WARTA EDISI MINGGU 17 OKTOBER 2021

Page 1

Harian Digital Komsos Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021

ABORSI ADALAH PEMBUNUHAN

SARI SABDA PUISI DOA MEMBERI NYAWA MARIA BUNDA Minggu Biasa XXIX PENGANTARA (16) Peningkatan Literasi Vaksin Hadapi Diskriminasi dan Intoleransi CERBUNG SUBHAGA OMK DI TENGAH (18) PANDEMI


2

SARI SABDA

WARTA PAROKI

MINGGU BIASA XXIX 17 Oktober 2021 MEMBERI NYAWA HAMBA Yahwe mengutamakan keselamatan orang lain. Dia membiarkan diriNya hancur asalkan kehendak Allah dapat terlaksana. Yes 53:10-11: Hamba Yahwe, diremukkan. Seorang hamba yang dihancurkan karena setia. Hamba yang merelakan hidupnya bagi hidup orang lain. Hamba Yahwe menyerahkan dirinya sebagai silih demi terlaksananya kehendak Allah. Hamba Yahwe bertindak sebagai orang benar, orang benar yang dibedakan dengan menjadi orang baik. Dan dengan menjadi orang benar, Hamba itu membenarkan banyak orang dari kejahatan mereka.

Hamba itu memikul kejahatan orang lain, dia menjadi silih, pengganti yang menanggung akibat kesalahan orang lain, silih yang membuatnya menanggung hidup dalam kesakitan. Ibr 4:14-16: Hamba Yahwe adalah Dia yang ada di antara manusia. Dia adalah manusia yang melintasi semua langit; Dia ada di lapisan paling tinggi, juga lapisan paling rendah di alam kematian. Hamba itu, Imam Agung yang menyelami seluruh seluk beluk kemanusiaan dalam kekuatan dan kelemahannya. Imam Agung yang memahami kebutuhan manusia lalu mengambil tindakan sebagai seorang

Buletin Digital Paroki St. Yoseph Denpasar

WARTA PAROKI

Diterbitkan oleh Seksi Komsos DPP Paroki St. Yoseph

Pelindung: P. Yan Madia,SVD. Penasihat: P. Laurensius Ketut Supriyanto,SVD Pemimpin Redaksi: Don Baut (BAK). Pengelola: Agust G Thuru - Komsos Paroki St. Yoseph Alamat: Sekretariat Paroki St. Yoseph Gereja YGYB Ubung. Kontak: WA:081337769252 -EMail:agusthuru@gmail.com Kirimkan tulisan: Laporan kegiatan, renungan, puisi, puisi doa, cerpen, opini, tanya jawab dan lain-lain. Tulisan tidak menyinggung SARA, kata-kata kotor, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


SARI SABDA Hamba Yahwe

WARTA PAROKI

3

tuk membesarkan, untuk membenarkan. Yang dibesarkan adalah mereka yang kecil tetapi mengaku besar. Yang dibenarkan adalah mereka yang tidak benar tetapi mengaku benar. Dia datang untuk membenarkan dan menyelamatkan. Dialah Hamba yang menjadi pengganti, penukar yang datang untuk melayani bukan untuk dilayani. Dialah yang melayani keselamatan semua langit.***

Mrk 10:35-45: Hamba Yahwe itu datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Dalam kesempurnaan DiriNya, Dia yang kemarin, hari ini dan selamanya tetap melangkah menyertai manusia yang kuat, juga manusia yang lemah. kehadiranNya untuk mengganti ketakberdayaan manusia yang menghadapi kesombongan dirinya sendiri, Dia mengganti hasrat manusia yang berlomba untuk menjadi semakin be- p. l. i ketut supriyanto, svd sar. Hamba Yahwe menjadi kecil un-

