WARTA PAROKI RABU 6 OKTOBER

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI RABU 6 OKTOBER 2021

Paus Pius X

Oktober: Bulan Doa Rosario di Seluruh Gereja MEMBACA DAN Ceritera MERENUNGKAN Bersambung Lukas 11: 1 - 4

Mother Theressa: Doa Adalah Buah Keheningan

SUBHAGA (16)

Santo Bruno Pengaku Iman


2

SALAM REDAKSI

Doa Adalah Buah Keheningan INJIL hari ini berbicara tentang doa. Tuhan Yesus mengajarkan doa kepada para muridNya. Doa yang simpel, sederhana, tidak bertele-tele. Doa yang singkat, padat dan jelas. Tentang doa, kita tentu mengenal sosok Mother Theressa dari Calcuta. Santa Theressa sejak masa ia hidup mengatakan bahwa: Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai. Mother Theressa dari Calcuta mewariskan kita pesan berharga: Tuhan tidak meminta kita sukses. Dia hanya meminta kita untuk mencoba. Agar cinta menjadi nyata harus berbiaya, harus sakit, harus mengosongkan diri kita dahulu. Pesan Mother Tehesessa: Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. Penghancur perdamaian yang paling hebar adalah aborsi, karena bila seorang ibu mampu membunuh anaknya sendiri, apa alasan yang tersisa bagi kita untuk tidak membunuh satu sama lain? Tidak ada. Berbahagialah setiap saat itu cukup. Saat ini adalah semua yang kita butuhkan, tidak lebih. Kita tidak perlu melakukan hal besar, hanya hal kecil dengan cinta yang besar. Setiap kali anda tersenyum pada seseorang, itu adalah tindakan cinta, hadiah untuk orang itu, dan hal yang sangat indah. Cinta yang kuat tidak menghitung. Cinta hanya memberi dengan cuma-cuma.***www.sesawi.net

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


3

RENUNGAN

Membaca & Merenungkan Lukas 11:1 - 4 Hal Berdoa

1Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” 2Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 3Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 4dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.“

RENUNGAN

Doa senantiasa mewarnai hidup dan pelayanan Yesus. Dibandingkan dengan ketiga Injil lain, Lukas lebih sering menulis tentag Yesus yang berdoa. Maka Injil Lukas sering disebut Injil doa. Yesus sering berdoa terutama sebelum saat-saat penting dalam pelayanan-Nya seperti pada pembaptisan-Nya, sebelum memilih dua belas rasul, berdoa di taman Getzemani sebelum menghadapi penderitaan-Nya, dan sebagainya. Kehidupan doa Yesus menarik perhatian para rasul. “Tuhan ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-murid

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


4

RENUNGAN

nya.”. Para murid meminta Yesus mengajarkan mereka berdoa bukan karena mereka tidak tahu atau kurang berdoa. Sebagai orang Yahudi tentu mereka rutin berdoa seperti orang Yahudi pada umumnya. Para murid meminta doa menurut cara Yesus. Untuk itu Yesus mengajarkan mereka satu rumusan doa yang mirip dengan rumusan doa Bapa Kami dalam Injil Matius. Rumusan doa versi Lukas lebih pendek dari versi Matius yang selalu kita gunakan. Dalam versi Lukas hanya ada lima permohonan. Dua permohonan pertama berpusat pada Allah yakni: kekudusan nama-Nya dan kedatangan kerajaan-Nya. Sedangkan ketiga lainnya menyangkut kebutuhan manusia, meliputi kebutuhan jasmani (makanan secukupnya) dan kebutuhan rohani (pengampunan dan perlindungan dari cobaan). Yesus mengajarkan para murid dan kita semua doa indah ini sebagai model doa kita. Dia tidak mengajarkan doa sebagai satu teknik atau tips jitu yang bisa dengan mudah meluluhkan hati Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Doa pertama-tama merupakan komunikasi atau relasi kita dengan Allah. Maka unsur paling penting dalam berdoa adalah sikap atau disposisi bati di hadapan Tuhan. Da;am doa kita memposisikan diri sebagai seorang anak di hadapan bapanya. Kesadaran ini menuntut kita untuk datang kepada Bapa menyampaikan permohonan kita dengan segala hormat, rendah hati, terbuka dan penuh kepercayaan. Seringkali kita terjebak dalam godaan untuk menjadikan doa hanya sebatas memenuhi aturan tertentu, menghafal rumus tertentu, bahkan sebatas menerapkan teknik tertentu. Jika itu yang terjadi maka mungkin kita akan mudah putus asa dan doa tidak membuat hati kita damai dan bersukacita.*** SUMBER: Berjalan Bersama SANG SABDA 2021 - Komisi Komunikasi SVD Jawa Hal: 391 HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


