kosong dengan membuat pagar rumah berbahan besi seperti halnya tukang las. Peralatan las di rumahnya di Desa Gumirih,

Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, bisa dibilang sangat lengkap. Tidak hanya itu, bapak tiga anak itu kadang juga menerima pesanan pembuatan pagar besi

dari koleganya. ”Tidak hanya ngelas, saya juga bisa nyepet lho. Kayak tukang las itu. Ini hobi saya sejak sekolah dulu,” terang pria kelahiran Tuban 29 Januari 1969 itu. (tfs/c1/bay)

Pertahankan Pewarna Alami dari Daun Pandan n HIJRAH... Sambungan dari Hal 25

Anto, 30, salah satu pedagang es dawet banjarnegara yang mangkal di Jalan Basuki Rahmat mengatakan, pedagang seperti dirinya di Banyuwangi sekitar delapan orang. Mereka tersebar di beberapa penjuru kota Banyuwangi. ”Asli Banjarnegara semua. Ke Banyuwangi jualan dawet ayu sejak tahun 2006,” kata Anto yang saat ini tinggal di Lingkungan Kanalan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. Anto dan temannya sengaja eksodus ke Bumi Blambangan karena pasar dawet di Banyuwangi sangat bagus. Selain itu, penjual

dawet ayu asal Banjarnegara di Banyuwangi masih belum ada. Ternyata Banyuwangi memang pasar yang sangat bagus menurut para pedagang dawet banjarnegara itu. ”Hampir setiap hari jualan kita habis, baik yang kita jual keliling maupun yang mangkal seperti saya ini. Per hari saya bawa dua kilogram cendol,” terang Anto. Bahan-bahan es dawet asal Banjarnegara memang hampir sama dengan es dawet lain. Ada cendol, santan, gula merah, irisan buah nangka, dan tape jika perlu. Bedanya terletak pada cara membuatnya. Para pedagang saat membuat cendol pantang menggunakan bahan lain selain

tepung beras. Selain itu, air gula merah yang disajikan pada dawet juga harus kental dan gula merah asli yang dicairkan. ”Biasanya kan pakai pemanis buatan. Tapi es dawet kami harus asli gula merah agar tidak batuk. Warna hijau pada cendol berasal dari daun pandan, tidak boleh pakai pewarna buatan biar wanginya terasa,” terang Anto. Di Banjarnegara sana, Anto mengatakan, es dawet merupakan minuman khas. Minuman tersebut memang sangat cocok diminum saat musim kemarau seperti saat ini. Adanya gula merah dalam es dawet ayu itu dipercaya menambah stamina akibat capai atau kepanasan di musim kemarau. ”Gula

merah itu bisa menambah stamina. Jadi, kalau lelah karena panas saya kira cocok minum es dawet ini,” pungkas Anto. Perbedaan rasa es dawet banjarnegara terletak pada cita rasanya. Resnu, 25, salah satu pelanggan dawet itu mengatakan, manis yang dia rasakan pada es dawet ayu asal Banjarnegara tersebut bisa menghilangkan dahaga. Selain itu, manis yang dia rasakan tidak menyebabkan batuk. Sebab, gula merah yang digunakan merupakan gula merah asli yang dicairkan. ”Meski sudah langganan di sini, saya tidak pernah batuk setelah minum es dawet ini. Mungkin karena bahan-bahannya memang alami itu ya,” jelasnya. (c1/bay)

n CABUT... Sambungan dari Hal 39

Dikonfirmasi melalui telepon kemarin (20/1), Amrullah tidak menampik pihaknya telah mencabut pengaduan di DKPP. “Sekitar dua pekan lalu saya mengikuti sidang DKPP di Jakarta. Saya katakan di hadapan majelis bahwa demi kemaslahatan bersama dan asas kemanfaatan, aduan saya cabut,” ujarnya. Amrullah menuturkan, pencabutan pengaduan yang dia layangkan ke DKPP tersebut didasari sejumlah pertimbangan. Selain tahap pilbup telah usai, bagi dia yang terpenting jajaran KPU dan Panwaslih memperbaiki kualitas pemilu mendatang, termasuk memperbaiki DPT pemilu terdekat, yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim. Menurut Amrullah, niat dirinya mengajukan pengaduan ke DKPP