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


4

SANTO-SANTA

WARTA PAROKI

Santo Ignasius dari Antiokia, Uskup dan Martir IGNATIUS adalah murid Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Bagi Yohanes, Ignasius adalah murid yang mengesankan: ia pandai, saleh dan bijaksana. Oleh karena itu ia kemudian diangkat menjadi Uskup Antiokia. Pada masa itu umat Kristen dikejar-kejar dan dianiaya oleh kakitangan Kaisar Trajanus. Ignasius sendiri tidak luput dari pengejaran dan penganiayaan itu. Biasanya kepada mereka ditawarkan hanya dua kemungkinan: murtad atau mati. Kalau mereka murtad dan menyangkal imannya, mereka akan selamat; kalau tidak, nyawanya akan melayang oleh pedang atau dibunuh dengan cara-cara lain. Bersama Ignasius, banyak orang Kristen yang ditangkap, dihadapkan kepada kaisar yang datang ke kota itu. Kaisar menanyai Ignasius: “Siapakah engkau, hai orang jahat yang tidak menaati titahku?”

Dengan tenang Ignasius menjawab: “Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.” Jawaban tegas Ignasius itu

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


SANTO-SANTA

WARTA PAROKI

menimbulkan amarah kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa. Tetapi sebagaimana Kristus, Ignasius pun menanggung semua penderitaan itu dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Dari Antiokia, Ignasius dibawa ke Roma untuk dicampakkan ke dalam kandang singa-singa lapar. Di atas kapal yang ditumpanginya, ia tetap berdoa untuk umatnya, dan menulis beberapa pucuk surat kepada Santo Polykarpus dan seluruh umat. Dalam surat-surat itu, ia menekankan betapa pentingnya umat tetap setia kepada imannya dan tetap berkumpul untuk merayakan Ekaristi Kudus. Katanya dalam surat itu: “Satu saja Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan satu juga Piala Darah-Nya. Keduanya dikurbankan di atas satu altar oleh satu Uskupmu bersama imamimam dan diakon-diakon.” Ignasius juga meminta agar seluruh umat mendoakan dia supaya layak menjadi martir Kristus

5

yang suci. “Doakanlah aku, agar aku mendapat kekuatan lahir dan batin, menjadi seorang yang tabah dalam iman, dan supaya aku menjadi benar-benar orang Kristen, bukan saja dengan nama tetapi lebih-lebih dengan perbuatan nyata. Aku menuliskan surat ini kepadamu selama aku masih hidup. Kekasihku sudah disalibkan, maka aku pun tidak merindukan sesuatu yang duniawi melainkan merindukan persatuan segera dengan Dia.” Setiba di Roma, sambil diapit ketat oleh prajurit-prajurit kafir yang kejam, ia digiring masuk gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci diterkam dan dicabikcabik singa-singa lapar Darahnya yang suci membasahi tanah gelanggang itu yang telah menampung ribuan liter darah para martir yang mati demi kesetiaannya kepada Kristus. Ignasius menerima mahkota kemuliaannya pada tahun 107. Mari kita meneladani imannya.*** https://misa.lagugereja.com

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


6

GEMA KERUKUNAN

WARTA PAROKI

Peningkatan Literasi Vaksin Hadapi Diskriminasi dan Intoleransi Diskriminasi dan intoleransi, khususnya terkait kehidupan keagamaan, masih terjadi di Indonesia. Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengaku concern dalam persoalan ini. Menteri Agama menilai salah satu solusi mengatasi persoalan ini adalah peningkatan literasi. Kata dia, peningkatan literasi menjadi vaksin bagi kita untuk menghadapi faham-faham yang keras, khususnya diskriminasi dan intoleransi keagamaan. Ia menegaskan hal ini saat menerima Audiensi Komisioner Komnas Perempuan di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa 12 Oktober 2021 lalu Audiensi ini membahas tentang Hak Perempuan pada Keyakinan Minoritas. Hadir, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama serta Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Nifasri. Dari Komnas Perempuan, hadir Ketua Komnas, Andy Yentriyani, bersama

