Poster Studio Perencanaan Kota_BWP Angkup_Kabupaten Aceh Tengah

Page 1

PENGEMBANGAN PKLp ANGKUP MENJADI KOTA MANDIRI ENERGI

LATAR BELAKANG

RTRW KABUPATEN ACEH TENGAH

TAHUN 2016-2036

Menurut rencana struktur ruang Kabupaten Aceh Tengah, pusat kegiatan lokal promosi (PKLp) Angkup yang terletak di Kecamatan Silih Nara ditetapkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan, industri pengolahan serta pariwisata berkelanjutan

PERMASALAHAN TATA RUANG

kerentanan wilayah terhadap bencana alam, distribusi jaringan listrik yang belum merata, perumahan tidak layak huni, kerusakan infrastruktur irigasi, masalah persampahan yang belum tertangani, serta tingkat kemiskinan yang cukup tinggi

PLTA PEUSANGAN

PKLp angkup memiliki potensi yang dapat dikembangkan pada sektor energi terbarukan Sektor energi terbarukan tersebut berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Peusangan Melalui pemanfaatan badan air Sungai

Peusangan dan Danau Lut Tawar, PLTA Peusangan ditargetkan dapat mendistribusikan listrik sebesar 88 MW untuk melayani wilayah Aceh Tengah dan beberapa kota di Sumatera

DOKUMENTASI

RUMUSAN MASALAH TUJUAN

Bagaimana arahan pemanfaatan ruang menurut

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada bagian wilayah perencanaan PKLp Angkup?

Bagaimana Peraturan Zonasi (PZ) pada bagian wilayah perencanaan PKLp Angkup?

SASARAN

Mengidentifikasi potensi dan permasalahan di PKLp Angkup

DASAR HUKUM

Peraturan Perundang-undangan undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Merumuskan arahan permanfaatan ruang yang sesuai dengan

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) pada bagian wilayah perencanaan PKLP Angkup.

Merumuskan metode perencanaan yang sesuai dengan potensi dan permasalahan PKLp Angkup

KAJIAN TEORI

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang

Penyelenggaraan Tata Ruang

Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan

Nasional RI Nomor 11 Tahun 2021 tentang tata cara penyusunan kembali, revisi, dan penertiban persetujuan substansi rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, kota, dan rencana detail tata ruang

Qanun

Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tengah 2016-2036

METODE PERENCANAAN

RRA (Rapid Rural Appraisal)

Dilakukan dengan mengamati secara langsung potensi pada sektor pertanian, perkebunan, industri pengolahan, pariwisata dan energi terbarukan dari desa-desa yang

terdapat di PKLp Angkup

Analisis SWOT

Didasarkan pada logika peneliti dalam mengkaji kekuatan dan peluang serta mengenali kelemahan dan ancaman dari desa-desa di PKLp Angkup.

Merumuskan strategi pengembangan berdasarkan konsep yang akan diterapkan di PKLp Angkup

Kawasan Perdesaan Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Pengembangan Wilayah Perdesaan

Pengembangan wilayah perdesaan merupakan upaya untuk memajukan wilayah desa dan masyarakatnya, mendukung swasembada pangan, meningkatkan produksi bahan pangan, penyediaan prasarana dan sarana dasar kepada masyarakat, penyediaan bahan baku industri, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan wilayah perdesaan, dan mengembangkan hubungan wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan agar saling menunjang dan saling menguntungkan

Transisi Desa Menjadi Kota

Transisi desa menjadi kota merupakan sebuah proses yang mungkin terjadi bila perdesaan mengalami fenomena-fenomena seperti bertambahnya populasi, berkurangnya lahan pertanian, mobilitas masyarakat menjadi lebih tinggi, pergeseran kedudukan sosial masyarakat, pola hidup yang tidak tradisional, dan lain sebagainya

Kawasan Perkotaan

Kawasan perkotaan (urban area) adalah suatu daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi, dicirikan dengan kegiatan pemukiman yang dominan di sektor non agraris dan menjadi pusat kegiatan perekonomian (yaitu produksi, distribusi dan konsumsi) baik untuk daerah itu sendiri maupun untuk daerah sekitarnya

Konsep Energi Hijau

Konsep energi hijau merupakan sebuah konsep yang menjamin efesiensi penggunaan energi, menggunakan energi terbarukan, dan menggunakan teknologi energi bersih untuk energi fosil dan non-fosil

