WARTA EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

Pater Martin Hadun,SVD: Mengalami Inkarnasi Budaya Kongo PUISI DOA MARIA MEMBACA DAN MERENUNGKAN BUNDA PENGANTARA (24) Lukas 13: 10 - 17 RP. Yan Madya: Wartakan Injil Meski Terjepit Corona


2

RENUNGAN

WARTA PAROKI

Membaca & Merenungkan Lukas 13: 10 - 17

Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat 10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” 13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan

memuliakan Allah. 14 Tetapi kepala rumah ibadat a gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.” 15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh: Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph. Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


RENUNGAN

WARTA PAROKI

3

Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham? “ 17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

Sabat. Yesus sendiri mengabaikan ketentuan Sabat itu untuk memberikan orang-orang malang pengalaman akan kasih Tuhan. Dengan sikap itu Yesus menghapus ketakutan manusia pada Tuhan, diganti dengan kenyamanan dan kegembiraan karena Tuhan betul hadir dan membagikan cinta-Nya. Pengalaman rohani inilah Renungan yang membuat Gereja awal berani menderita bahkan berani mati. MENEMUKA RASA aman di Allah kita adalah Allah yang medalam Tuhan merupakan kerinduan nyelamatkan (Mzm 68:21). Tak perlu St. Paulus, yang justru diwujudkan cemas dan gelisah berhadapan densecara nyata oleh umat di Roma. gan -Nya karena belas kasih Tuhan Paulus mengatakan kepada je- jauh lebih besar daripada daya tangmaat di Roma bahwa mereka mener- kap manusia. Tak ada alasan untuk ima Roh yang menjadikan mereka menjauh dari-Nya. anak Allah, bukan roh perbudakan Kita membina kejujuran dan yang membuat mereka takut. kesederhanaan dalam penghayatan Oleh pelayanan Yesus manusia iman. Dengan itu kita justru membemengalami kehadiran Tuhan sebaskan diri dari ikatan dengan dunia cara intim menurut ukuran manusia dengan dunia dan dihantar Tuhan ke sehingga jarak antara Tuhan dan dalam kemah abadi.(ap) manusia dihapus. Kepala rumah ibadat menyalahkan orang-orang yang Sumber: Berjalan Bersama Sang mencari kesembuhan karena itu Hari Sabda 2021 - Hal.414 EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


4

WARTA PAROKI

SANTO-SANTA

Santo-Santa 25 Oktober Santo Gaudensius, Uskup dan Pengaku Iman

Gaudensius lahir pada pertengahan abad ke-4 di kota Brescia, Italia dari sebuah keluarga Kristen

saleh. Semenjak masa mudanya ia mendapat pendidikan dan pelajaran agama langsung dari uskupnya, Santo Philaster. Ternyata oleh pendidikan itu, ia berkembang dewasa menjadi seorang pemuda yang saleh, bijaksana dan cakap. Karena itu ia dikagumi oleh orang-orang sekotanya. Ketika dewasa, ia berziarah EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

ke Yerusalem dan berbagai tempat suci bersejarah dengan maksud agar dilupakan oleh para pencintanya di Brescia. Sementara ia berada di Tanah Suci, uskup kota Brescia meninggal dunia. Segenap imam dan umat kota itu dengan suara bulat memilih Gaudensius sebagai uskup baru. Uskup-uskup Italia di bawah pimpinan Uskup Santo Ambrosius berkumpul dan meresmikan pilihan itu. Mereka lalu mengirim kabar kepada Gaudensius yang pada waktu itu sedang berada di Kapadokia, Asia Kecil untuk memintanya segera pulang ke Brescia guna mengemban tugas sebagai Uskup kota Brescia. Mendengar kabar itu, Gaudensius, yang mulanya merasa berat, segera pulang karena hormatnya yang besar kepada Uskup Santo Ambrosius yang saleh itu. Di Brescia ia ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 397. Sebagai uskup, Gaudensius


SANTO-SANTA menaruh perhatian besar pada bidang pengajaran agama bagi seluruh umatnya. Dalam rangka itu, ia dengan rajin menjelajahi seluruh keuskupannya untuk berkotbah. Ia sendiri pun bersikap tegas kepada dan menghukum orang-orang yang berkelakuan buruk, yang hanya mengejar kenikmatan duniawi sambil melupakan tuntutan ajaran Injil Kristus. Prestasi kerjanya sungguh mengagumkan. Ia diutus Paus untuk menghadap kaisar Konstantinopel guna membebaskan Santo Krisostomus. Usahanya itu gagal malahan ia diperlakukan dengan kasar oleh kaisar. Gaudensius meninggal dunia pada tahun 410.

