Spatial Analysis - Membuat Buffer Area Pada Jalur Trans Koetaradja di Kecamatan Syiah Kuala

Page 1

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN

MODUL PRAKTIKUM SPATIAL ANALYSIS

MEMBUAT BUFFER AREA PADAJALURTRANSKOETARADJA

KECAMATANSYIAHKUALADANKUTAALAM

Dosen Pengampu:

AriefGunawan,S.T.,M.Sc.

198908012021021101

Penyusun:

AfifaSalsabila

1904110010007

1. Masukkan shapefile (SHP) Batas Administrasi Kecamatan Kota Banda Aceh. 2. Buka attribute table dari shapefile Batas Administrasi Kecamatan Kota Banda Aceh dengan cara klick kanan pada nama file yang tertera di layer sehingga akan muncul tabel sebagai berikut.

3. Pilih kecamatan yang dilalui jalur koridor Trans Koetaradja yang akan dianalisis. Lalu klik kanan pada

shapefile Batas Administrasi Kecamatan Kota Banda Aceh yang ada pada Table of Content, lalu pilih bagian

Data dan klik Export Data.

4. Layer yang telah di export akan terlihat seperti gambar di bawah ini. Gambar di bawah telah membentuk shapefile baru, yakni Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Kuta Alam.

5. Selanjutnya, kita hanya akan menggunakan layer dari kecamatan terpilih saja. Clip SHP bangunan sesuai dengan kecamatan yang telah di export. Kemudian lakukan Geoprocessing → Clip → Input features (bangunan) → Clip features (batas kecamatan yang telah di export) lalu klik ok.

6. Maka akan muncul tampilan peta yang sudah menyatu dengan shapefile bangunan seperti di bawah ini.

7. Selanjutnya lakukan digitasi jalur Trans Koetaradja sesuai dengan rute yang akan diambil. Pada contoh kasus, jalur yang digitasi merupakan rute Trans Koetaradja yang berada di Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan

Kuta Alam.

8. Setelah proses digitasi selesai, maka akan muncul shapefile jalur Trans Koetardaja seperti gambar di bawah.

9. Kemudian kita akan lakukan buffer terhadap rute Trans Koetaradja. tab geoprocessing → input jalur TKR

pada input features → kolom distance diisi dengan 300 dengan format meters → bar dissolve type pilih all.

10. Nantinya akan muncul tampilan layer seperti gambar berikut ini.

11. Lakukan intersect bangunan terhadap buffer yang telah didapatkan di area buffer. Geoprocessing →

Intersect → input layer hasil buffer dan layer bangunan pada kolom input features → ok.

12. Nantinya akan didapati tampilan layer seperti gambar berikut ini.

13. Langkah selanjutnya adalah membagi area buffer menjadi tiga bagian. Arctoolbox → analysis tools → proximity → multiple ring buffer. Masukkan jalur Trans Koetaraja (input features), pada bar distance

masukkan 50, 100, dan 300. Jangan lupa mengganti buffer unit menjadi meters → ok.

14. Maka akan didapatkan layer seperti berikut.

15. Lakukan intersect bangunan terhadap buffer untuk mendapatkan banguann yang berada di daerah buffer.

Geoprocessing → intersect → input layer multiple ring buffer dan layer bangunan (pada input features)

→ok.

16. Tampilan akan memunculkan layer seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya, ubah pewarnaan dari hasil layer intersect. Klik kanan → properties → symbology → categories. Pada bar value field pilih distance, kemudian add all values, pilih warna yang diinginkan → ok.

17. Output layer yang akan didapatkan adalah seperti gambar di bawah ini.

18. Terakhir, untuk mengetahui jumlah bangunan yang masuk ke dalam area buffer lakukan langkah berikut.

Open attribute table → klik kanan pada kolom distance → statistic.

Dari data yang ditampilkan, kita dapat mengetahui terdapat 20.193 unit bangunan yang berada dalam area buffer (waling distance) dengan lebar area 300 meter pada sepanjang rute Trans Koetaraja yang berada di Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Kuta Alam.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.