WARTA PAROKI SABTU 16 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI SABTU 16 OKTOBER 2021

ABORSI ADALAH PEMBUNUHAN MEMBACA DAN MERENUNGKAN Lukas 12: 8 - 12

PUISI DOA MARIA BUNDA PENGANTARA (15)

Peningkatan Literasi Vaksin Hadapi Diskriminasi dan Intoleransi


2

RENUNGAN

Membaca & Merenungkan Lukas 12: 8 - 12

Pengajaran khusus bagi murid-murid 8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikatmalaikat Allah.9Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikatmalaikat Allah.10 Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. 11 Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelismajelis atau kepada pemerintahpemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu.12 Sebab

pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.” Renungan Firman hari ini mengajak kita dan memanggil kita untuk jujur, transparan tanpa munafik dalam menghayati atau melaksanakan aneka ajaran agama kita masing-masing, yang kiranya semuanya bersumber dari dan bermuara pada ‘cintakasih’. Dengan kata lain kita dipanggil untuk senantiasa hidup dan bertindak dalam kasih, saling mengasihi satu sama lain tanpa pandang bulu atau SARA. Hidup dan bertindak saling mengasihi berarti hidup dan bertindak diji-

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


3

RENUNGAN wai oleh Roh Kudus, sehingga menghasilkan buah-buah Roh, yaitu “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23). Dengan menghayati keutamaankeutamaan sebagai buah Roh ini kita tidak perlu khawatir menghadapi aneka tantangan, masalah atau hambatan. Dengan dan dalam keutamaan-keutamaan tersebut kita tak akan kehabisan akal maupun kata-kata dalam menghadapi aneka tantangan, masalah dan hambatan. Hendaknya kita menghayati aneka ajaran agama atau iman kita dalam dan dengan keutamaan-keutamaan tersebut. Sabda hari ini juga mengingatkan dan mengajak kita semua untuk mengimani bahwa malaikat Allah senantiasa mendampingi dan menyertai perjalanan hidup kita sehari-hari, sebagai tanda atau bukti kesetiaan Allah terhadap diri kita manusia, yang lemah dan rapuh ini. Marilah kita dengarkan dan perhatikan bisikan, arahan atau petunjuk dari malaikat Allah tersebut dalam diri WARTA PAROKI

kita masing-masing melalui suara hati kita. “Segala sesuatu telah diletakkanNya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Ef 1:22-23). Sebagai umat yang beriman kepada Yesus Kristus kita adalah anggota-anggota Tubuh Kristus, dan masing-masing dari kita berbeda satu sama lain sesuai dengan fungsi, panggilan atau tugas pengutusan kita masing-masing. Sebagai sesama anggota yang berbeda satu sama lain kita dipanggil untuk bekerjasama, sebagai tanda kepenuhan-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Bapa surgawi, terima kasih penuh syukur kepada-Mu karena Engkau telah menyatakan kasih-Mu melalui Yesus Kristus. Kami percaya bahwa Roh Kudus-Mu akan terus membimbing hidup kami. Tingkatkanlah iman kami sehingga kami dapat menikmati kegembiraan dan sukacita kehidupan kekal di hadapan hadiratMu.***https://carekaindo.wordpress.com

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


4

SANTO-SANTA

Santo-Santa Yang Dihormati Tanggal 16 Oktober Santo Gerardus dari Mayella Gerardus lahir di Muro Lucano, Napoli Selatan, Italia pada bulan April 1726. Beliau dikenal sebagai seorang bruder awam dalam Tarekat Redemptoris yang didirikan oleh Santo Alfonsus Liguori. Ia membuat banyak mujizat dan tanda heran baik selagi masih hidup maupun sesudah kematiannya. Semua karunia adikoderati itu sesungguhnya sudah dialami Gerardus sejak masa kecilnya. Sewaktu kecil Gerardus biasa suka bermain dengan kawan-kawannya. Hal ini merupakan pengalaman umum anak-anak. Apabila kawan-kawannya tidak mau bermain dengannya, ia biasa masuk ke kapela untuk sekedar melihat-lihat patung Bunda Maria dan Kanak-kanak Yesus yang ada di sana. Konon pada suatu hari, Kanak-kanak Yesus turun dari gendongan Maria dan bermain-main dengan Gerardus. Pengalaman ini menumbuhkan dalam hatinya cinta dan