Olivia Salampessy, Dewi Kanti, Alimatul Qibtiyah, Veryanto Sitohang, Nahe’i Rahi, Dahlia dan Triana Komalasari. Menteri Agama mengajak Komnas Perempuan bersinergi dalam peningkatan literasi publik. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah aksi bersama dalam mencerahkan masyarakat. Ia mengajak agar bersamasama tahu persoalan yang ada. Bersama-sama mencari solusinya dengan baik dan bijaksana. Menteri Agama meminta agar memperbanyak forum untuk meningkatkan literasi atas persoalan yang kita rasakan. Literasi pengetahuan adalah kunci toleransi.***www.Kemenag.go.id

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


GEMA OMK

WARTA PAROKI

7

OMK DI TENGAH PANDEMI: BERTAHAN ATAU BERJUANG? PENULIS sebetulnya bukan motivator. Dan, penulis tidak ahli memberikan motivasi. Jadi, tulisan kecil ini adalah semacam refleksi atas pengalaman penulis, yang kebetulan saat ini termasuk ke dalam kategori orang muda, untuk dibagikan juga kepada orang muda. Dari orang muda, oleh orang muda, dan untuk orang muda. Demikian ringkasnya. Orang Muda Katolik adalah masa depan Gereja. Begitulah seruan para pejabat Gereja di mana pun dan dalam setiap kesempatan. Terkadang, penulis berpikir apakah seruan itu masih relevan atau sekadar pemanis bibir? Baiklah itu kita simpan untuk nanti. Sekarang, mari kita membahas hal yang ringan sekaligus nyata di depan mata kita. OMK, demikian singkatan

bekennya, adalah orang muda. Titik. Mereka memiliki semangat muda yang sebenarnya dapat dimiliki oleh semua generasi. Apakah semangat muda itu khas orang muda? Tidak juga. Kita acapkali menjumpai julukan, “orang tua berjiwa muda.” Itu berarti, jiwa muda tidak pernah dimiliki secara istimewa oleh mereka. Semua generasi berhak memilikinya.

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


8

GEMA OMK

WARTA PAROKI

Sebagai kesimpulan di sisi lain, mungkin juga di sekitar kita banyak orang muda yang justru berjiwa tua. Mungkin saja. Apa itu jiwa muda? Itu pertanyaan yang selalu menggelitik, baik di benak penulis maupun di benak pembaca. Rasul Santo Paulus menulis dalam surat pertamanya kepada Timotius, bahwa “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu (1 Tim. 4:12).” Jiwa orang muda tidak lain adalah jiwa yang mampu memberikan keteladanan. Sesederhana itu sejatinya! Baik. Sekarang kita melangkah ke hal yang lebih nyata. Di tengah pandemi, semua dari kita menjadi lesu, lemas, lunglai, lelah, dan letih. Kita menjadi kurang bergairah karena terpaan virus yang tak kasat mata. Kita memilih bertahan daripada berjuang.

Sebab, bertahan mengandaikan kepasrahan yang tidak dibarengi dengan aksi sedangkan berjuang mengandaikan ketidakpasrahan (atau lebih tepatnya ke-tidak-putus-asa-an). Sebagai OMK, kita tidak hanya dipanggil untuk bertahan, melainkan berjuang. Perjuangan OMK memang tidak gampang. Di bidang rohani dan jasmani, OMK adalah generasi yang labil. Penulis mengamini hal itu. Maka, tidak ada jalan lain bagi OMK untuk saling bergandengan tangan, berjuang bersamasama di tengah pandemi yang sudah mulai menampakkan titik terang. Pertanyaannya, bagaimana OMK dapat berjuang, tidak sekadar bertahan, di tengah pandemi? Sejumlah hal telah dibuat oleh OMK kita. Di bidang rohani, OMK semakin mengakrabkan diri dengan Kitab Suci melalui pertemuan BKSN yang dapat dilangsungkan secara tatap muka bulan lalu. Lima bulan sebelumnya, OMK mampu mengadakan doa rosario virtual meski peser-