5

SANTO-SANTA

Santo Bruno, Pengaku Iman diselesaikan dalam waktu singkat dan ditahbiskan menjadi imam. Pada usia 26 tahun, ia ditugaskan kembali di Seminari Rheims sebagai pengajar Gramatika dan Teologi. Ia pandai mengajar, jujur dan suka membantu mahasiswa-mahasiswanya yang mengalami kesulitan belajar. Cara hidupnya sendiri menarik minat banyak mahasiswa akan kehidupan sebagai Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada imam. Pada umur 45 tahun 1030. Semenjak kecil ia berci- tahun, ia ditunjuk sebagai penasehat ta-cita menjadi imam. Oleh karena itu Uskup Rheims. Inilah saat awal ia ia kemudian masuk Seminari di Rhe- mengalami sesuatu hal baru yang ims. Semasa sekolah ia benar-benar kemudian membawanya ke dalam tekun belajar sehingga studinya dapat kehidupan sebagai pertapa. Sayang bahwa pada tahun itu juga Uskup WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


6 Rheims meninggal dunia. Manases dengan segala caranya yang licik berhasil menjadi uskup pengganti. Ia menyogok: Bruno yang menjadi penasehat uskup dan dosen teologi merasa tidak puas dengan taktik licik dan curang dari Manases. Oleh karena itu ia mengadakan perlawanan keras terhadap Manases. Kebetulan juga bahwa pada masa itu Bruno menjadi salah seorang pendukung Paus Gregorius VII dalam usahanya membaharui cara hidup para rohaniwan. Akibat dari perlawanannya itu ia dipecat Manases dari jabatan dan tugasnya sebagai pengajar Teologi di Seminari Rheims. Tetapi ia tidak putus asa dengan semua perlakuan Manases. Bersama 6 orang temannya, ia menghadap Uskup Grenoble untuk meminta ditunjukkan suatu tempat pertapaan bagi mereka. Uskup itu yang sekarang dihormati sebagai Santo Hugo – menunjukkan suatu tempat yang cocok bagi hidup bertapa di deretan gunung dekat Grenoble, Prancis. Tempat itu disebut La Grande

SANTO-SANTA Chartreuse, yang kemudian dipakai sebagai nama bagi pertapaannya, yaitu-pertapaan ‘Kartusian’. Bruno dengan kawan-kawannya mendiami tempat itu pada tahun 1084. Sebagai tahap awal, mereka mendirikan sebuah gereja kecil dan beberapa pondok sederhana di sekelilingnya. Mulanya setiap pondok ditempati oleh dua orang” tetapi kemudian setiap pondok hanya untuk satu orang. Dalam pondoknya masingmasing mereka bertekun dalam doa dan meditasi. Mereka baru berkumpul bersama untuk berdoa pada pagi dan sore hari. Aturan hidup mereka tergolong keras: mereka bertekun dalam doa dan meditasi, dan hanya makan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari, kecuali pada hari raya. Itu pun hanya makan roti kering. Mereka tidak makan daging. Pakaian mereka kasar dan pendek dan rambut bagian tengah kepala mereka dibotakkan. Tugas utama mereka ialah membaca dan menyalin buku-buku rohani, dan juga bertani. Mendengar kesucian hidup

HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


7

SANTO-SANTA Bruno di tengah rimba Chartreuse, Paus Urbanus II, bekas muridnya dahulu, memanggilnya ke Roma untuk membantu dia dalam tugas-tugas khusus, teristimewa dalam memperlancar usaha pembaharuan Gereja dan perjuangannya melawan Paus tandingan Klemens III (seorang calon Paus yang diajukan oleh Kaisar Henry IV dari Jerman). Dengan taat, Bruno pergi ke Roma untuk membantu Paus Urbanus II. Di sana sambil menjalankan tugas yang diserahkan kepadanya, ia sendiri tetap menjalankan cara hidup bertapanya. Tetapi tak lama kemudian, ia mulai merasa bahwa kota Roma yang bising itu dan pekerjaan-pekerjaan yang begitu banyak tidak cukup membantu dia berdoa dan bermeditasi dengan tenang sebagaimana dialaminya di pertapaan. Oleh karena itu ia mengajukan permohonan undur diri kepada Paus agar boleh kembali menjalani hidup sebagai pertapa di pertapaannya. Pada kesempatan itu Paus memberikan kepadanya jabatan Uskup Agung dioses Reggio, Italia, tetapi Bruno WARTA PAROKI

menolak jabatan itu karena lebih menyukal hidup di dalam kesunyian pertapaan. Dengan sepenuh hati Paus mengizinkan dia pergi ke La Torre, Calabria, untuk mendirikan sebuah pertapaan baru. Pertapaan ini didirikan dengan dukungan keuangan dari Roger, saudara Robert Guiscard. Di pertapaan La Torre ini, Bruno meninggal dunia pada tahun 1101. Ia tidak pernah secara resmi dinyatakan sebagai ‘santo’ karena aturan biaranya tidak mengijinkan semua usaha publisitas. Namun pada tahun 1514 Paus Leo X memberi izin khusus kepada para Kartusian untuk merayakan tanggal 6 Oktober sebagai tanggal pestanya.*** www.carekaindo. wordpress.com

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


8

PUISI DOA MARIA RATU ROSARI

MARIA BUNDA PENGANTARA (5) Yesus Sang Putramu yang terkasih Kedekatan dalam ikatan Sebagai seorang ibu dan Anak Yang tak teruraikan Oleh ikatan yang kuat itu Kami pun yakin Apa yang kami minta Dengan perataraanmu Kepada Yesus Tuhan kami Pasti akan dikabulkan

Oh Maria Ratu Rosario Engkau pantas menjadi ibu Pengantara bagi kami Anak-anakmu yang sedang bersiarah Menghadapi segala cobaan hidup

Kami belajar dari kedekatanmu Dengan Yesus Sang Putra Melalui peristiwa dan mujizat Di pesta perkawinan di Kana Ketika itu engkau meminta Agar Yesus mengubah air Menjadi minuman anggur Dia taat pada permintaanmu Karena engkau ibu-Nya

Kami percaya pada keibuanmu Oh Maria Ratu Rosario Dan kedekatanmu dengan HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


PUISI DOA MARIA RATU ROSARIO Berbagai pengalaman iman Telah kami rasakan Ketika kami berdoa bersamamu Rahmat kasih karunia Memenuhi hidup kami Mengubah kegelisahan hati Menjadi ketenangan jiwa Bersamamu oh Ratu Rosario Segala kelemahan kami Dipulihkan oleh Yesus Segala kekurangan kami Disempurnakan oleh Yesus Segala dosa dan kesalahan kami Ditebus oleh Darah Yesus Terima kasih Bunda Maria Engkau begitu setia Mendampingi kami Di saat suka dan duka kami Tinggalah selalu oh bunda Di dalam hidup kami Bersiarah bersama kami Hingga sampai kesudahannya

