WARTA EDISI SENIN 11 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI SENIN 11 OKTOBER 2021

SANTO PAUS YOHANES XXIII Penggagas Konsili Vat.II MEMBACA DAN MERENUNGKAN Lukas 11: 29 - 32


2

RENUNGAN

Membaca & Merenungkan Lukas 11: 29 - 32 Tanda Yunus

29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Sa-

lomo! 32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!” Renungan TUHAN senantiasa menghadirkan tanda-tanda yang mengundang orang untuk berubah atau bertobat agar luput dari penderitaan dan kematian kekal. Tuhan Yesus mengecam orang-orang sezaman-Nya yang menutup diri rapat-rapat terhadap

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HARIAN DIGITAL / SENIN 11 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


3

RENUNGAN tanda keselamaan Allah dalam diriNya. Dia menebut mereka “Angkatan yang jahat”. Di mata Yesus orang-orang Ninive, ibukota Asyur, dan ratu dari ujung bumi (Ratu Sheba) jauh lebih tajam membaca tabda kehadiran Allah daripada orang-orang Yahudi yang menganggap diri umjat Allah. Orang-orang Ninive, orang kafir yang terkenal jahat, mendengar pewartaan Yunus dan bertobat. Demikian pun ratu dari ujung bumi; dia menempuh perjalanan jauh dan berbahaya untuk mendengarkan hikmah Salomo. Sungguh ironis, orang-orang kafir lebih peka menanggapi kehadiran Allah dan lebih siap untuk bertobat. Sementara rang-orang sezaman Yesus tidak terbuka mengenal kehadiran Tuhan dalam diri Yesus yang jauh melebihi Yunus dan Salomo. Maka tidak heran jika pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan menghukum mereka. Apakah kita lebih baik dari orang-orang sezaman Yesus? Dalam aspek tertentu mungkin kita bleh merasa lebih baik karena kita telah WARTA PAROKI

mengenal Yesus sebagai Mesias dan mengimani Dia sebagai Allah yang hadir di tengah kita. Namun masalahnya tidak berhenti sampai pada tahap menerima dan mengimani Dia. Pertanyaan yang lebih penting, apakah iman itu sungguh mengubah hidup kita setiap hari? Kalau jawaban kita Ya syukurlah. Tetapi kalau sebaliknya, kita perlu rendah hati mengakui bahwa kita tidak lebih baik dari orang-orang pada zaman Yesus. Maka jadikan kecaman Yesus hari ini sebagai lecutan bagi kita untuk terus menerus membaharui diri. Hanya dengan jalan itu kita akan mengalami keselamatan yang diwartakan Yesus. *** ***SUMBER: Berjalan Bersama

SANG SABDA 2021 - Komisi Komunikasi SVD Jawa Hal: 397

HARIAN DIGITAL/ SENIN 11 OKTOBER 2021


4

SANTO-SANTA

Santo Paus Yohanes XXIII HARI ini 11 Oktober Gereja merayakan Pesta Santo Paus Yohanes XXIII. Paus Yohanes XXIII adalah Paus kita yang ke-261 yang menjabat sebagai Paus sejak tanggal 28 Oktober 1958 hingga 3 Juni 1963. Nama aslinya adalah Angelo Giuseppe Roncalli. Ia lahir di Sotto il Monte, Italia, pada tanggal 25 November 1881 dalam sebuah keluarga petani Italia yang miskin. Angelo Guiseppe masuk Seminari menegah di Bergamo dan melanjutkan ke Seminari Tinggi di Roma. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 10 Agustus 1904. Tugas pertamanya sebagai seorang imam adalah menjadi Sekretaris Uskup Bergamo, yang diembannya sampai tahun 1914. Saat Perang Dunia I pecah, Angelo Guiseppe bergabung dengan militer sebagai Pastor dan sebagai anggota korps medis. Tugas berbahaya ini tetap ia jalani sampai Perang

