Modul Pembuatan Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL)

Page 1

MODUL KOMPUTASI

PEMBUATAN PETA SATUAN KEMAMPUAN LAHAN (SKL)

Oleh :

AFIFA SALSABILA

1904110010007

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Syiah Kuala

D I S U S U N

Deskripsi Singkat :

Kemampuan lahan adalah penilaian tanah secara sistematik dan pengelompokkannya kedalam beberapa kategori berdasarkan sifat-sifat yang menjadi potensi dan hambatan dalam penggunaan secara lestari. Peta analisis satuan kemampuan lahan adalah peta yang menampilkan informasi terkait kemampuan suatu lahan pada sebuah daerah serta pembagiannya melalui kelaskelas.

Tujuan :

Modul ini disusun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terkaitsistematika pembuatan peta satuan kemampuan lahan (SKL) dengan berbekal shapefileshapefile peta yang telah dikerjakan pada praktikum-praktikum sebelumnya sebagai peta dasar.

Jenis SKL yang digunakan:

1. SKL Morfologi

2. SKL Kemudahan Dikerjakan

3. SKL Kestabilan Lereng

4. SKL Kestabilan Pondasi

5. SKL Ketersediaan Air

6. SKL Drainase

7. SKL Erosi

8. SKL Pembuangan Limbah

9. SKL Rawan Bencana

Input Peta :

1. Peta Morfologi

2. Peta Kelerengan

3. Peta Topografi

4. Peta Penggunaan Lahan

5. Peta Curah Hujan

6. Peta Rawan Bencana (Banjir dan Gempa)

STEP I

MEMBUAT PETA SKL MORFOLOGI

1. Input data Peta Morfologi dan Peta Kelerengan yang telah dikerjakan pada praktikum sebelumnya. Pastikan UTM yang digunakan pada peta telah sesuai.

2. Selanjutnya, lakukan overlay pada peta dengan menggunakan fitur Intersect. Geoprocessing → Intersect → Input Peta Morfologi dan Peta Kelerengan.

3. Pilih lokasi penyimpanan file peta dan ubah XY Tolerance ke dalam Meters, lalu klik OK. Proses Intersect akan berjalan.

4. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Morfologi. Kemudian, hitung total nilai dari kedua data yang diinput.

SKL_Morfologi → Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name:

Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK. Tabel akan dibuat secara otomatis.

5. Setelah tabel muncul, kita akan melakukan penjumlahan nilai kedua data menggunakan fitur Field Calculator.

Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] dari Fields → Klik OK.

6. Setelah Calculating Records selesai, Add Field kembali untuk membuat dua tabel baru dengan nama SKL_Morfol (Text) dan Skor_Morf (Double). Pada tabel SKL_Morfol, kita

akan membagi peta kedalam 5 kelas berdasarkan besaran nilai yang diperoleh dari penjumlahan.

Select by Attributes → Total_Nilai → Klik (=) → Get Unique Values, setelah sampai pada tahap ini pilih nilai yang ingin diklasifikasi dengan melakukan double klik. Tabel yang memuat nilai yang dipilih akan ter-select.

7. Ketika tabel masih dalam kondisi ter-select, klik kanan pada SKL_Morfol dan pilih fitur Field Calculator. Di dalam kolom tuliskan nama kelas yang dapat menggambarkan besaran nilai, misal “Kemampuan lahan kurang” → Klik OK.

8. Menggunakan langkah yang sama, masukkan skor (1, 2, 3, 4 dan 5) yang merepresentasi kelas SKL_Morfol, yang sebelumnya telah dibagi ke dalam 5 kelas.

9. Langkah terakhir dalam pembuatan peta SKL Morfologi ialah pemberian warna. Klik kanan pada layers SKL_Morfologi → Properties → Symbology

10. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_Morfol) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Morfologi akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP II

MEMBUAT PETA SKL KEMUDAHAN DIKERJAKAN

Pada dasarnya, membuat peta SKL Kemudahan Dikerjakan sama dengan membuat SKL Morfologi sebelumnya. Perbedaan pembuatan kedua peta ini hanya terdapat pada jenis data yang diinput. Dalam pembuatan SKL Kemudahan Dikerjakan data yang diinput ialah; Peta Morfologi, Kelerengan, Topografi, Penggunaan Lahan dan Jenis Tanah.