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


GEMA OMK

WARTA PAROKI

tanya masih terbatas. Sebagai catatan kecil, penulis yang pada waktu itu masih berada di luar Denpasar (Yogyakarta), dapat berjumpa dengan sesama OMK. Saat ini, OMK mampu mengadakan doa rosario secara tatap muka dengan peserta yang lebih banyak dan tetap taat dengan protokol kesehatan. Selain itu, pelayanan liturgi sekarang semakin disemarakkan oleh OMK, baik di tingkat lingkungan maupun paroki. Di luar bidang rohani, OMK mulai bergerak untuk merangkul sesamanya dan umat melalui berbagai aksi. Di internal mereka, OMK memberdayakan sesamanya yang bergerak di bidang usaha kuliner. Promosi usaha kuliner secara daring memang sudah “jiwa” mereka sehingga tidak salah jika OMK gencar dengan hal itu. Mereka juga tidak hanya menjaga kesehatan rohani, tetapi kesehatan jasmani, melalui olahraga bersama. Satu hal yang pada masa pandemi menjadi sangat penting. Menariknya, di eksternal mereka,

9

OMK turut serta membantu masyarakat yang terdampak pandemi dengan bakti sosial berbagi makanan. Beberapa pengalaman riil di atas dapat menjadi sebuah kebanggaan, tetapi tidak untuk membusungkan dada, melainkan untuk semakin menebah dada bahwa masih banyak hal yang harus OMK lakukan. Dari pengalaman tersebut, kita dapat melihat bahwa sepanjang masa pandemi ini, OMK kita tidak hanya bertahan, tetapi berjuang. Mereka ingin menghidupi semangat Rasul Santo Paulus bahwa menjadi orang muda adalah menjadi teladan. Pertanyaan terakhir, apa yang dapat generasi di luar orang muda perbuat? Pertama, mendukung. Titik. Dukungan materiil jelas dibutuhkan, tetapi dukungan moril dan pendampingan jauh melampauinya. Setiap kali berbicara pendampingan OMK, kita tidak dapat menutup mata bahwa sebagian dari mereka yang menyebut diri pejabat Gereja acapkali bersuara lantang di

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


10

GEMA OMK

WARTA PAROKI

mimbar dan podium rapat, tetapi entah ke mana ketika dibutuhkan. Kedua, mengajak lebih banyak OMK yang masih “sembunyi-sembunyi”. OMK adalah wadah “resmi” Gereja bagi orang muda untuk berdinamika bersama. Agaknya menjadi aneh ketika OMK kita aktif di luar sana, tetapi bahkan tidak tahu ada wadah OMK di sekitarnya, baik di tingkat lingkungan/stasi maupun paroki. Generasi tua berjiwa muda sangat dibutuhkan di sini. Ketiga, libatkan. Tidak jarang kita temui bahwa OMK kita bersemangat ketika dilibatkan dalam suatu hal atau kegiatan. Namun, setelah itu semangatnya kembali mengendur. Maka, di sinilah dibutuhkan kerja sama yang baik untuk senantiasa melibatkan orang muda dalam berbagai bentuk pelayanan. Mereka butuh pelibatan itu sehingga niscaya mereka dapat melibatkan dirinya secara lebih mandiri ke depannya. Pada akhirnya, tulisan

kecil yang ternyata sedikit panjang ini hanya ingin menegaskan satu hal, bahwa OMK dipanggil tidak sekadar bertahan, tetapi terus berjuang, entah itu selama masa pandemi maupun sesudah pandemi ini berlalu. Sekadar tambahan, ketika Paus Fransiskus belum lama ini membuka Sinode Para Uskup Sedunia dengan semangat sinodalitas, marilah siapa pun kita menghidupi semangat sinodalitas (berjalan bersama) tersebut. Jiwa muda yang senang memberi teladan dapat dihayati oleh semua kita, terutama jelas bagi OMK kita. Masa depan Gereja bukan lagi sekadar slogan tanpa makna, tetapi nyata dalam tindakan dan keseharian kita. Semoga.***jhosua joly sc