kerinduan besar pada Yesus. Karena cinta dan kerinduan itu, ia ingin sekali cepat menyambut Tubuh Yesus. Konon pada umur 7 tahun Malaekat Agung Mikhael memberinya Komuni Kudus secara ajaib, meskipun aturan Gereja pada masa itu belum mengizinkan dia menerima Komuni Kudus. Ketika berusia 12 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia terpaksa berhenti sekolah karena harus menggantikan ayahnya mencari nafkah bagi ibu dan adik-adiknya. Ia menjadi pelayan seorang tukang jahit. Sambil melayani majikannya, ia juga belajar menjahit pakaian. Ia memperoleh manfaat ganda dari pekerjaannya itu, yaitu dapat menghidupi ibu dan adik-adiknya dan trampil menjahit pakaian. Setelah itu, ia berhenti bekerja pada majikan itu dan men-

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


5

SANTO-SANTA jadi pelayan di istana Uskup Lacedonia. Di sini ia semakin berkembang dalam kehidupan rohaninya karena mempunyai banyak waktu yang tenang untuk berdoa. Pada suatu hari, kunci rumah yang ada di saku bajunya jatuh ke dalam sumur ketika ia sedang menimba air. Pelayan yang lain berdiri mengelilingi sumur itu sambil memarahi dia. Tetapi dia sendiri tidak hilang akal. Ia segera berlari ke dalam kapela dan mengambil patung anak Yesus. Patung itu diikatkannya pada timba lalu diturunkannya ke dalam sumur. Sungguh mengherankan bahwa ketika ditariknya kembali timba itu, kunci itu melekat erat pada tangan Yesus. Yesus memberi kembali kunci itu kepadanya. Kawankawannya terheran-heran karena tanda heran itu. Bagi Gerardus sendiri, pengalaman ini semakin menebalkan imannya dan mendorongnya lebih kuat untuk menjalani hidup bakti kepada Tuhan di dalam biara. Sepeninggal Uskup Lacedonia, Gerardus kembali ke kampung halamannya dan mendirikan usaha jahit-menjahit bagi penghidupan keluarganya. Di Muro Lucano, usahanya berkembang baik. Dengan pendapatannya ia lebih banyak membantu ibu dan adik-adiknya, orang-orang miskin bahWARTA PAROKI

kan juga Gereja. Sementara itu, cita-citanya rnenjadi biarawan terus rnengusik batinnya. Ia lalu mengajukan permohonan kepada pimpinan tarekat Redemptoris tetapi ditolak karena kesehatannya kurang baik. Namun karena niatnya yang benar-benar tulus dan murni, akhirnya pada tahun 1749, ia diterima juga dalam tarekat itu di Deliceto. Santo Alfonsus Liguori, pendiri tarekat Redemptoris, benar-benar kagum pada Gerardus karena saleh dan rajin dalam tugas-tugasnya. Oleh karena itu, Alfonsus memperpendek masa novisiatnya tidak sebagaimana biasanya menurut aturan yang ada. Pada tahun 1752 ia mengucapkan kaulnya sebagai bruder awam dalam tarekat Redemptoris. Di dalam biara, Geradus ditugaskan menjadi penjaga pintu, koster, perawat rekan-rekannya yang sakit dan menjahit pakaian bagi semua penghuni biara. Tiga tahun berikutnya, ia mulai terkenal luas karena berbagai tanda heran yang dilakukannya. Ia pandai meramal, dapat berada sekaligus di dua tempat pada saat yang sama (bilokasi), membaca pikiran dan hati nurani seseorang, dan dapat berkomunikasi dengan binatang-binatang. Pernah dalam suatu keadaan ekstase, ia terbang sejauh setengah mil jauhnya. Karena semua karunia

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


6 adikoderati itu, Gerardus ditunjuk menjadi pembimbing rohani untuk beberapa biara dan diangkat sebagai penasehat rohani bagi rohaniwan lainnya. Ia bekerja di biara Napoli dan Caposele dan sering mendampingi para misionaris dalam perjalanan-perjalanan misioner mereka ke berbagai tempat. Ia sendiri mengadakan beberapa kali penyembuhan orang sakit secara ajaib. Hari dan jam kematiannya diketahui pasti jauh sebelum terjadi. Gerardus meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 1755 di biara Caposele, Italia. Pada tanggal 29 Januari 1893 ia dinyatakan sebagai ‘beato’ oleh Sri Paus Leo XIII (1878-1903) dan dinyatakan ‘santo’ oleh Paus Pius X (19031914) pada tanggal 11 Desember 1904. Sumber : www.imankatolik.or.id