Kuncinya Pembebasan Lahan n PRODUKSI... Sambungan dari Hal 39

Untuk mencegah tumpukan sampah lebih tinggi, DKP kembali melakukan pengerukan di beberapa titik. Hanya saja, kali ini tidak diolah menjadi pupuk organik tapi dipindah ke beberapa lokasi lain milik warga. Arief mengungkapkan, beberapa warga menawarkan lahannya menjadi lokasi pembuangan sampah. Hanya saja, sampah yang dibuang ke lahan warga itu bukan sampah baru tapi sampah yang sudah mengendap

beberapa bulan di TPA. “Beberapa warga yang memiliki lahan bekas galian minta diurug menggunakan sampah. Itu kita lakukan demi memperpanjang usia operasional TPA Bulusan,” katanya. Setiap bulan DKP berhasil memindahkan sekitar 150 truk sampah ke lahan milik warga. Itu sangat membantu karena bekas lahan yang dikeruk itu bisa digunakan menampung sampah baru. Oleh karena itu, DKP berharap proses pembebasan lahan tambahan TPA Bulusan tuntas lebih cepat. Sebab, pembebasan lahan tambahan TPA seluas dua

hektare itu akan menjadi kata kunci pengoperasian TPA baru. Arief Setiawan mengungkapkan, jika pembebasan lahan tuntas dilakukan tahun ini, tidak serta merta lahan tambahan itu bisa langsung dioperasikan sebagai lokasi pembuatan sampah. Mengoperasikan lahan baru itu harus melalui beberapa tahap. Jika pembebasan lahan beres tahun ini, maka pengoperasian TPA akan lebih cepat. Tetapi, jika pembebasan lahan belum beres, maka semua tahap pengoperasian lahan baru belum bisa berjalan. (*)

Perwakilan Polda Tidak Hadir Sidang Praperadilan Terpaksa Ditunda BANYUWANGI - Sidang gugatan praperadilan atas penangkapan Edi Laksono alias Edi Las oleh penyidik kepolisian Polres Banyuwangi dan Polda Jawa Timur digelar siang kemarin. Sidang yang dipimpin hakim Subai tersebut berjalan singkat. Itu disebabkan dari dua pihak tergugat hanya satu yang hadir. Polda Jawa Timur yang digugat dalam praperadilan itu tidak hadir tanpa alasan jelas. Hanya Kuasa hukum Polres Banyuwangi yang hadir dalam sidang perdana kemarin. Sementara itu, tiga penggugat, yakni Amrullah dkk, hadir full team. Menyikapi kondisi tersebut, hakim asal Lombok itu berencana akan melakukan pemanggilan kedua terhadap Polda Jawa Timur. “Segera setelah sidang ini kami akan layangkan panggilan kedua untuk polda. Sejauh ini kami belum menerima pemberitahuan dari polda,” kata Subai. Mengingat lokasi tergugat cukup jauh dan memerlukan waktu, persidangan ditunda hingga 26 Februari mendatang. Penundaan itu untuk memberi waktu agar surat pemanggilan ke Polda Jawa Timur itu sampai dengan baik. Sementara itu, para penggugat

NIKLAAS ANDRIES/RABA

FULL TEAM: Amrullah dkk saat menghadiri persidangan perdana praperadilan kemarin.

yang diwakili Amrullah mengaku sudah siap tempur. Demi memenangkan gugatan itu, pihaknya sudah mempersiapkan saksi yang mengetahui persis kasus tersebut. Setidaknya ada empat saksi yang akan didatangkan dalam persidangan nanti. Soal alasan gugatan, Amrullah kembali membeberkan hingga kini kliennya belum menerima surat penahanan. Padahal, sudah melewati jangka waktu yang diatur KUHAP. Hal itu yang membuat pihaknya semakin bersemangat menatap sidang praperadilan tersebut. Sekadar tahu, penangkapan dan penahanan Edi Laksono alias Edi Las yang diduga sebagai salah satu pelaku perusakan fasilitas PT. Bumi Sukses Indo (BSI)