Santo Krisantus dan Daria, Martir Kedua orang kudus ini dihormati sebagai martir-martir Roma yang dibunuh pada masa pemerintahan bersama dua orang kaisar Roma, Karinus dan Numerianus (283-

WARTA PAROKI

5

285). Hari kelahiran dan kematian mereka tidak diketahui dengan pasti. Cerita tentang kemartiran mereka diketahui dari sebuah cerita kuno abad kelima. Menurut cerita itu Krisantus adalah putera Polemius, seorang bangsawan kafir. Ia menjadi Kristen dan giat dalam usaha penyebaran iman Kristen kepada orang-orang Roma. Ayahnya yang masih kafir itu tidak merestui dan berusaha keras dengan berbagai cara untuk memurtadkan kembali dia. Tetapi Krisantus tetap tidak mau mengingkari imannya. Cara terakhir yang dipakai ialah memaksa Krisantus menikah dengan Daria, seorang iman kafir. Untuk itu ia mempertemukan Krisantus dengan Daria. Apa yang EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


6

WARTA PAROKI

terjadi? Berlawanan dengan harapannya, Daria justru jatuh cinta pada Krisantus dan bertobat menjadi Kristen. Mereka kemudian hidup bersama sebagai suami-isteri, dan menghayati suatu kehidupan Kristen penuh bakti kepada Tuhan. Mereka giat dalam penyebaran iman Kristen dan berhasil mempertobatkan banyak orang Roma, termasuk hakim yang diperintahkan untuk memaksa mereka menyangkali imannya. Akibatnya ialah mereka ditangkap dan disiksa oleh penguasa Roma. Setelah mengalami berbagai macam siksaan, mereka dirajam dan dikuburkan hidup-hidup di Jalan Salaria, di luar kota Roma pada tahun 283. Peristiwa pembunuhan tersebut tidak menakutkan orang-orang Kristen dalam usahanya menyebarkan iman Kristen, malah semakin menarik banyak orang Roma berpaling kepada kebenaran yang ada di dalam Kristus sebagaimana diwartakan oleh iman Kristen. Santo Gregorius dari Tours (538-394) mengatakan bahwa di EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

SANTO-SANTA tempat kedua martir itu dimakamkan didirikan sebuah tempat ibadah untuk menghormati mereka. Kemudian pada abad kesembilan jenazah mereka dipindahkan ke Munstereifel, Jerman.

Santa Margaretha, Martir Margaretha dibunuh oleh suaminya pada tahun 1176 dan dimakamkan di luar tempat pemakaman orang-orang beriman. Mulanya suaminya menyangkal tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa Margaretha gantung diri. Tetapi karena pada kubur Margaretha terjadi begitu banyak mujizat, penipuan suaminya itu terbongkar. Lalu jenazah Margaretha digali kembali dan dimakamkan di dalam gereja Roskilde, Denmark.*** http://www.imankatolik.or.id


PUISI DOA

WARTA PAROKI

7

MARIA BUNDA PENGANTARA (24) Meyakinkan kami akan dikau Bahwa engkau ada di setiap saat Dalam kehidupan kami

OH Maria ratu rosario Kami percaya engkau ada Selalu bersama kami Sepanjang segala abad Sebab setiap kali penampakanmu Engkau menyatakan kemuliaan dirimu Perawan yang tiada bernoda Sekalipun kami belum pernah Berjumpa dan memandang wajahmu Namun penampakanmu pada St. Bernadette

Seperti engkau tunjukkan pada St. Bernadette Pada penampakanmu 11 Pebruari 1858 Engkaulah seorang wanita berpakaian putih Mengenakan gaun putih Dan kerudung putih senada Engkau memakai ikat pinggang biru Dan sebuah mawar kuning Pada setiap kakimu Engkau mendengar doa rosario Yang didaraskan Santa Bernadette Oleh peristiwa penampakanmu di Lourdes Kami tak ragu lagi EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