SANTO-SANTA dengan Hendrikus, seorang Pangeran Polandia. Tuhan mengaruniakan kepada mereka 7 orang anak. Setelah suaminya gugur dalam peperangan melawan tentara Dschengis Khan, ia masuk biara Suster-suster Benediktin. Dengan harta kekayaannya ia banyak membantu orang-orang miskin dan penderita kusta, mendirikan biara serta meningkatkan taraf pendidikan dan kebudayaan warga penduduk Silesia (Jerman Timur/Polandia). Ia meninggal dunia pada tahun 1243. Sumber : www.imankatolik.or.id

Santa Margaretha Maria Alacoque

Margaretha Maria Alacoque lahir Santa Hedwiq pada tanggal 22 Juli 1647 di kota Puteri keJanots Burgunturunan dia, Lhautecour, bangsawan Prancis. Nama Hungaria dan ‘Maria’ yang tante dari dikenakannya Santa Elisaadalah nama beth Hungaria Krismanya. Ayahnya, Alacoque, adalah ini lahir pada seorang notaris. Ibunya bernama Fitahun 1174. libertha Lamyn. Pasangan saleh ini Ketika berusia 12 tahun ia menikah dikaruniai tujuh orang anak, yang hamHARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


7

SANTO-SANTA pir semuanya mati dalam usia muda. Hanya Margaretha yang hidup agak lebih lama. Margaretha berwatak tenang, manis dan saleh. Ia lebih suka akan kesunyian daripada bermain-main dan berhura-hura. Oleh karena itu ia sangat dikasihi bahkan dimanjakan oleh ibu-bapaknya. Tetapi Tuhan rupanya mempunyai suatu rencana khusus atas dirinya. Untuk memperkuat mental dan imannya dalam rangka rencana rahasia itu, Tuhan mencobai dia dengan berbagai peristiwa yang menekan batin. Ayahnya meninggal dunia, dan ibunya jatuh sakit berat. Dalam situasi demikian, nenek dan bibinya sendiri tidak bersikap ramah padanya. Namun semua perlakuan itu tidak diperdulikannya karena ia tidak mau menyakiti hati ibunya yang sedang sakit itu. Sementara itu kesukaannya dalam kesunyian semakin membawa dia ke dalam kebiasaan untuk berdoa lebih kusuk lagi. Besar cinta bakti dan hormatnya kepada Bunda Maria dan Tuhan Yesus yang hadir di dalam Sakramen Mahakudus. Untuk memperkuat kehidupan rohaninya ia menjalankan matiraga yang keras dan tanpa memahami benar-benar apa artinya sebuah kaul, ia selagi masih muda telah menjanjikan kemurniannya sepanjang WARTA PAROKI

hidup kepada Allah. Ketika masih kecil, ia dididik oleh Suster-suster Klaris di Charolles, Prancis. Dari usia 11-15 tahun, ia menderita sakit reumatik yang hebat sehingga terpaksa harus terus berbaring di atas tempat tidur. Semua peristiwa yang menimpa dirinya boleh dikatakan merupakan penyelenggaraan ilahi atas dirinya, karena sesudah sembuh dari sakit itu, ia mengalami penampakan-penampakan Tuhan Yesus. Dalam penampakan-penampakan itu, Yesus biasanya tampak dalam keadaan bermahkota duri atau disalibkan. Pengalamannya akan penampakanpenampakan itu seolah terus mendesak dia untuk memasuki cara hidup membiara demi bakti yang menyeluruh kepada Allah. Oleh karena itu, pada tahun 1671 ia masuk biara Visitasi di Paray le Monial. Di sini Tuhan menampakan diri kepadanya dan menyampaikan wahyu tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus. Pada bulan Desember 1673, ia mendapat wahyu pertama berkenaan dengan penghormatan kepada Hati Kudus Yesus. Mulai saat itu hatinya sendiri dipenuhi cinta ilahi Yesus. Selama 18 bulan Yesus terus menerus menampakan diri kepadanya untuk menjelaskan apa yang telah dikatakan-Nya pada

