SABTU 20 OKTOBER
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2012
Dua Tahun Kang Anas dan Kang Yusuf Bertakhta Memimpin Banyuwangi
Ekonomi Melejit, Pungli di Birokrasi Jalan Terus Oleh: A. CHOLIQ BAYA
TANGGAL 20 Oktober 2012 ini pasangan Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko genap dua tahun bertakhta sebagai bupati dan wakil bupati Banyuwangi. Meski masa pemerintahannya tergolong muda, ternyata beberapa capaian yang diraih dalam memajukan daerah ini lumayan cepat. Apalagi, kalau dibandingkan dengan beberapa daerah te-
tangga. Visi, semangat, dan dinamisasi, yang terjadi di bumi berjuluk Sunrise of Java ini cukup bagus dan menjanjikan. Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi beberapa langkah, program, kebijakan, dan kerja keras yang dilakukan keduanya. Salah satu yang paling spektakuler adalah kerja keras “melipat jarak”, yakni mendekatkan
daerah ini dengan pihak luar melalui pengoperasian Bandara Blimbingsari, Rogojampi. Perjalanan Banyuwangi-Surabaya yang biasanya ditempuh via darat dalam waktu 7 hingga 8 jam, dengan pesawat dari Blimbingsari kini cukup ditempuh 40 menit. Kerja keras yang dilakukan di awal tahun masa pemerintahan Kang Anas dan Kang Yusuf itu benar-
benar menjadi pengungkit kemajuan Banyuwangi. Apalagi, pesawat yang beroperasi di Blimbingsari terus mengalami peningkatan yang cukup pesat. Awalnya dilayani pesawat Grand Caravan berpenumpang 9 orang, kemudian meningkat ke pesawat Fokker 50, dan meningkat lagi ke pesawat M-60 ■
Baca Ekonomi...Hal 43
Puluhan
Rumah
Retak Retak Imbas Pemasangan Tiang Pancang IPAL CHOLIQ BAYA/RaBa
NYANGRAI: Finalis Miss Coffee International 2012 memasak kopi di Umah Osing Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.
Nyangrai dengan Tungku dan Kayu GLAGAH - Sebanyak 14 finalis Miss Coffee Internasional 2012 mengikuti nyangrai kopi di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (19/10). Nyangrai kopi merupakan tahap penilaian sebelum memasuki final Miss Coffee Internasional 2012 di Bali. Sebelum mengikuti kegiatan nyangrai, 14 finalis mengikuti kunjungan lapangan di perkebunan kopi
HAJI
Maktab Berjarak 2 Km CALON jamaah haji (CJH) Banyuwangi kloter 73 dan 74 akhirnya tiba di Makkah kemarin (19/ 10). Saat ini CJH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 73 menempati maktab 9 (penginapan 9) nomor 203 dan 204 di wilayah Mahbas Jin. Maktab tersebut berjarak kurang-lebih 2 Kilometer (Km) dari Masjidilharam. Sementara itu, CJH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 74 berada di wilayah Aziziyah yang jaraknya hampir sama dengan kloter 73. Untuk mengambil jarak terdekat masuk ke Masjidilharam, para jamaah yang tingH. Latief Harun gal di Maktab Mahbas Langsung dari Makkah Jin dan sekitarnya daPembimbing KBIH pat melalui wilayah Sabilillah Maulud Nabi (rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW/perpustakaan) dan masuk melalui pintu Al-Marwah, pintu Ali , pintu AlAbbas, atau pintu As-Salam sebagai pintu-pintu terdekat di Masjidilharam. Sementara itu, setelah tiba di Makkah, kegiatan jamaah langsung padat. Setelah istirahat sambil menata tas dan koper, jamaah juga langsung menunaikan umrah wajib. Untuk melaksanakan umrah wajib, beberapa jamaah dibagi menjadi beberapa rombongan. Hal itu dilakukan agar lebih aman. Sebab, saat ini Masjidilharam sudah disesaki jamaah. “Apalagi mendekati puncak haji, seluruh jamaah dari Madinah dan jamaah lain yang akan masuk Makkah sudah mulai berdatangan,” kata pembimbing KBIH Sabilillah Banyuwangi, H. Latif Harun ■ Baca Maktab...Hal 43
milik PTPN XXVI di Belawan, Bondowoso. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengunjungi pabrik kopi di Perkebunan Kalibendo, Banyuwangi. Usai mengunjungi pabrik kopi Perkebunan Kalibendo, 14 finalis itu berkunjung ke Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren. Di tempat itu, mereka banyak melakukan serangkaian kegiatan. Setiba di Sanggar Genjah Arum, puluhan pe-
Baca Puluhan...Hal 43 DAMPAK GETARAN: Tembok musala retak di Dusun Tratas, Desa Kedungringin (kiri). Sebuah tiang pancang terpasang separo lebih di proyek bangunan IPAL Terpadu, Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Muncar (bawah).