9

Ya Yesus Engkau telah wafat Tetapi sumber kehidupan Telah memancar bagi jiwa-jiwa Dan terbukalah lautan kerahiman Bagi segenap dunia O, Sumber Kehidupan Kerahiman Ilahi yang tak terselami Naungilah segenap dunia Dan curahkanlah diri-Mu pada kami Allah yang kudus Kudus dan berkuasa Kudus dan kekal kasihanilah kami dan seluruh dunia (3X) Yesus Raja Kerahiman Ilahi Engkaulah andalanku. Amin. Gua Maria Gereja Kepundung, 05.10.2021

***

WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


10

HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

INFO PAROKI

WARTA PAROKI


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

11

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


12

CERITERA BERSAMBUNG

Ceritera Bersambung AGUST G THURU

SUBHAGA CATATAN PENULIS

Pembaca terkasih. Penulis turunkan CERITERA BERSAMBUNG berjudul “SUBHAGA”. Ceritera Bersambung ini merupakan paduan antara kisah nyata dan fiksi. Bagaimana kisahnya dan bagaimana endingnya, silahkan membaca dan mengikutinya setiap hari di media ini. Selamat membaca!

I Wayan Gulis meninggalkan istrinya Ni Made Rente dengan dua

anaknya. Servasius I Nyoman Rongsong masih berusia sembilan tahun. Sedangkan Ni Wayan Warti baru berusia tiga bulan. I Nyoman Rongsong yang sudah duduk di kelas tiga sekolah dasar menyaksikan langsung saat ajinya mengalami sakit. Ajinya itu hanya terbaring saja di tempat tidur. Servas yang sudah mulai paham akan kesulitan yang dihadapi ibunya berusaha untuk membantu sekuat kemampuannya. Meskipun usianya baru sembilan tahun tetapi ia tahu ibunya kewalahan mengurus hidup dan melaksanakan tugas rumah selama I Wayan Gulis sakit. Meskipun Ajinya sakit tetapi I Nyoman Rongsong tetap bersemangat ke sekolah setiap pagi. Bersama teman-teman sebaya I Nyoman Rongsong menyusuri jalan setapak di atas pematang sawah. Sekolah mereka terletak di Untal-Untal. Jarah dari Batu Lumbung ke Untal-Untal sekitar tiga kilometer. Jarak itulah yang setiap pagi ditempuh oleh I Nyoman Rongsong dan teman-temannya. Selain teman sekelas juga adik-adik kelas maupun kakak-kakak keHARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


CERITERA BERSAMBUNG

13

las. Mereka selalu pergi ke sekolah dan pulang sekolah secara berkelompok. Sepanjang perjalanan itu mereka menyanyikan lagu-lagu rohani yang diajarkan di sekolah minggu. I Nyoman Rongsong tekun dalam belajar. Ia ingat pesan Ajinya beberapa waktu sebelum meninggal dunia. Waktu itu I Wayan Gulis meminta I Nyoman Rongsong memijat kakinya yang terasa penat. I Nyoman Rongsong pun melaksanakan permintaan ajinya dengan tulus hati. “ Ingat pesan aji nak. Engkau harus sekolah. Belajar yang rajin agar menjadi pintar dan menjadi orang yang berguna.” “ Saya akan selalu ingat aji.” “ Jaga mememu baik-baik. Jaga juga adikmu Warti.” “ Baik aji. Aku akan selalu ingat.” Banyak hal baik yang ajinya pesan. I Nyoman Rongsong pun berusaha untuk melaksanakan sesuai kemampuannya setelah ajinya meninggal dunia. Setiap pulang sekolah biasanya I Nyoman Rongsong menghabiskan masakan memenya. Setelah itu ia mengambil joran dan sabit lalu pamit kepada memenya. “ Meme aku mau ke sawah.” “ Iyah nak. Hati-hati. Jangan nakal dengan teman.” “ Iya meme. Aku tak akan nakal.” “ Jangan lupa membawa pulang kangkung untuk makanan babi.” Pinta I Made Rente. I Nyoman Rongsong segera melangkah ke rumah I Wayan Sentur. Rumah mereka masih berdekatan. I Wayan Sentur adalah adik kelasnya. Tetapi karena anak usia sebaya dengannya hanya I Wayan Sentur yang bertetangga maka ia selalu mengajak Wayan Sentur ke sawah. “ Man, ayo kita ke sawah.” Seperti itu kalau I Nyoman Rongsong mengajak I Wayan Sentur. Ibunya I Wayan Sentur sudah hafal betul suara I Nyoman Rongsong. Karena itu ia membolehkan I Wayan Sentur diajak I Nyoman Rongsong ke sawah. WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