Dunia I selesai. Setelah perang usai, Angelo Guiseppe kembali ke Roma dan berkerja membantu Paus Pius XI di Vatikan. Pada tanggal 3 Maret 1925 paus mengangkatnya sebagi Uskup Agung Areopolis. Tahun 1931 Paus menunjuknya sebagai Perwakilan diplomatik Vatikan untuk Bulgaria. Kemudian pada tahun 1935 ia menjadi Perwakilan diplomatik Vatikan untuk Turki dan Yunani. Pada tanggal 23 Desember 1944 Paus menunjuknya sebagai Duta kepausan ke Prancis untuk memediasi pertikaian antara para klerus konservatif dan para klerus radikal. Reputasinya yang gemilang membuat ia kemudian dilantik Paus Pius XII sebagai seorang kardinal pada tanggal 12 Januari 1953, dan sebagai Uskup Agung dari Venicia, Italia pada tanggal 15 Januari 1953. Lima tahun kemudian secara menge-

HARIAN DIGITAL / SENIN 11 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


5

SANTO-SANTA jutkan Kardinal Angelo Guiseppe Roncalli yang saat itu sudah berusia 77 tahun terpilih menjadi Paus dalam Konklaf yang digelar setelah meninggalnya Paus Pius XII. Sebagai Paus Ia memilih nama Yohanes XXIII. Walau masa kepemimpinannya sebagai Paus cukup singkat, namun karyanya yang luar biasa membuat Ia mendapat julukan “Paus Yohanes Yang Baik”. Sebagai paus dia sangat menekankan tugas pastoral bagi setiap orang, bagi para uskup dan para imam lainnya . Ia mempromosikan reformasi sosial bagi para buruh, masyarakat miskin, anak-anak yatim dan anak-anak terlantar. Paus Yohannes XXIII sangat dihargai oleh pemimpin Gereja Kristen Non-katolik karena kerja kerasnya untuk menyatukan gereja Tuhan yang terpecah-pecah. Walau mendapatkan banyak tantangan namun Paus Yohannes XXIII tetap berupaya mereformasi hubungan antara Gereja Katolik dengan Gereja Denominasi Kristen lainnya seperti Gereja Protestan, Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Anglikan Inggris. Suatu hal yang pada waktu itu tidak terbayangkan dapat WARTA PAROKI

muncul dari kekuasaan tertinggi Tahta Suci. Pada bulan April 1959 Paus mengeluarkan keputusan yang dengan tegas menentang gerakan komunisme. Paus mengeluarkan larangan bagi umat Katolik untuk memilih partai yang mendukung atau yang berhaluan Komunis. Pada tanggal 25 Januari 1959, Paus Yohanes XXIII mengumumkan niatnya untuk mengadakan sebuah Konsili untuk membahas cara-cara untuk memperbaharui Gereja Katolik dalam dunia modern, mempromosikan keragaman dalam kesatuan Gereja, dan membahas Reformasi untuk Gerakan Ekumenis dan liturgi. Pada tanggal 11 Oktober 1962 dilaksanakanlah sebuah konsili besar di abad modern ini yang kita kenal sebagai konsili Vatikan II. Keikhlasannya, cintanya yang melimpah bagi sesama; gerakan pembaharuan Gereja serta semangat Ekumenis dalam urusan gerejawi, membuat Paus Yohanes XXIII menjadi salah satu paus yang paling dicintai di zaman modern ini. Bapa Yohanes XXIII tutup usia pada Jam 7:50 pm tanggal 3 Juni 1963.***www. imankatolik.com

HARIAN DIGITAL/ SENIN 11 OKTOBER 2021


6

PUISI DOA

MARIA BUNDA PENGANTARA (10) Yang sepadan kepada ibu Yang telah melahirkan kami Sebagai perempuan terberkati Dan sebagai ibu pilihan Allah Engkau membuat kami Terpesona dan semakin terikat Pada semua keutamaanmu Terutama pada keutamaan kasihmu Pada Yesus Putramu

OH Maria Ratu Rosario Kelembutanmu sebagai perempuan Yang cantik dan jelita Menjadi cermin maha besar Tempat kami mencerminkan wajah Untuk menemukan penghormatan