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


PUISI DOA

WARTA PAROKI

11

MARIA BUNDA PENGANTARA (16) OH Maria ratu rosario Engkau ibu penuh kasih Mawar yang selalu memesona Dengan cintamu tiada batas Pada kami anak-anakmu Sahabat Yesus Putramu Kasih sayangmu pada dunia Telah engkau tunjukkan Dengan kehadiranmu yang nyata Dalam setiap peristiwa penampakkan Engkau benar-benar tulus Mengasihi kami anak-anakmu Dalam setiap penampakkanmu Engkau sampaikan pesan-pesan Yang mengarahkan hidup kami Agar menaruh percaya dan harapan Pada penyelenggaraan ilahi Putra tunggal Allah Sang Juru Selamat Yesus Kristus yang rela menjelma Menjadi manusia seutuhnya Oh Maria ratu rosario EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


12

WARTA PAROKI

Cintamu merata kepada kami Menyusup ke dalam hati kami Di saat kami penuh dosa Engkau hadir menuntun kami Agar kembali kepada Yesus Tuhan dan Penebus kami Yang kami tahu tak sedetikpun Meninggalkan kami tersesat Engkau ibu yang setia Tangan lembutmu membelai Dengan penuh kasih sayang Membagikan rahmat surgawi Ke dalam hati kami yang gersang Agar menjadi segar kembali Dan mengikat diri pada Yesus Pembebas diri kami Dari belenggu dosa Oh ibu yang penuh belaskasih Kami selalu rindu Seperti kami merindukan ibu Meletakkan kepala kami Di pangkuanmu yang lembut Untuk merasakan betapa teduh Berada dekat denganmu Maka kami mohon padamu EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021

PUISI DOA


PUISI DOA

WARTA PAROKI

13

Oh ibu semesta alam Datanglah setiap saat Tampakanlah dirimu pada kami Dan tunjukkan jalan hidup Yang membebaskan kami Dari semua belenggu dosa Sehingga kami dapat sampai Kepada Yesus Sang penghapus dosa Peluklah erat-erat diri kami Rangkullah kuat-kuat jiwa kami Peganglah selalu tangan kami Kuasai seluruh hidup kami Agar tidak mudah goyah Dan jatuh ke dalam dosa Bersamamu oh bunda Maria Seluruh beban hidup kami Dapat kami hayati sebagai salib Dengan cinta keibuanmu Kami tak akan tersesat Dan selalu menemukan jalan pasti Kepada Yesus Tuhan kami, amin. Denpasar, 16.10.2021

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


14

WARTA PAROKI

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021

INFO PAROKI


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

15

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


16

CERBUNG

WARTA PAROKI

Ceritera Bersambung AGUST G THURU

SUBHAGA CATATAN PENULIS

Pembaca terkasih. Penulis turunkan CERITERA BERSAMBUNG berjudul “SUBHAGA”. Ceritera Bersambung ini merupakan paduan antara kisah nyata dan fiksi. Bagaimana kisahnya dan bagaimana endingnya, silahkan membaca dan mengikutinya setiap hari di media ini. Selamat membaca!