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Kemudahan Dikerjakan dengan menggunakan fitur Intersect.

2. Masukkan layers SKL_Morfologi, topografi dan penggunaan lahan, klik OK

3. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Kemudahan Dikerjakan. Kemudian, hitung total nilai dari data-data yang diinput.

SKL_Kemudahan Dikerjakan → Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK. Tabel akan dibuat secara otomatis.

4. Setelah tabel muncul, kita akan melakukan penjumlahan nilai data-data menggunakan fitur Field Calculator.

Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] dari Fields → Klik OK.

5. Select by Attributes → Total_Nilai → Klik (=) → Get Unique Values, setelah sampai pada tahap ini pilih nilai yang ingin diklasifikasi dengan melakukan double klik. Tabel yang memuat nilai yang dipilih akan ter-select.

6. Ketika tabel masih dalam kondisi ter-select, klik kanan pada SKL_Kemudahan Dikerjakan dan pilih fitur Field Calculator. Di dalam kolom tuliskan nama kelas yang dapat menggambarkan besaran nilai, misal “Kemudahan dikerjakan kurang” → OK.

7. Menggunakan langkah yang sama, masukkan skor (1, 2, 3, 4 dan 5) yang merepresentasi kelas SKL_Morfol, yang sebelumnya telah dibagi ke dalam 5 kelas

8. Langkah terakhir dalam pembuatan peta SKL Kemudahan Dikerjakan ialah pemberian

warna. Klik kanan pada layers SKL_Kemudahan Dikerjakan → Properties →

Symbology Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_KD) → Atur Label

→ Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK.

Peta SKL Kemudahan Dikerjakan akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP III

MEMBUAT PETA SKL KESTABILAN LERENG

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Kestabilan Lereng dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; SKL Kemudahan Dikerjakan dan Curah Hujan.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Kestabilan Lereng. Kemudian, hitung total nilai dari data-data yang diinput. SKL_Kestabilan Lereng → Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK. Tabel akan dibuat secara otomatis.

3. Setelah tabel muncul, kita akan melakukan penjumlahan nilai data-data menggunakan fitur Field Calculator.

Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

4. Langkah-langkah berikutnya yang diterapkan dalam pembuatan peta SKL Kestabilan Lereng sama dengan SKL Lainnya.

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

5. Langkah terakhir dalam pembuatan peta SKL Kestabilan Lereng ialah pemberian warna.

Klik kanan pada layers SKL_Kestabilan Lereng → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_KL) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

STEP IV

MEMBUAT PETA SKL KESTABILAN PONDASI

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Kestabilan Pondasi dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; SKL Kestabilan Lereng, Penggunaan Lahan dan Jenis Tanah.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Kestabilan Pondasi. Kemudian, hitung total nilai dari data-data yang diinput. SKL_Kestabilan Pondasi → Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK. Tabel akan dibuat secara otomatis.

3. Setelah tabel muncul, kita akan melakukan penjumlahan nilai data-data menggunakan fitur Field Calculator.

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

4. Langkah terakhir dalam pembuatan peta SKL Kestabilan Pondasi ialah pemberian warna. Klik kanan pada layers SKL_Kestabilan Pondasi → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_KP) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Kestabilan Pondasi akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP V

MEMBUAT PETA SKL KETERSEDIAN AIR

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Ketesediaan Air dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; SKL Morfologi, Topografi dan Curah Hujan.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Ketersediaan Air.

➢ Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK.

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

3. Pemberian warna pada SKL Ketersediaan Air. Klik kanan pada layers SKL_Ketersediaan Air → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_KA) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Ketersediaan Air akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP VI

MEMBUAT PETA SKL DRAINASE

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Drainase dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; Peta Morfologi, Kelerengan, Topografi, dan Penggunaan Lahan.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Drainase.

➢ Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK.

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

3. Pemberian warna pada SKL Drainase.

Klik kanan pada layers SKL_Drainase → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_Drain) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Drainase akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP VI

MEMBUAT PETA SKL EROSI

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Erosi dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; Peta Morfologi, Kelerengan, Penggunaan Lahan, Jenis Tanah dan Curah Hujan.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Erosi.