dipermasalahkan pihak keluarga. Pada 4 Januari 2016 atau tujuh hari pasca penangkapan pihak keluarga belum menerima surat penahanan dari Polda Jawa Timur. Padahal, semestinya jangka waktu penangkapan paling lama satu hari atau 24 jam. Sehingga, batas waktu Edi Las ditangkap seharusnya 30 Desember 2015. Ditambahkan, dalam Kitab Undang-Undang Acara Pidana (KUHAP) Pasal 19 ayat 1 dijelaskan lebih rinci. Sesuai pasal itu, Polda Jawa Timur dianggap telah melakukan tindakan sewenangwenang yang sangat merugikan Edi Las dan keluarga. Terlebih, penahanan Edi Las tanpa surat penahanan merupakan pelanggaran HAM. (nic/c1/aif)


pemerintahan RADAR Banyuwangi

36

Jawa Pos Kamis 21 Januari 2016

Tujuh Raperda tak Masuk Properda RENDRA KURNIA/RABA

KESELAMATAN KERJA: Pj Bupati Zarkasi secara simbolis menyerahkan peralatan keselamatan kerja kepada salah seorang pekerja proyek konstruksi kemarin.

Ayo Budayakan Keselamatan Kerja! BANYUWANGI - Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2016 di Banyuwangi diharapkan menjadi momentum peningkatan peran seluruh stakeholder dalam mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Lintas elemen, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta, harus melakukan upaya konkret pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing. Hal itu ditegaskan Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi saat menjadi pembina upacara Hari Kesadaran Nasional yang dirangkai peringatan Hari K3 di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (20/1). Saat membacakan

sambutan Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, Zarkasi mengatakan kecelakaan kerja masih sering terjadi di beberapa sektor usaha. Salah satu penyebabnya adalah pelaksanaan dan pengawasan K3 yang belum optimal. Data BPJS di tahun 2015, kata dia, diketahui jumlah kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia 2.375 orang. “Peningkatan upaya K3 sangat diperlukan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Untuk itu, Menteri Ketenagakerjaan mengharapkan dukungan semua pihak dalam mengoptimalkan pelaksanaan K3 sesuai fungsi dan kewenangan

Pilbup

Cabut Pengaduan ke DKPP BANYUWANGI - Pengaduan dugaan pelanggaran etik yang disampaikan seorang warga, Amrullah, kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akhirnya dicabut. Meski demikian, pihak teradu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi, tetap harus menunggu keputusan final DKPP. Sebelumnya, Amrullah mengadukan dugaan pelanggaran etik jajaran KPU dan Panwaslih ke DKPP. Amrullah menduga KPU dan Panwaslih tidak melaksanakan kerja secara optimal dalam rangka pendataan pemilih pada Pemilihan DOK.RaBa Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Edy Syaiful Anwar Banyuwangi 2015. Amrullah mengklaim ada sekitar 33 ribu warga Banyuwangi yang seharusnya memiliki hak suara tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilbup 2015. Pengaduan itu telah ditindaklanjuti DKPP RI dengan menggelar sidang perdana beberapa waktu lalu. Setelah sidang perdana digelar, DKPP mengagendakan sidang lanjutan digeber pada 8 Januari lalu. Namun, sebelum sidang lanjutan digelar, Amrullah memutuskan mencabut pengaduan yang dia sampaikan kepada DKPP terkait DPT yang dia nilai amburadul itu n  Baca Cabut...Hal 35

masing-masing,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Zarkasi juga mengajak jajaran Pemkab Banyuwangi tetap bersatu membangun Banyuwangi yang lebih baik. “Berkat kesolidan seluruh jajaran, beragam prestasi dan penghargaan mampu diraih dalam lima tahun terakhir. Untuk mempertahankannya, kita harus terus memperbaiki kinerja kita. Jangan sampai lengah dengan semua capaian ini,” cetusnya. Sementara itu, upacara HKN yang dirangkai peringatan K3 tersebut diwarnai penyerahan bantuan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja dan santunan jaminan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis Pj Bupati Zarkasi. Bantuan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja itu diserahkan kepada PT. Adhi Karya, pelaksana proyek perpanjangan Dermaga Multi Purpose Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Bantuan tersebut berupa sarung tangan, helm proyek, dan sepatu safety, sebanyak 20 pasang. Santunan jaminan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 101,4 juta diserahkan kepada Sulasiyah, ahli waris korban pengerjaan gedung Politeknik Ne­ geri Banyuwangi (Poliwangi) Blok B, Program Jasa Konstruksi, PT. Brantas Adipraya. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Keinginan Badan Pembentuk Peraturan Daerah (BPPD) DPRD melakukan adendum Program Peraturan Daerah (Properda) 2016 terhambat. Rapat paripurna internal dewan kemarin (20/1) gagal mencapai kata se­p akat untuk memasukkan tu­juh rancangan peraturan dae­ rah (raperda) tunggakan Pro­ perda 2015. BPPD berencana memasukkan empat raperda usul eksekutif dan tiga raperda usul anggota dewan dalam Properda 2016. Adendum tersebut dinilai perlu dilakukan dalam rangka mengefektifkan waktu untuk menyelesaikan raperda yang menjadi