(18) Pater Iersel melihat kesungguhan Servas untuk meraih cita-citanya menjadi imam. Ia pun menanggapi keinginan Servas untuk menjadi imam. Dengan berbagai upaya pater Iersel berusaha mewujudkan cita-cita Servas. Ia pun mencarikan donatur ke propaganda fide untuk mendapatkan biaya pendidikan Servas di seminari. Usaha pater Iersel tidak sia-sia. Servas mendapatkan donatur. Pater Iersel pula yang mendaftarkan Servas di Seminari Yohanes Berchmans Todabelu. Hanya ada dua seminari yang menjadi tempat pendidikan Servas yakni seminari Yohanes Berachmans Todabelum Mataloko dan Seminari St. Ignatius Loyola Mertoyudan Magelang Jawa Timur. Pater Iersel memilih Seminari Mataloko sebab sekolah itu didirikan oleh Serikat Sabda Allah. Servas sangat senang ketika ia tahu dirinya diterima untuk bersekolah di seminari. Namun ia masih menyimpan kegelisahan hati. Sebab ujian EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


CERBUNG

WARTA PAROKI

17

akhir belum dilaksanakan. Ia belum tahu apakah bisa lulus. Pada suatu hari minggu setelah misa Servas memberanikan diri bertanya pada pater Iersel. “ Bapak pastor. Saya belum ujian akhir. Belum tahu lulus atau tidak.” “ Kau pasti lulus Servas. Kau anak pintar. Jangan takut sebab ada Tuhan Yesus yang tolong engkau nanti.” Ujar Pater Iersel. Servas pun semakin yakin bahwa ia akan lulus ujian. Kata-kata Pater Iersel sangat membesarkan hatinya. Jangan takut Servas, kau pasti lulus. Ada Tuhan Yesus yang akan menolongmu. Kata-kata itu seolah magnit yang memacu hati Servas untuk semakin yakin bahwa dirinya pasti akan pergi ke tempat jauh dekat matahari terbit. Sekolah itu jauh dari Bali berada di timur pada sebuah pulau bernama Flores. Servas pun rajin berdoa. Ia meminta kepada Tuhan Yesus dan bunda Maria agar lulus dalam ujian akhir. Ia ingin memwujudkan cita-citanya menjadi imam. Apa lagi setiap kali ia melihat pater Iersel dan para pastor lainnya memimpin misa hatinya bergetar. Ia ingin suatu waktu ia memakai pakaian seorang imam dan berdiri di altar untuk memimpin perayaan ekaristi. Suatu hari ia mengajak I Wayan Sentur Wijana untuk berdoa bersamanya di gereja. Wayan Sentur Wijana adalah adik kelasnya. Tapi mereka tetangga. Karena itu di sore hari sepulang dari sawah mereka singgah di gereja. Mereka berdoa. Selesai doa I Wayan Sentur pun bertanya kepada Servas mengapa ia tekun berdoa akhir-akhir ini. “ Mengapa engkau rajin sekali berdoa? Apa yang engkau minta pada Tuhan?” Tanya I Nyoman Sentur. “ Oh, aku minta pada Tuhan Yesus agar lulus dari ujian.” “ Kalau itu, engkau tidak perlu minta. Yakin aku engkau pasti lulus.” “ Belum tentu. Kita harus tetap minta bantuan Tuhan.” “ Engkau pintar. Kata semua guru engkau paling pintar di kelas EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


