WARTA EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

Sensus Vatikan: Agama Katolik Tumbuh di Mana-Mana Kecuali Eropa PUISI DOA MARIA MEMBACA DAN MERENUNGKAN BUNDA PENGANTARA (25) Lukas 13: 18 - 21

Tata Tertib Misa Arwah 2021 Selasa, 2 November 2021


2

RENUNGAN

WARTA PAROKI

Membaca & Merenungkan Lukas 13: 18 - 21

Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi 18 Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi , yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabangcabangnya.“ 20 Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai

khamir seluruhnya. “ Renungan KERAJAAN Allah adalah laksana biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon, tempat bersarangnya burungburung. Kerajaan Allah itu laksana ragi yang dapat megkhamirkan selurung tepung dalam adonan. Kecil, namun mempunyai efek yang sangat besar. Demikianlah ajaran Yesus mengenai gerakan Kerajaan Allah. Kita

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh: Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph. Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


RENUNGAN diajak untuk memengaruhi sesama melalui tindakan-tindakan remeh, sepele, dan sehari-hari. Gerekan ini adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu, ketekunan, dan kepercayaan. Inilah yang sering kali tidak kita miliki. Kita lebih puas kalau bisa melihat hasil seluruh tindakan kita pada saat itu juga. Kita hidup di dunia yang lebih mementingkan hasil daripada proses yang memakan waktu. Kita tidak pernah sadar bahwa hidup kita dibentuk bukan hanya oleh hasil semata-mata, namun terutama oleh perjalanan untuk mencapai keberhasilan itu. Oleh karena itu, Paulus memberi nasihat kepada suami-istri untuk saling merendahkan diri dan mengabdikan diri. Pengabdian diri ini bukanlah tindakan yang sekali jadi selesai, namun tetap berjalan selama perkawinan itu berlangsung. Itu artinya sampai kematian yang bisa memisahkan tubuh mereka. Kerajaan Allah itu tidak perlu berbentuk seperti yang diharapkan manusia, tetapi memberi semangat

WARTA PAROKI

3

yang tak pernah pudar sehingga sepanjang masa Firman tetap relevan dan memberi arah hidup bagi banyak orang yang mencari keselamatan. Karunia iman kepada Tuhan ini jelas sebuah unsur penting yang membentuk komunitas umat beriman. Setiap pribadi yang serius menanggapi kehendak Tuhan mengalami sukacita pembebasan dari kuasa maut. Sukacita ini akan dibagikan satu sama lain sehingga semua orang saling meneguhkan di dalam percobaan, sekaligus memberi kesaksian kepada dunia tentang sukacita sejati anak-anak Allah. Tugas kita ialah menghayati iman secara benar dan mewujudkan semua pesan moral yang melekat di dalamnya. Ketika hidup kita berubah dan membuat komunitas umum menjadi lebih baik, orang-orang mungkin tergerak untuk mencari Kristus. Di sini Kerajaan Allah sebagai benih kecil sedang bekerja.(ap) Sumber: Berjalan Bersama Sang Sabda 2021 - Hal.415 EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


4

WARTA PAROKI

SANTO-SANTA

Santo-Santa 26 Oktober

Paus Santo Evaristus Paus Santo Evaristus, nama lahir Aristus, wafat pada sekitar tahun 105. Dia adalah Paus Gereja Katolik Roma sejak tahun

sekitar tahun 98 hingga wafatnya tahun 105.Ia lahir di Yerusalem EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

dari orang tua Yahudi dan mengenyam pendidikan di Anthiokia, Yunani. Selama Paus Klemens I dibuang ke Krimea, ia menggantikan posisi kepausan, dan akhirnya dipilih menjadi paus pada tahun 97. Ia melanjutkan pembagian Roma menjadi beberapa paroki dan setiap paroki dipimpin oleh kardinal. Inilah awal dari Dewan Kardinal pada masa kini. Paus Santo Evaristus membuat suatu dewan yang membantu tugasnya dan memberikan gagasan untuknya sehingga mencegah perselisihan keputusan. Evaristus meninggal sebagai martir pada 105 dan dimakamkan di dekat makam Santo Petrus.