kebutuhan masyarakat Bumi Blambangan. Empat raperda usul eksekutif yang akan dimasukkan pada properda tahun ini meliputi raperda tentang rencana detail tata ruang kecamatan (RDTRK) Wongsorejo, RDTR pelabuhan, dan perkotaan Banyuwangi, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), dan raperda tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI). Tiga raperda usul anggota DPRD terdiri atas raperda tentang Badan Koordinasi antar Desa (BKAD), raperda tentang tata kelola air, dan raperda pe­ ngelolaan wisata n  Baca Tujuh...Hal 35

Rendra Kurnia/RaBa

SERIUS: Dua anggota DPRD berbincang serius saat mengikuti rapat paripurna internal pembahasan adendum program peraturan daerah tahun 2016 kemarin.

Wajib Diumumkan dalam Paripurna DPRD Pasangan Cabup Terpilih sebelum Disahkan BANYUWANGI - Setelah cukup lama tidak ada kejelasan, proses pelantikan pasangan calon (paslon) terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 mulai menemui titik terang. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, belakangan menerbitkan surat edaran (SE) agar DPRD mengumumkan hasil penetapan paslon terpilih dalam rapat paripurna istimewa. Melalui SE Nomor 100/140/SJ tentang pengesahan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota, Mendagri meminta DPRD mengumumkan hasil penetapan paslon terpilih oleh KPU sebelum disampaikan kepada Mendagri melalui gubernur. Selain mengumumkan paslon terpilih, melalui SE tertanggal 19 Januari 2016 itu Mendagri juga meminta DPRD mengumumkan akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati periode sebelumnya. Rapat paripurna istimewa diperlukan lantaran acara rapat kegiatan tersebut menjadi salah satu persyaratan penga-

Dok.RaBa

NASI BUNGKUS : Cabup terpilih Abdullah Azwar Anas bersama Yusuf Widyatmoko makan siang bersama di warung kaki lima Pasar Banyuwangi usai ditetapkan sebagai pasangan cabup terpilih 22 Desember 2015.

juan pengangkatan calon bupati dan wakil bupati terpilih. Hal itu ditegaskan pada Pasal 3 huruf a angka 1 SE Mendagri Nomor 100/140/SJ tersebut. Wakil Ketua DPRD, Joni Subagio, mengaku baru mendengar Mendagri mengeluarkan SE tentang pengesahan pengangkatan dan pemberhentian gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota. “Kami baru

dengar informasi tersebut. Kami sudah mengecek kepada teman-teman sekretariat DPRD, ternyata belum menerima salinan atau turunan SE dimaksud,” ujarnya. Jika SE itu sudah diterima, Joni me­ ngaku akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, khususnya di internal DPRD untuk menindaklanjuti SE tersebut. “Kalau SE Mendagri tersebut benar adanya, maka wajib kita tindak

lanjuti,” tegasnya. Ditanya target pelaksanaan paripurna istimewa pengumuman paslon terpilih tersebut, Joni belum bisa menyampaikan kepastian. “Internal dewan haru melakukan musyawarah terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah perlu koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Karena ini bicara hajatan negara, maka harus hati-hati dan tidak boleh melanggar aturan yang ada,” tegasnya. Yang pasti, imbuh Joni, pihaknya siap menindaklanjuti SE Mendagri tersebut. Sebab, hal itu berkaitan dengan kepen­ tingan umum, termasuk menyangkut pelayanan kepada masyarakat. Sekadar mengingatkan, KPU telah melakukan rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih hasil Pilbup Banyuwangi 2015 Selasa 22Desember 2015. Melalui rapat pleno terbuka tersebut, KPU menetapkan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) sebagai paslon terpilih dengan perolehan dukungan sebanyak 680.365 suara atau 88,96 persen di antara total suara sah. Beberapa jam berselang, pihak KPU langsung mengirimkan surat penetapan dan pengesahan paslon terpilih kepada DPRD Banyuwangi. (sgt/c1/afi)