Kami sungguh sadar Bahwa keutamaan hidupmu Dalam kesucian hati dan pikiranmu Menjadikan dirimu pantas Agar kami selalu bersamamu Menjadikan dirimu sebagai pengantara Saat kami meminta apa saja Kepada Yesus Tuhan kami Putramu yang terkasih itu Oleh karena kesucianmu Serta kedekatanmu dengan Yesus Maka kami tak ragu-ragu

HARIAN DIGITAL / SENIN 11 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


7

PUISI DOA Selalu datang kepadamu Untuk meminta pendampinganmu Selama kami ada di medan hidup Yang penuh perjuangan ini Oh Maria ibu Tuhanku Ibuku dan ibu semua orang beriman Rentangkan tanganmu yang kudus Untuk merangkul diri kami Yang penuh dengan beban dosa Agar bersamamu oh bunda Kami melangkah makin mendekat Ke haribaan Yesus sumber belaskasih Oh Maria Ratu Rosario Datanglah dan dekatlah selalu Berdiam di hati kami Dan melawat ke rumah kami Sepanjang bulan Oktober ini Yang secara khusus diperuntukkan Bagi kami menghormati Rosario

Lambang suci pengalah musuh Kami mohon kepadamu Berdoalah bersama kami Hantarkan permohonan kami Kepada Tuhan Yesus Kristus Lindungilah kami selalu Jangan biarkan kami tersesat Kuatkan iman kami Jangan biarkan kami lemah Topanglah hidup kami Di saat kami tak berdaya Sebab engkau ibu penuh kasih Dan kasihmu seperti kasih Yesus Putramu Tuhan kami Yang hidup kekal abadi AMIN. Gereja Ke pundung, 10.10.2021

Maka dengan Rosario WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ SENIN 11 OKTOBER 2021


8 Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro PUISI DOA Frans Seda Menginspirasi Generasi Katolik Indonesia DIRJEN Bimas Katolik Kemenag Republik Indonesia Yohanes Bayu Samodro mengatakan Franciscus Xaverius Seda, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Frans Seda, adalah tokoh inspiratif. Menurutnya, Frans Seda adalah tokoh Katolik Indonesia sebagai produk pendidikan kebangsaan yang diterapkan oleh Gereja Katolik jauh sebelum kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Hal ini dikatakannya pada kesempatan malam Penganugerahan Frans Seda Award 2020-2021 beberapa waktu lalu. Dikatakan Dirjen, Bimas Katolik dalam salah satu arah strategis pelayanan masyarakat Katolik ingin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, bekerja sama dengan mitranya Gereja Katolik beserta unsurunsur pimpinannya, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, LSM, ormas, dan lain-lain dalam memberdayakan pertumbuhan, perkembangan, serta pendewasaan iman umat Katolik Indonesia. Frans Seda adalah salah satu tokoh Katolik Indonesia yang setia mendampingi gerak peradaban bangsa Indonesia yang melewati 3 generasi (Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi) melalui kepeduliaannya pada berbagai bidang termasuk pendidikan, perekonomian, dan kesehatan. Dikatakannya, pemikiran dan kip-

rah Frans Seda jauh melampaui zamannya dengan sejak awal telah mengesampingkan perbedaan horizontal suku, agama, ras, antargolongan, dalam memperjuangkan pertumbuhan karakter bangsa Indonesia, yang berangkat dari kesadaran panggilan menggereja menuju berbangsa dan bernegara. Frans Seda dipandang mampu menginspirasi generasi Katolik Indonesia saat ini untuk memandang keindonesiaan secara lebih luas, larut tetapi tidak hanyut. Lebih lanjut Dirjen katakana, Frans Seda berlatar belakang pendidikan Katolik tetapi dibesarkan dalam wawasan kebangsaan yang kental sehingga memunculkan wawasan nasionalisme yang kuat. Juga bagi pendidik, guru dan dosen beragama Katolik yang terinspirasi dengan pemikiranpemikiran berwawasan kemajemukan berbasis keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan.***www.bimaskatolikkemenag.go.id

HARIAN DIGITAL / SENIN 11 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.