SANTO-SANTA

WARTA PAROKI

5

Santo Lucianus dan Marcianus, Martir

kekuatan sihir mereka tidak bisa menandingi kekuatan iman seorang gadis yang beragama Kristen. Mereka tak berdaya di hadapan gadis cilik itu. Sejak saat itu mereka bertobat Lucianus dan Marcianus dikenal sebagai tukang sihir yang bertobat dan mulai mempelajari ajaran iman menjadi Kristen. Di kemudian hari Kristen. Mereka membakar bukubuku sihirnya di kota Nikomedia dan kemudian dipermandikan. Harta milik mereka dibagikan kepada para fakir miskin, lalu keduanya mengasingkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa dan bertapa agar semakin kuat dalam imannya. Dari tempat pertapaan itu mereka pada tahun 250 mereka dengan pergi ke Bithinia dan daerah-daerah berani mengorbankan nyawanya di Nikomedia demi tegaknya iman sekitar untuk mewartakan Injil. Sementara itu Raja Decius Kristen yang telah mereka terima. mengeluarkan keputusan untuk Di dalam sebuah buku yang menangkap umat Kristen di daerah mengisahkan tentang kesengsaraan mereka diceritakan bahwa Bithinia. Lucianus dan Marcianus sebelum bertobat mereka mempe- serta umatnya ditangkap dan dibalajari ilmu sihir hitam (black magic). wa ke hadapan Prokonsul Sabinus. Tetapi kemudian ternyatalah bahwa Kepada Lucianus, Sabinus berEDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


6

WARTA PAROKI

tanya: “Dengan kekuasaan siapa kamu berani mengajarkan Kristus?” Dengan tenang Lucianus menjawab: “Setiap orang harus berusaha sungguh-sungguh untuk membebaskan saudara-saudaranya dari penyakit yang berbahaya.” Atas jawaban yang berani itu prokonsul Sabinus memerintahkan penganiayaan atas Lucianus dan Marcianus bersama umatnya. Walaupun mereka disiksa secara ngeri namun mereka tetap tidak goyah

EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

SANTO-SANTA pendiriannya. Marcianus dalam kesengsaraannya masih dengan lantang berkata: “Kami siap menderita demi Tuhan dan iman kami. Kami tidak akan mengkhianati Tuhan kami, supaya kami tidak disiksa oleh-Nya di kemudian hari di dalam neraka.” Mereka dengan gembira menanggung hukuman bakar hidup-hidup.***Sumber: http://www. imankatolik.or.id


GEMA PAROKI

WARTA PAROKI

7

SOSIALISASI TPE BARU DI PAROKI SANTO YOSEPH DENPASAR Bagian 1 dari 2 Tulisan Oleh: Joshua Jolly SC TAHUN 2021 merupakan tahun “istimewa” bagi Gereja Katolik di Indonesia. Mengapa? Karena pada tahun inilah, Gereja Katolik di Indonesia melalui Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) meluncurkan buku Tata Perayaan Ekaristi (TPE) yang baru. Buku ini telah dinyatakan berlaku sejak 2020 dan efektif digunakan sejak 2021. Di Keuskupan Denpasar, buku TPE baru ini selambat-lambatnya digunakan sejak minggu pertama November 2021. Itu berarti, paroki-paroki di Keuskupan Denpasar harus sudah menggunakannya pada Minggu, 7 November 2021. Menindaklanjuti imbauan keuskupan, Paroki Santo Yoseph Denpasar melalui Seksi Liturgi menyelenggarakan sosialisasi TPE baru kepada umat. Tidak tanggung-tanggung,

sosialisasi ini dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada Selasa, 19 Oktober 2021 dan gelombang kedua dilaksanakan pada Minggu, 24 Oktober 2021. Dalam sosialisasi TPE yang baru ini, Paroki Santo Yoseph Denpasar melalui Seksi Liturgi mengangkat tema, “Dijiwai Semangat TPE yang Baru, Kita Wujudkan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik”. Sosialisasi ini dilaksanakan di EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