Kawasan Mandiri Energi

Kawasan mandiri energi adalah suatu kawasan dalam wilayah kota yang terpilih karena karakteristik dan potensi kawasannya dapat dikembangkan untuk dapat menghasilkan ketenagalistrikan yang mencukupi kebutuhan listrik kawasan itu sendiri dengan menggunakan teknologi baru dan terbarukan (EBT)

3
KELOMPOK
Ulfah Afifa Salasabila Masyitah Jumala Muhammad Abrar Qisthina Nanda Muhammad Rifandi Zayyan Zuhra Zula Nadia Arifah Hayatun Nufus
DOSEN PEMBIMBING : 1 Dr Ir Halis Agussaini, M T 2 Farisa Sabila, S T ,M Sc STUDIO PERENCANAAN KOTA
1 2
1 a. b 2 a. 3 a 4. a

Topografi

Hidrologi Penggunaan Lahan

ANALISIS KEPENDUDUKAN

ANALISIS STRUKTUR INTERNAL BWP

Dalam perumusan PKLP Angkup tidak disebutkan pelayanan, oleh karena itu diperlukannya analisis pusat pelayanan, menggunakan perhitungan indeks sentralitas

Berdasarkan perhitungan indeks sentralitas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi rekomendasi sebagai Pusat Pelayanan kegiatan di Kawasan BWP adalah

Pepayungen Angkup dan Semelit Mutiara

Kabupaten Aceh tengah didominasi dengan kelerengan 25-40%. . Pada kawasan WP yaitu untuk Kecamatan

Silih Nara topografi rata-rata sebesar 1100 mdpl

Ekonomi

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewati kecamatan Silih Nara adalah Krueng Peusangan dengan luas

12.624,731 Ha

Penggunaan lahan di Kecamatan Silih Nara didominasi oleh Ladang, perkebunan dan Hutan

Jenis jenis pekerjaan masyarakat di Kecamatan Silih Nara yaitu petani, pedagang, peternak, pengrajin/ industri rumah tangga, PNS, pertukangan

1,96% t - t pertumbuhanpenduduk BWPAngkup

penduduk berdasarkan umur

ANALISA SARANA DAN PRASARANA

Jalan terdiri dari :

Primer (Jalan Sp Uning)

Lingkungan yang menghubungkan

2 Bus Barang

sistem pergerakan

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN

KAWASAN LINDUNG

Kawasan Perlindungan setempat terdapat di BWP Angkup adalah kawasan sempadan sungai yang ditetapkan di sepanjang sungai

Peusangan

KAWASAN BUDIDAYA

Kawasan Permukiman

Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan Perkebunan

Kawasan Persawahan

Kegiatan yang mungkin berkembang :

Kegiatan Pertanian

Kegiatan Industri

Kegiatan Transportasi

Kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik

ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN WP

POTENSI MASALAH PELUANG TANTANGAN PERDAGANGAN

Adanya sarana perdagangan yang beragam dan dapat melayani kebutuhan internal BWP serta wilayah bagian barat

PLTMH Angkup, memanfaatkan

aliran air yang terdapat di pedesaan sebagai sumber tenaga

Menghasilkan daya sebesar 86-88 mega watt (MW) yang dihasilkan oleh dua turbin

Tidak adanya penataan parkir Tidak adanya aksesibilitas bagi pejalan kaki

Dikembangkannya sarana perdagangan tambahan di kampung lain guna mewujudkan pemerataan pendapatan

Munculnya kegiatan ekonomi informal di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan

PERTANIAN INDUSTRI PLTA

Penggunaan tanah didominasi oleh lahan perkebunan Terdapat kebun kopi, durian, alpukat, kemiri dan lainnya

Lokasi industri strategis

Perubahan iklim

Penggunaan pupuk anorganik

1 2 Limbah industri dibuang tanpa proses pengolahan Jumlah karbon meningkat akibat proses pembakaran batu bata

Ragam industri : Pengolahan air minum Pengolahan kopi Industri batu bata

Adanya penstock dan diversion weir PLTA Peusangan pada BWP Angkup

Pembebasan lahan perkebunan masyarakat Polusi udara dari mobilisasi alat berat

Dikembangkannya industri pengolahan hasil perkebunan

Dilakukannya klasterisasi kegiatan dan pengadaan IPAL secara koletif untuk industri kecil