18

WARTA PAROKI

CERBUNG

enam.” Servas tak memperdulikan pertanyaan I Wayan Sentur. Ia tahu diri. Meskipun dia pintar tetapi tanpa doa dan dukungan Tuhan semuanya bisa sia-sia. “ Apakah niatmu ke seminari akan tetap engkau jalankan.?”, Tanya I Nyoman Sentur. “ Ya. Aku akan membuktikan bahwa aku bisa jadi imam.” “ Semoga menjadi kenyataan kak Servas. Aku dukung dengan doa.” Ujar Wayan Sentur. Seperti itulah yang Servas lakukan hari-hari menjelang ujian. Ia tekun berdoa. Pater Iersel juga sudah mengingatkannya agar tidak malas berdoa. “ Servas, kau harus banyak berdoa. Tuhan Yesus akan menjawab doa-doamu. Percayakan kepada Tuhan Yesus.” “ Baik pater. Saya akan rajin berdoa.” Ujar Servas. Dua minggu lagi ujian akhir akan dilaksanakan. Servas semakin sering berdoa. Ni Made Rente ibunya melihat perubahan besar pada diri putranya itu. Anaknya itu semakin telun berdoa. Ia rajin ke gereja setiap hari minggu dan hari-hari biasa kalau ada misa. Suatu sore ibunya kembali bertanya tentang niat anaknya itu untuk menjadi imam. “ Man, apakah engkau sungguh-sungguh mau jadi imam?” “ Sungguh-sungguh Meme.” Jawab Servas. Ni Made Rente memandang wajah anaknya. Ia menangkap sinar mata penuh kesungguhan pada putra tunggalnya itu. Ia tahu anaknya itu berniat sungguh-sungguh. Namun sebagai ibu ada ketakutan melingkup dirinya. Betapa tidak karena anaknya itu akan pergi jauh sekali. Pergi ke suatu tempat asing yang ia sendiri tidak tahu. Bahkan anaknya Servas I Nyoman Rongsong juga tidak tahu. “ Engkau sungguh-sungguh nak?” Tanya Ni Made Rente. EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


CERBUNG

WARTA PAROKI

19

“ Ya Meme. Aku pasti menjadi imam.” Jawab Servas. Ni Made Rente pun terdiam. Ia tahu tak seorangpun bisa membunuh cita-cita yang membara dalam diri anaknya itu. Ni Made Rente sadar bahwa yang disampaikan oleh anaknya itu adalah suara Sang Hyang Widhi. Dia yang menentukan jalan hidup manusia. Dia menuntun dan Dia mengatur hidup anaknya itu. “ Meme tidak apa-apa kalau saya jadi pastor?” Tanya Servas pada ibunya. “ Pergilah nak. Kalau Tuhan menghendaki Meme dukung dengan doa.” Jawaban ibunya sungguh sangat melegakan hatinya. Ia tahu tantangan terbesar adalah seorang ibu. Ia merelahkan atau justru tidak merelahkan. Servas bersyukur ibunya merelahkan ia menyusuri jalan panggilan hidupnya. Dan oleh dukungan ibu dan buah dari doa Servas pun lulus ujian dengan nilai yang sangat memuaskan. Lulus ujian berarti langkah menuju seminari sudah terbuka. Perjalanan panjang akan segera dimulai. Perjalanan yang mengharuskan dirinya meninggalkan ibunya Ni Made Rente dan adiknya Theresia Ni Wayan Warsi. Pater Iersel sudah menyampaikan dua minggu lagi ada kapal Ratu Rosario yang akan berlayar dari Surabaya menuju Ende. Itu berarti Servas harus meninggalkan ibu dan keluarga. Meninggalkan tanah Bali. Meninggalkan kampung Batu Lumbung. Saat perpisahan semakin dekat. Namun Servas sudah berniat teguh. Ia ingin menjadi imam. Servas pun tak ingin bertanya kapal Ratu Rosario itu apa dan Ende itu di mana. Ia juga tak bertanya Mataloko letaknya di sebelah mana. Bagi Servasius I Nyoman Rongsong, pergi ke tempat jauh berarti bagian dari mengejar cita-citanya menjadi imam. Ia semakin teguh setelah tahu bahwa Pater Iersel sangat mendukung cita-citanya itu. ***Bersambung. EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


20

WARTA PAROKI

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

21

TUGAS MENGHIAS GEREJA BULAN OKTOBER 2021 MINGGU 17 OKTOBER 2021 (MINGGU KETIGA) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. AGUSTINUS LINGK. ST. MIKAEL

MINGGU 24 OKTOBER 2021 (MINGGU KEEMPAT) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. MARIA REGINA LINGK. RENYA ROSARI

MINGGU 31 OKTOBER 2021 (MINGGU KELIMA) KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. THERESIA LINGK. ST. YOSEPH FREINADEMETZ