8

WARTA PAROKI

Gereja Yesus Gembala Yang Baik Ubung dengan menghadirkan dua narasumber yang tidak lain adalah dua pastor yang berkarya di paroki ini, yakni P. Yohanes Madya Adnyana, SVD (Pastor Paroki) dan P. Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD (Pastor Rekan).

GEMA PAROKI

(Ketua BPI), dan sambutan oleh P. Yan Madya, SVD. Dalam sambutannya, P. Yan menegaskan bahwa pimpinan para bapak uskup yang tergabung dalam KWI telah menerbitkan TPE yang baru. Maka, sebagai bentuk kesatuan dengan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik, sosialisasi TPE ini dipandang penting Gelombang I dan perlu. Acara selanjutnya adalah 19 September 2021 nyanyian pembuka, bacaan Injil, dan doa pembuka yang juga dibawakan Sosialisasi TPE gelombang I dilakoleh P. Yan. sanakan pada pukul 18.00-21.30 Sosialisasi ini terbagi menjadi WITA. Sebelum itu, para peserta ber- tiga sesi, yaitu sesi I oleh P. Ketut, santap malam bersama di basement sesi II oleh P. Yan, dan sesi tanya gereja. Total 139 peserta telah terjawab. Sesi I dibawakan oleh P. Ketut. daftar dan mengikuti sosialisasi gelIa menjelaskan sejarah singkat TPE ombang pertama ini. Mereka adalah yang sudah dimulai sejak 1970 seutusan dari lingkungan/stasi, seperti bagai hasil dari Konsili Vatikan II. Ini seksi liturgi, kelompok koor, dirigen, adalah TPE pertama yang berbahasa lektor, dan pemazmur. Hadir pula mis- Indonesia. Sejak tahun 1980-an, dinar dan prodiakon yang tidak lain inkulturasi semakin gencar dilakukan adalah petugas liturgi yang penting oleh Gereja Katolik di Indonesia undalam perayaan Ekaristi. tuk meresapkan sabda Tuhan sesuai Sosialisasi diawali dengan “rasa” setempat. “Akan tetapi, meraypenyampaian susunan acara oleh akan Ekaristi bukan hanya soal rasa, Bapak Piet Wayan (Seksi Liturgi tetapi juga harus benar, sehingga Paroki), sambutan oleh Bapak Aven Gereja Indonesia “sering ditegur” soal EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


GEMA PAROKI

inkulturasi karena dianggap sudah kelewat batas,” ungkap pastor rekan paroki ini. Selanjutnya, perkembangan TPE terlihat pada TPE 2005 sebagai pembaruan dari TPE 1970 dan TPE 2020 merupakan pembaruan dari TPE 2005. Memang, butuh waktu lama untuk membarui TPE ini, namun sejatinya tpe ini “bukan barang baru”. “Maka, kita perlu membiasakan yang benar, bukan mencari yang enak saja. Kita sekarang menyeragamkan kembali TPE yang benar melalui proses belajar bersama ini,” lanjutnya. Selanjutnya, P. Ketut membedah satu per satu bagian-bagian TPE, dimulai dari Ritus Pembuka, Liturgi