Cleaning Service Ngaku Perwira Ditangkap saat Kunjungi Pacar ROGOJAMPI - Gara-gara mengaku anggota polisi dengan pangkat inspektur polisi dua (ipda), Sulih, 33, warga Kp Bahari, Kelurahan/Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditangkap warga sekitar Terminal Rogojampi kemarin (19/10). Polisi gadungan itu datang ke Banyuwangi karena ingin mengunjungi Erni, kenalannya yang tinggal di Desa/Kecamatan Rogojampi. Lantaran kedoknya terungkap, dia pun diserahkan ke petugas polsek setempat. “Tersangka masih kita periksa,” cetus Kanitreskrim Polsek Rogojampi, Ipda Winardi. Terungkapnya kedok polisi gadungan itu bermula saat tersangka yang bekerja di Provinsi Jambi itu ingin menemui Erni. Perempuan tersebut dikenal melalui pesawat telepon seluler (ponsel). “Sulih terpikat dengan Erni, lalu datang ke Banyuwangi,” katanya. GADUNGAN: Sulih diperiksa Mapolsek Rogojampi kemarin.
di
Saat datang, Sulih dijemput Erni di Terminal Rogojampi. Selanjutnya, dia diajak ke rumah saudara Erni di Desa Rogojampi. Kepada Erni, Sulih mengaku anggota Polri berpangkat ipda. “Setelah bertemu Erni, tersangka akan pulang lewat Terminal Rogojampi,” jelas Ipda Winardi. Rencana kepulangan Sulih itu ternyata tidak dikehendaki keluarga Erni. Apalagi, mereka curiga kartu anggota yang ditunjukkan tersangka dengan jabatan Kanit II Satreskrim Polres Tanjab Barat itu tidak seperti kartu anggota Polri pada umumnya. “Foto dalam kartu anggota polisi milik tersangka ini berpakaian preman,” kata Winardi. Sulih ternyata sadar pengakuannya sebagai anggota Polri diragukan keluarga pacarnya. Oleh karena itu, tersangka pun bergegas pamit untuk pulang ke Jambi. Saat terburu-buru pulang di terminal Rogojampi, Erni meneriakinya dengan sebutan polisi gadungan. “Dia pun ditangkap warga dan diserahkan ke polsek,” jelas Winardi. Sulih mengakui bukan anggota Polri. Dia mengaku bekerja di Polres Tanjab Barat, Jambi, sebagai cleaning service. “Kartu anggota Polri itu milik anggota Polres Tanjab Barat. Fotonya diganti foto tersangka,” jelas Ipda Winardi. (abi/c1/bay)
FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa
AGUS BAIHAQI/RaBa
Menyaksikan Lomba Nginang di Desa Kemiren
Bikin Gigi Nenek Tetap Kuat dan Sehat Tembakau tak hanya identik dengan rokok. Ada juga penikmat tembakau dengan cara nginang, yakni menggosokkan tembakau ke gigi dan gusi. Bahkan, kini tradisi nginang dilombakan di Desa Kemiren. AF. ICHSAN RASYID, Glagah SIANG itu, ruas jalan utama Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tampak lebih ramai dari biasa. Ratusan warga tampak menyemut di tepi jalan. Mereka menyaksikan lomba nginang yang dihelat di depan rumah-rumah warga
http://www.radarbanyuwangi.co.id
rempuan itu disambut beberapa kesenian khas Banyuwangi. Bahkan, 14 finalis itu ikut bermain musik tradisional gedhogan khas suku Osing menggunakan alu dan lumpang. Mereka terlihat enjoy memukul alu bersama pemain musik tradisional warga Osing. Tidak hanya itu, sebelum nyangrai kopi, mereka juga ikut membuat batik khas Banyuwangi ■ Baca Nyangrai...Hal 43
MUNCAR - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, menimbulkan petaka bagi warga setempat. Belasan rumah warga dan sebuah musala rusak. Kerusakan itu dipicu getaran mesin pemasang tiang pancang. Insiden itu terjadi pukul 18.00 Kamis kemarin (18/10). Guncangan terasa kuat hingga radius 70 meter. Mayoritas bangunan yang berada di radius 70 meter retak-retak. Rumah warga yang rusak berjumlah 17 unit. Sebuah musala yang lokasinya berada di sisi timur proyek tersebut juga retak ■
Rumah warga retak kena imbas proyek IPAL
nek itu terlihat beradu ketangkasan meracik ramuan tembakau, sirih, kapur, gambir, dan pinang. Setelah ramuan jadi bulatan, mereka menggosokkan ke gigi dan gusi masing-masing. Dalam lomba nginang itu, ada beberapa hal yang dinilai, yakni kelengkapan peralatan nginang, busana, dan tata cara menginang. Cara berdialog sesama peserta juga masuk penilaian. Tidak hanya itu, panitia juga mensyaratkan peserta menyampaikan pantun GALIH COKRO/RaBa saat nginang. Pantun itu TUA: Salah satu peserta nginang di Desa Kemiren kemarin. juga masuk penilaian datersebut. diikuti puluhan perempuan yang lam Nginang 2012 ini ■ Baca Bikin...Hal 43 Yang menarik, lomba nginang itu sudah berusia lanjut. Puluhan ne-
Proyek lingkungan pun berdampak pada lingkungan sekitar
Petugas cleaning service ngaku perwira polisi
Ngaku anggota KPK sekalian, kan sudah terbiasa bersih-bersih
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com