14

CERITERA BERSAMBUNG

Di sawah mereka akan mencari belut dan memancing ikan di selokan. Berjenis-jenis ikan hidup di selokan atau di sungai-sungai kecil. Sebab masyarakat tidak mengenal racun pembunuh ikan seperti portas. Mereka selalu taat pada kearifan loka. Menangkap ikan dengan cara tradisional. Banyak ikan yang mereka tangkap. Ikan-ikan hasil tangkapan bukan untuk dijual tetapi untuuk dijadikan lauk. Biasanya I Nyoman Rongsong dan I Wayan Sentur akan pulang ke rumah sebelum matahari terbenam. Sebab mereka masih harus melaksanakan tugas lain membantu orang tua mereka. Tugas rutin yang mereka laksanakan adalah memberi makan babi pada menjelang senja hari. Pekerjaan memberi makan babi dilaksanakan dengan suka hati. I Nyoman Rongsong merasa terhibur melihat babi-babi yang memakan makanan diberikan dengan rakut. Bahkan ia akan menunggu di pinggir kandang celeng sampai babibabi itu menghabiskan makanan. Saat-saat seperti itulah I Nyoman Rongsong ingat Ajinya I Wayan Gulis. Ia sering menemani ajinya memberi makan pada sore hari. Di saat seperti itu I Wayan Gulis selalu memberikan pesan kepada I Nyoman Rongsong. Meskipun ia bukan seorang katolik tetapi I Nyoman Rongsong sadar bahwa anaknya I Nyoman Rongsong sudah dibabtis sebagai orang katolik. “ Gus, kau jangan malas ke gereja setiap hari minggu.” “ Iya aji. Bapa pastor minta saya jadi ajuda.” “ Oh, ajuda itu apa, nak?” “ Ajuda itu melayani bapa pastor saat misa.” “ Oh ya. Jalankan tugas dan kepercayaan itu dengan baik dan benar.” I Nyoman Rongsong memang aktif ke gereja. Setiap Minggu pagi ia pasti paling pertama tiba di gereja. Pastor akan menyapanya dengan lembut sambil memberikan tanda salib pada dahinya. Saat-saat seperti itulah yang membuat hati I Nyoman Rongsong terasa damai. Lamunan I Nyoman Rongsong bersama almarhum ayahnya buyar HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