WARTA PAROKI

9

Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup. Materi yang dibawakan P. Ketut bersumber dari Komisi Liturgi KWI, Komisi Liturgi Keuskupan Denpasar, dan Komisi Liturgi Keuskupan Malang. Beberapa nyanyian umat juga dilatih, seperti nyanyian Anamnesis setelah Doa Syukur Agung. Setelah sesi I dan sebelum sesi II, sesi tanya jawab dilangsungkan. P. Yan sebelumnya menegaskan bahwa ia sendiri mengaku untuk belajar dari kesalahan. Maka, tidak hanya imam yang harus belajar, tetapi juga umat. Beberapa pertanyaan praktis ditanyakan oleh umat. Jawaban P. Yan tidak lain adalah “ikuti buku TPE” dan “biasa-biasa saja, kah”. Beliau mengaku bahwa praktik liturgi di Paroki Santo Yoseph Denpasar selama ia berkarya di paroki ini masih menemukan banyak kekeliruan. “Oleh sebab itu, mari kita kembali ke buku TPE dan kita itu jadi umat biasa-biasa sajalah, tidak perlu menambahkan yang tidak ada, dan justru meniadakan yang ada,” tegasnya. Beberapa hal yang juga diteEDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


10

WARTA PAROKI

gaskan oleh P. Yan adalah pentingnya kelompok koor dan dirigen sebagai motor penggerak umat dalam bernyanyi dan menanggapi seruan imam. Oleh sebab itu, dibutuhkan dirigen dengan jiwa kepemimpinan yang mampu menggerakkan umat sehingga perayaan Ekaristi menjadi semarak. Di samping itu, P. Yan menegaskan pentingnya paguyuban lektor dan pemazmur sehingga para pelayan liturgi dapat tersiap dengan baik. “Lektor dan pemazmur itu membawakan sabda Tuhan, maka perlu dilatih. Saya minta ketua-ketua lingkungan dan stasi mengirimkan orang-orang terbaiknya untuk dilatih. Tujuannya tidak lain adalah mempersiapkan para petugas liturgi dengan sebaik-baiknya. Jangan asal comot orang sehingga tidak tahu cara membaca, bernyanyi, dan sebagainya,” ungkap pastor asal Paroki Kulibul ini. Beberapa perubahan juga dirasakan oleh misdinar dan prodiakon. Oleh sebab itu, untuk dua kelompok ini, paroki akan mengadakan pelatihan dan sosialisasi tersendiri. Tata gerak misdinar dan prodiakon akan EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

GEMA PAROKI diperbaiki sehingga sesuai dengan panduan TPE terbaru. P. Ketut menambahkan beberapa hal seputar pengetahuan liturgi yang mungkin belum dikenal umat. Misal, liturgi ibadat harian yang merupakan doa orang Katolik sebanyak 7 kali dalam sehari, mulai dari pukul 3 pagi, 6 pagi, 9 pagi, 12 siang, 3 sore, 6 sore, dan 9 malam. Doa ini wajib bagi para biarawan-biarawati dan kaum tertahbis, tetapi juga sangat disarankan bagi umat awam. Ia juga memperkenalkan istilahistilah liturgis, seperti ambo sebagai sebutan resmi untuk mimbar sabda Tuhan. Ada pula istilah sakrarium, yaitu tempat khusus untuk membuang perlengkapan/alat liturgi yang sudah tidak terpakai karena sudah rusak, usia, dan sebagainya. Tidak semua paroki memiliki sakrarium. Di sekitar Denpasar, sakrarium terdekat berada di Tegal Jaya. P. Yan menegaskan satu hal sebelum memulai sesinya, bahwa penerimaan komuni sedapat mungkin mengikuti anjuran dari Bapak Uskup di masa pandemi. Oleh sebab itu, ia


GEMA PAROKI menekankan pentingnya menerima komuni dengan tangan. Ia juga menegaskan pentingnya menerima komuni secara cepat tetapi tetap khusyuk, tidak perlu membuat gerakan-gerakan yang justru memperlama antrean penerimaan komuni. Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh P. Yan. Ia pertama-tama menyebut bahwa imam juga akan belajar untuk TPE baru, karena banyak perubahan juga dialami untuk para imam. “Akan tetapi, jika imam keliru karena tidak disengaja, maka umat harus melengkapi, tidak perlu diperdebatkan, apalagi mengganggu kekhusyukan misa. Istilahnya dalam hukum Gereja adalah “Ecclesia supplet”, artinya “Gereja saling melengkapi”. Kesalahan seorang imam yang tidak disengaja tidak membuat pelayanan sakramen menjadi tidak sah,” ungkapnya. P. Yan juga menyinggung pentingnya kaderisasi organis di gereja. Saat ini, paroki sedang mengusahakan organ baru di Gereja Kepundung dan organ lama akan difungsikan untuk latihan organis. “Kita sudah