Membuka lapangan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat lokal Menghemat biaya operasional PLN

Kecenderungan masyarakat dalam mengolah dan memasarkan hasil kebun secara mandiri

Meningkatnya persaingan ekonomi antar industri kecil

Keretanan geologi Punahnya spesies endemik akibat aktiivtas PLTA

Kios : 46 Unit Pertokoaan : 2 Unit
Ja an Lokal Ko ektor Pr mer Arter Pr mer KETERANGAN 0-15 326% 25-34 175% 16-24 151% 35-44 147% 5-5 105% 55 97%
p g p y g k g g U U u u A K me B Mu a a p g Kem p y g Angkup G G b g
ANALISIS TRANSPORTASI
ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN
S t
KELOMPOK 3 Ulfah Afifa Salasabila Masyitah Jumala Muhammad Abrar Qisthina Nanda Muhammad Rifandi Zayyan Zuhra Zula Nadia Arifah Hayatun Nufus DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Ir.
M.T. 2.
S.T.,M.Sc STUDIO PERENCANAAN KOTA GAMBARAN UMUM Kec Ketol Kec Celala Kec. Kuta Panang Kec. Rusip Antara 1 850 Ha Dari 7 Desa 6.469 Jiwa
Halis Agussaini,
Farisa Sabila,
SMP/MTS : 1 SMA/MA/SMK : 1 Apotik 1 Unit 22 Mushalla 2.072.466 (l/org/hari) Air Limbah Black Water 29 014 L/Orang/Hari Air Limbah Grey Water 1 421 711 L/Orang/Hari Tempat Sampah 651 Unit Gerobak 16 Unit TPS 6 Unit Listrik sebesar 7327 KVA Jalan Alteri
Kab Nagan
Jalan Kolektor
Jalan Lokal Jalan
kegiatan
Hanya
Memiliki
internal-internal insternal-eksternal eksternal-internal eksternal-eksternal Jaringan
1 2 3 4 komposisi
Proyeksi Penduduk dalam 20 Tahun komposisi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Peta Kepadatan penduduk p kepadaa pend duk PLTA PLTMH Penstock
Primer (Jalan Genting Gerbang-
Raya
Desa
Tersedia
potensi
Perempuan 50 1% Laki-Laki 49 9
k S S
Pepayungen A gk p

KONSEP DAN RENCANA

PLTA Peusangan Adanya dua infrastruktur sumber daya air paling penting untuk mendukung

kegiatan PLTA Peusangan berupa Penstock dan Diversion Weir terdapat di Kampung Pepayungen Angkup dan Kampung Semelit Mutiara

Industri Pengolahan

Distribusi listrik secara baik dan merata oleh PLTA Peusangan dapat mendukung berkembangnya kegiatan sektor industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan di BWP Angkup

Transit Area

Jalan lintas kabupaten/kota dan kegiatan pembangkit tenaga listrik

mendorong terjadinya arus mobilisasi yang tinggi serta memberi peluang bagi Angkup untuk mengembangkan kawasan menjadi area transit dengan fasilitas perekonomian yang memadai

RENCANA STRUKTUR DAN POLA RUANG

STRUKTUR RUANG

Pengembangan PKLp Angkup menjadi Kawasan Mandiri Energi dengan mempertahankan kelestarian alam

Penerapan konsep Kawasan Mandiri Energi sebagai manifestasi dari prinsip Green Energy dengan memanfaatkan sumber energi alternatif berupa arus sungai

Peusangan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) guna mendukung keberlanjutan ekologi

STRATEGI PENATAAN RUANG

STRATEGI SISTEM PUSAT KEGIATAN PELAYANAN BWP PKLP ANGKUP

Kebijakan dan Strategi Sistem Pusat Kegiatan Pelayanan BWP PKLp Angkup merupakan Pembentukan sistem pusat pelayanan dan pengembangan pusat pertumbuhan baru di BWP PKLp Angkup yang mendukung kegiatan energi dan perdagangan jasa serta pertanian dan perkebunan

DELINASI BATAS WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Mengembangkan pusat pelayanan yang mendukung pengembangan Energi, perdagangan dan jasa serta menyediakan lokasi utama sebagai pusat pertumbuhan baru di BWP PKLP Angkup