CERITERA BERSAMBUNG

15

ketika suara Ni Made Rente memanggilnya. Ia segera meninggalkan kandang babi. Lalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah itu membantu Memenya mencuci perkakas dapur. I Nyoman Rongsong memang anak yang berbakti kepada ibunya. Ia tahu tugas ibunya merawat adiknya Ni Wayan Warti cukup berat. Maka I Nyoman Rongsong membantu semampu yang ia bisa lakukan. Ketika Memenya sibuk mempersiapkan makan malam I Nyoman Rongsong membantu Memenya menemani Ni Wayan Warti yang baru berusia enam bulan. Adiknya itu tampak sehat dan lucu. I Nyoman Rongsong sering menyanyikan lagu-lagu rohani yang ia pelajari di sekolah minggu untuk menina bobo adiknya. Makan malam adalah saat yang ditunggu. Makan malam sederhana. Nasi putih dan lauk ikan atau belut hasil tangkapan dari sawah. I Nyoman Rongsong menikmati masakan Memenya. Masakan sederhana tanpa menum aneka ragam. Namun terasa begitu nikmat. Biasanya setelah makan malam Ni Made Rente akan mengingatkan anaknya I Nyoman Rongsong untuk berdoa sebelum tidur malam. “ Nak, jangan lupa berdoa sebelum tidur. Berdoalah menurut agamamu. Minta Tuhan untuk menemanimu.” “ Iya Meme. Setiap malam aku selalu berdoa. Untuk diriku, untuk Meme, untuk adik Warti dan untuk keselamatan jiwa Aji di surga.” “ Dengan doa engkau akan tumbuh sehat nak. Berdoalah terus.” Ni Made Rente memeluk anaknya itu. Pelukan seorang ibu dengan seluruh curahan kasih sayang yang meluap-luap. Di saat memeluk I Nyoman Rongsong wajah suaminya I Nyoman Gulis terlintas. Seringkali I Made Rente merasa hatinya teriris atas kepergian suami yang terlalu cepat di saat anak-anak masing kecil. Namun Ni Made Rente pun tahu. Hidup ditentukan Sang Hyang Widhi. Tetapi setiap kematian akan melahirkan semangat baru. Ni Made Rente percaya Tuhan tidak akan meninggalkan mereka.*** Bersambung. WARTA PAROKI

HARIAN DIGITAL/ RABU 6 OKTOBER 2021


16

AJARAN SOSIAL PUISI GEREJA DOA CERITERA BERSAMBUNG

Paus Pius X

Oktober: Bulan Doa Rosario di Seluruh Gereja PAUS PIUS X terlahir dengan nama Giuseppe Melchiorre Sarto. Beliau lahir pada 2 Juni 1835 dan meninggal 20 Agustus 1914 pada umur 79 tahun. Ia memegang posisi Paus pemimpin gereja Katolik Roma selang tahun 1903 sampai 1914 atau sepanjang 11 tahun. Masa kepausannya dimulai pada 4 Agustus 1903 dan berakhir pada 20 Agustus 1914. Ia menggantikan Paus Leo XIII. Setelah ia wafat maka yang menggantikannya adalah paus Benediktus XV. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 18 September 1858 oleh Uskup Giovanni Antonio Farina. Tanggal 20 November 1884 ditahbiskan menjadi Uskup oleh Uskup Lucido Maria Parocchi. Tanggal 12 Juni 1893 diangkat menjadi kardinal. Beliau adalah salah satu Paus yang devosinya kepada Bunda Ma-

ria sangat kuat. Ia mewariskan kita pesan tentang kekuatan dosa rosario. Ia mengatakan: Marilah kita berpaling pada kepengantaraan doa Santa Bunda Allah. Untuk memperolehnya secara lebih berlimpah lagi, kami menegaskan kembali keputusan-keputusan yang telah dibuat oleh para pendahulu kami yang menetapkan bulan Oktober sebagai bulan yang dipersembahkan untuk Santa Perawan yang mulia dan menjadikan bulan itu sebagai bulan doa Rosario di seluruh Gereja. (Ensiklik E Supremi Apostolatus, 4 Oktober 1903). Maka marilah kita mengisi bulan Oktober ini dengan berdoa rosario. Sisihkan waktu, kunjungi Gereja atau Gua Maria terdekat. Berdoalah dalam kesendirian. Percayalah, kita akan merasakan betapa dekat dengan seorang bunda dan Putranya Yesus Kristus.***www.ensiklopedidunia.com

HARIAN DIGITAL / RABU 6 OKTOBER 2021

WARTA PAROKI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.