WARTA PAROKI

11

memiliki pelatih yang dengan rela hati melatih calon-calon organis kita. Maka, saya mengajak para orang tua yang memiliki anak yang berbakat dalam bidang musik, untuk mengikutsertakan mereka dalam pelatihan organis ini,” tegasnya. Terakhir, P. Yan menegaskan penggunaan dua gedung gereja untuk latihan koor. Penggunaan dua gedung gereja diperkenankan selama terdata oleh Seksi Liturgi Paroki dan tidak sampai larut malam. Alasannya adalah menjaga keamanan dan kenyamanan dengan lingkungan sekitar gereja. Sosialisasi TPE gelombang I ini ditutup dengan doa malam, nyanyian penutup, dan berkat penutup oleh P. Yan Madya, SVD.***Bersambung EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


12

WARTA PAROKI

PUISI DOA

MARIA BUNDA PENGANTARA (25) Tetapi kepada kami yang percaya Bahwa Yesus Kristus Putramu itu Adalah Juru Selamat kami Yang mengalirkan belas kasih berlimpah Seperti juga engkau yang berbelas kasih

OH MARIA ratu Rosario Ketika engkau menampakkan diri di Lourdes Kepada hambamu Santa Bernadette Pada 18 Pebruari 1858 Engkau berbicara kepada Bernadette Aku tidak berjanji untuk membuatmu Bahagia di dunia ini tetapi di dunia lain Kami sadar perkataanmu itu Tidak hanya ditujukan pada Bernadette EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

Meskipun engkau berkata pada Bernadette Tidak menjanjikan kebahagiaan fana Namun dalam perjalanan iman Kami telah merasakan bahagia rohani Yang dicurahkan oleh Yesus Tuhan Dan tak sedetik pun kebahagiaan itu Berlalu dari seluruh kehidupan kami Berkat pengantaraanmu yang setia Menemani dan menuntun hidup kami Mengarahkan langkah kami Menuju Yesus dan bersimpuh


PUISI DOA di kaki-Nya Kami mengalami kegembiraan duniawi Dan sekaligus kegembiraan rohaniah Yang Tuhan Yesus curahkan pada kami Melalui engkau oh Maria Langkah hidup kami tertuju pada Yesus Dengan bimbinganmu oh ibu Kami tiba di pangkuan Yesus Tuhan Mengalami sukacita yang sejati Bahkan sukacita dalam duka derita Oleh karena teguh beriman pada-Nya Oh Maria ratu Rosario Bantulah kami di medan juang ini Temanilah kami dalam ziarah fana ini Agar meskipun kami dalam kefanaan Yang senantiasa terancam maut dosa Kami kuat karena engkau bersama kami Seirama melangkah kepada Yesus

WARTA PAROKI

13

Bunda Maria ratu Rosario Janjimu kepada Santa Bernadette Senantiasa terpenuhi setiap saat Sebab oleh iman kepada Yesus Kami terdidik untuk selalu percaya Bahwa kebahagiaan terbesar Dalam hidup kami adalah setia pada Yesus Dan berbuat kebaikan bagi sesama Kepadamu oh Bunda surgawi Kami panjatkan doa dan permohonan Genggamlah permohonan kami Dan sampaikan kepada Yesus Tuhan Sebab hanya kepada-Nya kami berharap Dan kepada-Nya kami serahkan hidup Agar Ia membarui kami dengan Roh-Nya Sepanjang perjalanan hidup kami, Amin. Gua Maria Gereja YGYB Ubung, 25.10.2021 EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