Melihat Cara DKP Memperpanjang Masa Operasional TPA Bulusan

Produksi Sampah Meningkat, Sampah Lama Dipindah ke Lahan Warga Dalam tiga tahun terakhir Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bulusan, Kecamatan Kalipuro, sudah dinyatakan overload. Walau overload, tapi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tetap mengoperasikan TPA itu karena tidak memiliki lokasi alternatif lain. AF. ICHSAN RASYID, Kalipuro Setelah TPA Bulusan dinyatakan overload, Pemkab Banyuwangi langsung menyiapkan anggaran untuk melakukan pembebasan lahan pembangunan TPA baru. Memba­ ngun TPA baru dipilih sebagai solusi dalam mengatasi problem sampah yang terus meningkat karena TPA Bulusan tidak mampu menampung sampah yang diproduksi warga. Beberapa lokasi telah dipilih sebagai lokasi pembangunan TPA baru. Salah satu lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Kabat dan Kecamatan Srono. Di dua kecamatan itu, tim sudah menemukan lokasi yang pas untuk TPA yang lebih ideal.

ICHSAN/RaBa

LEBIH TINGGI: Kepala DKP Arif Setiawan hampir setiap hari mengunjungi TPA Bulusan untuk memantau perkembangan operasional tempat pembuangan sampah.

Walau sudah menemukan lahan yang cocok, tapi pembebasan lahan tidak bisa dilakukan. Warga sekitar calon lokasi TPA ramai-ramai melakukan penolakan dengan alasan masalah

lingkungan. Selama kurun waktu tiga tahun terakhir Pemkab Banyuwangi kerja keras “menjinakkan” hati warga yang menolak pemban-

gunan TPA baru itu. Namun, usaha keras tim pemerintah daerah itu tidak berhasil hingga akhir anggaran yang disediakan beberapa kali APBD itu harus kembali ke kas daerah karena tidak terpakai. “Sebenarnya banyak calon lokasi, tapi yang memenuhi standar sebagai TPA hanya dua lokasi itu,” tutur Kepala DKP, Arief Setiawan. Pada waktu yang bersamaan, TPA Bulusan harus kerja ekstra menerima kedatangan tumpukan sampah. Agar TPA Bulusan tetap beroperasi, DKP memutar otak keras-keras agar Banyuwangi tidak jadi lautan sampah. Jika TPA Bulusan berhenti beroperasi satu hari saja, maka Banyuwangi akan menjadi lautan sampah. Itu pernah terjadi pada akhir tahun 2010 saat warga sekitar TPA Bulusan menutup akses menuju TPA seluas 1,5 hektare itu. Warga terpaksa menutup jalan karena luberan sampah dari TPA mencemari lingkungan warga. Beberapa langkah dilakukan DKP, salah satu langkah yang ditempuh adalah mengeruk tumpukan sampah yang sudah berusia belasan tahun dan diolah menjadi pupuk organik. Langkah itu dilakukan sebagai solusi jangka pendek guna mencari ruang kosong untuk

menimbun sampah baru. Langkah itu dilakukan DKP dalam beberapa tahun terakhir selama proses pembebasan lahan mandeg akibat penolakan. Selain mengolah sampah menjadi pupuk organik, DKP pada waktu bersamaan juga melakukan langkah lain demi menambah masa operasional TPA. Setelah tumpukan sampah berhasil dikeruk dan diolah menjadi pupuk organik, tidak berarti persoalan tuntas. Tidak lama setelah berhasil dikeruk, tumpukan sampah kembali menggunung. Kali ini DKP tidak ada pilihan lain kecuali meninggikan tumpukan sampah. Di lahan 1,5 hektare itu tidak ada lagi ruang kosong untuk menampung sampah baru. Pilihannya hanya meninggikan tumpukan sampah agar TPA itu tetap bertahan. Saat ini tinggi tumpukan sampah sudah hampir mencapai 10 meter. Tumpukan sampah itu terus meninggi karena produksi sampah warga meningkat. Tiga tahun terakhir produksi sampah setiap hari hanya 550 sampai 600 ton per hari. Namun, pada akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016 ini produksi sampah meningkat menjadi 650 hingga 700 ton per hari n  Baca Produksi...Hal 35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.