MINGGU 7 NOVEMBER 2021 (MINGGU PERTAMA: KEPUNDUNG YGYB UBUNG

: :

LINGK. ST. BERNADETTE STASI ST. STEFANUS

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


22

WARTA PAROKI

INFO PAROKI

Jadwal Petugas Misa

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


INFO PAROKI

WARTA PAROKI

23

SEGERA TERBIT KALENDER LITURGI PAROKI SANTO YOSEPH KEPUNDUNG, DENPASAR, BALI TAHUN 2022

HARGA IKLAN : Rp. 750rb,Rp. 1.5 juta,Rp. 2.5 juta,Kontak Person : Bapak Iwan 0857-3712-8788 Ibu Susan 0816-4713-933

Bapak Anthony 0818-0809-2767 Bapak Syamsuddin 0814-1416-0264 Bapak Agus Bugis 0853-3782-8111 Ibu Ning 087866321333

Dapatkan harga khusus - harga promo untuk pemesanan dan pembelian kalender di bulan Okt & Nov 2021 ( Rp. 15rb ). Harga jual kalender akan naik di Bulan Desember 2021 ( Rp. 20rb ). Pemesanan dapat menghubungi Ketua Lingkungan atau Ketua Stasi atau Ketua KBG masing2. PENGUMPULAN FOTO2 untuk kalender dari Seksi2 di Paroki dan dari Para Ketua Lingkungan & Ketua Stasi PALING LAMBAT RABU, 20 OKTOBER 2021 JAM 00.00 WITA Mohon foto sudah design final. Foto bisa gabungan dari beberapa kegiatan di masing2 seksi Paroki atau masing2 Lingkungan atau Stasi. EMAIL : purwantorobedjo@gmail.com & yosephfreinaidemetzkdb@gmail.com

NO REKENING PANITIA BCA 611.5579.421 AN FIFY JULIANI Terima kasih TUHAN MEMBERKATI kita senantiasa. Amin

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


24

GEMA VATIKAN

WARTA PAROKI

ABORSI ADALAH PEMBUNUHAN BAPA suci Paus Fransiskus menegaskan petugas kesehatan memiliki hak yang tidak dapat dinegosiasikan untuk melakukan keberatan hati nurani, dengan menolak untuk berpartisipasi dalam aborsi. Ia mengatakan partisipasi melakukan aborsi adalah prosedur pembunuhan, kata Paus Fransiskus, Kamis 14 Oktober 2021 seperti disiarkan kantor berita Reuter. Pernyataan Paus Fransiskus ini adalah yang ketiga kalinya dalam bulan Oktober ini untuk menentang aborsi yang telah menjadi isu politik utama di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat. Pengadilan banding Amerika Serikat untuk sementara mengembalikan undang-undang aborsi restriktif Texas, yang melarang prosedur itu sebelum enam minggu setelah kehamilan dan mengalihdayakan penegakan larangan itu kepada warga biasa. Di hadapan peserta konferensi di Roma apoteker rumah

sakit Paus Fransiskus mengatakan, hari ini telah menjadi sedikit mode untuk berpikir, mungkin akan baik untuk menyingkirkan keberatan hati nurani di bidang medis.keberatan hati nurani tidak boleh dinegosiasikan, itu adalah tanggung jawab utama para profesional kesehatan. Paus Fransiskus mempertegas sikapnya bahwa aborsi adalah pembunuhan. Saat kembali dari kunjungan di Slovakia bulan September 2021 lalu Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan di pesawat bahwa aborsi adalah ‘pembunuhan’, bahkan segera setelah pembuahan, tetapi tampaknya mengkritik beberapa Uskup Katolik Amerika Serikat, karena berurusan dengan posisi pro-pilihan Presiden AS Joe Biden dalam cara politik daripada pastoral.Untuk diketahui, Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan.*** https://voi.id

EDISI MINGGU BIASA XXIX 17 OKTOBER 2021


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.