14

WARTA PAROKI

GEMA KATEGORIAL

Tata Tertib Misa Arwah 2021 Selasa, 2 November 2021

Rukun Kematian Dekenat Bali Timur telah menerbitkan surat Nomor: 03/

RKK-DBT/X/2021 perihal Tata Tertib Misa Arwah 2021. Surat tertanggal 22 Oktober 2021 yang ditandatangani Ketua Angelica AA Ayu Priniti dan Sekretaris Marcel Paga itu menetapkan misa arwah akan dilaksanakan Selasa 2 November 2021 pukul 13.00 – 18.00 wita.

1. Peserta misa arwah adalah sebagai berikut: a.

Umat yang diperkenankan hadir adalah yang ang gota keluarganya di makamkan di pemakaman katolik Mumbul dengan jumlah maksimal 2 orang per makam. Umat lain nya dapat menyaksikan si aran langsung melalui si aran live streaming yang disiarkan oleh Tim Kreatif Komsos Keuskupan Denpasar. Link akan disam paikan kemudian.

Berkenaan dengan hal tersebut Pengurus Rukun Kematian Katolik Dekenat Bali Timur telah menetapkan sejumlah tata tertib yang ditujukan bagi peserta misa arwah di Pekuburan Katolik Mumbul. b. Pengurus RKK-DBT dan RKK se-Dekenat Bali Timur. Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: c. Petugas dan atau perwakilan EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


GEMA KATEGORIAL

dari masing-masing paroki / stasi yang telah ditunjuk untuk ambil bagian dalam Tim Kerja Kepani tiaan Misa Arwah 2021 sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing. 2. Semua peserta wajib mentaati Prokes Pencega han Covid-19 dengan ketentuan Sbb: a. Melakukan prosedur cek suhu tubuh sebe lum masuk ke kom pleks pemakaman. b. Mencuci tangan pada tempat yang telah dise diakan. c. Mengenakan masker selama berlangsungnya acara.

WARTA PAROKI

15

d. Membawa hand sani tizer sendiri. e. Menjaga jarak dengan tetap berada di makam anggota keluarga masing-masing. 3. Sehubungan dengan keter batasan tempat parker disa rankan membawa kenda raan seperlunya. 4.

Semua peserta diwajibkan untuk menjaga ketertiban dan kebersihan areal makam dan sekitarnya.

5.

Demi kenyamanan bersama, semua peserta wajib mentaati dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


16

WARTA PAROKI

GEMA VATIKAN

Sensus Vatikan: Agama Katolik Tumbuh di Mana-Mana Kecuali Eropa SEBUAH sensus Vatikan yang dirilis menjelang Hari Misi Sedunia mengungkapkan semakin banyak umat Katolik yang sering disebut Paus Fransiskus sebagai “pinggiran global,” bahkan ketika jumlah orang percaya terus berkurang di Eropa. Jumlah umat Katolik di dunia tumbuh lebih dari 15 juta dari 2018 hingga 2019, demikian menurut sensus oleh kantor berita Vatikan, Fides yang diterbitkan pada Kamis 21 Oktober. Peningkatan ini berlaku di semua benua, kecuali Eropa yang EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

mengalami penurunan jumlah umat Katolik hampir 300.000. Data tersebut dirilis menjelang Hari Misi Sedunia ke-95. Menurut sensus, yang