8

WARTA PAROKI

Percaya engkau bunda kami Yang selalu setia mendengar Setiap kali kami daraskan rosario Engkau menerima permohonan kami Untuk engkau sampaikan Pada Yesus Kristus Tuhan kami Oh Maria ratu rosario Bunda tersuci tiada bercela Bersamamu kami berpengharapan Akan pertobatan dan penghapusan dosa Sebab apa saja yang kami minta Dengan perantaraanmu oh Maria Selalu dijawab oleh Yesus Tuhan Kami mohon padamu Tampakan dirimu pada kami Melalui pertobatan diri kami Dari segala kelemahan Yang menggiring kami Kepada perbuatan yang meEDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

PUISI DOA misahkan kami Dengan cinta Putramu Tuhan kami Yesus Kristus Oh Maria ratu rosario Hari ini kami merayakan Hari Minggu Misi Sedunia Bantulah kami dengan teladanmu Sebagai bunda Allah yang visioner Agar kami menjadi anakmu Yang tangguh dalam bermisi Mewartakan firman Tuhan Yang membebaskan dunia Dari belenggu peperangan Bersamamu oh Maria Kami serahkan harapan kami Untuk semakin teguh Menjadi Gereja yang bersaksi Gereja yang terus bermisi Melalui berbagai kemampuan Dan bakat serta talenta Yang boleh kami terima Dari kemurahan Yesus Tuhan kami, Amin Denpasar, 24.10.2021


GEMA PAROKI

WARTA PAROKI

9

RP. Yan Madya: Wartakan Injil Meski Terjepit Corona Misa Hari Minggu Misi Sedunia ke-95 di Gereja Yesus Gembala Yang Baik Ubung, Minggu pagi 24 Oktober 2021 dipimpin oleh RP. Yan Madya. Ia didampingi oleh RP. Jack L. Dambe, CJD, seorang imam dari kongregasi Kanonik Regular dari Yesus Tuhan (CJD) yang berkarya di Maumere Keuskupan Maumere. Dalam kotbahnya RP. Yan Madya mengatakan hari ini Gereja merayakan hari Minggu Misi Seduniayang ke-95. Untuk memaknai hari minggu misi ke -95 ini bapa suci Fransiskus memberikan pesan yang berintikan, “Kami tidak mungkin untuk tidak berkata-kata tentang apa yang teah kami lihat dan kami dengar” (Kis 4:20) Tema ini dilandaskan pada kitab para rasul dimana para rasul sudah mengalami Tuhan yang bangkit. Dan berdasar atau bermodalkan pengala-

man dikasihi oleh Tuhan para rasul lalu mewartakan kemana-mana tentang Tuhan dan kebaikan-Nya. Tiba saatnya oleh sakramen baptis saya dan anda, kita semua orang-orang katolik mengemban tugas misi ini untuk mewartakan Injil. Pertanyaannya, bagaimana saya bisa mewartakan Injil manakala saya sendiri ada dalam keadaan terjepit khususnya karena Corona yang sudah hampir dua tahun menyelimuti kita, memorakporandakan semua aspek kehidupan kita. Menurut bapa Paus, sekalipun kita ada dalam situasi sulit karena EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


10

WARTA PAROKI

Corona , karena semua aspek kehidupan kita diporakporandakannya , kita masih bisa menjadi misionaris . Caranya, kita menjadi misionaris yang berbelas kasih. Nah, untuk bisa menjadi misionaris yang berbeas kasih mari kita sama-sama belajar dari Bartimeus dalam Injil. Apa yang mencolok dan bisa dipetik dari Bartimeus dalam Injil ini? Injil Markus mengisahkan Bartimeus itu orang buta. Buta matanya sehingga sehingga oleh buta matanya ia tidak bisa melihat. Namun telinganya, hatinya, terbuka sekalipun mendambakan suatu kelak ia bisa melihat. Karena itu suatu hari ketika ia duduk di jalan menuju Yeriko dan Tuhan lewat di sana Bartimeus mendengar bisik orang, yang lewat adalah Yesus. Ia menyerukan , Yesus Anak Daud kasihanilah aku. Bartimeus tidak minta supaya Tuhan memelekkan matanya yang sudah lama tidak melihat karena buta. Ia memohon supaya dikasihani oleh Tuhan. Ini berarti Bartimeus adalah seorang yang beriman, yang tahu diri. Ia tidak mau EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI

mendikte Tuhan supaya memenuhi keinginannya dimana matanya yang buta supaya melihat. Bartimeus memohon: Kasihanilah aku. Dan betul Tuhan mengasihani dia sehingga ketika Bartimesus dipanggil dan bertemu dengan dia secara empat mata Tuhan Yesus menawarkan apa yang Aku bisa perbuat untukmu? Apa yang engkau inginkan aku perbuat untukmu. Ketika itu Bartimeus minta: Rabuni, supaya aku melihat. Mengimbangi pengasihan Tuhan dalam bentuk memberikan penglihatan kepada dia, Bartimeus juga melakukan hal yang mendasar. Ia menanggalkan jubahnya lalu mengikuti Yesus. Jubah di sini adalah lambang kehidupan lama Bartimeus. Oleh karena itu ketika ia mengalami pengasihan Tuhan berupa diijinkannya ia melihat ia meningalkan jubahnya, manusia lamanya dan mengikuti Tuhan. Menurut permenungan saya inilah yang wajib kita pelajari dari Bartimeus. Jangan mendikte Tuhan demi kepentingan kita apapun bentuknya. Yang kita butuhkan adalah


GEMA PAROKI

pengasihan oleh Tuhan. Dan itu ia berikan. Kedua, mari kita tinggalkan manusia lama kita dalam aneka bentuknya: egoisme, kemalasan, kepicikan, permusuhan, pengkotakkotakan. Kita tinggalkan itu. Hanya apabila hal-hal itu kita lakukan, kita sungguh dapat mengalami Allah. Kita sungguh anak Allah. Sebagai anak-Nya kita pun akan hidup, berlaku sebagai Yesus pernah lakukan di dunia ini. Dalam bacaan kedua dikatakan dengan jelas bahwa Yesus mengorbankan dirinya sebagai pemulihan atas dosa manusia. Bukan untuk kebesaran nama-Nya. Bukan untuk kemuliaan-Nya tetapi semata-mata untuk keselamatan manusia dan dunia. Itulah yang bisa kita petik dari Tuhan Yesus. Kita hidup bukan untuk diri kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan bersama. Dengan hidup seperti itu kita dapat menjadi misionaris di mana saja. Bukan hanya sebagai misionaris yang harus pergi ke luar negeri atau negara-negara lain, tetapi menjadi misionaris di tempat

WARTA PAROKI

11

kita masing-masing. Dan misionaris yang berbelas kasih karena tidak memikirkan keuntungan bagi dirinya tetapi untuk kemuliaan Allah, kebahagiaan sesama. Bahwa ada donasi, ada derma pada minggu misi dan mulai Minggu depan kami di SVD juga akan buat, itu hanya satu bagian dari misi yang kita emban yaitu berbelas kasih kepada sesama. Mari kita iringi niat kita untuk menjadi misionaris yang berbelas kasih dengan doa-doa kita.

Memperkenalkan CJD Sementara RP. Jack L Dambe,CJD pada kesempatan itu memperkenalkan diri dan kongregasinya. Ia menjelaskan kongregasi mereka bernama Kanonik Regular dari Yesus Tuhan (CJD). Yakni komunitas religious imam dan frater kekal katolik yang menghayati semangat hidup persaudaraan seturut regula santo Agustinus dan berkarya di pusaran jantung Gereja Lokal atau keuskupan. CJD adalah singkatan dari EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


12

WARTA PAROKI

Canonici Regulares A Jesu Domino. Didirikan di kota Vladivostok Rusia Timur Jauh setelah runtuhnya rezim komunis Uni Sovyet tahun 1991. Para pendiri adalah RP. Myron Clarence Effing,SJD dan RP Daniel Maurer,CJD. Keduanya berasal dari Amerika. Kongregasi ini sudah berada di Rusia, Indonesia, Amerika, Filipina, Khazastan dan Vietnam. Mereka memegang teguh prinsip “Stabilitas Loci”, terikat dengan keuskupan dimana biara berada dan berkarya. RP Jack dalam perjalanan ke Pontianak. Tapi karena ke Pontianak ketat sekali maka tidak bisa masuk pakai antigen melainkan harus pakai PCR. Pater Jack dari Sulawesi Selatan. Orang tuanya orang Toraja. Kongregasi CJD masuk ke Indonesia tujuh tahu lalu dan baru ada di Keuskupan Maumere. Didirikan di Rusia tahun 1992 dengan tujuan membangun kembali gereja yang porak poranda di Rusia di kota Vladivostok dan sekitarnya. Sejak didirikan kami masuk ke beberapa negara Amerika ,KazasEDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI

tan, di Rusia dan di Indonesia. Anggota CJD dari berbagai Negara. Paling banyak di Indonesia yakni di Maumere. Mungkin ada orang muda pingin bergabung dengan CJD silahkan. Kongregasi ini belum pontifical, masih status local keuskupan. Dalam berkarya kongregasi ini harus berkoordinasi dengan keuskupan dan misi yang diemban harus mengikuti arah dasar keuskupan.Cara kerja CJD seperti projo hanya saja anggota CJD berkaul yakni kaul ketaatan, kesucian dan kemiskinan. Di Maumere para anggota CJD yang sudah menjadi imam disapa pater.***gus


GEMA PAROKI

WARTA PAROKI

13

Pater Martin Hadun,SVD: Mengalami Inkarnasi Budaya Kongo Perayaan ekaristi Mingu Sore 24 Oktober 2021 di Gereja Santu Yoseph Kepundung dipimpin P. Jono,SVD. Ia didampingi seorang misionaris yang berkarya di Kongo Pater Martin Hadun,SVD. Pater Martin berasal dari kampung Rego, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Ia berkenan membagikan pengalaman imannya selama bermisi di Kongo Afrika Tengah yang sudah mencapai usia 16 tahun. Berikut kotbahnya. Ketika kita berkumpul merayakan hari Mingu Misi Sedunia, saya secara pribadi merasa bahagia mendapat kesempatan. Dalam perjalanan kembali ke tanah misi ke Kongo Afrika Tengah bisa memberikan shering pengalaman bagaimana suka duka saya sebagai seorang

kristiani dan lebih dari itu sebagai seorang imam yang dipilih Tuhan dari para umat sekalian untuk menebar kasih di tengah badai teristimewa di tanah misi Kongo Afrika Tengah. Bacaan Injil sore hari ini betulbetul bacaan Injil yang menjadi pemacu bagi saya. Karena pengalaman rohani dari Bartimeus saya ambil menjadi motto tahbisan saya. Ketika Yesus bertanya: Apakah EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


14

WARTA PAROKI

yang kau kehendaki aku perbuat bagimu, jawab Bartimeus: Rabuni, semoga aku dapat melihat. Dan itu yang menjadi motto tahbisan saya. Saya mengambil motto ini bertolak dari sebuah kerinduan abadi untuk senantiasa melihat wajah Allah. Ada tiga aspek yang terkandung dalam motto ini untuk saya . Saya rindu melihat wajah-Mu pada wajah-wajah sesama yang kujumpai setiap hari. Dan saya yakin dan percaya Engkau telah menciptakan kami manusia menurut citra-Mu. Itu kerinduan yang pertama. Kerinduan yang kedua adalah semoga aku dapat melihat kehendak-Mu dalam setiap peristiwa hidupku. Baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan dan membuat saya menderita. Semoga saya dapat melihat rencana terindah di balik peristiwa pahit kehidupan dalam menelusuri perjuangan untuk menghayati imamat yang telah Engkau berikan kepada saya. Aspek yang terakhir dari kerinduan ini adalah Tuhan berikanlah aku sebuah hati yang diliputi kasih supaya saya dapat mengasihi EngEDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI

kau dan sesama seperti Engkau telah dan sedang mencintai aku. Tiga aspek inilah yang membuat saya menerima tugas sebagai misionaris di Kongo. Karena sebelum kaul kekal pada Juli 2003 seperti biasa kami melamar untuk tiga provinsi atau tiga tempat dan saya melamar tidak pernah berpikir untuk ke Afrika. Tetapi Superior General bersama Dewannya waktu itu mengusulkan dan menawarkan saya melalui Sekretaris Misi Provinsi Ruteng waktu itu. Kalau bisa saya ke Kongo Afrika Tengah. Jawaban saya waktu itu: Dengan senang hati. Walaupun saya tidak melamar dan tidak menyiapkan hati untuk ke Afrika. Motto tahbisan saya: Rabuni, supaya saya dapat melihat, ini semakin memacu saya seperti yang saya katakan, ya Tuhan jadikan saya mampu melihat wajah-Mu pada wajah sesama yang saya jumpai dalam hidup saya setiap hari. Dan kerinduan ini lebih kuat lagi mampukah saya melihat wajah Allah dalam wajah saudara-saudari saya di Benua Afrika tepatnya di