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


8 wahyu pertama. Inilah isi ringkas pesan Tuhan itu: “Orang harus menghormati Hati-Nya yang Mahakudus. Bentuk Hati Yesus itu-sebagaimana tergambar jelas dalam penampakan yang dialami Suster Margaretha Maria-ialah sebuah hati manusia yang bermahkota duri, tergores luka, dengan api dan cahaya kemilau. Yesus mengatakan bahwa kendatipun Ia sungguh-sungguh mencintai manusia, tetapi manusia membalas cinta-Nya dengan sikap dingin dan acuh tak acuh. Secara khusus Ia mengingatkan umat akan bahaya ajaran sesat Yanssenisme yang telah berkembang luas di seluruh Prancis. Adalah tugas Margaretha untuk mengimbangi semua kelemahan dan kekurangan umat manusia. Margaretha harus seringkali menerima Komuni Kudus, teristimewa pada hari Jumat Pertama setiap bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Selain itu, ia harus berjaga di hadapan Sakramen Mahakudus pada setiap malam Jumat sebagai kenangan akan penderitaan-Nya dan pengkhianatan atas diri-Nya di Taman Getzemani pada hari Kamis Putih. Pada Oktaf Hari Raya, Tubuh Kristus tahun 1675, Tuhan sekali lagi menampakan diri kepada Margaretha untuk memberikan kepadanya Wahyu Hati Kudus yang terakhir dan

SANTO-SANTA yang terpenting: “Ingatlah akan Hati-Ku yang begitu mencintai manusia hingga habis-habisan, bahkan menjadi lelah dan habis terbakar oleh cinta itu. Sebagai pengganti terimakasih, Aku menerima dari banyak orang hanya sikap acuh tak acuh, ketidaksopanan dan dosa sakrilegi, sikap dingin dan caci maki.” Meskipun Margaretha memberi kesaksian tentang penampakan-penampatan Tuhan padanya, rajin dan tabah dalam menghormati Hati Kudus Yesus, namun devosi khusus terhadap Hati Kudus-sebagaimana diminta langsung oleh Yesus-tidak ditanggapi serius dan tidak diakui oleh Gereja dalam kurun waktu yang cukup lama sesudah kematian Margaretha. Ia sendiri mendapat perlakuan yang kurang simpatik dari rekan-rekan susternya, karena mereka menganggap semua penampakan yang diceritakannya sebagai berita bohong belaka. Untunglah bahwa tidak semua rohaniwan bersikap demikian. Dalam penyelenggaraan ilahiNya, Tuhan mengirim Pastor Claude de la Colombiera SY menjadi Bapa Pengakuan untuk suster-suster visitasi di biara Paray-le-Monial. Dialah orang pertama yang menaruh perhatian besar kepada cerita-cerita Suster Margaretha tentang penampakan-penampakan Tuhan serta pesan-pesan-Nya itu.

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


9

SANTO-SANTA Beliau menunjukkan sikap simpatik dan memberi dukungan besar kepada Margaretha. Sepeninggal Suster Margaretha, pastor Claude, melalui tulisan-tulisannya dan kotbah-kotbahnya di Inggris dan Prancis, menyebarluaskan berita penampakan-penampakan Tuhan yang dialami Suster Margaretha. Seluruh umat tertarik pada peristiwa itu. Dan sejak itu mulai digalakkan devosi kepada Hati Kudus Yesus dan Jam Suci di hadapan Sakramen Mahakudus sebagaimana dipesankan Tuhan kepada Margaretha. Tak lama kemudian pada tahun 1765 Pesta Hati Kudus Yesus direstui oleh Sri Paus, dan Margaretha menjadi teladannya. Margaretha Maria Alacoque meninggal dunia di biara Paray-leMonial pada tanggal 17 Oktober 1690. la dinyatakan ‘santa’ pada tahun 1920. Sumber : www.imankatolik.or.id