GEMA VATIKAN

dilakukan setiap tahun di antara umat Katolik, umat Katolik mewakili 17,7% dari populasi global pada tahun 2019. Ketika Katolik memperoleh pengikut di Afrika, Amerika dan Asia, jumlah gereja berkurang di Eropa, lembah bersejarah Katolik yang sekarang semakin meningkat menjadi wilayah misi. Sementara jumlah imam Katolik telah tumbuh secara keseluruhan, Eropa telah mengalami penurunan klerus yang konsisten, di mana jumlah umat beriman per imam tumbuh menjadi lebih dari 3.245 banding 1. Selama tujuh tahun berturut-turut, jumlah saudara dan saudari seagama telah menurun di manamana, dengan Afrika sebagai satusatunya pengecualian. Suster-suster seagama mengalami penurunan paling tajam, kehilangan 11.562 anggota. Para seminaris yang belajar menjadi imam juga menyusut secara global, terutama di seminari-seminari kecil untuk orang-orang berusia antara 11 dan 18 tahun. Uskup berkurang 13, sekarang berjumlah

WARTA PAROKI

17

5.364 secara global. Sementara anggota klerus mengalami penurunan tajam di seluruh dunia. Jumlah misionaris awam tumbuh secara signifikan, terutama di Amerika dan Afrika, dengan hanya sedikit penurunan di Asia. Katekis melihat jumlah mereka berkurang 2.590, dengan Amerika dan Eropa mencatat penurunan tertinggi. Data Fides mencakup semua umat Katolik hingga 31 Desember 2019. Mengingat pandemi Covid-19 dan penutupan serta kematian gereja berikutnya, para ahli pada konferensi pers Vatikan pada hari Kamis mengakui jumlahnya mungkin telah berubah secara substansial selama tahun 2020. De-Kristenisasi Uskup Agung Giovanni Pietro Dal Toso, Presiden Lembaga Misi Kepausan, membahas tantangan dalam mengumpulkan semua data, terutama selama pandemi. Sementara mengakui “de-Kristenisasi terbukti,” Dal Toso menambahkan bahwa di bawah permukaan ada koEDISI SELASA 26 OKTOBER 2021


18

WARTA PAROKI

munitas Kristen baru dan hidup yang berkembang, bahkan di Eropa. Dalam sebuah pesan yang ditampilkan pada konferensi pers dan ditulis pada bulan Januari, Paus Fransiskus mengatakan pandemi telah membawa ke permukaan dan memperkuat rasa sakit, kesendirian, kemiskinan dan ketidakadilan yang dialami oleh begitu banyak orang. Itu telah membuka kedok rasa aman kita yang salah dan mengungkapkan kehancuran dan polarisasi yang diam-diam tumbuh di tengah-tengah kita. Yang paling lemah dan rentan menerima beban pandemi, kata paus, ketika dunia menyaksikan negatif yang tumbuh yang menghambat harapan. Terlepas dari tantangan ini, Paus Fransiskus mengatakan, panggilan untuk misi bukanlah sesuatu dari masa lalu, dan dunia membutuhkan misionaris yang bersedia untuk pergi ke pinggiran dunia kita sebagai pembawa pesan dan agen belas kasih. Berbicara pada konferensi EDISI SELASA 26 OKTOBER 2021

GEMA VATIKAN

pers, Kardinal Luis Tagle dari Filipina mendorong umat beriman untuk menjadi misionaris yang didorong oleh belas kasih dan harapan. Menyebutkan pengalamannya tinggal di Asia, di mana umat Katolik mewakili minoritas populasi, kardinal memperingatkan bahwa jika kita menyimpan iman untuk diri kita sendiri, kita akan menjadi lemah, dan jika kita mempertahankan iman kepada sekelompok kecil, itu mungkin menjadi kelompoik elit. Sebaliknya, lanjutnya, orang Kristen dan misionaris dipanggil untuk menjangkau semua bangsa, ruang geografis dan eksistensial. Tagle telah mengepalai Kongregasi Vatikan untuk Evangelisasi Umat sejak 2019 dan memegang beberapa posisi penting di Vatikan yang telah membuat banyak pengamat mempertimbangkan kardinal “papabile” yang berarti calon yang mungkin untuk dipilih menjadi paus pada konklaf berikutnya. ***Sumber: https://www. katolikku.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.