GEMA PAROKI

Kongo Afrika Tengah. Itu sebuah perjuangan karena dunia melihat Afrika secara keseluruhan. Juga saudara-saudara kita yang hitam atau dihitamkan dan sangat menjadi sampah di planet ketiga. Maka mampukah saya melihat wajah Allah, melihat kasih-Nya, melihat kehendak-Nya dalam setiap peristiwa itu. Lalu setelah ditahbiskan, tepatnya setahun setelah ditahbiskan Juli 2005 saya bersama seorang teman yang menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Jawa terbang ke Nairobi Kenya untuk mendapat visa masuk ke Kongo. Di Kongo, sembilan bulan pertama itu suatu proses inkarnasi, dilahirkan kembali dalam bahasa dan budaya mereka. Karena mereka memakai bahasa Perancis sebagai bahasa resmi dan juga punya empat bahasa nasional. Suatu perjuangan yang tidak gampang karena harus mulai dari nol untuk belajar bahasa Perancis dan salah satu bahasa nasional tergantung dari keuskupan mana saya ditempatkan.

WARTA PAROKI

15

Namun di hari-hari selama satu tahun itu suatu perjuangan atau pergolakan yang bervariasi. Karena ketika mata saya saat datang ke kapela melihat patung Tuhan Yesus yang disalib dan juga patung bunda Maria yang keriting dan hitam reaksi saya macam tidak nafsu untuk berdoa. Saya bilang, aduh Tuhan Yesus yang saya lihat begitu ganteng dan putih, yang saya kenal sejak kecil tapi sekarang saya lihat Yesus yang hitam, keriting . Tapi kemudian saya mengerti inilah resiko dari inkarnasi. Bukan saya memaksa supaya Yesus tetap seperti yang saya bayangkan tetapi sekarang saya berada di benua Afrika dan Yesus juga mau menjadi manusia bukan seperti yang kita bayangkan tetapi juga mau seperti yang saudara-saudari kita di Afrika mau. Sehingga Dia bisa diterima sebagai Tuhan yang ada di tengah mereka. Dan saya memang butuh waktu untuk menerima kenyataan seperti ini. Lalu dalam perjalanan selanjutnya itu suatu kebahagiaan yang EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


16

WARTA PAROKI

luar biasa karena setelah mengetahui bahasa Perancis dan bahasa Kongo saya mulai bekerja Desember 2006 sampai saat ini bekerja di Keuskupan di Kongo. Meski saya tidak melamar ke Afrika, tetapi saya bersedia seperti bunda Maria, terjadilah padaku menurut kehendakmu. Kerelaan saya membuka diri untuk rahmat Tuhan melengkapi saya untuk senantiasa memberikan kesaksian. Karena kita semua menjadi umat beriman oleh pembaptisan dan istimewa oleh panggilan kita masing-masing. Sakramen pernikahan bagi yang hidup berkeluarga dan bagi para suster dan kami yang menjadi imam juga pilihan hidup untuk memberikan kesaksian bagi Allah karena Allah itu telah mengasihi kita. Bagi saya sendiri, panggilan imam ada macam-macam cara. Bagaimana Allah memanggil kami itu sangat unik. Sebanyak imam, sebanyak uskup, sebanyak itulah cara Tuhan memanggil kami masing-masing untuk mengikuti-Nya secara istimewa melalui kehidupan EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI

membiara. Untuk saya, mengawali hidup dari pengalaman yang luar biasa yang saya alami. Tetapi salah satu yang sangat penting bagi diri saya ketika saya mau menyambut komuni pertama pada tahun 1984. Masih SD di Paroki Ranggu Manggarai Flores. Waktu itu kami sudah menyiapkan diri selama setahun dari kelas 3 SD. Tapi dua minggu sebelum perayaan ekaristi komuni pertama kedua kaki saya tiba-tiba keram dan lumpuh dan bengkak sehingga malam sebelum perayaan mereka bilang karena kau sakit maka kau ditunda. Saat itu saya kecewa. Tapi almarhum kakak sulung kami tidak berkecil hati dan dia meletakkan saya di atas kursi dan membawa saya ke gereja waktu itu. Mengikuti ekaristi bersama yang lain dan setelah komuni menyambut Tubuh dan Darah Kristus pertama kalinya saya merasa tubuh saya, kaki saya terasa ringan. Spontan saya katakan Tuhan betapa luar biasa kasih-Mu melalui tubuh dan darah putra-Mu. Karena itu kalau boleh