Santo Gallus Pengaku Iman

jadi terkenal karena menaruh perhatian khusus pada studi ilmu-ilmu klasik. Gallus lahir di Irlandia kira-kira pada tahun 550 dan meninggal dunia pada tahun 635 di Sint. Gall, sebuah kota di Swiss yang dinamai dengan namanya. Setelah dididik bersama dengan Santo Kolumbanus di biara Bangor, Irlandia, Gallus membantu Kolumbanus untuk membangun biara-biara di Annegray dan Luxeuil, Prancis. Ia dengan setia menemani Kolumbanus dan rahibrahib lainnya ketika mereka diusir dari Luxeuil oleh Raja Burgundy; bersama mereka pun Gallus selamat dari kecelakaan kapal yang mereka tumpangi dan mendarat di Swiss. Pada tahun 1612 Gallus berpisah dengan rekan-rekannya karena Kolumbanus memutuskan untuk pergi ke arah selatan yaitu ke Italia. Gallus tidak turut bersama mereka ke Italia karena ia jatuh sakit pada hari keberangkatan

Di antara 12 rahib terkenal dari Irlandia yang berkarya di Eropa sebagai misionaris pengikut Santo Kolumbanus, Gallus diakui sebagai rasul pertama dan utama negeri Swiss. Ia mendirikan sebuah biara pertapaan yang kemudian menWARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


10 mereka. Gallus kemudian memutuskan untuk tinggal menetap di daerah sekitar Danau Konstance sebagai seorang pertapa. Di daerah ini ia mendirikan sebuah biara pertapaan. Pertapaan ini berkembang menjadi sebuah perkampungan monastik dengan gubuk-gubuk untuk para rahib yang menjadi muridnya. Sekarang daerah ini sudah menjadi satu kota di Swiss yang dikenal dengan nama kota Sint Gall. Gallus senantiasa menjalin hubungan dengan rekan-rekannya yang tinggal di biara Bangor, Irlandia, dan juga dengan para rahib yang tinggal di biara-biara yang dibangunnya bersama Kolumbanus. Kepada rekan-rekannya ia mengatakan bahwa kematian Kolumbanus telah diketahuinya melalui suatu penglihatan ajaib yang dialaminya. Rekan-rekan Gallus di biara Luxeuil ingin mengangkat dia menjadi pemimpin mereka, namun Gallus dengan tegas menolak karena Luxeuil sudah menjadi komunitas yang tidak memperhatikan lagi nilai kesederhanaan dan kemiskinan hidup menurut semangat Injil. Baginya Luxeuil tidak lagi menarik perhatiannya. Ia lebih suka dengan kesederhanaan dan kemiskinan. Dengan alasan yang sama ia juga menolak ketika ia diminta menjadi Uskup.

SANTO-SANTA Hampir semua cerita tentang Gallus mengisahkan tentang danau dan jala ikan, perahu dan alat-alat perlengkapan lainnya. Oleh karena itu orang beranggapan bahwa Gallus adalah seorang nelayan yang memanfaatkan keahliannya menangkap ikan untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan murid-muridnya. Tahun-tahun terakhir hidupnya dimanfaatkannya untuk berdoa, meditasi dan menangkap ikan. Sumber : www.imankatolik.or.id

Kita Dapat Menimba Kekayaan Rohani Dari Kisah Para Santo Santa. Bacalah Riwayat Hidup Mereka dan Kita Akan Mengenal Mereka.

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


11

PUISI DOA

MARIA BUNDA PENGANTARA (15) OH Maria ratu rosario Engkau pengantara abadi kami Sungguh kami pun tahu Engkau setia mendampingi kami Turut merasakan suka duka kami Engkau sungguh mengerti Kegelisahan hati kami Di tengah hidup saat ini Yang dihadapkan dengan tantangan Bahkan godaan setiap saat Untuk mengkhianati cinta Putramu Tuhan kami Yesus Kristus Engkau tahu ya bunda Corona telah mengubah Dan menyadarkan hidup kami Betapa lemah dan tak berdaya Jika kami tidak nengandalkan diri Pada Yesus kerahiman ilahi Oh Maria ratu pemurah Pembawa sukacita bagi yang gelisah Menguatkan hati yang ketakutan Membimbing tangan yang hilang semangat Menuntun hidup yang mencari jalan Untuk sampai ke pangkuan Yesus Tuhan Raja semesta alam