➢ Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

3. Pemberian warna pada SKL Erosi.

Klik kanan pada layers SKL_Erosi → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik

Categories → Value Field (SKL_Erosi) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Erosi akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP VII

MEMBUAT PETA SKL PEMBUANGAN LIMBAH

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Pembuangan Limbah dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; Peta Morfologi, Kelerengan, Topografi, Penggunaan Lahan dan Curah Hujan.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Pembuangan Limbah.

➢ Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK.

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

3. Pemberian warna pada SKL Pembuangan Limbah. Klik kanan pada layers SKL_Pembuangan Limbah → Properties → Symbology. Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_PL) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Pembuangan Limbah akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

STEP IX

MEMBUAT PETA SKL RAWAN BENCANA

1. Lakukan overlay pada data yang akan diinput ke dalam SKL Rawan Bencana dengan menggunakan fitur Intersect. Data yang diinput berupa; Peta Morfologi, Kelerengan, Topografi, Penggunaan Lahan dan Zona Rawan Bencana.

2. Setelah proses Intersect selesai, ubah nama layers menjadi SKL_Rawan Bencana.

➢ Open Attribute Table → Table Options → Add Field → (Name: Total_Nilai) dan (Type: Double), lalu klik OK.

➢ Total_Nilai → Field Calculator → input [Nilai] + [Nilai_1] + [Total_Ni_1] dari Fields → Klik OK

➢ Membagi kelas-kelas kemampuan lahan

➢ Skor dari tiap-tiap kelas yang direpresentasikan dalam angka 1-5

3. Pemberian warna pada SKL Rawan Bencana. Klik kanan pada layers SKL_Rawan Bencana → Properties → Symbology Pada kolom Show, klik Categories → Value Field (SKL_RB)

Atur Label

Pilih Color Ramp → Apply → Klik OK

Peta SKL Rawan Bencana akan muncul dengan pewarnaan yang didasarkan pada klasifikasi kemampuan lahan.

FINAL STEP

PEMBOBOTAN SATUAN KEMAMPUAN LAHAN

Keterangan :

I = Lebar Interval

R = Jarak Interval

N = Jumlah Interval

attribute table → Add Field

Morfologi 5
Kemudahan
1
SKL Kestabilan Lereng 5
SKL Kestabilan Pondasi 3
SKL Ketersediaan Air 5 6. SKL Erosi 3 7. SKL Drainase 5 8. SKL Pembuangan Limbah 0
SKL Rawan Bencana 5
Tabel 1. Pembobotan Satuan Kemampuan Lahan No. Satuan Kemampuan Lahan Bobot
1. SKL
2. SKL
Dikerjakan
3.
4.
5.
9.
Kemudian
dihitung menggunakan rumus dibawah ini untuk menentukan kelas-kelas kesesuaian lahan. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
I = R/N
1. Mengalikan skor dari tiap-tiap SKL sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Open

2. Setelah menambah tabel Skor_Morfo, klik kanan untuk memilih Field Calculator. Pada opsi Fields, pilih Skor_Morfo, klik (*), input bobot (5) ke dalam kotak, lalu klik OK. Kemudian, tunggu calculating records selesai, maka nilai akan muncul di dalam tabel Bobot_Morfo.

3. Ulangi langkah tersebut untuk SKL lainnya.

4. Setelah selesai menginput semua tabel Bobot_SKL pada open attribute table, lakukan intersect kesembilan SKL yang sudah dikalikan dengan jumlah bobot.

Geoprocessing → Intersect → Input SKL

5. Memisahkan nilai bobot dengan cara men-dissolve SKL Kemampuan Pengembangan. Cukup pilih Field Dissolve dengan nama-nama Bobot_SKL

6. Menjumlahkan ke-sembilan SKL yang sudah di Dissolve sebelumnya, agar muncul nilai bobot terkecil hingga terbesar. Untuk menghitung jarak interval bobot, dapat menghitung lebar interval = jarak interval * jumlah interval.

7. Memberikan keterangan berdasarkan hasil penjumlahan dari masing-masing bobot SKL.

8. Langkah terakhir ialah pewarnaan SKL Kemampuan Pengembangan

SKL_Pengembangan Lahan → Properties → Symbology Pada kolom Show, klik

Categories → Value Field (SKL_PL) → Atur Label → Pilih Color Ramp → Apply →

Klik OK.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Modul Pembuatan Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL) by afifa.sl - Issuu