GEMA PAROKI

biarlah saya menjadi imam untuk mengubah Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah-Mu. Dengan demikian orang lain boleh merasakan kasih-Nya melalui Ekaristi Suci. Itu pengalaman yang luar biasa yang senantiasa memacu saya dalam segala peristiwa hidup saya. Ada banyak peristiwa lain sampai saat ini bahkan di Kongo mau mengatakan bahwa Tuhan itu sungguh mencintai saya dan saya mau membiarkan diri saya untuk dipakai oleh Tuhan untuk menjadi sarana keselamatan bagi sesama. Juga salah satu pengalaman yang luar biasa yang saya alami di Kongo Afrika Tengah. Saya merasakan bahwa Tuhan menyertai karya saya sebagai imamnya. Suatu hari saya dari paroki saya sekitar 87 kilometer ke suatu komunitas. Dalam perjalanan mobil mogok. Di situ ada bengkel untuk perbaiki mobil yang rusak dan setelah itu saya ke kampung tetangga untuk mencoba mobil tersebut. Sore itu saya melihat sekitar puluhan ibu-ibu yang baru pulang dari kebun dan mereka sudah ter-

WARTA PAROKI

17

lambat. Mereka menjunjung ubi karena makanan pokok gaplek . Lalu hati saya tergugah dan berhenti dan mereka berebutan naik tanpa tanya siapa sopirnya. Dan ketika mereka tiba dan mulai turun masing-masing memberikan rasa terima kasih berupa jagung, kacang tanah dan lain-lain. Lalu satu ibu yang membuat saya begitu tergugah mengatakan dalam bahasa Kongo, berbahagialah ibu yang menyusui engkau. Karena itu saya katakan saya tidak buat ini supaya mama saya terkenal. Tetapi perbuatan sekecil apapun dan dia mendoakan mama saya karena dia secara tidak langsung katakan, jika orang baik seperti ini, mengalami kesulitan kami para ibu, maka ibunya pasti seorang yang baik. Ini pengalaman yang menguatkan saya. Banyak pengalaman yang membuat saya selama 16 tahun ini kuat. Yang saya lihat dari umat di sana, perayaan liturgy bisa tiga atau empat jam. Partisipasi umat pada liturgy sangat tinggi. Nyanyian liturgy 90 persen dinyanyikan umat. EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021


18

WARTA PAROKI

Koor hanya sponsor saja. Saya sungguh melihat wajah Allah dan kasih-Nya melalui wajah saudarasaudari kita di Kongo. Sejak tahun lalu saya dipilih juga untuk menjadi sekretaris misi untuk provinsi SVD di Kongo dan itu tugasnya untuk animasi misi baik untuk kami sendri intra konfrater dan juga untuk orang lain. Untuk animasi umat, menyadarkan bahwa sesungguhnya semua kita adalah misionaris . Dunia ini tempat kita bermisi, mulai dari keluarga tanggung jawab kita sebagai bapa dan mama, bermisi lewat tugas dan karya kita

EDISI SENIN 25 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI

masing-masing. Bermisi tidak harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi bermisi itu keluar dari ego kita dan ikut berkecimpung memikirkan dan mengatasi kesulitan orang lain. Keluar dari kesulitannya sendiri dan melalui karya kita, orang lain bisa merasakan kasih Allah dan berkat-Nya bagi sesama. Kita juga bermisi lewat doa. Hati kita terbang, berdoa untuk mereka yang menderita. Secara fisik kita tidak bisa menolong secara langsung tetapi melalui doa kita menolong mereka. Lewat doa Allah menguatkan mereka. Juga lewat derma. Hari Minggu Misi ini ada derma. Ada yang katakan apalah arti Rp 1000 untuk kirim ke Roma? Tetapi Rp 1000 untuk seluruh umat katolik seluruh dunia dan ada yang beri lebih dari yang diminta.Bisa bayangkan berapa banyak. Kita semua adalah misionaris. Menjalankan tugas kita sehari-hari. Seluruh karya kita menjadi sarana kasih bagi Tuhan dan sesama kita.***gus


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.