STRATEGI RENCANA PELAYANAN SISTEM JARINGAN PRASARANA

PENDUKUNG

Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana untuk mendukung segala sektor di kawasan PKLp Angkup, serta menjaga sumber mata air dan sungai untuk kegiatan PLTA Peusangan

RENCANA PUSAT KEGIATAN PKLP ANGKUP

Rencana Pusat Kegiatan yang ditetapkan : Pusat Pelayan Kegiatan (PPK) di Desa

Pepayungen Angkup

Subpusat Pelayanan Kota di desa Genting

Gerbang dan Arul Kumer

Subpusat Pelayan Lingkungan di Desa

Semelit Mutiara

RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI

Pelebaran ruas jalan kolektor primer Sp Uning

Pengembangan terminal barang dan halte di Kampung Pepayungen Angkup

RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN

Perencanaan Tempat Penampungan

Sementara

Perencanaan jalur pemungutan sampah

RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Penambahan Jaringan Serat Optik

Penambahan Tiang Base Transceiver Station (BTS)

RENCANA JARINGAN SUMBER AIR

Pengendalian irigasi untuk PLTA Angkup

Perencanaan pipa PDAM dan Pamsimas

RENCANA JARINGAN DRAINASE

Perencanaan drainase Sekunder dan Tersier

RENCANA JARINGAN LISTRIK

Penambahan Saluran Udara Tegangan Menengah untuk melayani listrik Penambahan gardu listrik

POLA RUANG

STRATEGI RENCANA JARINGAN PERGERAKAN

Merencanakan jalur pergerakan untuk meningkatkan perekonomian serta mendukung industri dan mengembangkan jalan eksternal dan internal antar wilayah dan mengembangkan terminal di Pepayungen Angkup

STRATEGI PENETAPAN KAWASAN LINDUNG PKLP ANGKUP

Meningkatkan pengawasan sempadan sungai, menyediakan pemakaman umum mengembangkan jalur hijau di sepanjang jalan RTH pada kawasan sempadan sungai dan memelihara kondisi RTH agar dapat berfungsi dengan baik

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA

Mengembangkan kasiba/lisiba di ruas utama perkotaan dan fasilitas perdagangan dan jasa pada sub pusat pelayanan Mengendalikan secara ketat pertumbuhan bangunan di sepanjang jaringan utama memberdayakan industri kecil melalui Koperasi dan UMKM

PROGRAM PRIORITAS

Pengembangan kawasan BWP PKLp Angkup sebagai Kawasan Mandiri Energi yang mampu mendukung pengembangan energi kegiatan industri pengolahan, perdagangan dan jasa, pertanian dan pekebunan

Mengembangkan dan mengawasi RTH di sepanjang jalan, sempadan sungai dan memelihara kondisi RTH agar berfungsi lebih baik

ZONA LINDUNG

Membatasi kegiatan yang dapat

berkembang pada zona sempadan sungai dan kawasan infrastruktur PLTA

Memantapkan fungsi kawasan hutan

untuk keseimbangan tata air dan lingkungan hidup

Mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan melalui pengendalian kegiatan terbangun perkotaan

ZONA LINDUNG

Mengembangkan kawasan industri

pengolahan hasil pertanian dan perkebunan guna mendukung eksistensi ekonomi lokal

Pengembangan prasarana ketenagalistrikan sebagai media distribusi energi listrik dari

PLTA

Percepatan pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan berdaya saing

Pemeliharaan, pengembangan, dan perlindungan sumber daya air dan menangani limbah rumah tangga dengan fasilitas sanitasi per KK juga sanitasi umum pada wilayah perdesaan

Mengembangkan jalan penunjang kegiatan dominan yang mendukung ruas jalan utama Kampung Pepayungen Angkup, Kampung Simpang Kemili dan Kampung Semelit Mutiara, serta mengembangkan terminal di Kampung Pepayungan Angkup

DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Ir. Halis Agussaini, M.T. 2. Farisa Sabila, S.T.,M.Sc STUDIO PERENCANAAN KOTA
ULFAH AFIFA SALSABILA MUHAMMAD ABRAR MASYITHAH JUMALA QISTH NA NANDA MUHAMMAD RIFANDI ZAYYAN ZUHRA ZULA NADIA ARIFAH HAYATUN NUFUS OURTEAM DOSENPEMBIMBING FARISA SABILA S T ,M SC DR IR HALIS AGUSSAINI M T
PERTAMA
KETIGA KEEMPAT KELIMA
KEDUA

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.