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


12

PUISI DOA

Maka kami mohon kepadamu Oh Bunda yang terberkati Dengan cintamu yang terus mengalir Sirami kami dengan pengharapan Tanamkan kami dengan keyakinan Bahwa Yesus Tuhan kami Tak akan sedetikpun meninggalkan kami Meski kami penuh dengan dosa Bunda Maria ibu kami Ibu Gereja semesta alam Bersama Santa Teresia Avila Yang kami kenangkan hari ini Kami mohon doa dan cintamu Terus mengaliri hati kami Agar kami terbebas dari belenggu Dan tetap setia di jalan Yesus Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup Dengan bimbinganmu oh bunda Dekatkanlah kami pada Yesus Jauhkan kami dari kuasa setan Tumbuhkan cinta kasih melimpah Dalam setiap pribadi kami Sehingga sepanjang hari ini Kami boleh menjadi berkat Dalam persiarahan kebersamaan kami Di tengah dunia ini, amin. Gua Maria FX Kuta, 15.10.2021

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


13

GEMA KERUKUNAN

Peningkatan Literasi Vaksin Hadapi Diskriminasi dan Intoleransi Diskriminasi dan intoleransi, khususnya terkait kehidupan keagamaan, masih terjadi di Indonesia. Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengaku concern dalam persoalan ini. Menteri Agama menilai salah satu solusi mengatasi persoalan ini adalah peningkatan literasi. Kata dia, peningkatan literasi menjadi vaksin bagi kita untuk menghadapi faham-faham yang keras, khususnya diskriminasi dan intoleransi keagamaan. Ia menegaskan hal ini saat menerima Audiensi Komisioner Komnas Perempuan di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa 12 Oktober 2021 lalu Audiensi ini membahas tentang Hak Perempuan pada Keyakinan Minoritas. Hadir, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama serta Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Nifasri. Dari Komnas Perempuan, hadir Ketua Komnas, Andy Yentriyani, bersama WARTA PAROKI

Olivia Salampessy, Dewi Kanti, Alimatul Qibtiyah, Veryanto Sitohang, Nahe’i Rahi, Dahlia dan Triana Komalasari. Menteri Agama mengajak Komnas Perempuan bersinergi dalam peningkatan literasi publik. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah aksi bersama dalam mencerahkan masyarakat. Ia mengajak agar bersamasama tahu persoalan yang ada. Bersama-sama mencari solusinya dengan baik dan bijaksana. Menteri Agama meminta agar memperbanyak forum untuk meningkatkan literasi atas persoalan yang kita rasakan. Literasi pengetahuan adalah kunci toleransi.***www.Kemenag.go.id

HARIAN DIGITAL/ SABTU 16 OKTOBER 2021


14 GEMA VATIKAN

PUISI DOA

ABORSI ADALAH PEMBUNUHAN BAPA suci Paus Fransiskus menegaskan petugas kesehatan memiliki hak yang tidak dapat dinegosiasikan untuk melakukan keberatan hati nurani, dengan menolak untuk berpartisipasi dalam aborsi. Ia mengatakan partisipasi melakukan aborsi adalah prosedur pembunuhan, kata Paus Fransiskus, Kamis 14 Oktober 2021 seperti disiarkan kantor berita Reuter. Pernyataan Paus Fransiskus ini adalah yang ketiga kalinya dalam bulan Oktober ini untuk menentang aborsi yang telah menjadi isu politik utama di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat. Pengadilan banding Amerika Serikat untuk sementara mengembalikan undang-undang aborsi restriktif Texas, yang melarang prosedur itu sebelum enam minggu setelah kehamilan dan mengalihdayakan penegakan larangan itu kepada warga biasa. Di hadapan peserta konferensi di Roma apoteker rumah

sakit Paus Fransiskus mengatakan, hari ini telah menjadi sedikit mode untuk berpikir, mungkin akan baik untuk menyingkirkan keberatan hati nurani di bidang medis.keberatan hati nurani tidak boleh dinegosiasikan, itu adalah tanggung jawab utama para profesional kesehatan. Paus Fransiskus mempertegas sikapnya bahwa aborsi adalah pembunuhan. Saat kembali dari kunjungan di Slovakia bulan September 2021 lalu Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan di pesawat bahwa aborsi adalah ‘pembunuhan’, bahkan segera setelah pembuahan, tetapi tampaknya mengkritik beberapa Uskup Katolik Amerika Serikat, karena berurusan dengan posisi pro-pilihan Presiden AS Joe Biden dalam cara politik daripada pastoral.Untuk diketahui, Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan.*** https://voi.id

HARIAN DIGITAL / SABTU 16 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.